Professional Documents
Culture Documents
SKRIPSI
Oleh
Nama : Lis Prasetyo
NIM : 5201401030
Program Studi : Pendidikan Teknik Mesin S1
Jurusan : Teknik Mesin
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan sidang panitia ujian skripsi
Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang pada tanggal :
Panitia ujian
Ketua Sekretaris
Pembimbing II Penguji II
Mengetahui,
Dekan Fakultas Teknik
ii
ABSTRAK
iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
berai.
( QS.5 Al Maidah : 2)
PERSEMBAHAN
• Mas Agus, Mas Aris, Mbak Tin, Mbak Lilis dan Lita yang selalu
iv
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat allah SWT yang telah
memberikan segala rahmat dan hidayahnya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan dan bantuan dari
berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan
banyak terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Soesanto, M.Pd, Dekan Fakultas Teknik Universitas
Negeri Semarang.
2. Bapak Drs. Pramono, Ketua Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri
Semarang.
3. Bapak Drs. Wirawan S, M.T, Dosen Pembimbing I yang telah
memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan skripsi ini.
4. Bapak Drs. Supraptono, M.Pd, Dosen Pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan kepada penulis, sehingga skripsi ini dapat selesai.
5. Bapak Drs. M Burhan RW, M.Pd, selaku Dosen Penguji yang telah
memberikan bimbingannya.
6. Keluarga besar di Semarang yang telah memberikan doa dan dukungannya
7. Teman-teman Skripsiku (Andi K, Azwar A, Hanip, Limas, dan Sulis).
8. Teman-teman seperjuangan PTM’01.
9. Semua pihak yang telah memberikan bantuan baik moril maupun materiil
selama penelitian ini berlangsung.
Semoga Allah SWT memberikan balasan atas jasa-jasa beliau yang telah
membantu dan membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Akhir kata
penulis berharap semoga skripsi ini memberikan tambahan ilmu bagi yang
membacanya.
Penulis
v
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................... i
DAFTAR TABEL............................................................................................... ix
DAFTAR GRAFIK............................................................................................. x
BAB I PENDAHULUAN
A. Landasan Teori......................................................................... 8
B. Hipotesis................................................................................. 28
vi
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Simpulan ............................................................................... 61
B. Saran....................................................................................... 62
LAMPIRAN-LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
Halaman
viii
DAFTAR GRAFIK
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dengan negara yang lain maka sumber daya manusia Indonesia harus
lajunya perkembangan zaman yang terjadi pada saat ini, sistem kendali suatu
piranti yang memiliki saluran masukan (input), saluran keluaran (output). Output
yang dihasilkan ditentukan oleh status input dan program yang dimasukkan ke
digunakan untuk menggantikan rangkaian relai yang dijumpai pada sistem kontrol
proses konvensional (Eko Putra, Agfianto. 2004:1). PLC bekerja dengan cara
dan melakukan tindakan sesuai yang dibutuhkan, yang berupa menghidupkan atau
mematikan keluarannya
1
2
dalam rangkaian kerja dari conveyor, diantaranya (1) Wiring relatif sedikit, (2)
Spare part mudah, (3) Maintenance relative mudah, (4) Pelacakan kesalahan
sistem lebih sederhana, (5) Konsumsi daya relatif rendah, (6) Dokumentasi
gambar sistem lebih sederhana dan mudah dimengerti, dan (7) Modifikasi sistem
lebih sederhana.
lain yaitu (1) Wiring relatif komplek, (2) Spare part relatif sulit, (3) Maintenance
membutuhkan waktu yang lama, (4) Pelacakan kesalahan sistem sangat komplek,
(5) Konsumsi daya relatif tinggi, (6) Dokumentasi gambar lebih banyak, dan (7)
atas maka penulis akan mengangkat suatu pola penggunaan PLC sebagai
dengan sistem pengendali berbasis PLC. Dengan judul yang ada penulis akan
membuat sebuah miniatur sistem pengendali PLC pada mesin conveyor yang
digunakan untuk memindahkan beban yang ada dari satu tempat ke tempat lain
rangkaian sederetan relai yang dijumpai pada sistem kontrol proses konvensional
(Eko Putra, Agfianto. 2004:1). PLC bekerja dengan cara mengamati masukan
keluarannya
B. Pembatasan Masalah
sistem conveyor.
C. Permasalahan
ketat dan meningkat, efisiensi produksi sangat dan dianggap sebagai kunci sukses
dalam efisiensi dalam dunia industri. Masalah sistem pengendali dan pengontrolan
pengendali tersebut.
4
sebagai berikut :
pengendali berbasis sitem PLC dengan laju mesin conveyor dengan penggerak
motor AC.
D. Penegasan Istilah
1. Hubungan : Keterkaitan antara hal yang satu dengan hal yang lain.
terletak pada garis atau bidang yang sejajar dengan horizon atau garis yang
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
diantaranya adalah (1) Memberikan alternatif setingkat lebih maju dari sebuah
Controller. (2) Kontribusi terhadap mahasiswa, adanya motivasi yang lebih baik
penelitian (skripsi) serta masa studi yang tepat waktu. (3) Bagi dunia industri
efisiensi dan optimalisasi hasil produksi yang menjadi tujuan dari produksi dapat
terpenuhi. (4) Bagi pembaca diharapkan dapat dipakai menjadi referensi untuk
disiplin ilmu yang ditekuni atau dipelajari. (5) Bagi dunia pendidikan merupakan
salah satu aplikasi sistem pengendalian suatu mesin sehingga menjadi bahan
praktikan dan mudah dipahami sekaligus dapat dipraktikkan oleh khalayak ramai.
6
G. Sistematika Skripsi
Sistematika skripsi.
Bab II Landasan Teori Dan Hipotesis, dalam bab ini berisi teori-teori
yang erat dengan permasalahan yang selanjutnya dijadikan sebagai acuan dalam
dengan pemindah barang menggunakan pneumatik. Selain itu bab ini juga berisi
Bab III Metode Penelitian, bab ini berisi metode yang digunakan
dalam penelitian. Secara garis besar metode penelitian ini menjelaskan tentang
analisis data.
penyajian data dan analisis data dengan menggunakan metode yang digunakan
sebagai analisis.
7
Bab V Kesimpulan Dan Saran, bab ini berisi ungkapan kembali pokok
menyampaikan suatu gagasan yang belum tercapai dalam tujuan penelitian demi
perbaikan.
A. Landasan Teori
rangkaian sederetan relai yang dijumpai pada sistem kontrol proses konvensional
(Eko Putra, Agfianto. 2004:1). PLC bekerja dengan cara mengamati masukan
keluaran berkaitan dengan status suatu ukuran atau besaran yang diamati. PLC
adalah suatu piranti yang memiliki saluran masukan (input), saluran keluaran
(output). Output yang dihasilkan ditentukan oleh status input dan program yang
dimasukkan ke dalamnya. Input dapat berupa relai, limit switch, photo switch
1
2
Akan tetapi bukan berarti banyak relai dalam ukuran yang sangat kecil.
Di dalam PLC berisi rangkaian elektronika digital yang dapat difungsikan seperti
Normally Open (NO) dan bentuk kontak Normally Close (NC) relai.
Bedanya dengan relai yaitu nomor kontak relai (NC atau NO) pada
PLC dapat digunakan berkali-kali untuk semua instruksi dasar selain instruksi
output. Jadi dengan kata lain, bahwa dalam suatu pemrograman PLC tidak
a. Keistimewaan PLC
menggunakan Magnetic Contractor (MC) ada beberapa yang bisa dijadikan acuan
rangkaian kerja dari conveyor, diantaranya (1) Wiring relatif sedikit, (2) Spare
part mudah, (3) Maintenance relative mudah, (4) Pelacakan kesalahan sistem
lebih sederhana, (5) Konsumsi daya relatif rendah, (6) Dokumentasi gambar
sistem lebih sederhana dan mudah dimengerti, dan (7) Modifikasi sistem lebih
sederhana.
karakteristik yang lain yaitu (1) Wiring relatif komplek, (2) Spare part relatif sulit,
(3) Maintenance membutuhkan waktu yang lama, (4) Pelacakan kesalahan sistem
sangat komplek, (5) Konsumsi daya relatif tinggi, (6) Dokumentasi gambar lebih
dipersingkat, (2) Modifikasi lebih mudah tanpa biaya tambahan, (3) Biaya proyek
dapat dikalkulasi secara akurat, (4) Training penguasaan teknik lebih cepat, (5)
dapat dengan mudah dilakukan dalam software, (5) Aplikasi control yang luas, (6)
Maintenance atau perawatan yang mudah, (7) Keandalan yag tinggi, (8) Perangkat
controller standar, (9) Dapat menerima kondisi lingkungan industri yang berat.
c. Sistem PLC
Sistem PLC memiliki tiga komponen utama yaitu unit prosesor, bagian
Diagram kerja tiga komponen utama sistem PLC diatas, akan lebih
dijelaskan lebih rinci dengan gambar diagram blok sistem PLC seperti terlihat
Catu Daya
Luar
Pengisi
P
Urutan kerja dari gambar diagram blok diatas dimulai dari perangkat
masukan yang akan memberikan sinyal pada modul masukan. Sinyal tersebut
diteruskan ke prosesor dan akan diolah sesuai dengan program dibuat. Sinyal dari
keluaran.
untuk memberikan sinyal kepada modul masukan. Sistem PLC dapat memiliki
jumlah perangkat masukan sesuai dengan sistem yang diinginkan. Fungsi dari
motor. Dalam hal tersebut seperti misalnya, perangkat masukan yang digunakan
adalah push button yang bekerja secara Normally Open (NO) ataupun Normally
5
dalam pembentukan suatu sistem kendali seperti misalnya : selector switches, foot
sistem kendali.
a. b.
c. d.
Keterangan :
tersebut ke prosesor. Suatu sistem PLC dapat memiliki beberapa modul masukan.
2) Prosesor
6
Prosesor adalah bagian pemroses dari sistem PLC yang akan membuat
keputusan logika. Keputusan yang telah dibuat berdasarkan pada program yang
telah disimpankan pada memori. Prosesor adalah bagian dari Central Processing
Unit (CPU) dari PLC yang akan menerima, menganalisa, memproses dan
seperti kumpulan dari ribuan relai. Hal tersebut bukan berarti di dalamnya
terdapat banyak relai dalam ukuran yang sangat kecil tetapi berisi rangkaian
Salah satu jenis memori yang digunakan dalam CPU PLC adalah
Random Access Memory (RAM). Satu kerugian dari jenis memori tersebut adalah
diperlukannya catu daya untuk menjaga agar memori tetap bekerja. Pada aplikasi
PLC diperlukan catu daya cadangan yang digunakan untuk menjaga agar isi dari
memori tidak hilang apabila tiba-tiba catu daya hilang. RAM sering digunakan
untuk keperluan memori karena RAM mudah diubah dengan cepat ketika di
bandingkan dengan jenis memori yang lain. RAM disebut juga sebagai memori
baca/tulis, karena dengan RAM dapat dibaca dan ditulis data untuk disimpan di
RAM.
Read Only Memory (ROM) adalah jenis memori yang semi permanen
dan tidak dapat diubah dengan pengubah program. Memori tersebut hanya
7
digunakan untuk membaca saja dan jenis memori tersebut tidak memerlukan catu
daya cadangan karena isi memori tidak hilang meskipun catu daya terputus.
memori yang bekerja hampir menyerupai ROM, dengan satu pengecualian yaitu
bisa diprogram. PROM di rancang untuk diisi dengan program yang terprogram.
M
a b c
Keterangan :
b. Lampu Indikator
c. Sirine/Alarm
8
yang ada dan aplikasinya pada sistem kendali. Perangkat keluaran disambungkan
ke modul keluaran dan akan aktif pada saat sinyal diterima oleh modul keluaran
dari prosesor sesuai dengan program sistem kendali yang telah diisi ke
tidak langsung dari modul keluaran tetapi berasal dari catu daya luar, sehingga
modul keluaran sebagai saklar yang akan menyalurkan catu daya dari catu daya
4) Catu Daya
fungsi dan operasinya yaitu catu daya dalam dan catu daya luar. Catu daya dalam
merupakan bagian dari unit PLC itu sendiri sedangkan catu daya luar yang
memberikan catu daya pada keseluruhan bagian dari sistem termasuk di dalamnya
untuk memberikan catu daya pada catu daya dalam dari PLC. Catu daya dalam
akan mengaktifkan proses kerja pada PLC. Besarnya tegangan catu daya yang
dipakai disesuaikan dengan karakteristik PLC. Bagian catu daya dalam pada PLC
sama dengan bagian-bagian yang lain di mana terdapat langsung pada satu unit
PLC atau terpisah dengan bagian yang lain. Catu daya dalam PLC adalah
menggunakan
5) Pengisi Program
yang telah membentuk logika pengendalian suatu sistem kendali yang diinginkan.
PLC itu sendiri. Dalam hal ini setiap pembuat PLC memberikan aturan-aturan
tertentu yang sudah disesuaikan dengan pemrograman CPU yang digunakan pada
PLC tersebut.
jenis atau merk PLC itu sendiri, karena PLC yang akan dijadikan sebagai bahan
penelitian menggunakan PLC merk Omron maka program yang digunakan adalah
pemrograman dengan bahasa grafik atau bahasa yang digambar secara grafik.
layar. Hal tersebut menyerupai diagram dasar yang digunakan pada logika kendali
sistem kontrol panel di mana ketentuan instruksi terdiri dari koil-koil, NO, NC
pemrograman akan dibahas lebih lanjut pada sub bab dibawah ini.
PLC. Pada akhir program harus terdapat instruksi dasar END yang oleh PLC
10
dianggap sebagai batas akhir dari program. Instruksi tersebut tidak ditampilkan
pada tombol operasional programming console, akan tetapi berupa sebuah fungsi
yaitu FUN(01).
LD LD NOT
adalah seperti sakelar NC. Instruksi ini dibutuhkan jika urutan kerja pada suatu
sistem kendali hanya membutuhkan satu kondisi logic saja untuk mengeluarkan
satu keluaran
seperti sakelar NO dan AND NOT seperti sakelar NC. Instruksi tersebut
dibutuhkan jika urutan kerja pada suatu sistem kendali membutuhkan lebih dari
satu kondisi logic yang harus terpenuhi semuanya untuk memperoleh satu
keluaran.
b) OR dan OR NOT
OR OR NOT
11
suatu sistem kendali membutuhkan salah satu saja dari beberapa kondisi logic
c) OUT
OUT
PLC yang telah dibahas diatas di mana instruksi OUT ini sebagai koil relai yang
mempunyai konak di luar perangkat lunak. Sehingga jika OUT memperoleh sinyal
dari instruksi program yang terpasang maka kontak di luar perangkat lunak akan
bekerja.
e) OR LD (OR Load)
sama dengan AND NOT, di mana untuk memberikan keluaran sesuai dengan
bernomor TC 000 sampai TC 127 (tergantung tipe PLC). Jika suatu nomor sudah
dipakai sebagai Timer/Counter, maka nomor tersebut tidak boleh dipakai lagi
nilai awal yang ditetapkan oleh program. Setelah hitungan mundur tersebut
2) Timer mempunyai batas antara 0000 sampai dengan 9999 dalam bentuk BCD
(Binary Code Decimal) dan dalam orde sampai 100 ms. Counter mempunyai
orde angka BCD dan mempunyai batas antara 0000 sampai dengan 9999.
13
TIM
N Keterangan :
TIMER
SV N = Nomor TIM/CNT
SV = Set Value
CP
CNT CP = Pulsa
COUNTER
N
R = Reset
R
SV
d. Bagian-bagian PLC
sehingga sistem control yang telah didesain akan bekerja seperti yang
diprogramkan.
dari CPU ke Power Supply (100 sampai 240 VAC atau VDC)
kerangkaian input.
14
kerangkaian output
6) Indikator PC
8) Indikator masukan
9) Indikator keluaran
output ekstra.
15
(Orange) peripheral
dengan menggunakan PLC ini, yang akan digunakan adalah PLC dengan
1) Spesifikasi
Model : 20 CDR A
Frekwensi : 50 -60 Hz
Daya : 30 VA
Arus Input : 5 mA / 12 mA
2) Karakteristik
Syswin 3.2
Output : 8 buah
Input : 12 buah
2. Penggerak Conveyor
conveyor yang akan digunakan sebagai penggerak. Hal utama yang paling
menghasilkan putaran yang stabil, maka dalam penelitian ini kami menggunakan
motor AC sebagai penggerak dan Gear Reducer sebagai pengurang putaran dan
memiliki daya 0,5 HP/Pk dan memiliki rasio putaran permenit yaitu 1400 rpm.
Sedangkan Gear Reducer yang kami gunakan adalah yang memiliki perbandingan
1:20, diharapkan dengan Gear Reducer ini kita akan mendapatkan putaran yaitu
3. Pneumatik
penggunaan udara bertekanan, baik tekanan di atas 1 atm atau kurang dari 1 atm.
penggeraknya dari udara mampat. Udara mampat sendiri adalah atmosfer yang
diisap oleh Kompresor dan dimampatkan dari tekanan normal (0,98 bar) sampai
4. Kompresor
tekanan udara yang sesuai sistem tersebut. Dalam hal ini Kompresor disebut juga
adalah bagaimana pengaruh Beban terhadap Laju pada miniature conveyor yang
berbasis PLC pada alat penelitian ini. Untuk menghindari salah penafsiran tentang
hal tersebut, maka diperlukan penegasan istilah sebelum masuk ke landasan teori
a. Beban, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti barang yang dibawa atau
muatan yang dibawa. Dalam penelitian ini beban berarti muatan yang
mempengaruhi kerja bagian lain. Satuan beban yang digunakan adalah Kg.
b. Laju, sebelum kita memahami istilah laju kita juga harus dapat membedakan
antara pengertian laju dan kecepatan, dan mengapa dalam penulisan skripsi ini
digunakan istilah laju bukan menggunakan istilah kecepatan. Istilah laju dalam
dalam suatu selang waktu tertentu, atau dapat diartikan bahwa laju rata-rata
jarak tempuh
Laju rata-rata =
waktu tempuh yang diperlukan
perpindahan
Kecepatan rata-rata =
waktu tempuh yang diperlukan
jarak 100
Laju rata-rata = = m/s = 1,4 m/s
waktu 70
perpindahan 40
Kecepatan rata-rata = = m/s = 0,57 m/s.
waktu 70
Dalam penelitian ini objek yang akan dijadikan sebagai bahan analisis adalah
6. Kerangka Berpikir
dikendalikan oleh PLC OMRON CPM 1A. Hal ini dapat direalisasikan karena
PLC ini memilki fasilitas hardware maupun software. Dengan fasilitas tersebut,
PLC ini dapat menghasilkan keluaran arus sebesar 24 volt dan kuat arus sebesar
0,2 Ampere. Untuk dapat mengeluarkan sinyal tersebut diperlukan suatu program
yang akan menjalankan sinyal keluaran yang diinginkan. Sebuah mesin Conveyor
dihasilkan oleh PLC dengan cara memberikan program sesuai pola gerakan atau
variasi waktu yang diinginkan. Karena sinyal keluaran dari PLC masih terlalu
digunakan sebagai objek dalam conveyor dalam keadaan diam dahulu sebelum
dipindahkan.
B. Hipotesis
penelitian (Frankel dan Wallen). Dari judul penelitian yaitu “Hubungan Antara
hubungan yang bersifat sejajar tidak timbal balik. Berdasarkan uraian yang telah
dipaparkan pada kerangka berfikir sebelumnya, maka hipotesis dari penelitian ini
adalah:
1. Ada pengaruh beban terhadap laju pergerakan material pada conveyor berbasis
PLC.
alat dan bahan yang menunjang pembuatannya. Selain pembuatan perangkat keras
yang cukup banyak dan juga dengan biaya yang tidak sedikit, dalam proses
pergerakan conveyor berbasis PLC tersebut. Rincian dari proses pembuatan ini
obeng, kunci pas dan ring. Alat yang lain adalah mesin bubut untuk pembuatan
Circuit Breaker), lalu sensor untuk masukan PLC, berupa LDR (Light Dependent
Resistor), juga pneumatik (Double Active Cylinder) sebagai alat pemindah barang,
1
2
motor AC sebagai penggerak Conveyor, Roll Conveyor, Belt Conveyor, dan besi
aplikasi secara nyata dan riil dari proses sistem pengendali yang berbentuk sebuah
a. Conveyor
Komponen utama dari Conveyor yang dibuat ini adalah Roll Conveyor
yang berfungsi sebagai tempat berputarnya Belt (ban berjalan), bahan terbuat dari
pipa besi ataupun bisa diganti menggunakan pipa alumunium yang memilki beban
yang lebih ringan daripada besi dengan massa yang sama. Adapun Roll yang
1) Roll Conveyor
Panjang : 20 cm
Diameter : 4.5 cm
2) Gear (Pulley)
Adapun roda yang dipasang pada poros roll yang melewati diameter
penggerak yang akan memutar roll pertama, sehingga belt atau ban berjalan pada
3) Belt Conveyor
Belt Conveyor adalah sebuah sabuk yang terbuat dari ban yang
Conveyor ini. Belt ini dihubungkan dengan roll conveyor yang telah ada, sehingga
apabila roll berputar maka belt sebagai ban penghubung juga akan bergerak sesuai
arah gerak roll conveyor. Dikarenakan kami kesulitan untuk memesan belt
conveyor ini maka kami menggunakan ban yang biasanya digunakan untuk
pembuatan miniature Conveyor berbasis PLC ini memiliki 3 jenis yang didasarkan
pada panjang belt tersebut yaitu panjang belt Conveyor A 160 cm, panjang belt
dengan pulley pada roll Conveor yang berhubungan langsung dengan motor AC.
5) Rangka Conveyor
berjalan dan pulley yang terbuat dari besi siku. Dudukan atau tempat ini terdiri
cm.
pengecetan. Gambar keseluruhan dari Conveyor ini dapat dilihat pada gambar
berikut:
5
b. Pneumatik
berfungsi untuk memindahkan barang dari conveyor satu ke conveyor yang lain.
padahal fungsi kerjanya hanya digunakan untuk satu arah saja dikarenakan adalah
belum adanya spesifikasi yang ada untuk Single Active Cylinder (Silinder
Pneumatik Penggerak Ganda) ini adalah sebagai berikut: Panjang silinder adalah
20 cm, Diameter silinder yang digunakan adalah 2,5 cm, dan Tekanan kompresor
antara lain penyaring udara compressor, selang udara, napel penghubung untuk
c. Rangkaian pengendali
sensor cahaya ini adalah LDR (Light Dependent Resistor). LDR ini memiliki
karakteristik bahwa bila ada cahaya yang jatuh padanya maka nilai tahanannya
akan berkurang dan akan naik tahanannya apabila intensitas cahayanya berkurang.
Prinsip kerja dari rangkaian LDR ini adalah LDR akan ditembak cahaya terus-
menerus oleh cahaya, apabila ada benda yang memotong cahaya tersebut maka
nilai tahanan LDR tersebut akan naik dan rangkaian bekerja untuk mengaktifkan
relai dan memberi pulsa pada counter yang ada pada CPU PLC.
Dalam prinsip kerja rangkaian yang ada, apabila nanti barang yang
tersebut maka sensor cahaya yang terhubung dengan PLC tersebut akan
memberikan informasi untuk memberi perintah pada bagian lain sesuai dengan
Sensor cahaya ini nanti akan memiliki 2 jenis kerja yaitu memutus arus
yang menuju motor AC sehingga motor menjadi berhenti dan mengalirkan arus
menuju motor AC sehingga motor bekerja (motor hidup). Sensor ini diletakkan
pada jalur yang dilewati barang hasil produksi yang dipindahkan melalui conveyor
ini.
roll conveyor ini diperlukan alat penggerak yang dapat menggerakkan conveyor.
8
Pada penelitian ini digunakan motor AC yang memiliki tenaga 0.5 HP. Motor ini
akan bekerja apabila mendapat perintah dari rangkaian CPU PLC untuk
melakukan kerja. Perintah yang didapat berasal dari sensor yang dipasang pada
conveyor tersebut, begitu juga untuk mematikan kerja motor juga menggunakan
sensor.
rangkaian sederetan relai yang dijumpai pada sistem kontrol proses konvensional.
atau diagram tangga) yang kemudian dijalankan oleh PLC yang bersangkutan.
conveyor ini :
a) Spesifikasi
Model : 20 CDR A
Frekwensi : 50 -60 Hz
Daya : 30 VA
Arus Input : 5 mA / 12 mA
b) Karakteristik
Dengan kata lain, PLC menentukan aksi apa yang harus dilakukan
pada instrument keluaran berkaitan dengan status suatu ukuran atau besaran yang
diamati.
INPUT TERMINAL
PERIPHERAL PORT
INPUT INDICATOR
STATUS INDICATOR
OUTPUT INDICATOR
OUTPUT TERMINAL
yang digunakan dalam rangkaian ini berfungsi untuk memindahkan barang dari
kerja dari pergerakan conveyor yang berbasis PLC ini. Berikut ini program yang
a. Diagram Ladder
pada PLC yang kemudian diagram Ladder ini dibuat dalam data mnemonic untuk
ditransfer ke CPU PLC melalui Programing Consule atau melalui Kabel Data
computer.
di bawah ini:
tombol/shortcut.
untuk memindahkan program yang telah jadi ke dalam PLC. Alat yang
3) Beberapa perintah program yang penting dan perlu dipahami pada saat PLC
a) Connect
PLC.
b) Up load Program
Merupakan perintah untuk melihat isi program yang sudah ada dalam PLC.
PLC.
d) Mode
Dalam perintah Mode ini terdapat 3 pilihan kerja bagi PLC yaitu:
1. Monitor
2. Run
3. Stop
Keterangan:
bersangkutan;
14
b) PLC Mode: untuk memilih mode kerja dari PLC yang bersangkutan, jika
contoh tampilan:
b. Tabel Mnemonic
CPU PLC.
15
dikendalikan oleh PLC OMRON CPM 1A. Hal ini dapat direalisasikan karena
PLC ini memilki fasilitas hardware maupun software. Dengan fasilitas tersebut,
PLC ini dapat menghasilkan keluaran arus sebesar 12 volt. Untuk dapat
jalannya sinyal keluaran sesuai yang diinginkan. Sebuah mesin Conveyor dapat
PLC dengan cara meberikan program sesuai pola gerakan atau variasi waktu yang
diinginkan. Karena sinyal keluaran dari PLC masih terlalu kecil unutk dapat
digunakan sebagai objek dalam conveyor dalam keadaan diam dahulu sebelum
dipindahkan.
16
IN P U T OUTPUT
S ensor 1 PLC
0 0 M o to r 1
M o to r 1
1 T IM E R
b e r h e n ti
S ensor 2 2 T IM E R
1 P n e u m a tik 1
m a ju
P n e u m a tik 1
M o to r 2 m undur
3
M o to r 2
4 T IM E R
b e r h e n ti
S ensor 3 5 T IM E R
2
P n e u m a tik 2
m a ju
P n e u m a tik 2
6 M o to r 3 m undur
S ensor 4
M o to r 3
3 7
b e r h e n ti
penggerak conveyor A.
masih pada jalur conveyor A. Sensor bekerja apabila benda mengenai sensor
17
tersebut, kerja yang terjadi pada sensor 2 ini akan mengaktifkan empat macam
keluaran PLC.
mati karena timer yang ada pada prosesor PLC bekerja berdasar dari
masukan yang diterima oleh PLC. Waktu motor mati di set menjadi 2
detik.
no 1.
pergerakan maju dan mundur maka pneumatik yang sudah maju diberikan
memindahkan barang.
Sensor tersebut juga akan mengaktifkan 4 keluaran PLC yang ada dalam
keluaran no 4, 5 dan 6. dan satu keluaran yang ada dalam timer dalam PLC.
18
mati karena timer yang ada pada prosessor PLC bekerja berdasar dari
masukan yang diterima oleh PLC. Waktu motor mati di set menjadi 2
detik.
4.
pergerakan maju dan mundur maka pneumatik yang sudah maju diberikan
memindahkan barang.
bagian akhir conveyor C. Sensor ini akan menonaktifkan kerja motor yang
menggerakkan conveyor C.
e. Dari semua penundaan waktu yang terjadi pada saat sensor barang bekerja
adalah dengan menggunakan PLC. Penundaan dan program yang ada dalam
Diagram terlampir).
B. METODE PENELITIAN
1. Material Spesimen
beban yang mempunyai titik berat ditengah dan tidak terpusat pada titik atas
ataupun bawah. Balok dari kayu dipilih sebagai beban yang akan digunakan
oleh pneumatik barang akan berpindah dengan posisi yang sama. Besar barang
2. Alur Penelitian
telah dibuat melalui Diagram Ladder. Saat tombol start dipencet sistem conveyor
dalam keadaan stand by. Beban diletakkan pada sensor 1 yang kemudian akan
20
Disitulah akhir dari penghitungan waktu yang dimulai dari barang terkena sensor
C. Menentukan Variabel
utama yang merupakan faktor yang tidak tetap atau gejala-gejala yang dapat
ini, varibel yang dijadikan sebagai objek penelitian dibedakan berdasar pada
1. Variabel Bebas
pneumatic.
21
Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu laju pergerakan conveyor berbasis
3. Variabel Kontrol
Variable control dalam penelitian ini adalah putaran motor penggerak oleh
CPU PLC dan masukan untuk PLC berupa sensor yang ada.
yang dikumpulkan sebagai bahan analisis adalah jarak perpindahan barang dan
Controlled)”, adalah suatu penelitian yang mencari ada tidaknya hubungan antara
penambahan beban terhadap laju pergerakan conveyor jadi analisis data yang
untuk mengetahui ada tidaknya hubungan, dan apabila ada, berapa eratnya
Simpangan,rumusnya :
N ∑ XY − (∑ X )(∑ Y )
{N ∑ X (∑ X ) }{N ∑ Y − (∑ Y ) }
rxy =
2 2
2
− 2
(laju pergerakan)
penelitian.
Nilai r Interpretasi
(tak berkorelasi)
dalam penyusunan skripsi ini dan untuk diperoleh suatu kesimpulan maka data
solusinya.
umum analisis data yang digunakan adalah secara kualitatif yaitu analisis yang
akan tetapi dalam bentuk pernyataan dan uraian yang selanjutnya akan disusun
A. Hasil Penelitian
grafik, serta hasil dari koefisien korelasi, juga ada foto kegiatan penelitian
1. Pengujian Data
awal terhadap kerja conveyor, barang yang dijadikan sebagai objek penelitian
diletakkan pada posisi yang diinginkan, posisi awal barang sangat menentukan
waktu yang ditempuh barang tersebut dalam rangkaian conveyor pemindah barang
ini. Pada titik mula barang diletakkan stopwatch sebagai pengukur waktu jalannya
barang, stopwatch ini aktif bersamaan dengan langkah maju dari pneumatik 2
berbeda, untuk tiap variasi bebannya dilakukan 3 kali percobaan. Data waktu yang
dalam tabel yang digunakan untuk menghitung koefisien korelasi dan menentukan
diagram hubungan antara beban dengan waktu serta diagram hubungan antara
1
2
∑X ∑t ∑Y ∑ XY ∑ X2 ∑ Y2
maka dapat dilihat bahwa semakin beban yang diberikan pada conveyor
ditambahkan maka waktu yang ditempuh akan semakin lama, hasil pengujian
yang dilakukan pada setiap bebannya menunjukkan bahwa rata-rata waktu yang
ditempuh akan semakin lama. Pada beban awal 1 kg didapatkan rata-rata waktu
tempuh yang lebih lama dibandingkan dengan beban 2 kg, sedangkan pada beban
3
diperoleh waktu yang tercepat dibandingkan dengan beban yang lainnya. Untuk
9.60
9.55 9.56
9.52
9.50
9.45 9.46
WAKTU (dt)
9.40 9.41
9.38
9.35
9.33
9.30
9.27
9.25
9.20
9.15
9.10
1 2 3 4 5 6 7
BEBAN (kg)
conveyor dapat dilihat dari tabel yang ada di atas, dari data yang ada dapat kita
lihat bahwa laju pergerakan conveyor akan semakin menurun. Laju yang
dihasilkan diperoleh dari perkalian antara jarak yang ditempuh benda (meter)
conveyor yang memiliki satuan m/s (meter/detik). Pada beban 2 kg diperoleh laju
pergerakan yang paling tinggi bila dibandingkan dengan beban yang lain. Laju
puncak didapat tidak pada beban yang terendah yaitu pada beban 1 kg, tapi pada
beban 2 kg, dalam hal ini laju yang terjadi dimungkinkan dipengaruhi oleh faktor
lain selain penambahan beban. Dalam penulisan ini dibatasi pada hubungan antara
4
penambahan beban terhadap laju conveyor dapat dilihat pada grafik berikut ini:
0.154
0.153 0.153
0.152 0.152
0.151
LAJU (m/dt)
0.151 0.151
0.150 0.150
0.149 0.149
0.149
0.148
0.147
0.146
1 2 3 4 5 6 7
BEBAN (kg)
momen yaitu korelasi untuk menentukan dua gejala yang timbul. Dalam penelitian
ini dua gejala itu adalah Beban (X) dan Laju (Y).
N ∑ XY − (∑ X )(∑ Y )
rxy =
{N∑ X 2
}{
− (∑ X ) 2 N ∑ Y 2 − ( ∑ Y ) 2 }
Hasil dari hasil penelitian dimasukkan dalam rumus diatas adalah :
N ∑ XY − (∑ X )(∑ Y )
rxy =
{N∑ X 2
}{
− (∑ X ) 2 N ∑ Y 2 − ( ∑ Y ) 2 }
5
rxy = - 0,95
rxy2 = 0,91
sebanding yang artinya semakin berat beban yang digunakan maka akan semakin
mempengaruhi penambahan waktu yang berakibat pada laju yang kecil. Pada
beban 1 Kg merupakan kotak kosong, (2) Pada beban 1 Kg hampir sama dengan
konveyor yang berjalan tanpa beban atau tidak diberi beban sehingga tekanan
Angka – 0,95 artinya bahwa hubungan antara beban dengan laju menunjukkan
angka 0,95, sedangkan tanda minus ( - ) hanya menunjukkan bahwa antara beban
dengan laju berbanding terbalik. Semakin beban bertambah maka akan semakin
turun laju atau jika beban (X) naik maka laju (Y) turun.
Angka rxy2 = 0,91 artinya bahwa 91% laju conveyor dipengaruhi oleh
beban sedangkan 9% lainya dipengaruhi oleh faktor luar seperti faktor gesekan
6
antara roll dengan bandrefiil dan tekanan antara beban dengan bandrefiil itu
sendiri. Disamping itu juga faktor peletakan pertama beban pada saat start.
C. Keterbatasan Penelitian
Proses pembuatan sensor yag membutuhkan waktu lama,dan (3) Kendala biaya.
BAB V
A. Simpulan
1. Ada hubungan antara laju dengan pergerakan beban pada conveyor, semakin
berat beban maka semakin lama waktu tempuh yang dibutuhkan., dengan
karena waktu berbanding terbalik dengan laju, dengan demikian kecuali beban
1 Kg, semakin berat beban (beban naik) maka semakin turun laju dari
conveyor.
B. Saran
hubungan antara beban dengan laju pergerakan material konveyor ini adalah :
1. Prototipe ini perlu adanya penyempurnaan alat agar bisa lebih presisi. Bila
Tinggi se–Indonesia.
1
2
0025 OR 015.01
0026 AND NOT TIM 005
0027 OUT 015.01
0028 LD 015.01
0029 TIM 003 0023
0030 LD TIM 003
0031 AND NOT TIM 004
0032 OUT 010.04
0033 LD TIM 003
0034 TIM 004 0023
0035 LD TIM 004
0036 AND NOT TIM 005
0037 OUT 010.05
0038 LD TIM 003
0039 TIM 005 0030
0040 LD 010.04
0041 OR 015.11
0042 AND 015.05
0043 AND NOT 000.03
0044 OUT 010.06
0045 LD 000.04
0046 OR 015.05
0047 AND NOT 000.05
0048 OUT 015.05
0049 LD 010.00
0050 OR 015.08
0051 AND NOT TIM 000
0052 OUT 015.08
0053 LD 010.03
0054 OR 015.10
0055 AND NOT TIM 003
4
Lampiran 7.
LAMPIRAN