Professional Documents
Culture Documents
"Buah "semangka" yang terkenal lezat menyegarkan itu, hanya mau tumbuh dengan
bagus di tanah-tanah beranjangan gembur yang mengandung kadar kapur tinggi."
"Semangka" lebih cocok ditanam di dataran rendah mulai dari satu meter di atas
permukaan laut sampai kira-kira seribu meter. Walaupun tanah yang dikehendaki harus
cukup lembab, namun tanaman "semangka" tidak tahan menghadapi hujan. Karena itu,
"semangka" hanya diusahakan di musim kemarau saja. Susahnya kalau kemarau,
tanahnya terpaksa harus diairi. Tapi tanamannya sendiri tidak boleh kecipratan air.....
Apalagi basah kuyub...... Melihat syarat-syaratnya yang susah ini, maka hanya orang-
orang yang mempunyai tanah kering di daerah kering sajalah yang dapat mengairi dengan
air irigasi atau sumur saja.
Tanah kering yang sudah diolah tadi, cukup diolah satu kali saja kalau tanah
beranjangan.... Dan dua kali kalau tanah lempung. Hanya perlu dileb sebentar saja supaya
basah. Kemudian tidak perlu disusun menjadi bedengan-bedengan namun cukup
diratakan saja. Barulah biji-biji "semangka" tadi boleh ditanam dengan ditunggalkan
(ditanam di tanah yang dilubangi dengan tunggal) dengan jarak tanam 1 1/2 x 1 1/2
meter.
Satu bulan setelah ditanam, tanah itu harus disiangi lagi untuk kedua kalinya. Penyiangan
yang kedua jangan sampai terlambat, supaya tidak keburu berbunga. Karena, apabila
tanaman sudah berbunga dan kita baru menyiang, banyak sekali bunga-bunga yang akan
rusak.... dan buah-buah juga tidak akan muncul.....
Setiap kali setelah disiangi, harus selalu membumbun tanaman, supaya akar-akar dapat
menancap kukuh dalam tanah. Umur antara 3 minggu sampai sebelum membentuk bunga
(kira-kira umur 2 bulan), tanah tempat "semangka" hidup harus betul-betul dibersihkan.
Jangan sampai ada rumput, jangan ada sarang hama, dan pokoknya jangan sampai ada
sesuatu yang dapat mengakibatkan pembusukan.....
Seharusnya tanaman yang sementara ini sudah menjalar kemana-mana itu harus
dirambatkan ke atas, supaya buah-buah "semangka" tidak kotor terkena tanah dan
busuk. Namun, biasanya prakteknya dibiarkan menjalar di atas tanah begitu saja juga
tidak apa-apa. Tapi harus dijaga, pada waktu seperti ini, supaya tanah tidak becek.
Apabila buah "semangka" sudah mulai besar, perlu sekali agak diputar, kemudian diberi
alas jerami atau apa sajalah yang dikeringkan di bawahnya, supaya buah "semangka"nya
tidak busuk. Apabila daerah itu memang sering ada gangguan tikus, tempat sekitar buah
"semangka" itu perlu dilindungi dengan duri-duri yang merupakan borikade yang cukup
seram.
Buah "semangka" yang kita kenal (Citrullus Vulgaris) ada dua varietas, yaitu
"semangka" geringsing (atau "semangka" beureum) yang daging buahnya merah dan
bulat panjang bentuknya.... Dan "semangka" penasan (atau "semangka" Bodas) yang
putih atau agak muda warna daging buahnya dan yang lebih bulat bentuknya. Kira-kira
bulat seperti kepala orang.
Biji-biji "semangka" juga dapat dimakan sebagai kwaci. Biji-biji "semangka" yang
sudah dijemur di sinar matahari atau digarang di wajan, kemudian setelah didinginkan
diasin dengan air garam selama satu hari satu malam, dan akhirnya dijemur di sinar
matahari lagi. Kadar protein kwaci sangat tinggi yaitu 30,6 %, sedangkan kadar lemaknya
42,1 %. Walaupun vitamin-vitamin praktis tidak ada, namun kadar fosfornya sangat
tinggi yaitu 312 mg dan kalorinya 515 mg.
Menurut penelitian, nilai gizinya cukup tinggi. Namun buah "semangka" 21 % terdiri
dari air..... Namun buah "semangka" juga terkenal sangat segar...................