Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.1 Maksud
1.1.1 Menentukan sistem kristal berdasarkan atas panjang sumbu,
posisi sumbu, jumlah sumbu serta besar sudut yang dibentuk
antar sumbu pada bentuk kristal.
1.1.2 Menentukan sistem simetri berdasarkan atas unsur simetri
dan jumlah sumbu kristal.
1.1.3 Mendeskripsikan bentuk kristal berdasarkan parameter
penggambaran, jumlah, dan posisi sumbu kristal dan bidang
kristal yang dimiliki oleh setiap bentuk kristal.
1.1.4 Menentukan kelas kristal berdasarkan Hermann Mauguin
simbol.
1.2 Tujuan
1.2.1 Dapat menentukan sistem kristal berdasakan atas panjang
sumbu, posisi sumbu, jumlah sumbu serta besar sudut yang
dibentuk antar sumbu pada bentuk kristal.
1.2.2 Dapat menentukan sistem simetri berdasarkan atas unsur
simetri dan jumlah sumbu kristal.
1.2.3 Dapat mendeskripsikan bentuk kristal berasarkan atas
parameter penggambaran, jumlah, dan posisi sumbu kristal
dan bidang kristal yang dimiliki oleh setiap bentuk kristal.
1.2.4 Dapat menentukan kelas kristal berdasarkan Hermann
Mauguin simbol.
BAB II
DASAR TEORI
1
2.1 Definisi
2
antara atom-atom untuk menentukan strukturnya, dan juga keadaan
terciptanya kristal tersebut.
Beberapa material kristalin mungkin menunjukkan sifat-sifat
elektrik khas, seperti efek feroelektrik atau efek piezoelektrik. Kelakuan
cahaya dalam kristal dijelaskan dalam optika kristal. Dalam struktur
dielektrik periodik serangkaian sifat-sifat optis unik dapat ditemukan
seperti yang dijelaskan dalam kristal fotonik.
Kristalografi adalah ilmu - ilmu yang mempelajari tentang:
• Sifat geometri memberikan pengertian letak, panjang, dan jumlah
sumbu kristal yang menyusun suatu bentuk atau bangun kristal
tertentu dan jumlah bidang luar serta bentuk yang membatasinya.
Perkembangan dan pertumbuhan kenampakan bentuk luar, bahwa
disamping mempelajari kombinasi serta antara satu bentuk kristal
yang terbentuk kemudian. Struktur dalam membicarakan susunan
dan jumlah sumbu kristal juga menghitung parameter dan
parameter rasio.
• Sifat fisis kristal, sangat tergantung pada struktur ( susunan atom-
atomnya ). Besar kecilnya kristal tidak dipengaruhi yang penting
bentuk yang dibatasi bidang-bidang kristal, sehingga akan dikenal 2
zat yaitu; Kristalin dan Non Kristalin.
3
1. Mengetahui hubungan antara susunan atom dan komposisi
kimia dari suatu jenis krisal.
2. Dalam bidang geokimia, mempelajari kimia kristal adalah
untuk memprediksi struktur kristal dai komposisi kimia
dengan diberikan temperature dan tekanan.
4
kristalnya 3 dan saling tegak lurus satu dengan yang
lainya. Masing-masing sumbu sama panjangnya. System
ini memiliki tiga kelas, dmana unsur simetrinya berbeda :
(a)
(b)
Gambar 2.4.1:
sistem kubik (a) asli dan (b) Modifikasi
5
(b)
(a)
(c)
(d)
6
(a) (b)
(c)
Gambar 2.4.3: sistem rombis (a) asli dan (b) modifikasi, dan (c)
penampakan sumbu.
7
(a)
(b)
(c)
(d) (e)
(a)
(b)
8
Gambar 4.5 : sistem trigonal (a) asli, (b) modifikasi dan (c) kalsit.
(c)
(a) (b)
9
(c) (d)
(b)
(a)
(c)
(d)
10
Gambar 4.7 : sistem triklin (a) asli, (b) modifikasi, (c)
rodoksit dan (d) penampakan sumbu.
11
Sistem kisi-7 14 Bravais kisi
triclinic (paralelipiped)
sederhana berpusat
monoclinic (kanan
prisma dengan
genjang dasar; di sini
terlihat dari atas)
ortorombik (berbentuk
kubus)
berpusat
sederhana
pada tubuh
tetragonal (persegi
berbentuk kubus)
rhombohedral
(Trapezohedron
trigonal) α
=β=γ α = β =
γ
heksagonal (berpusat
reguler segi enam)
Berpusat berpusat
sederhana
12
Tabel 2.5 Sistem Lattice
13
Tiap kelas kristal mempunyai singkatan yang disebut dengan
symbol. Ada dua cara simbolisasi yang sering digunakan, yaitu
sibolisasi schon_ies dan Hermann mauguin (simbolisasi internasional).
Simbol Hermann mauguin adalah simbolisme umum dala kristalografi
untuk menunjukan kelompok ruang poin dan kelompok. Pennjukan ini
setelah Carl Hermann dan Charles Victor Mauginn, kelompok titik.
AXES Hermann-
Maugin
System (1) Class Name (2) 2- 3- 4- 6- Planes Center Symbols
Fold Fold Fold Fold (3)
Tetartoidal 3 4 - - - - 23
Isometric
Diploidal 3 4 - - 3 yes 2/m 3
Hextetrahedral 3 4 - - 6 - 4 3m
Gyroidal 6 4 3 - - - 432
Hexoctahedral 6 4 3 - 9 yes 4/m 3 2/m
Disphenoidal 1 - - - - - 4
Pyramidal - - 1 - - - 4
Tetragonal Dipyramidal - - 1 - 1 yes 4/m
Scalenohedral 3 - - - 2 - 4 2m
Ditetragonal
- - - - 4 - 4mm
pyramidal
Trapezohedral 4 - 1 - - - 422
Ditetragonal- 4/m 2/m
4 - 1 - 5 yes
Dipyramidal 2/m
Pyramidal 1 - - - 2 - mm2
Orthorhombic Disphenoidal 3 - - - - - 222
2/m 2/m
Dipyramidal 3 - - - 3 yes
2/m
Trigonal
- 1 - - 1 - 6
Dipyramidal
Pyramidal - - - 1 - - 6
Hexagonal Dipyramidal - - - 1 1 yes 6/m
Ditrigonal
3 1 - - 4 - 6m2
Dipyramidal
Dihexagonal
- - - 1 6 - 6mm
Pyramidal
Trapezohedral 6 - - 1 - - 622
Dihexagonal 6/m 2/m
6 - - 1 7 yes
Dipyramidal 2/m
Trigonal Pyramidal - 1 - - - - 3
Rhombohedral - 1 - - - yes 3
14
Ditrigonal
- 1 - - 3 - 3m
Pyramidal
Trapezohedral 3 1 - - - - 32
Hexagonal
3 1 - - 3 yes 3 2/m
Scalenohedral
Monoclinic Domatic - - - - 1 - m
Sphenoidal 1 - - - - - 2
Prismatic 1 - - - 1 yes 2/m
Pedial - - - - - - 1
Triclinic
Pinacoidal - - - - - yes 1
15
BAB III
HASIL DISKRIPSI
3.1 Deskripsi 1
• 4 sumbu, a1┴c,a2┴c,a3┴c
• a1=a2=a3≠c
• c ٨a1=900
• a2 ٨a1=600
16
1) System Crystal : Trigonal
2) Symmetrical core : Exsist
3) Symmetrical lane :4
4) Symmetrical axes :
2 -fold = 3
3 -fold = 1
4 -fold = -
5 -fold = -
6 -fold = -
5) Crystal Class : Hexagonal Scalenohedral
6) Hermann Maugin Symbols : 3 2/m
7) Examples Minerals : Alunite, Dravite, Quartz, Calsit.
Sumber : http://www.google.com/gambar/mineral
17
3.2 Deskripsi 2
18
• b ٨c=900
1) System Crystal : Tetragonal
2) Symmetrical core : Exsist
3) Symmetrical lane : 5
4) Symmetrical axes :
2 -fold = 4
3 -fold = -
4 -fold = 1
5 -fold = -
6 -fold = -
5) Crystal Class : Ditetragonal – Dipyramidal
6) Hermann Maugin Symbols : 4/m 2/m 2/m
7) Examples Minerals : Diabolite, Wulfenite, Zyrcon,
Kasiterit
Sumber :
http://www.google.com/gambar/mineral
19
3.3 Deskripsi 3
Gambar 3.3. Monoklin
20
3) Symmetrical lane :1
4) Symmetrical axes :
2 -fold = 1
3 -fold = -
4 -fold = -
5 -fold = -
6 -fold = -
5) Crystal Class : Prysmatic
6) Hermann Maugin Symbols : 2/m
7) Examples Minerals : Gypsum, Epidote, Muscovite, Ortoclas
Sumber : http://www.google.com/gambar/mineral
21
3.4 Deskripsi 4
22
1) System Crystal : Triklin
2) Symmetrical core : a) - , b) Exsist
3) Symmetrical lane :-
4) Symmetrical axes :
2 -fold = -
3 -fold = -
4 -fold = -
5 -fold = -
6 -fold = -
5) Crystal Class : a) pedial, b) Pinacoidal
6) Hermann Maugin Symbols : a) 1, b) 1
7) Examples Minerals : Plagioklas,Gardit, Kyanit
Sumber : http://www.google.com/gambar/mineral
23
3.5 Deskripsi 5
Gambar 3.5 Ortorombik
24
1) System Crystal : Orthorombik
2) Symmetrical core : Exsist
3) Symmetrical lane :3
4) Symmetrical axes :
2 -fold = 3
3 -fold = -
4 -fold = -
5 -fold = -
6 -fold = -
Sumber : http://www.google.com/gambar/mineral
25
3.6 Deskripsi 6
26
1) System Crystal : Hexagonal
2) Symmetrical core : Exsist
3) Symmetrical lane :7
4) Symmetrical axes :
2 -fold = 6
3 -fold = -
4 -fold = -
5 -fold = -
6 -fold = 1
5) Crystal Class : Dihexagonal Dipyramidal
6) Hermann Maugin Symbols : 6/m 2/m 2/m
7) Examples Minerals : Apatite, Beryl
Sumber : http://www.google.com/gambar/mineral
27
3.7 Deskripsi 7
28
Parameters dan Parametral Sumbu:
• 3 sumbu, a=b=c, a┴b ┴c
• a:b:c=1:3:3
• a ٨b=30˚
• b ٨c=90˚
29
Gambar 3.7.3 fluorit Gambar 3.7.4 Diamond
Sumber : http://www.google.com/gambar/mineral
30
Foto Mineral :
31
Gambar Mineral : Foto Mineral :
32
DESKRIPSI KRISTALOGRAFI MODEL 3D (TIGA DIMENSI)
33
DESKRIPSI KRISTALOGRAFI MODEL 3D (TIGA DIMENSI)
Foto Mineral :
Gambar mineral:
34
DESKRIPSI KRISTALOGRAFI MODEL 3D (TIGA DIMENSI)
35
BAB IV
PEMBAHASAN
36
Pada pendiskripsi gambar ke dua ini merupakan sistem kristal
Tetragonal, dimana sumbu-sumbu kristalnya memiliki tiga sumbu,
yaitu sumbu a, b, dan c dimana ketiga sumbu tersebut saling tegak
lurus sesamanya. Sumbu horizontal a dan b yang saling tegak lurus
dan sama panjangnya, sehingga penamaan sumbu-sumbu tersebut
sering menjadi sumbu a2 sebagai sumbu b dan sumbu a1 sebagai
sumbu a. Sistem ini mempunyai pusat sumbu simetri dapat dibuktikan
dengan adanya perpotongan sumbu simetri serta bidang simetri yang
bertemu pada 1 titik tengah juga apabila ditarik garis dari suatu bidang
akan muncul pada bidang yang lain dan jumlah bidang simetri 5.
Mineral-mineral yang sistem kristalnya termasuk kedalam
kelompok ini adalah zircon, kasiterit, rutil, kalkopirit, melilit, dll.
Tetragonal memiliki sumbu putar 2 bidang terdapat penampakan
sebanyak 4 buah setelah diputar sejauh 180o dan sumbu putar 4
bidang memiliki penampakan sebanyak 1 buah. Pada sistem kristal ini
tidak memiliki penampakan sumbu putar 3 dan 6 karena tidak terdapat
penampakan bidangnya. Pendeskripsian gambar ke 2 ini merupakan
tetragonal dengan kelas ditetragonal-dipyramidal dengan hermann
mauguin symbol adalah 4/m 2/m 2/m.
37
sumbunya mempunyai panjang yang tidak sama (a≠b≠c). Namun
untuk monoklin terdapat perbedaan dengan sistem orthorombik,
dimana sudut yang terbentuk antara b dan a adalah 45 derajat.
Sumbu simetri putar 2 dengan penampakan bidang 1 buah. Namun
tidak terdapat simetri putar 3, 4, atau 6 karena tidak terdapat
kenampakan yang sama pada putaran 120o, 90o, atau 60o. Nama dari
kelas kristal ini berdasarkan keterangan pendeskripsian adalah
Prismatik, serta pada hermann mauguin symbol 2/m. Salah satu
contoh mineral dari sistem ini adalah gypsum, epidot, dll.
38
kianit sebagai mineral metamorfik. Pada hermann mauguin symbols
keduanya memiliki kesamaan, yaitu 1.
39
sumbu kristal hanya 3 sumbu kristal yang terletak pada 1 bidang
datar (sumbu a1, a2, a3) yang membentuk sudut 120o, ketiga sumbu
kristal ini mempunyai panjang yang sama. Yang keempat, (sumbu c)
berdiri tegak lurus pada ketiga sumbu lainnya dengan panjang lebih
dari ketiga sumbu mendatar tadi (sumbu a1, a2, dan a3).
Masing-masing sumbu ini dan panjangnya berupa a1=a2=a3 tapi
tidak sama dengan c. Adapun pernbandingan dari sumbu-sumbu yang
ada adalah a2:a3:c=3:1:6. Sistem kristal ini memiliki pusat simetri dan
memiliki bidang simetri sebanyak 7 bidang dengan sumbu simetri
putar 2 memiliki penampakan sebanyak 6 buah setelah diputar
sebanyak 30o dan simetri putar 6 dengan penampakan sebanyak 1
buah. Pengelompokan sistem kristal ini termasuk dalam kelas
Dihexagonal Dipyramidal pada hermann maugin symbols dengan 6/m
2/m 2/m. beberapa contoh dari mineral-mirenal yang memiliki sistem
kristal ini adalah apatite, beryl, dll.
40
simetri putar 3 dengan penampakan sebanyak 4, dan simetri puar 4
dengan penampakan sebanyak 3. Berdasarkan ciri-ciri kristal
isometrik diatas, kristal isometrik ini dimasukkan dalam kelas
hexoctahedral yang mempunyai hermann maugin simbol 4/m 3 2/m.
Adapun contoh dari sistem kristal isometrik ini adalah galena,
diamond, cuprum, fluorit, pirit, dll.
41
lain yang dimiliki oleh peraga ini adalah tidak memiliki pusat simetri
karena jika ditarik garis dari suatu sudut tidak muncul pada sudut lain
tetapi pada suatu bidang.
42
penampakan sebanyak 3. Adapun contoh mineral dari sistem kristal
ini adalah pirit, diamond, fluorit, dll.
43
muncul pada sudut lain dan memiliki 3 bidang simetri. Peraga ini juga
memiliki sumbu simetri putar 3 sebanyak 1 maksudnya apabila
bangun ini diputar akan memiliki 3 kenampakan yang sama di 1
sumbu yaitu sumbu c. Pada Hermann mauguin symbols sistem
kristal ini tergolong dalam ditrigonal pyramidal dengan symbol 3m.
contoh mineral yang mengandung mineral ini adalah kuarsa, kalsit,
dolomite, dll.
44
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
45
Pada pendeskripsian sistem orthorombik, pada gambar
terdapat sumbu simetri, pusat sumbu simetri dan bidang simetri
serta simetri putar maka, digolongkan sebagai kelas dipiramidal
Pada pendeskripsian sistem heksagonal, pada gambar terdapat
sumbu simetri, pusat sumbu simetri dan bidang simetri serta
simetri putar maka, digolongkan sebagai kelas diheksagonal
dipyramidal
Pada pendeskripsian sistem isometrik, pada gambar terdapat
sumbu simetri, pusat sumbu simetri dan bidang simetri serta
simetri putar maka, digolongkan sebagai kelas hexoctahedral
Kristal dengan nomor peraga KR 14 termasuk dalam sistem
kristal orthorombik dan kelas kristalnya dipyramidal
Kristal dengan nomor peraga 245 termasuk dalam sistem kristal
heksagonal dan kelas kristalnya dihexagonal pyramidal
Kristal dengan nomor peraga KL 18 termasuk dalam sistem
kristal isometrik dan kelas kristalnya hexoctahedral
Kristal dengan nomor peraga KR 4 termasuk dalam sistem
kristal tetragonal dan kelas kristalnya pyramidal.
Kristal dengan nomor peraga KR 19 termasuk dalam sistem
kristal trigonal dan kelas kristalnya ditrigonal pyramidal
• Dalam penetuan kelas kristal berdasarkan Hermann Maugin
simbol ada beberapa syarat, yakni :
➢ Terdapat sumbu c
➢ Terdapat bidang simetri yang tegak lurus dengan sumbu c
➢ Terdapat sumbu linier (sumbu miring sisi) dan sumbu
intermediet (sumbu miring ruang)
5.2 Saran
Pada pelaksanaan pendeskripsikan mineral dilakukan dengan
teliti karena akan sangat berpengaruh pada pembacaan tabel
Hermann Mauguin simbol jika salah, bias jadi data tidak akurat.
46
Pendiskripsian atau pewarnaan bidang sistem kristal, sebaiknya
menggunakan warna yang berbeda, agar mempermudah dalam
pembedaan bidangn.
Persiapan alat yang lengkap akan memperlancar pelaksanaan
praktikum dan mempermudah kinerja praktikan.
47
DAFTAR PUSTAKA
48
Laboratorium Mineralogi
Program Studi Teknik Geologi
Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
LEMBAR ASISTENSI
49
50