You are on page 1of 23

2.

SIFAT-SIFAT FISIK MINERAL

• WARNA (COLOUR)
• PERAWAKAN KRISTAL (CRYSTAL HABIT)
• KILAP (LUSTER)
• KEKERASAN (HARDNESS)
• GORES (STREAK)
• PECAHAN (FRACTURE)
• BELAHAN (CLEAVAGE)
• DAYA TAHAN TERHADAP PUKULAN (TENACITY)
• BERAT JENIS (SPECIFIC GRAVITY)

 
1. W A R N A (C O L O U R )

• Warna mineral sebagai nama mineral :


Contoh :
– Albus (bhs. Latin + putih)  Albite
– Chloro (bhs. Yunani : hujau) Chlorite
– Melas (bhs. Yunani : hitam)  Melanite
– Rhodon (bhs. Yunani : merah jambu)  Rhodonite
– Erythos (bhs. Yunani : merah)  Erythrite
• Ada dua macam warna :
Idiokromatik : Merupakan warna yang tetap dan khas karena
warna asli dari elemen-elemen utama paa mineral.
• Contoh : PIrit (kuning loyang), Malasit (hijau), Azurit (biru)

• Allokromatik : Merupakan warna yang berubah-ubah karena


adanya pengotoran atau campuran pada mineral.
• Kuarsa : tidak berwarna, tetapi karena pengotoran warna
berubah (Violet  Ametis; Pink rose quartz; brown to black
smoky quartz).
• Halit : bermacam-macam warna : Abu-abu, Kuning, Coklat
gelap, Merah jambu, Variasi biru

• Beberapa elemen terutama pada mineral-mineral berat


sering memberi efek warna-warna tertentu. Contoh : Copper
(hijau, biru), Vanadium (merah), Uranium (kuning), Mangan
dalam silikat dan karbonat (merah jambu), Silikat
mengandung besi (hijau gelap sampai hitam)
2. PERAWAKAN KRISTAL (CRYSTAL
HABIT)
• Bentuk kristal sempurna jarang sekali di jumpai di alam
karena selalu ada gangguan-gangguan.
• Sbg gantinya dipakai istilah “perawakan kristal”, yaitu bentuk
khas mineral yg ditentukan oleh bidang-2 yg membangunnya
termasuk bentuk & ukuran relatif bidang-2 tsb.
• Walupun perawakan kristal bukan mrpk ciri mineral yg tetap,
namun ada bbrp perawakan kristal ttt yg terdpt pd mineral-
mineral ttt.
• Contoh : Mika : selalu mendaun (foliated), Amfibol : selalu
meniang (columnar)
3. K I L A P (LUSTER)
• Hasil pantulan cahaya dr permukaan mineral.

• Sifat optik mineral yg terkait dengan refleksi & refraksi

• Intensitas kilap tergantung pd kuantitas cahaya pantul &


besarnya perbedaan kecepatan cahaya sblm & sesdh
memasuki media mineral (besar indeks refraksi)

• Sebagian besar kilap tdk tergantung pd warna mineral


Macam kilap

•  
1. Kilap Logam (Metallic Luster)
Kilap yang umumnya terdapat pada fragmen-fragmen tipis mineral opaque
dan agak opaque yang
mempunyai indeks refraksi (n) > 3 . Contoh : Pyrit, Galena, Native metal,
Sulfida.
2. Kilap Bukan Logam (Non Metallic Luster).
Kilap ini umumnya terdapat pada mineral-mineral berwarna muda (light
coloured) dan dapat meluluskan cahaya pada bagian-bagian yang tipis dari
mineral itu. Gores mineral ini biasanya tidak berwarna atau berwarna
muda.


• Jenis Kilap Bukan Logam
a. Kilap Kaca (Vitreous Luster) : Kilap seperti pada pecahan
kaca atau pada kuarsa.
Contoh : Quartz, Fluorite, Halite (yang segar), Carbonates,
Sulphates, Silicates, Spinel, Corundum, Garnets, Leucite.
b. Kilap Intan (Adamantine Luster) : Kilap sangat cemerlang
seperti pada intan/ berlian.
Contoh : Diamond, Zircon, Cassiterite, Sulphur, Sphalerite,
Rutile.
e. Kilap Sutera (Silky Luster) : Kilap seperti sutera umumnya
terdapat pada mineral-mineral menyerat (parallel fibrous
structure).
Contoh : Asbestos, Serpentine, Hematite, variasi Gypsum
(misal Selenite).

f. Kilap Mutiara (Pearly Luster) : Kilap seperti mutiara, biasanya


terlihat pada bidang-bidang belah dasar mineral (misal pada
bidang apofilit).
• Contoh : Talc, Mica, Gypsum yang kristalnya kasar.
•  
4. KEKERASAN (HARDNESS)

• Kekerasan mineral adalah daya tahan mineral


thd remesan (scratching).
• Skala kekerasan MOHS (1882) yg lbh tinggi dpt
menggores mineral-2 dgn skala MOHS yg lbh
rendah
• Kecuali kekerasan 9 & 10, ternyata interval2
skala MOHS berdasarkan penentuan kualitatif
hampir bersamaan.
SKALA KEKERASAN MINERAL
 
(MOHS, 1882)
1. TALC Mg3Si4O10(OH)2
2. GYPSUM CaSO42H2O
3. CALCITE CaCO3
4. FLUORITE CaF2
5. APATITE Ca5(PO4)3F
6. ORTHOCLASE K AISi3O8
7. QUARTZ SiO2
8. TOPAZ Al2SiO4(OH,F)2
9. CORUNDUM Al2O3
10. DIAMOND C
Cara menentukan kekerasan :

• Apbl sebuah mineral tergores oleh skala 7 (Kuarsa) ttp tdk


tergores oleh skala 6 (Ortoklas), mk berarti mineral tsb
memp. kekerasan antara 6 – 7.
• Dpt pula dgn kuku (H = 2.5) & pisau lipat (H = 5.5).
Misal :
H = 1 jika diraba spt lemak.
H = 2 dpt digores dgn kuku.
H = 3 dpt dipotong dgn pisau.
H = 4 dpt digores dgn pisau.
H = 5 agak sukar digores dgn pisau.
H = 6 tdk dpt digores dgn pisau bahkan dpt mengores kaca.
5. GORES (STREAK)
• Gores adalah warna bubuk halus mineral
• Gores lbh dpt dipercaya dp warna krn gores lbh stabil.
• Gores penting utk membedakan dua mineral yg berwarna
sama ttp berbeda gores.
• Gores dpt diperoleh dgn menggoreskan mineral pd keping
gores porselin, kalau H mineral < 6.
• Apbl H mineral > 6, maka gores dpt diperoleh dgn menumbuk
mineral tsb sp halus dgn menggunakan palu.
• Conto:
• Mineral silikat : gores putih, abu-abu atau coklat.
• Mineral oksida, sulfida, karbonat, fosfat, arsenat, dan sulfat :
gores yang karakteristik.
• Mineral transparan dan translusen : gores putih.
• Mineral gelap dengan kilap bukan logam : gores lebih terang
dari warna.
• Mineral dengan kilap logam : gores lebih gelap dari warna
• Mineral mempunyai warna & gores sama.
Conto : Cinnabar (merah), Magnetite (hitam)
• Mineral mempunyai warna dan gores ber-beda.
Conto : Hematite (warna abu-abu hitam, gores merah)
Pyrite (warna kuning loyang, gores hitam.)
• Mineral transparan &^ translusen mempunyai gores
putih/tdk berwarna atau warna muda/lemah.
• Gores penting utk penentuan mineral2 opaque & sgt
translusen.
Conto : Goethite, emas (kuning), Graphite (hitam mengkilap)
6. PECAHAN (FRACTURE)
Mineral akan pecah apb l ditekan sp melampaui batas2 elastisitas &
plastisitasnya.
Pecahan : ialah apabila mineral pecah secara tdk teratur.

Macam-macam Pecahan
a. Conchoidal : pecahan spt pd pecahan botol. Conto : Quartz,
Obsidian, Zincite, Rutile.
b. Hackly : pecahan spt pecahnya besi runcing runcing, tajam - tajam
kasar tdk beraturan. Conto : Copper.
c. Splintery : pecahan yg hancur menjadi benang2/tajam 2 kecil. Conto
: Serpentine.
•  
7. BELAHAN (CLEAVAGE)

• Belahan : adalah apabila mineral pecah secara teratur


mengikuti sepanjang per- mukaan yang sesuai dengan
struktur kristal.
• Belahan itu selalu sejajar dengan bidang kristal, umumnya
dengan indises sederhana dan posisinya dinyatakan dengan
indises tersebut.
• Belahan dpt dibagi menjadi bbrp macam belahan berdasarkan
bagus tdknya permukaan bid. belahan.
• a. Sempurna (Perfect).
• Apbl pecah2 melalui bidang belah yg rata & sukar pecah
kecuali melalui bid. belahan tsb.
Conto : Calcite, Muscovite, Galena, Halite.
• b. Tdk Sempurna (Imperfect).
• Belahan yg agak sukar diamati & hrs memperhatikan fragmen
mineral ; permukaan bid. belahan tdk rata.
Conto : Apatite, Cassiterite, Native Sulphur.
8. DAYA TAHAN TERHADAP PUKULAN
(TENACITY)
• Daya tahan thd pukulan adalah daya tahan mineral thd
pemecahan, penghancuran, pembengkokan, / pemotongan.
• Macam2 daya tahan thd pukulan : 
a. Brittle : dpt mudah hancur menjadi tepung halus. Conto :
Quartz, Marcasite, Hematite.
b. Sectile : dpt dipotong dgn pisau (spt terpotong). Conto :
Gypsum, Cerargyrite.
c. Malleable : dpt dipalu menjadi lapisan tipis. Conto : Gold,
Copper.

d. Ductile : dpt ditarik/diukur spt kawat.


Conto : Silver, Copper, Cerargyrite.

e. Flexible : dpt dilengkungkan kemana-mana dgn mudah.


Conto : Foliated Talc, lembar2 pipih Gypsum, Mica.
 
9. BERAT JENIS (SPECIFIC GRAVITY)
Berat jenis mineral adalah
Berat Mineral
-----------------------
Volume Mineral
Berat mineral ditentukan dgn timbangan analitik
& volume mineral diukur dgn gelas ukuran,
piknometer dsb.

• Cara penentuan : 
• 1) Berat piknometer kosong : A gram
• 2) Berat piknometer + mineral : B gram
• 3) Berat piknometer + air destilasi : C gram
• 4) Berat piknometer + mineral + air destilasi : D gram

•  maka Berat Jenis Mineral

B–A
---------------------------
(B-A) - (D-C)
Berat Jenis :
B-A
---------------------
C+B-A-D

Catatan : Sifat-sifat lainnya adalah : sifat magnit, Sifat listrik,


radioaktivitas, elastisitas, luminescene dsb.
 

You might also like