Professional Documents
Culture Documents
Minyak atsiri atau yang disebut juga dengan essential oils, etherial oils,
atau volatile oils adalah salah satu komoditi yang memiliki potensi besar di
Indonesia. Minyak atsiri adalah ekstrak alami dari jenis tumbuhan tertentu, baik
berasal dari daun, bunga, kayu, biji-bijian bahkan putik bunga. Setidaknya ada 70
jenis minyak atsiri yang selama ini diperdagangkan di pasar internasional dan 40
jenis di antaranya dapat diproduksi di Indonesia (Lutony, Rahmayati, 2000).
Meskipun banyak jenis minyak atsiri yang bisa diproduksi di Indonesia, baru
sebagian kecil jenis minyak atsiri yang telah diusahakan di Indonesia.
Peluang pasar komoditi minyak atsiri ini masih terbuka luas baik di dalam
maupun luar negeri. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, bahwa hanya
sebagian kecil jenis minyak atsiri yang telah diproduksi di Indonesia. Permintaan
minyak atsiri ini pun diperkirakan terus meningkat dengan bertambahnya populasi
penduduk dunia.
Minyak daun cengkeh berupa cairan berwarna kuning pucat sesaat setelah
disuling dan mudah berubah warna menjadi coklat atau ungu bila terkena logam
besi sehingga minyak ini lebih baik dikemas dalam botol kaca, drum aluminium
atau drum timah putih.
Industri minyak daun cengkeh ini tidak saja memproduksi minyak daun
cengkeh sebagai komoditas ekspor yang menghasilkan devisa, tetapi juga
menyerap tenaga kerja yang cukup banyak. Setiap unit usaha dapat menyerap
tenaga kerja rata-rata 6 orang di unit penyulingannya dan seratus orang lebih
sebagai tenaga pencari (pengumpul) daun cengkeh. Pekerjaan
memungut/mengumpulkan daun cengkeh ini pada umumnya merupakan
pekerjaan sambilan dan hasilnya dapat dijual dengan harga berkisar Rp 200-Rp
350/kg. Tingkat harga sangat tergantung pada musim. Pada saat banyak daun
cengkeh kering yang gugur, harga akan turun dan sebaliknya.
PROFIL USAHA
Usaha minyak daun cengkeh adalah salah satu jenis minyak atsiri yang
dapat dihasilkan dari tanaman cengkeh yang diperoleh melalui proses distilasi
atau proses penyulingan daun cengkeh kering. Usaha ini relatif tidak memerlukan
modal yang besar. Bahan baku utama untuk menghasilkan minyak daun cengkeh
adalah daun cengkeh kering. Daun cengkeh kering relatif mudah diperoleh pada
musim kemarau karena perkebunan cengkeh di wilayah Kulon Progo dan
sekitarnya cukup banyak.
ASPEK PRODUKSI
Lokasi Usaha
Kedua, dekat dengan sumber air. Air merupakan bahan input yang
dibutuhkan dalam jumlah besar untuk usaha pengolahan minyak daun cengkeh.
Air tersebut berfungsi sebagai pendingin pada proses kondensasi dari uap menjadi
cair yang terdiri dari minyak daun cengkeh dan air. Di daerah pedesaan tertentu,
seperti Kecamatan Samigaluh, memiliki keuntungan dalam hal ini. Air melimpah
dan mudah untuk dimanfaatkan dalam proses produksi.
Ada beberapa alat dan peralatan produksi yang diperlukan dalam proses
pengolahan minyak daun cengkeh. Fasilitas produksi yang utama adalah ketel dari
platbesi (plateser), tungku (Gambar 4.1) dan kondensor (Gambar 4.2.).
Bahan Baku
Bahan baku utama yang digunakan pada minyak daun cengkeh adalah
daun cengkeh kering yang sudah gugur. Ini menyebabkan usaha minyak daun
cengkeh bersifat musiman karena sangat tergantung pada ketersediaan bahan
baku. Pada musim kemarau ketersediaan bahan baku melimpah dan sebaliknya
pada musim penghujan terjadi kekurangan suplai bahan baku. Beberapa
pengusaha pengolahan minyak daun cengkeh mengantisipasinya dengan
menyimpan sebagian hasil produksinya untuk dijual pada saat mereka tidak dapat
melakukan proses produksi dengan harga yang lebih baik. Pada umumnya, proses
produksi dapat dilakukan 5-6 bulan dalam satu tahun.
Tenaga kerja yang diperlukan dalam proses produksi relatif tidak terlalu
banyak. Tenaga untuk proses produksi hanya membutuhkan 3 orang per proses
penyulingan. Jika dalam 1 hari pengusaha melakukan 2 kali proses penyulingan
maka diperlukan 6 orang pekerja tidak tetap per hari per ketel (diasumsikan
pengusaha memiliki dua buah ketel). Para pekerja tersebut biasanya dibayar
secara borongan untuk satu kali proses penyulingan. Proses penyulingan tersebut
membutuhkan waktu antara 6 sampai 8 jam dan dalam satu hari dapat dilakukan 2
hingga 3 kali penyulingan per ketel.
Teknologi
Daun cengkeh yang digunakan merupakan daun yang sudah gugur, kering,
masih utuh dan bersih.
2. Penyulingan
Penyulingan dengan menggunakan uap air adalah cara yang paling banyak
digunakan. Cara ini hanya cocok untuk jenis minyak atsiri yang tidak
rusak oleh panas uap air. Salah satunya adalah minyak daun cengkeh.
Bahan baku diletakkan terpisah dengan air (Gambar 4.4). Untuk
memudahkan proses penguapan, bagian ketel untuk bahan baku harus
diberi ruang yang cukup. Bahan tidak boleh dipadatkan. Setelah siap, ketel
ditutup dan kemudian dipanaskan selama 5-7 jam. Uap air dan uap minyak
daun cengkeh dicairkan dengan mengalirkan pipa melingkar ke dalam
kolam pendingin (kondensor). Suhu udara sangat berpengaruh pada suhu
air. Pipa yang berada di dalam kolam pendingin kurang lebih memiliki
panjang 10 meter. Semakin panjang pipa yang digunakan, semakin baik
proses kondensasi yang terjadi. Di Samigaluh, seringkali pipa yang
digunakan berbentuk memanjang, tidak melingkar (spiral) karena harganya
yang relatif lebih murah. Pipa tidak boleh bocor dan suhu air harus dijaga
untuk selalu tetap dingin agar proses kondensasi dapat berlangsung dengan
baik. Hasil sulingan minyak daun cengkeh dan air dialirkan ke dalam
tempat berupa drum yang sudah disediakan. Setelah proses penyulingan
selama kurang lebih 7 jam, hasil proses penyulingan didiamkan beberapa
saat sehingga air dan minyak daun cengkeh terpisah. Minyak daun
cengkeh berada di bawah air karena memiliki berat jenis yang lebih besar.
Air dan minyak daun cengkeh dapat dipisahkan dengan sejenis kain
khusus atau dipisahkan secara manual. Sisa air yang telah dipisahkan
masih mengandung minyak daun cengkeh dan masih dapat dipisahkan lagi
setelah beberapa lama.
Produksi Optimum
Pasar
Dalam aspek pemasaran akan dibahas aspek pasar dan pemasaran yang
terkait dengan permintaan, penawaran, harga, persaingan dan pemasaran minyak
daun cengkeh.
1. Permintaan
Minyak daun cengkeh memiliki pasar yang sangat luas terutama di pasar
internasional. Di wilayah Kulon Progo, permintaan minyak daun cengkeh oleh
pedagang pengumpul, yaitu PT. Djasula Wangi di Solo, CV. Indaroma di
Yogyakarta, dan PT. Prodexco di Semarang. Dari informasi yang terakhir
dikumpulkan, permintaan minyak daun cengkeh selalu meningkat dan sering
terjadi kelebihan permintaan yang tidak dapat dipenuhi oleh kapasitas produksi
industri kecil minyak daun cengkeh yang terbatas. Permintaan dalam jumlah besar
untuk waktu yang singkat biasanya diusahakan secara berkelompok.
2. Penawaran
Dari segi penawaran, suplai minyak daun cengkeh relatif masih kurang.
Masih diperlukan tambahan produksi untuk memenuhi permintaan pasar. Selain
Kabupaten Kulon Progo, sentra produksi pengolahan minyak daun cengkeh juga
terdapat di Kabupaten Blitar dan Trenggalek. Produksi minyak daun cengkeh dari
daerah Blitar cukup besar, dengan rata-rata setiap tahunnya mencapai 80 ton.
Berdasarkan data Dinas Perindustrian Pertambangan dan Perdagangan
(Disperindag) Kabupaten Blitar, produksi rata-rata 80 ton per tahun itu hanya
dihasilkan oleh 5 unit industri yang semuanya tergolong industri kecil. Sentra
produksinya berada di wilayah Kecamatan Doko. (http://www.kabblitar.go.id).
Pemasaran
1. Harga
Harga minyak daun cengkeh relatif stabil pada tahun 2002 dan 2003. Pada
awal tahun 2002 harga minyak daun cengkeh mencapai Rp 29.500,- dan pada
tahun 2003 berfluktuasi antara Rp 23.000,- sampai Rp 25.000,- per kilogram.
Harga tersebut juga cenderung stabil hingga memasuki tahun 2004. Fluktuasi
harga minyak daun cengkeh sedikit banyak juga dipengaruhi oleh fluktuasi nilai
rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Pada saat krisis tahun 1997, harga minyak
daun cengkeh bisa mencapai Rp 57.000,- per kilogram (data primer). Berdasarkan
data primer lapangan yang diperoleh, para pengusaha minyak daun cengkeh
memperkirakan harga untuk kondisi breakeven point (BEP) atau impas adalah
sekitar Rp 20.000,- per kilogram. Dengan melihat selisih harga pada kondisi BEP
dengan harga jual di pasar, maka usaha ini cukup menjanjikan.
2. Jalur Pemasaran
Untuk jalur pemasaran luar negeri ada beberapa pihak yang mungkin
terlibat, yaitu pemakai (end-user), broker murni, broker merangkap trader, dan
pedagang (trader). Jalur perdagangan minyak daun cengkeh dapat digambarkan
sebagaimana terdapat pada Gambar 3.1. Pemasaran tersebut juga dapat menjadi
lebih pendek. Produsen menjual minyak daun cengkeh pada pedagang kecil dan
pedagang besar dan kedua jenis pedagang tersebut langsung menjualnya pada
eksportir, seperti ditunjukkan pada Gambar 3.1 bagian bawah.
3. Kendala Pemasaran
Kendala pemasaran yang utama pada minyak daun cengkeh ini adalah
mata rantai perdagangan yang cukup panjang. Para pengusaha pengolahan minyak
daun cengkeh masih mengalami kesulitan untuk memasok langsung ke eksportir
atau end-user. Akibat panjangnya rantai perdagangan ini adalah ketidakseragaman
mutu yang ditetapkan. Faktor yang harus diperhatikan dalam upaya pemasaran
minyak daun cengkeh, terutama untuk tujuan ekspor adalah dengan
memperhatikan kualitas, harga yang kompetitif dan keberlangsungan produksi.
Secara umum, kendala pemasaran minyak daun cengkeh disebabkan oleh tiga hal,
yaitu:
1. mutu yang rendah karena sifat usaha penyulingan minyak daun cengkeh
yang umumnya berbentuk usaha kecil dengan berbagai keterbatasan modal
dan teknologi,
2. pemasaran dalam negeri masih bersifat buyer market (harga ditentukan
pembeli) karena lemahnya posisi tawar pengusaha pengolah, dan
3. harga yang berfluktuasi (dalam dan luar negeri) akibat tidak terkendalinya
produksi dalam negeri dan persaingan negara sesama produsen.
ASPEK SOSIAL EKONOMI
Penyerapan tenaga kerja dari usaha ini dapat dirasakan oleh masyarakat
sekitar di pedesaan yang umumnya petani dan memiliki dampak langsung
terhadap peningkatan pendapatan dan ekonomi mereka. Dengan berkurangnya
pengangguran secara langsung akan berdampak pada kondisi sosial masyarakat
seperti penurunan tingkat kriminalitas.
ASPEK DAMPAK LINGKUNGAN
DISUSUN OLEH :
INDRA EVRYNALDY
08 / 12821 / EP