You are on page 1of 8

JAMUR

Posted by mudarwan under Biologi | Tag: ascomycota, cendawan, deuteromycota, jamur,


kapang, khamir, lichen, lumut kerak, mikoriza, rhizopus, zigospora, zygomycota |
[17] Comments 

Dari sekian banyak menu makanan asli Indonesia, tempe bacem merupakan salah satu makanan
favorit penulis. Rasanya yang manis, sedikit masam dan gurih …hmm sangat lezat dan
menggugah selera makan. Selain harganya yang terjangkau, tempe yang berasal dari kacang
kedelai, banyak mengandung gizi dan tentu saja sehat untuk dikonsumsi.  Tahukah anda bahwa
Tempe merupakan salah satu jenis makanan hasil fermentasi jamur?.

Cendawan yang sering diabaikan ternyata memiliki manfaat ekonomi dan kesehatan bagi mereka
yang mengkonsumsinya.   Pernah makan “sup kimlo”?.  Salah satu bahan untuk membuat sup
tersebut adalah jamur kuping hitam atau dalam bahasa latin Auricularia polytricha.  Jamur
kuping ini dapat dikonsumsi dan memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi.  Atau pernah
merasakan kelezatan jamur kuping putih (Tremella fuciformis) yang juga mempunyai khasiat
sebagai obat dan penawar racun.

Jamur mempunyai karakteristik pertumbuhan yang pesat berkat struktur yang dinamakan hifa,
tumbuh ditempat yang lembab, bersifat saprofitik, yaitu sebagai pengurai (dekomposer) yang
menguraikan organisme yang telah mati. Apakah jamur tergolong  tumbuhan?

Dahulu para pakar biologi menggolongkan jamur ke dalam ke dalam kelompok Tumbuhan
(Plantae) karena sifat-sifatnya yang mirip tumbuhan.  Kini jelas Jamur atau Fungi bukanlah
Plantae, karena jamur tidak berfotosintesis dan dinding selnya mengandung kitin (dinding sel
tumbuhan mengandung selulosa).

Jamur yang biasa kita lihat dan kenal sehari-hari, sebenarnya merupakan tubuh buah (fruiting
body) dari kelompok jamur yang bernama Basidiomycota.  Secara umum Dunia jamur (atau
dikenal dengan sebutan Fungi) dapat dibedakan menjadi 3 kelompok besar berdasarkan ukuran
dan bentuknya, yaitu:
1. Khamir (yeast), yaitu jamur yang bersel satu, ukuranya mikorskopik (renik), umumnya hanya
dapat diamati menggunakan mikroskop, misalnya Saccharomyces cerevisiae

2. Kapang (mold), yaitu jamur yang berbentuk filamen. kapang yang ditemukan pada tempe,
misalnya Rhizopus oryzae. Contoh lainnya adalah Mucor, Absidia, Trichoderma, Neurospora,
Phycomyces

Phycomyces

3. Cendawan (mushroom), yaitu jamur yang tubuh buahnya makroskopik, dapat diamati tanpa
bantuan mikroskop, sebagian ada yang edible (dapat dikonsumsi).  Contohnya jamur tiram
(Pleurotus ostreatus), jamur merang (Volvariela volvaceae), jamur kuping hitam (Auricularia
polytricha), dan jamur shiitake (Lentinus edodes).

Ganoderma lucidum

Boletus edulis
Auricularia polytricha

Lentinus edodes

Secara umum jamur mempunyai karakteristik sebagai berikut:


1. Selnya bersifat eukariotik (memiliki dinding inti sel)
2. Selnya tidak memiliki klorofil/kloroplas, sehingga bersifat heterorof
3. Dinding selnya tersusun atas zat kitin
4. Tubuh umumnya terdiri dari hifa yang dapat membentuk anyaman hifa (miselium)
5. umunya berkembang biak dengan spora, baik secara seksual maupun asekual.

Klasifikasi jamur (Fungi) secara umum dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Zygomycota
Kelompok jamur ini memiliki hifa yang tidak bersekat, bereproduksi secara seksual dengan
membentuk zigospora. Secara aseksual berkembang biak dengan spora yang disebut
sporangiosopra. Contoh fungi dari kelompok ini adalah Rhizopus, Mucor, dan Phycomyces.
Zigospora (warna gelap) dengan suspensor yang
melengkapinya

2. Ascomycota
Kelompok jamur ini tubuhnya ada yang uniseluler dan ada yang multiseluler, memiliki hifa yang
bersekat-sekat, dan berinti banyak. Ciri khas Ascomycota berkembang biak secara seksual
dengan struktur pembentuk spora yang disebut Askus. Contoh ascomycota adalah Penicilium,
Aspergillus, dan Saccharomyces.

Penicillium
Ascocarp dengan ascospora

3. Basidiomycota
Kelompok jamur ini memiliki hifa yang bersekat-sekat, tubuh buahnya (fruiting bodies) bersifat
makroskopik, serta berkembang biak secara seksual dengan pembentukan Basidium (struktur
penghasil spora yang khas pada Basidiomycota). Contoh Jamur kelompok ini adalah jamur
merang (Volvariela volvaceae), Jamur kuping hitam (Auricularia polytricha),jamur Shiitake
(Pleurotus ostreatus), Amanita muscaria yang menghasilkan racun muskarin, dan jamur kayu
(Ganoderma)

Pleurotus ostreatus
Tremella fuciformis

Struktur basidium dengan 2 basidiospora

4. Deutromycota
Jamur dalam kelompok ini biasa disebut Fungi Imperfecti (jamur tidak sempurna), karena cara
perkembangbiakan seksualnya belum jelas. Contohnya:  Jamur Oncom sebelum diketahui
pembiakan generatifnya dinamakan Monilia sitophila, tetapi setelah diketahui pembiakan
generatifnya yang membentuk askus, namanya diubah menjadi Neurospora sitophila dan
dikelompokkan dalam Ascomycotina. Banyak penyakit kulit karena jamur (dermatomikosis)
disebabkan oleh jamur dari golongan Deuteromycetes, misalnya:  Epidermophyton floccosum
(penyebab penyakit “kaki atlit”), Microsporum sp., serta Trichophyton sp.  (penyebab penyakit
kurap).
Microsporum sp.

Alternaria alternata

5. Mikoriza
Mikoriza merupakan jamur yang hidup secara bersimbiosis dengan sistem perakaran tanaman
tingkat tinggi.  Secara umum Mikoriza dibagi atas 2 golongan, yaitu : ektomikoriza dan
endomikoriza.
Pembagian ini didasarkan pada tempat mikoriza bersimbiosis pada akar.
- Ektomikoriza, yaitu mikoriza yang hidup di permukaan luar tanaman dan di antara sel-sel apeks
akar
- Endomikoriza, yaitu  mikoriza yang hidup di bagian dalam akar tanaman.

6. Lichenes/Lichen (Lumut kerak) merupakan dua jenis makhluk hidup yang saling bersimbiosis.
Kedua jenis makhluk hidup tersebut adalah ganggang hijau (Cholorophyta) atau biru
(Cyanophyta) dan jamur dari kelompok Ascomycota atau Basidiomycota.  Lichen tergolong
tumbuhan pionir/vegetasi perintis, karena mampu hidup di tempat-tempat yang ekstrim.  Dalam
hidupnya lumut kerak tidak memerlukan syarat hidup yang tinggi serta tahan terhadap
kekurangan air dalam jangka waktu yang lama. Lichenes yang hidup pada batuan dapat menjadi
kering karena teriknya matahari, tetapi tumbuhan ini tidak mati, dan jika turun hujan dapat hidup
kembali.
Rhizocarpon

Bacaan lebih lanjut:

You might also like