You are on page 1of 24

Belajar dan Pembelajaran

Disusun oleh:
Ketua: Reza Novrielman (RRA1C109012)
1.Ariana Awaliyah (RRA1C109018)
2.Edi Saputra (A1C108053)
3.Eni Mardiyanti (RRA1C109008)
4.Lara Astrianda (A1C109031)
5.Merita (A1C109007)
6.Richa Sylsia Anggeraini (A1C109010)

Dosen Pembimbing:
Drs. H. Firman, M.Si
BAB I

PARADIGMA ALTERNATIF
PEMBELAJARAN
PARADIGMA ALTERNATIF
PEMBELAJARAN
Pembelajaran Sebagai Pilar Utama
Pendidikan

Pendidikan bertumpu pada pilar:


1.Learning to know
2.Learning to do
3.Learning to live together,
learning to live with others
4.Learning to be
Pembelajaran Sebagai Proses
Pemberdayaan

Sesuai UUD 1945

“Pendidikan seharusnya mencerdaskan kehidupan


bangsa”
>> berarti pendidikan adalah usaha untuk
memberdayakan manusia
“Manusia yang berdaya adalah manusia yang dapat
berfikir kreatif, mandiri, dan dapat membangun
dirinya dan masyarakat”
Paradigma Kontruksivisme
Dalam Pembelajaran
1. Memahami paradigma konstruksivisme
- Pengetahuan bukanlah merupakan gambaran
dunia kenyataan belaka tetapi konstruksi
kenyataan
- Subjek membentuk skema kognitif, kategori,
konsep dan struktur yang perlu untuk
pengetahuan
- Pengetahuan yang dibentuk dalam struktur
konsepsi seseorang

2. Implikasi konstuktivisme dalam pembelajaran


- Pengetahuan dibangun oleh siswa secara aktif
- Mengajar adalah membantu siswa belajar
Bab ii

hakikat dan ciri-ciri belajar


Pengertian Belajar
“Belajar adalah,
suatu usaha sadar yang dilakukan
oleh individu dalam perubahan
tingkah laku, baik melalui latihan
dan pengalaman yang menyangkut
aspek-aspek kognitif, afektif, dan
psikomotor untuk memperoleh
tujuan tertentu” (Abdillah, 2002)
Teori Belajar
BEHAVIORISME

PE
AN

M
AR

BE
AJ

LA
TEORI
TEORI
EL

JA
MB

RA
BELAJAR
BELAJAR
PE

N
Teori Belajar Teori Belajar
KOGNITIVISME PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME
Teori Belajar BEHAVIORISME
Stimulus
Respon
Stimulus Hadiah
Black box
Stimulus Hukuman
Teori Belajar KOGNITIVISME

Stimulus

Stimulus
Respon
PROSES
Stimulus
Teori Belajar KONSTRUKTIVISME

Lin
an

gk
ng

u
u

ng
AKTIF
gk

MEMBANGUN

an
Lin

SENDIRI
TEORI PERKEMBANGAN

SECARA UMUM SEMUA ANAK BERKEMBANG MELALUI URUTAN


YANG SAMA, MESKIPUN JENIS DAN TINGKATAN PENGALAMAN
MEREKA BERBEDA SATU SAMA LAINNYA (JEAN PIAGET)

KOHLBERG MENEMUKAN BAHWA :


1. PENILAIAN DAN PERBUATAN MORAL PADA INTINYA BERSIFAT
RASIONAL
2. TERDAPAT SEJUMLAH TAHAP PERKEMBANGAN MORAL SESUAI
DENGAN PIAGET
3. PADA USIA SEKITAR 16 TAHUN, MERUPAKAN TAHAP TERTINGGI
DALAM PROSES TERCAPAINYA PERTIMBANGAN MORAL
IMPLEMEMTASI KETERPADUAN
DALAM PEMBELAJARAN
• Pemahaman Peserta Didik
• Periode Operasi Awal
• Periode Operasi Kongkrit
• Periode Operasi Formal
• Mengaktualisasi Potensi Siswa
• Pemilihan Bahan Ajaran
BAB IV
KECERDASAN EMOSIONAL SEBAGAI
HASIL BELAJAR
A. Pengertian Perkembangan emosional
Himpunan bagian dari kecerdasan sosial
yang melibatkan kemampuan memantau
perasaan den emosi baik pada diri sendiri
maupun pada orang lain, memilah-milah
semuanya, dan menggunakan informasi ini
untuk membimbing fikiran dan tindakan
B. Ciri-Ciri Kecerdasan Emosional
Beberapa Ciri Kecerdasan Emosional Yang Digambarkan Goleman:
1. Kemampuan memotivasi diri sendiri
2. Ketahanan terhadap frustasi
3. Kemampuan mengendalikan dorongan hati dan tidak boleh
melebih-lebihkan kesenangan
4. Kemampuan menjaga suasana hati dan menjaga agar beban stres
tidak melumpuhkan kemampuan berfikir, berempati dan berdoa
Emosi dan Kegunaannya

Hasil-hasil penelitian menunjukkan bahwa


anak-anak yang yang dilatih emosinya pada
pemulaan masa anak-anaknya sungguh-
sungguh mengembangkan jenis keterampilan
sosial ini di kemudian hari, keterampilan
sosial mampu membantu mereka untuk
diterima oleh rekan-rekan sebaya dan untuk
menjalin persahabatan-persahabatan (Hottman
& DeClaire, 1997: 29)
Kecakapan-kecakapan Emosional
1. Masalah Spesifik Emosional:
• Menarik diri dari pergaulan atau masalah sosial
• Cemas dan depresi
• Memiliki masalah dalam perhatian dan berfikir
• Nakal atau agresif

2. Keterampilan Emosional:
• Kepandaian bergaul
• Keyakinan diri dan sikap optimis
• Cepat bangkit dari kegagalan
• Sikap santai
Penerapan Kecerdasan Emosional

1. Mengembangkan empati dan


kepedulian
2. Mengajarkan kejujuran dan integritas
3. Mengajarkan memecahkan masalah
BAB V
PRINSIP-PRINSIP BELAJAR
Prinsip-prinsip
pembelajaran seharusnya
….
• Merefleksikan tentang apa yang
kita ketahui tentang bagaimana
terjadinya proses belajar
• Belajar merupakan proses interaktif
dan sistem yang kompleks
• Pemusatan belajar dapat menjadi
luas dan interdisipliner
• Kurikulum memberi ruang kepada
sikap, persepsi, dan kebiasaan mental
dalam memfasilitasi belajar
• Pendekatan pembelajaran lebih
berpusat pada siswa
• Gunakan pengetahuan dan reasoning
yg kompleks lebih bermakna dari pada
menghafal informasi.
BAB VI
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN

You might also like