Professional Documents
Culture Documents
PROSES PRODUKSI I
MESIN BUBUT
Disusun Oleh
AFRIAN
0907136273
Laporan ini disusun sesuai dengan kebutuhan akan pengetahuan tentang mesin frais.
Isinya menguraikan pengetahuan dasar. Dalam pengujian ini akan memperkenalkan
bagian-bagian mesin frais dan fungsinya, pengertian mesin frais dan lain-lain.
Akhirnya, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca
demi perbaikan laporan-laporan yang akan datang.
Wassalam,
Penulis
Daftar isi
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Bab I : Pendahuluan
1.1 Latar belakang
1.2 Tujuan
1.3 Sistematika penulisan
Bab II : Teori Dasar
2.1 Pengertian mesin frais
2.2 Jenis-jenis mesin frais
2.3 Metode prose frais
2.4 Macam-macam pisau frais
2.5 Prinsip kerja mesin frais
2.6 Elemen dasar
2.7 Bagian-bagian mesin frais
2.8 Toleransi
Bab III : Alat dan Bahan
3.1 Alat
3.2 Bahan
Bab IV : Prosedur Kerja
4.1 Prosedur umum
4.2 Prosedur khusus
Bab V : Pembahasan
5.1 Perhitungan
5.2 Analisis
Bab VI : Kesimpulan dan Saran
6.1 Kesimpulan
6.2 Saran
Bab I
Pendahulan
mengapa kita mempelajari mesin frais, karena mesin frais merupakan mesin yang
paling mampu melakukan tugas bila dibandingkan dengan mesin perkakas lain.
Mesin frais merupakan mesin menghasilkan permukaan yang datar atau berbentuk
profil pada ukuran yang ditentukan dari kehalusan atau kualitas permukaan yang
ditentukan.
1.2 Tujuan
1. mengetahui dasar-dasar mesin frais
2. mengetahui jenis-jenis mesin frais
3. mengetahui prinsip kerja mesin frais
Bab I : pendahuluan
1.1 latar belakang
1.2 tujuan
1.3 Sistematika penulisan
Bab II : teori dasar
2.1 pengertian mesin frais
2.2 jenis-jenis mesin frais
2.3 metode prose frais
2.4 macam-macam pisau frais
2.5 prinsip kerja mesin frais
2.6 elemen dasar
2.7 bagian-bagian mesin frais
2.8 toleransi
Bab III : alat dan bahan
3.1 alat
3.2 bahan
Bab IV : prosedur kerja
4.1 prosedur umum
4.2 prosedur khusus
Bab V : pembahasan
5.1 perhitungan
5.2 analisis
Bab VI : kesimpulan
6.1 kesimpulan
6.2 saran dan kritik
BAB II
Teori dasar
2.1 Pengertian
Pengerjaan mekanis logam biasanya digunakan untuk pengerjaan lanjutan
maupun pengerjaan finishing, sehingga dalam pengerjaan mekanis dikenal beberapa
prinsip pengerjaan, salah satunya adalah pengerjaan perataan permukaan dengan
menggunakan mesin Frais atau biasa juga disebut mesin Milling.
Mesin milling adalah mesin yang paling mampu melakukan banyak tugas bila
dibandingkan dengan mesin perkakas yang lain. Hal ini disebabkan karena selain
mampu memesin permukaan datar maupun berlekuk dengan penyelesaian dan ketelitian
istimewa, juga berguna untuk menghaluskan atau meratakan benda kerja sesuai dengan
dimensi yang dikehendaki.
2.2 Jenis-jenis mesin frais
Mesin ini termasuk type knee, namun bentuknya sama dengan mesin frais
universal. Biasanya digunakan untuk mengerjakan permukaan datar dan alur .
mesin frais jenis ini mempunyai jenis pemasangan spindel dengan arah horizontal
dan digunaknan untuk melakukan pemotongan benda kerja dengan arah mendatar.
Mesin frais universal adalah mesin yang pada dasarnya gabngan dari mesin frais
horizontal dan mesin frais vertikal. Mesin ini dapat mengerjakan pekerjaan
pengefraisan muka, datar, spiral, roda gigi, pengeboran dan reamer serta
pembuatan alur luar dan alur dalam.
Metode prose frais ditentukan berdasarkan arah relatif gerak makan meja mesi frais
terhadap putaran pisau. Metode proses fris terbagi menjadi dua yaitu :
Frais naik biasanya disebut frais konvensional . gerak dari putaran pisau
berlawanan arah terhadap gerak makan kemeja mesin frais. Sebagai contoh, pada proses
ini apabila pisau berputar searah jarum jam, benda kerja disayat kearah kanan.
Penampang melintang bentuk beram untuk proses frais naik adalah koma diawali
dengan ketebalan minimal kemudian menebal.
Proses frais turun disebut juga clmb milling. Arah dari putaran pisau sama dengan arah
gerak makan meja frais. Sebagai contoh, jika pisau berputar berlawanan arah jarum jam,
benda kerja disayat kekanan. Penampang melintang bentuk beram untuk proses frais
turun adalah seperti koma diawali dengan ketebalan maksimum kemudian menebal.
3. Slotting cutter
Pisau ini hanya memilki gigi di bagian kelilingnya dan pisau ini
digunakan untuk pemotongan celah dan alur pasak
7. Frais muka
Pisau ini dibuat untuk mengerjakan pemotongan berat dan juga digunakan untuk
menghasilkan permukaan yang datar. Frais muka memiliki gigi di ujung muka dan
kelilingnya. Panjang dari gigi di kelilingnya selalu kurang dari separuh diameter dari
pisaunya.
8. Tee-slot cutter
Pisau ini digunakan untuk frais celah awal. Suatu celah atau alur harus dibuat
pada benda kerja sebelum pisau ini digunakan.
Gambar 2.4.8 T-slot cutter
perlu dipahami lima elemen dasar proses pemesinan yaitu sebagai berikut :
.d .n
1. Kecepatan potong : v ; m/min
1000
dimana lt = lv + lw + ln ; mm
vf .a.w
4. Kecepatan penghasilan geram : Z = ; cm3/min.
1000
Keterangan :
w = Lebar pemotongan
lw = Panjang pemotongan
a = Kedalaman potong
d = Diameter luar
z = Jumlah gigi
n = Putaran poros utama
vf = Kecepatan makan
2.7 Bagian-bagian mesin frais
Berikut ini merupakan bagian bagian dari mesin frais adalah sebagai berikut :
1. Spindle utama
Merupakan bagian yang terpenting dari mesin milling. Tempat untuk mencekam
alat potong. Di bagi menjadi 3 jenis :
a. Vertical spindle
b. Horizontal spindle
c. Universal spindle
2. Meja / table
Merupakan bagian mesin milling, tempat untuk clamping device atau benda
kerja. Di bagi menjadi 3 jenis :
a. Fixed table
b. Swivel table
c. Compound table
3. Motor drive
Merupakan bagian mesin yang berfungsi menggerakkan bagian – bagian mesin
yang lain seperti spindle utama, meja ( feeding ) dan pendingin ( cooling ). Pada
mesin milling sedikitnya terdapat 3 buah motor :
4. Tranmisi
Merupakan bagian mesin yang menghubungkan motor penggerak dengan yang
digerakkan. Berdasarkan bagian yang digerakkan dibedakan menjadi 2 macam
yaitu :
b. Transmisi feeding
b. Transmisi v – blet
5. Knee
Merupakan bagian mesin untuk menopang / menahan meja mesin. Pada bagian
ini terdapat transmisi gerakan pemakanan ( feeding ).
6. Column / tiang
Merupakan badan dari mesin. Tempat menempelnya bagian – bagian mesin
yang lain.
7. Base / dasar
Merupakan bagian bawah dari mesin milling. Bagian yang menopang badan /
tiang. Tempat cairan pendingin.
8. Control
Merupakan pengatur dari bagian – bagian mesin yang bergerak. Ada 2 sistem
kontrol yaitu :
a. Mekanik
b. Electric
2.8 Toleransi
Toleransi merupakan dua batas ukur yang diizinkan pada suatu komponen atau
benda keja lainnya. Dimana komponen atau benda kerja tersebut tidak pas atau sesuai
dengan yang diinginkan . toleransi terbagi menjadi dua yaitu : toleransi atas dan
toleransi bawah.
di sedang
Seri 0,2 0,5 0,8 1,2 2 3
izinkan
kasar
Bab III
ALAT DAN BAHAN
3.1 Alat
1. Kunci kolet
Digunakan untuk membuka atau mengunci collet yang menjepit frais
2. Stopwatch
Digunakan untuk mencatat waktu pengerjaan frais dari awal hingga akhir
pengerjaan
4. Kuas
digunakan untuk membersihkan sisa-sisa logam pada bagian mesin frais
3.2 Bahan
25,5 mm
81,6 mm
Bab IV
Prosedur kerja
5.1 Perhitungan
Proses Roughing
a. Kecepatan potong
.d .n
Vc
1000
3,14 .16 .175
1000
= 8,792 m/min
b. Gerak makan pergigi
Vf
fz
z .n
120
= 0,3 mm/gigi
4 .175
Vf . a . w
Z
1000
120 . 0,5 .16
1000
= 0,96 cm3/min
5.2 Analisis
Dalam melaksanakan praktikum pemesinan pada mesin freis banyak sekali
fenomena-fenomena yang terjadi pada alat ataupun benda kerja. Hal ini dapat
disebabkan oleh alat yang digunakan ataupun dari mahasiswa sendiri. Untuk
mendapatkan nilai kecepatan potong, kecepatan makan, dan waktu pemotongan
pada proses roughing dan finishing memerlukan pemahaman dalam mengetahui
benda kerja yang ingin dikerjakan. Untuk itu terlebih dahulu harus memahami
elemen-elemen dasar dari pengerjaan mesin frais. Agar tool tidak cepat rusak
atau tumpul maka pada saat proses pengefreisan tool harus diberi air pendingin
yaitu air collant
Bab VI
Kesimpulan dan Saran
6.1 kesimpulan
6.2 saran