You are on page 1of 8

Sistem Persamaan Linear

Dua Variabel

AHA Solutions

Anwar Mutaqin
Persamaan Linear Dua Variabel

Persamaan adalah kalimat matematika terbuka yang hanya memuat


hubungan sama dengan (=). Persamaan linear berarti
variabel yang digunakan hanya berpangkat satu. Jika banyaknya variabel dalam sebuah
persamaan linear adalah dua maka disebut persamaan linear dua variabel. Bentuk umum
persamaan linear dua variabel (dalam x dan y) adalah
ax +by=c .
a , b, dan c adalah konstanta dengan a ≠ 0 dan b ≠ 0, sedangkan x dan y adalah variabel.
Berikut adalah contoh-contoh persamaan linear dua variabel
2 x−3 y=7
x +2 y =−5
4 x−3 y=12
1 2
x+ y=2.
2 3
Variabel dalam persamaan linear dua variabel tidak harus selalu x dan y, tetapi bisa juga p, q,
m, n, dan lain-lain.

Solusi suatu persamaan adalah anggota himpunan semesta sehingga jika


disubstitusi ke persamaan menghasilkan kalimat benar. Dalam hal
persamaan linear dua variabel, solusi adalah pasangan terurut ( x 1 , y 1 ) sehingga a x 1+ b y 1=c
adalah kalimat yang benar. Kumpulan semua solus persamaan disebut himpunan solusi atau
lebih sering disebut himpunan penyelesaian.
Contoh. Solusi persamaan x + y=4 , x , y ∈ Z adalah ( 0,4 ) , ( 1,3 ) , ( 2,2 ) , dan seterusnya. Secara
umum solusi persamaan tersebut dapat dibuat dengan tabel berikut

x … -1 0 1 2 3 4 5 6 …

y=4−x … 5 4 3 2 1 0 -1 -2 …

Jadi,
HP={ (−1,5 ) , ( 0,4 ) , ( 1,3 ) , ( 2,2 ) , ⋯ } .
Dengan notasi pembentuk himpunan, himpunan penyelesaian di atas dapat ditulis menjadi
HP={ ( x , y )|x + y =4 ; x , y ∈ Z } .
Pasangan terurut (2,5) bukan solusi persamaan x + y=4 karena jika disubstitusi, 2+5=4
menghasilkan kalimat yang salah. Selain itu, Solusi persamaan secara umum bergantung pada
himpunan semesta di mana persamaan tersebut didefinisikan. Sebagai contoh, (−1,5 ) bukan
solusi persamaan x + y=4, jika x , y ∈ N karena -1 bukan bilangan asli.
Perhatikan persamaan 2 x+3 y =12, x , y ∈ Z, solusi persamaan tersebut dalam bentuk notasi
adalah HP={ ( x , y )|2 x +3 y=12 ; x , y ∈ Z } . Jika kita daftar seluruh solusi persamaan tersebut,
maka kita akan dapatkan dalam bentuk tabel

x ⋯ -2 -1 0 1 2 3 4 ⋯
2 ⋯ 1 2 4 1 2 2 2 ⋯
y=4− x 5 4 3 2 1
3 3 3 3 3 3
Perhatikan bahwa x , y ∈ Z, sehingga solusi persamaan tersebut adalah
HP={ ( 0,4 ) , ( 3,2 ) , ( 6,1 ) ,⋯ } ,
1 2
Pasangan terurut −2,5
3 ( )( )
, −1,4 , dan lain-lain bukan anggota himpunan penyelesaian. Hal
3
ini karena meskipun titik tersebut jika disubstitusi ke persamaan menghasilkan kalimat yang
1 2
benar, tetapi 5 , 4 , dan lain-lain bukan anggota bilangan bulat.
3 3
Secara geometris, persamaan linear dua variabel menyatakan garis lurus pada sebuah bidang
jika variabel x , y ∈ R. Solusi persamaan linear dua variabel menyatakan titik-titik di bidang
datar yang dilalui oleh persamaan tersebut. Bandingkan interpretasi geometris persamaan
linear dua variabel x + y=4, x , y ∈ Z dan x + y=4, x , y ∈ R

Grafik 1a : x + y=4 , x , y ∈ N Grafik 1b: x + y=4 , x , y ∈ R

Sistem Persamaan Linear Dua Variabel


Sistem persamaan linear dua variabel adalah sekumpulan persamaan linear dua variabel.
Untuk materi sekolah menengah pertama, sistem terdiri dari dua persamaan linear dua
variabel. Secara umum, bentuk sistem persamaan linear dua variabel adalah
a 1 x+ b1 y=c 1
a 2 x+ b2 y=c 2
dengan a 1 atau b 1 tidak nol, dan a 2 atau b 2 tidak nol. Solusi atau himpunan penyelesaian sistem
persamaan linear dua variabel adalah pasangan terurut ( x 1 , y 1 ) sehingga
a 1 x 1+ b1 y 1 =c 1 dan a 2 x 1+ b1 y 2 =c 1 masing-masing adalah pernyataan yang benar. Secara
geometris, solusi sistem persamaan linear dua variabel adalah titik potong persamaan garis
a 1 x+ b1 y=c 1 dan a 2 x+ b2 y=c 2 di bidang.
Ada tiga kemungkinan solusi suatu sistem persamaan linear dua variabel, yaitu; memiliki solusi
tunggal, tidak memiliki solusi, dan memiliki tak hingga banyak solusi. Solusi tunggal berarti
kedua persamaan garis tersebut berpotongan di suatu titik. Tidak memiliki solusi berarti kedua
garis tersebut sejajar, dan memiliki tak hingga banyak solusi berarti kedua garis tersebut
berhimpit. Jika sistem persamaan linear mempunyai solusi, maka sistem persamaan linear
tersebut dikatakan konsisten. Jika tidak, maka dikatakan tidak konsisten. Secara aljabar, sistem
persamaan linear
a 1 x+ b1 y=c 1
a 2 x+ b2 y=c 2
mempunyai solusi tunggal jika
a1 b1 c1
≠ ≠ ,
a2 b2 c 2
mempunyai solusi tak hingga banyak jika
a1 b1 c1
= = ,
a2 b2 c2
dan tidak memiliki solusi jika
a1 b1 c1
= ≠ .
a2 b2 c2

Perhatikan persoalan berikut:


Di sebuah kandang saya melihat ada dua jenis hewan, yaitu kambing dan ayam. Jika dilihat
dari atas terdapat 60 kepala, sedangkan jika dilihat dari bawah terdapat 170 kaki. Berapakah
masing-masing jumlah ayam dan jumlah kambing?
Persoalan di atas merupakan salah satu masalah yang bisa dipecahkan dengan sistem
persamaan linear dua variabel. Sebelum membahas tiga buah metode yang umum dikenalkan
di SMP atau sederajat, kita pecahkan masalah di atas dengan cara dugaan (tetapi logis).
Dugaan sementara adalah jumlah kambing 30 ekor dan jumlah ayam 30 ekor (30 + 30 = 60).
Kemudian kita uji dugaan tersebut ternyata jumlah kaki adalah 30.2 + 30.4 = 180 buah. Ini
lebih banyak dari yang seharusnya (yaitu 70), maka dugaan kita selanjutnya adalah
mengurangi jumlah kambing dan menambah jumlah ayam, karena kambing memberikan
kontribusi jumlah kaki lebih banyak daripada ayam. Dugaan tersebut dapat kita lihat pada
tabel berikut:

Jumlah 30 29 28 … 25
Kambing
Jumlah Ayam 30 31 32 … 35
Jumlah Kepala 60 60 60 … 60
Jumlah Kaki 180 178 176 … 170
Dengan demikian jumlah kambing adalah 25 ekor dan jumlah ayam 35 ekor.
Solusi sistem persamaan linear dapat dicari dengan tiga metode, yaitu; metode substitusi,
metode eliminasi, dan metode grafik.

Metode Substitusi
Substitusi berarti mengganti, dalam hal ini mengganti suatu variabel dengan variabel lain
dalam SPLDV. Misalkan diketahui SPLDV
a 1 x+ b1 y=c 1
a 2 x+ b2 y=c 2 ,
Kemudian kita akan mencari solusi atau himpunan penyelesaiannya. Ubah salah satu
persamaan di atas menjadi bentuk x=ay + c atau y=ax+ c. Selanjutnya substitusikan ke
persamaan kedua. Hasilnya disubstitusikan ke persamaan pertama untuk mendapatkan
Contoh 1 : Tentukan himpunan penyelesaian sistem persamaan linear
2 x−3 y=13
x +2 y =3
Jawab:
Nyatakan persamaan kedua dalam x, karena koefisiennya 1 sehingga lebih sederhana
x=3−2 y. Selanjutnya substitusikan ke persamaan pertama
2 x−3 y=13
2 ( 3−2 y )−3 y=13
6−4 y−3 y=13
−7 y=13−6
7
y= =−1
−7
Substitusikan y=−1 ke dalam x=3−2 y, maka didapat
x=3−2. (−1 )=5
Jadi, himpunan penyelesaian sistem persamaan di atas adalah HP={ ( 5 ,−1 ) }
Contoh 2: Carilah himpunan penyelelesaian dari sistem persamaan linear
3 x+ 4 y =12
2 x−3 y=5
12−3 x
Jawab: persamaan pertama diubah dalam bentuk y= , kemudian substitusikan ke
4
persamaan kedua, maka didapat

2 x−3 ( 12−34 x )=5


Kalikan kedua ruas dengan 4,
8 x−3 ( 12−3 x )=20
8 x−36+ 9 x =20
17 x=20+36
56 5
x= =3
17 17
Selanjutnya substitukan hasil ini ke persamaan

Metode Eliminasi
Eliminasi berarti mengurangi, dalam hal ini mengurangi variabel. Perhatikan contoh 1, kita
eliminasi variabel y, maka kita lakukan proses berikut; persamaan pertama dikalikan dengan 1
(1 merupakan koefisien x pada persamaan kedua) dan persamaan kedua dikalikan dengan 2 (2
merupakan koefisien x pada persamaan pertama)
2 x −3 y=13 ×1
x+ 2 y =3 ×2|
2 x−3 y=13
2 x+ 4 y=6
Selanjutnya kurangkan persamaan kedua dari persamaan pertama, maka didapat
2 x−3 y =13
2 x+ 4 y =6
−¿
−7 y =7
Maka didapat y=−1.
Selanjutnya kita eliminasi variabel y dengan cara mengalikan persamaan pertama dengan 2
dan mengalikan persamaan kedua dengan 3.
2 x−3 y=13 ×2
x +2 y=3 × 3 |
4 x−6 y=26
3 x +6 y =9
Agar variabel y tereliminasi, maka kedua persamaan kita tambahkan,
4 x−6 y=26
3 x +6 y=9
+¿
¿ 7 x=35
sehingga didapat x=5. Jadi, HP={ ( 5 ,−1 ) }.
Kita juga dapat menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel dengan metode
campuran eliminasi dan substitusi. Perhatikan kembali soal pada contoh 1, tahap pertama
eliminasi (dengan mengeliminasi variabel x) didapat y=−1. Nilai y ini disubstitusikan salah
satu ke persamaan, misalnya ke persamaan x +2 y =3, maka didapat
x +2 (−1 )=3
x=3+2=5
Sehingga solusi sistem persamaan linear tersebut adalah HP={ ( 5 ,−1 ) }.

Metode Grafik
Persamaan linear dua variabel, secara geometris, merupakan garis lurus. Dengan demikian,
solusi sistem persamaan linear dua variabel merupakan titik potong kedua garis tersebut.
Kembali ke contoh 1, Kita akan buat garis 2 x−3 y=13 dengan mencari titik potong terhadap
sumbu x dan sumbu y sebagai berikut:

x 0 13
2
y −13 0
3
Begitu pula dengan garis x +2 y =3 sebagai berikut:

x 0 3
y 3 0
2
Maka grafik kedua garis tersebut dalam siste koordinat kartesius adalah
Terlihat bahwa titik potong kedua garis tersebut adalah ( 5 ,−1 ) sehingga HP={ ( 5 ,−1 ) }.

Soal-Soal Latihan
1. Tentukan himpunan sistem persamaan linear berikut:
x−2 y=7
a. {3 x + 4 y=1
1 1
b.
{ 3
4
2
x− y =2
3
x +2 y=−12

2. Harga enam pensil dan tujuh pulpen adalah Rp. 11.750. Harga empat pensil dan tiga
pulpen adalah Rp. 5.750. Hitunglah harga sebuah pensil dan harga sebuah pulpen!
3. Selisih dua buah bilangan adalah 10. Jika bilangan pertama dikalikan dengan dua, maka
hasilnya adalah 3 kurangnya dari bilangan kedua. Tentukan kedua bilangan tersebut!
4. Dua tahun yang lalu perbandingan umur Ahmad dan Rudi adalah 2 : 3. Jika perbandingan
usia mereka pada saat ini adalah 5 : 8, berapakah usia mereka pada 4 tahun yang akan
datang?
5. Tentukan bilangan asli x dan y yang memenuhi persamaan x 2− y 2=47!

You might also like