You are on page 1of 2

Masa orde baru ( 11 maret 1966 – 21 mei 1998 )

Latar belakang lahirnya pemerintahan orde baru

a. Surat Perintah 11 Maret 1966 (Supersemar)


Surat yang berisi perintah kepada Mayjen Soeharto untuk mengatasi masalah keamanan dan krisis
politik yang terjadi saat itu.
Mayjen Soeharto melihat bahwa satu-satunya langkah keluar untuk meredakan krisis dalam negeri
adalah dengan memberantas PKI beserta segala unsurnya. Akan tetapi, Presiden Soekarno
berpendapat bahwa pembubaran PKI mustahil dilakukan karena akan menimbulkan inkonsistensi
terhadap pelaksanaan prinsip nasakom yang telah menjadi dasar pemikiran politik Indonesia saat itu.
b. Proses peralihan kekuasaan politik di Indonesia
Soeharto membentuk Kabinet Ampera yang diresmikan pada 28 Juli 1966.
Seluruh program kerja Kabinet Ampera terdapat dalam Catur Karya, dengan prinsip Dwi Dharma.

2. Berdirinya pemerintahan Orde Baru dan ciri pokok kebijakan-


kebijakan yang dihasilkan
a. Diangkatnya Mayjen Soeharto menjadi presiden Republik Indonesia
MPRS yang diketuai A.H. Nasution mencabut mandat atas seluruh kekuasaan pemerintahan dari
presiden Soekarno. Pada 27 Maret 1968, MPRS mengangkat Letjen Soeharto sebagai presiden RI
sesuai dengan Ketetapan MPRS no XLIV/MPRS/1968.
- Program Catur Karya
1. Memperbaiki kualitas kehidupan rakyat Indonesia, terutama dalam hal sandang dan pangan.
2. Menggelar Pemilihan Umum secepatnya hingga 5 Juli 1968, sesuai TAP MPRS No.
XI/MPRS/1966
3. Kembali meluruskan dan melaksanakan prinsip politik luar negeri Indonesia yang bebas-aktif
sesuai sesuai dengan TAP MPRS No/MPRS/1966.
4. Meneruskan perjuangan untuk menolak imperialisme dan kolonialisme dalam berbagai bentuk.
- Rencana Kinerja Kabinet Ampera
1. Untuk mewujudkan kehidupan politik yang lebih baik, pada 23 Mei 1970 disusun rencana
pemilihan umum.
2. Kehidupan ekonomi segera distabilkan dan direhabilitasi (kenaikan harga kebutuhan pokok
mencapai 650%)
3. Menyusun dan melaksanakan pembangunan nasional.
- Trilogi Pembangunan
1. Pemerataan pembangunan negara beserta hasil-hasilnya, dengan berkonsentrasi pada terciptanya
prinsip keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
2. Merencanakan, melaksanakan, dan mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi.
3. Menciptakan stabilitas nasional yang sehat dan dinamis.
b. Kebijakan-Kebijakan ekonomi era Orde Baru
Kebijakan perekonomian di era orde baru telah disusun sebelumnya pada tahun 1966.
Sejak Soeharto diberikan mandat Supersemar, MPRS mengeluarkan Ketetapan No.
XXIII/MPRS/1966 yang berisi Pembaruan Kebijaksanaan Landasan Ekonomi, Keuangan, dan
Pembangunan.
- Kebijakan perekonomian dalam negeri yang dicanangkan oleh Soeharto
1. Dikeluarkannya beberapa peraturan pada 3 Oktober 1966, seperti:
2. Dikeluarkannya Peraturan 10 Februari 1967 tentang persoalan harga dan tariff.
3. Dikeluarkannya peraturan 28 Juli 1967.
4. Menerapkan Undang-Undang No. 1 tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing.
5. Mengesahkan dan menerapkan Rencana Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (RUU APBN 2968) melalui UU No. 13 tahun 1967
- Paris Club
1. Indonesia mendapatkan penangguhan pembayaran utang luar negerinya yang seharusnya dibayar
pada tahun 1968 ditangguhkan hingga kurun waktu tahun 1972-1978.
2. Utang-utang Indonesia yang jatuh tempo pada tahun 1969 dan 1970 juga mendapat pertimbangan
untuk ditunda dengan pemberian syarat-syarat yang lunak dalam pelunasannya.

3. Menguatnya peran Negara pada masa Orde Baru dan dampaknya


terhadap kehidupan sosial politik masyarakat.

Pada masa pemerintahan Orde Baru, struktur kinerja dan peran negara menjadi sangat kuat karena
didukung oleh pemusatan dan penguata 3 sektor utama, yaitu militer, ekonomi, dan budaya.
Menguatnya posisi Golkar di masa pemerintahan Orde Baru menunjukkan kuatnya peran pemerintah
dalam menentukan perkembangan kehidupan masyarakat.
Menguatnya peran negara tidak terlepas dari strategi agregasi yang diterpkan Soeharto.
Salah satu strateginya adalah sistem reward and punishment terhadap orang-orang yang mendukung dan
menentang kekuatan orde baru

You might also like