You are on page 1of 4

SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN

Mengurus SIUP

Bagian terpenting disini adalah menyangkut bagaimana kita bisa mendapatkan


SIUP untuk usaha yang akan kita jalankan.Sebenarnya proses pengurusan ini tidak
terlalu rumit.Kantor Departemen Perdangangan dan Perindustrian setempat selalu
menyediakan Surat Izin Permohonan (SIP).

SIP ini Anda isi dan kemudian dikembalikan dengan disertai syarat lainnya,
yaitu :

1. Salinan akta pendirian perusahaan yang berbadan hukum.

2. Salinan akta pendirian perusahaan yang telah didaftarkan pada Pengadilan


Negeri bagi perusahaan yang berbentuk persekutuan.

3. Salinan KTP pemilik perusahaan/penanggung jawab.

4. Salinan Surat Izin Tempat Usaha (SITU) dari Pemda apabila di wajibkan oleh
UU gangguan/HO stb 1926 no. 226.

5. Pas foto 3 x 4 (2 lembar).

6. Salinan bukti pembayaran uang jaminan dan biaya administrasi.

7. Neraca awal/akhir perusahaan

8. SK WNI/ganti nama bagi WNI keturanan asing.

Catatan :
1. Bagi perusahaan kecil/perseorangan cukup melampirkan dokumen pada No.
3, 4, 5, 6, 7 bila tidak punya akta notaris.

2. Bagi perusahaan besar, semua syarat itu dibuat rangkap dua.

Dalam Surat Keputusan Menteri Perdagangan No. 1458/Kp/XII/84 tanggal 19


desember 1984 tentang SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan), Bab IV Pasal 11
disebutkan juga bahwa ada beberapa perusahaan yang tidak perlu memiliki
SIUP.Mereka yang tidak dikenakan kewajiban itu adalah :

1. Cabang/perwakilan yang perusahaan yang akan menjalankan kegiatan


usaha dengan menggunakan SIUP kantor pusat.

2. Perusahaan yang tidak mengadakan kegiatan perdagangan dan sudah


mendapatkan izin usaha dari departemen teknis yang terkait.

3. Perusahaan Produksi yang didirikan dalam rangka Undang – undang No. 6


Tahun 1968 tentang Penanaman Modal Dalam Negeri

4. PERJAN dan PERUM

5. Perusahaan kecil perorangan, yakni yang hanya dikelola sendiri, dengan


hasil yang semata – mata untuk menafkahkan hidup sehari –
hari.Termasuk juga di dalamnya pedagang kaki lima pinggir jalan, dan
usaha dagang keliling.

Sanksi Pembekuan dan Pembatalan SIUP

Ketika kita sudah mendapatkan SIUP dimana itu berarti kita bisa secara legal
menjalankan kegiatan usaha, bukan berarti bahwa SIUP ini tidak bisa
dihilangkan.Instansi terkait dalam hal ini Kantor Wilayan Departemen Perdagangan
dan Industri berhak untuk mengirimkan surat peringatan tertulis, pembekuan dan
pencabutan SIUP kita.

Untuk mengantisipasi itu sebaiknya Anda tahu apa saja yang bisa menjadi
penyebab pembekuan dan pencabutan SIUP.Perkara sanksi diatur dalam pasal 13 di
SK yang sama.Disana disebutkan bahwa :

1. Perusahaan diberi peringatan tertulis apabila :

• Tidak melakukan kewajiban seperti diatur dalam Pasal 8, 9 ,10


keputusan ini (memberi data informasi kegiatan usaha, membayar
uang jaminan dan biaya administrasi dll) dan atau

• Tidak memenuhi kewajiban pajak kepada pemerintahan sesuai


ketentuan yang berlaku.

2. SIUP dapat dibekukan apabila perusahaan yang bersangkutan :

• Sedang diperiksa di pengadilan karena didakwa melakukan tindak


pidana ekonomi atau perbuatan lain yang berkaitan dengan kegiatan
usahanya.

• Telah mendapat surat peringatan sebanyak tiga kali.

3. SIUP dapat dicabut apabila :


• Telah dijatuhi oleh badan peradilan yang telah mempunyai kekuatan
hukum yang tetap.

• Tidak memenuhi syarat melaksanakan kegiatan perdagangan.

Dalam hal pencabutan SIUP itu, sebuah perusahaan bisa mengajukan lagi
surat permohonan setelah jangka waktu 1 tahun sejak tanggal pencabutan.Apabila
diizinkan ia akan diperlakukan sebagai perusahaan yang beru lagi.

Pembekuan juga bisa dicabut jika perusahaan dinyatakan tidak terlibat dan
tidak bermaslah dalam kasus – kasus yang menjadikan SIUP – nya dibekukan.

Untuk itu sebuah perusahaan sudah mendapatkan surat teguran, sebaiknya ia


segera mengurus ke Kantor Wilayah Departemen Perdagangan dan
Perindustrian.Lebih baik lagi, jangan sampai surat teguran itu diperuntukkan bagi
perusahaan kita.

You might also like