You are on page 1of 20

ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL PATOLOGI NY”J”

MULTIPARA DENGAN HIPEREMESIS TINGKAT II

DI RS ISLAM FAISAL MAKASSAR

TANGGAL 30 SEPTEMBER 2010

MAKASSAR

No. Register : 05 57 64

Tanggal Masuk : 28 September 2010

Tanggal pengkajian : 30 september 2010

LANGKAH I : IDENTIFIKASI DATA DASAR

A. Identitas Istri/Suami

Nama : Ny “J” / Tn “ N”

Umur : 27 Thn / 29 Thn

Suku : bugis / bugis

Agama : islam / islam

Pendidikan : SMP/ SMA

Alamat : jl. Pelita no. 10

Lamanya nikah : 4 tahun


B. Riwayat kehamilan sekarang

 GII PI AO

 HPHT 03 Juli 2010

 HTP 10 April 2011

 Usia kehamilan ± 2 bulan / 8 minggu

 Ibu belum bisa merasakan pergerakan janinnya

 Ibu belum mendapatkan imunisasi TT

 Ibu tidak pernah meng konsumsi obat-obatan selain yang diberikan oleh

petugas kesehatan

 Ibu pernah melakukan pemeriksaan ANC 1x di Puskesmas

C. Riwayat psikologis dan spritual

 Ibu dan suami sangat senang dengan kehamilannya

 Ibu selalu berdoa kepada tuhan YME

 Ibu khawatir dengan keadaannya

 Ibu tidak mempersoalkan jenis kelamin anaknya

D. Riwayat kesehatan yang lalu

Kehamilan Persalinan Nifas


K Umur Jenis Penolong Perlangsungan BB Perlangsungan Lamanya
e Kehamilan Bayi Menyusui

2006/9 bln Normal Bidan Baik 270 Baik 1,5 Thn


1 0 gr
E. Riwayat kesehatan yang lalu

 Tidak ada riwayat penyakit jantung, hipertensi, paru-paru DM

 Ibu tidak pernah menderita penyakit kelamin

 Ibu pernah dirawat dirumah sakit dengan keluhan yang sama

 Ibu tidak pernah di operasi

 Ibu tidak pernah mengkonsumsi obat-obatan, alkohol dan rokok

 Tidak ada riwayat alergi pada ibu

F. Riwayat sosial ekonomi

 Ibu mengerjakan urusan Rumah tangga sendiri

 Keputusan dalam keluarga lebihdominan adalah suami

 Ibu sangat mengharapkan kehamilannya

 Interaksi ibu dan keluarga baik

G. Riwayat reproduksi

1. Riwayat haid

 Menarce 15 tahun

 Siklus haid teratur 28-30 hari

 Tidak ada keluhan haid

 Lamanya 4-7 hari


2. Riwayat ginekologi

Tidak pernah menderita yang berhubungan dengan kandungan seperti

tumor, penyakit kelamin, infeksi alat kelamin dan PMS

3. Riwayat KB

Ibu pernah menjadi aseptor KB Depo progesteron

H. Pemenuhan kebutuhan dasar

1. Pola nutrsi

Sebelum hamil selama hamil

 Frekuensi 3x sehari

 Nafsu makan baik kurang baik

 Pola makan 8 gelas/hari 10 gelas/hari

2. Pola eliminasi

Sebelum hamil selama hamil

 BAB 2x sehari 3x sehari

 Warna kuning kuning

 BAK 4-5x / hari 4-5x / hari

 Warna agak kuning agak kuning

3. Kebutuhan istrahat dan tidur


Sebelum hamil selama hamil

 Tidur siang 2 jam 2 jam

 Tidur malam 7 jam 7 jam

4. Personal hygiene

Sebelum hamil selama hamil

 mandi 2x sehari pakai sabun tidak ada

 gosok gigi 3x seharin pakai paste perubahan

 cuci rambut 2x seminggu pake sampo

I. Pemeriksaan fisik

1. Keadaan umum dan tanda-tanda vital

 Ibu nampak sehat, kesadaran baik dan komunikasi baik

 BB : 60 kg sebelum hamil BB : 55 kg

 TB : 155 cm

 Tanda-tanda vital

TD : 120/80 mmhg

N : 80x/i

S : afebris

P : 28x/i

 Lila : 25 cm

2. Inspeksi / palpasi / auskultasi / perkusi


a. Kepala dan rambut

Inspeksi : rambut hitam bersih, lurus, dan tidak berketombe

Palpasi : tidak ada benjolan

b. Wajah

Inspeksi : tampak simetris kiri dan kanan

Palpasi : tidak ada odema pada wajah dan tidak tampak cloasma

gravidarum

c. Mata

Inspeksi : konjungtiva, sklera nampak putih tidak ada ikterus, simetris

kiri dan kanan

d. Hidung

Palpasi : tidak ada polip dan peradangan

e. Mulut dan gigi

Inspeksi : tidak terdapat caries gigi, mulut tidak ada sariawan dan

karang gigi

f. Leher

Inspeksi : tidak ada pembengkakan

Palpasi : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan venajugularis

g. Payudara
Inspeksi : simetris kiri dan kanan, puting susu menonjol,

hyperpigmentasi pada areola mamae, tidak ada nyeri

tekan dan benjolan

h. Abdomen

Inspeksi : nampak linea nigra dan strea gravidarum, tidak ada bekas

operasi, tonus otot tampak regang

Palpasi : Leopold I : TFU 2 jari atas simphisis ( balottemen)

Leopold II : ballotemen

Leopold III : -

Leopold : -

Auskultasi : -

i. Ekstermitas

Inspeksi : tidak ada varices pada kaki

Palpasi : tidak ada odema

Perkusi : reflleks pattela (+)

j. Pemeriksaan LAB

Hb : tidak dilakukan

Alb : tidak dilakukan

Red : tidak dilakukan

LANGKAH II : IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH AKTUAL


Diagnosa : GII PI AO, Gestasi 7-8 minggu (balottemen), intra uterine

keadaan ibu dan janin baik dengan masalah hiperemesis tingkat II

1. GII PI AO

DS : ibu mengatakan ini kehamilannya yang kedua

DO : - tonus otot tampak kendor

- Tampak strea livide

- Palpasi : Lepold I : TFU 2 jari atas simpisis

Leopold II : balottemen

Leopold : -

Leopold : -

Auskultasi : -

Analisa dan interpretasi data

Pada multipara tonus otot perut tampak kendor karena sudah

pernah mengalami peregangan sebelumnya

Nampak strea livide karena pada dinding perut terjadi peregangan

sehingga pembuluh-pembuluh darah perifer pecah dan timbul

guratan agak kecoklatan

Dengan terabanya bagian janin pada saat palpasi, menandakan

bahwa ibu (obstetri dan ginekologi, FK UNPAD bandung , hal 44)

2. Masa gestasi 9 minggu

DS : - HPHT 03 Juli 2010

- Umur kehamilan 7-8 minggu


DO : - Leopold I : TFU 2 jari atas simpisis

- Tampak pembesaran perut sesuai umur kehamilan

Analisa dan interpretasi data

Berdasarkan rumus neagle dan HPHT 03 Juli 2010 sampai tanggal 30

september 2010 maka umur kehamilan 7-8 minggu (obstetri fisiologi FK UNPAD

bandung hal 127 dan 162)

3. Intra uterine

DS : ibu tidak merasakan nyeri perut saat di palpasi

DO : - pembesaran perut sesuai umur kehamilan

- Leopold I : TFU 2 jari atas simpisis

- Pada palpasi teraba bagian-bagian janin

Analisa dan interpretasi data

Pada saat palpasi, abdomen dapat dirasakan tampak sesuai dengan

umur kehamilan, menandakan kehamilan intra uterine (obstetri

fisiologi FK. UNPAD bandung hal 96)

4. Keadaan ibu dan janin baik

DS : ibu merasa tidak ada masalah dalam kehamilannya

DO : - tidak ada odema pada wajah dan tungkai

- Konjungtiva tidak pucat dan sklera tidak ikterus

Tanda-tanda vital

TD : 120/80 mmhg

N : 80x/i
P : 28x/i

S : afebris

- Hasil LAB

HB : tidak dilakukan pemeriksaan

ALB : tidak dilakukan pemeriksaan

Red : tidak dilakukan pemeriksaan

- DJJ belum dapat terdengar

Analisa dan interpretasi data

Tidak ada odema pada wajah dan tungkai, sclera tidak ikterus, konjungtiva

merah muda dan TTV dalam batas normal menandakan bahwa ibu dalam

keadaan baik.

5. Masalah ibu dengan hiperemesis gavidarum tingkat II

DS : - ibu mengatakan mual muntah 4x dalam sehari

- Ibu mengatakan nyeri pada ulu hati

- Ibu mengatakan lemah

DO : - ibu nampak lemah

- Ibu nampak lemah

- Ibu nampak pucat

- Ibu nampak dehidrasi

Analisa dan interpretasi data


Melalui muntah dikeluarkan sebagian cairan lambung serta elektrolit natrium

kalium dan kalsium, sehingga pembentukan tubuh, yan diperlukan untuk

energi dalam tubuh terbakar (ilmu kebidanan, penyakit kandungan dan

keluarga berencana untuk pendidikan bidan, IBG manuaba, SPOG, hal 209)

LANGKAH III : ANTISIPASI DIAGNOSA / MASALAH POTENSIAL

Antisipasi terjadinya hiperemesis gravidarum tingkat III

DS : -

DO : observasi frekuensi mual muntah dan observasi keadaan umum

Analisa dan interprestasi data

Muntah yang berlebihan dapat menyebabkan homokensentrasi sehingga

melambatkan peredaraan darah yang berarti O2 dan makana yang berkurang

untuk di konsumsi yang dapat memperberat keadaan janin dan wanita hamil

Muntah yang berlebihan dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah

kapiler pada lambung dan osefagus, yang juga dapat memperburuk keadaan

ibu dan janin (ilmu kebidanan, penyakit kandungan dan keluarga berencana

untuk pendidikan bidan, IBG manuaba, SPOG hal 209)

LANGKAH IV : EMERGENCY / TINDAKAN SEGERA

Kolaborasi dengan dokter untuk melakukan infus intravena


LANGKAH V : INTERVENSI / RENCANA ASUHAN

Diagnosa aktual : GII PI AO gestasi 9 minggu (ballotemen) intra uterine, keadaan ibu

dan janin baik, dengan masalah hiperemesis tingkat II

Tujuan : kecemasan teratasi dan kondisi ibu normal

Kriteria : ibu dapat beradaptasi dengan kehamilannya

- Ekspresi wajah ibu nampak ceria

- Tanda-tanda vital dalam batas normal

TD : 120/80 mmhg

N : 80x/i

P : 28x/i

S : afebris

Intervensi / rencana tindakan

Tgl 30 september 2010

1. Jelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan

Rasional : dengan menjelaskan hasil pemeriksaan maka ibu akan mengetahui

perkembangan kehamilannya dan untuk mempermudah intervensi

selanjutnya

2. Kaji kondisi ibu

Rasional : dengan mengetahui kondisi ibu maka kita dapat mengetahui

sejauh mana keadaan ibu, dalam batas normal atau tidak


sehingga memungkinkan kita untuk melakukan intervensi

untuk mengantisipasi keadaan terburuk

3. Beri penjelasan pada ibu tentang kehamilan yang mengalami hiperemesis

tingkat II

Rasional : bila mana kehamilan berlanjut dengan kondisi ibu yang

mengalami hiperemesis tingkat II dan memungkinkan kondisi

perkembangan janin akan terhambat disebabkan kurangnya

nutrisi atau energi untuk terpenuhi oleh ibu

4. Beritahu ibu tentang HE seperti

a. Gizi dan pola makan pada ibu hamil

Anjurkan ibu untuk mempertahankan asupan kalori

Rasional : untuk menambah tenaga, pertumbuhan uterus dan

pertumbuhan jaringan mamae juga ditumbuhkan untuk

pertumbuhan janin dan placenta beberapa sumber kalori

misalnya padi-padian dan umbi-umbian

Anjurkan ibu untuk makan dengan pola makan sedikit tapi sering

Rasional : untuk mencegah peningkatan asam lambung

b. Istrahat yang cukup

Waktu istrahat

Rasional : untuk meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani demi

kepentingan pertumbuhan dan perkembangan janin serta

meringankan beban jantung


5. Jelaskan 9 tanda bahaya dalam kehamilan

Rasional : mempercepat langkah intervensi dan menegakan diagnosa dan

membuat penatalaksanaan yang sesuai sehingga komplikasi

dapat di cegah

6. Anjurkan ibu untuk menghitung gerakan janinnya

Rasional : untuk menilai kesejahteraan janin, pergerakan janin adalah

quicning pada primigravida, gerakan janin dapat dirasakan

pertama kali oleh ibu pada usia kehamilan 16 – 20 minggu

sedang pada multigravida dapat dirasakan lebih awal yaitu 16

minggu

7. Beri suport pada ibu

Rasional : ibu lebih siap dalam menghadapi kehamilannya dan menerima

kehamilannya dengan senagn hati

8. Kolaborasi pemberian obat neorobion, ondosetron, ranitidin, farmanol dan

OBH

Rasional : neorobion berguna sebagai vitamin bagi ibu untuk menghasilkan

tenaga dan urat jaringan saraf, proses pembakaran dan

pembentukan eritrosit dan mencegah saraf, pemeliharaan anemia

Ranitidin untuk mengurangi peningkatan asam lambung

LANGKAH VI : IMPLEMENTASI

Tanggal 30 september 2010


1. Memberi penjelasan pada ibu tentang kehamilannya dengan hiperemesis

tingkat II masih dimungkinkan ada perubahan kondisi fisik ibu normal

sehingga tidak menghambat perkembangan janin, dengan dilakukannya

perawatan dan pemberian intake nutrisi yang optimal

2. Memberi HE pada ibu tentang

Gizi pada ibu hamil

a. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi nasi / ubi dalam porsi sedang (1-

2)

b. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi protein hewani maupun nabati

contoh : daging, ikan, telur, kerang, dan kacang-kacangan

3. Istrahat yang cukup

a. Waktu istrahat

Menganjurkan ibu istrahat (tidur) siang dari 1-2 jam pada malam hari 7-8

jam

b. Posisi tidur / berbaring

Menganjurkan ibu istrahat ditempat tidur dengan posisi berbaring miring

4. Memberitahu ibu 9 tanda bahaya kehamilan

a. Perdarahan jalan lahir

b. Sakit kepala yang menetap dan tidak menghilang

c. Perubahan penglihatan secara tiba-tiba

d. Nyeri abdomen yang hebat


e. Bengkak pada wajah dan tangan

f. Bayi kurang bergerak

g. Demam

h. Kejang

i. Ketuban pecah sebelum waktunya

5. Memberi suport pada ibu bahwa pada kehamilan, janin akan mengalami

perkembangan yang baik, dengan kondisi ibu yang semakin membaik.

6. Memberitahu ibu bahwa resiko hiperemesis tingkat III akan terjadi jika

keadaan umum ibu tidak diperbaiki maka tindakan terbaik adalah memberikan

infus D5 % untuk mencegah resiko terbaik, dengan kondisi ibu yang makin

membaik

7. Mengkolaborasi pemberian obat neorobion, ondosetron, ranitidin

LANGKAH VII : EVALUASI

1. Kecemasaan teratasi dengan

a. Ekspresi wajah ibu ceria

b. Ibu tidak bertanya-tanya lagi

c. Ibu dapat mengerti penjelasan keadaan kehamilannya dengan hiperemesis

tingkat II

2. Kondisi ibu kembali normal

3. Ibu mengerti dan akan melaksanakan HE yang telah diberikan


4. Ibu mengerti 9 tanda bahaya kehamilan dan akan menghubungi bidan jika

mengalami gejala tersebut

5. Ibu bersedia follow up, setiap ada keluhan

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN

SOAP

No. Register : 05 57 64

Tanggal Masuk : 28 September 2010

Tanggal pengkajian : 30 september 2010

LANGKAH I : IDENTIFIKASI DATA DASAR

A. Identitas Istri/Suami

Nama : Ny “J” / Tn “

Umur : 27 Thn /

Suku : Bugis / Bugis

Agama : Islam / Islam

Pendidikan :

Alamat : jl. Pelita no. 10


Lamanya nikah : 4 tahun

DATA SUBYEKTIF (S)

- GII PI AO

- HPHT 03 Juli 2010

- Usia kehamilannya ± 9 minggu

- Ibu belum bisa merasakan pergerakan janinnya

- Ibu belum mendapatkan imunisasi TT

- Ibu pernah melakukan pemeriksaan ANC 1x di puskesmas

DATA OBYEKTIF (O)

- HTP 10 April 2010

- Tidak ada odema pada wajah dan kaki

- Konjungtiva tidak pucat dan sclera tidak ikterus

- Tanda-tanda vital

TD : 120 / 80 MMhg

N : 80x/i

P : 28x/i

S : Afebris

- Palpasi

Leopold I : TFU 3jari atas simpisis

Leopold II : balottemen
Leopold III : -

Leopold IV: -

ASSESMENT (A)

GII PI AO gestasi 9 minggu (balottemen) , intra uterine, keadaan ibu dan janin baik,

dengan masalah hiperemesis gravidarum tingkat II

PLANNING (P)

Tanggal 30 september 2010

1. Memberi penjelasan pada ibu tentang kehamilannya dengan hiperemesis

tingkat II masih dimungkinkan ada perubahan kondisi, fisik ibu normal,

sehingga tidak menghambat perkembangan janin, dengan dilakukannya

perawatan dan intake nutrisi yang optimal

2. Memberi HE pada ibu tentang

Gizi pada ibu hamil

a. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi nasi/ ubi-ubian dalam porsi

sedang (1-2 piring)

b. Meganjurkan ibu untuk mengkonsumsi protein hewani maupun nabati

contoh : daging, ikan, telur, kerang dan kacang-kacangan

c. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan pola makan

sedikit tapi sering

3. Memberitahu ibu 9 tanda bahaya dalam kehamilan


4. Memberi suport pada ibu bahwa pada kehamilan lanjut janin akan mengalami

perkembangan yang baik dengan kondisi ibu yang semakin membaik

5. Memberitahu ibu bahwa resiko hiperemesis tingkat III akan terjadi jika

keadaan umum ibu tidak diperbaiki, maka tindakan terbaik adalah

memberikan infus D5% untuk mencegah resiko terburuk

6. Kolaborasi pemberian obat neurobion, ondosetron,ranitidin

You might also like