Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh:
Nita Nurtafita
107016300115
A. Judul Percobaan
Menentukan fokus lensa cembung (+)
B. Tujuan Percobaan
1. Mahasiswa dapat memahami hubungan jarak benda (s), jarak bayangan
(s’), dalam menentukan fokus lensa.
2. Mahasiswa dapat menentukan perbesaran dari suatu lensa yang memiliki
fokus tertentu.
C. Teori Dasar
Bidang lengkung sferis biasanya mempunyai ketebalan tertentu. Bidang
lengkung yang sangat tipis (ketebalannya diabaikan) disebut lensa. Lensa
digunakan pada kacamata, kamera, teropong, dan mikroskop. Lensa adalah benda
bening tembus cahaya yang terdiri dari dua bidang lengkung atau satu bidang
lengkung dan satu bidang datar.
Kegunaan utama dari lensa untuk membentuk bayangan benda. Lensa dapat
dibagi menjadi beberapa macam, yaitu lensa cembung (konveks), dan lensa
cekung. Lensa cembung disebut juga lensa positif, merupakan suatu bahan tembus
cahaya yang dibentuk sedemikian rupa dengan kedua sisinya berbentuk
permukaan bola, dimana permukaan lengkungnya menghadap ke luar. Sifat utama
lensa cembung adalah memusatkan/konvergen (mengumpulkan) setiap sinar yang
datang menuju suatu titik tertentu yang dinamakan fokus. Sinar sejajar sumbu
utama lensa dibiaskan menuju fokus lensa.
Sinar-sinar istimewa pada lensa cembung, yaitu sebagai berikut:
1. Sinar sejajar sumbu utama dibiaskan melalui titik fokus F.
2. Sinar datang yang melalui titik pusat lensa tidak mengalami pembiasan.
3. Sinar datang yang seolah-olah menuju titik fokus, dibiaskan sejajar dengan
sumbu utama
Untuk menggambarkan bayangan dari sebuah benda, hanya di perlukan dua
sifat istimewa dari lensa cekung. Hubungan benda dan bayangan adalah sebagai
berikut:
Keterangan: s = jarak benda 1 1 1
+ =
s’ = jarak bayangan s s' f
f = jarak fokus 1 1 2
+ =
s s' R
R = jari-jari
D. Rangkaian Percobaan
F. Prosedur Percobaan
1. Siapkan peralatan percobaan sesuai daftar.
2. Susunlah peralatan percobaan seperti gambar rangkaian.
3. Gunakanlah bagian belakang kotak cahaya untuk menghasilkan berkas
sinar yang menyebar.
4. Gunakan diafragma anak panah sebagai benda yang diterangi sumber
cahaya.
5. Gunakan layar putih untuk menangkap bayangan yang dihasilkan.
6. Hubungkan catu daya ke sumber tegangan PLN. Pastikan catu daya
dalam keadaan mati.
7. Pilih tegangan keluaran catu daya 12 V DC.
8. Hubungkan sumber cahaya ke catu daya.
9. Pilihlah lensa yang akan ditentukan besar fokusnya.
10. Letakkan benda (diafragma anak panah) pada jarak tertentu yang disebut
jarak benda (s). Ukur jarak tersebut dengan menggunakan penggaris.
11. Geserlah posisi layar putih, sehingga diperoleh bentuk bayangan yang
jelas, tajam dan baik. Ukurlah posisi layar terhadap lensa, jarak ini
disebut jarak bayangan s’.
12. Catatlah hasil percobaan pada tabel pengamatan.
13. Ulangi langkah 10-11 untuk fokus yang berbeda-beda sebanyak 5 kali
pengamatan.
14. Lengkapi tabel dengan hasil perhitungan menggunakan persamaan yang
diberikan dan data hasil pengamatan.
Fokus 2
No. S (cm) S’ (cm) S.S’ S+S’ S.S’/(S+S’)
1 5 10 50 15 3,33
2 10 10 100 20 5
3 15 10 150 25 6
4 20 10 200 30 6,67
5 25 10 250 35 7,14
Metode 2
Fokus 1
Tinggi benda yang digunakan (h) = 1
No. s’ (cm) h’ (cm) M=h’/h S’/(M+1)
1 10 1 1 5
2 15 2,1 2,1 4,84
3 20 3,2 3,2 4,76
4 25 4,4 4,4 4,62
5 30 5,4 5,4 4,68
Fokus 2
Tinggi benda yang digunakan (h) = 1
No. s’ (cm) h’ (cm) M=h’/h S’/(M+1)
1 10 0,8 0,8 5,5
2 10 1 1 5
3 10 1,2 1,2 4,54
4 10 1,5 1,5 4
5 10 1,6 1,6 3,84
b) Dik : s = 10 cm, s’ = 15 cm
Dit : f dan M ?
Jawab :
1 1 1 1 1 3+2 5
= + = + = =
f s s' 10 15 30 30
30
f= =6 cm
5
S' 15
M= | || |
S
=
10
=1,5 kali
c) Dik : s = 10 cm, s’ = 20 cm
Dit : f dan M ?
Jawab :
1 1 1 1 1 2+1 3
= + = + = =
f s s' 10 20 20 20
20
f= =6,67 cm
3
S' 20
M= =
S | || |
10
=2 kali
d) Dik : s = 10 cm, s’ = 25 cm
Dit : f dan M ?
Jawab :
1 1 1 1 1 5+2 7
= + = + = =
f s s' 10 25 50 50
50
f= =7,14 cm
7
S' 25
M= | || |
S
=
10
=2,5 kali
e) Dik : s = 10 cm, s’ = 30 cm
Dit : f dan M ?
Jawab :
1 1 1 1 1 3+1 4
= + = + = =
f s s' 10 30 30 30
30
f= =7,5 cm
4
S' 30
M= | || |
S
=
10
=3 kali
2. Mencari jarak fokus (f) untuk benda yang diketahui jarak benda dan
bayangannya pada fokus 2.
a) Dik : s = 5 cm, s’ = 10 cm
Dit : f dan M ?
Jawab :
1 1 1 1 1 2+1 3
= + = + = =
f s s' 5 10 10 10
10
f= =3,33 cm
3
S' 10
M= =
S | || |
5
=2 kali
b) Dik : s = 10 cm, s’ = 10 cm
Dit : f dan M ?
Jawab :
1 1 1 1 1 1+ 1 2
= + = + = =
f s s' 10 10 10 10
10
f= =5 cm
2
S' 10
M= | || |
S
=
10
=1 kali
c) Dik : s = 15 cm, s’ = 10 cm
Dit : f dan M ?
Jawab :
1 1 1 1 1 2+ 3 5
= + = + = =
f s s' 15 10 30 30
30
f= =6 cm
5
S' 10
M= | || |
S
=
15
=0,67 kali
d) Dik : s = 20 cm, s’ = 10 cm
Dit : f dan M ?
Jawab :
1 1 1 1 1 1+ 2 3
= + = + = =
f s s' 20 10 20 20
20
f= =6,67 cm
3
S' 10
M= | || |
S
=
20
=0,5 kali
e) Dik : s = 25 cm, s’ = 10 cm
Dit : f dan M ?
Jawab :
1 1 1 1 1 2+5 7
= + = + = =
f s s' 25 10 50 50
50
f= =7,14 cm
7
S' 10
M= | || |
S
=
25
=0,4 kali
I. Tugas Akhir
1. Buatlah grafik hubungan antara s.s’ terhadap s+s’. (tentukan
persamaannya)!
Jawab:
a) grafik hubungan antara s.s’ terhadap s+s’ pada fokus 1
f(x) = 0
S.S’/(S+S’)
12
10
8
Linear ()
6
0
0 2 4 6 8 10 12
b) grafik hubungan antara s.s’ terhadap s+s’ pada fokus 2
f(x) = 0
S.S’/(S+S’)
12
10
8 S.S’/(S+S’)
Linear (S.S’/(S+S’))
6
0
0 2 4 6 8 10 12
Persamaanya :
Fokus 1 : y = 0,614x + 4,62
Fokus 2 : y = 0,929x + 2,841
2. Tentukan harga fokus lensa berdasarkan grafik s.s’ terhadap s+s’!
a) Harga fokus lensa pada fokus 1
S.S’/(S+S’)
12
10
8
S.S’/(S+S’)
6
0
0 2 4 6 8 10 12
b) Harga fokus lensa pada fokus 2
S.S’/(S+S’)
12
10
8
S.S’/(S+S’)
6
0
0 2 4 6 8 10 12
Harga fokus lensa pada fokus 1 dan fokus 2 diperoleh dari perhitungan
s.s’ terhadap s+s’ (sesuai data yang diperoleh).
10.00
8.00 S’/(M+1)
Linear (S’/(M+1))
6.00
4.00
2.00
0.00
0 2 4 6 8 10 12
10.00
8.00 S’/(M+1)
Linear (S’/(M+1))
6.00
4.00
2.00
0.00
0 2 4 6 8 10 12
Persamaanya :
Fokus 1 : y = -0,086x + 5,038
Fokus 2 : y = -0,432x + 5,872
S’/(M+1)
12.00
10.00
8.00
S’/(M+1)
6.00
4.00
2.00
0.00
0 2 4 6 8 10 12
Harga fokus lensa pada fokus 1 dan fokus 2 diperoleh dari perhitungan s’
terhadap M+1’ (sesuai data yang diperoleh).
J. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah diakukan pada pembiasan cahaya pada
lensa cembung yang bersifat konvergen, kami memperoleh data yang tidak
sesuai dari kedua metode yang digunakan. Hal tersebut terjadi mungkin
karena adanya kesalahan paralaks yang terjadi saat praktikum.