You are on page 1of 18

PEMBIASAN PADA LENSA

LAPORAN PRAKTIKUM OPTIK

Disusun oleh:
Nita Nurtafita
107016300115

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1432 H/2010 M
PERCOBAAN 5
PEMBIASAN PADA LENSA

A. Judul Percobaan
Menentukan fokus lensa cembung (+)

B. Tujuan Percobaan
1. Mahasiswa dapat memahami hubungan jarak benda (s), jarak bayangan
(s’), dalam menentukan fokus lensa.
2. Mahasiswa dapat menentukan perbesaran dari suatu lensa yang memiliki
fokus tertentu.

C. Teori Dasar
Bidang lengkung sferis biasanya mempunyai ketebalan tertentu. Bidang
lengkung yang sangat tipis (ketebalannya diabaikan) disebut lensa. Lensa
digunakan pada kacamata, kamera, teropong, dan mikroskop. Lensa adalah benda
bening tembus cahaya yang terdiri dari dua bidang lengkung atau satu bidang
lengkung dan satu bidang datar.
Kegunaan utama dari lensa untuk membentuk bayangan benda. Lensa dapat
dibagi menjadi beberapa macam, yaitu lensa cembung (konveks), dan lensa
cekung. Lensa cembung disebut juga lensa positif, merupakan suatu bahan tembus
cahaya yang dibentuk sedemikian rupa dengan kedua sisinya berbentuk
permukaan bola, dimana permukaan lengkungnya menghadap ke luar. Sifat utama
lensa cembung adalah memusatkan/konvergen (mengumpulkan) setiap sinar yang
datang menuju suatu titik tertentu yang dinamakan fokus. Sinar sejajar sumbu
utama lensa dibiaskan menuju fokus lensa.
Sinar-sinar istimewa pada lensa cembung, yaitu sebagai berikut:
1. Sinar sejajar sumbu utama dibiaskan melalui titik fokus F.

2. Sinar melalui titik fokus dibiaskan sejajar sumbu utama.

3. Sinar datang melalui titik pusat optik tidak dibiaskan.

Untuk menggambarkan bayangan dari sebuah benda, hanya diperlukan dua


sifat istimewa dari lensa cembung.
Lensa cekung merupakan lensa yng permukaan lengkungannya menghadap
ke dalam. Ciri utama lensa cekung adalah bagian tengah lebih tipis dari pada
bagian pinggirnya. Lensa cekung disebut juga lensa negatif karena titik fokus
utamanya bernilai negatif (terletak di depan lensa). Lensa cekung memiliki sifat
divergen (memancarkan sinar). Jika sinar datang sejajar sumbu utama lensa akan
dibiaskan seolah-olah berasal dari titik fokus lensa. Sifat Bayangan pada lensa
cekung selalu maya, tegak, dan diperkecil.
Sinar-sinar istimewa pada lensa cembung, yaitu sebagai berikut:
1. Sinar datang sejajar sumbu utama dibiaskan seolah-olah berasal dari titik
fokus F1.

2. Sinar datang yang melalui titik pusat lensa tidak mengalami pembiasan.

3. Sinar datang yang seolah-olah menuju titik fokus, dibiaskan sejajar dengan
sumbu utama
Untuk menggambarkan bayangan dari sebuah benda, hanya di perlukan dua
sifat istimewa dari lensa cekung. Hubungan benda dan bayangan adalah sebagai
berikut:
Keterangan: s = jarak benda 1 1 1
+ =
s’ = jarak bayangan s s' f

f = jarak fokus 1 1 2
+ =
s s' R
R = jari-jari

D. Rangkaian Percobaan

E. Alat dan Bahan


1. Kotak cahaya 8. Tumpakan berpeniepit
2. Pemegang kotak cahaya 9. Lensa f=+100mm, bertangkai
3. Rel presisi 10. Lensa f=+50mm, bertangkai
4. Kaki rel 11. Diafragma anak panah
5. Penyambung rel 12. Catu daya
6. Layar putih 13. Kabel penghubung
7. Pemegang slaid diafragma 14. Kertas grafik

F. Prosedur Percobaan
1. Siapkan peralatan percobaan sesuai daftar.
2. Susunlah peralatan percobaan seperti gambar rangkaian.
3. Gunakanlah bagian belakang kotak cahaya untuk menghasilkan berkas
sinar yang menyebar.
4. Gunakan diafragma anak panah sebagai benda yang diterangi sumber
cahaya.
5. Gunakan layar putih untuk menangkap bayangan yang dihasilkan.
6. Hubungkan catu daya ke sumber tegangan PLN. Pastikan catu daya
dalam keadaan mati.
7. Pilih tegangan keluaran catu daya 12 V DC.
8. Hubungkan sumber cahaya ke catu daya.
9. Pilihlah lensa yang akan ditentukan besar fokusnya.
10. Letakkan benda (diafragma anak panah) pada jarak tertentu yang disebut
jarak benda (s). Ukur jarak tersebut dengan menggunakan penggaris.
11. Geserlah posisi layar putih, sehingga diperoleh bentuk bayangan yang
jelas, tajam dan baik. Ukurlah posisi layar terhadap lensa, jarak ini
disebut jarak bayangan s’.
12. Catatlah hasil percobaan pada tabel pengamatan.
13. Ulangi langkah 10-11 untuk fokus yang berbeda-beda sebanyak 5 kali
pengamatan.
14. Lengkapi tabel dengan hasil perhitungan menggunakan persamaan yang
diberikan dan data hasil pengamatan.

G. Data Hasil Percobaan


Metode 1
Fokus 1
No. S (cm) S’ (cm) S.S’ S+S’ S.S’/(S+S’)
1 10 10 100 20 5
2 10 15 150 25 6
3 10 20 200 30 6,67
4 10 25 250 35 7,14
5 10 30 300 40 7,5

Fokus 2
No. S (cm) S’ (cm) S.S’ S+S’ S.S’/(S+S’)
1 5 10 50 15 3,33
2 10 10 100 20 5
3 15 10 150 25 6
4 20 10 200 30 6,67
5 25 10 250 35 7,14

Metode 2
Fokus 1
Tinggi benda yang digunakan (h) = 1
No. s’ (cm) h’ (cm) M=h’/h S’/(M+1)
1 10 1 1 5
2 15 2,1 2,1 4,84
3 20 3,2 3,2 4,76
4 25 4,4 4,4 4,62
5 30 5,4 5,4 4,68

Fokus 2
Tinggi benda yang digunakan (h) = 1
No. s’ (cm) h’ (cm) M=h’/h S’/(M+1)
1 10 0,8 0,8 5,5
2 10 1 1 5
3 10 1,2 1,2 4,54
4 10 1,5 1,5 4
5 10 1,6 1,6 3,84

H. Pengolahan dan Analisis Data


1. Mencari jarak fokus (f) untuk benda yang diketahui jarak benda dan
bayangannya pada fokus 1.
a) Dik : s = 10 cm, s’ = 10 cm
Dit : f dan M ?
Jawab :
1 1 1 1 1 1+ 1 2
= + = + = =
f s s' 10 10 10 10
10
f= =5 cm
2
S' 10
M= | || |
S
=
10
=1 kali

b) Dik : s = 10 cm, s’ = 15 cm
Dit : f dan M ?
Jawab :
1 1 1 1 1 3+2 5
= + = + = =
f s s' 10 15 30 30
30
f= =6 cm
5
S' 15
M= | || |
S
=
10
=1,5 kali

c) Dik : s = 10 cm, s’ = 20 cm
Dit : f dan M ?
Jawab :
1 1 1 1 1 2+1 3
= + = + = =
f s s' 10 20 20 20
20
f= =6,67 cm
3
S' 20
M= =
S | || |
10
=2 kali

d) Dik : s = 10 cm, s’ = 25 cm
Dit : f dan M ?
Jawab :
1 1 1 1 1 5+2 7
= + = + = =
f s s' 10 25 50 50
50
f= =7,14 cm
7
S' 25
M= | || |
S
=
10
=2,5 kali

e) Dik : s = 10 cm, s’ = 30 cm
Dit : f dan M ?
Jawab :
1 1 1 1 1 3+1 4
= + = + = =
f s s' 10 30 30 30
30
f= =7,5 cm
4
S' 30
M= | || |
S
=
10
=3 kali

2. Mencari jarak fokus (f) untuk benda yang diketahui jarak benda dan
bayangannya pada fokus 2.
a) Dik : s = 5 cm, s’ = 10 cm
Dit : f dan M ?

Jawab :
1 1 1 1 1 2+1 3
= + = + = =
f s s' 5 10 10 10
10
f= =3,33 cm
3
S' 10
M= =
S | || |
5
=2 kali

b) Dik : s = 10 cm, s’ = 10 cm
Dit : f dan M ?
Jawab :
1 1 1 1 1 1+ 1 2
= + = + = =
f s s' 10 10 10 10
10
f= =5 cm
2
S' 10
M= | || |
S
=
10
=1 kali

c) Dik : s = 15 cm, s’ = 10 cm
Dit : f dan M ?
Jawab :
1 1 1 1 1 2+ 3 5
= + = + = =
f s s' 15 10 30 30
30
f= =6 cm
5
S' 10
M= | || |
S
=
15
=0,67 kali

d) Dik : s = 20 cm, s’ = 10 cm
Dit : f dan M ?
Jawab :
1 1 1 1 1 1+ 2 3
= + = + = =
f s s' 20 10 20 20
20
f= =6,67 cm
3
S' 10
M= | || |
S
=
20
=0,5 kali

e) Dik : s = 25 cm, s’ = 10 cm
Dit : f dan M ?
Jawab :
1 1 1 1 1 2+5 7
= + = + = =
f s s' 25 10 50 50
50
f= =7,14 cm
7
S' 10
M= | || |
S
=
25
=0,4 kali

I. Tugas Akhir
1. Buatlah grafik hubungan antara s.s’ terhadap s+s’. (tentukan
persamaannya)!
Jawab:
a) grafik hubungan antara s.s’ terhadap s+s’ pada fokus 1

f(x) = 0
S.S’/(S+S’)
12

10

8
Linear ()
6

0
0 2 4 6 8 10 12
b) grafik hubungan antara s.s’ terhadap s+s’ pada fokus 2
f(x) = 0
S.S’/(S+S’)
12

10

8 S.S’/(S+S’)
Linear (S.S’/(S+S’))
6

0
0 2 4 6 8 10 12

Persamaanya :
Fokus 1 : y = 0,614x + 4,62
Fokus 2 : y = 0,929x + 2,841
2. Tentukan harga fokus lensa berdasarkan grafik s.s’ terhadap s+s’!
a) Harga fokus lensa pada fokus 1

S.S’/(S+S’)
12

10

8
S.S’/(S+S’)
6

0
0 2 4 6 8 10 12
b) Harga fokus lensa pada fokus 2

S.S’/(S+S’)
12

10

8
S.S’/(S+S’)
6

0
0 2 4 6 8 10 12

Harga fokus lensa pada fokus 1 dan fokus 2 diperoleh dari perhitungan
s.s’ terhadap s+s’ (sesuai data yang diperoleh).

3. Buatlah kesimpulan dari grafik s.s’ terhadap s+s’. Bandingkan dengan


harga fokus lensa yang digunakan! Tentukan harga error!
Jawab:
Berdasarkan data hasil pengukuraan dan perhitungan, maka diperoleh
harga fokus yang sama (perbandingan antara grafik dengan hasil analisis
data), maka harga error yang diperoleh tidak ada. Kedua grafik tersebut
menjelaskan hubungan yang linier, sehingga data pengukuran maupun
perhitungan untuk harga fokus lensa tetap sama.
4. Buatlah grafik hubungan antara s’ terhadap M+1. (tentukan
persamaannya)!
a) grafik hubungan antara s’ terhadap M+1 pada fokus 1
f(x) = 0
S’/(M+1)
12.00

10.00

8.00 S’/(M+1)
Linear (S’/(M+1))
6.00

4.00

2.00

0.00
0 2 4 6 8 10 12

b) grafik hubungan antara s’ terhadap M+1 pada fokus 2


f(x) = 0
S’/(M+1)
12.00

10.00

8.00 S’/(M+1)
Linear (S’/(M+1))
6.00

4.00

2.00

0.00
0 2 4 6 8 10 12

Persamaanya :
Fokus 1 : y = -0,086x + 5,038
Fokus 2 : y = -0,432x + 5,872

5. Tentukan harga fokus lensa berdasarkan grafik s’ terhadap M+1!


a)
S’/(M+1) a)
12.00 a)
10.00 a)
8.00 a)
S’/(M+1)
6.00
a)
a)
4.00
a)
2.00
a)
0.00
a)
0 2 4 6 8 10 12
a)
Harga fokus lensa pada fokus 1

b) Harga fokus lensa pada fokus 2

S’/(M+1)
12.00

10.00

8.00
S’/(M+1)
6.00

4.00

2.00

0.00
0 2 4 6 8 10 12
Harga fokus lensa pada fokus 1 dan fokus 2 diperoleh dari perhitungan s’
terhadap M+1’ (sesuai data yang diperoleh).

6. Buatlah simpulan dari grafik s’ terhadap M+1. Bandingkan dengan harga


fokus lensa yang digunakan! Tentukan pula harga error!
Berdasarkan data hasil pengukuraan dan perhitungan, maka diperoleh
harga fokus yang sama (perbandingan antara grafik dengan hasil analisis
data), maka harga error yang diperoleh tidak ada. Kedua grafik tersebut
menjelaskan hubungan berbanding terbalik antara fokus 1 dan 2 pada
metode 1. Sehingga data pengukuran maupun perhitungan untuk harga
fokus lensa tetap sama.

7. Bagaimanakah harga fokus dengan menggunakan kedua metode ini?


Dengan menggunakan kedua metode ini, harga fokus yang didapat tidak
sesuai dan hasil yang diperoleh dengan menggunakan kedua metode ini
berbeda.

J. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah diakukan pada pembiasan cahaya pada
lensa cembung yang bersifat konvergen, kami memperoleh data yang tidak
sesuai dari kedua metode yang digunakan. Hal tersebut terjadi mungkin
karena adanya kesalahan paralaks yang terjadi saat praktikum.

You might also like