Professional Documents
Culture Documents
N
G1P0A0 HAMIL 39 MINGGU 2 HARI DI PUSKESMAS
PONDOK SALAM KABUPATEN PURWAKARTA
22 JULI 2010
Laporan ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Praktek klinik
Dosen Pembimbing :
Hana Susilawati, S.ST
Disusun Oleh :
Dedeh Yusnimar
NPM : 044.175.09.013
KATA PENGANTAR
Penulis
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan adalah suatu proses dimana tertanamnya hasil konsepsi dalam endometrium
dimana pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterin mulai sejak konsepsi dan berakhir
sampai permulaan persalinan. Kehamilan 40 minggu ini disebut kehamilan matur (cukup
bulan). Bila kehamilan lebih dari 43 minggu disebut kahamilan postmatur. Kehamilan 28-36
yaitu perilaku ibu hamil untuk meningkatkan kesehatan diantaranya dengan melakukan
kunjungan kehamilan pada cakupan K1 dan K4 (Admin, 2009). K1 adalah kunjungan baru
ibu hamil, yaitu kunjungan ibu hamil yang pertama kali pada masa kehamilan. Sedangkan K4
adalah kontak minimal 4 kali selama masa kehamilan untuk mendapatkan pelayanan
antenatal, yang terdiri atas minimal satu kali kontak pada trimester pertama, satu kali
trimester kedua, dan dua kali pada trimester ketiga (keluarga Sadar Gizi Depkes, 2004)
departemen kesehatan RI secara nasional yaitu untuk K1 ( akses pelayanan ibu hamil yang
telah mendapatkan pelayanan ibu hamil sesuai standar atau kebijakan pelayanan antenatal)
Cakupan pemeriksaan ibu hamil juga merupakan indikator kesehatan wanita atau ibu.
Untuk cakupan pemeriksaan ibu hamil (antenatal care) dalam periode 1995-2002, Indonesia
pernah menduduki peringkat ke 3 di ASEAN dimana cakupan ibu hamil mencapai 89%
(WHO, 2005).
Cakupan K1 di Indonesia tahun 2007 sebesar 83 % di bawah target 100%, dan cakupan
K4 sebesar 65,90% dibawah target 95% (Depkes RI, 2008). Di Propinsi Jawa Barat tahun
2007 cakupan K1 sebesar 91% dibawah target 100%, dan K4 sebesar 77,34% dibawh target
Sedangkan Kabupaten Purwakarta melaporkan bahwa pada tahun 2005 angka cakupan
kumulatif K1 sebesar 81% dan cakupan K4 baru mencapai 75%. Walaupun angka cakupan
tersebut cukup baik namun masih belum mencapai target standar pelayanan, karena target
pelayanan kebidanan yang diharapkan untuk K1 sebesar 90% dan cakupan K4 100% ( Dinas
kesenjangan antara target yang ditetapkan oleh Depkes RI jika dilihat secara nasional dengan
cakupan yang didapat, tetapi untuk Provinsi Jawa Barat tersebut sudah hampir mendekati
rendah, dan jauhnya sarana pelayanan kesehatan dari rumah ibu. Hal ini juga dimungkinkan
karena ibu hamil banyak yang memeriksakan kehamilannya pada sarana kesehatan swasta
pada ibu dan janinnya. Perlunya mendeteksi penyakit dan bukan penilaian resiko dikarenakan
pendekatan risiko bukan merupakan strategi yang efektif untuk menurunkan Angka Kematian
terfokus (Focused ANC), yang mengutamakan kualitas kunjungan dari pada kuantitasnya.
Antenatal Terfokus (Focused ANC) bergantung pada evidenced based. Goal directed
interventions yang layak untuk umur kehamilan dan ditunjukan secara khusus pada isu-isu
kesehatan yang paling utama bagi wanita hamil dan jabang bayi (Wordpress, 2008).
Setiap wanita hamil menghadapi risiko komplikasi yang bisa mengancam jiwanya. Oleh
karena itu, setiap wanita hamil memerlukan sedikitnya 4 kali kunjungan selama periode
antenatal yaitu 1 kali kunjungan selama trimester pertama (0-14 minggu), 1 kali kunjungan
selama trimester kedua (14-28 minggu), 2 kali kunjungan selama trimester ketiga (28-36
hasil yang sehat dan positif bagi ibu maupun bayinya dengan jalan menegakkan hubungan
Dari kenyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa K1 dan K4 dibawah standar maka
pelayanan antenatal yang dilakukan oleh tenaga kesehatan masih rendah. Harapan untuk
mencapi target tersebut terletak pada bidan atau tenaga kesehatan yang merupakan ujung
Oleh karena keadaan diatas penulis sangat tertarik memuat studi kasus ini untuk
mengetahui bagaimana pelayanan antenatal care yang sesuai dengan standar pelayanan
kebidanan dan mengaplikasikannya. Dan penulis dalam membuat studi kasus ini beracuan
pada hasil praktek penilus di lapangan tepatnya di Puskesmas Pondok Salam di Institusi
Kesehatan yang telah ditentukan oleh pendidikan. Dimana pembuatan kasus ini mengacu
pada menegement kebidanan 7 langakh Varney yang berdasarkan data subjektif dan objektif
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Diterapkan Manajemen Asuhan Kebidanan pada ibu hamil pada Ny. N G1P0A0 Hamil
22 Juli 2010.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk dikaji data subjektif dan objektif pada Ny. N G1P0A0 Hamil 39 minggu 2
2010.
b. Dilakukan analisa data dari Ny. N G1P0A0 Hamil 39 minggu 2 hari di Puskesmas
Pondok Salam Kabupaten Purwakarta pada tangggal 22 Juli 2010.
c. Dilakukan analisa masalah potesial yang mungkin terjadi pada Ny. N G1P0A0
e. Dibuat rencana asuhan pada Ny. N G1P0A0 Hamil 39 minggu 2 hari di Puskesmas
f. Dilakukan asuhan sesuai rencana asuhan kebidanan pada Ny. N G1P0A0 Hamil 39
22 Juli 2010.
C. Manfaat Penulisan
a. Institusi Kesehatan
di Puskesmas serta dapat menjadi bahan masukan bagi pihak pelayanan kesehatan dalam
b. Institusi Pendidikan
Untuk mengembangkan ilmu kebidanan, dan dapat dijadikan bahan evaluasi hasil
mahasiswa.
c. Mahasiswa
secara langsung teori yang telah didapat di perkuliahan mengenai gambaran umum
kesehatan ibu baik fisik dan psikologis saat kehamilan, dapat mengetahui dan mengenali
secara dini adanya ketidak normalan atau komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu
hamil.
D. Ruang Lingkup
pada tanggal 22 Juli 2010 yang ditujukan pada ibu hamil Ny. N G1P0Ao hamil 39
komplikasi-komplikasi yang terjadi pada ibu hamil. Data Subjektif yang diambil yaitu
dengan cara pengumpulan data secara primer atau dengan wawancara langsung kepada
ibu hamil dan Data Objektif dari hasil pemeriksaan Umum, obstetri dan Laboraturium.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Definisi Kehamilan
Kehamilan merupakan suatu mata rantai yang berkesinambungan dan di mulai dari
opulasi plasenta ovum, terjadi migrasi spermatozoa dan ovum, proses konsepsi, nidasi
konsepsi hingga kira-kira 280 hari (40 minggu)dan tidak boleh lebih dari 300 hari (43
dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga
lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan
atau 9 bulan menurut kalender internasional. Kehamilan terbagi dalam 3 trimester, dimana
trimester kesatu berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua adalah 15 minggu (minggu
ke 13 hingga ke 27), dan trimester ketiga adalah 13 minggu (minggu ke 28 hingga ke 40)
Kehamilan adalah suatu proses fisiologis. Untuk itu perlu dilakukan suatu pemeriksaan
untuk mengetahui tanda dan gejala kehamilan. Kehamilan dikatakan fisiologis apabila selama
kehamilan tidak menyebabkan terjadinya kematian maupun kesakitan pada ibu dan janin
untuk meningkatkan kualitas SDM serta angka kesakitan dan angka kematian pada wanita
hamil dan bersalin harus dimulai sejak dini. Oleh karena itu kehamilan yang sehat sangat
Sebagai tenaga kesehatan khususnya bidan harapan kita untuk dapat melakukan
perhatian tentang pendidikan kesehatan terhadap klien yang merupakan indikator yang dapat
digunakan untuk menilai pencapaian hasil. Pelayanan / Asuhan Antenatal merupakan cara
penting untuk memonitor serta mendeteksi dini adanya kelainan dalam kehamilan agar
nantinya dapat dicegah dan dapat menurunkan angka kematian ibu dan bayi. (Prawirohardjo,
2005).
B. Fisiologi Kehamilan
Sesuai dengan definisi diatas setiap kehamilan harus ada spermatozoa dan ovum. Proses
konsepsi dan nidasi hasil konsepsi spermatozoa yang ada dihasilkan dari spermatid yang
memiliki jumlah kromosom setengah (n) dari jumlah spermatosit yang memiliki jumlah
kromosom setengah (n) dari jumlah spermatosit (2n). Spermatosit tersebut telah mengalami
mitosit dari embrional spermatogonium, dimana pada awal pubertas spermatogonium ini
menjadi folikel primer. Karena pengaruh FSH, folikel primer mengalami perubahan menjadi
folikel de Graff hingga terjadinya proses pelepasan ovum yang disebut ovulasi. Ovum yang
telah dilepas akan dihapus oleh fimbrae menuju arah ostium tuba abdominale dan telah siap
Dengan bersamaan jutaan spermatozoa yang di keluarkan di forniks vagina tapi hanya
satu yang mampu untuk membuahi sehingga terjadi proses fertilisasi di pars ampularis tuba.
Setelah mengadakan konsepsi ia mengalami pembelahan sel hingga blastula dan telah siap
untuk nidasi atau tertanamnya blastula kedalam endometrium yang memungkinkan terjadi
Kehamilan terjadi kurang lebih sekitar 40 minggu, dihitung sejak saat fertilisasi
Ante Natal Care adalah asuhan yang diberikan ibu sebelum persalinan dan Prenatal Care
(JHPIEGO, 2003).
Menurut Abdul Bari Sarifudin, 2002 standar antenatal ini dikenal sebagai 7T
diantaranya adalah :
bila berat badannya masih dalam batas normal yaitu Dalam referensi Sarwono
akhir kehamilan. Bila ibu hamil terlalu kurus atau gemuk sebelum kehamilan akan
menimbulkan resiko pada janin, terutama apabila peningkatan atau penurunan berat
badan sangat menonjol. Bila ibu kurus maka kemungkinan bayi mengalami
pertumbuhan janin terhambat saat kehamilannya dan dapat melahirkan bayi dengan
Sedangkan dengan ibu berat badan lebih atau obesitas dapat terjadi makrosomia dan
2006)
Tekanan darah perlu diukur untuk mengetahui perbandingan nilai dasar selama
masa kehamilan, tekanan darah yang adekuat perlu untuk memepertahankan fungsi
plasenta, tetapi tekanan darah sistolik 140 mmHg atau diastolic 90 mmHg pada saat
Pengukuran tinggi fundus uteri dapat digunakan sebagai alat pemantau tumbuh
Dalam referensi Saifuddin (2006) yaitu Kebutuhan zat besi pada ibu hamil
memerlukan tambahan untuk meningkatkan jumlah sel darah merah dan membentuk sel
darah merah, janin dan plasenta. Sebagai gambaran berupa banyak kebutuhan zat besi
persediaan fe tubuh dan akhirnya menimbulkan anemia kehamilan karena darah ibu
puncaknya pada kehamilan 32 minggu sampai 34 minggu. Jumlah peningkatan sel darah
pada saat hamil fisiologis dan Hb ibu akan menjadi 9,5-10 gr % pemeriksaan dan
1. Hb 11 gr % tidak anemia.
Dimulai dengan memberikan satu tablet sehari sesegera mungkin setelah rasa mual
hilang. Tiap tablet mengandung FeSO4 320 mg (zat besi 60 mg) dan asam folat 500 mg,
minimal masing-masing 90 tablet. Tablet besi sebaiknya tidak diminum bersama teh
kehamilan, persalinan dan nifas, biopsikososial dan pengetahuan klien (Saifudin, 2002)
Tujuan : agar ibu, suami dan keluarga dapat mengetahui secepatnya jika ada
Tujuan : agar berat badan bertambah sesuai dengan pertumbuhan bayi dalam
kandungan.
a) Mandi menggunakan sabun setiap hari pagi dan sore hari, gosok gigi dua
Dalam Referensi Manuaba(1999), terdapat beberapa tanda dan gejala hamil yaitu
sebagai berikut :
Rasa mual dan muntah ini terutama sering terjadi pada pagi hari sehingga
disebut juga dengan morning sickness. Hal ini di pengaruhi oleh hormon estrogen
dan progesteron sehingga terjadi peningkatan atau pengeluaran asam lambung yang
berlebihan. Dalam batas fisilogis keadaan ini dapat diatasi. Akibat dari mual muntah
c. Ngidam
Wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu, keinginan tersebut disebut
dengan ngidam.
Keadaan seperti ini timbul karena terjadinya gangguan sirkulasi darah ke kepala
(sentral) sehingga menyebabkan iskema susunan saraf pusat. Keadaan ini akan
e. Payudara tegang
Pada saat hamil payudara akan terasa tegang dan membesar, hal ini di pengaruhi
deposit lemak, air dan garam pada payudara. Pada hamil pertama menyebabkan rasa
f. Sering Miksi
Keadaan ini terjadi karena adanya desakan pada rahim ke depan sehingga
menyebabkan sering buang air kecil karena kandung kemih cepat terasa penuh. Pada
Hal ini dipengaruhi oleh hormon progesteron yang dapat menghambat peristaltik
h. Pigmentasi kulit
Pigmentasi kulit dapat terjadi di daerah pipi yang disebut dengan Cloasma
gravidarum, disekitar perut yang disebut dengan striae nigra dan albican, linea alba
dan nigrae dan disekitar payudara terdapat hiperpegmentasi pada areola mamae,
puting susu yang makin menonjol, kelenjar Montgomery menonjol dan pembuluh
i. Epulis
Yaitu hipertropi pada gusi atau tumor gusi yang berserabut (Kamus Kedokteran,
1996)
penampakan pernbuluh darah vena terutama bagi mereka yang mempunyai bakat.
Penampakan pembuluh darah ini terjadi di sekitar genitalia eksterna, kaki dan betis.
b.Pada pemeriksaan dalam di jumpai Tanda Hegar, Tanda Chadwiks dan Tanda
Piscaseck.
palsu.
b. Adanya denyut jantung janin baik di dengar oleh stetoskop Laenec, alat
Pada saat kehamilan terdapat perubahan pada seluruh tubuh wanita, khususnya pada alat
genetalia interna dan pada payudara (mammae). Dalam hal ini hormon somatomammotropin,
ekstrogen, dan progesteron mempunyai peranan yang sangat penting, diantaranya perubahan-
1. Uterus
oleh hipertrofi otot polos uterus. Ukuran untuk akomodasi pertumbuhan janin,
dari 400 cc, berat uterus naik secara luar biasa, dari 30 gram menjadi 1000 gram
kehamilan, bentuk rahim seperti buah alpukat, pada kehamilan 4 bulan berbentuk
bulat. Dan akhirnya kehamilan seperti bujur telur. Rahim tidak hamil kira-kira
sebesar telur ayam, pada kehamilan 2 bulan seperti telur bebek, kehamilan 3 bulan
panjang, sehingga bila diraba teraba seperti berisi cairan ketuban, dinding rahim
tipis. Karena itu bagian-bagian janin dapat teraba melalui dinding perut dan
dinding rahim, posisi rahim dalam kehamilan. Pada 4 bulan kehamilan, rahim yang
tetap berada dalam rongga pelvis, setelah itu mulai memasuki yang dalam
2. Serviks uteri
Serviks lebih banyak mengandung jaringan ikat, hanya 10% jaringan otot. Jaringan
ikat pada serviks ini banyak mengandung kolagen. Akibat kadar estrogen
cairan pervaginam lebih banyak. Keadaan ini sampai batas tertentu masih
merah dan agak kebiru-biruan (livide), tanda ini disebut tanda Chadwick. Warna
portio pun tampak lebih livide. Pembuluh-pembuluh darah alat genitalia interna
akan membesar, hal ini karena oksigenasi dan nutrisi pada alat-alat genitalia
4. Ovarium
5. Mammae
dari puting susu dapat keluar cairan berwarna putih agak jernih, disebut kolostrum.
Kolostrum ini berasal dari kelenjar-kelenjar asinus yang mulai bersekresi, sesudah
partus kolostrum ini agak kental dan berwarna agak kuning. Meskipun kolostrum
telah dapat dikeluarkan, pengeluaran air susu sebelum berjalan oleh karena itu
2005).
7. Sirkulasi darah
Volume darah total dan volume plasma darah naik pesat sejak akhir trimester
pertama. Volume darah akan bertambah banyak, kira-kira 25% dengan puncaknya
pada kehamilan 32 minggu, diikuti curah jantung (cardiac output) yang meningkat
Akibat hemodilusi yang mulai jelas kelihatan pada kehamilan 4 bulan, ibu yang
Kenaikan plasma darah dapat mencapai 40% saat mendekati cukup bulan.
Protein darah, gambaran protein dalam serum berubah jumlah protein, albumin,
hemoglobin menurun dalam triwulan pertama dan meningkat secara bertahap pada
akhir kehamilan.
(Mochtar, 1998).
fisiologis ini disebabkan oleh volume plasma yang meningkat. Dalam kehamilan
(Mochtar, 1998).
Nadi dan tekanan darah arteri cenderung menurun terutama selama trimester
kedua, dan kemudian akan naik lagi seperti pada pra hamil (Mochtar, 1998).
Tekanan vena pada batas-batas normal pada ekstreitas atas dan bawah,
cenderung naik setelah akhir trimester pertama. Nadi biasanya naik, nilai rata-
ratanya 84/menit. Jantung, pompa jantung mulai naik kira-kira 30% setelah
(Mochtar, 1998).
8. Sistem Respirasi
tentang rasa sesak dan pendek nafas. Hal ini ditemukan pada usia kehamilan 32
minggu keatas oleh karena usus-usus tertekan oleh uterus yang tertekan ke arah
kebutuhan oksigen yang meningkat kira-kira 20% ibu hamil perlu bernafas lebih
dalam, dan bagian bawah toraksnya juga melebar kesisi (Sarwono, 2005).
9. Sistem Pencernaan
lama didalam lambung dan apa yang telah dicernakan lebih lama berada pula
dalam usus. Hal ini lebih baik untuk reabsorpsi, akan tetapi menimbulkan pula
obstipasi, yang memang salah satu keluhan utama ibu hamil (Sarwono, 2005).
10.Sistem Perkemihan
yang mulai membesar, sehingga timbul sering kencing. Keadaan ini menghilang
dengan makin tuanya kehamilan bila uterus gravidrus keluar dari rongga panggul,
pada akhir kehamilan, bila kepala janin mulai turun kebawah kandung kencing
progesterone. Akan tetapi ureter kanan lebih besar dibandingkan ureter kiri. Hal
ini disebabkan oleh karena uterus lebih sering memutar kearah kanan. Mungkin
karena ibu hamil tersebut bergeraknya lebih sering memakai tangan kanannya,
atau disebabkan letak kolon dan sigmoid yang berada dibelakang kiri uterus.
Akibat tekanan pada ureter sebelah kanan tersebut, lebih sering dijumpai
11.Kulit
(MSH) yang mengingkat. MSH ini adalah salah satu hormone yang juga
pada dahi, pipi dan hidung, yang biasa disebut kloasma gravidarum (Sarwono,
2005).
sendiri terjadi karena penambahan berat dari kehamilan itu sendiri seperti dari janin (3kg),
plasenta (0,5kg), air ketuban (1kg), dari alat reprouksi ibu yaitu rahim menjadi 1kg,
penimbunan lemak pada mammae, pantat dan lain-lain (1,5kg), penimbunan zat putih telur
= 44 + (28 x 0,35)
= 44 + 9,8
= 53,8 kg
BBIH adalah Berat Badan Ideal Ibu Hamil yang akan dicari.
Dengan menggunakan rumus ini maka pencapaian berat badan ideal dapat diukur
dengan tepat. Karena angka tersebut lebih spesifik dan tepat untuk setiap orang. Namun
terdapat cara lain untuk menghitung kenaikan berat badan ibu hamil yaitu menggunakan IMT
G. Pemeriksaan Haemoglobin
mengetahui kadar haemoglobin dalam darah. Pemeriksaan darah dilakukan minimal dua kali
gr% dikatakan normal, Hb 9-10 gr% dikatakan anemia ringan, Hb 7-8 gr% anemia sedang
Pemeriksaan Abdomen
a. Inspeksi
melebar, keadaan pusat, linea alba, adakah sriae gravidarum atau bekas luka.
b. Palpasi
Palpasi atau periksa raba dilakukan dengan cara Leopold 1 - 4.
1. Leopold I
mengukur tinggi fundus uteri dan menentukan bagian apa yang terdapat dalam
fundus.
2. Leopold II
3. Leopold III
Leopold III adalah untuk menentukan apa yang terdapat di bagian bawah dan
apakah bagian bawah janin sudah masuk atau belum dalam pintu atas panggul
4. Leopold IV
Leopold IV adalah untuk menentukan seberapa bagian kepala masuk pintu atas
Selalu mencari tanda untuk menyakinkan diri, adanya hasrat seksual, merupakan masa
penyesuaian, bersifat ambivalen (bingung) kadang memiliki rasa menunggu dan cemas.
Merupakan periode kesehatan, evaluasi dari perawatan ibu menjadi perawatan bayi.
Terjadi sejumlah perubahan besar yaitu kehamilan yang benar-benar terjadi dan ibu
Merupakan periode menunggu dan waspada, rasa tidak nyaman akibat kehamilan
orang tua, timbul sejumlah rasa ketakutan dan terjadi proses kesedihan.
1. Punggung pegal
menarik otot punggung lebih kencang. Tarikan inilah yang membuat ibu hamil besar
sering mengeluh pegal dan nyeri di tubuh bagian belakang. Keluhan ini tentu saja
membuat tidur si ibu jadi tidak nyaman, bahkan susah tidur dan sering kali terbangun.
2. Sulit tidur
Posisi tidur yang tidak nyaman agak sulit didapat ibu yang sedang hamil tua. Posisi
nafasnya sesak satu-satunya posisi yang memungkinkan adalah miring. Namun bila
posis terus menerus dilakukan sangat mungkin akan membuat si ibu cepat bosan,
posisi ini juga umumnya dikeluhkan sebagai penyebab ibu hamil tua sulit tidur.
3. Dihantui kecemasan
rasa sakit saat bersalin. Angka kecemasan inilah yang akhirnya membuat si ibu jadi
sulit tidur.
Keluhan yang sering muncul di trimester III adalah seringnya buang air kecil
(BAK). Janin yang sudah sedemikian membesar menekan kandung kemih ibu.
Akhirnya, kapasitas kandung kemih jadi terbatas sehingga ibu sebentar-bentar ingin
BAK, dorongan untuk bolak-balik kekamar mandi inilah yang mau tidak mau
5. Gangguan psikis
Kondisi fisik yang labil di trimester ini biasanya disebabkan oleh aneka ketdak
nyamanan. Antara lain karena tubuh yang dulu langsing kini terus membesar. Diakui
atau tidak, ketidaknyamanan ini jelas dapat menurunkan rasa percaya diri ibu apalagi
di trimester akhir, ibu hamil tak lagi bisa leluasa bergerak. Kondisi psikis yang labil ini
jika tidak segera dibenahi besar kemungkinan akan berpengaruh pada kenyenyakan
a. Relaksasi
Yakinlah kalau kehamilan merupakan sebuah anugrah dan tidak semua
kehamilan dengan relakss dan penuh syukur biarkan tubuh berubah sesuai tuntunan
kehamilan itu sendiri. Tak perlu takut tubuh melar, tentu bisa diakali dengan
yang nyaman saat dipakai. Sikap relaks membuat segalanya terasa lebih ringan
membantu kondisi ibu lebih tenang dan nyaman. Agar manfaat bisa dirasakan
maksimal, saat ini dikembangkan tetapi musik yag bisa diketemukan di klinik atau
rumah sakit. Namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, diantara jenis musik
yang cocok, intensitas dan suasana. Melalui terapi ini perasaan dan pikiran ibu hamil
akan digiring untuk lebih tenang hingga ibu bisa lebih relaks menjalani kehamilan
Selain bertujuan mengajarkan ibu apa yang harus dilakukan kelak saat
persalinan, senam hamil juga bermanfaat mengendorkan otot-otot tubuh yang kaku.
keluhan rasa pegal, kaku dan ngilu, sehingga akhirnya membuat kondisi ibu jadi
lebih relaks dan dapat tidur lebih nyenyak juga menjadi pilihan yang sama baiknya
dengan ibu hamil. Oleh nafas juga membuat otot-otot lebih relaks, pikiran lebih
Kehamilan dengan gangguan akan dirasakan sebagai beban yang teramat berat.
Untuk mengatasi, disarankan agar 2-3 jam sebelum tidur tidak minum. Selain itu
perut dikosongkan kandung kemih sesaat sebelum berangkat tidur namun agar
kebutuhan air pada ibu hamil tetap terpengaruhi, sebaiknya minumlah lebih banyak
di siang hari.
Posisi tidur yang dianjurkan pada ibu hamil adalah posisi tidur miring ke kiri.
Posisi ini diyakinkan dapat mencegah varises, sesak nafas, bengkak pada kaki,
pertumbuhan janin. Khususnya untuk kehamilan trimester III, jangan lupa cermati
juga hasil USG. Bila terlihat posisi punggung janin berada di belahan kanan maka
posisi tidur ibu miring kekanan. Kalau ibu bertahan tetap pada posisi miring ke kiri
janin seolah-olah jatuh akibatnya, sikecil akan terasa terus-menerus meronta dan
Bila ingin lebih relaks cobalah ganjal kaki dengan bantal, dari paha hingga tumit.
Ambil posisi miring terlebi dahulu, lalu ganjal kaki mulai tumit hingga betis dengan
dua bantal dan dari lutut hingga pangkal paha dengan satu bantal tidur dengan posisi
ini memungkinkan ibu hamil merasa lebih nyaman karena seluruh bagian kakinya
memiliki penahanan. Namun agar saat tertidur, tubuh tidak balik terlentang, ganjal
f. Menjaga asupan
Akibat gangguan mual-muntah, di trimester pertama ibu hamil umumnya sulit
makan sehingga asupan gizi berkurang untuk menutup kekurangan tersebut, ibu
hamil tetap harus berusaha memenuhi kebutuhan nutrisi. Kecukupan nutrisi mampu
1. Definisi
ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan ibu serta janinnya secara berkala
diikuti dengan upaya koleksi terhadap penyimpangan atau kelainan fisik dan
2. Tujuan
bayi.
b. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental atau sosial ibu dan
bayi.
c. Menemukan secara dini adanya masalah atau gangguan dan komplikasi yang
d. Mempersiapkan kehamilan dan persalinan dengan selamat baik ibu maupun bayi
e. Mempersiapkan ibu dan keluarga dapat berperan, dengan baik dalam memelihara
kala nifas.
paling sedikit empat kali selama kehamilan dan waktu sebagai berikut :
c. Dua kali kunjungan pada trimester III (<28-36 minggu dan sesudah minggu
ke 36).
dengan jadwal sebagai berikut : sapai dengan kehamilan < 28 minggu pemeriksaan
(Salmah, 2006).
a. Pengkajian
Pada langkah ini dikumpulkan semua informasi yang akurat dan lengkap
dan semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien. Data yang diperlukan
1. Data subjektif
riwayat hamil ini, riwayat KB, riwayat sistemik, riwayat operasi, riwayat
2. Data objektif
laboratorium maupun USG, Pemeriksaan fisik ini dilakukan mulai dari tanda-
b. Interpretasi Data
Masalah sering berkaitan dengan hal-hal yang sedang dialami wanita yang
diidentifikasi oleh bidan sesuai dengan hasil pengkajian. Masalah juga sering
Dari keseluruhan interpretasi data seperti diagnosa dan masalah selain itu
Kebutuhan disini tidak hanya yang dibutuhkan oleh klien tapi yang belum
potensial ini menjadi benar-benar terjadi. Langkah ini sangat penting sekali
prenatal saja, tetapi juga selama wanita tersebut bersama bidan terus-menerus,
Antenatal, 2006).
e. Perencanaan Asuhan
antisipasi, pada langkah ini informasi data yang tidak lengkap dan di lengkapi
Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi apa yang sudah
teridentifikasi dari kondisi klien atau setiap masalah yang berkaitan tetapi juga
Antenatal, 2006).
f. Pelaksanaan Asuhan
Pada langkah ini dilakukan pelaksanaan asuhan langsung secara efisien yang
aman. Pada langkah ke-6 ini, rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah
Perencanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian lain oleh
g. Evaluasi
Pada langkah VII ini dilakukan evaluasi keefektifan asuhan yang sudah
tersebut dapat dianggap efektif bila memang benar efektif dalam pelaksanaannya.
sebagian lain belum efektif. Mengingat proses manajemen asuhan ini merupakan
BAB III
TINJAUAN KASUS
B. Pengkajian Data
1. Anamnesa
Pada tanggal 22 Juli 2009 jam 10.00 WIB di Puskesmas Pondok Salam,
perbulan Rp. 900.000,-. Dengan suami Tn, D 28 tahun, Indonesia, Islam, SMP,
Pegawai Honorer, pendapatan perbulan Rp. 500.000,- di Desa Salam Mulya Rt
Ibu mengaku hamil 9 bulan, Ibu mengeluh sakit pinggang dan sering ingin
buang air kecil (BAK) pada saat setelah beraktifitas, seperti saat bekerja, mencuci
pakaian, mengepel, mencuci piring dan setelah minum air putih. Ibu mengeluh
sering buang air kecil (BAK) sejak memasuki usia kehamilan trimester ke 3 (28-
Saat hamil muda ibu mengeluh sering mual setelah makan hingga usia 16
hamil tua periksa kehamilan 4 kali selalu minum tablet zat besi, dan ibu mengaku
penyakit sistemik, tidak mempunyai penyakit yang lalu keluarga atau operasi,
pola makan ibu 3 kali sehari dengan nasi, lauk pauk, sayur dalam porsi sedang,
makan buah-buahan, minum 8 gelas sehari dengan gelas sedang air putih ibu suka
keadaan duduk) dan juga menjadi ibu rumah tangga (mencuci, memasak,
mengepel, dsb). Tidur malam 8 jam dan tidak pernah tidur siang.
BAB 1x/hari, konsistensi lembek warna kuning, BAK 10x/hari volume urine
sedikit warna kuning orange jernih, sexsual tidak ada keluhan (frekuensi 1 kali
atau perempuan sama saja, ibu tinggal dengan suami, ibu tidak memiliki
2. Pemeriksaan Fisik
Pada pemeriksaan umum, keadaan ibu baik (tampak sehat), kesadaran compos
Pada pemeriksaan sistematis, bagian kepala (rambut bersih, tidak ada rontok,
oedema, cojungtiva tidak anemis, sclera tidak ichterik, pupil mengecil saat
terkena cahaya), Telinga (tidak ada serumen, tidak OMP), Hidung (bersih tidak
ada secret, tidak polip), Mulut dan gigi (mulut bersih tidak berbau, tidak aptae,
gigi tidak karies, tidak ada gigi tanggal), Leher (tidak ada pembesaran kelenjar
Dada dan axial, mammae membesar, simetris, tidak ada tumor, putting susu
menonjol, areola hyperpigmentasi, paru – paru normal ( tidak ada wheezing, rules
dan ronchi ), jantung normal bunyi lupdup. Axial tidak ada tumor.
Pemeriksaan abdomen, membesar memanjang sesuai dengan usia kehamilan,
tidak ada pelebaran vena, linea livide, dan terdapat striae nigra, tidak ada luka
bekas operasi, dan tidak ada kelainan. Palpasi : Leopold I, TFU 30 cm, Fu teraba
1 bagian bulat, lunak, dan tidak melenting yaitu bokong. Leopold II bagian kanan
teraba 1 tahanan besar, keras memanjang seperti papan (punggung), Bagian kiri
teraba bagian bawah terisi 1 bagian bulat, keras, dan melenting (kepala). Dan
Leopold IV, sejajar, 2/5 bagian terendah janin sudah masuk PAP.
DJJ positif, Puntum maksimum terdengar jelas pada kuadran kanan bawah
pusat, gerakan janin (positif), frekuensi DJJ 137x/menit, teratur. Tidak ada
cekungan pada perut ibu dan tidak ada nyeri tekan pada perut ibu, TBJ : (30 – 12)
1. Diagnosa
Presentasi kepala
Dengan masalah ibu merasa sakit pinggang dan sering buang air kecil.
Dasar
TP 27-07-2010.
jantung janin.
Leopold III teraba bagian bawah terisi 1 bagian bulat, keras, dan melenting
2. Masalah
Dasar
Keluhan ibu (data subjektif), ibu mengatakan sering sakit pinggang dan
pegal pegal pada punggung, pada saat melakukan aktifitas, seperti saat
bekerja, mencuci baju, mengepel dan mencuci piring. Sakit pinggang ibu
rasakan adalah hal yang fisiologis. Ibu merasa sakit pinggang dan pegal-
sampai sekarang.
Keluhan lain yaitu, ibu mengatakan sering ingin buang air kecil (BAK),
keadaan yang ibu rasakan adalah hal yang fisiologis karena pada saat
sering ingin BAK. Pada saat setelah beraktifitas, seperti mrncuci pakaian,
3. Kebutuhan
Dasar
Keluhan ibu dan alasan ibu melakukan pemeriksaan kehamilan, serta untuk
4. Masalah Potensial
6. Perencanaan
Beritahu informasi hasil pemeriksaan saat ini pada ibu maupun keluarga.
Beritahukan tentang keluhan yang dialami ibu adalah hal fisiologis, selama
7. Pelaksanaan
minggu 2 hari, posisi janin ibu bagus, bagian terbawah janin kepala.
Memberikan penkes tentang keluhan yang dialami ibu, dimana ibu sering
ibu agar tidak melakukan aktifitas yang berlebihan atau berat-berat dan juga
menyarankan ibu untuk cuti bekerja (karena pada usia kehamilan 39 minggu
atau 9 bulan bagian janin membesar dan semakin menurun kebawah sehingga
pinggang akan tertarik kedepan dan juga karena janin sudah masuk ke PAP)
Menganjurkan kepada ibu agar tidak minum air putih terlalu banyak pada
malam hari, dan sebelum tidur untuk buang air kecil terlebih dahulu.
fisiologis, dimana keluhan ini akan ibu rasakan ketika kehamilan 3 bulan
bergizi dan jaga fisiologis ibu agar tidak setres pada saat menghadapi
akan bersalin nanti, misalnya (1 set baju untuk ibu untuk ganti pada saat
pulang bersalin, keperluan untuk bayi). Saat ibu bersalin harus ada yang
keluarga yang menemani ibu bila ibu harus dirujuk dan uang harus di
perdarah dari vagina, pengeluaran cairan yang baunya berbeda dengan bau
urin dari vagina, rasa nyeri perut yang hebat, tidak ada gerakan janin sama
sekali atau berkurang dari biasanya, suhu tubuh yang tinggi demam atau
menggigil, mual dan muntah yang berlebihan, sakit kepala yang hebat,
penglihatan yang kabur, urin yang keluar sedikit, pembengkakan pada tangan
dan kaki. Ibu harus segera memeriksakannya kepada tenaga kesehatan, agar
Memberikan terpi tablet Fe (zat besi) dosis 1x1 perhari apabila mual diminum
pada malam hari sebelum tidur, dan anjurkan agar tidak minum dengan air teh
juga agar minum setiap hari agar ibu tidak kekurangan darah dan mempunyai
cadangan pada saat proses persalinan, memeberikan kalsium dengan dosis 1x1
perhari untuk memenuhi kebutuhan kalsium janin dan ibu serta meningkatkan
kekuatan otot tubuh ibu selama kehamilan dan vitamin C diberikan dengan
dosis 2x1 perhari untuk mempercepat proses penyerapan zat besi oleh tubuh
ibu serta meningkatkan daya tahan tubuh ibu terhadap penyakit, anjurkan pula
ulang ini bermanfaat untuk memantau keadaan ibu dan bayi yang di kandung,
8. Evaluasi
Hasil evaluasi dari semua perencanaan dan pelaksanaan ibu sudah diberitahu
hasil pemeriksaan dan ibu sudah megerti dengan hasil pemeriksaan saat ini,
Ibu sudah diberitahu tentang penkes keluhan yang ibu alami dan ibu mengerti
Ibu sudah mengerti dan akan ketenaga kesehatan apabila ada tanda-tanda
bahaya kehamilan ibu sudah diberikan tablet Fe, kalsium dan vitamin C ibu
Ibu sudah diberitahukan jadwal kunjungan ulang, ibu mengerti dan akan
melaksanakannya.
BAB IV
PEMBAHASAN
Dalam studi kasus asuhan kebidanan pada ibu hamil ini, penulis menganalisa
Penulis tidak mengalami kesulitan yang berarti karena semua pernyataan yang
berikan penulis. Hanya saja terdapat data subjektif pada saat anamnesa kepada
klien lupa seperti, perhitungan gerak janin dalam sehari dan pola eliminasi.
timbang berat badan ibu saat ini adalah 65 Kg, berat badan sebelum hamil adalah
55 Kg, penambahan berat badan ibu selama hamil 10 Kg dan Body Masa Indeks
Ibu (BMI) adalah 65Kg : 159 x 100 = 24,4 (normal) Body Masa Indeks
berat badan ibu normal karena rekomendasi penambahan berat badan ibu adalah
Untuk Tekanan Darah ibu dalam batas normal yaitu 120/90 mm/Hg. TFU
(Tinggi Fundus Uteri) ibu adalah 30 cm (Pertengahan antara pusat dan Prosesus
Xifoideus (PX) dimana kepala janin sudah masuk ke PAP, TFU ibu sesuai
Untuk pemberian tablet Fe di berikan pada saat kunjungan kedua dan ketiga
(usia kehamilan< 20 minggu) segera setelah rasa mual hilang. Dan teori ini
sesuai dengan teori dimana dosis untuk setiap hari 1 tablet (saifudin, 2006).
Temu wicara dan Tes PMS. Bidan telah melakukan semua standar tersebut
akan tetapi bidan tidak melakukan tes PMS karena keterbatasan peralatan yang
Pada langkah ini penulis membuat diagnosa ibu hamil normal G₁P₀A₀ hamil
39 minggu 2 hari.
Diagnosa janin tunggal, hidup, intra uterin, presentasi kepala. Hal ini sesuai
teori yang ada bahwa diagnosa di dasarkan dari data objektif dan subjektif yang
diperoleh, dimana ibu mengatakan ini adalah hamil yang pertama, belum pernah
melahirkan dan belum pernah keguguran, HPHT tanggal 20 Oktober 2009 dan
Leopold I TFU Ibu 30 cm, FU teraba satu bagian lunak, bundar, tidak
Leopold II Kanan teraba satu tahanan besara, memanjang keras seperti papan
yaitu punggung, bagian Kiri teraba bagian-bagian terkecil janin (ektremitas atas
Leopold III bagian bawah teraba satu bagian keras, bulat, melenting, mudah di
Leopold IV sudah masuk PAP. DJJ 137 x/menit. Ibu dikategorikan dengan
kehamilan normal karena ibu dalam keadaan sehat, tidak ada riwayat obstetric
yang buruk serta ukuran uterus sesuai dengan kehamilan, dan pemeriksaan fisik
masalah yang fisiologis pada saat kehamilan. Pertama ibu mengeluh sakit
pinggang, pegal-pegal pada punggung dan sering buang air keci (BAK)
Hal ini, sesuai dengan teori yaitu mulai adanya penurunan kepala bayi pada
trimester ini sehingga pada saat berdiri atau jalan ibu merasa sakit pinggang dan
sering buang air kecil. Ditambah pula dengan pergerakan pelviks yang
menyebabkan sakit pinggang dan ligamen pada saat ini. Tapi bukan berarti
relaksasi ligamen peviks ini bukan penyebab gejala sakit (Saifuddin, 2006).
tidak menemukan masalah potensial yang serius meskipun ada sedikit masalah
yang sifatnya masih fisiologis selama kehamilan. Dengan demikian penulis tetap
Pada langkah ini penulis tidak menemukan tentang kebutuhan segera atau
rencana tindakan harus sesuai dengan kebutuhan klien, pada perencana asuhan
Jelaskan pada ibu tentang fisiologis terjadinya keluhan sakit pinggang dan
sering buang air kecil pada kehamilan tua, anjurkan ibu untuk istirahat dan pijat
ringan pada pinggang dan anjurkan ibu untuk tidak minum air terlalu banyak
bahaya pada kehamilan tua. Berikan ibu tablet Fe, kalsium dan vitamin C.
Anjurkan ibu untuk kunjungan ulang dengan teratur atau apabila ada keluhan dan
F. Pembahasan Pelaksanaan
asuhan sesuai dengan perencanaan tindakan yang telah dibuat sebelumnya, dan
teori yang dibahas. Pada pelaksanaan antenatal care tidak terdapat kesenjangan
kondisi ibu sehat usia kehamilan ibu saat ini adalah 39 minggu, pembesaran
keadaan janin sehat, dan presentasi kepala posisi ini sudah tidak dapat berubah
itu dapat mengurangi rasa sakit pinggang dan punggung ibu yang diakibatkan
perut. Disamping itu, keluhan ini juga dapat dipicu oleh adanya hormone relaksin
2004).
hari dengan air putih dan anjurkan tidak dengan air teh, karena akan
menghamabat proses penyerapan Fe oleh tubuh ibu, efek samping yang tidak
berbahaya baik ibu atau janin diantaranya seperti feses yang berwarna agak gelap
diminum menjelang tidur malam untuk mencegah rasa mual. Kalk (Kalsium)
dengan dosis 1 x 1 perhari untuk kebutuhan kalsium janin dan ibu serta
Dan Vitamin C diberikan dengan dosis 2x1 perhari untuk mempercepat proses
penyerapan zat besi oleh tubuh ibu serta meningkatkan daya tahan tubuh ibu
mengandung vitamin C seperti (jeruk, jambu biji dan lain-lain) (Saifuddin, 2006).
Pendarahan pervaginam, Sakit kepala yang hebat yang tidak bisa hilang jika di
istirahatkan, nyeri ulu hati, sakit perut dibagian bawah, janin tidak bergerak
seperti biasanya, penglihatan kabur, pembengkakan pada muka dan tangan. Jika
ada salah satu tanda tersebut terjadi pada ibu secepat mungkin ibu harus segera
baik fisik maupun fisiologis (jaga kesehatan ibu makan-makanan yang bergizi
dan jaga fisiologis ibu agar tidak setres pada saat menghadapi persalinan),
menyiapkan perlengkapan apa saja yang harus dibawa ketika akan bersalin
nanti, misalnya (1 set baju untuk ibu untuk ganti pada saat pulang bersalin,
Keluarga harus ada yang menemani dan uang harus di persiapkan sebelum
teratur dan semakin kuat yang terjadi setiap 10 menit (atau lebih sering), adanya
pengeluaran darah bercampur lendir dari vagina, bahkan yang di sertai pecahnya
ulang ini bermanfaat untuk memantau keadaan ibu dan bayi yang di kandung,
pemeriksaan saat ini dan persiapan rujukan bila ada komplikasi yaitu
BAKSOKUDO (bidan, alat, keluarga, surat, obat, kendaraan, uang dan donor
darah) ( JNPK-KR,2008).
G. Evaluasi
Dalam evaluasi ini ibu sudah mengerti tentang penjelasan hasil pemeriksaan
yang telah diberikan bidan. Ibu juga dapat menjelaskan kembali tentang kondisi
ibu dan janin, penjelasan mengenai persalinan, tanda-tanda bahaya kehamilan,
Ibu mengatakan akan melaksanankan semua anjuran bidan dan akan datang
dengan segera bila ada tanda-tanda bahaya kehamilan dan apabila ada tanda-
tanda akan melahirkan. Semua hasil pemeriksaan dan asuhan telah diberikan
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pengkajian Data
Dari hasil pembahasan kasus diatas dapat disimpulkan oleh penulis bahwa
data objektif tidak ada masalah karena klien dapat bekerjasama sehingga
2. Interpretasi Data
Dari hasil pengkajian data baik data subjektif maupun objektif diperoleh
diagnosa bahwa ibu G1P0A0H 39 minggu 2 hari. Keadaan ibu dan janin dalam
keadaan baik, Janin tunggal hidup intra uterine dengan presentasi kepala. Ibu
ketidaknyamanan yang dialami ibu yaitu sering kencing, gatal pada vagina
proses kehamilan.
3. Masalah Potensial
mengalami kehamilan dengan normal sehingga tidak ada masalah serius yang
diperhatikan.
4. Tindakan Segera
terdapat masalah yang berarti terhadap ibu. Maka dalm langkah ini bidan tidak
5. Perencanaan
pemeriksaan pada ibu, beri ibu tablet Fe, beri penkes tentang tanda bahaya
kehamilan.
Beritahu ibu penyebab sering kencing yang dialaminya, beritahu ibu untuk
mengurangi minum di malam hari. Beri ibu penkes mengenai cara mengatasi
sakit pinggang.
Anjurkan ibu untuk melakukan vulva higine yang baik, anjurkan ibu untuk
mengatur pola istirahat. dan anjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang
6. Pelaksanaan
hal yang wajar yang terjadi karena penekanan rahim yang membesar terhadap
hari agar tidur ibu tidak terganggu. Memberitahu ibu cara mengatasi sakit
pinggang.
7. Evaluasi
Evaluasi dari semua pelaksanaan ini adalah ibu sudah diberi tahu hasil
pemeriksaan, ibu sudah di beri Fe, Ibu sudah mengerti dan dapat menjelaskan
tentang penyebab sering kencing yang dialaminya, ibu mengerti dan akan
Ibu sudah mengerti dan tahu penyebab sakit pinggang yang dialaminya.
Ibu mengerti tentang cara mengatasi sakit pinggang. Ibu mengerti penjelasan
bidan tentang cara vulva higine yang baik. Ibu mengerti anjuran bidan
B. Saran
3. Untuk Mahasiswa
NPM : 044.175.09.013
I. PENGKAJIAN DATA
a. Identitas
Purwakarta Purwakarta.
b. Anamnesa Data Subjektif
2) Keluhan Utama : Pegal-pegal pada punggung dan sering buang air kecil
(BAK)
4) Riwayat Menstruasi :
4) Riwayat Perkawinan :
- Imunisasi (TT) : -
9) Riwayat Penyakit yang Lalu / riwayat operasi : tidak ada penyakit yang lalu yang
menyertai.
menyertai.
11) Riwayat Kebiasaan (merokok, jamu, alcohol, dll) : tidak ada
a) Kebiasaan
1) Diet/makan
gelas perhari
2) Pola Eliminasi :
4) Seksualitas : 1 kali/minggu
b) Riwayat Sosial :
Jenis
No. Nama Umur Pendidikan Pekerjaan Status
Kelamin
1. Tn. Dede 28 Tahun SMP Pegawai Honorer Laki-laki Suami
2. Ny. Nia 26 Tahun SMA Pegawai Swasta Perempuan Istri
13) Kepercayaan yang berhubungan dengan kehamilan, persalinan dan nifas: tidak ada.
1) Pemeriksaan Umum
b) Tanda vital
2) Pemeriksaan Sistematis
a) kepala
e. Gigi : Tidak Caries, Tidak ada Gigi Tanggal, Tidak ada Gigi Palsu.
b) Leher :
1) Insfeksi : Simetris
c) Dada
d) Payudara :
a. pembesaran : Ya
c. Simetris : Ya
e. Pengeluaran : Ya
h) Ekstremitas atas
d. Refleks : Positif
a) Abdomen :
1) Inspeksi :
2) Palpasi :
a. Leopold I : TFU: 30 cm
melenting (bokong)
b. Leopold II: kanan : Teraba satu bagian keras, panjang, seperti papan dan
c. Leopold III : bagian bawah terisi satu bagian keras, bulat, dan melenting
yaitu (kepala).
f. Osborn test :
Kekuatan : - relaksasi : -
3) Auskultasi
DJJ : (+) Punctum maximum (pm) : Kuadran Kanan bawah 3 jari bawah pusat
b) Ano-genital :
1) Inspeksi
a. Vulva vagin : tidak ada flour albus
a. vagina : -
b. portio : -
Konsistensi Pembukaan
c. Ketuban :
f. konjugata vera : cm
g. linea inominata :
h. spina ischiadika :
i. sacrum :
j. os coccygis :
k. arcus pubis :
l. kesan panggul :
c) Ekstremitas bawah
d. Refleks : positif
d. Pemeriksaan Laboratorium
Diagnosa Dasar
- Ibu G1P0A0 H 39Minggu 2 hari. - Ibu mengaku hamil yang pertama.
- Janin: Tunggal, Hidup, Intrauterine, - Ibu mengatakan belum pernah melahirkan dan
dengan presentasi kepala tidak pernah abortus.
- HPHT : 20-10-2009.
- TP : 27- 07-2010.
- Dengan usia kehamilan ibu 39 minggu 2 hari.
- Pada saat palpasi :Leopold I teraba satu bagian
bulat, lunak dan tidak melenting (bokong),
Leopold II, Bagian kanan teraba satu bagian
keras, panjang, seperti papan dan ada tahanan
yaitu (Punggung), Bagian kiri teraba bagian-
bagian kecil, kosong, yaitu (Ekstremitas),
Leopold III Bagian bawah teraba satu bagian
keras, bulat, melenting, yaitu (Kepala).
- Pada saat Aukultasi terdengar DJJ 137x/menit
secara teratur.
- Intrauterin : Pada saat palpasi ibu tidak merasa
sakit, pada saat janin bergerak ibu juga tidak
merasa sakit, pada bagian-bagian terkecil janin
sulit diraba.
Masalah Dasar
- Mengeluh sakit pinggang dan pegal- Dari data subyektif yang di peroleh dari ibu
pegal pada punggung melalui anemnesa
- Sering merasakan ingin buang air
kecil (BAK) pada saat setelah
beraktifitas
Kebutuhan Dasar
- Informasi tentang hasil - Keluhan ibu dan alasan ibu melakukan
pemeriksaan, pemeriksaan kehamilan,
- penkes tentang keluhan yang ibu - serta untuk pemantauan kemajuan
alami (mengenai ketidaknyamanan kehamilan (kondisi ibu serta janin yang
selama kehamilan) di kandung)
- Penkes mengenai persiapan
persalinan dan tanda-tanda bahaya
kehamilan
- Pemberian terapi tablet Fe ( 90
tablet), kalsium serta vitamin C
- jadwal kunjungan ulang untuk
memantau kemajuan kehamilan.
Diagnosa Dasar
V. PERENCANAAN TINDAKAN
Beritahu informasi hasil pemeriksaan saat ini pada ibu maupun keluarga.
Beritahukan tentang keluhan yang dialami ibu selama kehamilan serta upaya untuk
tanda bahaya kehamilan. Berikan terapi tablet Fe, kalsium dan vitamin C.
saat ini.
pemeriksaan saat ini, bahwa kondisi ibu sehat ( TD : 120/90 mmHg, N :82x/menit,
R : 22x/menit S: 36 oC). Usia kehamilan saai ini adalah 39 minggu 2 hari, posisi
Memberikan penkes tentang keluhan yang dialami ibu, dimana ibu sering
merasakan sakit pinggang dan pegal-pegal pada punggung, anjurkan kepada ibu agar
tidak melakukan aktifitas yang berlebihan atau berat-berat dan juga menganjurkan
ibu untuk cuti bekerja karena pada usia kehamilan 39 minggu atau 9 bulan bagian
janin membesar dan semakin menurun kebawah sehingga pinggang akan tertarik
kedepan dan juga karena janin sudah masuk ke PAP agar mempersiapkan kelahiran.
Menganjurkan kepada ibu agar tidak minum air putih terlalu banyak pada malam
hari, anjurkan kepada ibu sebelum tidur untuk buang air kecil terlebih dahulu, karena
dimana frekuensi kemih yang meningkat (lebih sering) merupakan keadaan yang
fisiologis, dimana keluhan ini akan ibu rasakan ketika kehamilan 3 bulan terakhir
dikarenakan bagian terbawah janin yang mulai membesar menekan kandung kemih.
baik fisik maupun fisiologis (jaga kesehatan ibu makan-makanan yang bergizi dan
jaga fisiologis ibu agar tidak setres pada saat menghadapi persalinan), menyiapkan
perlengkapan apa saja yang harus dibawa ketika akan bersalin nanti, misalnya (1 set
baju untuk ibu untuk ganti pada saat pulang bersalin, keperluan untuk bayi).
Keluarga harus ada yang menemani dan uang harus di persiapkan sebelum
persalinan.
perdaraha dari vagina, pengeluaran cairan yang baunya berbeda dengan bau urin dari
vagina, rasa nyeri perut yang hebat, gerakan janin yang berlebihan atau cepat, tidak
ada gerakan janin, suhu tubuh yang tinggi demam atau menggigil, mual dan muntah
yang berlebihan, sakit kepala yang hebat, penglihatan yang kabur, urin yang keluar
sedikit, pembengkakan pada tangan dan kaki) ibu harus segera memeriksakannya
Memberikan terpi tablet Fe (zat besi) dosis 1x1 perhari apabila mual diminum
pada malam hari sebelum tidur, dan anjurkan agar tidak minum dengan air teh karena
akan menghambat proses penyerapan Fe oleh tubuh ibu, menganjurkan juga agar
minum setiap hari agar ibu tidak kekurangan darah dan mempunyai cadangan pada
saat proses persalinan, memeberikan kalsium dengan dosis 1x1 perhari untuk
memenuhi kebutuhan kalsium janin dan ibu serta meningkatkan kekuatan otot tubuh
ibu selama kehamilan dan vitamin C diberikan dengan dosis 2x1 perhari untuk
mempercepat proses penyerapan zat besi oleh tubuh ibu serta meningkatkan daya
tahan tubuh ibu terhadap penyakit, anjurkan pula ibu untuk mengkonsumsi buah-
buahan yang mengandung vitamin C seperti (jeruk, jambu biji dan lain-lain).
minggu-minggu ini terutama jika ibu merasakan kontraksi, dimana kunjungan ulang
ini bermanfaat untuk memantau keadaan ibu dan bayi yang di kandung, karena usia
kehamilan ibu sudah aterm. dan mendokumentasikan hasil pemeriksaan saat ini.
VII. EVALUASI
Hasil evaluasi dari semua perencanaan dan pelaksanaan ibu sudah diberitahu
hasil pemeriksaan dan ibu sudah megerti dengan hasil pemeriksaan saat ini, ibu
sudah diberitahu tentang penkes keluhan yang ibu alami dan ibu mengerti dengan
penjelasan penkes yang telah diberikan, ibu sudah diberitahu tentang mengenai
persiapan persalinan, ibu mengerti dan akan mempersiapkannya. Ibu sudah
diberitahu tentang tanda-tanda bahaya kehamilan, ibu sudah mengerti dan akan
ketenaga kesehatan apabila ada tanda-tanda bahaya kehamilan Ibu sudah diberikan
tablet Fe, kalsium dan vitamin C ibu mengerti dan akan melaksanaakan. Ibu sudah
istirahat yang cukup, dan ibu dapat menjelaskan kembali semua anjuran yang telah
DAFTAR PUSTAKA
Azhar, Taufik Noor (2007). Jurnal Kesehatan. Diakses pada tanggal 31 Agustus 2010
http://lrc-kmpk.ugm.ac.id
Ida, Bagus Gede (1998). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga
Manuaba, Ida Bagus Gede (1999). Memahami Reproduksi Wanita. ARCAN, Jakarta.
Purwakarta.
Saepudin, Abdul Bari dkk (2004). Pelayanan Kesehatan maternal dan neonatal.
Saepudin, Abdul Bari dkk (2002). Pelayanan Kesehatan maternal dan neonatal.
Wordpress. (2008). Mengukur Status Gizi Ibu Hamil dengan BMI (Body Mass
AKADEMI KEBIDANAN
TAHUN AKADEMIK
2009-2010
Nama : Dedeh Yusnimar
NPM : 044.175.09.013