You are on page 1of 9

A.

KEBUTUHAN GIZI ANAK USIA 1 -13 TAHUN


Masa anak-anak sangat penting bagi perkembangan fisik dan mental. Pola makan dan
nutrisi yang diberikan harus memenuhi untuk menjamin kesehatan anak. Masa anak-anak (1
sampai 13 tahun) adalah periode kehidupan yang sangat penting bagi perkembangan fisik dan
mental. Dalam fase ini, dibutuhkan asupan nutrisi yang tinggi.
1. Kebutuhan Gizi Untuk Balita dan Pra sekolah (1-5 tahun)
Usia balita tidaklah tumbuh sepesat pada masa bayi, tetapi kebutuhan nutrisi mereka
tetap merupakan prioritas yang utama. Di masa balita ini, nutrisi memegang peranan yang
penting dalam perkembangan anak. Masa balita adalah masa transisi terutama pada usia 1 –
2 tahun dimana anak akan mulai memakan makanan yang padat dan menerima rasa serta
tekstur makanan yang baru.
Kebutuhan nutrisi pada balita sebenarnya juga dipengaruhi oleh usia, besar tubuh, dan
tingkat aktivitas yang dilakukannya.
• Energi : biasanya balita membutuhkan sekitar 1.000 samapi 1.400 kalori per hari.
• Kalsium : dibutuhkan kurang lebih 500 mg per hari.
• Zat besi : anak balita membutuhkan 7 mg per hari.
• Vitamin C dan D.
Tubuh anak terdiri dari struktur tulang, otot, peredaran darah, jaringan otak, dan organ-
organ lain. Perkembangan tiap struktur ini sangat dipengaruhi oleh masukan (intake)
berbagai macam nutrisi makanan penunjang pertumbuhan.
Pada usia 2 tahun ini, anak-anak memiliki kerangkan tubuh berupa tulang rawan sehinga
dengan pemberian masukan gizi berupa vitamin dan mineral akan mempercepat
pembentukan tulang (osifkasi).
Anak usia 2 tahun juga sudah mampu untuk berjalan dan melakukan semua gerakan
tubuh yang dilakukan oleh otot. Hal ini terjadi karena ribuan serabut otot yang semakin
membesar dan terus bekerja. Artinya, otot membutuhkan zat-zat dari asupan makanan yang
diberikan pada anak.
2. Kebutuhan Gizi untuk anak sekolah (6 – 13 tahun)
Pada usia sekolah ini, anak akan melakukan banyak aktivitas fisik maupun mental,
seperti : bermain, belajar, berolahraga, dll. Zat gizi yang diberikan pada nya akan membantu
dalam meningkatkan kesehatan tubuh anak sehingga sistem pertahanan tubuhnya
berkembang dengan baik atau tidak mudah untuk terserang penyakit. Hal yang tidak mudah
adalah mengawasi jenis makanan atau jajanan anak baik disekolah maupun di
lingkungannya karena pada saat ini anak sudah mulai berinteraksi dengan orang lain (teman
sebaya).
Anak usia sekolah membutuhkan lebih banyak energi dan zat gizi yang lebih dibanding
dengan anak balita. Diperlukan pula tambahan energi, protein, kalsium, fluor, zat besi
karena pertumbuhan pada kisaran usia ini sedang pesat dan aktivitas anak semakin
bertambah.
Untuk memneuhi kebutuan energi dan zat gizi, anak terkadang makan hingga 5 kali
sehari. Namun sebaiknya anak tetap diajari untuk makan 3 kali sehari dengan menu gizi
yang tinggi, yaitu : sarapan, makan siang, dan makan malam. Anak juga perlu untuk diajari
sarapan pagi agar dapat berfikir dengan baik di sekolah.
3. Jenis Nutrisi Yang Dibutuhkan Anak –anak
a. Energi
Kalori yang dibutuhkan anak dalam masa pertumbuhan ini adalah sekitar 1.900 kalori.
Menu yang diberikan untuk mereka sebaiknya tidak terlalu padat tetapi berserat.
Makanan yang mengandung karbohidrat tinggi seperti : nasi, roti, dan kentang adalah
sumber karbohidrat yang bagus. Gula bukanlah merupakan sumber enrgi yang baik
karena tidak mengandung vitamin dan mineral. Pemberian gula yang terlalu banyak pada
anak akan menyebabkan kerusakan pada gigi.
b. Protein
Protein harus dikonsumsi secara seimbang agar anak mendapat asupan kombinasi asam
amino yang tepat. Protein dibutuhkan anak untuk perkembangan dan pemeliharaan
jaringan tubuh.
Berikut adalah angka kecukupan protein dalam sehari menurut kisaran umur anak :

c. Lemak
Lemak dibutuhkan oleh anak untuk berbagai fungsi tubuh dan penyediaan energi, proses
produksi hormon, dan perlindungan tubuh. Lemak juga dapat menjamin ketersediaan
vitamin A,D,E,K pada anak karena lemak dapat melarutkan vitamin tersebut.
d. Kalsium
Anak membutuhkan kalsium untuk pembentukan tulang dan gigi, pembekuan darah,
serta kontaksi otot.
e. Kolin
Kolin merupakan nutrisi penting bagi membran otak dalam meningkatkan kemampuan
daya ingat dan konsentrasi. Anak telah memasuki masa sekolah sehingga dalam proses
ini mereka membutuhkan asupan makanan untuk membantu pemikiran.
f. Zat Besi
Penting bagi anak-anak yang sedang tumbuh serta meningkatkan kesehatan darah.
Banyak jenis sayuran yang merupakan sumber zat besi yang bagus meskipun zat besi
yang berasal dari non-hewan lebih sulit diserap tubuh. Dalam hal ini harus diberikan
pula supan zat besi dari susu.
g. Seng
Seng merupakan mineral penting yang menyususn banyak enzim pada tubuh. Seng
berperan untuk memerangi infeksi, untuk pertumbuhan, perkembangan aspek
seksualitas, dan indera perasa, serta pemulihan luka.
h. Vitamin D
Vitamin D penting dalam proses penyerapan kalsium. Vitamin D ditemukan pada
produk susu, telur, dan makanan yang difortifikasi seperti margarin, sereal, dan dapat
diproduksi tubuh melalui proses penyerapan sinar matahari pada kulit.
i. Antioksidan dan Buah
Makan 3-5 porsi buah atau sayuran bervitamin C dan beta karotin tinggi, dapat
meningkatkan daya tahan tubuh anak pada serangan penyakit.
4. Karakteristik Pola Maka Anak Terkait Dengan Pemenuhan Kebutuhan Gizi
a. Anak Usia Todler atau Batita (1-2 tahun)
*) Anak sukar untuk makan.
*) Nafsu makan sering berubah-ubah.
*) Anak cenderung menyukai jenis makanan tertentu.
*) Anak cepat bosan untuk makan sambil duduk, harus dengan bermain-main.
b. Anak Usia Prasekolah (3-5 tahun)
*) Nafsu makan berkurang.
*) Anak lebih tertarik pada aktivitas bermain dengan teman atau lingkungannya daripada
makan.
*) Anak senang untuk mencoba jenis makanan baru.
*) Waktu makan merupakan kesempatan yang baik bagi anak utnuk belajar dan
bersosialisasi dengan keluarga.
c. Anak Usia Sekolah (6 tahun – 13 tahun)
*) Anak dapat mengatur pola makannya sendiri.
*) Adanya pengaruh teman atau jajanan di lingkungan sekolah serta adanya reklame di
televisi dapat mempengaruhi pola makan untuk mencoba makanan yang belum
dikenalnya.
*) Kesukaan menyukai satu makanan tertentu berangsur-angsur hilang.
*) Pengaruh aktivitas bermain dapat menyebabkan keinginan bermain lebih besar
daripada makan.
Dengan melihat karakteristik pola makan anak usia tersebut, maka pemilihan zat gizi dan
menu harus variatif agar kebutuhan gizi anak tercukupi dengan baik.
Syarat pemberian makanan bagi anak antara lain :
(1) Memenuhi kecukupan energi dan semua zat gizi yang sesuai dengan umurnya.
(2) Susunan hidangan disesuaikan dengan pola menu seimbang.
(3) Bentuk dan porsi makanan disesuaikan dengan daya terima dan toleransi anak
(4) Memperhatikan kebersihan perorangan/anak dan lingkungan.

Kombinasi Menu Bergizi Seimbang

B. MASALAH KEKURANGAN GIZI PADA ANAK-ANAK


Masalah-masalah yang sering dihadapi anak-anak yang mengalami kekurangan gizi adalah
sebagai berikut :
1. Penurunan Kecerdasan Otak
Pada masa kanak-kanak proses pertumbuhan serta perkembangan terjadi sangat cepat.
Oleh sebab itu apabila makanan anak tidak cukup mengansung zat-zat gizi yang dibutuhkan,
dan keadaaan ini berlangsung lama, maka akan menyebabkan perubahan metabolisme dalam
otak. Hal ini akan berakibat terjadi ketidakmampuan otak berfungsi secara normal.
Pertumbuhan otak sangat ternganggu apabila kurang gizi sejak dalam kandungan dan
berlanjut sampai usia bayi. Pada janin keadaan kekurangan gizi akan menyebabkan jumlah
sel otak menurun terutama pada cerebrum dan cerebellum.

2. Anemia Gizi Besi


Anemia didefinisikan sebagai suatu keadaan kadar hemoglobin didalam darah lebih
rendah dari nilai normal untuk kelompok orang yang bersangkutan.
Menurut WHO (1996), anak umur 6 bulan – 5 tahun dikatakan anemia jika mempunyai
kadar hemoglobin darah kurang 110 g/L.
Pada anak-anak AGB ini diperberat keadaannya oleh infestasi cacing tambang. Cacing
tambang menempel pada dinding usus dan memakan darah. Akibat gigitannya sebagian
darah hilang dan dikeluarkan dari badan bersama tinja. Setiap hari diperkirakan satu ekor
cacing tambang memakan 0.03 – 0.15 ml darah, jika didalam tubuh terdapat 100 ekor cacing
tambang, akan menyababkan kehilangan darah sekitar 3 – 15 ml per hari.
3. Kekurangan Vitamin A
4. Kekurangan Energi dan Protein
a. Marasmus
Seorang anak yang mengalami marasmus, mendapatkan sangat sedikit makanan, sering
disebabkan karena ibu tidak dapat memberikan ASI.
Badannya sangat kurus akibat hilangnya otot dan lemak tubuh. Hampir selalu disertai
terjadinya infeksi. Jika anak mengalami cedera atau infeksi yang meluas, prognosanya
buruk dan bisa berakibat fatal.
b. Kwashiorkor
KKP basah disebut kwashiorkor.
Kekurangan protein pada kwashiorkor biasanya lebih jelas dibandingkan dengan
kekurangan kalori, yang dapat mengakibatkan:
- tertahannya cairan sehingga bengkak (edema).
- penyakit kulit
- perubahan warna rambut.
Anak yang menderita kwashiorkor biasanya telah menjalani penyapihan, sehingga
usianya lebih besar daripada anak yang menderita marasmus.

C. PERKEMBANGAN ANAK-ANAK
Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah bertambah besarnya ukuran sel atau organ tubuh dari waktu ke waktu
sedangkan perkembangan adalah berkembangnya fungsi mental, social dan psikomotor.. Untuk
perkembangan yang normal diperlukan pertumbuhan yang selalu bersamaan dengan
kematangan fungsi (Vaughan, 1983).
Pertumbuhan sebagai indikator perkembangan status gizi mempunyai makna bahwa
pertumbuhan merupakan hasil akhir dari keseimbangan antara asupan dengan kebutuhan zat
gizi.
 Anak yang pertumbuhannya baik
Merupakan bukti yang menunjukkan bahwa antara asupan dan kebutuhan zat gizi
seimbang.
 Anak yang pertumbuhannya tidak baik
Merupakan bukti yang menunjukkan bahwa antara asupan dan kebutuhan zat gizi tidak
seimbang.
Grafik Tumbuh Kembang Anak Yang Sehat

Perkembangan Mental
Faktor yang mempengaruhi perkembangan mental atau kejiwaan anak yaitu:
- Faktor bawaan
- Faktor lingkungan
Secara umum, perkembangan jiwa anak dapat digambarkan sebagai berikut,

Tahapan (periode) Usia


I. Basic trust >< mistrust 0 – 1,5 tahun
II. Autonomy >< shame & doubt 1,5 – 3 tahun
III. Inisiative >< guilt 3 – 5 tahun
IV. Industry >< inferiority 5 – 13 tahun

Keterangan:
• Tahap 1
Ciri-ciri anak:
a) Tidak berdaya
b) Pancaindera, motorik dan kemampuan berbicara
belum berkembang.
c) Mempelajari dunia sekitarnya.
d) Kebutuhan anak terutama meliputi kasih sayang,
perhatian, rasa aman, perawatan, rangsangan pancaindera.
• Tahap 2
Ciri-ciri anak:
a) Kemampuan motorik mengalami peningkatan.
b) Muculnya kemampuan baru yaitu rasa bangga.
c) Anak berani mencoba kemampuan baru yaitu
mandiri.
d) Membutuhkan kesempatan untuk mencoba atau
melakukan sendiri.
• Tahap 3
Ciri-ciri anak:
a) Lebih terampil menguasai badannya (lari,
menyepak, naik sepeda).
b) Timbulnya inisiatif (berbahasa, fantasinya dan
aktivitas motoriknya).
c) Rasa ingin tahunya meningkat (banyak
bertanya, ingin menjelajahi dunia sekitarnya).
d) Cemburu pada orang tua sama jenis.
• Tahap 4
Ciri-ciri anak:
a) Masa sekolah.
b) Redanya rasa cemburu pada orangtua sesame jenis.
c) Mengenal/mematuhi aturan.
d) Lingkungan dunianya lebih luas tidak hanya dirumah saja.
e) Senang berkarya.
f) Bangga akan hasil karyanya.

Pertumbuhan anak sehat dan normal sangat dipengaruhi oleh intake zat gizi yang
dikonsumsi dalam bentuk makanan. Kekurangan atau kelebihan gizi akan dimanifestasikan
dalam bentuk pertumbuhan yang menyimpang dari pola standar.

You might also like