You are on page 1of 3

LAPORAN ANALISIS VEGETASI DI KEBUN PERCOBAAN CIKABAYAN

(KEBUN KAKAO)

Disusun oleh:
Cucun yuliana (A24080038)
Kelompok C4

Assisten:
Maulana Marman

Dosen:
Dwi Guntoro

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA


FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2010
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Pada umumnya tanaman dibagi menjadi dua yaitu, tanaman yang
menguntungkan dan tanaman yang merugikan. Tanaman yang menguntungkan
pastinya tanaman yang dibudidayakan oleh manusia atau sengaja untuk ditanam
karena mempunyai nilai ekonomis yang menjanjikan. Sedangkan tanaman yang
merugikan adalah tanaman yang tidak dikehendaki keberadaannya. Atau dalam
bahasa pertanian sering disebut dengan gulma (weed).
Analisis vegetasi biasa ditujukan untuk mempelajari tingkat suksesi, evaluasi
hasil pengendalian gulma, perubahan flora sebagai akibat metode pengendalian
tertentu dan evaluasi herbisida untuk menentukan aktifitas suatu herbisida
terhadap jenis gulma di lapangan.
Konsep dan metode analisis vegetasi sangat bervariasi tergantung keadaan
vegetasi dan tujuan analisis. Metode yang digunakan harus disesuaikan dengan
struktur dan komposisi vegetasi. Metode analisis vegetasi diantaranya metode
garis, metode titik, dan metode visual.
Data yang diperoleh dari analisis vegetasi dapat digolongkan menjadi data
kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif menunjukan bagaimana suatu jenis
tersebar dan berkelompok, stratifikasinya, periodisitas, dan sebagainya. Data
kualitatif diperoleh dari pengamatan lapangan berdasarkan pengalaman yang luas.
Sedangkan data kuantitatif diperoleh dari hasil penjabaran dan pengamatan tiap
petak contoh di lapangan.

1.2 Tujuan
Tujuan praktikum analisis vegetasi adalah untuk memperkenalkan kepada
mahasiswa bagaimana cara mengidentifikasi jenis gulma dominan pada suatu
areal dalam usaha efisiensi pengendalian gulma, baik dengan data kualitatif
maupun kuantitatif.
BAB II

PEMBAHASAN

Analisis vegetasi ini dilakukan diKebun Percobaan Cikabayan (Kebun


Kakao). Analisis yng kami gunakan adalah analisis kuantitatif, sedangkan metode
analisis yang digunakan adalah metode kuadrat.
Dari analisis ini (terlihat pada tabel 1 identifikasi gulma di Cikabayan,
kebun kakao) teridentifikasi 34 gulma yang terdapat di kebun kakao. Dan didapat
nilai NJD yang terbesar 23,74 (Ottochloa nodosa), sedangkan nilai NJD yang
terkecil adalah 0,28 (Asystasia garsetile, Borreria latifolia, Cyrtococcum
oxyphyllum). Nilai NJD menunjukan tingkat dominasi gulma yang ada pada areal
percobaan, semakin besar nilai NJD maka semakin dominan gulma tersebut di
areal percobaan, begitupun sebaliknya. Berarti hal ini menunjukan bahwa gulma
yang dominan pada kebun kakao yang kami amati adalah Ottochloa nodosa.
Pengendalian dengan herbisida dapat dilakukan dengan menggunakan
herbisida yang bersifat sistemik, seperti glyphosate, dalapon, dan gluposinate-
ammonium. Hal ini dikarenakan gulma yang dominan adalah Ottochloa nodosa,
jadi ini bisa mengefisienkan usaha tani dalam hal pengendalian gulma.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dominasi gulma yang ada di kebun percobaan Cikabayan (kebun kakao)
adalah Ottochloa nodosa. Jadi herbisida yang efisien dalam usaha tani untuk
pengendalian gulma adalah herbisida yang bersifat sistemik, seperti glyphosate,
dalapon, dan gluposinate-ammonium.

You might also like