You are on page 1of 16

Islam sebagai

Agama Rahmatan Lil’alamin


a. Pengertian
Pengertian Islam dalam pengertian Arab disebut Dinul Islam.
Kata Islam berasal dari kata kerja Aslama yang artinya menyerah,
tunduk, atau patuh. Dari asal kata aslama ini didefinisikan menjadi
beberapa arti yaitu salam artinya keselamatan, taslim artinya
penyerahan, salam artinya memelihara, sullami artinya titian dan
silm artinya perdamaian.
Dinul Islam mengandung pengertian peraturan yang
diwahyukan oleh Allah Swt kepada para rasul untuk ditaati dalam
rangka menciptakan keselamatan, kesejahteraan dan perdamaian
bagi umat manusia.
Agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad Saw
diperuntukkan bagi seluruh umat manusia pada umumnya dan
melintas batas ruang dan waktu. Oleh sebab itu, Islam dikenal
sebagai agama yang bersifat universal. Bahwa Islam ditujukan
untuk semua ras manusia, tanpa terkecuali, tersurat dengan jelas
dalam firman Allah berikut ini, “Dan kami tidak mengutus kamu
(Muhammad) melainkan untuk rahmat bagi semesta alam”
(QS al-Anbiya’ [21]: 107).
Para ulama memberikan pengertian terhadap keuniversalan
(rahmatan lil alamin) Islam melalui perspektif definisi Islam yang
meliputi :
• Pertama, Islam berarti tunduk dan menyerah kepada Allah
Swt serta mentaati-Nya yang lahir dari kesadaran.
Ketundukan dengan penuh kesadaran adalah hakikat Islam.
• Kedua, Islam adalah kumpulan peraturan yang diturunkan
Allah Swt kepada Nabi Muhammad Saw yang di dalamnya
terkandung peraturan-peraturan tentang akidah, akhlak,
mu’amalat, dan segala berita yang disebut di dalam al-Qur’an
dan as-Sunnah adalah perintah agar disampaikan kepada
manusia.

1
b. Konsep Ajaran Islam sebagai Agama Rahmatan Lil’alamin
Sebagaimana kita ketahui dalam syariat Islam, ada dua bentuk
hubungan, yaitu ibadah dan mu’amalah yang bersumber dari al-
Qur’an dan sunnah Rasulullah. Ibadah ialah seperangkat aktifitas
dengan ketentuan-ketentuan syariat yang mengatur pola hubungan
diantara manusia dengan Tuhannya. Sedangkan mu’amalah ialah
usaha atau pola daya hubungan anatara manusia yang satu dengan
manusia yang lain sekaligus dengan lingkungan sekitar (alam).
Hubungan antar sesama manusia disebut hablum minannas.
Semua manusia diciptakan dari satu asal yang sama. Tidak ada
kelebihan yang satu dari yang lainnya, kecuali yang paling baik
(bertakwa) dalam menunaikan fungsinya sebagai pemimpin
(khalifah) dimuka bumi sekaligus sebagai hamba Allah Swt.
Atas prinsip persamaan itu, maka setiap orang mempunyai hak
dan kewajiban yang sama. Islam tidak memberi hak-hak istimewa
bagi seseorang atau golongan lainnya, baik dalam bidang
kerohanian, maupun dalam bidang politik, sosial, ekonomi dan
kebudayaan. Setiap orang mempunyai hak yang sama dalam
kehidupan masyarakat, dan masyarakat mempunyai kewajiban
bersama atas kesejahteraan tiap-tiap anggotanya. Islam menentang
setiap bentuk diskriminasi, baik diskriminasi secara keturunan,
maupun karena wana kulit, kesukuan, kebangsaan, kekayaan dan
lain sebagainya.
Bahkan Nabi Muhammad bersabda “Tidak beriman seorang
kamu sehingga kamu mencintai saudaramu sebagaimana
mencintai dirimu sendiri”. Dari sinilah konsep ajaran Islam dapat
diketahui dan dipelajari. Persaudaraan manusia semakin
dikembangkan, karena sesama manusia bukan hanya berasal dari
satu bapak satu ibu (Adam dan Hawa) tetapi karena satu sama lain
saling membutuhkan, saling menghargai dan saling menghormati.
Pada akhirnya terciptalah kehidupan yang tenteram dan sejahtera.
Itulah hakikat Islam sebagai agama rahmatan lil’alamin.

Makna Ukhuwah Islamiyah


2
1. Pengertian Ukhuwah
Ukhuwah” berasal dari kata dasar “akhu” yang berarti
saudara, teman, sahabat. Kata “ukhuwah” sebagai kata jadian
dan mempunyai pengertian persaudaraan, persahabatan, dan
dapat pula berarti pergaulan.
2. Syarat – syarat ukhuwah
Syarat – syarat ukhuwah itu antara lain :
1. Ukhuwah harus benar-benar murni karena Allah Swt
2. Ukhuwah harus disertai dengan iman dan taqwa, hal ini
bisa dilakukan dengan memilih sahabat seiman dan
memilih teman yang memiliki kualitas taqwa serta serta
keshalihan di samping juga memiliki akhlak yang baik.
3. Ukhuwah harus konsisten dengan ajaran Islam yang selalu
merujuk pada Al Qur’an dan Sunnah serta jauh dari
khurafat dan bid’ah
4. Ukhuwah harus didasarkan pada saling memberi nasehat di
jalan Allah
5. Ukuwah dibangun atas dasar saling membantu dan
menyokong satu sama lain baik dalam suka maupun duka.

3. Tahapan Implementasi Ukhuwah dalam Islam


A. Ta’aruf
Kata ta’aruf berarti saling mengenal sesama manusia.
Dalam Al – Qura’an Allah swt berfirman :

“Hai sekalian manusia, sesungguhnya kami


menciptakan kalian dari laki-laki dan perempun dan Kami
jadikan kalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar
kalian saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia
diantara kalian di sisi Allah adalah yang paling taqwa
diantara kalian. Sesungguhnya Allah maha mengetahui lagi
Maha Mengenal.” (Al-Hujurat(49): 13)

B. Ta’aluf
3
Ta’aluf berarti bersatunya seorang muslim dengan
muslim lainnya, bersatunya seseorang dengan orang lain.
Ta’aluf berasal dari kata ilf yang artinya persatuan. I’talafu
an-nasu artinya orang-orang yang bersatu dan bersepakat.

Kata ulfah serupa dengan kata ilf memiliki makna


kecintaan kepada Allah Swt, kepada orang-orang beriman
yang hati mereka dipersatukan oleh Allah Swt. Allah
berfirman:

“ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu


dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah
mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena
nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara (Ali Imran
(49): 13)

C. Tafahum
Hendaklah terjalin sifat Tafahum (saling memahami)
antara seorang muslim dengan saudaranya sesam muslim,
yang diawali dengan kesepahaman dalam prinsip-prinsip
pokok ajaran Islam, lalu dalam masalah-masalah cabang
yang perlu di pahami secara bersama. Adapun prinsip yang
harus dipahami oleh setiap muslim adalah sebagai berikut :

a. Berpegang teguh hanya kepada aturan Allah.

b. Berpegang kepada tali Allah yaitu Al-Qur’an

c. Tolong-menolong dalam menaati Allah dan Rasulullah

d. Mengadakan Ikrar menolong agama Allah dan


kebenaran

e. Berupaya menghilangkan sebab-sebab kedengkian

D. Ri’ayah dan Tafaqud

4
Pengertian ri’ayah dan tafaqud adalah hendaknya
seseorang muslim meperhatikan keadaan saudaranya agar
ia bisa bersegera memberikan pertolongan sebelum
saudaranya meminta, karena pertolongan merupakan
salah satu hak saudaranya yang harus ia tunaikan.
E. Ta’awun
Ta’awun berarti saling membantu. Allah Swt telah
memerintahkan hamba-hambanya yang beriman untuk
bantu-membantu dalam melaksanakan kebaikan dan
disebut dengan kata al-birr meliputi hal-hal yang wajib dan
mandub (sunnah) sedangkan taqwa berarti menjaga
kewajiban. Allah Swt melarang orang-orang beriman untuk
bantu membantu dalam kebatilan dan berbuat dosa.
F. Tanashur
Masih sejenis dengan ta’awun tetapi ruang lingkupnya
lebih lua, lebih menggambarkan cinta dan loyalitas.
Tanashur dua orang yang berukhuwah dalam Islam antara
lain maknanya adalah :
a. Seseorang tidak menjerumuskan saudaranya kepada
sesuatu yang buruk atau dibenci, tidak membiarkannya
tatkala ia meraih kemaslahatan yang tidak
membahayakan orang lain.
b. Hendaklah mencegah seorang saudaranya dan
menolongnya dari setan yang membisikkan kejahatan
kepadanya dan dari pikiran-pikiran buruk yang terlintas
pada dirinya untuk menunda pelaksanaan amal
kebaikan.
c. Menolongnya menghadapi setiap orang yang
menghalanginya dari jalan kebenaran, jalan hidayah dan
jalan dakwah.
d. Menolongnya baik saat menzhalimi maupun saat
dizhalimi. Menolong saat menzhalimi yakini dengan cara
mencegahnya dari perbuatan zhalim, sedangkan

5
menolong saat dizhalimi adalah berusaha
menghindarkannya dari kezhaliman yang menimpanya.
4. Ukhuwah Islamiyah
a. Pengertian Ukhuwah Islamiyah
Ukhuwah” berasal dari kata dasar “akhu” yang berarti
saudara, teman, sahabat. Kata “ukhuwah” sebagai kata jadian
dan mempunyai pengertian persaudaraan, persahabatan, dan
dapat pula berarti pergaulan. Sedangkan “Islamiyah” berasal
dari kata “Islam” yang dalam hal ini memberi / menjadi sifat
dari “ukhuwah”, sehingga jika dipadukan antara kata
“ukhuwah” dan “Islamiyah” akan berarti persaudaraan islam
atau pergaulan secara / menurut islam.
Sehingga dapat dikatakan bahwa pengertian Ukhuwah
Islamiyah adalah gambaran tentang hubungan antara orang-
orang Islam sebagai satu ikatan persaudaran, dimana antara
yang satu dengan yang lainnya seakan-akan berada dalam
satu ikatan

Artinya: "Sesungguhnya orang-orang mu'min


adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara
kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah
supaya kamu mendapat rahmat." (Al Hujurat:10)

Juga di dalam sebuah hadits dari Ibnu Umar ra yang


diriwayatkan Bukhari dan Muslim, Rasulullah saw bersabda:

Artinya: "Orang muslim itu saudara bagi orang


muslim lainnya. Dia tidak menzaliminya dan tidak pula
membiarkannya dizalimi."

Dari dalil naqli di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa


sesama muslim dan juga sesama mu'min adalah bersaudara,
di mana tentunya kesadaran terhadap hal ini akan
memberikan konsekuensi berikutnya.

b. Macam – macam ukhuwah Islamiyah


6
Di dalam Al-Qur’an banyak sekali ayat-ayat yang
menyinggung masalah ukhuwah Islamiyah dan dapat kita
simpulkan bahwa di dalam kitab suci ini memperkenalkan
paling tidak empat macam persaudaraan:
1) Ukhuwah ‘ubudiyah atau saudara kesemahlukan dan
kesetundukan kepada Allah.
2) Ukhuwah Insaniyah (basyariyah) dalam arti seluruh umat
manusia adalah bersaudara, karena mereka semua
berasal dari seorang ayah dan ibu.
3) Ukhuwah wathaniyah wa an-nasab, yaitu persaudaraan
dalam keturunan dan kebangsaan.
4) Ukhuwah fi din Al-Islam, persaudaraan antarsesama
Muslim. Rasulullah Saw. bersabda, ‫انتم اصحابي اخوانناالدين ياتون بعدى‬
“Kalian adalah sahabat-sahabatku, saudara-saudara kita
adalah yang datang sesudah (wafat)-ku”.

c. Contoh – contoh ukhuwah Islamiyah yaitu :


• Tolong-menolong dalam kebajikan dan ketakwaan
• Bersikap sopan dan lemah lembut
• Menjalin hubungan sillaturrahmi
• Dilarang mencela diri sendiri dan meremehkan sesama
mukmin
• Dilarang menggunjing kepada sesama manusia
• Menolong orang fakir miskin, ibnu sabil, dan anak yatim
• Menghormati / mengasihi mualaf (orang yang baru masuk
Islam)

7
Ukhuwah Insaniyah

1. Pengertian ukhuwah Insaniyah


Ukhuwah Insaniyah (basyariyah) dalam arti seluruh
umat manusia adalah bersaudara, karena mereka semua
berasal dari seorang ayah dan ibu.
Dalil naqli ukhuwah insaniyah seperti yang tercantum
dalam QS. Al-Hujurat:13 yang artinya :
“ Wahai seluruh manusia, sesungguhnya kami
telah menciptakan kamu terdiri (dan bersumber)
dari lelaki dan wanita, dan kami jadikan kamu
sekalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku, agar
kamu semua saling kenal mengenal (bekerja sama).
Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di
sisi Tuhan adalah yang bertaqwa. Sesungguhnya
Tuhan Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”

2. Makna Ukhuwah Insaniyah


Konsep Persaudaraan sesame manusia, Ukhuwah
Insaniyah, dilandasi oleh ajaran bahwa sesame umat
manusia adalah makhluk Allah. Sekalipun Allah memberikan
petunjuk kebenaran melalui ajaran islam, tetapi Allah juga
memberikan kebebasan kepada setiap manusia untuk
memilih jalan hidup berdasarkan pertimbangan rasionya.
Oleh karena itu sejak awal penciptaan, Allah tidak
tetapkan manusia sebagai satu umat, padahal Allah bisa bila
mau. Itulah fitrah manusia, sebagaimana Allah jelaskan dalam
QS. Al-Maidah (5):48 yang artinya : Sekiranya Allah
menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat, tetapi
Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya
kepadamu.
Prinsip kebebasan itu menghalangi pemaksaan suatu
agama oleh otoritas manusia, bahkan Rsulpun dilarang
melakukannya, sebagaimana firman Allah dalam QS. Yunus

8
10:99 yang artinya : Dan jikalau Tuhanmu menghendaki,
tentulah beriman semua orang yang di muka bumi
seluruhnya. Maka apakah kamu (hendak) memaksa
manusia supanya mereka menjadi orang-orang yang
beriman semuanya?
Dalam QS. Al-Baqarah (2): 256 Allah juga berfirman :
Tidak ada paksaan untuk memasuki agama (Islam),
sesungguhnya telah jelas jalan yang benar dari pada
jalan yang salah.
Senada dengan makna ayat tersebut, dalam QS> al-
Kahfi (18):29 Allah berfirman: Dan katakanlah:
Kebenaran itu dating dari Tuhanmu, maka barang
siapa yang ingin beriman hendaklah ia beriman dan
barang siapa yang ingin kafir biarlah ia kafir.

3. Contoh ukhuwah insaniyah


Contoh – contoh ukhuwah insaniyah antara lain :
• Menyantuni orang Non Muslim yang lemah
• Memaafkan orang Non Muslim yang berbuat
kesalahan
• Bergaul dengan sesama manusia dengan baik
• Mengupayakan sikap perdamaian (rekonsiliasi)
jika terjadi perselisihan
• Kadang-kadang harus bersikap tegas terhadap
orang yang ingkar (kafir).
• Memohonkan ampunan Allah untuk mereka di kala
mereka masih hidup

4. Sikap Umat Islam terhadap Umat Non Islam


Kewajiban seorang Muslim terhadap non muslim ada
beberapa bentuk, di antaranya:
1. Berdakwah kepada Allah swt, yaitu dengan
menyerunya kepada Allah dan menjelaskan hakikat
Islam kepadanya semampu yang dapat ia lakukan
dan berdasarkan ilmu yang ada padanya
9
2. Tidak berbuat zhalim terhadap jiwa, harta atau
pun kehormatannya bila ia seorang Dzimmi (non
muslim yang tinggal di negeri kaum muslimin dan
tunduk kepada hukum Islam serta wajib membayar
jizya), atau Musta’man (non muslim yang
mendapatkan jaminan keamanan) atau pun Mu’ahid
(non muslim yang mempunyai perjanjian damai).
3. Tidak ada penghalang baginya untuk bertransaksi
jual beli, sewa dan sebagainya dengannya
4. Tidak memulai salam dengannya tetapi tetap
membalasnya

10
Kebersamaan dalam Pluralitas Agama

a. Pengertian Pluralitas Agama


Pluralitas agama ialah realitas sosial yang terjadi di tengah-
tengah masyarakat berupa keragaman agama yang hidup
berdampingan dengan agama-agama yang lain. Pluralitas agama
seperti ini merupakan suatu keniscayaan yang diterima bahkan
dipraktekkan oleh Nabi Muhammad SAW di Madinah. Komunitas
Madinah terdiri dari muslim, Yahudi, Nasrani, dan berbagai
keyakinan lainnya.
Dalam rangka membangun dan memelihara kerukunan hidup
antar umat beragama dan ketertiban dalam bermasyakat dan
bernegara, Nabi Muhammad SAW membuat Piagam Madinah.
Piagam Madinah ini terdiri atas 37 pasal, diantaranya memuat
perjanjian bahwa apabila kota Madinah diserang musuh, maka
semua penganut agama berkewajiban membela Madinah dan
melawan musuh secara bersama-sama. Bahkan dalam hadis sahih
riwayat Bukhari disebutkan bahwa ketika Asma' puteri Abu Bakar
menolak pemberian hadiah dari ibunya (mantan isteri Abu Bakar)
karena masih musyrik, maka Allah menurunkan ayat 8 surat al-
Mumtahanah (S.60) "Allah tidak melarang kamu berbuat baik
dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak
memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir
kamu dari negerimu".
Dengan demikian, pluaralitas agama seperti ini harus
dipelihara dan dibina dalam rangka menjaga kebersamaan dan
kedamaian dalam kehidupan sosial dan kemanusiaan.

b. Konsep Kebersamaan dalam Pluralitas


Konsep kebersamaan dalam pluralitas agama adalah setiap
manusia yang hidup bersama di masyarakat akan menyadari
lingkungan yang serba plural, berbeda, dan tidak sama dengan
dirinya. Dan bahkan masyarakat yang homegen pun, perbedaan

11
antar individu pasti ada, karena perbedaan manusia adalah
kehendak Tuhan.

Kesimpulan
Dari sini kita dapat mengambil pelajaran bahwa sebuah
komunitas (bisa berbentuk negara) hanya akan eksis dengan
adanya kesatuan dan dukungan elemen-elemennya. Sedang
kesatuan dan dukungan ini tidak akan lahir tanpa adanya rasa
saling bersaudara dan mencintai. Namun persaudaraan inipun perlu
didahului oleh suatu faktor pemersatu, berupa ideologi atau aqidah.
Dari sini mungkin kita mulai dapat menarik kesimpulan penyebab
aksi-aksi separatisme di tanah air, ataupun lemahnya kekuatan
kaum muslimin dewasa ini. Dua komunitas dengan rasa kesatuan
yang nyaris hilang.

12
Daftar Pustaka

http://tafany.wordpress.com/2009/12/24/kerukunan-beragama/
http://aadesanjaya.blogspot.com/2010/10/kerukunan-antar-umat-
beragama.html
http://eddysyahrizalkumpulanmakalahku.blogspot.com/2008/08/ukh
uwah-islamiyah.html
http://faris106.socialgo.com/magazine/read/ukhuwah-
islamiyah_41.html

13
Disusun Oleh :
FITRIA APRILIYANI
HARYO BASKARA N.
INE APRILIYANI
KEMAL IFSANTIN F.

1 / D-IV JALAN TOL

NOVEMBER 2010

DAFTAR ISI
Kata
Pengantar ..........................................................................
......................... i
Daftar
Isi ......................................................................................
.......................... ii

Islam sebagai Agama Rahmatan Lil’alamin


a. Pengertian .........................................................................
........................ 1
b. Konsep Ajaran Islam sebagai Agama Rahmatan Lil’alamin ..
2

Makna Ukhuwah Islamiyah

14
1. Pengertian
Ukhuwah ....................................................................
........ 4
2. Syarat-syarat
Ukhuwah ....................................................................
.4
3. Tahapan Implementasi Ukhuwah dalam
Islam .......................... 5
4. Ukhuwah Islamiyah
a. Pengertian Ukhuwah
Islamiyah ............................................ 8
b. Macam-macam Ukhuwah
Islamiyah ..................................10
c. Contoh-contoh Ukhuwah
Islamiyah ...................................10

Ukhuwah Insaniyah
1. Pengertian Ukhuwah
Insaniyah .......................................................12
2. Makna Ukhuwah
Insaniyah ................................................................12
3. Contoh Ukhuwah
Insaniyah ...............................................................14
4. Sikap Umat Islam terhadap Umat Non
Islam ............................14

Kebersamaan dalam Pluralitas Beragama


1. Pengertian .................................................................
...............................16
2. Konsep Kebersamaan dalam
Pluralitas .........................................17

Kesimpulan ........................................................................
....................................18

Daftar
Pustaka ..............................................................................
......................19

15
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah swt. berkat rahmat-
Nyalah kami dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya.
Semoga makalah yang telah kami susun dengan penuh keyakinan
ini dapat bermanfaat.
Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.
Pertama-tama kami mengucapkan terima kasih kepada Orang tua
kami, karena telah memberikan waktu kepada kami serta
mendukung kerja kami dalam menyelesaikan makalah ini. Tidak
lupa kami mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang
sudah mendukung serta membantu kami dalam penulisan makalah
ini.
Makalah ini disusun untuk memenuhi nilai mata kuliah Agama
Islam. Kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi kita
semua.

Jakarta, November 2010

Penulis

16

You might also like