Professional Documents
Culture Documents
Keterangan:
Co = Konsentrasi sampel mula-mula (gr/L)
z = Tinggi antarmuka cairan jernih dan suspensi keruh (cm)
v = Laju pengendapan partikel (cm/menit)
CL = Konsentrasi padatan (gr/L)
4.1.1.2 Hasil Percobaan Tepung Beras “Rose Brand” pada 1 L Gelas Ukur
Tabel 4.2 Hasil Percobaan Tepung Beras “Rose Brand” pada 1 L Gelas Ukur
Keterangan:
Co = Konsentrasi sampel mula-mula (gr/L)
z = Tinggi antarmuka cairan jernih dan suspensi keruh (cm)
v = Laju pengendapan partikel (cm/menit)
CL = Konsentrasi padatan (gr/L)
4.1.2 Hasil Percobaan Kapur Sirih
4.1.2.1 Hasil Percobaan Kapur Sirih dalam 1 L Beaker Glass
Tabel 4.3 Hasil Percobaan Kapur Sirih pada 1 L Beaker Glass
z (cm) v(cm/menit) CL (gr/L)
Waktu
Co=100 Co=150 Co=200 Co=100 Co=150 Co=200 Co=100 Co=150 Co=200
(Menit) (gr/L) (gr/L) (gr/L) (gr/L) (gr/L) (gr/L) (gr/L) (gr/L) (gr/L)
0 13 13 13 0 0 0 100,00 150,00 200,00
2 3,6 6,7 10,3 0,671 0,810 0,813 361,11 291,04 252,43
4 2,7 4,3 8,2 0,400 0,375 0,559 481,48 453,49 317,07
6 2,6 3,9 6,7 0,233 0,221 0,400 500,00 500,00 388,06
8 2,5 3,6 5,8 0,155 0,174 0,246 520,00 541,67 448,28
10 2,4 3,4 5,2 0,116 0,163 0,197 541,67 573,53 500,00
12 2,4 3,3 5 0,104 0,128 0,179 541,67 590,91 520,00
14 2,3 3,3 4,9 0 0,109 0,124 565,22 590,91 530,61
16 2,3 3,2 4,7 0 0,085 0,102 565,22 609,38 553,19
18 2,3 3,1 4,6 0 0 0 565,22 629,03 565,22
20 3,1 4,6 0 0 629,03 565,22
22 3,1 4,6 0 0 629,03 565,22
4.2 Pembahasan
4.2.1 Hubungan tinggi antarmuka (z) terhadap waktu pengendapan (t)
4.2.1.1 Sampel Tepung Beras “Rose Brand”
Grafik 4.1 Tinggi antarmuka (cm) vs Waktu Pengendapan (menit) pada sampel
Tepung Beras “Rose Brand”
Grafik 4.2 Tinggi antar muka (cm) vs Waktu Pengendapan (menit) pada sampel
Kapur Sirih
Grafik 4.3 Laju Pengendapan (cm/menit) vs Konsentrasi Padatan (gr/L) pada sampel
Tepung Beras “Rose Brand”
Grafik 4.4 Laju Pengendapan (cm/menit) vs Konsentrasi Padatan (gr/L) pada sampel
Kapur Sirih
Grafik 4.5 Perbandingan Laju Pengendapan (v) antara Tepung Beras “Rose Brand”
dan Kapur Sirih pada 1 L Beaker Glass untuk Konsentrasi awal 100 gr/L
Densitas tepung ketan lebih besar dari tepung terigu dimana densitas tepung
ketan adalah 0,58 dan tepung terigu 0,48. Jadi dari percobaan yang dilakukan dapat
disimpulkan bahwa sampel Tepung terigu memerlukan waktu yang lebih lama untuk
mengendap dibandingkan dengan sampel tepung ketan. Dan hal ini sesuai dengan
percobaan.
4.3.2 Pada Gelas Ukur
Grafik 4.6 Perbandingan Laju Pengendapan (v) antara Tepung Beras “Rose Brand”
dan Kapur Sirih pada 1 L Gelas Ukur untuk Konsentrasi awal 100 gr/L
Densitas tepung ketan lebih besar dari tepung terigu dimana densitas tepung
ketan adalah 0,58 dan tepung terigu 0,48. Jadi dari teori dapat disimpulkan bahwa
sampel Tepung terigu memerlukan waktu yang lebih lama untuk mengendap
dibandingkan dengan sampel tepung ketan. Dan hal ini tidak sesuai dengan
percobaan. Hal – hal yang mernjadikan penyimpangan pada percobaan adalah :
1. Kesalahan pengukuran akibat kesalahan pandangan yang terhalang oleh
tepung
2. Terbentuk flokulan yang tidak merata sehingga akan mempengaruhi laju
sedimentasi
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan percobaan Sedimentasi, maka dapat diperoleh beberapa
kesimpulan, yaitu
1. Ketinggian permukaan cairan (z) dipengaruhi oleh waktu yang diperlukan
selama proses pengendapan. Semakin lama waktu (t) yang dibutuhkan untuk
mengendap maka akan semakin berkurang tinggi permukaan (z).
2. Konsentrasi padatan awal (Co) mempengaruhi waktu pengendapan (t) yang
diperlukan dalam mengendapkan padatan secara sempurna ke nilai konstan,
semakin besar konsentrasi awal (Co) padatan maka waktu (t) yang diperlukan
untuk mencapai nilai tinggi permukaan (z) yang konstan akan semakin lama.
3. Semakin besar konsentrasi padatan (Co) maka akan semakin tinggi endapan
(z) yang dihasilkan.
4. Laju pengendapan (v) akan mempengaruhi konsentrasi padatan (CL), karena
semakin besar konsentrasi padatan (CL), maka akan semakin rendah laju
pengendapan (v) sampai besar konsentrasi padatan konstan.
5. Laju pengendapan (v) pada kapur sirih lebih besar daripada tepung beras
karena densitas kapur sirih lebih besar daripada tepung beras.
5.2 Saran
Setelah dilakukan percobaan sedimentasi, maka dapat dikemukakan saran, yaitu :
1. Dilakukan variasi sampel dengan tingkat ukuran partikel yang besar.
2. Pengendapan dilakukan dengan pemberian kecepatan pada cairan yang
mau diendapkan
3. Bagaiman kalau dilakukan variasi pengadukan terhadap kecepatan
pengendapan.
DAFTAR PUSTAKA
Geankoplis, Christie J. 1997. Transpor Processes and Unit Operation. 3th Edition.
New Delhi : Prentice Hall of India.
McCabe, Warren L., dkk. 1999. Operasi Teknik Kimia. Jilid 2. Jakarta : Penerbit
Erlangga.
LAMPIRAN A
DATA PERCOBAAN
z (cm)
Waktu
Co=75 Co=100 Co=125
(Menit) (gr/L) (gr/L) (gr/L)
0 12 12 12
4 7,5 8 9
8 4 5,5 8
12 2,4 3,7 6
16 2,4 2 5,5
20 2,4 2 4,5
24 2,4 2 3,9
28 2 3,5
32 3,5
36 3,5
A.1.2 Hasil Percobaan Tepung Terigu dalam beaker gelas
Tabel A.2 Hasil Tepung Terigu dalam beaker gelas
z (cm)
Waktu
Co=75 Co=100 Co=125
(Menit) (gr/L) (gr/L) (gr/L)
0 12 12 12
4 1,5 8 9
8 2,3 6 7,5
12 2,3 4 6,5
16 3 3,5 5,5
20 3 3,5 5,5
24 3 3,5 5,5
28 3 3,5 5,5
32 3,5
z (cm)
Waktu
Co=75 Co=100 Co=125
(Menit) (gr/L) (gr/L) (gr/L)
0 12 12 12
4 9 9 9,5
8 5 8 8
12 4,5 4 6
16 3 4 4,5
20 3 4 4,5
24 3 4 4,5
28 3 4,5
LAMPIRAN B
CONTOH PERHITUNGAN
V=
V= = 0,846 cm/menit
B.1.2 Menentukan Laju Pengendapan (v) pada Kapur Sirih
Untuk mencari laju pengendapan yaitu ditarik dari slope setiap garis dari
grafik berikut ini:
V= z’
t’
V= = 1,167 cm/menit
Co.zo = CL.zL
CL = Co.zo
zL
=
75 x 12
7,5
CL = 120 gr/L
B.2.2 Menentukan Konsentrasi Padatan (CL) Kapur Sirih
Co = 75 gr/L
zo = 12 cm
Co.zo = CL.zL
CL = Co.zo
zL
=
75 x 12
9
CL = 100 gr/L