You are on page 1of 4

1.

Negara Timur Purba/Kuno


Menurut penulis-penulis barat tipe negara Timur Purba adalah Tyrannie
atau Despotie. Negara Timur Purba itu diperintahkan oleh raja-raja yang
berkuasa mutlak dan sewenang-wenang. Pendapat mereka tidak dapat
dibenarkan seluruhnya oleh karena tinjauan mereka dilihat dari segi kaca
mata Barat yang kurang mengenal latar belakang dari struktur masyarakat
Timur. Mereka berpendapat seperti itu karena kerajaan di Barat dikenal
kalimat yang berbunyi : the king can do not wrong yang artinya apapun yang
raja perbuat adalah benar adanya.
Namun melihat keadaan di Timur dimana raja dianggap sebagai pusat
sumber kekuasaan dan berdiri di tengah-tengahnya dan bertanggung jawab
terhadap segala suka dan duka rakyat dan negaranya. Dalam tugasnya itu
raja dibantu oleh menteri-menteri yang tidak mengemban tanggung jawab
untuk rakyat. Jadi, rakyat tetap menjadi tanggung jawab oleh raja. Sehingga
pemahaman mengenai penulis-penulis Barat tidak benar.

2. Negara Yunani Purba/Kuno


Negara Yunani Kuno mempunyai tipe negara sebagai polis atau kota.
Penduduknya sedikit dan pemerintahannya demokratis. Yang penting dari
tipe kota ini adalah susunan pemerintahannya. Rakyat langsung ikut serta
dalam pemerintahan dan pemerintahan ini merupakan pemeritahan
demokrasi langsung sehingga rakyat harus mempunyai pengetahuan yang
cukup untuk ikut serta dalam pemerintahan.
Pemerintahan itu diselenggarakan dengan mengumpulkan rakyat disatu
tempat yang disebut ecclasia. Dalam rapat itu masyarakat membantu
negara dalam masalah-masalah yang akan dikemukakan pada pemerintah.
Namun pada kenyataannya tidak semua rakyat Yunani benas karena itu
tidak semua rakyat Yunani mempunyai hak suara dalam ecclasia dan
musyawarah untuk mendapatkan kata sepakat tidak langsung dari
masyarakat melainkan menyerahkan hak suaranya kepada orang yang
pandai bicara yang disebut rethorica.

3. Negara Romawi Purba/Kuno


Tipe dari negara Romawi Purba digambarkan sebagai suatu imperium
yang mempunyai wilayah yang luas sekali karena jajahan-jajahannya. Pada
saat itu di Romawi terdapat suatu ajarah yang diperolehnya dari Yunani
sebagai hasil proses alkulturasi. Ajaran-ajaran yang dibawa dari Yunani
diantaranya adalah mengenai demokrasi atau kedaulatan rakyat. Namun
pada kenyataannya Caesar mempunyai kekuasaan yang besar sekali dan
dapat bertindak sesuai kehendak hatinya dan terkenal sebagai seorang tiran.
Lalu pada kedaulatan rakyat yang mereka terima dari kebudayaan Yunani di
konstruksi menjadi paham Caesarismus. Dimana seluruh kekuasaan rakyt
dipercayakan pada Caesar. Jadi yang kita lihat di Romawi itu bukannya suatu
kedaulatan rakyat namun kedaulatan mutlak daripada Caesar.
Roma adalah suatu polis sedangkan daerah-daerah di sekitarnya
merupakan tambahannya. Dana juga tentang pengertian polis pada waktu di
romawi tidak benar, oleh akrena Romawi bukan lagi suatu negara kota yang
kevil wilayah dan penduduknya. Romawi adalah suatu imperium yang bukan
merupakan City State melainkan Country State dan inilah tipe daripada
negara Romawi.

4. Negara Abad Pertengahan


Abad Pertengahan sudah merupakan country state yang sifatnya
mendua. Dualisme itu disebabkan oleh karena adalnya dua macam hak yang
menjadi dasar bagi terbentuknya yaitu :
- Hak raja untuk memerintah yang disebut Rex
- Hak rakyat yang disebut Regnum
Hak milik atas tanah menurut hukum Perdata barat sifatnya mutlak
sebab bersumber pada hak perseorangan yang tidak bisa diganggu gugat.
Berbeda dengan sekarang, hak milik itu mempunyai fungsi sosial. Dulunya
hak milik memiliki arti negatif dimana merusak barang kepemilikan adalah
haknya namun paham sekarang, hak milik mempunyai kewajiban untuk
mengabdi kepada kepentingan umum.
dari hak-hak tersebut muncul hak-hak kota (staatrechten) yaitu hak
yang diberikan oleh raja kepada kota yang berjasa. Demikianlah timbul hak-
hak rakyat yang dapat membatasi kekuasaan daripada raja yang
dikemukakan oleh aliran monarchomachen yang hendak mencegah tindakan
sewenang-wenangan raja yang diletakan dalam leges fundamentalis.

5. Negara Hukum
Segala hukum itu diartikan sebagai negara dimana tindakan pemerintah
maupun rakyatnya didasarkan atas hukum untuk mencegah adanya
tindakan sewenang-wenang dari pihak penguasa dan tindakan rakyat
menurut kehendak sendiri. Negara hukum timbul sebagai reaksi terhadap
kekuasaan raja-raja yang absolut oleh karena itu tujuan daru hukum mula-
mula hendak membebaskan diri dari campur tangan negara.
Negara hukum memiliki empat unsur yaitu :
- Hak-hak asasi
- Pembagian kekuasaan (triaspolitika)
- Adanya UU bagi tindakan pemerintahan
- Peradilan administrasi yang berdiri sendiri

PERBEDAAN NEGARA HUKUM MENURUT DICEY DAN AMERIKA


Menurut Dicey, negara hukum berdasarkan kedaulatan hukum adalah
"Rule of Law" yang unsur-unsurnya sebagai berikut.
- Equality before the law, artinya setiap manusia mempunyai kedudukan
hukum yang sama dan mendapatkan perlakuan yang sama
- Supremacy of law, artinya kekuasaan tertinggi terletak pada hukum
- Hak-hak asasi manusia tidak bersumber pada undang-undang dasar.
Berbeda dengan pemahaman negara di Amerika, mereka tidak
menyebutnya rule of law melainkan government of law not of man yang
artinya bahwa kekuasaan itu tidak bersumber pada seorang manusia pribadi
melainkan pada hukum.

You might also like