You are on page 1of 8

RISKA RISMAYANTI

09207244023

PSKR G

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Salah satu komponen yang menjadi sasaran peningkatan kualitas pendidikan adalah
sistem pembelajaran di kelas. Proses pembelajaran ini merupakan tanggungjawab guru dalam
mengembangkan segala potensi yang ada pada siswa. Tujuan pokok proses pembelajaran
adalah untuk mengubah tingkah laku siswa berdasarkan tujuan yang telah direncanakan dan
disusun oleh guru sebelum proses kegiatan pembelajaran berlangsung. Perubahan
tingkahlaku itu mencakup aspek intelektual.Ketika proses pembelajaran dipandang sebagai
proses perubahan tingkah laku siswa, peran penilaian dalam proses pembelajaran menjadi
sangat penting. Penilaian dalam proses pembelajaran merupakan suatu proses untuk
mengumpulkan, menganalisa dan menginterpretasi informasi untuk mengetahui tingkat
pencapaiantujuanpembelajaran.Sebagai bagian yang sangat penting dari sebuah proses
pembelajaran, penilaian dalam proses pembelajaran hendaknya dirancang dan dilaksanakan
oleh guru. Dengan melakukan penilaian ketika melaksanakan proses pembelajaran, guru akan
dapat mengetahui tingkat keberhasilan proses pembelajaran dan akan memperoleh bahan
masukan untuk menentukan langkah selanjutnya. Dengan demikian, keefektifan suatu proses
pembelajaran banyak ditentukan oleh peran penilaian dalam proses pembelajaran itu sendiri.
Furqon (1999) menyatakan bahwa penilaian sebagai salah satu komponen utama proses
pembelajaran harus dipahami, direncanakan dan dilaksanakan dalam upaya mendukung
keberhasilan peningkatan mutu proses pembelajaran. Mengingat hal tersebut, perlu dilakukan
penilaian dalam proses pembelajaran secara terus menerus dan berkesinambungan sebagai
alat pemantau tentang keefektifan proses belajar serta kemampuan siswa belajar. Penilaian
dalam proses pembelajaran merupakan bagian penting dari proses pembelajaran, karena itu
hendaknya dilakukan oleh guru agar dapat memperoleh informasi proses kemajuan belajar
siswa dan informasi keefektifan pembelajaran yang sedang berlangsung. Guru yang hanya
mengutamakan penilaian hasil tidak akan mendapatkan informasi yang akurat tentang siswa
yang benar-benar memahami materi dan siswa yang kurang memahami. Siswa yang dapat
menjawab dengan benar suatu persoalan, belum tentu mengetahui bagaimana mendapatkan
jawaban tersebut. Penilaian dalam proses pembelajaran lebih dapat berfungsi memberikan
informasi tentang siswa yang sudah memahami materi atau yang belum. Penilaian ini
berkesinambungan dengan penilaian hasil artinya hasil penilaian dalam proses pembelajaran
akan memberikan sumbangan positif terhadap penilaian hasil. Dengan demikian perlu
diupayakan agar guru melakukan penilaian dalam proses pembelajaran disamping melakukan
penilaian hasil belajar.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas, disini kami merumuskan beberapa masalah yaitu:
1.Apakah pengertian evaluasi dan evaluasi pembelajaran?
2.Apakah sasaran evaluasi pembelajaran?
3.Bagaimanakah peranan evaluasi pembelajaran?

C. MANFAAT

Manfaat yang dapat dipetik dari tujuan di atas adalah:


1. Dapat memberi gambaran tentang peranan evaluasi dalam pembelajaran dengan demikian
diharapkan dapat memberi arti penting sebuah evaluasi itu sendiri.
2. Agar kita dapat memberikan evaluasi yang benar nantinya.
BABII

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN EVALUASI PEMBELAJARAN

Evaluasi pembelajaran merupakan penilaian kegiatan dan kemajuan belajar mahasiswa


yang dilakukan secara berkala berbentuk ujian, prak-tikum, tugas, dan atau pengamatan oleh
dosen. Bentuk ujian meliputi ujian tengah semester, ujian akhir semester, dan ujian tugas
akhir. Pembobotan masing-masing unsur penilaian ditetapkan dengan kesepakatan antara
dosen pembina matakuliah dan mahasiswa berdasarkan silabus matakuliah yang diatur dalam
pedoman akademik masing-masing fakultas/program studi setara fakultas dan program
pascasarjana.

Suatu matakuliah (kecuali matakuliah seminar, kuliah kerja, magang, praktek


lapangan, dan tugas akhir) boleh diujikan pada akhir semester apabila jumlah
pertemuan/tatap muka sekurang-kurangnya 80% dari total tatap muka. Mahasiswa dapat
mengikuti ujian akhir semester apabila telah memenuhi persyaratan sebagai berikut:

1. kehadiran ≥ 75% dari jumlah tatap muka untuk setiap matakuliah yang diprogram,
kecuali ada alasan yang dapat dipertanggungjawabkan; dan
2. memenuhi ketentuan lain yang ditetapkan oleh fakultas/program studi setara fakultas.

Mahasiswa diperkenankan mengikuti ujian susulan apabila sakit atau melaksanakan tugas
dari institusi. Prosedur ujian susulan sebagai berikut:

1. mahasiswa mendaftar ujian susulan secara on-line dan mencetak formulir persetujuan
(F1) dari SIAKAD serta melampirkan surat dokter atau surat tugas;
2. mahasiswa meminta persetujuan kepada dosen pengampu/pembina matakuliah dengan
membawa formulir Permohonan Ujian Susulan (F1);
3. mahasiswa menyerahkan formulir persetujuan ujian susulan yang telah ditandatangani
oleh dosen pengampu/pembina matakuliah kepada Operator Program Studi/Jurusan untuk
dimintakan persetujuan Ketua Jurusan;
4. mahasiswa menyerahkan formulir persetujuan ujian susulan yang telah ditandatangani
oleh Ketua Jurusan kepada Operator Fakultas untuk dimintakan persetujuan Dekan atau
Pembantu Dekan I.

Mahasiswa dapat mengikuti ujian tugas akhir (laporan, skripsi, tesis, atau disertasi), apabila
telah memenuhi persyaratan sebagai berikut:

1. telah menyelesaikan semua matakuliah yang ditentukan oleh fakultas/ program studi
setara fakultas tanpa nilai E dengan IPK ≥ 2,00, PP ≥ 85% (untuk Ilmu-ilmu Kesehatan
PP ≥ 90%); dan
2. ketentuan lain yang ditetapkan oleh fakultas/program studi setara fakultas dan program
pascasarjana. Penilaian prestasi hasil belajar mahasiswa dikelompokkan berdasarkan
kriteria rentang nilai. Pengelompokan tersebut dapat dilihat pada Tabel berikut.

Tabel 4.4 Pengelompokan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa

Huruf  Nilai  Rentang Nilai  Penggolongan 


A  4,0  80 - 100  Sangat baik 
B  3,0  70 - 79  Baik
C  2,0  60 - 69  Cukup
D  1,0  50 - 59  Kurang
E  0  0 - 49  Sangat kurang 

Matakuliah dengan nilai B, C, dan D pada semua program pendidikan dapat diprogram
ulang. Semua matakuliah yang diprogram ulang, nilai yang diakui adalah nilai yang
diperoleh pada program terakhir.

Di samping evaluasi pembelajaran terhadap kemajuan belajar mahasiswa, juga dilakukan


evaluasi terhadap proses belajar-mengajar. Pelaksanaan evaluasi proses belajar-mengajar
dilakukan oleh fakultas/program studi setara fakultas. Komponen yang dievaluasi meliputi:

1. kelengkapan dan kesesuaian antara perencanaan (silabus) dan pelaksanaan pembelajaran;


2. kesesuaian antara sarana dan tujuan pembelajaran; dan
3. peran serta mahasiswa dalam kegiatan pembelajaran.
B. SASARAN EVALUASI PEMBELAJARAN

Evaluasi pembelajaran adalah evaluasi terhadap proses belajar mengajar. Secara


sistemik, evaluasi pembelajaran diarahkan pada komponen-komponen sistem pembelajaran,
yang mencakup :
1. komponen input, yakni perilaku awal siswa,
2. komponen input instrumental yakni kemampuan profesional guru/tenaga kependidikan,
3. komponen kurikulum (program studi, metode, media),
4. komponen administratif (alat,waktu, dana),
5. Komponen proses ialah prosedur pelaksanaan pembelajaran.
6. Komponen output ialah hasil pembelajaran yang menandai ketercapaian tujuan
pembelajaran.

Evaluasi disini hanya ditujukan pada evaluasi terhadap komponen proses dalam
kaitannya dengan komponen input instrumental.

Dalam hal ini yang dievaluasi adalah karakteristik siswa dengan menggunakan suatu
tolak ukur tertentu. Karakteristik-karakteristik tersebut dalam ruang lingkup kegiatan belajar-
mengajar adalah
1. Tampilan siswa dalam bidang kognitif,
2. Afektif, dan
3. Psikomotor.

Tampilan tersebut dapat dievaluasi secara lisan, tertulis, maupun perbuatan. Dengan
demikian mengevaluasi di sini adalah menentukan apakah tampilan siswa telah sesuai
dengan tujuan instruksional yang telah dirumuskan atau belum.

Apabila lebih lanjut kita kaji pengertian evaluasi dalam pembelajaran, maka akan
diperoleh pengertian yang tidak jauh berbeda dengan pengertian evaluasi secara umum.
Pengertian evaluasi pembelajaran adalah proses untuk menentukan nilai pembelajaran yang
dilaksanakan, dengan melalui :
1. Kegiatan pengukuran. Pengukuran yang dimaksud di sini adalah proses membandingkan
tingkat keberhasilan pembelajaran dengan ukuran keberhasilan pembelajaran yang telah
ditentukan secara kuantitatif.
2. Penilaian pembelajaran. Penilaian yang dimaksud di sini adalah proses pembuatan
keputusan nilai keberhasilan pembelajaran secara kualitatif.

C. PERANAN EVALUASI PEMBELAJARAN

Evaluasi dilaksanakan untuk meneliti hasil dan proses belajar siswa, untuk mengetahui
kesulitan-kesulitan yang melekat pada proses belajar itu. Evaluasi tidak mungkin dipisahkan
dari belajar, maka harus diberikan secara wajar agar tidak merugikan. Dalam menjalankan
evaluasi, pelajar sendiri harus turut mempunyai saham secara aktif.
Evaluasi pembelajaran berfungsi untuk :
1. Pengembangan
Untuk pengembangan sutau program pendidikan, yang meliputi program studi, kurikulum,
program pembelajaran, desain belajar mengajar, yang pada hakikatnya adalah pengembangan
dalam bidang perencanaan.
2. Akreditasi
Evaluasi juga berfungsi untuk menetapkan kedudukan suatu program pembelajaran
berdasarkan ukuran/kriteria tertentu,sehingga suatu program dapat dipercaya, diyakini dan
dapat dilaksanakan terus, atau sebaliknya program itu harus diperbaiki/disempurnakan.
Evaluasi itu sendiri dalam kaitannya dengan pembelajaran akan berpengaruh terhadap apakah
tujuan pembelajaran itu tercapai atau tidak. Dengan demikian kegiatan evaluasi sangat
penting untuk mengukur sejauh mana keberhasilan siswa maupun guru dalam proses belajar
mengajar Lebih jauh tentang peranan evaluasi dalam pendidikan dijelaskan oleh Worthen
dan Sanders (Worthen, 1987:5) yaitu :
1. Menjadi dasar pembuatan keputusan dan pengambilan kebijakan.
2. Mengukur prestasi siswa
3. Mengevaluasi kurikulum
4. Mengakreditasi sekolah
5. Memantau pemanfaatan dana masyarakat.
6. Memperbaiki materi dan program pendidikan.
Evaluasi pembelajaran berperan untuk mengetahui sampai sejauh mana efisiensi proses
pembelajaran yang dilaksanakan dan efektifitas pencapaian tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan.

BAB III

PENUTUP

A. SIMPULAN

Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan:

1. Evaluasi secara umum dapat diartikan sebagai proses sistematis untuk menentukan nilai
sesuatu (tujuan, kegiatan, keputusan, unjuk kerja, proses, orang, maupun objek)
berdasarkan kriteria tertentu. Dalam rangka kegiatan pembelajaran, evaluasi dapat
didefinisikan sebagai suatu proses sistematik dalam menentukan tingkat pencapaian
tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
2. Evaluasi pembelajaran diarahkan pada komponen-komponen sistem pembelajaran, yang
mencakup komponen input, komponen input instrumental, komponen kurikulum,
komponen administratif, komponen proses, dan komponen output. Karakteristik siswa
yang dievaluasi dalam ruang lingkup kegiatan belajar mengajar adalah tampilan siswa
dalam bidang kognitif, afektif, dan psikomotor.
3. Peranan evaluasi dalam pendidikan yakni menjadi dasar pembuatan keputusan dan
pengambilan kebijakan, mengukur prestasi siswa, mengevaluasi kurikulum,
mengakreditasi sekolah, memantau pemanfaatan dana masyarakat, memperbaiki materi
dan program pendidikan. Evaluasi pembelajaran berfungsi untuk pengembangan dan
akreditasi.
B. SARAN

Bagi para pembaca dapat menambahkan bagian-bagian yang dirasa kurang lengkap/sesuai,
dengan pustaka yang dimiliki.

You might also like