Professional Documents
Culture Documents
Masa subur adalah suatu masa dalam siklus menstruasi perempuan dimana
terdapat sel telur yang matang yang siap dibuahi, sehingga bila perempuan
tersebut melakukan hubungan seksual maka dimungkinkan terjadi kehamilan.
Melalui pengalaman, fase subur dan fase tidak subur dalam siklus menstruasi
dapat dinilai secara akurat dan pengetahuan ini dapat digunakan untuk
merencanakan kehamilan dan menghindari kehamilan.
Fisiologi sperma
4. Penetrasi sperma akan dihalangi oleh lendir sperma yang tebal yang
menutupi serviks selama masa tidak subur. Sperma yang tinggal di
vagina akan dirusak dalam beberapa jam oleh keasaman cairan
vagina.
Dengan fakta di atas, maka disimpulkan bahwa seorang laki-laki selalu dalam
keadaan subur, sedangkan kesuburan perempuan terjadi dalam suatu siklus.
Panjang siklus bervariasi dari 23 hari atau kurang untuk siklus pendek dan
lebih dari 35 hari untuk siklus yang panjang. Ada sejumlah perempuan yang
siklusnya teratur, sementara ada pula yang bervariasi sampai dengan 7 hari. Untuk
lebih memudahkan pemahaman, pada tulisan ini kita gunakan rata-rata siklus 28
hari.
Kelenjar pituitari pada dasar otak akan mengeluarkan FSH yang akan
merangsang pematangan folikel di ovarium (indung telur). Pematangan folikel ini
akan meningkatkan produksi esterogen.
Korpus luteum akan bertahan sekitar 14 hari, kemudian akan kisut dan mati;
progesteron akan turun; suhu turun; dan endometrium akan mengalami
disintegrasi sehingga terjadilah menstruasi dan lengkaplah satu siklus.
Pada siklus yang pendek, misalnya 21 hari, ovulasi terjadi sekitar pada hari
ketujuh dan di sini tidak ada fase tidak subur sebelum ovulasi. Sedangkan pada
siklus yang panjang, misalnya 35 hari, ovulasi tidak akan terjadi sampai dengan
hari ke 21, sehingga mempunyai hari-hari tidak subur sebelum ovulasi yang
panjang.
4. Untuk akurasi, bila salah satu metode telah dipilih untuk digunakan,
maka sebaiknya tidak diganti sampai dengan siklus berikutnya.
8. Segala sesuatu yang tidak biasa seperti demam, tidur larut, kondisi
sedang stress sebaiknya dicatat.
Siklus dengan ovulasi ditandai dengan adanya grafik bifasik. Suhu akan
berada pada tingkat yang rendah sampai dengan terjadinya ovulasi ketika
peningkatan terjadi sekitar 0,2 ˚C atau lebih. Peningkatan ini biasanya terjadi
secara tiba-tiba antara satu hari dengan hari berikutnya. Selanjutnya suhu akan
menetap pada tingkat yang lebih tinggi sampai sebelum atau pada awal menstruasi
selanjutnya.
Menentukan fase tidak subur setelah ovulasi
Segera setelah tiga suhu pada level yang tinggi dicatat, maka sampai dengan
akhir siklus, kondisi ini merupakan kondisi tidak subur.
Penggunaan garis horisontal untuk membantu menghindari kesalahan
interpretasi ketika 6 suhu pada level yang rendah meragukan. Hal ini bisa terjadi
misalnya pada menyusui, setelah menggunakan pil kontrasepsi atau pada waktu
premenopause.
Dengan pengalaman dalam mencatat suhu ini, dapat dikenali bentuk garis
horisontal dan range normal untuk fase suhu yang rendah dan fase pada suhu yang
tinggi. Pengalaman ini dapat membantu menginterpretasikan grafik yang lebih sulit.
Peningkatan suhu yang lambat yaitu suhu meningkat dengan lambat sampai
beberapa hari.
Peningkatan suhu anak tangga yaitu peningkatan suhu yang bila digambarkan
pada grafik akan membentuk beberapa anak tangga.
Peningkatan suhu gigi gergaji yaiu peningkatan suhu yang bila digmbarkan di
grafik akan menggambarkan serangkaian suhu puncak dan lembah. Meskipun
sangat jarang, bentuk ini lebih sulit diinterpretasikan.
Peningkatan suhu terjadi bila pencatatan suhu 0,2 ˚C atau lebih di atas suhu-
suhu beberapa hari sebelumnya. Peningkatan suhu ini dapat disebabkan karena
minum alkohol, tidur terlalu larut, bangun terlalu siang, sakit atau stres Kadang-
kadang tidak didapatkan penyebab yang nyata peningkatan suhu ini.
Setiap terjadi kenaikan suhu yang tajam, akan lebih baik bila ada penjelasan
tentang kenaikan suhu tersebut. Bila hanya satu kenaikan suhu yang tajam pada 6
suhu pada tingkat yang rendah, suhu tersebut dapat diabaikan. Bila lebih dari satu,
sebaiknya ditunggu beberapa hari sampai posisinya menjadi normal kembali.
Demikian juga bila terjadi gangguan yang mempengaruhi 3 suhu pada tingkat yang
lebih tinggi, sebaiknya ditunggu suhu yang keempat untuk meyakinkan adanya
infertilitas
Jika fase ini kurang dari 9 hari, siklus akan merupakan siklus yang tidak subur
karena tidak waktu yang cukup untuk implantasi. Namun hal ini hanya dapat
diketahui secara restropekif.
Fase yang pendek ini dapat terjadi pada saat stres, menyusui atau
premenopause
Siklus anovulasi
Siklus anovulasi, siklus yang terjadi tanpa ada ovulasi, ditandai dengan
sebuah grafik monofasik yaitu suhu tetap pada satu tingkat pada seluruh siklus.
Siklus ini lebih sering terjadi pada premenopause, setelah melahirkan dan setelah
menggunakan pil kontrasepsi.
Perubahan lendir serviks dapat diamati melalui vulva (alat kelamin luar) dan
dicatat setiap hari. Perubahan lendir dapat juga diamati pada serviks dimana lendir
tersebut akan muncul sehari sebelum muncul di vulva. Perubahan ini mungkin
dikaburkan dengan adanya cairan sperma, spermisida atau infeksi vagina.
Lendir serviks ini dapat dikenali dengan rasa/sensasi, penampakan, dan tes
dengan jari tangan.
Sensasi
Sensasi sangat penting dan sering merupakan hal tersulit untuk dipelajari.
Ada atau tidaknya lendir dikenali dengan sensasi pada vulva. Sensasi mungkin
merupakan rasa yang jelas tentang kering, lembab, lengket, basah, licin, atau
lubrikasi
Penampakan
Kertas tisu putih dan lembut diusapkan pada vulva. Tisu akan basah dan bila
ada lendir serviks, lendir akan terlihat menggumpal pada tisu. Warna lendir dicatat,
mungkin berwarna putih, krem, buram, atau transparan. Lendir sering terlihat pula
pada celana dalam, dalam kondisi kering sehingga karakteristiknya telah berubah
Tes Jari
Tes ini dapat dilakukan pada lendir yang terdapat di atas tisu dengan cara
mengambil lendir tersebut dengan ujung jari telunjuk dan ibu jari. Dengan
perlahan, jari telunjuk ditarik, untuk melihat elastisitas lendir. Lendir mungkin
elastis, atau mudah pecah, atau lembut, licin seperti putih telur yang mentah.
Elastisitas ini dikenal dengan nama efek Spin dan menunjukkan bahwa lendir subur.
elastis
(seperti putih telur yang
mentah)
Setelah menstruasi, dalam beberapa hari vulva dalam kondisi kering. Fase ini
mungkin tidak ada bila siklusnya pendek dan akan panjang bila siklusnya panjang.
Sensasi kering di vulva dan biasanya tidak ditemukan lendir.
Fase subur
Ketika esterogen meningkat, lendir serviks dapat dirasakan pada vulva. Pada
mulanya akan memberikan sensasi lembab dan akan terdapat sejumlah kecil lendir
yang berwarna putih atau krem. Pada tes dengan jari, lendir cenderung
mempertahankan bentuk dan mudah pecah.
Pada fase transisi, jumlah lendir meningkat dan lendir dengan warna seperti
awan dapat dilihat. Elastisitas rendah dan menimbulkan sensasi basah.
Pada saat mendekati ovulasi, lendir makin banyak dan mungkin jumlahnya
bisa 10 kali lipat. Ini memberikan sensasi licin pada vulva. Penampakan seperti
putih telur yang mentah, tipis, berair, dan transparan. Pada tes dengan jari, lendir
yang sangat subur ini dapat ditarik sampai beberapa cm sebelum pecah.
Hari puncak
Hari puncak menunjukkan hari terakhir dimana lendir yang elastis, transparan
terlihat atau dirasakan.
Selama fase setelah ovulasi, setelah hari puncak, sensasi licin menghilang dan
secara tiba-tiba kembali ke kering lagi. Gejala subyektif ini merefleksikan adanya
progesteron, yang menebalkan lendir sehingga menyumbat serviks dan
menghalangi masuknya sperma.
Pada pemeriksaan lendir serviks ini ada beberapa yang harus diingat:
- Setiap perubahan sensasi dan bahkan pada sejumlah kecil lendir harus
diperhatikan.
1. Lendir mesti diperhatikan selama seharian dan grafik diberi tanda setiap
malam.
a. Setiap hari ketika darah sedang keluar, termasuk bercak, diberi tanda
M (menstruasi).
b. Ketika merasakan sensasi kering pada vulva dan lendir tidak terlihat,
diberi tanda K (kering).
c. Setiap hari ketika terlihat lendir yang putih atau krem diberi tanda L
(lendir).
d. Setiap hari ketika terlihat lendir yang transparan, licin, diberi tanda S
(subur).
2. Mendeskripsikan dengan kata-kata sendiri
a. Sensasi : lembab, lengket, basah, licin
b. Penampakan pada tisu: putih, krem, berawan, atau transparan.
Hari ini ditandai dengan memberi tanda silang pada huruf S yang terakhir.
Hari ini dapat diketahui secara restropektif. Pada hari selanjutnya akan
terjadi perubahan lendir menjadi lebih tebal, putih dan lengket atau menjadi
kering lagi.
4. Tanda-tanda tambahan
5. Hubungan seksual
Karena cairan semen akan mempengaruhi konsistensi lendir, dicatat dalam
grafik dengan melingkari nomornya.
- selama fase tidak subur sebelum ovulasi, serviks terletak rendah dalam
vagina dan mudah dicapai oleh ujung jari.
o Serviks panjang, miring, dan menempel pada dinding vaina.
- Fase tidak subur setelah ovulasi, serviks akan kembali ke kondisi tidak
subur dalam waktu 24– 48 jam
Perubahan serviks dapat dirasakan oleh ujung jari. Sentuhan yang lembut
diperlukan untuk mengenali perubahan serviks dari hari ke hari.
Serviks sebaiknya diperiksa setiap hari pada waktu yang sama, misalnya
sembari mandi pagi. Sebelum memeriksa, kandung kemih harus kosong (buang air
kecil terlebih dahulu). Setiap kali pemeriksaan sebaiknya menggunakan posisi yang
sama, baik berdiri dengan satu kaki dinaikkan (misal pada ditumpukan pada sisi
bak mandi) atau jongkok. Tangan dicuci bersih dengan menggunakan sabun dan
dikeringkan (kuku tangan harus pendek). Jika memungkinkan menggunakan
sarung tangan yang telah disucihamakan. Jari telunjuk tangan kanan secara
perlahan dimasukkan dalam vagina sampai teraba serviks.
Pada perabaan serviks terasa bola licin yang berlekuk, sedangkan vagina akan
teraba lembut, lembab, dan berlekuk-lekuk.
Jika serviks sulit dicapai, rahim dapat didorong ke bawah dengan menekan
perut bagian bawah sedikit tulang pubis dengan tangan kiri.
Panjang siklus sebaiknya diukur dari hari pertama menstruasi sampai dengan
menstruasi berikutnya, tetapi tidak termasuk hari pertamanya. Adanya bercak
sebelum periode sebaiknya dimasukkan pada siklus sebelumnya. Hal ini akan
membantu untuk menentukan panjang fase sebelum dan setelah ovulasi dengan
lebih tepat.
Contoh, panjang siklus selama 6 bulan terakhir adalah 28, 29, 28, 27, 30, dan
28. Maka hari terakhir masa tidak subur sebelum ovulasi adalah hari ke 7 (27-20),
dan hari terakhir masa subur adalah hari ke 20 (30-10).
Merencanakan Kehamilan
Dengan mengetahui masa subur, ini akan bermanfaat bagi pasangan yang
bermasalah dalam mendapatkan keturunan, yaitu dengan cara:
Pada pasangan yang normal, kehamilan mungkin terjadi pada setiap waktu
pada masa subur tetapi hubunan seksual paling mungkin akan menghasilkan
kehamilan pada hari-hari di mana terdapat lendir serviks dengan kesuburan tinggi,
terdapat sensasi basah atau licin pada vulva, dengan lendir serviks yang transparan
dan elastis. Jumlah lendir subur yang paling banyak terjadi satu atau dua hari
sebelum hari puncak dan merupakan waktu dengan tingkat kesuburan yang tinggi.
Hari puncak hari terakhir ketika lendir yang subur ada sering bersamaan dengan
waktu ovulasi. Pergeseran suhu menyakinkan bahwa ovulasi sedang terjadi. Pada
waktu tingkat kesuburan maksimum, serviks tinggi, pendek, lurus, lembek, dan
terbuka dan mengalirkan lendir yang subur.
Bila dalam 6 bulan setelah melakukan hubungn seksual secara eratur dalam
masa subur namun tidak terjadi kehamilan, sebaiknya menemui dokter untuk
pemeriksaan lebih lanjut.
Suhu
Grafik suhu merupakan alat bantu penting untuk mendapatkan kehamilan bila
digunakan dengan benar. Grafik ini tidak dapat memprediksikan kapan terjadinya
ovulasi, namun merupakan alat yang dapat diandalkan untuk mengkonfirmasikan
adanya ovulasi.
Lendir Serviks
Mencegah kehamilan
Fase ini dapat dikenali dengan gejala pada lendir, tanda-tanda serviks,
perhitungan kalender atau aturan Doering
c. Perhitungan kalender
d. Aturan Doering
Fase tidak subur setelah ovulasi ini dikenali melalui suhu, ledir dan tanda-
tanda pada serviks.
a. Suhu
Fase ini dimulai setelah tiga suhu pada tingkat yang tinggi tercatat,
dengan memenuhi syarat sebagai berikut:
o Paling tidak salah satu minimal 0,2 ˚C atau lebih di atas garis
horisontal
Pada hari ketiga seteah serviks kembali pada kondisi tidak subur.
Fase ini mulai setelah tiga suhu yang tinggi tercatat, dan suhu
tersebut setelah hari puncak yang ditunjukkan dengan gejala pada
lendir.
Hubungan seksual pada fase ini masih mempunyai resiko kehamilan meski tidak
besar. Fase ini tergantung pada tingkat kesuburan sperma, karena bila sperma
hidup pada lendir yang subur, masa hidup sperma akan memanjang.
Ovulasi dapat pula terjadi lebih awal daripada perkiraan. Pada perempuan dengan
siklus yang pendek antara 21– 24 hari atau dengan mentruasi yang lama, lendir
dapat timbul segera setelah menstruasi atau bahkan sebelum menstruasi selesai.
Pada kasus seperti ini, hubungan seksual dapat menyebabkan kehamilan.
Efektivitas fase tidak subur setelah ovulasi
Perlu ditekankan bahwa fase tidak subur setelah ovulasi merupakan waktu paling
aman untuk melakukan hubungan seksual bila ingin mencegah kehamilan. Jika saat
ovulasi telah ditentukan, tidak ada resiko lebih lanjut untuk timbulnya kesuburan
dalam siklus ini.
Kesimpulan
Sumber bacaan