You are on page 1of 13

MOTOR BAKAR BENSIN

1. MOTOR BAKAR 
1.1. Sejarah Motor Bakar
Nikolaus August Otto adalah seorang berkebangsaan Jerman yang pada tahun 1876 telah
menciptakan mesin/motor dengan pembakaran empat langkah. Suatu jenis mesin yang dipakai
jutaan manusia yang dibuat sejak saat itu hingga kini untuk menggerakkan mobil dan kendaraan
lainnya. 
Proses pembakaran pada bagian dalam mesin yang diciptakan Otto merupakan suatu hasil
pemikiran yang cermat dan brilian. Mesin jenis ini mulanya digunakan untuk menggerakkan
perahu motor dan sepeda motor.

1. 2. TEORI DASAR MOTOR BAKAR 

Pada prinsipnya motor bakar bekerja karena adanya energi panas yang diperoleh dari
pembakaran bahan bakar. Energi panas tersebut diperoleh dari siklus kerja dari motor bakar
tersebut. 

1.2.1. Motor Bakar Ditinjau Dari Memperoleh Energy Thermal

1. Mesin Pembakaran Luar (External Combustion Engine)

Pada mesin pembakaran luar proses pembakaran terjadi di luar mesin. Energy thermal
dari gas hasil pembakaran di pindahkan ke fluida kerja melalui beberapa dinding pemisah.
Contoh: mesin uap.
2. Mesin Pembakaran Dalam (Internal Combustion Engine)

Pada umumnya mesin pembakaran dalam ini disebut motor bakar, karena proses
pembakarannya terjadi didalam mesin motor itu sendiri, sehingga gas pembakaran yang terjadi
sekaligus berfungsi sebagai fluida kerja. Contohnya: motor bakar torak dan sistem turbin gas.
Dalam perencanaan ini pembahasan hanya pada motor bakar torak, motor bakar torak
menggunakan satu atau beberapa silinder dan di dalam silinder tersebut terdapat torak yang
bergerak bolak-balik.

Motor bakar adalah salah satu mesin kalor yang bekerja mengubah energi thermal
menjadi energi mekanik. Energi thermal ini diperoleh dari hasil pembakaran antara bahan bakar
dan udara didalam ruang bakar.

Gas hasil proses pembakaran ini kemudian digunakan untuk mendorong piston yang
dihubungkan dengan poros engkol melalui perantaraan sebuah batang penghubung (connecting
rod), sehingga gerak translasi dari piston diubah menjadi gerak rotasi pada poros engkol.

1.3. Motor Bakar Ditinjau Dari Siklus Kerja 

1. Motor 2 langkah

Motor 2 langkah adalah motor bakar yang menghasilkan satu langkah kerja atau dua kali
putaran poros engkol setiap siklusnya.

2. Motor 4 langkah

Motor 4 langkah adalah motor bakar yang menghasilkan dua langkah kerja atau empat
kali poros setiap siklusnya.

1.4. Motor Bakar Ditinjau Sistem Penyalaan

1. Pada motor bensin, proses penyalaan bahan bakar dinyalakan oleh loncatan bunga api
yang terjadi antara kedua elektroda dari busi, oleh karena itu motor bensin dinamakan Spark
Ignition Engine.
2. Pada motor diesel, proses penyalaannya terjadi karena bahan bakar yang disemprotkan
kedalam silinder pada saat udara bertemperatur dan bertekanan tinggi. Oleh karena itu motor
diesel dinamakan Compression Ignition Engine.

1.5. Motor Bakar Ditinjau Berdasarkan Susunan Silinder

1. Silinder 1 baris

Pada silinder 1 baris, sumbu dari semua silinder terletak pada sebuah bidang datar.

2. Silinder V

Pada silinder V, sumbu silinder terletak pada dua bidang yang berpotongan dan sumbu
poros engkol berhimpitan dengan garis potong kedua bidang tersebut.

3. Silinder X

Pada silinder X, dua buah silinder V yang di tempatkan bertolak belakang dan sumbu poros
engkolnya berhimpitan menjadi satu.

4. Silinder Radial

Pada silinder radial, silindernya terletak radial terhadap sumbu poros engkol. Pada makalah
ini penulis membahas tentang motor bakar bensin.

2.RUANG LINGKUP MOTOR BAKAR BENSIN

2.1. Proses Kerja Motor Bakar Bensin

2.1.1. Motor Bakar Bensin 4 Langkah

Motor bensin bekerja karena adanya energi panas yang diperoleh dari pembakaran campuran
udara dan bensin. Energi panas tersebut dapat diperoleh dengan cara :

Pada saat torak bergerak dari titik mati atas (TMA) ke titik mati bawah (TMB) terjadilah
penghisapan udara dan bensin dari karburator ke dalam silinder pada saat torak bergerak ke atas,
campuran tersebut dikompresikan akibatnya terjadi tekanan dan temperatur yang tinggi.
Selanjutnya dipercikkanlah bunga api dari busi mengakibatkan timbulnya energi panas,
akibatnya terdoronglah torak ke bawah menekan batang torak dan menggerakkan poros engkol.
2.1.1.1. Prinsip Kerja Motor Bakar Bensin 4 Langkah

Jumlah langkah yang terjadi pada siklus ini adalah 4 langkah torak dengan 2 putaran engkol
dan mesin ini disebut mesin 4 langkah. Langkah-langkah siklus motor bensin 4 langkah sebagai
berikut :

- Langkah Hisap

Torak bergerak dari titik mati atas (TMA) ke titik mati bawah (TMB), katup masuk terbuka
dan katup buang tertutup. Campuran udara bahan bakar dihisap ke dalam silinder. Pada langkah
hisap ini poros engkol melakukan setengah putaran pertama.

- Langkah Kompresi

Torak bergerak dari titik mati bawah (TMB) ke titik mati atas (TMA), katup masuk dan
katup keluar tertutup. Campuran udara dan bensin yang tadi dihisap, dikompresikan, sehingga
tekanan dan suhunya naik pada langkah kompresi ini poros engkol melakukan setengah putaran
kedua.
- Langkah Usaha

Pada saat torak berada dititik mati atas (TMA), katup masuk dan katup buang tertutup,
percikan bunga api keluar dari busi dan mengakibatkan terjadinya pembakaran campuran udara
dan bensin, dan mendorong torak ke bawah. Pada langkah usaha ini poros engkol melakukan
setengah putaran tiga.

- Langkah Buang

Torak bergerak dari titik mati bawah (TMB) ke titik mati atas (TMA). Katup masuk tertutup
dan katup buang terbuka, gas buang terdorong keluar. Pada langkah buang ini poros
engkolmembuat setengah putaran yang ke empat.

2.1.2. Prinsip Kerja Motor Bensin 2 Langkah

Pada motor bakar jenis ini dalam satu proses pembakaran memerlukan dua langkah piston
dari satu kali putaran poros engkol. Langkah-langkah pada siklus motor bakar bensin 2 langkah
sebagai berikut :
- Langkah Hisap dan Kompresi

Piston bergerak dari titik mati bawah (TMB) ke titik mati atas (TMA), lubang pemasukan
dan pembuangan terbuka gas baru masuk ke dalam silinder dan mendorong sisa-sisa pembakaran
keluar (membilas ruangan dalam silinder). Disini sebagian dari gas baru terbuang.
Lubang pemasukan dan pembuangan tertutup, gas baru dipadatkan (dikompresikan) hingga
terjadi tekanan yang tinggi, pada akhir langkah piston gas baru dinyalakan, di dalam karter di
bawah piston, tekanan menurun karena volume bertambah besar oleh gerakan piston, tekanan
menurun karena volume bertambah besar oleh gerakan piston dari titik mati bawah (TMB) ke
titik mati atas (TMA) sehingga campuran uap bensin dengan udara masuk dalam karter.

- Langkah Usaha dan Buang

Piston bergerak dari titik mati atas (TMA) ke titik mati bawah (TMB), katup pemasukan dan
pembuangan tertutup, setelah terjadi pembakaran tekanan gas naik lebih kurang 15 atm, piston
didorong menuju titik mati bawah (TMB), sehingga menghasilkan usaha/ekspansi campuran
uapbensin dan udara di dalam karter dipadatkan.

Lubang pembuangan terbuka, maka gas sisa hasil pembakaran keluar, kemudian lubang
pemsukan terbuka dan gas baru yang bertekanan lebih besar dari 1 atm masuk ke dalam silinder
mendorong gas bekas keluar (membilas silinder) sebagian gas baru ikut terbuang keluar.

2.2. Siklus Motor Bakar Bensin (Siklus Udara Volume Konstan)

Siklus yang digunakan dalam menganalisa proses thermodinamika dan kimia yang terjadi
pada motor bakar sebagai berikut:
Gambar 1. Diagram P-V Siklus Motor Bakar Bensin

Dimana:

0 – 1 : proses pemasukan atau isap pada tekanan konstan

1 – 2 : proses kompresi isentropic

2 – 3 : proses pemasukan kalor pada volume konstan

3 – 4 : proses ekspansi isentropic 

4 – 1 : proses pengeluaran kalor pada volume konstan

1 – 0 : proses pembuangan pada tekanan konstan


2.3. KELENGKAPAN MESIN

2.3.1 Sistem Pelumasan

Telah dikatakan bahwa di dalam mesin terdapat bagian-bagian yang bergerak, misalnya
poros engkol piston, batang torak, katup dan sebagainya. Sistem pelumas dimaksudkan untuk
mengeluarkan minyak pelumas ke bagian-bagian mesin yang bergerak. Sedangkan minyak
pelumas sendiri berfungsi :

1. Mengurangi gesekan dan mencegah keausan;

2. Membantu mendinginkan bagian-bagian mesin;

3. Memperbaiki kerapatan antara pistonring dengan dinding silinder;

4. Membersihkan mesin.

2.3.2. Sistem Pendinginan

Fungsi Sistem Pendinginan

Pembakaran campuran bahan bakar di dalam mesin menghasilkan gas bersuhu tinggi. Panas
yang dihasilkan ini sebagian di pakai tenaga penggerak. Sebagian hilang dibawa gas buang dan
sebagian lagi diserap oleh bagian-bagian mesin. Panas yang diserap ini harus dibuang untuk
menghindari panas yang berlebihan (overheating), yang dapat pula mengakibatkan mesin
menjadi retak.

Sistem pendinginan dimaksudkan untuk mengatasi keadaan tersebut. Selain itu juga
untuk mempertahanka suhu yang tetap dalam mesin. Sistem yang digunakan ada 2 cara :

1. Sistem Pendinginan Udara;

2. Sistem Pendinginan Air.

2.3.3. Sistem Bahan Bakar

Seperti diketahui bahwa motor bensin adalah suatu motor yang merubah energi panas
menjadi energi mekanis. Untuk mendapatkan energi panas dibutuhkan campuran gas yang terdiri
dari udara dan bensin. Untuk mendapatkan campuran tersebut maka dibutuhkan suatu sistem.
Sistem tersebut adalah sistem bahan bakar yang terdiri dari tanki bensin, saringan bensin, pompa
bensin, karburator, saringan udara, intake manifold, exhavst manifols, pipa gas buang dan
muffler.

Untuk merubah energi panas menjadi energi mekanis harus melalui pembakaran,
sedangkan sebelum terjadinya pembakaran udara dan bensin harus dicampur terlebih dahulu,
maka jelaslah bahwa fungsi utama dari sistem bahan bakar adalah untuk mencampur udara dan
bensin. 

3. KOMPONEN MESIN

3.1. KOMPONEN-KOMPONEN MESIN 

3.1.1. Blok Silinder (Cylinder Block)

Blok silinder merupakan bentuk dasar dari mesin yang berfungsi sebagai tempat untuk
membuat energi panas yang dihasilkan dari proses pembakaran bahan bakar. Blok silinder
terbuat dari besi tuang, paduan alumunium (allumunium alloys). Pada bagian luar block silinder
terdapat dudukan-dudukan untuk menempatkan kelegkapan-kelengkapan mesin, seperti starter,
alternator, pompa bensin dan distributor.

3.1.2. Silinder

Silinder berfungsi sebagai tempat untuk menghasilkan energi panas dari proses
pembakaran bahan bakar. Torak bergerak bolak balik di dalam silinder untuk merubah energi
panas menjadi energi mekanik, untuk menghindari keausan dan mencegah kebocoran gas
kompresi dan kehilangan panas antara silinder dan torak, maka permukaan silinder dilapisi
dengan Chrome.

3.1.3. Diameter Silinder dan Langkah Torak

Mesin dapat diklasifikasikan berdasarkan ukuran diameter silinder dan langkah torak.
Apabila diameter silinder sama dengan langkah torak disebut square engine. Langkah torak yang
lebih kecil dari diameter silinder disebut over square engine, sedangkan langkah torak yang lebih
besar dari diameter silinder disebut long strote engine. Long strote engine digunakan pada mesin
kecepatan rendah square dan over square engine digunakan pada mesin kecepatan tinggi.
3.1.4. Bak Engkol dan Karter (Crankcase and Oilpan)

Crankcase adalah rumah (tempat) untuk menempatkan poros engkol dan berada dibagian
bawah block silinder. Oilpan berfungsi sebagai tempat untuk menampung oli sebelum oli itu
dihisap dan ditekan oleh pompa oli. Oilpan terbuang dari plat baja yang diproses, pada oilpan
diberi sekat-sekat yang berfungsi untuk menjaga tinggi permukaan oli pada saat kendaraan pada
posisi miring atau nanjak dan juga berfungsi untuk mencegah guncangan minyak pelumas saat
kendaraan berhenti dengan tiba-tiba.

3.1.5. Kepala Silinder

Kepala silinder berfungsi sebagai tempat untuk ruang pembakaran dan untuk
menempatkam mekanisme katup, bahannya terbuat dari besi tuang atau paduan alumunium
(allumunium alloys). Kepala silnder dipasangkan pada block silinder yang diikat dengan baut-
baut. Kepala silinder juga berfungsi sebagai tutup silinder, konstruksi kepala silinder harus kuat
karena bekerja pada temperatur dan tekanan yang tinggi sekali.

3.1.6. Gasket Kepala Silinder (Cylinder Head Gasket)

Gasket kepala silinder berfungsi untuk mencegah kebocoran gas kompresi atau
pembakaran, air pendingin dan oli. Gasket kepala silinder terbuat dari tembaga (Copper),
asbestas dan plat baja.

3.1.7. Torak (Piston), Ring Torak, Batang Torak

Torak berfungsi untuk memindahkan tenaga yang diperoleh dari pembakaran campuran
udara dan bensin ke poros engkol melalui batang torak, bahannya terbuat dari besi tuang atau
paduan alumunium.

Piston terbuat dari paduan baja dan berfungsi untuk menghubungkan torak dengan batang
torak melalui lubang bushing yang terdapat di kedua sisi torak. Piston ring berfungsi untuk
mengikis kelebihan oli ke dalam ruang bakar. Piston ring terbuang dari baja tuang atau baja
spesial yang bermutu tinggi.
Celah cincin torak (piston ring gap) berfungsi untuk mencegah patahnya piston ring pada
saat ujung-ujung piston ring bersentuhan karena adanya pemuaian. Celah torak (piston clearance)
adalah kerenggangan (celah) antara torak dan dinding silinder yang berfungsi untuk memberikan
kebebasan pada torak memuai supaya torak dapat bekerja.

3.1.7.1. Batang Torak (Connecting Road)

Batang torak berfungsi untuk menghubungkan torak dengan poros engkol atau
meneruskan tenaga yang diperoleh torak ke poros engkol. Batang torak terbuat dari baja spesial.

3.1.8. Poros Engkol (Crank Shaft)

Poros engkol berfungsi untuk merubah gerak bolak-balik torak menjadi gerak putar yang
akhirnya digunakan untuk memutar roda-roda. Poros engkol terbuat dari baja tuang

3.1.9. Roda Penerus

Roda penerus befungsi untuk menerima sebagian tenaga yang diperoleh dari langkah
usaha dan memberikan tenaga kepada langkah-langkah yang lainnya. Di bagian luar roda
penerus di lengkapi dengan ring gear untuk perkaitan dengan starter piston. Roda penerus terbuat
dari besi tuang.

3.1.10. Mekanisme Katup

Mekanisme katup adalah suatu mekanisme pada mesin 4 langkah yang berfungsi untuk
mengatur membuka dan menutupnya katup-katup. Pada tiap-tiap silinder terdapat dua buah
katup, masing-masing katup hisap dan katup buang.

Bagian-bagian mekanisme katup :

- Katup (Valve) berfungsi untuk membuka dann menutup saluran hisap dan saluran
buang. Diameter katup hisap dibuat lebih besar dari katup buang. Katup terbuat dari baja chrome
nikel (nickel chrom steel) yang mempunyai daya tahan panas yang tinggi.

- Dudukannya katup (valve seat) berfungsi sebagai tempat duduknya kepala katup dan
terbuat dari chrome nikel.
- Pegas katup (valve spring) berfungsi untuk mengembalikan katup pada dudukannya
semula setelah katup bekerja.

- Valve lifler berfungsi untuk memindahkan gerakan hubungan ke rocker arm melalui
push rod. Valve lifter terbuat dari baja tuang. Bagian dalam valve lifler terdapat dudukan untuk
push rod. Bagian luar valve lifler dibuat halus untuk memudahkan berputar dan bergerak turun
naik. Pada dinding valve lifler terdapat dua buah lubang yang berfungsi untuk pelumasan.

- Push rod berfungsi untuk meneruskan gerakan valve lifler ke ujung rocker arm. Push
rod ini terbuat dari baja.

- Rocker arm berfungsi untuk menekan batang katup sehingga katup dapat membuka.
Rocker arm terbuat dari baja tuang, dibagian tengah diberi lubang pelumasan. Celah katup (valve
clearance) adalah celah antara rocker arm dan ujung batang katup yang tujuannya agar katup
duduk pada dudukannya yang sempurna.

3.1.11. Poros Bubungan (Camshaft and cam)

Poros bubungan berfungsi untuk mengatur waktu membuka dan menutupnya katup-
katup. Pada poros bubungan terdapat beberapa bubungan yang jumlahnya sesuai dengan
banyaknya katup, juga terdapat bubungan untuk menggerakkann pompa bensin dan terdapat gigi-
gigi untuk menggerakkan distributor.

3.1.11.1. Penggerak Poros Bubungan

- Timing Chain 

Timing chain adalah penggerak roda gigi yang mempergunakan rantai berfungsi untuk
memperbaiki efisiensi pemindahan dan untuk menghilangkan getaran-getaran yang terjadi.

- Timing Belt

Timing belt adalah penggerak roda gigi yang mempergunakan belt/ keuntungannya
mengurangi suara hentakan (driving noise). Beltnya terbuat dari karet yang sangat keras dan
tahan terhadap panas, intinya tidak elastis dan giginya terbuat dari kanvas yang mempunyai
ketahanan aus tinggi.
4. Kesimpulan

Dari uraian di atas kita dapat kita simpulkan pembahasan tentang Teori Motor Bakar
Bensin, yaitu :

1. Dilihat dari prinsip kerjanya, bahwa motor bakar itu terbagi ke dalam 2 macam, yaitu :

- Motor Bakar Bensin 4 Langkah;


- Motor Bakar Bensin 2 Langkah.
2. Motor Bakar bekerja karena adanya energi panas dari pembakaran bahan bakar.

3. Kelengkapan Mesin terdiri dari :

- Sistem Pelumasan;
- Sistem Pendingin;
- Sistem Pengapian;
- Sistem Bahan Bakar.
4. Komponen Motor Bakar terdiri dari :

- Blok Silinder;
- Silinder;
- Piston;
- Karter;
- Kepala Silinder;
- Poros Engkol;
- Fly Wheel.

5. Nikolaus August Otto (1832-1891) adalah seorang penemu berkebangsaan Jerman yang pada
tahun 1876 menciptakan mesin dengan empat dorongan pembakaran, jenis yang dipakai oleh
jutaan manusia yang dibuat sejak saat itu hingga kini.
DAFTAR PUSTAKA

1. Daryanto. 2003. Motor Bensin Pada Mobil. Bandung: CV. Yrama Widya

2. Daryanto. 2003. Motor Bakar Untuk Mobil. Cetakan ke : 6. Jakarta: PT. Asdi Mahasatya

3. Nacoela Soenarta, Schoini. Motor Serba Guna. Jakarta: PT. Pradnya Paramita

You might also like