Professional Documents
Culture Documents
E-mail: bakri@ui.edu
Abstrak
Mineral clay jenis kaolin telah digunakan sebagai sumber SiO2 dan menghasilkan campuran SiO2 jenis quartz dan
quartz alpha sekitar 60 % dari jumlah kaolin yang digunakan. Produk SiO2 berhasil diubah menjadi silika gel dan
digunakan sebagai penunjang katalis Ni/SiO2 melalui impregnasi larutan Ni(NO3)2, menghasilkan katalis Ka dan Kb
dengan luas permukaan lebih kecil dibanding silika gel. Ukuran pori dan volume pori Ka lebih besar dibanding Kb. Uji
katalitik pada hidrogenasi benzena menggunakan katalis Ka menghasilkan sikloheksana lebih banyak dibandingkan
dengan menggunakan katalis Kb.
Abstract
Kaolin as a SiO2 Source for Ni/SiO2 Catalyst Syntheses: Characterization and Application of Catalyst for
Hydrogenation Benzene to Cyclohexane. Kaolin one of clay minerals has been employed as a SiO2 source and
produced a mixture of two type SiO2, quartz and quartz alpha, with the amount of 60 % of kaolin used. The SiO2
produced had been diverted to silica gel and used as supporting agent for Ni/SiO2 catalyst through impregnation of
Ni(NO3)2 solution to form Ka and Kb catalysts, that having surface area smaller than the silica gel. The pore size and
volume of Ka catalyst is bigger than Kb catalyst. Catalytic properties of Ni/SiO2 catalysts have been investigated for
benzene hydrogenation and resulting Ka catalyst had produced more cyclohexane than Kb catalyst.
37
38 MAKARA, SAINS, VOLUME 12, NO. 1, APRIL 2008: 37-43
keasamannya, serta diuji coba pada reaksi hidrogenasi Pembuatan Katalis Ni/SiO2
benzena menjadi siklo heksana. Pembuatan katalis Ni/SiO2 dilakukan dengan dua cara,
yaitu;
2. Metode Penelitian a. Ke dalam empat wadah yang masing-masingnya
berisi 25 mL larutan Ni(NO3)2 dengan konsentrasi
Pada penelitian ini, tahap pertama yang dilakukan 0,5; 1,0; 1,5; dan 2,0 M ditambahkan 5,0 gr silika gel,
adalah membuat silika gel dari kaolin yang banyak diaduk selama 2 jam dan dibiarkan selama 24 jam.
mengandung unsur silika. Kemudian silika gel yang Campuran disaring dan endapan dikeringkan selama
dihasilkan diimpregnasi dengan logam Ni dan katalis 2 jam dalam oven dengan suhu 110 oC, kemudian
Ni/SiO2 yang dihasilkan dicoba pada hidrogenasi dikalsinasi pada suhu 500 oC selama 2 jam.
benzena menjadi siklo heksana. Selanjutnya katalis ini disebut katalis a (Ka), dan
empat katalis a ini dinamakan Ka-1 untuk
Isolasi SiO2 dari Kaolin penambahan larutan Ni(NO3)2 dengan konsentrasi 0,5
Kaolin (100 gram ) dipanaskan 800 oC dalam tanur M; Ka-2 (1,0 M); Ka-3 (1,5 M) dan Ka-4 (2,0 M).
selama 6 jam untuk menghasilkan kaolin metastabil. b. Dibuat sejumlah hidrosol seperti prosedur 2.3.,
Kemudian ke dalam 40,0 gram kaolin metastabil kemudian dibagi 4 bagian dan ke dalam masing-
ditambahkan 15 mL air, 280 mL HCl pekat dan 94 mL masing bagian ditambahkan 25 mL larutan Ni(NO3)2
HNO3 pekat (aqua regia), lalu direfluk pada 100 oC dengan konsentrasi 0,5; 1,0; 1,5; dan 2,0 M sambil
selama 4 jam dengan pengadukan merata. Setelah diaduk merata. Ke dalam campuran ditambahkan
dingin, ke dalam campuran ditambahkan lagi 90 mL HNO3 6,0 M setetes demi setetes hingga terbentuk
HCl pekat dan 30 mL HNO3 pekat untuk dilakukan gel. Kemudian gel disaring dan dicuci hingga bening,
refluks kembali. Hasil refluks disaring dan endapan dikeringkan dalam oven (110 oC; 2 jam) dan
SiO2 dicuci dengan aquademin hingga bebas asam dikalsinasi pada suhu 500 oC selama 2 jam.
kemudian dikeringkan dalam oven pada suhu 110 oC. Selanjutnya katalis ini disebut katalis b (Kb), dan
empat katalis jenis b ini dinamakan Kb-1 untuk
penambahan larutan Ni(NO3)2 dengan konsentrasi 0,5
Penentuan Kadar SiO2 M; Kb-2 (1,0 M); Kb-3 (1,5 M) dan Kb-4 (2,0 M).
SiO2 hasil isolasi (1,0 gram) dikeringkan hingga didapat
berat yang konstan (berat 1). Kemudian 1,0 gram SiO2
yang sama dilarutkan dengan menambahkan 1,0 mL air, Uji Katalis Ni/SiO2
5,0 mL HF dan 2-3 tetes H2SO4 pekat di dalam krusibel Penentuan Jumlah Ni yang Terdapat dalam Katalis.
platina. Kemudian larutan tersebut dipanaskan (tidak Katalis Ni/SiO2 (0,5 g) dilarutkan dengan cara
mendidih) hingga HF menguap (sekitar 1 jam), lalu menambahkan tetes demi tetes HF di dalam wadah
dipanaskan kembali pada suhu 1.050 oC dalam tanur plastik dan diencerkan dengan aquademin hingga 50,0
selama 15 menit. Residu didinginkan dalam desikator mL. Larutan ini kemudian diencerkan kembali hingga
dan ditimbang hingga konstan (berat 2). Selisih berat 1 100 kalinya, lalu dianalisa dengan menggunakan alat
dan berat 2 adalah berat SiO2 murni. AAS.
Pembuatan Silika Gel Uji Keasaman Katalis. Uji keasaman katalis dilakukan
SiO2 yang dihasilkan dari kaolin dicampur dengan pada reaktor unggun tetap (fixed bed reactor). Katalis
Na2CO3 (natrium karbonat) dengan perbandingan mol 1 dibentuk menjadi pelet kemudian dihaluskan dan di
:1 (6,0 gr SiO2 + 6,0 gr Na2CO3) kemudian digerus ayak hingga homogen dengan ukuran 0,125 – 0,5 mm.
hingga halus dan homogen. Campuran dilebur dalam Seberat 0,5 gram katalis dimasukkan ke dalam tempat
tanur 800 oC selama 3 jam, dan Na2SiO3 yang sampel dan direduksi dengan mengalirkan gas H2 (40
dihasilkan didiamkan selama semalam, kemudian mL/menit; bypass) pada suhu 500 oC selama 2 jam.
direndam dalam aquademin selama 12 jam. Endapan Setelah selesai suhu reaktor diturunkan menjadi 200 oC,
yang tersisa dipisahkan dari filtratnya dengan tempat sample (bubler) diisi larutan amonia kemudian
penyaringan, dan endapan dicuci dengan aquademin. dialiri gas N2 untuk membawa uap amonia kepada
Air cucian dan filtrat dicampur dan ditambahkan larutan katalis, agar terjadi adsorbsi amonia oleh katalis.
6,0 M HNO3 setetes demi setetes dengan pengadukan Kemudian katalis dikeluarkan dari reaktor dan dinalisa
hingga terbentuk silika hidrosol, kemudian didiamkan dengan FTIR untuk mengetahui gugus asam Bronsted
selama 2 malam, agar polimerisasi asam silikat dan asam Lewis.
berlangsung sempurna membentuk silika hidrogel. Gel
SiO2 yang terbentuk disaring dan dicuci hingga bening, Uji Sifat Katalitik. Uji katalitik dari katalis Ni/SiO2
kemudian dikeringkan hingga beratnya konstan dalam dilakukan pada reaksi hidrogenasi benzena menjadi
oven pada suhu 110 oC. siklo heksana dalam reaktor unggun tetap (fixed bed
reactor). Reduksi katalis dan uji sifat katalitik dilakukan
pada kondisi yang sama yaitu, laju alir H2 dan benzena
MAKARA, SAINS, VOLUME 12, NO. 1, APRIL 2008: 37-43 39
40 mL/menit, suhu reaktor 200 oC. Hasil reaksi Data XRD produk SiO2 (Tabel 2 dan 3) menunjukkan
ditampung dalam suatu trapper yang dingin kemudian bahwa produk merupakan suatu campuran yang terdiri
dianalisa dengan alat GC-FID (laju alir N2 50 mL/menit; dari 2 jenis SiO2 yaitu SiO2 quartz dan SiO2 quartz
Tinjeksi 100 oC ; Tkolom 50 oC ; Tdetektor 200 oC dan kolom alpha.
yang digunakan squalen).
Reaksi SiO2 yang dihasilkan dari kaolin dengan
3. Hasil dan Pembahasan Na2CO3 (1:1) menghasilkan Na2SiO3 (waterglass) yang
mudah larut dalam air.
Sebelum sampel kaolin digunakan, terlebih dahulu
dilakukan uji dengan X-Ray Diffraction (XRD) [11-17]. SiO2 + Na2CO3 → Na2SiO3 + CO2 (7)
Hasil analisa XRD sampel kaolin memperlihatkan nilai
d yang serupa dengan nilai d kaolin standar (Tabel 1),
hal ini menunjukkan bahwa sampel yang digunakan Tabel 1. Data XRD kaolin
adalah kaolin.
d standar (Å) d sampel (Å)
Setelah itu, sampel kaolin tersebut digunakan untuk
pembuatan silika gel, yang selanjutnya digunakan untuk 7,14 7,2093
pembuatan katalis Ni/SiO2. 3,57 3,5892
2,34 2,3462
Pembuatan Silika Gel. Untuk menghasilkan SiO2
sampel kaolin dipanaskan pada suhu 800 oC selama 6
jam untuk diubah menjadi kaolin metastabil. Suhu 800
o
C dipilih berdasarkan data TGA/DTA perubahan kaolin
seperti terlihat pada Gambar 1 [18], karena pada suhu
tersebut ikatan Si-O-Al menjadi lemah. Jika digunakan
suhu lebih rendah dari 800 oC (misal suhu 450-700 oC),
maka hanya menghasilkan peristiwa dehidroksilasi
(pelepasan air) dari kristal seperti persamaan ;
Na2SiO3 yang dihasilkan dilarutkan dalam air kemudian Tabel 4. Kandungan Logam Ni dalam Katalis Ni/SiO2
ditambahkan HNO3 sedikit demi sedikit untuk
mendapatkan silika hidrosol, H2SiO3. Setelah didiamkan NiNO3 Ni dalam Ni dalam
Katalis
selama 2 malam silika hidrosol akan mengalami proses [M] Ka [M] Kb [M}
polimerisasi membentuk gel yang kenyal (silika 1 0,5 7,56 10-5 5,73 10-5
hidrogel), yang kemudian dikeringkan pada suhu 110 oC 2 1,0 1,13 10-3 6,00 10-5
agar terbentuk silika gel (persamaan 8).
3 1,5 1,34 10-3 6,35 10-5
H2SiO3 → SiO2.x H2O (8) 4 2,0 1,47 10-3 7,21 10-5
Gambar 7. Spektrum FTIR silika gel standar Gambar 8. Spektrum FTIR produk silika gel
Gambar 9. Spektrum FTIR Katalis Ka-4 Reduksi Gambar 10. Spektrum FTIR Katalis Kb-4 Reduksi
Gambar 11. Uji keasaman dengan FTIR dari katalis Ka-4 Gambar 12. Uji keasaman dengan FTIR dari katalis Kb-4
Tabel 5. Data Analisa BET dari Silika Gel dan Katalis Ni/SiO2.
20
Kb
York, 1988, p.265-304.
[6] S.D. Jackson, J. Kelly, Geo. Webb, Phys. Chem.
0
1 2 3 4 Chem. Phys., 1 (1999) 2581-2587.
Jenis Katalis
[7] M.F. Casula, A. Corrias, G. Paschina, J. Mater.
Res. 15, 10 (2000) 2187-2194.
[8] S. Wang, G.Q.M. Lu, Applied Catalysis B 16
Gambar 13. Persen Konversi Benzena menjadi (1998) 269-277.
Sikloheksana [9] S.H. Kim, B.Y.H. Liu, M.R. Zachariah Langmuir,
20 (2004) 2523-2526.
masing senyawa tersebut adalah, 12,705 dan 5,548 [10] A. Blankenship, Catalytic Effect of Trace Excess
menit. Hasil hidrogenasi benzena dengan berbagai jenis Water on the Rate of Gel Shrinkage,
katalis Ni dapat dilihat pada Gambar 13. http//www.towson.edu/∼debye/chem9x /silica.doc.,
2003.
Pada Gambar 13, bahwa semakin besar kandungan Ni [11] A. Corrias, G. Mountjoy, G. Piccaluga, S. Solinas,
dalam katalis, semakin banyak produk yang dihasilkan. J. Phys. Chem. B 103 (1999) 10081-10086.
Produk sikloheksana juga dapat dihasilkan pada kontrol, [12] R.Takahashi, S.Sato, et.al, J. Catal, 204 (2001)
yaitu reaksi hidrogenasi benzena dengan menggunakan 259-271.
produk silika gel sebagai katalis. Walaupun secara [13] M.V. Twigg, M.S. Spencer, in: B. Imelik, J.C.
teoritis silika gel tidak dapat menghasilkan reaksi Vedrine (Eds.), Fudamental and Applied Catalysis,
karena bersifat inert, namun karena silika gel yang Catalyst Characterization, Physical Techniques for
dihasilkan juga mempunyai gugus asam Bronsted maka Solid Materials, Plenum Press, New York, 1994, p.
reaksi hidrogenasi benzena juga dapat terjadi, namun 11-43 and 417-442.
jumlah sikloheksana yang dihasilkan atau persentase [14] J.M. Thomas, W.J. Thomas, Principles and
konversi benzena menjadi sikloheksana jumlahnya Practice of Heterogeneous Catalysis, 1997, p.145-
sedikit sekali yaitu sekitar 1,9 %. 317.
[15] R.L. Agustine, Heterogeneous Catalyst for the
4. Kesimpulan Synthetic Chemist, Marcel Dekker, New York,
1996.
Silika gel dapat dihasilkan dari kaolin dan dapat [16] C.N. Satterfield, Heterogeneous Catalyst in
digunakan sebagai penunjang logam Ni agar Industrial Practice, 2nd ed., Mc Graw Hill, New
terdistribusi merata diantara ikatan silika sehingga luas York, 1991, p.87-129.
permukaan aktif Ni bertambah besar. Katalis Ni/SiO2 [17] G. Bruce, et.al., Chemistry of catalytic Process,
bersifat asam Lewis dan dapat digunakan untuk Mc graw-Hill Inc., USA, 1979.
hidrogenasi benzena menjadi sikloheksana. [18] L. Piga, Thermochimia Acta, 265 (1995) 177-187.
[19] K. Nakamoto, Infrared and Raman Spectra in
Inorganic and Coordination Compounds; Part A:
Ucapan Terimakasih Theory and Applications in Inorganic Chemistry,
5th ed., John Willey an Sons Inc., Canada, 1997,
Terimakasih kami tujukan kepada Departemen Kimia p.257-260.
FMIPA-UI yang telah mendanai penelitian ini melalui [20] P. McMillan, Am. Mineral, 69 (1984) 622-644.
dana penelitian “Starter”, dan Departemen Teknik [21] F. Mittendorfer, J. Hafner, J. Phys. Chem., B 106
Kimia FT-UI yang telah mengijinkan kami (2002) 13.299-13.305.
menggunakan reaktor unggun tetap (fix bed reactor).
Daftar Acuan
[1] M.T. Rodrigo, L. Daza, S. Mendioroz, Appl. Catal.
88 (1992) 101.
[2] J.A. Andersen, M.T. Rodrigo, L. Daza, S.
Mendioroz, Langmuir, 9 (1993) 2485.