Professional Documents
Culture Documents
Komunikasi Keluarga
Keluarga merupakan unit terkecil dalam kehidupan sosial manusia. Dalam unit ini seorang
manusia dapat belajar dan bertumbuh dengan aman. Sebagai lingkungan sosial yang sudah dikenal
sejak lahir, keluarga seharusnya menjadi lingkungan yang paling dipercaya oleh seseorang.
Komunikasi dalam keluarga dapat berkembang menjadi lugas dan bebas sesuai norma yang berlaku
dalam keluarga tersebut. Sebuah keluarga yang menganut kebebasan liberal akan menerapkan
norma yang lebih bebas dibanding keluarga yang sangat taat kepada adat istiadat. Cara komunikasi
sebuah keluarga pun akan dipandang aneh oleh keluarga lain bila dilihat dari sudut pandang yang
berbeda. Sebagai contoh sebuah keluarga jawa akan melihat komunikasi keluarga modern terlalu
bebas dan kurang sopan namun sebaliknya, keluarga modern menganggap keluarga jawa kurang
efektif dan berbelit-belit dalam berkomunikasi. “Ngapain berputar-putar kalo ngomong ke bapak
sendiri” setidaknya itu sebuah pernyataan yang sering keluar sebagai penilaian bahwa komunikasi
keluarga jawa tidak efektif.
Pandangan keefektifan komunikasi sebuah keluarga tidak bisa dilihat dari kacamata
keluarga lain. Sebuah keluarga akan dapat berkomunikasi dengan nyaman dalam lingkungan norma
yang sudah mereka bentuk. Tidak semua tata krama dan tata bahasa akan membentuk komunikasi
yang tidak efektif. Kesalahpahaman karena tata bahasa yang jelek malah akan membuat komunikasi
gagal dan harus diulang. Banyak orang berteori mengenai komunikasi yang efektif padahal sebuah
komunikasi yang efektif dapat dipelajari dari komunikasi dalam keluarga. Sebuah keluarga yang
terbiasa makan malam bersama, beribadah bersama, bercerita pengalaman kuliah,sekolah atau
bekerja akan memaksa orang-orang didalamnya untuk berkomunikasi secara efektif. Kita bisa lihat
pada tayangan tv The Nanny atau Nanny 911 dimana sebuah peringatan terhadap kesalahan seorang
anak harus diucapkan dengan tegas dan jelas. Demikian juga dengan larangan seorang anak untuk
merengek sambil menangis, secara tidak langsung itu mengajarkan kepada anak untuk
berkomunikasi secara efektif.
Lalu, apakah komunikasi dalam keluarga akan selalu efektif? tentu saja tidak. Seperti
halnya pembentukan karakter dalam kepada anak-anak, pemahaman komunikasi efektif dalam
sebuah keluarga akan terpengaruh oleh lingkungan. Pada film tahun 90an “Blast From The Past”
sebuah keluarga terkurung selama 20 tahun dalam sebuah bunker dan mereka berhasil
berkomunikasi secara efektif karenanya. Permasalahan muncul saat 20 tahun kemudian bunker
terbuka dan orang-orang mulai mengkritik cara komunikasi mereka. Klimaks film ini adalah
penolakan keluarga terhadap komunikasi lingkungan yang mereka nilai tidak efektif dan fil berakhir
dengan keberhasilan untuk menemukan jalan tengah diantara kedua komunikasi.
Komunikasi teman sebaya yang lain muncul dari kesamaan tujuan hidup dan ini biasa
terjadi pada manusia dewasa muda yaitu manusia berusia 17 tahun keatas. Komunikasi yang efektif
terjadi pada kesamaan tujuan, visi dan misi hidup. Manusia dewasa muda cenderung menganggap
kondisi mereka saat ini bukanlah sesuatu yang harus diperdebatkan, tetapi apa yang hendak mereka
raih itu yang terutama. Beberapa sinetron di televisi berusaha menggambarkan kondisi nyata bahwa
pasangan muda akan mudah bertengkar bila mereka lebih suka memperdebatkan minat bakat dan
pekerjaan masing-masing daripada apa yang hendak mereka beli, berapa anak yang mereka miliki,
bagaimana mereka nanti akan mengasuh anak mereka dan hal-hal lain yang lebih kepada tujuan
bersama.
Dampak pribadi
Komunikasi merupakan kebutuhan utama manusia sebagai makhluk sosial. Sebagaimana
makanan akan membuat manusia bertumbuh besar, komunikasi akan membuat kehidupan sosial
manusia bertumbuh. Seseorang yang secara aktif berkomunikasi dengan dengan orang lain, akan
cenderung mudah menyesuaikan dengan lingkungan baru. Terlepas dari baik/tidaknya lingkungan
baru, kemudahan penyesuaian terhadap lingkungan baru merupakan kebutuhan utama bagi
kehidupan sosial manusia dewasa. Komunikasi yang tidak efektif membuat seorang bayi menangis
berjam-jam sementara orang tuanya bingung apa yang harus dilakukan. Komunikasi yang tidak
efektif akan membuat seorang anak lebih sering berkelahi daripada berdiskusi. Komunikasi yang
tidak efektif akan membuat seorang siswa bingung akan apa yang tidak dia ketahui. Komunikasi yang
tidak efektif akan membuat seorang pemuda hanya menghabiskan waktunya di dalam rumah tanpa
keaktifan dalam organisasi masyarakat. Komunikasi yang tidak efektif akan membuat seorang
karyawan tidak nyaman dalam bekerja.
Sebuah komunikasi yang tidak efektif sebenarnya tidak berdampak kepada masyarakat
yang tidak terlibat langsung dalam komunikasi. Masyarakat pada umumnya mudah terhasut oleh
sebuah opini yang akhirnya menjadi opini publik. Pertengkaran yang ditimbulkan karena komunikasi
yang tidak efektif akan memunculkan kubu/blok yang membela salah satu pihak dan menyalahkan
pihak lain. Lebih jauh ini bisa menjadi opini publik dimana sesuatu yang salah jadi terlihat benar dan
sebaliknya.
Setidaknya ada tiga orang yang mencetuskan teori motivasi yaitu Abraham Maslow,
Douglas McGregor dan David McClelland. Dalam teori motivasi, dijelaskan bahwa ada beberapa
motivasi yang mendasari kegiatan manusia (termasuk komunikasi). Douglas McGregor
mendefinisikan motivasi dalam bahasa yang lebih cocok dalam dunia kerja. Dia menggambarkan
motivasi berkembang dari asumsi. Teori motivasi Abraham Maslow dan David MacClelland mengurai
beberapa motivasi yang mendasari aktivitas manusia dan ini disebut motivasi dasar. Bila ketiga teori
tersebut diramu kita bisa rasakan bagaimana motivasi dan asumsi itu seperti masalah ayam dan
telur. Motivasi bisa tumbuh dari asumsi dan asumsi bisa tumbuh dari motivasi. Komunikasi dapat
menjadi efektif jika kita memiliki motivasi yang positif, namun dilihat dari teori Douglas McGregor
“Karyawan menganggap kerja sebagai hal yang menyenangkan, seperti halnya istirahat atau
bermain” maka motivasi positif dapat berangkat dari asumsi positif. Artinya, dalam komunikasi kita
dapat berangkat dari kesamaan motivasi atau setidaknya asumsi positif untuk membentuk motivasi
positif di sisi dasar lain.
Komunikasi dapat dilihat sebagai proses sosial, ekspresif, ritual maupun instrumental.
Deddy Mulyana dalam bukunya : Ilmu Komunikasi Sebuah Pengantar, mendefinisikan ada dua belas
prinsip dalam komunikasi yaitu :
Bila kita lihat sekilas, teori Deddy Mulyana menjawab mengapa beberapa komunikasi
dengan latar belakang norma yang sama akan berlangsung lebih efektif daripada komunikasi dengan
latarbelakang heterogen. Teori motivasi menjawab mengapa beberapa anak dewasa muda
berkumpul dari berbagai latar belakang keluarga berbeda untuk membentuk sebauh komunitas
hobby. Teori motivasi asumsi positif juga menjawab mengapa sebuah organisasi dapat menciptakan
komunikasi yang efektif. Dan yang terakhir, teori kecerdasan majemuk menjawab bagaimana orang
tua mencari cara berkomunikasi secara efektif dengan anak-anak mereka.
Komunikasi Efektif pada Proyek TI
Struktur organisasi proyek TI sebenarnya sederhana karena hanya berupa project manager
memimpin tim TI. Diatas project manager mungkin ana project sponsor dan project inisiator tapi
umumnya keduanya tidak berjalan rutin selama proyek berjalan.
PM harus membentuk alur komunikasi yang efektif sehingga dapat menghindari terjadinya
miskomunikasi yang baik antara dirinya dengan anggota tim, bawahan dengan rekan kerja maupun
dengan rekanan organisasi (atau pelanggan). Oleh karena itu PM yang baik harus membangun
suasana atau alur komunikasi yang baik pada saat bertemu maupun tidak bertatap muka.
PM yang baik harus mempunyai sifat asertif terhadap bawahan.PM harus menjadi leader,
harus menyediakan waktu untuk menerima masukan baik dari pasien maupun dari bawahan dan
begitu pula sebaliknya. Masukan disampaikan dengan cara yang membangun, jelas, konstruktif dan
tidak menyakiti. Seorang PM yang baik apabila menemukan kesalahan yang dilakukan oleh tim TI
tidak mengeluarkan kata-kata yang membuat tim tersebut merasa sangat bersalah dan menyakiti
hatinya. Umpan balik yang baik adalah memberikan kata yang bijak tanpa menyakiti diikuti dengan
pemberian informasi tentang apa yang seharusnya dilakukan. Tim atau bawahan membutuhkan
evaluasi seperti halnya pemimpin. Evaluasi berfungsi untuk meningkatkan self awareness/kesadaran
diri mencegah asumsi negatif terhadap perilaku seseorang dan untuk menjadi petunjuk dan motivasi
dalam proses perubahan kearah yang lebih baik.
Seorang PM harus memiliki jalur dan akses yang jelas dan mudah baik dalam memperoleh
informasi terbaru maupun dalam melakukan komunikasi dengan profesi atau instansi lain yang
dapat dijadikan tim dalam bekerjasama dalam menyelesikan suatu masalah yang ada. PM harus
mempunyai pergaulan yang luas dengan profesi lain sehingga memudahkan dalam menjalin
kerjasama
SeorangPM harus mempunyai visi yang jelas dan harus mengkomnikasikan dengan baik
kepada bawahannya. Kemampuan mengkomunikasikan visi dengan baik akan dapat membangun
motivasi, kerjasama dan memberikan energi yang baik bagi bawahan dalam bekerja ntuk mencapai
tujuan. Visi yang jelas dan menarik akan membuat bawahan termotivasi untuk bekerja dan tim akan
dapat berkomunikasi lebih efektif dengan visi yang sama.
Kalo kita perhatikan ketujuh pertanyaan itu hanya berkisar masalah bisnis. Lalu apakah kita
tidak bisa berbicara masalah pribadi kepada pelanggan ? tentu saja tidak bisa !. Pembicaraan
masalah pribadi atau masalah nonbisnis lain lebih cocok menjadi pembuka dan penutup, sekedarnya
saja. Sedikit selingan akan menarik namun banyak selingan menunjukan ketidakprofesionalan kita
dan cenderung buang-buang waktu.
Pengembangan sistem informasi dewasa ini sudah menjadikan komunikasi sebagai faktor
utama. Bahkan metodologi FAST mensyaraktakn komunikasi yang baik kepada pelanggan dan bagi
vendor yang bergerak dibidang penelitian sosial sebuah solusi TI umumnya menggunakan
metodologi penelitian tindakan kelas yang juga membutuhkan komunikasi efektif dengan semua
pihak yang terlibat dalam penelitian.
Referensi
Deddy Mulyana, Komunikasi Efektif, Kanisius, 2004
Suparno, Paul, SJ, Teori Inteligensi Ganda Dan Aplikasinya Di Sekolah, Kanisius 2003
Ubaydillah AN, Berbicara didepan Umum, Fakultas Psikologi Universitas Indonesia 2007
Prasetyo Adi, Lima Peran Pendidik, Jurnal InfoKripto Vol 2 No 2 2008 Sekolah Tinggi Sandi
Negara, 2008