Professional Documents
Culture Documents
TUGAS AKHIR
Oleh :
ZULI ANDARWATI
1402204142
TAHUN 2006
HALAMAN PENGESAHAN
Hari :
Tanggal :
Mengetahui,
ii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
• Belajar dari pengalaman merupakan sumber belajar yang paling baik untuk
PERSEMBAHAN
tersayang
iii
KATA PENGANTAR
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Puji syukur
penulis pajatkan ke hadirat Allah Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan
rahmat, taufiq dan hidayahNya bagi penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan
1. Bapak Prof. Dr. AT Sugito, M.M, selaku Rektor UNNES yang telah
2. Bapak Drs. Siswanto, M.M, selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Unnes yang
Negeri Semarang.
3. Bapak Drs. Sutaryono, M.Pd, Ketua Program Studi Pendidikan Guru Kelas
Sekolah Dasar yang telah memberi kesempatan untuk menuntut ilmu dan
4. Bapak Drs. Jaino, M.Pd, selaku Ketua UPP II yang selalu memberikan semangat
5. Ibu DR. Sri Sulistyorini, M.Pd, selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan
waktu untuk membimbing dan memberi petunjuk selama PPL II dan penulisan
iv
6. Bapak dan Ibu Dosen Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan bekal
7. Ibu Enny Siswati, S.Pd, Kepala Sekolah SD Lebdosari 01 yang telah memberikan
ijin untuk melaksanakan PPL II, sehingga penulis mendapatkankan sumber bahan
10. Aa’ yang menjadi sumber inspirasiku dan selalu memberi semangat kepada
12. Semua pihak yang berperan dalam penyusunan tugas akhir ini.
Dengan segala keterbatasan, penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih
jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, kritik dan saran yang membangun dari pembaca
Penulis
v
DAFTAR ISI
HALAMAN
C. Tujuan .................................................................................................. 2
A. Simpulan ............................................................................................ 13
B. Saran .................................................................................................. 13
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang ada di Sekolah Dasar. Disamping mata pelajaran SAINS, PKPS dan
pelayanan ilmu yang tidak hanya untuk matematika itu sendiri melainkan
sebagian besar ditentukan oleh peranan dan kompetensi guru. Seperti yang
1
diungkapkan Drs. Uzer Usman dalam Siti Undari Suproborini ( 2003 : 3 ),
B. Rumusan Masalah
mengajar. Salah satu metode yang digunakan antara lain metode pemberian
tugas. Metode ini diharapkan dapat meningkatkan belajar siswa serta dapat
C. Tujuan
berlangsung.
pemberian tugas.
2
BAB II
KAJIAN TEORI
bagaimana keteraturan serta pola yang terdapat dalam benda yang sedang
- Tahap enaktif
- Tahap ikonik
3
- Tahap simbolik
objek tertentu. Anak tidak lagi terikat dengan objek-objek pada tahap
teori Gestalt yang menyatakan bahwa latihan hafal (drill) sangat penting
pada siswa Sekolah Dasar. Namun perlu diingat mereka perlu diberi
pengertian lebih dulu, sehingga mereka paham terhadap arti perkalian dan
sampai sekarang tidak ada definisi matematika secara baku. Di bawah ini
4
konsep-konsep yang saling berhubungan satu sama lainnya dengan
sesuai dengan kompetensi dasar dan hasil belajar yang telah dirumuskan. Dari
suatu kondisi yang memungkinkan siswa dapat memahami tentang apa yang
dapat mencapai hasil yang optimal sesuai dengan kemampuan, bakat dan
5
1. Mengembangkan sikap dan kebiasaan yang baik terutama dalam
berkelompok.
6
BAB III
PEMBAHASAN MASALAH
dalam hal yang bersifat konkrit. Sebagaimana dalam kurikulum 2004 mata pelajaran
pengajaran matematika, siswa ditunjukkan benda konkrit sebagai media atau alat
rendah pola pemikirannya masih konkrit dan semua yang mereka peroleh harus
nyata.
teorinya Bruner mengemukakan bahwa dalam proses belajar siswa sebaiknya diberi
siswa dapat melihat langsung bagaimana keteraturan serta pola yang terdapat dalam
7
Misalnya guru akan mengajarkan perkalian awal. Dengan menggunakan
Soal :
5x3= .....
guru yaitu :
1. Guru menggunakan media / alat peraga berupa 5 kotak dan banyak kelereng.
hasilnya.
Dengan kegiatan tersebut, siswa mampu memahami secara nyata yang telah
+ + + + =
5x3=.....
=3+3+3+3+3
= 15
8
Dari contoh pembelajaran yang dipaparkan merupakan salah satu bentuk
pembelajaran konkret pada kelas rendah. Sedangkan pembelajaran pada kelas tinggi
mulai meningkat yaitu siswa sudah mulai berfikir abstrak. Sesuai dengan tingkat
dan tertuju pada apa yang diharapkan yaitu meningkatkan prestasi siswa.
tinggi yang mana materinya sudah mulai pada tingkat yang sulit, misalnya perkalian
bilangan cacah. Untuk menyelesaikan soal perkalian, siswa memiliki beberapa cara
untuk menyelesaikannya.
Contoh soal :
17
8x
......
Siswa memiliki beberapa cara yang unik untuk menyelesaikan soal tersebut.
17 + 17 + 17 + 17 + 17 + 17 + 17 + 17
34 34 34 34
68 68
136
Cara 2. Dengan menggunakan garis-garis atau rintik-rintik yang biasa disebut “rintik
hujan”. Cara ini dilakukan oleh siswa yang sudah mengetahui langkah-l
9
Untuk mengalikan 8 dengan 7
Cara 3. Dengan menggunakan jari untuk menghitung, jari tangan dan jari kaki.
Memang dengan cara diatas hasilnya dapat ditemukan, namun waktu yang
diperlukan sangat lama dan kertas yang diperlukan sangat banyak. Bisa dibayangkan
berapa jumlah kertas yang dibutuhkan untuk menyusun penjumlahan dan rintik
hujan?
supaya siswa dapat menyelesaikan soal dengan langkah yang benar, sehingga
kebiasaan menggunakan langkah yang salah dapat terhentikan. Jika hal tersebut tidak
diatasi, sampai kapan pun siswa akan menggunakan langkah tersebut. Untuk itu,
mengerjakan tugas.
Selain diberikan bimbingan latihan, siswa juga perlu diberikan tugas rumah
ataupun soal-soal sebagai tindak lanjut dari bimbingan yang diberikan guru. Metode
pemberian tugas adalah salah satu metode untuk meningkatkan prestasi hasil belajar
matematika, hal ini sudah dibuktikan oleh Ibu Siti Undari Suproborini sebagai bahan
Metode pemberian tugas dapat diartikan sebagai salah satu format interaksi
belajar mengajar yang ditandai dengan tugas yang diberikan oleh guru ( Tim
10
Menurut Siti Undari Suproborini dalam skripsinya ( 2003 ; 17 ) terdapat
diantaranya yaitu :
• Bila tugas terlalu sering diberikan dan sukar dikerjakan, ketenangan siswa
dapat terpengaruh.
belajar siswa. Penggunaan metode yang tepat dan bervariasi dapat ditempuh guru
metode pemberian tugas. Tugas biasanya diberikan guru setelah guru memberikan
sebagai latihan siswa. Sebagaimana kita ketahui ilmu matematika bukan ilmu
mengajar yang ditandai dengan adanya tugas dari guru untuk dikerjakan peserta didik
11
di sekolah maupun di rumah baik secara perorangan maupun kelompok. Adapun
tujuan penggunaan metode pemberian tugas yaitu untuk merangsang anak untuk aktif
• Hasil tugas yang dikerjakan siswa dikoreksi oleh guru untuk mengetahui tingkat
menemukan metode yang sering digunakan guru dari pelajaran matematika yaitu
metode pemberian tugas. Metode ini digunakan dengan tujuan supaya siswa dan
siswi SD Lebdosari 01 mau belajar di rumah dan mau mengulang materi dengan
nyata mampu meningkatkan hasil belajar siswa dan tingkat prestasi siswa. Hal
tersebut dapat penulis lihat dari nilai rata-rata dan hasil evaluasi yang diberikan guru.
12
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
belajar dari guru dan metode yang digunakan guru dalam pembelajaran,
yang digunakan guru yaitu metode pemberian tugas sebagai latihan siswa
siswa.
B. Saran
antara lain :
siswa yang “bodoh”, melainkan harus diberi bimbingan dan tugas yang
berulang-ulang.
13
DAFTAR PUSTAKA
Karta dinata, Suraryo, dkk. 2002. Bimbingan di Sekolah Dasar. Bandung : CV.
Maulana
Semarang
14