You are on page 1of 47

ANGGARAN DASAR /

ANGGARAN RUMAH
TANGGA

Pembekalan Pengurus PPGT Jem. Masale


Makassar, 22 Februari 2010

Alnores Desembri Sammane


Sekretaris PPGT Klasis Makassar Periode 2009-2011
Phone : 085255624984
E-mail : nores_jbt@yahoo.co.id
Pengertian
 Anggaran Dasar lazim juga disebut
konstitusi.  Konstitusi = acuan, peraturan
Konstitusi berarti pula hukum dasar (hukum
yang tertinggi di mana semua hukum dan
peraturan di dalam organisasi lahir dari
padanya)
Karena konstitusi merupakan hukum yang
tertinggi dalam suatu organisasi maka
konstitusi hendaknya telah dapat mengatur
hal-hal pokok bagi kehidupan organisasi.
Anggaran Dasar : Konstitusi dasar/aturan dasar yang
mengatur pokok-pokok tentang keberadaaan suatu
organisasi. Misalnya : anggota, pengurus, persidangan.
Anggaran Rumah Tangga : penjelasan yang lebih rinci
(teknis) tentang pokok-pokok tertentu di AD.
AD/ART PPGT adalah aturan permainan atau aturan
dasar dari organisasi PPGT
Dengan demikian, maka AD/ART PPGT adalah :
• Sebuah konstitusi/aturan atau undang-undang yang harus
ditaati oleh anggota PPGT.
• AD/ART bukan produk pengurus pusat tapi produk semua
anggota PPGT melalui kongres
• Ukum yang sifatnya mengikat bagi semua warga PPGT
Hubungan dengan TGGT
Tata Rumah Tangga Bab V Pasal 25 point 7 : “Bentuk dan
mekanisme kerja kelompok kategorial diatur dalam tata
kerja masing-masing dengan berpedoman dan tunduk
kepada Tata gereja Gereja Toraja dan disahkan oleh Badan
Pekerja Majelis Sinode
Kongres XII PPGT di Samarinda menetapkan Tata Kerja
PPGT yang dimaksud bernama AD/ART
Nama AD/ART sangat konteks dengan dinamika
kepemudaan dan memberi nilai guna bagi anggota-
anggotanya
Sistematika AD/ART PPGT
1. Pembukaan
2. AD : 17 Pasal
3. ART : 17 Pasal
4. Memori Penjelasan AD
5. Memori Penjelasan ART
PEMBUKAAN
3 paragraf, pernyataan jati diri dalam kata “Bahwa
sesungguhnya” pada setiap awal paragraf  deklarasi pemuda
Gereja Toraja
Paragraf I : deklarasi ekklesiologis
Paragraf II : deklarasi hakekat kedirian PPGT
Paragraf III : Deklarasi histiris/kesejarahan PPGT
Pembukaan AD/ART dibacakan pada acara keorganisasian
PPGT diseluruh lingkup pelayanan
Dibaca setelah menyanyikan lagu Indonesia Raya,
mengheningkan cipta, dan mars PPGT (seandainya sudah ada)
Sejarah Lahirnya PPGT
Misionaris I ke Toraja (96 tahun yll.) : Antonie Aris
Van de Loosdrecht
1913 : 20 orang pemuda dibabtis oleh Zending
(Gereformeerde Zendingsbond )
1930 : cikal bakal PPGT mulai di Makassar ( Gerakan
Pemuda Toraja, Persekutuan Pemuda Toraja, Gerakan
Mahasiswa Toraja dll)
1947 : 27 Maret  Hari lahir Gereja Toraja
1950 : Dewan Gereja-gereja di Indonesia
menginstruksikan untuk membentuk persekutuan
pemuda.
1962 (11-15 Desember) hari lahir PPGT di
Asrama Elim Rantepao, Tana Toraja (ditetapkan
dalam kongres I PPGT 21-29 Desember 1965 di
Rantepao  Pasal 2 ayat 1 AD PPGT)
1967 : AD/ART PPGT  PPGT sebagai organisasi
semi modern : sudah ada aturan/jenjang hierarki
hingga cabang kebaktian
2006 : ± 400.000 jiwa (SSA XXII Jakarta) anggota
Gereja Toraja (960 jemaat dan 76 Klasis)
2009 : ± 500.000 jiwa, 968 jemaat dan 84 klasis
KLASIS DAN JEMAAT/CK/TK
DATA 8 September 2008 (Sekum BPMS Gereja Toraja)

WILAYAH KLASIS JEMAAT CK TK JML


LUWU 21 232 72 9 313
RANTEPAO 26 295 67 9 371
MAKALE 25 271 83 20 374
MAKASSAR DSK 8 138 54 12 204
Jumlah 80 936 276 50 1262
JML ANGGOTA ± 500.000
Nama
Persekutuan Pemuda Gereja
Toraja disingkat PPGT
Persekutuan : tiga pemaknaan
yang merupakan satu kesatuan
yang utuh, persekutuan manusia
dengan Tuhan, sesama dan alam
semesta
Waktu dan Kedudukan
1. PPGT didirikan pada tanggal 11 Desember
1962 untuk waktu yang tidak ditentukan.
2. PPGT berkedudukan di tempat-tempat di
mana Gereja Toraja ada.
3. Pengurus Pusat PPGT berkedudukan di
tempat dimana Badan Pekerja Majelis
Sinode (BPMS) Gereja Toraja berada.
HUT PPGT (Dies Natalis)
11 Desember 1962
Tahun 2009 : ulang tahun
ke 47 PPGT
Pengakuan
Pengakuan (Pasal 3) : Inti pengakuan
Gereja Toraja: “Yesus Kristus
ITULAH Tuhan dan Juru Selamat”
Adalah, menunjukkan defenisi, itulah
artinya satu-satunya, tidak ada yang
lain. Menunjuk kepada 1 oknum.
Dasar Gereja Toraja (I Kor 3:11)
Azas
UU No. 8/1985
Didalam operasionalnya, UU tersebut mengharuskan baik
Gereja, organisasi keagamaan lainnya, maupun ormas, untuk
menerima Pancasila sebagai satu-satunya azas didalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
Gereja meyakini dengan sungguh bahwa Pancasila merupakan
satu-satunya alternatif yang kita miliki, yang mampu menerima
dan menghargai kebhinekaan/kemajemukan dengan tidak
membahayakan kesatuan dan persatuan bangsa. Pancasila tidak
dapat ditawar-tawar maupun digugat oleh siapapun, dimanapun
dan kapanpun, sepanjang republik ini ada. Kalaupun disana ada
peluang mendirikan "negara Kristen," kesempatan itu harus kita
tolak. Karena kita yakin bahwa Pancasila adalah "kehendak
Tuhan" bagi "Indonesia" siapapun dia, tidak peduli sukunya,
agamanya, rasnya dan golongannya.
Tujuan
Mewujudkan warga gereja yang
sadar dan bertanggung jawab
terhadap tugas dan panggilannya
ditengah-tengah gereja, masyarakat,
dan alam semesta
( wajib diketahui dan berusaha
diwujudkan oleh setiap anggota PPGT)
Status
PPGT merupakan salah satu wadah pelayanan
kelompok kategorial dalam Gereja Toraja
dengan status OIG

(Keputusan SSA XII no. 13/KEP/SSA-


XXII/GT/VII/2006) tentang Peraturan –
peraturan Gereja Toraja , pasal 22 tentang
Organisasi Intra Gerejawi)
Bentuk dan Susunan
Bentuk : Presbiterial Sinodal
(sebelum dan sesudah SSA XXII Jakarta tetap sama)

Presbiter : Majelis (penatalayanan jemaat dilaksanakan oleh


Majelis Jemaat)
Sinodal : Berjalan bersama berdasarkan keputusan bersama
Pengertian: Kehidupan penatalayanan di jemaat
dilaksanakan oleh Majelis Gereja berdasarkan keputusan yang
diambil secara bersama baik lingkup klasis sampai ke sinode
(sinode dan klasis tidak mengatur jemaat)

SUSUNAN :
Jemaat, Klasis , Pusat
(Secara struktural wilayah dihapus dalam SSA XXII Jakarta
tahun 2006)
Keanggotaan
Keanggotaan unik, tidak ada perekrutan.
Semua pemuda Gereja Toraja dan terbuka
untuk semua pemuda lain yang menerima
pengakuan dan azas serta bersedia
menjalankan tujuan dan misi PPGT
Pengertian anggota biasa dan luar biasa (ART
Pasal 2)
Hak dan Kewajiban Anggota (ART Pasal 3
dan 4)
Berakhirnya keanggotaan (Pasal 5)
Alat Kelengkapan Organisasi
Forum pengambilan keputusan yang
mengikat, juga badan pelaksana
keputusan yang dihasilkan : Pengurus
Jelas dalam ART pasal 6-12
Setiap anggota tanpa kecuali dan tanpa
batasan dapat menyampaikan aspirasi
pelayanan secara organisatoris melalui
“saluran” yang ada di setiap lingkup
Jemaat : Rapat Anggota
Klasis : Konperensi
Pusat (sinodal) : Kongres
Nama persidangan yang

berbeda menunjukkan identitas


dan kreativitas
Pengambilan Keputusan
Musyawarah mufakat
Pemungutan suara dengan suara
terbanyak mutlak
Menyangkut orang : tertutup,
yang lainnya boleh terbuka
Mekanisme lain
Harta Milik
Anugerah Tuhan dlm segala bentuknya
Diperoleh melalui iuran dan sumbangan
anggota
Sumbangan yang tidak mengikat
Usaha lain yang tidak bertentangan
dengan AD/ART PPGT
Harta milik PPGT adalah milik Gereja
Toraja
Atribut Organisasi
Lambang (Logo), Bendera,
Hymne, Mars, atribut lain
Ditetapkan oleh kongres
Diatur dalam PO
Hubungan Oikumenis dan Kemitraan
Dilakukan dengan organisasi pemuda
gereja-gereja lain
Mewujudkan keesaan gereja sebagai
tubuh Kristus
OKP dan lembaga lain
Kemitraan dan kerja sama untuk
pemberdayaan dan kesinambungan kader
Perubahan, Peraturan Peralihan
AD/ART adaptif, tidak kaku tetapi dapat berubah
sesuai konteks pergumulan dan kondisi objektif PPGT
Tidak asal berubah, ada syaratnya
Dari pengurus jemaat ke pengurus pusat melalui
pengurus klasis
3 bulan sebelum kongres
PPGT hanya dapat dibubarkan oleh kongres khusus
utuk itu min. ¾ jlh klasis, disetujui sekurang-
kurangnya 2/3 utusan yang hadir
Pasal 15
PERUBAHAN
1.Perubahan terhadap Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga hanya dapat dilakukan oleh Kongres
yang dihadiri oleh 2/3 (dua per tiga) jumlah utusan
kongres.

2. Usulan perubahan terhadap Anggaran Dasar dan


Anggaran Rumah Tangga dapat dilakukan oleh Pengurus
Jemaat kepada Pengurus Pusat melalui Pengurus Klasis.
3. Usul perubahan terhadap Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga oleh Pengurus Klasis
kepada Pengurus Pusat diajukan selambat-
lambatnya 3 (tiga) bulan sebelum kongres.

Pasal 16
PERATURAN PERALIHAN

1. PPGT hanya dapat dibubarkan oleh Kongres yang


diadakan khusus untuk itu, dan dihadiri oleh sekurang-
kurangnya ¾ (tiga per empat) jumlah klasis,
dandisetujui oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari utusan
yang hadir.
2. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran
Dasar ini, diatur lebih lanjut dalam Anggaran
Rumah Tangga, Peraturan-peraturan Khusus,
Keputusan Kongres,Keputusan Rapat
Pimpinan Sinodal, Keputusan Konperensi,
dan Keputusan Rapat Anggota sesuai dengan
tugas dan wewenangnya masing-masing
sejauh tidak bertentangan dengan Anggaran
Dasar PPGT.
Pasal 17
PENUTUP

1. Anggaran Dasar ini mulai berlaku sejak


tanggal ditetapkan dan selanjutnya Badan
Pekerja Majelis Sinode mengesahkannya
dalam Rapat Kerja GerejaToraja.
2. Dengan disahkannya Anggaran Dasar ini
maka Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga sebelumnya dinyatakan tidak berlaku
lagi.
Pergantian Antar Waktu
Kebijakan internal untuk mengganti pengurus
yang berhalangan tetap
Diatur dalam tata kerja pengurus di masing-
masing lingkup
Dilaksanakan dalam forum pengambilanm
keputusan tertentu (ART Pasal 13 ayat 2,3,4)
Dipertanggungjawabkan dalam RA, Konperensi,
dan Kongres sesuai jenjang masing-masing.
Juga diatur dalam PO ( 1 bagian tersendiri)
Perbendaharaan
Iuran Anggota sesuai keputusan RA
Setoran ke Pengurus Pusat diatur dgn
mekanisme tersendiri dalam PO
Persembahan pada kegiatan/ibadah Dies
Natalis PPGT setiap tahun diserahkan
seluruhnya kepada PP.PPGT
Persembahan ibadah minggu ke V (jika
ada dlm bulan ybs) disetor ke PP.PPGT
Tingkat Keputusan Organisasi
1.Tata Gereja Gereja Toraja
2.Anggaran Dasar
3.Anggaran Rumah Tangga
4.Keputusan Kongres
5.Keputusan Rapat Pimpinan Pusat
6.Keutusan Pengurus Pusat
7.Keputusan Konperensi
8.Keputusan Pengurus Klasis
9.Keputusan Rapat Anggota
Keputusan Pengurus Jemaat
10.
 Keputusan yang lebih rendah tidak boleh bertentangan
dengan keputusan yang lebih tinggi
PASAL 16
ATRIBUT ORGANISASI

PO tentang Atribut Organisasi


Logo PPGT
Makna Logo adalah sebagai berikut:
a. Lingkaran : Lingkaran luar adalah lambang
persekutuan antara manusia dengan sesamanya,
dan lingkaran dalam adalah lambang persekutuan
manusia dengan Allah
b. Salib : Pelayanan PPGT selalu berpusat pada salib
Kristus, yang menyatakan komitmen pelayan yang
siap berkorban, siap menderita dan siap menjadi
hamba yang melayani.
c. Rumah Toraja : Aspek historis kelahiran PPGT dari
tengah-tengah orang Toraja. Rumah toraja dan salib
menembus
lingkaran dalam mempunyai makna PPGT yang
inklusif (tidak eksklusif), PPGT yang keluar dan
bersesama dengan ciptaan Allah yang lain.
Sekalipun PPGT lahir dari komunitas Toraja tetapi
PPGT selalu siap untuk bersesama tanpa
memandang latarbelakang suku, agama, ras,
golongan, kelas sosial, dll.
d. Daun Kelapa Muda : Kuncup daun kelapa muda yang
siap untuk mekar, menandakan sosok pemuda yang
siap untuk mekar dengan jiwa idealisme yang tinggi.
umlahnya 12, masing-masing 6 disebelah kiri dan
kanan. Angka 12 adalah simbol dari 12 murid Tuhan
Yesus dan 12 Suku Israel yang menunjukkan bahwa
kita adalah umat pilihan Allah.
e. Alkitab : Bahwa dasar pelayanan PPGT dalam
menjalankan misi panggilannya adalah Alkitab,
Firman Allah yang hidup.
Oleh Alkitab, Firman Allah itu PPGT Bersaksi dan
mengaku bahwa “Yesus Kristus Itulah Tuhan dan
Juruselamat Dunia”. Diatas Alkitab ada tulisan 1 Kor.
3: 11 sebagai dasar berdirinya Gereja Toraja.
f. Tiga Garis : Bentuknya bergelombang berpasangan,
tiga sebelah kiri salib dan tiga sebelah kanan salib,
diatas Alkitab dan di bawah rumah Toraja, sebagai
simbol dari misi gereja yaitu Tri Panggilan Gereja:
Marturia, Koinonia dan Diakonia.
Stempel
Stempel pengurus pada semua lingkup adalah logo yang
diberi keterangan pemilik stempel tersebut, misalnya
Pengurus Pusat, Pengurus Klasis Rantepao, Pengurus
Jemaat Dadi, dll.
Jumlah lingkaran pada stempel tetap mengacu pada logo
yaitu 2 lingkaran saja.
Ukuran stempel adalah 2,5 cm untuk PP, 3 cm untuk PK
dan 3,5 cm untuk PJ.
Stempel panitia atau lembaga bentukan PP, PK dan PJ
harus berbeda dengan stempel pengurus.
Bendera
Bendera untuk kegiatan rapat dan persidangan, harus
menggunakan warna dasar biru benhur, sedangkan
untuk kegiatan lainnya dapat menggunakan semua
warna dasar logo, yaitu biru benhur, hitam, putih,
hijau muda dan kuning perak.
Gambar pada bendera adalah logo PPGT bukan
stempel.
Dibawah logo dapat ditulis identitas, misalnya
Pengurus Pusat, Klasis Tallunglipu, Jemaat Rantepao,
Klasis Rantepao.
Pakaian
Jaket formal yaitu jaket yang digunakan oleh Pengurus pada kegiatan
Kongres, Konperensi dan Rapat Anggota atau pada saat menghadiri
kegiatan/undangan organisasi lain harus berwarna biru benhur, tanpa
kombinasi warna lainnya.
Jaket biasa dapat menggunakan warna dasar lainnya pada logo PPGT
atau campuran warna-warna itu.
Kemeja lengan panjang atau lengan pendek dapat menggunakan
semua warna dasar pada logo PPGT atau campuran warna-warna itu.
Baju lainnya yang dibuat untuk kepentingan PPGT secara umum
sedapatnya menggunakan warna dasar dalam logo PPGT atau
campuran warna warna itu.
Baju lainnya yang dibuat untuk kepentingan PPGT secara khusus
(misalnya seragam pemain olahraga untuk kamp, dll) dapat
disesuaikan dengan kondisi jemaat/klasis setempat.
Lencana
Lencana diletakkan di dada sebelah kiri.
Lencana yang digunakan pada acara organisasi harus
dengan warna dasar kuning perak, sedangkan pada acara
lainnya dapat menggunakan lencana dengan warna dasar
pada logo PPGT.
Bentuk dan ukuran dasar lencana adalah lingkaran bulat
dengan diameter 2-3 cm, namun dapat dikembangkan dan
dimodifikasi sesuai kebutuhan. Modifikasi bentuk dan
ukuran dasar serta warna yang digunakan diputuskan
melalui Rapat Pengurus.
Papan Nama
Ukuran Papan Nama
adalah 2 : 3 atau 16 : 9
Huruf yang digunakan
adalah Maiandra GD,
Corbel atau Candara
Mars dan Hymne
Keputusan tentang Mars dan
Hymne PPGT akan dilakukan
dalam Rapat Kerja II PPGT
Bulan Oktober di Makassar. (27-
29 November 2009)
Ciri PPGT
Kegerejaan, Kemasyarakatan dan
Kepemudaan.
(semangat, kreatif, obsesif, militan, pantang menyerah)
 Semangat : Antusias, tidak loyo
 Kreatif : ATM (Amati, Tiru dan Modofikasi)
 Obsesif : memiliki ambisi/impian tetapi tidak ambisius
 Militan : sadar, semangat, pantang mundur
 Bukan militer
Militer : otoriter, kadang dilakukan dengan terpaksa.
APA YANG PPGT BERIKAN UNTUK ANDA DAN
SAYA?
 Di tangan PPGT masa depan gereja dan bangsa serta negara
 PPGT media pembentukan karakter dan kader serta membentuk
kecerdasan holistik pemuda gereja
 PPGT memberi ruang dalam berkomunikasi dengan segala
lapisan dan aspek ( jemaat dan masyarakat)
 PPGT kita merasakan anugerahNya, kita dapat memberi
segenap potensi, daya dan kreasi tanpa pamrih.
 PPGT memperlengkapi saudara dan saya dalam membangun
masa depan pribadi, keluarga, GEREJA, masyarakat dan
bangsa
 PPGT membuat kita menjadi THE SERVANT LEADER
Selamat Melayani

PERSEKUTUAN PEMUDA GEREJA TORAJA


YOUTH FELLOWSHIP OF TORAJA CHURCH, INDONESIA
KLASIS MAKASSAR
Sekretariat : Balla Tamalanrea Lt.2, Jln. Perintis Kemerdekaan No.100
Makassar – Sulawesi Selatan, Indonesia
Contact person :
Sandy (085299600021)
Nores (085255624984)
E-mail : nores_jbt@yahoo.co.id

You might also like