Professional Documents
Culture Documents
JUDUL
B. LATARBELAKANG MASALAH
Perkebunan karet memiliki peranan yang sangat penting dalam perekonomian nasional,
antara lain sumber pendapatan bagi lebih dari 10 juta petani dan menyerap sekitar 1,7 juta tenaga
kerja lainnya. Selain itu, karet juga merupakan salah satu komuditas nonmigas yang secara
konsisten nilai ekspornya terus meningkat. Sebanyak 15 propinsi tercatat sebagai sentra produksi
karet nasional, antara lain Nanggroe Aceh Darussalam, Sematera Utara, Riau, Jambi, Bangka
Belitung, Bengkulu, Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur.
Potensi pasar karet alam dalam jangka panjang masih cukup baik yang disebabkan
kebutuhan karet merupakan kebutuhan dasar dalam keperluan sehari-hari dan beberapa negara
berkembang mengalami pertumbuhan industrialisasi yang cukup tinggi seperti Cina, India dan
Brasil. Pergerakan harga karet dunia juga menunjukkan tren positif dan Indonesia sebagai salah
satu produsen terbesar karet diharapkan dapat bekerjasama dengan produsen lain untuk dapat
menjaga posisi harga yang tetap menguntungkan. Kerjasama tersebut dapat dilakukan dengan
strategi mengurangi
Terdapat 3 jenis perkebunan karet yang ada di Indonesia, yaitu Perkebunan Rakyat
(PR), Perkebunan Besar Negara (PBN) da Perkebunan Besar Swasta (PBS). Dari ketiga jenis
perkebunan tersebut, PR mendominasi dari luas lahan yang mencapai 2,84 juta hektar atau
sekitar 85% dari lahan perkebunan karet. Dengan sedemikian luasnya perkebunan karet yang
dikelola rakyat, keterkaitan penyerapan tenaga kerja dan sebagai sumber pendapatan rakyat
diharapkan dapat ditingkatkan dengan pengelolaan yang terpadu. Perkebunan besar diharapkan
dapat menjalin program kemitraan dengan petani agar nilai tambah dari pengelolaan perkebunan
rakyat dapat optimal diantaranya dengan kemitraan bidang teknologi produksi hingga. Daerah
Sumatera memiliki area perkebunan terbesar yang mencapai 70% dari total area di Indonesia.
Tabel 3. Luas lahan dan produksi karet
Keterangan : (PR)Perkenunan Rakyat, (PBN)perkebunan besar nasional, (PBS )perkebunan besar swasta
Sumber : PMG (Publisindo Marinitama Gemilang)
C. PERUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah model modifiksi mesin pemotong rumput
separti apakah yang dapat di gunakan sebagai alat penyadap karet modern untuk
meningkatkan hasil petani karet?
2. Bagaimana dampak penerapan mesin penyadapan karet yang di hasilkan terhadap aspek
efektifitas waktu kerja petani karet, hasil panen rata-rata perhari?
D. TUJUAN
Tujuan dari penelitian ini adalah membuat mesin penyadap karet dari hasil modifikasi mesin
pemotong rumput sehingga secara efektif dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan produktivitas
hasil panen petani karet.
E. HIPOTESIS PENELITIAN
1. Mesin penyadap karet dapat dihasilkan dari modifikasi mesin pemotong rumput, mesin ini
dapat digunakan sebagai mesin penyadap karet alternatif untuk meningkatkan hasil panen
petani karet.
2. Efektivitas waktu kerja dan hasil panen rata-rata petani karet setelah menggunakan mesin
penyadap karet secara signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan alat penyadap karet
tradisional (manual).
Dapat tercapai dalam teknologi ini adalah artikel ilmiah yang berisi pengembangan alat
baru dalam bidang pertanian dan wawasan pengetahuan tentang motor listrik sebagai
alternatif penyadap getah karet.
G. KEGUNAAN
Manfaat yang diharapkan dapat tercapai dalam modifikasi ini adalah hasil pengembangan yang
teruji dan aplikatif yaitu menjadi salah satu alternatif penyadap karet modern, sehingga dapat
berkontribusi sebagai solusi penyadapan getah karet dengan hasil produksi panen lebih banyak dalam
waktu yang relatif cepat .
H. TINJAUAN PUSTAKA
a. Dynamo
Motor listrik merupakan sebuah perangkat elektromagnetis yang mengubah energi listrik
menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk, misalnya, memutar impeller
pompa, fan atau blower, menggerakan kompresor, mengangkat bahan, dll. Motor listrik
digunakan juga di rumah (mixer, bor listrik, fan angin) dan di industri. Motor listrik kadangkala
disebut “kuda kerja” nya industri sebab diperkirakan bahwa motor-motor menggunakan sekitar
70% beban listrik total di industri.
Dalam memahami sebuah motor, penting untuk mengerti apa yang dimaksud dengan
beban motor. Beban mengacu kepada keluaran tenaga putar/ torque sesuai dengan kecepatan
yang diperlukan. Beban umumnya dapat dikategorikan kedalam tiga kelompok (BEE India,
2004):
Beban torque konstan adalah beban dimana permintaan keluaran energinya bervariasi
dengan kecepatan operasinya namun torque nya tidak bervariasi. Contoh beban dengan
torque konstan adalah conveyors, rotary kilns, dan pompa displacement konstan.
Beban dengan variabel torque adalah beban dengan torque yang bervariasi dengan
kecepatan operasi. Contoh beban dengan variabel torque adalah pompa sentrifugal dan
fan (torque bervariasi sebagai kwadrat kecepatan).
Beban dengan energi konstan adalah beban dengan permintaan torque yang berubah
dan berbanding terbalik dengan kecepatan. Contoh untuk beban dengan daya konstan
adalah peralatan-peralatan mesin.
Motor mengubah energi listrik menjadi energi mekanik untuk melayani
beban tertentu. Pada
proses ini, kehilangan energi ditunjukkan dalam Gambar 11.
Gambar 10 . Kehilangan M otor (US D OE)
Efisiensi motor ditentukan oleh kehilangan dasar yang dapat dikurangi hanya
oleh perubahan
pada rancangan motor dan kondisi operasi. Kehilangan dapat bervariasi dari
kurang lebih dua
persen hingga 20 persen. Tabel 1 memperlihatkan jenis kehilangan untuk
motor induksi.
Tabel 1. Jenis Kehilangan pada Motor Induksi (BEE India, 2004)
b. Penyadapan Karet
Pada dasarnya tanaman karet memerlukan persyaratan terhadap kondisi iklim untuk
menunjang pertumbuhan dan keadaan tanah sebagai media tumbuhnya. Namun ada beberapa
syarat yang harus dipenuhi dalam pertmbuhan tanaman karet. Adapun syarat-syarat tersebut ,
1. iklim, cocok di daerah lahan kering beriklim basah pada zona 150 LU dan 150 LS.
2. curah hujan, diperlukan curah hujan optimal berkisar antara 2.500 mm – 4.000
mm per tahun dan hari hujan berkisar 100-150 hari hujan per tahun
3. ketinggian, daerah yang cocok pada ketinggian diatas 200 m dari permukaan laut.
Suhu yang cocok berkisar 250C - 350C
4. tanah, adapun sifat- sifat tanah yang cocok untuk tanaman karet;
• sulum tanah sampai 100 cm, tidak terdapat bebatuan
• aerase dan drainase cukup
• tekstur tanah remah, proseus, dan dapat menahan air.
• Struktur tanh terdiri dari 35% tanah liat dan 30%.
• Tanah bergambut tidak lebih dari 20 cm
• Kandungan hara NPK cukup dan tidak kekurangan unsure hara mikro
• Reaksi tanah dengan pH 4,5 – 6,5
• Kemiringan tanah kurang dari 16% dan
• Permukaan air tanah kurang dari 100 cm.
Produksi lateks dari tanaman karet disamping ditentukan oleh keadaan tanah dan
pertumbuhan tanaman, klon unggul, juga dipengaruhi oleh teknik dan manajemen
penyadapan. Apabila ketiga kriteria tersebut dapat terpenuhi, maka diharapkan tanaman
karet pada umur 5 ‐ 6 tahun telah memenuhi kriteria matang sadap. Kriteria matang sadap
antara lain apabila keliling lilit batang pada ketinggian 130 cm dari permukaan tanah telah
mencapai minmum 45 cm. Jika 60% dari populasi tanaman telah memenuhi kriteria
tersebut, maka areal pertanaman sudah siap dipanen.
I . METODE PELAKSANAAN
Metode penelitian yang akan digunakan adalah metode research and development (R&D).
Metode ini merupakan metode yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan
menguji keefektifan produk tersebut, menurut sujadi ( 2003 : 164 ) penelitian dan pengembangan
adalah suatu langkah untuk mengembangkan suatu produk baru, atau menyempurnakan produk
yang sudah ada yang dapat di pertanggungjawabkan.
G.1 Langkah –langkah penelitian
a. potensi dan masalah
b. pengumpulan data
c. desain produk
d. validasi data
e. rivisi desain
f. uji coba produk
g. revisi produk
h. uji coba pemakaian
i. produksi massal
c. Instrument penelitian
d. Analisis data
e. Desain produk
f. Pembuatan produk
g. Uji coba terbatas
h. Revisi produk ( berdasarkan uji coba terbatas )
G.3 metode penelitian tahap II
a. model rancangan eksperimen untuk menguji penggunaan produk yag telah absout.
b. populasi dan sampel
c. teknik pengumpulan data
d. instrument penelitian
e. teknik analisis data
I. JADWAL KEGIATAN
J. RANCANGAN BIAYA
L. LAMPIRAN