You are on page 1of 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Radang (bahasa Inggris: inflammation) adalah rangkaian reaksi yang terjadi pada
tempat jaringan yang mengalami cedera, seperti karena terbakar, atau terinfeksi.
Radang atau inflamasi adalah satu dari respon utama sistem kekebalan terhadap
infeksi dan iritasi. Inflamasi distimulasi oleh faktor kimia (histamin, bradikinin,
serotonin, leukotrien, dan prostaglandin) yang dilepaskan oleh sel yang berperan
sebagai mediator radang di dalam sistem kekebalan untuk melindungi jaringan
sekitar dari penyebaran infeksi.
Salah satu jenis radang yang paling sering terjadi adalah radang tenggorokan.
Radang tenggorokan artinya tenggorokan menjadi merah, sakit dan mungkin agak
membengkak (patio amandel). Sebesar 85% kasus radang tenggorokan pada bayi /
anak disebabkan oleh infeksi virus sehingga tidak diperlukan antibiotik. Radang
tenggorokan kerap pula menimbulkan keluhan serak hingga kesulitan bicara pada
penderitanya. Pasalnya, radang sudah menyerang daerah pita suara. Ketika selaput
lendir yang menutupi pangkal tenggorok bengkak, getaran pita suaaranya menjadi
tidak sempurna, meskipun otot-ototnya menggerakkan pita suara.
Radang mempunyai tiga peran penting dalam perlawanan terhadap infeksi:
1. Memungkinkan penambahan molekul dan sel efektor ke lokasi infeksi untuk
meningkatkan performa makrofaga
2. Menyediakan rintangan untuk mencegah penyebaran infeksi
3. Mencetuskan proses perbaikan untuk jaringan yang rusak.
Respon peradangan dapat dikenali dari rasa sakit, kulit lebam, demam dll, yang
disebabkan karena terjadi perubahan pada pembuluh darah di area infeksi:
1. Pembesaran diameter pembuluh darah, disertai peningkatan aliran darah di
daerah infeksi. Hal ini dapat menyebabkan kulit tampak lebam kemerahan dan
penurunan tekanan darah terutama pada pembuluh kecil.

Peradangan 1
2. Aktivasi molekul adhesi untuk merekatkan endotelia dengan pembuluh darah.
3. Kombinasi dari turunnya tekanan darah dan aktivasi molekul adhesi, akan
memungkinkan sel darah putih bermigrasi ke endotelium dan masuk ke dalam
jaringan. Proses ini dikenal sebagai ekstravasasi.
Bagian tubuh yang mengalami peradangan memiliki tanda-tanda sebagai berikut:
 tumor atau membengkak
 calor atau menghangat
 dolor atau nyeri
 rubor atau memerah
 functio laesa atau daya pergerakan menurun

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian dari Peradangan
2. Macam-macam Peradangan yang Sering Terjadi
3. Apa Gejala-gejala Peradangan
4. Cara Mengurangi Peradangan

C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini yaitu agar pembaca dapat mengetahui pengertian
dari Peradangan, macam-macam Peradangan yang sering terjadi, gejala-gejala
Peradangan, dan pembaca bisa mengetahui bagaimana caranya mengurangi
peradangan.

Peradangan 2
BAB II
PEMBAHASAN

A.Peradangan
Selama ini radang diartikan sebagai suatu keadaan akibat infeksi kuman.
Radang / inflamasi artinya merah, bengkak dan sakit. Selain karena infeksi kuman,
radang juga bisa disebabkan oleh infeksi bukan kuman, misalnya karena kondisi
seperti alergi, trauma, autoimun atau teething. Kesemuanya tidak dapat diobati
dengan antibiotik. Upaya terbaik mengatasi alergi adalah pencegahan, yaitu
mengurangi kemungkinan eksposur hal-hal yang bisa menimbulkan alergi (debu,
karpet, binatang berbulu, mainan berbulu, AC, makan tertentu dengan pewarna,
pengawet, Sea food .
Salah satu jenis radang yang paling sering terjadi adalah radang tenggorokan.
Radang tenggorokan artinya tenggorokan menjadi merah, sakit dan mungkin agak
membengkak (patio amandel). Sebesar 85% kasus radang tenggorokan pada bayi /
anak disebabkan oleh infeksi virus sehingga tidak diperlukan antibiotik. Radang
tenggorokan kerap pula menimbulkan keluhan serak hingga kesulitan bicara pada
penderitanya. Pasalnya, radang sudah menyerang daerah pita suara. Ketika selaput
lendir yang menutupi pangkal tenggorok bengkak, getaran pita suaaranya menjadi
tidak sempurna, meskipun otot-ototnya menggerakkan pita suara.
Cohnheim (1873) mempelajari peradangan pada lidah kodok. Dia melihat lekosit
meninggalkan pembuluh darah kecil dan menjalar seperti gerakan amuba ke
jaringan yang rusak (dan kepada bakteri). Pada peradangan bakteri terlihat pada
stadium awal permeabilitas kapiler yang bertambah yang disebabkan oleh bahan
yang berasal dari jaringan yang rusak. Cairan dan protein merembes keluar dari
kapiler. Cairan akan mengencerkan bahan2 toksik yang berasal dari kuman,
immunoprotein dari darah akan melumpuhkan kuman dan fibrin akan membentuk
benang halus yang menjadi jembatan bagi lekosit untuk sampai ketempat
peradangan. Kemudian lekosit akan melekat pada dinding pembuluh darah dan

Peradangan 3
menjalar dengan cara diapedesis melalui lubang kecil diantara sel. Dalam hal ini
hanya granulosit dan tidak ada limfosit yang meninggalkan pembuluh darah.
Granulosit bergerak dengan pertolongan otot protein yang terdapat didalam sel.
Agar dapat melalui celah yang sempit, inti sel (terdiri dari beberapa segmen) dilipat
menjadi kecil seperti kereta dorong bayi. Lekosit dirangsang menuju peradangan
oleh kemotaksis. Baru2 ini telah diketahui bahwa pembawa rangsang ini ialah
interleukin. Protein ini berasal dari lekosit yang rusak, juga merangsang sumsum
tulang untuk membuat granulosit lebih banyak (darah dalam tepi, lekositosis 20.000
– 30.000 sel/mm3).
Kemudian lekosit akan menyerang bakteri, mula2 dengan fagositosis
(metchnikoff, 1883), kemudian mencernanya dengan bantuan buti-butir granulosit
yang merupakan lisosom yang berisi enzim proteolitik. Bakteri yang ada didalam
sel akan dibunuh dengan bantuan iodium dan H2O2 intraseluler. Dari lekosit yang
rusak, mediator nyeri seperti prostaglandin akan dikeluarkan .

B. Macam-macam Radang Yang Sering Terjadi


1. Radang Tenggorokan
Penyakit ini ditandai dengan rasa nyeri di tenggorokan sehingga si
penderita susah sekali saat menelan makanan. Radang tenggorokan atau
faringitis akut sering diikuti dengan gejala flu seperti demam, sakit kepala, pilek,
dan batuk. Disebarkan oleh virus EBV atau kuman Strep.
Pyogenes, radang tenggorokan mudah dikenali dengan memeriksakannya
ke dokter THT. Jika daerah faring ditemukan peradangan dengan tanda berupa
kemerahan serta terjadi pembesaran pada kelenjar limfe regional di sekitarnya,
bisa dikatakan orang tersebut menderita radang tenggorokan. Pada kasus yang
sudah berat, di tenggorokan akan dijumpai nanah atau eksudat.
Dalam beberapa kejadian, penyakit radang tenggorokan tidak bersifat
serius. Sebagian besar penderita akan sembuh setelah tiga sampai dengan
sepuluh hari tanpa terapi yang biasanya menimbulkan rasa sakit yang luar biasa.

Peradangan 4
Memang masalah utama seorang penderita radang tenggorokan adalah rasa
tidak nyaman dan tidak bisa bernapas secara wajar.
Untuk radang tenggorokan yang disebabkan oleh bakteri streptococcal,
antibiotik bisa diberikan kepada si pasien agar komplikasi seperti demam rematik
bisa dihindari. Jika hal ini tidak segera ditangani, ancaman diptheria mengintai
kesehatan si penderita.
Gejala-gejala seorang penderita radang tenggorokan:
a. Bengkak, berwarna merah pada tenggorokan
b. Susah berbicara, menelan, dan bernapas
c. Biasanya terjadi benjolan di sekitar leher
d. Demam tinggi
e. Sakit kepala yang luar biasa
f. Telinga pekak
Perawatan yang harus dilakukan adalah memberi si penderita dengan
aspirin. Selain itu berikan air panas yang telah ditambahi satu sendok makan
garam. Ini akan mengurangi rasa sakit akibat radang tenggorokan.
Patut diingat, pemberian antibiotik hanya boleh dilakukan pada penderita
radang tenggorokan akibat bakteri. Obat-obatan tersebut efektif membunuh
bakteri tapi tidak menghilangkan virus.
Hal lain yang dapat mengurangi risiko terkena radang tenggorokan adalah
tidak merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol.
2. Radang Usus Buntu
Radang usus buntu merupakan peradangan pada usus buntu, yaitu sebuah
usus kecil yang berbentuk jari yang melekat pada usus besar di sebelah kanan
bawah rongga perut. Usus buntu yang mengalami peradangan kadang-kadang
pecah terbuka, yang menyebabkan peradangan selaput perut (peritonitis).
Peradangan selaput perut adalah peradangan yang gawat dan mendadak
pada selaput yang melapisi dinding dalam rongga perut atau pada kantong yang
membungkus usus. Peradangan ini terjadi kalau usus lainnya pecah atau robek.

Peradangan 5
a. Penyebab umum
Adanya benda kecil atau keras (faecaliths) yang berada di appendix dan
tidak bisa keluar.
b. Tanda-tanda appendicitis:
1) Tanda yang utama ialah keluha nyeri yang menetap pada perut dan
semakin lama semakin memburuk.
2) Rasa nyeri mulai terjadi di sekitar pusar, tetapi segera nyeri tersebut
berpindah kesisi kanan bawah.
3) Mungkin selera makan menghilang, muntah, sembelit atau terdapat panas
yang ringan.
3. Radang Kulit
Radang kulit, dermatitis, merupakan suatu gejala pada kulit saat jaringan
terinfeksi oleh bakteri atau virus. Ada beberapa tipe radang kulit, yaitu:
a. sebhorrheic dermatitits
b. atopic dermatitis (eczema)
c. Kedua tipe tersebut sangat bervariasi tergantung dari penyebab dan gejala
yang terjadi.
Sesungguhnya penyakit ini tidak merupakan penyakit seumur hidup. Ia
hanya akan menimbulkan rasa yang tidak nyaman dan mengurangi penampilan
diri. Kombinasi antara perawatan kesehatan mandiri dan pengobatan medis akan
menghilangkan radang kulit.
4. Radang Sendi
Radang sendi, osteoarthritis, adalah salah satu arthritis yang disebabkan oleh
berkurangnya cartilage terutama di daerah persendian.
Cartilage sendiri merupakan substansi protein yang menjadi semacam “oli”
bagi tulang dan persendian. Ketika cartilage mengalami penurunan dalam
jumlah, selanjutnya struktur tulang akan tergerus.

Peradangan 6
Penyakit ini sering menyerang mereka yang sudah berusia lanjut pada bagian
sendi dan jemari. Persentase tertinggi bangsa yang paling banyak menderita
radang sendi adalah:
a. Jepang
b. Afrika Selatan
c. China bagian Selatan
Penyebab radang sendi adalah bertambahnya kandungan air pada cartilage
sehingga membuat jumlah proteinnya berkurang drastis. Komplikasi yang
mengikuti radang sendi adalah:
a. Obesitas
b. Trauma yang berulang-ulang
c. Rasa nyeri pada tulang
d. Diabetes mellitus
e. Kelainan hormonal

C. Gejala Peradangan
Panas dalam bisa jadi gejala awal peradangan serius. Penyebabnya bisa bakteri
ataupun virus.
Peradangan, menurut www.medterms.com, ialah cara paling dasar dan paling
alami dilakukan tubuh manusia sebagai reaksi terhadap infeksi, iritasi dan lika-luka
tubuh lain.
Tampilan utama dari peradangan biasanya berupa bagian tubuh yang kemerahan,
terasa peningkatan temperature pada beberapa bagian tubuh, pembengkakan dan
munculnya rasa nyeri. Peradangan termasuk juga jenis respons kekebalan
nonspesifik.
Dalam www.clevelandclinic.org disebutkan, peradagangan merupakan proses
saat sel darah putih bersama-sama dengan bahan-bahan kimiawi dalam tubuh
melindungi tubuh dari infeksi dan substansi-substansi asing, seperti bakteri dan
virus. Pada beberapa kasus, system kekebalan tubuh memancing respons berupa

Peradangan 7
peradangan, padahal tidak ada substansi asing yang harus dilawan. Pada kasus
seperti itu, sistem perlindungan tubuh justru bisa mengakibatkan kerusakan pada
jaringannya sendiri.
Saat peradangan terjadi, bahan-bahan kimiawi dilepaskan dari sel darah putih
menuju jaringan darah atau jaringan tubuh yang dimasuki substansi asing. Pelepasan
bahan kimiawi tersebut akan mengakibatkan peningkatan volume aliran darah
menuju bagian yang dimasuki sustansi asing itu. Hal itu bisa menyebabkan
kemerahan dan peningkatan temperaturdi darah tersebut.
Beberapa zat kimia bahkan bisa bocor hingga memenuhi jaringan yang dimasuki
zat asing, kemudian membengkak. Proses peradangan juga dapat merangsang syaraf
perasa sakit sehingga menimbulkan rasa nyeri.
Beberapa gejala peradangan biasanya ditandai timbulnya kemerahan pada bagian
tubuh tertentu, peningkatan suhu, nyeri persendian atau rasa kaku pada sendi. Selain
itu, peradangan meliputi beberapa gejala yang mirip flu biasa, seperti demam,
kedinginan, rasa lelah, kekurangan tenaga, pusing-pusing, kehilangan selera makan
dan otot kaku. Tampaknya gejala-gejala itu yang kemudian diistilahkan dengan
panas dalam oleh Masyarakat awam di Indonesia.
Para ahli medis mengingatkan gejala panas dalam yang terjadi berulang kali
sebaiknya dicermati. Sebab, peradangan yang mungkin diawali dengan persepsi
panas dalam bisa saja mempengaruhi organ-organ dalam tubuh. Misalnya
peradangan hati, ginjal dan ususyang juga ditandai dengan kram di perut yang
disertai diare. (Wey/M-1, Media Indonesia, minggu 5 Agustus 2007).

D. Cara Kerja Klorofil


Klorofil terbukti berkasiat mengatasi peradangan akibat infeksi kuman
khususnya pada radang tenggorokan, radang gusi, dan luka yang terinfeksi. Meski
klorofil bukan merupakan antibiotik kuat, tetapi sejak berabad-abad silam klorofil
sering digunakan sebagai pengganti penisilin pada saat pasokan penisilin terbatas.
Mekanisme kerja klorofil adalah mendinginkan radang, meredakan pembengkakan,

Peradangan 8
mengendalikan kuman, dan regenerasi jaringan yang terluka. Klorofil akan menutup
daerah luka membentuk lapisan pelindung yang menghindari kontak langsung
daerah yang mengalami radang dengan kuman serta merangsang fibroblas

E. Cara Mengurangi Peradangan


Mengurangi peradangan di dalam tubuh sangat penting karena merupakan
kondisi yang dapat mengakibatkan kondisi medis serius seperti penyakit jantung
dan gangguan autoimun. Bagaimana cara mengurangi peradangan?
Tangan, kaki, dan bagian tubuh lainnya menjadi merah, bengkak, panas dan
menyakitkan adalah gejala-gejala terjadinya peradangan. Peradangan adalah
kemampuan dari sistem kekebalan tubuh kita untuk merespon sebuah iritasi.
Misalnya, jika lutut cedera saat berolahraga, sistem kekebalan tubuh akan
mengeluarkan protein, yang disebut protein C-reaktif, menuju ke daerah lutut yang
cedera dan mengakibatkan rasa sakit, bengkak dan peradangan.
Peradangan sebenarnya adalah kondisi tubuh untuk mencegah kerusakan lebih
lanjut. Namun, penelitian juga menunjukkan bahwa peradangan kronis dapat
menjadi akar penyebab beberapa penyakit kronis seperti gangguan autoimun dan
penyakit jantung koroner.
Oleh karena itu sangat penting untuk mengurangi peradangan sesegera mungkin.
Seperti dilansir dari Ehow dan Buzzle, Jumat (30/4/2010), berikut 5 cara untuk
mengurangi peradangan, yaitu:
1. Makan makanan yang kaya antioksidan
Antioksidan selain dapat meningkatkan sirkulasi dan percernaan, juga secara
alami dapat mengurangi peradangan dalam tubuh.
Banyak kondisi atau penyakit seperti arthritis, gangguan pencernaan,
katarak, tekanan darah tinggi, kanker, hipertensi, cacat lahir, dan sebagainya,
dapat dihindari atau disembuhkan dengan makan makanan yang kaya
antioksidan 5-9 kali sehari.

Peradangan 9
Contoh makanan yang kaya antioksidan adalah stoberi, blueberry, raspberry,
blackberry, anggur, plum, ikan salmon, mackerel, brokoli, pepaya, melon,
kacang-kacangan, merica, asparagus, ubi jalar, wortel, labu, aprikot, tomat,
minyak zaitun, dan coklat.
2. Hindari Makanan Olahan
Makanan olahan adalah makanan yang sudah dikemas dalam bentuk kotak,
kaleng atau yang siap saji.
Makanan olahan ini mengandung lemak jenuh, lemak trans, karbohidrat
olahan dan pengawet yang dapat meningkatkan peradangan di seluruh tubuh.
3. Minum Banyak Air Dan Menghindari Minuman Manis
Air putih dapat membuat tubuh tetap terhidrasi dan membantu melancarkan
pencernaan. Selain itu, teh hijau juga merupakan sumber antioksidan yang baik,
tapi hindari penggunaan gula pada minuman teh ini.
4. Latihan Teratur
Berolahraga selama 30-60 menit selama 3 hingga 5 kali dalam seminggu
akan membantu menurunkan berat badan secara alami, sehingga mengurangi
jumlah tekanan pada sendi dan ligamen. Kurang tekanan berarti mengurangi
peradangan dalam tubuh.
Selain itu, olahraga seperti jalan cepat, jogging, bersepeda atau berenang
dapat membuat tubuh melepaskan senyawa yang disebut endorphins dalam
aliran darah, yang akan membantu meredakan peradangan.
5. Kurangi Stress
Stres menyebabkan pelepasan beberapa hormon stres di dalam tubuh, yang
mengakibatkan peradangan. Ada beberapa cara untuk menghilangkan stres dan
kecemasan, seperti aromaterapi, beribadah, pijat, dan lainnya, yang dapat
digunakan untuk menenangkan jiwa.
Mengurangi stres berarti mengurangi peradangan. Selain itu, tidur nyenyak
juga membantu mengurangi peradangan. Pastikan tubuh mendapatkan sekitar 7-
9 jam tidur, sehingga dapat membatalkan semua respon peradangan tubuh.

Peradangan
10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari data diatas dapat kami simpulkan bahwa radang yang paling sering terjadi
adalah radang tenggorokan. Sebesar 85% kasus radang tenggorokan pada bayi /
anak disebabkan oleh infeksi virus sehingga tidak diperlukan antibiotic. Radang
tenggorokan artinya tenggorokan menjadi merah, sakit dan mungkin agak
membengkak.
Radang adalah rangkaian reaksi yang terjadi pada tempat jaringan yang
mengalami cedera, seperti karena terbakar, atau terinfeksi.

B. Saran
Bila terjadi gejala-gejala yang menimbulkan peradangan hendaknya cepat
langsung periksakan diri ke tenaga kesehatan.
Sebaiknya setiap individu dapat melakukan perubahan perilaku yang bersifat
positif agar pola hidup bersih dan sehat terwujud.

Peradangan
11
DAFTAR PUSTAKA

http://anneahira.com/pencegahan-penyakit/radang.htm
http://id.wikipedia.org/wiki/Radang
http://www.medterms.com
http://www.acehforum.or.id/showthread.php?51727-Tip-Mengurangi-Peradangan

Peradangan
12

You might also like