Professional Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH
1.2. PEMBAHASAN
Dalam proses pendidikan, banyak unsur-unsur yang terlibat agar proses pendidikan dapat
berjalan dengan baik. Salah satunya adalah guru sebagai tenaga pendidik. Guru sebagai suatu
profesi kependidikan mempunyai tugas utama melayani masyarakat dalam dunia pendidikan.
Dalam hal itu, guru sebagai jantung pendidikan dituntut semakin profesional seiring
perkembangan ilmu dan teknologi. Etika profesional guru dituntut dalam hal ini. Etika yang
harus dimiliki oleh seorang pendidik sesuai kode etik profesi keguruan.
Persatuan Guru Republik Indonesia menyadari bahwa Pendidikan adalah merupakan suatu
bidang Pengabdian terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Bangsa dan Tanah Air serta
kemanusiaan pada umumnya dan guru Indonesia yang berjiwa Pancasila dan Undang –
Undang Dasar 1945.
1.3 Penutup
Etika profesional seorang guru sangat dibutuhkan dalam rangka meningkatkan mutu
pendidikan nasional. Seorang guru baru dapat disebut profesional jika telah menaati Kode
Etik Keguruan yang telah ditetapkan.
Pada saat ini masih banyak guru yang belum memahami kode etik, apalagi menerapkannya.
Hal inilah yang menyebabkan turunnya citra guru di masyarakat. Kita bisa mengecek apa
yang terjadi di dunia pendidikan dikaitkan dengan kode etik. Para guru banyak yang hanya
transfer ilmu pengetahuan, belum menjalankan nilai-nilai keagamaannya, apalagi
membimbing siswanya menjadi manusia yang utuh. Kejujuran profesional dilanggar terbukti
beredarnya kunci-kunci jawaban Ujian Nasional, mengkatrol nilai, memberi nilai tinggi
untuk siswa-siswa yang dekat walaupun kenyataan nilainya rendah dan ketidak obyektifan
lainnya. Guru jarang yang mau mencari informasi mengenai siswanya, seperti potensi, bakat,
minat, kekurangan, kelebihan, dan lainnya. Semuanya diserahkan total ke guru Bimbingan
Konseling ( BK). Guru banyak yang belum menciptakan suasana belajar yang baik, metode
yang diterapkan hanyalah berkisar ceramah, latihan, tugas saja. Tidak pernah memikirkan
bagaimana materi pelajarannya bisa diserap maksimum oleh siswanya dan pembelajaran
kurang menyenangkan. Demikian pula hubungan dengan orangtua belum terjalin baik.
Mereka hanya mengenal orangtuanya hanya beberapa orang saja melalui Komite. Dalam
masalah pengembangan diri, banyak guru yang tidak suka membaca dan belajar sehingga
ilmunya hanya sebatas buku paket siswa saja. Pelatihan yang diikuti hanyalah untuk
mendapatkan piagam sertifikasi. Terhadap organisasi juga demikian. Organisasi ada tapi
programnya yang berjalan hanya rutinitas saja. Kebijakan-kebijakan dari pemerintah
dipandangnya menambah beban, sehingga dilakukan hanyalah sebagai formalitas belaka.
Dan masih banyak lagi masalah-masalah guru di Indonesia. Hal inilah yang menyebabkan
Pendidikan di negeri ini buruk. Mudah-mudah para guru dan calon guru sadar akan
pentingnya memahami dan melaksanakan kode etik dengan penuh keikhlasan, kemauan dan
kemampuan.
DAFTAR PUSTAKA
1. http://verykaka.wordpress.com/2007/10/19/kode-etik-guru-indonesia/
2. http://www.tugaskuliah.info/2009/06/etika-profesional-dalam-pendidikan.html
3. http://insaniaku.files.wordpress.com/2009/02/5-profesionalisme-pendidik-rahman-
afandi.pdf
4. http://meetabied.wordpress.com/2010/06/05/kepribadian-guru/