You are on page 1of 1

SEJARAH MERAH PUTIH

Lagu Kebangsaan kita ‘INDONESIA RAYA’. Tepatnya pada tanggal 28 Oktober


1928, dalam Kongres Pemuda Indonesia yang ke-2 di Jakarta, lagu Indonesia Raya
diresmikan sebagai lagu Kebangsaan Indonesia.
Lagu itu ialah lagu Indonesia Raya ciptaan Wage Rudolf Soepratman (9 Maret
1903, Jatinegara, Batavia – 17 Agustus 1938, Surabaya) adalah pengarang lagu
kebangsaan Indonesia, “Indonesia Raya”. Bapaknya bernama Senen, sersan di
Batalyon VIII. Saudara Soepratman berjumlah enam, laki satu, lainnya perempuan.
Salah satunya bernama Roekijem. Pada tahun 1914, Soepratman ikut Roekijem ke
Makassar. Di sana ia disekolahkan dan dibiayai oleh suami Roekijem yang
bernama Willem van Eldik.
Sang Saka Merah Putih merupakan julukan kehormatan terhadap bendera Merah
Putih negara Indonesia. Pada mulanya sebutan ini ditujukan untuk bendera Merah
Putih yang dikibarkan pada tanggal 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur
56, Jakarta, saat Proklamasi dilaksanakan. Tetapi selanjutnya dalam penggunaan
umum, Sang Saka Merah Putih ditujukan kepada setiap bendera Merah Putih yang
dikibarkan dalam setiap upacara bendera. Bendera pusaka dibuat oleh Ibu
Fatmawati, istri Presiden Soekarno, pada tahun 1944. Bendera berbahan katun
Jepang (ada juga yang menyebutkan bahan bendera tersebut adalah kain wool dari
London yang diperoleh dari seorang Jepang. Bahan ini memang pada saat itu
digunakan khusus untuk membuat bendera-bendera negara di dunia karena terkenal
dengan keawetannya) berukuran 276 x 200 cm. Sejak tahun 1946 sampai dengan
1968, bendera tersebut hanya dikibarkan pada setiap hari ulang tahun kemerdekaan
RI. Sejak tahun 1969, bendera itu tidak pernah dikibarkan lagi dan sampai saat ini
disimpan di Istana Merdeka. Bendera itu sempat sobek di dua ujungnya, ujung
berwarna putih sobek sebesar 12 X 42 cm. Ujung berwarna merah sobek sebesar
15x 47 cm. Lalu ada bolong-bolong kecil karena jamur dan gigitan serangga, noda
berwarna kecoklatan, hitam, dan putih. Karena terlalu lama dilipat, lipatan-lipatan
itu pun sobek dan warna di sekitar lipatannya memudar.Setelah tahun 1969, yang
dikerek dan dikibarkan pada hari ulang tahun kemerdekaan RI adalah bendera
duplikatnya yang terbuat dari sutra. Bendera pusaka turut pula dihadirkan namun ia
hanya ‘menyaksikan’ dari dalam kotak penyimpanannya.

You might also like