Professional Documents
Culture Documents
ANALISIS PROFITABILITAS :
Indonesia mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba pada masa lalu. Analisis ini
menggunakan total aset (kekayaan) yang. dipunyai perusahaan setelatr disesuaikan dengan
biaya- biaya untuk mendanai aset tersebut. Variasi dalam perhitungan ROA,disamping
perhitungan seperti dibicarakan pada bab sebelumnya, adalah dengan memasukkan biaya
pendanaan. Biaya-biaya pendanaan yang dimaksud adalah bunga yang merupakan biaya
pendanaan dengan hutang. Analisis difokuskan pada profitabilitas aset, dan dengan demikian
tidak memperhitungkan cara-cara untuk mendanai aset tersebut. Formula ROA bisa dihitung
sebagai berikut :
ROA:
Laba bersih suatu perusahaan kadang-kadang dipengaruhi oleh dua faktor luar biasayangtidak
2. biaya restrukturisasi
Dalam kaitannya dengan biaya restrukturisasi perusahaan ada beberapa argumentasi yang
bisa dikemukakan :
1. Faktor tersebut muncul relatif tidak sering, dan bisa dikatakan sebagai nonrecurring
2. Item tersebut bisa dikatakan merupakan bagian normal dan kegiatan bisnis
Dengan beberapa alasan diatas, dalam buku ini diambil pendekatan untuk mengeluarkan laba
ROA bisa dipecah lagi ke dalam dua komponen yaitu: profit margin dan perputaran total
aktiva (aset). Pemecahan (disagregasi) ini bisa menghasilkan analisis yang lebih tajam lagi.
penjualan tertentu. Profit margin bisa diinterpretasikan sebagai tingkat efisiensi perusahaan,
yakni sejauh mana kemampuan perusahaan. Perputaran total aset mencerrninkan kemampuan
perusahaan menghasilkan penjualan dari total investasi tertentu. Rasio ini juga bisa diartikan
Operoting leverage menunjukkan sejauh fnana, pemakaian beban tetap dalam suatu
perusahaan. Perusahium yang menggunakan beban tetap yang tinggi berati mempunyai
operating leverage yang tinggi. Beban tetap operasional datangnya dari beban depresiasi
struktur biaya variabel dan biaya tetap berbeda-beda. Perusahaan eksplorasi dan pengolahan
minyak, perusahaan baja mempunyai proporsi aktiva tetap yang besar. Perusahium-
industri/perusahaan minyak di atas. Komponen biaya variabel untuk industri ini relatif besar.
Fungsi laba operasional bisa dilihat pada persamiuilr berikut ini : Laba operasional -
dari persamaan di atas. Semakin besar marjin kontribusi semakin besar slope fungsi laba
operasional. Itu berarti laba operasional semakin sensitif terhadap perubahan penjualan (atau
kuantitas) dengan semakin tingginya operating leverage. Dengan demikian operating leverage
merupakan slope dari persamaan di atas. Semakin besar marjin kontribusi semakin besar
slope fungsi laba operasional. Itu berarti laba operasional semakin sensitif terhadap
perubahan penjualan (atau kuantitas) dengan semakin tingginya operating leverage. Dengan
ROA.
BAB 9
Bab ini membicarakan ukuran profitabilitas yang lain yaitu Return On Common
Equity. Dalam bahasa Indonesia, istilah ini sering j.rgu diterjemahkan sebagai Rentabilitas
Saham Sendiri (Rentabilitas Modal Saham). Investor yang akan membeli saham akan tertarik
dengan ukuran profitabilitas ini, atau bagian dari total profitabilitas ini, atau bagian dari total
profitabilitas yang bisa dialokasikan ke pemegang saham. Seperti diketahui, pemegang saham
mempunyai klaim residual (sisa) atas keuntungan yang diperoleh. Keuntungan yang
diperoleh perusahaan pertama akan dipakai untuk membayar bunga hutang. Kemudian saham
preferen, baru kemudian (kalau ada sisa) diberikan ke pemegang saham biasa.
Bab ini membicarakan ukuran profitabilitas yang lain yaitu Return On Common
Equity. Dalam bahasa Indonesia, istilah ini sering j.rgu diterjemahkan sebagai Rentabilitas
Saham Sendiri (Rentabilitas Modal Saham). Investor yang akan membeli saham akan tertarik
dengan ukuran profitabilitas ini, atau bagian dari total profitabilitas ini, atau bagian dari total
profitabilitas yang bisa dialokasikan ke pemegang saham. Seperti diketahui, pemegang saham
mempunyai klaim residual (sisa) atas keuntungan yang diperoleh. Keuntungan yang
diperoleh perusahaan pertama akan dipakai untuk membayar bunga hutang. Kemudian saham
preferen, baru kemudian (kalau ada sisa) diberikan ke pemegang saham biasa.
Bab ini membicarakan ukuran profitabilitas yang lain yaitu Return On Common
Equity. Dalam bahasa Indonesia, istilah ini sering j.rgu diterjemahkan sebagai Rentabilitas
Saham Sendiri (Rentabilitas Modal Saham). Investor yang akan membeli saham akan tertarik
dengan ukuran profitabilitas ini, atau bagian dari total profitabilitas ini, atau bagian dari total
profitabilitas yang bisa dialokasikan ke pemegang saham. Seperti diketahui, pemegang saham
mempunyai klaim residual (sisa) atas keuntungan yang diperoleh. Keuntungan yang
diperoleh perusahaan pertama akan dipakai untuk membayar bunga hutang. Kemudian saham
preferen, baru kemudian (kalau ada sisa) diberikan ke pemegang saham biasa.
Disamping ROE, rasio keuangan lain yang sering digunakan oleh investor saham (atau calon
saham yang dipunyai adalah Earning per share (EPS) atau laba perlembar saham. EPS bisa
EPS (untuk Laba bersih - dividen saham - dividen saham preferen permodalan : yang
Opsi dan Warran merupakan dua contoh ekuivalen saham biasa. Nilai mereka
ditentukan oleh nilai saham biasa dan kemampuan opsi atau warran untuk ditukar menjadi
saham biasa (tida ada vield kas hanya dari opsi atau warran). Obligasi konvertibel (bisa