You are on page 1of 2

ALAM TAKAMBANG, FALSAFAH

Falsafah Alam Takambang Jadi Guru sebagai pencerminan dari ciptaan Allah,
Tuhan Yang Maha Kuasa yang menjadi anutan masyarakat Minangkabau. Jika
bermain dengan alam, patah tumbuh hilang berganti, pusaka lama tidak berubah.
Artinya yang bersifat instrumental dapat berubah, namun yang bersifat
fundamental tak terganti.
Falsafah adalah cara berpikir menurut logika dengan bebas sedalam-dalamnya
sampai ke dasar persoalan. Manusia terdorong untuk menemukan suatu orientasi
hidup, yang dapat memberi arah dan pegangan bagi perbuatan serta perilakunya.
Pengertian falsafah berasal dari bahasa Yunani dari kata pilein artinya cinda dan
sophos artinya penggemar. Kata itu dipindahkan ke dalam bahsa Arab jadi falsafa.
Kata bendanya falsafah.
Nenek moyang orang Minangkabau hidup di alam, melihat gejala alam dan
belajar dari alam. Orientasinya berguru kepada alam semesta. Falsafah adat
Minangkabau ialah cara bagaimana pandangan hidup dan sikap batin orang
Minangkabau dalam memandang sesuatu. Ini yang dikatakan “adat diisi, limbago
dituang” Norma-norma adat yang telah ditetapkan, aturan-aturan itu bisa lahir
dari permufakatan, setelah dirundingkan dan dimusyawarahkan. Adat yang sudah
jadi kebiasaan disebut limbago, yaitu pola pikir, acuan yang kalau dituangkan
jelas bentuknya, sudutnya, ragi, dan warnanya.
Menghadapi hubungan dengan kebudayaan asing yang tak terelakkan,
bersama pemangku adat Minangkabau berupaya menyumbangkan nilai-nilai adat
yang berlandaskan Alam Takambang Jadi Guru. Suatu konsep kemanusiaan yang
egaliter dalam sistem kodrat yang dikhotomis menurut alurnya yang harmonis.
Pengertian alur yang harmonis dalam falsafah alam ialah dinamika dalam system
musyawarah dan mufakat berdasarkan alur dan patut, yaitu etika hukum yang
layak dan benar. Sebagai orang beragama Kebenaran Yang Benar berada di jalan
Allah, Tuhan Yang maha Esa. Demikian masyarakat Minangkabau melihat dirinya
dan kiat melihat alam dengan perubahan yang terjadi.
Jadi, Falsafah adat Minangkabau mengandung arti, semua adat yang berlaku
di tengah masyarakat Minangkabau yang merupakan pancaran, petunjuk dan
arahan dari syarak yang berlandaskan Kitabullah, mengenai hukum-hukum Islam,
moral Islam dan keyakinan Islam yang semuanya berlandaskan kepada al Qur an.
-SAN-
Sumber: Kamardi Rais Dt. P. Simulie, dalam LKAAM, , Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
,2002

You might also like