You are on page 1of 92

SPEKTROSKOPI MOLEKULAR

Oleh:
Chandra Paska Bakti (0806460420)
David Adiprakoso (0806460446)
Ester Kristin (0806460471)
Republik Daudi Parthu (0806460585)
Spektroskopi

• Spektroskopi molekuler adalah ilmu yang


mempelajari interaksi antara gelombang
elektromagnetik dengan materi
• Metode spektroskopi digunakan untuk
menentukan, mengkonfirmasi struktur molekul,
dan untuk mengetahui kemurnian suatu senyawa
Spektroskopi Konvensional
Tipe Spektroskopi
• Spektroskopi Ultraviolet (UV) ---- Keadaan energi elktronik
• Digunakan untuk ---- molekul konjugasi, gugus karbonil, gugus nitro

• Spektroskopi Infrared (IR) ---- keadaan energi vibrasi


• Digunakan untuk ---- gugus fungsional, struktur ikatan

• Spektroskopi NMR ---- keadaan spin inti


• Digunakan untuk ---- bilangan, tipe dan posisi relatif dari proton (inti
hidrogen dan inti karbon 13)

• Spektroskopi Massa ---- Penembakan elektron berenergi tinggi


• Digunakan untuk ---- berat molekul, keberadaan nitrogen, halogen
Bentuk Interaksi Radiasi dengan
Materi

ABSORPSI
REFLEKSI

EMISI SCATTERING
Absorpsi
• Berkas radiasi elektromagnet bila dilewatkan pada
sampel kimia maka sebagian akan terabsorpsi
• Energi elektromagnet yang ditransfer ke molekul
sampel akan menaikan tingkat energi (tingkat
tereksitasi)
• Eksitasi energi dapat berupa eksitasi elektronik,
vibrasi dan rotasi
• Molekul akan dieksitasi sesuai dengan panjang
gelombang yang diserapnya
• Hampir semua gugus fungsi organik memiliki
bilangan gelombang serapan khas di daerah yang
tertentu
Vibrasi molekul
• Jenis vibrasi:
1. Vibrasi ulur (Stretching Vibration), yaitu
vibrasi yang mengakibatkan perubahan
panjang ikatan suatu ikatan
2. Vibrasi tekuk (Bending Vibrations), yaitu
vibrasi yang mengakibatkan perubahan
sudut ikatan antara dua ikatan
Spektroskopi IR
Spektroskopi Infra Merah
• Merupakan suatu metode yang mengamati
interaksi molekul dengan radiasi
elektromagnetik yang berada pada daerah
panjang gelombang 0.75 – 1.000 µm atau
pada bilangan gelombang 13.000 – 10 cm-1
• Umumnya digunakan dalam penelitian dan
industri
• Menggunakan teknik absorpsi
Spektroskopi UV-VIS
• Umumnya spektroskopi dengan sinar ultraviolet (UV) dan
sinar tampak (VIS) dibahas bersama karena sering kedua
pengukuran dilakukan pada waktu yang sama
• Berkaitan dengan proses berenergi tinggi yakni transisi
elektron dalam molekul,maka informasi yang didapat
cenderung untuk molekul keseluruhan bukan bagian-
bagian molekulnya
• Sangat cocok untuk tujuan analisis karena metoda ini
sangat sensitif
• Sangat kuantitatif dan jumlah sinar yang diserap oleh
sampel diberikan oleh ungkapan hukum Lambert-Beer.
• Menurut hukum Beer, absorbans larutan sampel sebanding
dengan panjang lintasan cahaya d dan konsentrasi
larutannya c
Spektroskopi Fluoresensi
• Jenis spektroskopi elektromagnetik yang
menganalisis fluoresensi dari sampel
• Fluoresensi adalah lepasnya energi dalam bentuk
radiasi dengan energi yang lebih rendah atau
panjang gelombang yang lebih tinggi berupa cahaya
tampak
• Spektroskopi fluoresensi digunakan dalam, biokimia,
kedokteran, dan bidang penelitian kimia untuk
menganalisis senyawa organik
Skema Spektroskopi Flouresensi
Instrumen Pada Spektroskopi
Molekuler
Spektroskopi IR, Spektrofotometri
UV- Vis, dan Spektroskopi Pendar
Cahaya
Instrumen Spektroskopi Secara Umum
• Dengan sumber cahaya apapun, spektrometer
terdiri atas sumber sinar, prisma, sel sampel,
detektor dan pencatat.
1. Sumber Radiasi

• Argon 100 – 160 nm


• Tungsten 350 – 800 nm
• Deuterium 160 – 360 nm
• Xenon 200 – 900 nm
2. Kuvet (Sample Container)
3. Monokromator

PRISMA
GRATING
4. Detektor

Photovoltaic

Phototube

Diode array
Spektroskopi IR
Instrumentasi Spektroskopi IR
• Sumber Radiasi
- Nerst Glower
• Daerah Cuplikan/Sampel
• Monokromator
– Prisma garam batu
• Detektor
- Detektor termal
• Signal Prosessor dan Readout
Spektrometer dispersif
Terdiri dari:
• sumber energi
• tempat contoh
• sistem untuk pemilihan panjang gelombang
• detektor
• alat pembaca atau pencatat (recorder).
Fourier Transform Infra Red
Fourier Transform Infra Red

Bruker Vertex 70
Instrumentasi Fourier
Diagram Skematik dari Spektrometer IR
Spektrofotometer UV-Vis

Shimadzu UV 2401PC
Komponen Instrumentasi UV-Vis
• Sumber Radiasi
– Lampu wolfram
• Kuvet (Sample Container)
– Kuarsa atau silika
• Monokromator
– Prisma kaca atau kuarsa
• Detektor
– Fotolistrik
• Pencatat
Spektrofotometer UV-Vis
• Menurut konfigurasi optiknya,
spektrofotometer UV-Vis dibagi menjadi
– Single Beam
– Double Beam
– Multi Channel
Single Beam
Double Beam
Multi Channel

•Tanpa monokromator
•Mendispersikan cahaya dengan panjang gelombang
yang sama
•Mahal
•Resolusi terbatas
Spektrofotometer Pendar Cahaya
Spektrofotometer Pendar Cahaya
Terdiri dari:
• sumber
• monokromator atau filter
• sampel
• monokromator atau filter
• detektor
• penguat
• pembacaan
Bentuk Interaksi Radiasi dengan Materi
Cara Kerja Instrumen
Cara Kerja Spektroskopi Molekular
Tampak, UV
Schematic of a Double Beam Spectrophotometer
Bauer, H.H., Christian, G.D., and O'Reilly, J.E. 1978 Instrumental Analysis
Cara Kerja Spektroskopi Molekular
InfraRed (IR)
Metode Pada Spektroskopi Molekuler IR
Cara Kerja Spektroskopi
Pendar Molekular

Electronic transition energy level diagram

Skoog, Holler and Crouch: Chapter 15, sections 15A-15C


Fluorescence Detector
Instrumental Analysis by Bauer, Christian and O'Reilly
Spektrofotometer
Absorbansi tinggi : Digunakan untuk larutan yang
sangat pekat.
- Skala alat dapat diatur menjadi 100 satuan dengan
1. Memperbesar lebar celah
2. Memperbesar intensitas sumber
3. Memperbesar sensitivitas detektor
- Standar dengan konsentrasi lebih rendah dari sample
Spektrofotometer
Absorbansi rendah : Digunakan untuk larutan yang
sangat encer
- Standar dengan konsentrasi lebih tinggi dari sample
Perbandingan plot absorbansi terdekat digunakan
untuk ketelitian analisis dan kemudahan
pengukuran absorbansi sample (kalibrasi)
I II III IV V VI VII

Konsentrasi 0 5 10 40 80 200 280


( µg/ml)
Absorbansi 0 0,025 0,050 0,20 0,40 1,00 1,4

Tabel 1. Absorbansi Tinggi (S.M. Khopkar)


Titrasi
• Perubahan dalam absorbansi pada larutan dapat
digunakan untuk mengikuti perubahan
konsentrasi sample selama titrasi
• Absorbsi berbanding linear dengan konsentasi
sample.
• Sample yang telah dititrasi membuat Plot
absorbansi terhadap volume titran akan terdiri
dari 2 garis lurus yang saling berpotongan pada
satu titik
Skoog, Holler and Crouch
Titrasi
Hukum Bouger dalam Titrasi
A = €bc = (V+v)/V
€ : absorpsivitas (M-1cm-1 , L μg-1 cm-1)
b : jarak tempuh optik (cm)
c : konsentrasi (M, μg L-1)
Analisis senyawa kompleks
Metode variasi kontinu :
Metode untuk menganalisis komposis kation dan
ligan dalam senyawa kompleks dengan mengukur
absorbansi yang dibandingkan dengan fraksi salah
satu reaktan

Xm= Vm/(Vm+VL) : XL = VL (Vm+VL)


Vm : volum kation terlarut
VL : volum kation terlarut
Metode variasi kontinu
Skoog, Holler and Crouch
Analisis senyawa kompleks
Metode perbandingan mol
Komposisi senyawa kompleks ditentukan dengan
perbandingan Absorbansi beberapa konsentrasi
salah satu spesi senyawa kompleks, Kation atau
ligan.

Perbandingan absorbansi sebagai perbandingan mol


ion logam dan ligan, maka didapatkan garis lurus
melalui (0,0) dan akan berbelok pada titik ekivalen
Metode variasi kontinu
Skoog, Holler and Crouch
Analisis senyawa kompleks
Metode perbandingan slope
Metode ini digunakan untuk senyawa
kompleks lemah dengan asumsi
1.Pembentukan senyawa kompleks dapat
dibuat dengan salah satu reaktan berlebih
2.Mengikuti Hukum Beer
Analisis senyawa kompleks
xM + yL MxLy
cm = [M] + x[MxLy]
cL = [L] + y [MxLy]
cm, cL molar konsentrasi analitikal
Pada L berlebih maka, [M] << x[MxLy]
Pada L berlebih maka, [L] << y [MxLy]
cm = x[MxLy]
cL = y [MxLy]
Hukum Beer
A= €bc = €b[MxLy] = €b cm /x
A= €bc = €b[MxLy] = €b cL /y
Perbandingan dari kedua absorban pada reaktan
€b cm /x : €b cL /y = y/x
Analisis Otomatis dengan Flow
Injection Analysis (FIA)
Ditemukan oleh Ruzicka dan Hansen di Denmark
Secara bersamaan oleh Stewart di US pada 1970

Digunakan untuk penentuan variasi


kandungan darah dan urin (sample) dalam
klinik Laboratorium
Analisis Otomatis dengan Flow
Injection Analysis (FIA)
Metode Analisis dimana sample dibawa dalam suatu
sistem menuju detektor
Sample dibentuk dan dialirkan dalam bentuk gelembung
udara baru kemudian direaksikan dengan standar,
dianalisis oleh detektor .
Gelembung udara untuk :
1.Mencegah penyebaran sample yang berlebih
2.Meningkatkan percampuran sample dan bahan reaksi
3.Menghindari dinding saluran
4.Mencegah kontaminasi silang antara sample yang
berturut-turut
Analisis Otomatis dengan Flow
Injection Analysis (FIA)
Pemisahan dalam (FIA) dengan
Dialisis
Liquid extraction
Difusi Gas
FIA Dialisis
Skoog, Holler and Crouch
FIA Extraction
Skoog, Holler and Crouch
Metode Spektroskopi Infrared
Identifikasi Gugus Fungsi
Frekuensi dapat dijadikan penentu gugus
fungsi dengan persamaan :
ð= 1/(2πc)√(K/µ)
Metode Spektroskopi Infrared
Identifikasi Gugus Fungsi
Frekuensi dapat dijadikan penentu gugus fungsi, dengan
klasifikasi seluruh daerah frekuensi IR menjadi 3 atau 4
bagian.

Pembagian IR
1. Daerah dekat IR ( 0,2-2,5µ )
2. Daerah Fundamental (2,5-50µ)
3. Daerah jauh IR (50-500µ)

Berdasarkan daerah ulur hidrogen (2,7-3µ), daerah ikatan


rangkap 3 (3,7-5,4µ), daerah ikatan rangkap 2 (5,1-
6,5µ),daerah sidik jari (6, 7-14µ).

Rata-Rata klasifikasi pada daerah fundamental


Metode Spektroskopi Infrared

Metode Base Line


Pada konsentrasi tinggi, absorbansi tinggi
Tidak memenuhi hukum Beer dikarenakan
adanya penentuan dengan menyeleksi pita
absorbsi yang dianalisis yang tidak terjatuh
kembali pada pita komponen yang dianalisis.
Metode Spektroskopi Infrared
Po menunjukan intensitas sinar yang didapat
dengan cara menarik garis lurus tangensial
pada kurva spektrum absorpsi pada posisi pita
absorbsi yang dianalisis
T untuk Pt diukur dari titik absorbsi maksimum
Kurva kaliberasi didapakan dengan
log(Po/Pt).konsentasi sample
Spektroskopi pendar molekuler
Metode pendar Fluor
Radiasi Emisi yang berasal dari konversi internal (IC) S2 ke
S1, S1 ke S0 dengan waktu emisi 10-7-10-9 s
Berdasarkan pada sifat dan intensitas cahaya teremisi
oleh suatu molekul pada transisi tingkat triplet
pertama dan tingkat singlet.
Analisis senyawa organik dan anorganik dalam jumlah
sedikit, dipengaruhi pH, suhu, kadar zat, intensitas
cahaya
Sifat emisi ditinjau dari frekuensi, waktu hidup, hasil
kuantum, dan pola vibrasi untuk analisis kuantitatif.
Spektroskopi pendar molekuler
Berdasarkan hukum Beer, fraksi cahaya yang ditransmisikan
P/Po = ℮-εbc
Fraksi cahaya yang terabsorbsi menjadi
1-(P/Po) = 1- ℮-εbc
(Po-P) = Po(1- ℮-εbc )
Dikalikan dengan efisiensi kuantum pendar fluor () maka
Intensitas pendar fluor (F)
F= (Po-P)  =  Po(1- ℮-εbc )
Pada larutan encer, cahaya diabsorbsi lemah εbc > 0,05
sehingga
F= K Po(2,3 εbc )
Dengan K, tetapan instrumen
Spektroskopi pendar molekuler
Metode pendar Fosfor
Radiasi Emisi persilangan antar system (ISC),
meliputi pembalikan spin elektron, Tingkat triplet ke
keadaan dasar (S0)
Molekul teridentifikasi pada emisi yang keluar
berlangsung dalam waktu cukup lama ( 1-10 s pada
medium tegar dan 10-4-10-3 s pada medium fluida.
Pendar Fosfor dipengaruhi oleh struktur molekul,
ion-ion logam paragmagnetik, molekul-molekul siklik
tidak tersubsitusi serta hidrokarbon polisiklik
mengandung subsituen –CH3, -NH2, -OH, -COOH,
-OCH3 , turuanan benzena dan naftalen
Spektroskopi pendar molekuler
Berdasarkan hukum Beer, fraksi cahaya yang ditransmisikan
P/Po = ℮-εbc
Fraksi cahaya yang terabsorbsi menjadi
1-(P/Po) = 1- ℮-εbc
(Po-P) = Po(1- ℮-εbc )
Dikalikan dengan efisiensi kuantum pendar fluor () maka
Intensitas pendar fluor (F)
I= (Po-P)  =  Po(1- ℮-εbc )
Pada larutan encer, cahaya diabsorbsi lemah εbc > 0,05
sehingga
I= Kc Po(2,3 εbc )
Dengan Kc, tetapan instrumen
Penafsiran hasil spektroskopi

INFRAMERAH
Syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk
penafsiran
1. Spektrum harus terselesaikan dan intensitas cukup
memadai.
2. Spektrum diperoleh dari senyawa murni.
3. Spektrofotometer harus dikalibrasi sehingga pita
yang teramati sesuai dengan frekuensi atau
panjang gelombangnya.
4. Metode persiapan sampel harus ditentukan. Jika
dalam bentuk larutan, maka konsentrasi larutan
dan ketebalan sel harus ditunjukkan.
Komponen grafik

baseline

peak

• Transmitans % menyatakan banyaknya intensitas cahaya yang kembali ke detektor


M at h Com poser 1. 1. 5

intensitas
ht t p: / / www. m at hcom pos er . com

%T = x 100
intensitas orisinil

• Wavenumber menyatakan panjang gelombang yang dipancarkan (cm -1)


CH3COOH
Analisis Kualitatif dengan Inframerah

• Daerah ulur hidrogen. (3700-2700 cm-1) Puncak


terjadi karena vibrasi ulur antara atom H dengan atom lainnya. Ikatan
hidrogen menyebabkan puncak melebar dan terjadi
pergeseran gelombang ke arah lebih pendek. Perubahan struktur dari
ikatan CH akan menyebabkan puncak bergeser ke arah yang maksimum.

• Daerah ikatan rangkap dua (1950-1550 cm-1)


konjugasi menyebabkan puncak lebih rendah sampai 1700
cm-1.
• Semakin elektronegatif, uluran akan menyebabkan
perubahan besar dalam momen ikatan; oleh karena itu resapannya
bersifat kuat.
Pengaruh Ikatan Hidrogen
3350 – frekuensi vibrasi stretching OH
2950 -- frekuensi vibrasi stretching CH alifatik asimetris
(intensitas kurang dari 2860 adalah frekuensi vibrasi stretching simetris
1425 -- Karakteristik penyerapan CH2
1065 -- Penyerapan CO

Senyawa tersebut adalah cyclohexanol.


Penafsiran Spektroskopi

ULTRAVIOLET
Komponen Grafik
Contoh
Analisis
Penafsiran Spektroskopi

PENDAR-FLUOR
• Adakah kemungkinan pertukaran pendar fluor
dan fosforensi? (Indrianti P.)
• Sensitivitas spektrokopi uv? (Nindya S.W.)
• Bagaimana penafsiran bentuk dari gugus
fungsi pada spektroskopi IR dan UV-Vis?
(Kenny L.)
• Apakah yang membuat g

You might also like