Professional Documents
Culture Documents
ANATOMI FISIOLOGI
SISTEM REPRODUKSI PRIA
DISUSUN OLEH :
NAMA : RISKA ANANDA
NIM : 72.20.001.D.10.079
TINGKAT : I B
ANGKATAN XXI
AKADEMI KEPERAWATAN
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
SAMARINDA
2010
KATA PENGANTAR
Puji syukur Kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat,
rahmat dan hidayat-Nya sehingga Saya bisa menyelesaikan makalah ANATOMI FISIOLOGI
tentang “SISTEM REPRODUKSI PRIA” tepat pada waktunya. Makalah ini disusun sebagai
tugas individu dari mata kuliah Anatomi Fisiologi.
Tidak lupa pula Saya mengggucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut
membantu menyelesaikan makalah ini dan dukungan dari dosen pembimbing & dosen mata
kuliah Saya. Dengan ditulisnya makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada
pembaca.
Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Hal ini disebabkan oleh terbatasnya wawasan yang saya miliki. Dengan demikian saran dan
kritik yang membangun sangat Saya harapkan. Atas perhatiannya Saya ucapkan terima kasih.
Penyusun
Halaman Judul................................................................................................................. 0
Kata Pengantar................................................................................................................ 1
Daftar Isi........................................................................................................................... 2
Bab I Pendahuluan......................................................................................................... 3
a. Latar Belakang ........................................................................................................... 3
b. Ruang Lingkup........................................................................................................... 3
c. Tujuan........................................................................................................................... 3
Bab II Pembahasan........................................................................................................ 4
a. Organ Reproduksi Pria ............................................................................................. 4
b. Organ Lain di Sekitar Organ Reproduksi ........................................................... 11
c. Hormon Pria................................................................................................................ 12
d. Fisiologi Reproduksi Pria ....................................................................................... 13
e. Gangguan Biologis – Anatomi ............................................................................... 14
Bab III Penutup............................................................................................................... 15
a. Kesimpulan.................................................................................................................. 15
b. Saran.............................................................................................................................. 15
Daftar Pustaka................................................................................................................. 16
a. Latar Belakang
Sistem reproduksi adalah sistem yang berfungsi untuk melakukan reproduksi dan
merupakan bagian dari proses tubuh yang bertanggung jawab terhadap kelangsungan suatu
generasi.
Agar dapat menerapkan proses perawatan pada pasien dengan gangguan atau
masalah reproduksi khususnya pada pria membutuhkan pengetahuan tentang struktur dan
fungsi dari sistem reproduksi. Makalah ini dsiusun sedemikian rupa untuk mempermudah
mahasiswa dalam mempelajari dan memahami anatomi fisiologi khusunya pada sistem
reproduksi pria.
b. Ruang Lingkup
Adapun yang dibahas dalam makalah ini meliputi :
Organ reproduksi pria, organ lain yang berada di sekitar organ reproduksi pria, hormon
pria, fisiologi reproduksi pria dan gangguan biologis – anatomi.
c. Tujuan Penulisan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
- Mengetahui dan memahami tentang organ reproduksi pria.
- Mengetahui dan memahami tentang organ lain yang berada di sekitar organ
reproduksi pria.
- Mengetahui dan memahami tentang hormon pria.
- Mengetahui dan memahami tentang fisiologi reproduksi pria.
- Mengetahui dan memahami tentang gangguan biologis yang terjadi pada anatomi
sistem reproduksi pria.
1. Kelenjar
Testis
Organ ini merupakan 2 buah glanula yang memproduksi semen, terdapat di
dalam skrotum yang digantung oleh fenukulus spematikus. Pada bayi dalam
kandungan, testis terdapat dalam kavum abdominalis di belakang peritonium, sebelum
kelahiran akan turun ke kanalis inguinalis bersama dengan fenikulus spermatikus
- Pembungkus Testis
a. Fasia spermatika eksterna. Suatu membran yang tipis, memanjang ke arah bawah
di antara venikulus dan testis, berakhir pada cincin subkutan inguinallis.
b. Lapisan kremasterika, terdiri dari selapis otot. Lapisan ini sesuai dengan m. obligus
abdomnis internus dan cascies abdominus internus.
c. Fasies spermatika interna. Suatu membran tipis dan menutupi fenikulus
spermatikus. Fasia ini akan berakhir pada cincin inguinalis interna bersama dengan
fasia transfersalis. Lapisan ini sesuai dengan m. obligus abdominis internus dan
fasianya.
- Persarafan Testis
a. Neuron ilionguinalis.
b. Neuron lumbo inguinalis cabang dari pleksus lumbalis.
c. Neuron perinealis pars superfisialis.
Vesika Seminalis
Kelenjar yang panjangnya 5-10cm, berupa
kantong seperti huruf S berbelok-belok, sekretnya
yang alkalis bersama dengan cairan prostat merupakan
bagian terbesar semen yang mengandung fruktosa
yang merupakan sumber energi untuk spermatozoa.
Vesika seminalis bermuata pada duktus deferens pada
bagian yang hampir masuk prostat. Dindingnya tipis,
mengandung serabut otot dan mukosa, terbagi menjadi
ruang-ruang dan lekuk-lekuk yang penampangnya
memperlihatkan gambaran jembatan membran
mukosa.
Mempunyai saluran yang dinamai duktus vesikula seminalis. Duktus vesikula
seminalis ini akan bergabung dengan duktus deferens. Penggabungan dari kedua duktus
ini membentuk duktus baru yang bernama duktus ejakulatorius yang bermuara pada 2
buah kelenjar tubulu alveolat yang terletak di kanan dan kiri di belakang leher kandung
kemih. Sekret vesika seminalis merupakan komponen pokok dari air mani. Fungsinya
menghasilkan cairan yang disebut semen untuk cairan pelindung spermatozoa
Glandula Prostat
Sebagian glandula prostat bersifat glandular dan sebagian lagi bersifat otot,
terdapat di bawah orifisium uretra interna dan sekeliling permukaan uretra, dan melekat di
bawah vesika urinaria dalam rongga pelvis di bawah posterior simfisis pubis. Prostat
mengeluarkan sekret cairan yang bercampur sekret dari testis. Perbesaran prostat akan
Prostat merupakan kelenjar yang terdiri dari 30-50 kelenjar yang terbagi atas 4
lobus:
a. lobus posterior
b. lobus anterior
c. lobus lateral
d. lobus medial
Duktus Defferens
Adalah duktus ekskretorius dari testis yang merupakan lanjutan dari kanalis
epididimis, panjangnya 50-60 cm. Mulai dari bagian bawah kauda epididimis, duktus
deferens berbelit-belit, secara berangsur-angsur naik sepanjang pinggir posterior testis
dan sisi medialis bagian fenikulus spermatikus, melalui cincin kanalis inguinalis
masuk ke fenikulus spermatikus dan membelok sepanjang sisi lateral a. epigastrika
kemudian menjurus ke belakang agak turun ke fossa iliaka eksterna mencapai kavum
pelvis. Di sini duktus deferens terdapat di antara peritonialis dan dinding lateralis
pelvis, selanjutnya turun pada sisi medialis a. umbilikalis dan nervus obturatorius,
menyilang di depan ureter dan mencapai sisi medial ureter berbelok-belok membentuk
sudut turun ke medial agak kedepan di antara fundus vesika urinaria bagian atas
vesika seminalis. Selanjutnya menjurus ke bawah antara fundus vesika urinaria
danrektum menuju basis glandula prostata dan bergabung dengan duktus vesika
seminalis membentuk duktus ejakulatorius yang bermuara pada pars prostatika uretra
melalui orifisium utrikulus prostatikus. Duktus deferens keras seperti tali dan
Uretra
Organ ini merupakan saluran kemih dan saluran ejakulasi pada pria.
Pengeluaran urine tidak bersamaan dengan ejakulasi karena diatur oleh kegiatan
kontraksi prostat.
3. Bangun Penyambung
Skrotum
Merupakan sepasang kantong yang menggantung di dasar pelvis. Di depan
skrotum terdapat penis dan di belakangnya terdapat anus. Skrotum berupa kantong
yang terdiri dari kulit tanpa lemak yang memiliki sedikit jaringan otot dan berada di
dalam pembungkus yang disebut tunika vaginalis. Tunika vaginalis dibentuk dari
peritonium skrotum yang banyak mengandung pigmen, di dalamnya terdapat kantong-
kantong. Setiap kantong berisi epididimis feniculus spermatikus.
Skrotum kiri tergantung lebih rendah dari skrotum kanan. Dan bervariasi dalam
beberapa keadaan, misalnya pengaruh panas dan orang tua. Pada keadaan lemah,
skrotum akan memanjang dan lemas, sedangkan dalam keadaan dingin akan
memendek dan berkerut.
Skrotum terdiri dari dua lapisan, yaitu kulit dan tunika dartos.
1. Kulit : berwarna kecoklatan, tipis dan mempunyai flica/rugae, terdapat folikel
sebasea yang dikelilingi oleh rambut keriting yang akarnya terlihat melalui kulit.
2. Tunika dartos berisi lapisan otot polos yang tipis sepanjang basis skrotum.
Membentuk septum yang membagi skrotum menjadi dua ruangan untuk testis dan
terdapat di bawah permukaan penis.
Pada skrotum terdapat m. kremaster yang muncul dari m. obliques internus
abdominalis yang menggantungkan testis dan mengangkat testis menurut kemauan dan
reflek ejakulasi.
Fenikulus Spermatikus
Merupakan bangun penyambung yang berisi duktus seminalis, pembuluh limfe
dan serabut saraf. Bentuknya memanjang dari abdominalis inguinalis dan tersusun
- Pembuluh Limfe
Terdiri dari dua bagian, yaitu permukaan luar dan permukaan dalam. Berasal
dari permukaan tunika vaginalis epididimisdan korpus testis. Pembuluh ini akan
membentuk 4-8 traktus dan berakhir pada bagian lateral dari pronatik dan nervus
lumbalis II.
- Pembuluh Saraf
Pleksus spermatikus merupaka saraf simpatis yang bergabung dengan cabang
dari pleksus pelvis yang menyertai arteri duktus deferens.
Penis
Terletak menggantung di depan
skrotum. Bagian ujung penis disebut glan
penis. Bagian tengahnya disebut korpus
penis dan pangkalnya disebut radiks penis.
Glan penis tertutup oleh kulit korpus penis,
kulit penutup ini disebut prepusium. Penis
(zakar) terdiri atas jaringan seperti busa
dan terletak memanjan, tempat muara
uretra daria glan penis adalah frenulum atau kulup.
Penis merupakan alat yang mempunyai jaringan erektil yang satu sama lainnya
dilapisi jaringan fibrosa ringan erektil ini terdiri dari rongga-rongga seperti karet busa.
- Penggantung penis
1. Ligamentum fundiformis penis : lapisan tebal yang berasal dari fasia superfisialis
dari dinding abdominalis anterior di atas pubis.
2. Ligamentum suspensoruim penis : berupa benang berbentuk segitiga, bagian
eksterna dari fasia profunda menggantung dorsum dan akar penis ke bagian inferior
linea alba. Simfisis fubis dan ligamentum aquarta pubis, krusis ischio pubis dan
bulbus diafragma urogenitalis merupakan penggantung penis.
c. Hormon Pria
Testoseron
Adalah hormon kelamin laki-laki yang disekresi oleh sel interstitial. Sel ini terletak
di dalam ruang antara tubulus-tubulus seminiferus, testis di bawah rangsangan hormon,
juga dinamakan ICSH (Interstitial Cel Stimulating Hormone) dari hipofisis. Pengeluaran
testoseron bertambah nyata pada pubertas dengan pengembangan sifat-sifat kelamin
sekunder yaitu tumbuhnya jenggot, suara lebih berat, pembesaran genitalia.
Gonadotropin
Kelenjar hipofise anterior menyekresi dua hormon gonadotropin, FSH dan LH.
Kedua hormon ini mempunyai peranan penting yaitu mengatur fungsi seksual pria. FSH
untuk pengaturan spematogenesis, perubahan spermatosid primer menjadi spermatosid
sekunder dari kelenjar hipofise anterior agar spermatogenesis berlangsung sempurna. LH
mengurangi sekresi testoteron kembali ke tingkat normal untuk melindungi terhadap
pembentukan testoteron yang selalu sedikit.
LH (Luteinizing Hormone)
LH disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior. LH berfungsi menstimulasi sel-sel
Leydig untuk mensekresi testoteron.
Estrogen
Estrogen dibentuk oleh sel-sel sertoli ketika distimulasi oleh FSH. Sel-sel sertoli
juga mensekresi suatu protein pengikat androgen yang mengikat testoteron dan estrogen
serta membawa keduanya ke dalam cairan pada tubulus seminiferus. Kedua hormon ini
tersedia untuk pematangan sperma.
Sperma
Setelah pembeentukkan tubulus
seminiferus, sperma masuk ke
seminiferus selama 18 jam sampai 10
hari hingga mengalami proses
pematangan. Epididimis menyereksi
cairan yang mengandung hormon, enzim
dan gizi yang sangat penting dalam
proses pematangan sperma. Sebagian
besar pada vas deferens dan sebagian
kecil di dalam epididimis.
Cairan Semen
Terdiri dari spermatozoa dan cairan yang dihasilkan oleh seluruh kelenjar kelamin,
serta sedikit tambahan yang berasal dari sistem saluran kelamin.
Semen merupakan cairan keruh keputihan yang mengandung 100juta/ml
spermatozoa dan jumlahnya sangat bervariasi. Setiap ejakulasi mengeluarkan 3ml
(300juta spermatozoa). Pengeluaran semen berlangsung dalam urutan tertentu.
a. Kesimpulan
- Organ reproduksi pria terdiri dari kelenjar (testis, vesika seminalis, kelenjar prostat dan
kelenjar bulbo uretalis), duktus atau saluran (epididimis, duktus seminalis, uretra) dan
bangun penyambung (skrotum, fenikulus spermatikus dan penis).
- Testis berfungsi untuk membentuk gamet-gamet baru yaitu spermatozoa dan
menghasilkan hormon testoseron, dilakukan oleh sel interstisial.
- Vesika Seminalis merupakan kelenjar berlekuk-lekuk yang terletak di belakang
kantung kemih. Dinding vesikula seminalis menghasilkan zat makanan yang merupakan
sumber makanan bagi sperma.
- Glandula Prostat atau kelenjar prostat menghasilkan getah yang mengandung kolesterol,
garam dan fosfolipid yang berperan untuk kelangsungan hidup sperma.
- Kelenjar bulbo uretralis berfungsi mensekresi cairan yang membantu agar sperma lebih
tahan hidup dan lebih memungkinkan untuk bergerak dan memudahkan pembuahan.
- Epididimis berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara sperma sampai sperma
menjadi matang dan bergerak menuju vas deferens.
- Duktus Defferens berfungsi sebagai saluran tempat jalannya sperma dari epididimis
menuju vesikula seminalis
- Uretra berfungsi sebagai saluran kelamin yang berasal dari vesikula seminalis dan juga
sebagai saluran untuk membuang urine dari kandung kemih.
- Skrotum merupakan kantung yang di dalamnya berisi testis.
- Fenikulus Spermatikus merupakan bangun penyambung yang berisi duktus seminalis,
pembuluh limfe dan serabut saraf.
- Penis merupakan alat yang mempunyai jaringan erektil yang satu sama lainnya dilapisi
jaringan fibrosa ringan erektil ini terdiri dari rongga-rongga seperti karet busa.
b. Saran
Disarankan agar pembaca lebih memahami sistem anatomi dan fisiologi tubuh manusia
terutama sistem reproduksi. Sehingga nantinya pembaca mampu menjaga keshatan dan
Buku Sumber :
Syaifuddin, Haji. (2002), Struktur dan Komponen Tubuh Manusia, Jakarta : Widya
Medika.
Internet :