You are on page 1of 18

MAKALAH

ANATOMI FISIOLOGI
SISTEM REPRODUKSI PRIA

DISUSUN OLEH :
NAMA : RISKA ANANDA
NIM : 72.20.001.D.10.079
TINGKAT : I B

ANGKATAN XXI
AKADEMI KEPERAWATAN
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
SAMARINDA
2010
KATA PENGANTAR

Puji syukur Kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat,
rahmat dan hidayat-Nya sehingga Saya bisa menyelesaikan makalah ANATOMI FISIOLOGI
tentang “SISTEM REPRODUKSI PRIA” tepat pada waktunya. Makalah ini disusun sebagai
tugas individu dari mata kuliah Anatomi Fisiologi.

Tidak lupa pula Saya mengggucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut
membantu menyelesaikan makalah ini dan dukungan dari dosen pembimbing & dosen mata
kuliah Saya. Dengan ditulisnya makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada
pembaca.

Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Hal ini disebabkan oleh terbatasnya wawasan yang saya miliki. Dengan demikian saran dan
kritik yang membangun sangat Saya harapkan. Atas perhatiannya Saya ucapkan terima kasih.

Samarinda, 12 Oktober 2010

Penyusun

1 Sistem Reproduksi Pria | Anatomi Fisiologi


DAFTAR ISI

Halaman Judul................................................................................................................. 0
Kata Pengantar................................................................................................................ 1
Daftar Isi........................................................................................................................... 2
Bab I Pendahuluan......................................................................................................... 3
a. Latar Belakang ........................................................................................................... 3
b. Ruang Lingkup........................................................................................................... 3
c. Tujuan........................................................................................................................... 3
Bab II Pembahasan........................................................................................................ 4
a. Organ Reproduksi Pria ............................................................................................. 4
b. Organ Lain di Sekitar Organ Reproduksi ........................................................... 11
c. Hormon Pria................................................................................................................ 12
d. Fisiologi Reproduksi Pria ....................................................................................... 13
e. Gangguan Biologis – Anatomi ............................................................................... 14
Bab III Penutup............................................................................................................... 15
a. Kesimpulan.................................................................................................................. 15
b. Saran.............................................................................................................................. 15
Daftar Pustaka................................................................................................................. 16

2 Sistem Reproduksi Pria | Anatomi Fisiologi


BAB I
PENDAHULUAN

a. Latar Belakang
Sistem reproduksi adalah sistem yang berfungsi untuk melakukan reproduksi dan
merupakan bagian dari proses tubuh yang bertanggung jawab terhadap kelangsungan suatu
generasi.
Agar dapat menerapkan proses perawatan pada pasien dengan gangguan atau
masalah reproduksi khususnya pada pria membutuhkan pengetahuan tentang struktur dan
fungsi dari sistem reproduksi. Makalah ini dsiusun sedemikian rupa untuk mempermudah
mahasiswa dalam mempelajari dan memahami anatomi fisiologi khusunya pada sistem
reproduksi pria.

b. Ruang Lingkup
Adapun yang dibahas dalam makalah ini meliputi :
Organ reproduksi pria, organ lain yang berada di sekitar organ reproduksi pria, hormon
pria, fisiologi reproduksi pria dan gangguan biologis – anatomi.

c. Tujuan Penulisan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
- Mengetahui dan memahami tentang organ reproduksi pria.
- Mengetahui dan memahami tentang organ lain yang berada di sekitar organ
reproduksi pria.
- Mengetahui dan memahami tentang hormon pria.
- Mengetahui dan memahami tentang fisiologi reproduksi pria.
- Mengetahui dan memahami tentang gangguan biologis yang terjadi pada anatomi
sistem reproduksi pria.

3 Sistem Reproduksi Pria | Anatomi Fisiologi


BAB II
PEMBAHASAN

a. Organ Reproduksi Pria


Organ reproduksi pria tidak terpisah dari saluran uretra dan sejajar dengan kelamin
luar. Organ reproduksi pria terdiri dari kelenjar (testis, vesika seminalis, kelenjar prostat dan
kelenjar bulbo uretalis), duktus atau saluran (epididimis, duktus seminalis, uretra) dan
bangun penyambung (skrotum, fenikulus spermatikus dan penis).

1. Kelenjar
 Testis
Organ ini merupakan 2 buah glanula yang memproduksi semen, terdapat di
dalam skrotum yang digantung oleh fenukulus spematikus. Pada bayi dalam
kandungan, testis terdapat dalam kavum abdominalis di belakang peritonium, sebelum
kelahiran akan turun ke kanalis inguinalis bersama dengan fenikulus spermatikus

4 Sistem Reproduksi Pria | Anatomi Fisiologi


kemudian masuk kedalam skrotum.
Testis merupakan tempat
dibentuknya spermatozoa dan
hormon pria yang terdiri dari
belahan-belahan, disebut lobulus
testis yang menghasilkan hormon
testosteron dan menimbulkan sifat
kejantanan, terjadi setelah masa
pubertas, di samping itu, follicle
stimulating hormon (FSH)dan
lutein hormon (LH).

- Pembungkus Testis
a. Fasia spermatika eksterna. Suatu membran yang tipis, memanjang ke arah bawah
di antara venikulus dan testis, berakhir pada cincin subkutan inguinallis.
b. Lapisan kremasterika, terdiri dari selapis otot. Lapisan ini sesuai dengan m. obligus
abdomnis internus dan cascies abdominus internus.
c. Fasies spermatika interna. Suatu membran tipis dan menutupi fenikulus
spermatikus. Fasia ini akan berakhir pada cincin inguinalis interna bersama dengan
fasia transfersalis. Lapisan ini sesuai dengan m. obligus abdominis internus dan
fasianya.

- Pembuluh Darah Testis


a. Arteri pudenda eksterna pars superfisialis merupakan cabang dari arteri femoralis.
b. Arteri perinealis superfisialis merupakan cabang dari a. pudenda interna.
c. Arteri kremasterika merupakan cabang dari a. epigastrika inferior.
d. Untuk pembuluh darah vena mengikuti arteri.

- Persarafan Testis
a. Neuron ilionguinalis.
b. Neuron lumbo inguinalis cabang dari pleksus lumbalis.
c. Neuron perinealis pars superfisialis.

5 Sistem Reproduksi Pria | Anatomi Fisiologi


- Fungsi Testis
a. Membentuk gamet-gamet baru yaitu spermatozoa, dilakukan di tubulus seminiferus.
b. Menghasilkan hormon testoseron, dilakukan oleh sel interstisial.

 Vesika Seminalis
Kelenjar yang panjangnya 5-10cm, berupa
kantong seperti huruf S berbelok-belok, sekretnya
yang alkalis bersama dengan cairan prostat merupakan
bagian terbesar semen yang mengandung fruktosa
yang merupakan sumber energi untuk spermatozoa.
Vesika seminalis bermuata pada duktus deferens pada
bagian yang hampir masuk prostat. Dindingnya tipis,
mengandung serabut otot dan mukosa, terbagi menjadi
ruang-ruang dan lekuk-lekuk yang penampangnya
memperlihatkan gambaran jembatan membran
mukosa.
Mempunyai saluran yang dinamai duktus vesikula seminalis. Duktus vesikula
seminalis ini akan bergabung dengan duktus deferens. Penggabungan dari kedua duktus
ini membentuk duktus baru yang bernama duktus ejakulatorius yang bermuara pada 2
buah kelenjar tubulu alveolat yang terletak di kanan dan kiri di belakang leher kandung
kemih. Sekret vesika seminalis merupakan komponen pokok dari air mani. Fungsinya
menghasilkan cairan yang disebut semen untuk cairan pelindung spermatozoa

- Pembuluh Darah dan Saraf


Arteri yang meyuplai vesika seminalis adalah cabang dari a. vesikalis
medialis, a. vesikalis inferior dan a. haemorrhodalis medialis. Vena-vena dan sistem
limfe menyertai arteri. Persarafan merupakan cabang dari pleksus pelvikus.

 Glandula Prostat
Sebagian glandula prostat bersifat glandular dan sebagian lagi bersifat otot,
terdapat di bawah orifisium uretra interna dan sekeliling permukaan uretra, dan melekat di
bawah vesika urinaria dalam rongga pelvis di bawah posterior simfisis pubis. Prostat
mengeluarkan sekret cairan yang bercampur sekret dari testis. Perbesaran prostat akan

6 Sistem Reproduksi Pria | Anatomi Fisiologi


membendung uretra dan menyebabkan retensi urine. Fungsi kelenjar prostat adalah
mengeluarkan cairan alkali yang encer seperti susu mengandung asam sitrat yang berguna
untuk melindungi spermatozoa terhadap tekanan pada uretra.

Prostat merupakan kelenjar yang terdiri dari 30-50 kelenjar yang terbagi atas 4
lobus:
a. lobus posterior
b. lobus anterior
c. lobus lateral
d. lobus medial

- Pembuluh Darah dan Saraf


a. A. pudenda interna.
b. A. cesicalis inferior.
c. A. haemorrhoidalis medialis.
Vena akan membentuk pleksus di sekitas sisi dan basis glandula prostat dan berakhir
di vena hipogastrika. Nervus merupakan caban dari pleksus pelvis.

 Kelenjar Bulbo Uretralis


Terdapat di belakang lateral pars membranasea uretra, di antara kedua lapisan
diafragma urogenitalis dan di sebelah bawah kelenjar prostat. Bentuknya bundar, kecil dan
berwarna kuning, panjangnya 2,2 cm dan berfungsi hampir sama dengan kelenjar prostat.
Kelenjar ini dibungkus oleh simapi jaringan ikat tipis yang di luarnya terdapat
serat-serat otot rangka. Jaringan ikatnya banyak mengandung serat elastin, serat otot
rangka dan serat otot polos.

2. Duktus atau Saluran


 Epididimis
Adalah saluran halus yang panjangnya lebih kurang 6 cm, terletak sepanjang
atas tepi dan belakang testis. Terdiri dari :
a. Kaput edidimis berhubungan erat dengan bagian atas testis sebagai ductus eferens
dari testis.

7 Sistem Reproduksi Pria | Anatomi Fisiologi


b. Kaput epididimis (badan) ditutupi oleh membran serosa servikalis sepanjang
pinggir posterior.
c. Kauda epididimis (ekor) disebut juga globulus minor ditutupi oleh membran
serosa berhubungan dengan duktus deferens.
d. Ekstremitas superior (bagian yang besar).
e. Ekstremitas inferior (seperti titik).
Di antara korpus dan testis terdapat ruangan yang disebut sinus epididimis (fossa
digitalis). Sebagian epididimis ditutupi oleh lapisan viseral. Bagian mediastinum
lapisan ini menjadi lapisan parietal, dikelilingi oleh jaringan ikat spermatozoa melalui
duktus eferentis yang merupakan bagian dari kaput epididimis tempat bermuaranya
spermatozoa disimpan masuk dalam vas deferens. Berfungsi sebagai saluran
penghantar testis, mengatur sperma sebelum diejakulasi dan memproduksi sperma.
Apendiks testis merupakan bagian ekstremitas superior testis, letaknya di dekat
kaput epididimis, berbentuk oval dan merupakan sisa dari duktus muleri bagian atas.
Apendiks epididimis merupakan tangkai kecil yang terdapat pada kaput epididimis
dan dianggap sebagai duktus efferens.

 Duktus Defferens
Adalah duktus ekskretorius dari testis yang merupakan lanjutan dari kanalis
epididimis, panjangnya 50-60 cm. Mulai dari bagian bawah kauda epididimis, duktus
deferens berbelit-belit, secara berangsur-angsur naik sepanjang pinggir posterior testis
dan sisi medialis bagian fenikulus spermatikus, melalui cincin kanalis inguinalis
masuk ke fenikulus spermatikus dan membelok sepanjang sisi lateral a. epigastrika
kemudian menjurus ke belakang agak turun ke fossa iliaka eksterna mencapai kavum
pelvis. Di sini duktus deferens terdapat di antara peritonialis dan dinding lateralis
pelvis, selanjutnya turun pada sisi medialis a. umbilikalis dan nervus obturatorius,
menyilang di depan ureter dan mencapai sisi medial ureter berbelok-belok membentuk
sudut turun ke medial agak kedepan di antara fundus vesika urinaria bagian atas
vesika seminalis. Selanjutnya menjurus ke bawah antara fundus vesika urinaria
danrektum menuju basis glandula prostata dan bergabung dengan duktus vesika
seminalis membentuk duktus ejakulatorius yang bermuara pada pars prostatika uretra
melalui orifisium utrikulus prostatikus. Duktus deferens keras seperti tali dan

8 Sistem Reproduksi Pria | Anatomi Fisiologi


berbentuk silinder, dinding salurannya begitu kecil. Pada fundus vesika urinaria
membesar dan berbelok-belok disebut ampula.

 Uretra
Organ ini merupakan saluran kemih dan saluran ejakulasi pada pria.
Pengeluaran urine tidak bersamaan dengan ejakulasi karena diatur oleh kegiatan
kontraksi prostat.

3. Bangun Penyambung
 Skrotum
Merupakan sepasang kantong yang menggantung di dasar pelvis. Di depan
skrotum terdapat penis dan di belakangnya terdapat anus. Skrotum berupa kantong
yang terdiri dari kulit tanpa lemak yang memiliki sedikit jaringan otot dan berada di
dalam pembungkus yang disebut tunika vaginalis. Tunika vaginalis dibentuk dari
peritonium skrotum yang banyak mengandung pigmen, di dalamnya terdapat kantong-
kantong. Setiap kantong berisi epididimis feniculus spermatikus.
Skrotum kiri tergantung lebih rendah dari skrotum kanan. Dan bervariasi dalam
beberapa keadaan, misalnya pengaruh panas dan orang tua. Pada keadaan lemah,
skrotum akan memanjang dan lemas, sedangkan dalam keadaan dingin akan
memendek dan berkerut.
Skrotum terdiri dari dua lapisan, yaitu kulit dan tunika dartos.
1. Kulit : berwarna kecoklatan, tipis dan mempunyai flica/rugae, terdapat folikel
sebasea yang dikelilingi oleh rambut keriting yang akarnya terlihat melalui kulit.
2. Tunika dartos berisi lapisan otot polos yang tipis sepanjang basis skrotum.
Membentuk septum yang membagi skrotum menjadi dua ruangan untuk testis dan
terdapat di bawah permukaan penis.
Pada skrotum terdapat m. kremaster yang muncul dari m. obliques internus
abdominalis yang menggantungkan testis dan mengangkat testis menurut kemauan dan
reflek ejakulasi.

 Fenikulus Spermatikus
Merupakan bangun penyambung yang berisi duktus seminalis, pembuluh limfe
dan serabut saraf. Bentuknya memanjang dari abdominalis inguinalis dan tersusun

9 Sistem Reproduksi Pria | Anatomi Fisiologi


konvergen ke bagian belakang testis, melewati cincin subkutan dan turun hampir
vertikal ke skrotum. Fenikulus spermatikus kiri lebih panjang dari yang kanan karena
testis kiri tergantung lebih rendah dari testis kanan.

- Pembuluh darah darah fenikulus spermatikus


1. Arteri spermatika interna
2. Arteri spermatika eksterna
3. Arteri duktus deferens
4. Vena spermatika

- Pembuluh Limfe
Terdiri dari dua bagian, yaitu permukaan luar dan permukaan dalam. Berasal
dari permukaan tunika vaginalis epididimisdan korpus testis. Pembuluh ini akan
membentuk 4-8 traktus dan berakhir pada bagian lateral dari pronatik dan nervus
lumbalis II.

- Pembuluh Saraf
Pleksus spermatikus merupaka saraf simpatis yang bergabung dengan cabang
dari pleksus pelvis yang menyertai arteri duktus deferens.

 Penis
Terletak menggantung di depan
skrotum. Bagian ujung penis disebut glan
penis. Bagian tengahnya disebut korpus
penis dan pangkalnya disebut radiks penis.
Glan penis tertutup oleh kulit korpus penis,
kulit penutup ini disebut prepusium. Penis
(zakar) terdiri atas jaringan seperti busa
dan terletak memanjan, tempat muara
uretra daria glan penis adalah frenulum atau kulup.
Penis merupakan alat yang mempunyai jaringan erektil yang satu sama lainnya
dilapisi jaringan fibrosa ringan erektil ini terdiri dari rongga-rongga seperti karet busa.

10 Sistem Reproduksi Pria | Anatomi Fisiologi


Dengan adanya rangsangan seksual, karet busa ini akan dipenuhi darah sebagai
vasopresi. Berdasarkan ini terjadilah ekskresi penis, yang dipengaruhi otot :
1. Muskulus iskia kavernosus , muskulus erektor penis, otot-otot ini menyebaban
erektil (ketegangan) pada waktu koitus (persetubuhan).
2. Muskulus bulbo kavernosus, untuk mengeluarkan urine.
Penis mempunyai tiga buah korpus kavernosa (alat pengeras zakar) yaitu dua buah
korpus kavernosus uretra, terletak di sebelah punggung atas dari penis. Satu korpus
kavernosus uretra terletak di sebelah bawah dari penis yang merupakan saluran kemih.
Korpus kavernosus penis terdiri dari jaringan yang mengandung banyak sekali
pembuluh darah. Pada waktu akan mengadakan hubungan kelamin (koitus), maka
penis akan menjadi besar dan keras oleh karena korpus tersebut. Korpus tersebut
banyak mengandung darah, dengan jalan demikian maka spermatozoid dapat
dihantarkan melalui pintu vagina.

- Penggantung penis
1. Ligamentum fundiformis penis : lapisan tebal yang berasal dari fasia superfisialis
dari dinding abdominalis anterior di atas pubis.
2. Ligamentum suspensoruim penis : berupa benang berbentuk segitiga, bagian
eksterna dari fasia profunda menggantung dorsum dan akar penis ke bagian inferior
linea alba. Simfisis fubis dan ligamentum aquarta pubis, krusis ischio pubis dan
bulbus diafragma urogenitalis merupakan penggantung penis.

- Pembuluh darah penis


1. Arteri pudenda interna
2. Arteri profunda penis

b. Organ Lain di Sekitar Organ Reproduksi


Organ-organ yang tidak terkait langsung dengan sistem reproduksi tetapi letaknya
berdekatan dengan organ-organ reproduksi, antara lain:
1. Tulang Kemaluan : terletak di depan kandung kemih.
2. Rambut Kemaluan : berfungsi untuk menyaring kotoran agar tidak langsung menempel
pada kulit kemaluan.

11 Sistem Reproduksi Pria | Anatomi Fisiologi


3. Rektum : bagian akhir dari usus besar terletak di atas anus. Rectum adalah tempat yang
dilalui oleh kotoran.

c. Hormon Pria
 Testoseron
Adalah hormon kelamin laki-laki yang disekresi oleh sel interstitial. Sel ini terletak
di dalam ruang antara tubulus-tubulus seminiferus, testis di bawah rangsangan hormon,
juga dinamakan ICSH (Interstitial Cel Stimulating Hormone) dari hipofisis. Pengeluaran
testoseron bertambah nyata pada pubertas dengan pengembangan sifat-sifat kelamin
sekunder yaitu tumbuhnya jenggot, suara lebih berat, pembesaran genitalia.

 Gonadotropin
Kelenjar hipofise anterior menyekresi dua hormon gonadotropin, FSH dan LH.
Kedua hormon ini mempunyai peranan penting yaitu mengatur fungsi seksual pria. FSH
untuk pengaturan spematogenesis, perubahan spermatosid primer menjadi spermatosid
sekunder dari kelenjar hipofise anterior agar spermatogenesis berlangsung sempurna. LH
mengurangi sekresi testoteron kembali ke tingkat normal untuk melindungi terhadap
pembentukan testoteron yang selalu sedikit.

 LH (Luteinizing Hormone)
LH disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior. LH berfungsi menstimulasi sel-sel
Leydig untuk mensekresi testoteron.

 FSH (Follicle Stimulating Hormone)


FSH juga disekresi oleh sel-sel kelenjar hipofisis anterior dan berfungsi
menstimulasi sel-sel sertoli. Tanpa stimulasi ini, pengubahan spermatid menjadi sperma
(spermiasi) tidak akan terjadi.

 Estrogen
Estrogen dibentuk oleh sel-sel sertoli ketika distimulasi oleh FSH. Sel-sel sertoli
juga mensekresi suatu protein pengikat androgen yang mengikat testoteron dan estrogen
serta membawa keduanya ke dalam cairan pada tubulus seminiferus. Kedua hormon ini
tersedia untuk pematangan sperma.

12 Sistem Reproduksi Pria | Anatomi Fisiologi


 Hormon Pertumbuhan
Hormon pertumbuhan diperlukan untuk mengatur fungsi metabolisme testis.
Hormon pertumbuhan secara khusus meningkatkan pembelahan awal pada
spermatogenesis.

d. Fisiologi Reproduksi Pria


 Spematogenesis
Pada tubulus seminiferus mengandung
banyak sel epitel germinativum yang
berukuran kecil, dinamakan spermatogenia
menjadi spermatosit membelah diri
membentuk dua spermatosit yang masing-
masing mengandung 23 kromosom. Setelah
beberapa minggu menjadi spermatozoa
spermatid, pertama kali dibentuk masih
mempunyai sifat umum sel epiteloid. Kemudian sitoplasma menghilang, spermatid
memanjang menjadi spermatozoa terdiri dari kepala, leher badan dan ekor.

 Sperma
Setelah pembeentukkan tubulus
seminiferus, sperma masuk ke
seminiferus selama 18 jam sampai 10
hari hingga mengalami proses
pematangan. Epididimis menyereksi
cairan yang mengandung hormon, enzim
dan gizi yang sangat penting dalam
proses pematangan sperma. Sebagian
besar pada vas deferens dan sebagian
kecil di dalam epididimis.

13 Sistem Reproduksi Pria | Anatomi Fisiologi


Fungsi testoseron pada reproduksi pria :
1. Efek desensus testis, ini menunjukkan bahwa testoseron merupakan hal yang penting
untuk perkembangan seks pria selama kehidupan manusia dan faktor keturunan.
2. Perkembangan seksual primer dan sekunder. Sekresi testoseron setelah pubertas
menyebabkan penis, testis dan skrotum membesar sampai usia 20 tahun dan
mempengaruhi pertumbuhan sifat seksual sekunder pria mulai pada masa pubertas.

 Cairan Semen
Terdiri dari spermatozoa dan cairan yang dihasilkan oleh seluruh kelenjar kelamin,
serta sedikit tambahan yang berasal dari sistem saluran kelamin.
Semen merupakan cairan keruh keputihan yang mengandung 100juta/ml
spermatozoa dan jumlahnya sangat bervariasi. Setiap ejakulasi mengeluarkan 3ml
(300juta spermatozoa). Pengeluaran semen berlangsung dalam urutan tertentu.

e. Gangguan Biologis – Anatomi


1. Cryptorchidism : tidak adanya salah satu atau kedua testis dari skrotum.
2. Hypospadia : suatu cacat lahir dari uretra pria.
3. Pseudohermaphrodite : bentuk alat kelamin ganda laki-laki dan perempuan, tetapi
tidak sempurna. Vagina tidak sempurna (tidak memiliki lubang vagina misalnya) atau
tidak memiliki vagina.
4. Micro Penis : penis kecil / tidak berkembang.
5. Epididymitis : suatu kondisi medis di mana terdapat peradangan pada epididimis
(suatu struktur melengkung di bagian belakang testis di mana sperma jatuh tempo dan
disimpan). Kondisi ini mungkin sedikit dapat sangat menyakitkan, dan skrotum
(kantung berisi testis) bisa menjadi merah, hangat dan bengkak. Ini mungkin akut
(onset tiba-tiba) atau jarang kronis.
6. Uretritis : peradangan uretra dengan gejala rasa gatal pada penis dan sering buang air
kecil. Organisme yang paling sering menyebabkan uretritis adalah Chlamydia
trachomatis, Ureplasma urealyticum atau virus herpes.
7. Prostatitis : peradangan kelenjar prostat, pada pria. Penyebabnya dapat berupa bakteri,
seperti Escherichia coli maupun bukan bakteri.
8. Orkitis : peradangan pada testis yang disebabkan oleh virus parotitis. Jika terjadi pada
pria dewasa dapat menyebabkan infertilitas.

14 Sistem Reproduksi Pria | Anatomi Fisiologi


15 Sistem Reproduksi Pria | Anatomi Fisiologi
BAB III
PENUTUP

a. Kesimpulan
- Organ reproduksi pria terdiri dari kelenjar (testis, vesika seminalis, kelenjar prostat dan
kelenjar bulbo uretalis), duktus atau saluran (epididimis, duktus seminalis, uretra) dan
bangun penyambung (skrotum, fenikulus spermatikus dan penis).
- Testis berfungsi untuk membentuk gamet-gamet baru yaitu spermatozoa dan
menghasilkan hormon testoseron, dilakukan oleh sel interstisial.
- Vesika Seminalis merupakan kelenjar berlekuk-lekuk yang terletak di belakang
kantung kemih. Dinding vesikula seminalis menghasilkan zat makanan yang merupakan
sumber makanan bagi sperma.
- Glandula Prostat atau kelenjar prostat menghasilkan getah yang mengandung kolesterol,
garam dan fosfolipid yang berperan untuk kelangsungan hidup sperma.
- Kelenjar bulbo uretralis berfungsi mensekresi cairan yang membantu agar sperma lebih
tahan hidup dan lebih memungkinkan untuk bergerak dan memudahkan pembuahan.
- Epididimis berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara sperma sampai sperma
menjadi matang dan bergerak menuju vas deferens.
- Duktus Defferens berfungsi sebagai saluran tempat jalannya sperma dari epididimis
menuju vesikula seminalis
- Uretra berfungsi sebagai saluran kelamin yang berasal dari vesikula seminalis dan juga
sebagai saluran untuk membuang urine dari kandung kemih.
- Skrotum merupakan kantung yang di dalamnya berisi testis.
- Fenikulus Spermatikus merupakan bangun penyambung yang berisi duktus seminalis,
pembuluh limfe dan serabut saraf.
- Penis merupakan alat yang mempunyai jaringan erektil yang satu sama lainnya dilapisi
jaringan fibrosa ringan erektil ini terdiri dari rongga-rongga seperti karet busa.

b. Saran
Disarankan agar pembaca lebih memahami sistem anatomi dan fisiologi tubuh manusia

terutama sistem reproduksi. Sehingga nantinya pembaca mampu menjaga keshatan dan

dapat terhindar dari gangguan sistem reproduksi.

16 Sistem Reproduksi Pria | Anatomi Fisiologi


DAFTAR PUSTAKA

Buku Sumber :

Syaifuddin, Haji. (2002), Struktur dan Komponen Tubuh Manusia, Jakarta : Widya
Medika.

Syaifuddin, Haji. (2006), Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan, Jakarta:


EGC.

Internet :

Diambil tanggal 22 Maret 2008, dari http://khususpria.blogspot.com

Diambil tanggal 31 Oktober 2008, dari http://gurungeblog.wordpress.com

Diambil tanggal 18 November 2008 http://info-medis.blogspot.com

17 Sistem Reproduksi Pria | Anatomi Fisiologi

You might also like