Professional Documents
Culture Documents
B Pembahasan
1 Pengertian Metodologi Pengajaran
Secara harfiah metodologi berasal dari kata metha yang artinya melewati,
melalui, hodos artinya jalan. Cara. Logos artinya ilmu. Dengan demikian, metodologi
berarti ilmu tentang cara melewati. Sedangkan secara terminologis, metodologi
adalah ilmu yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan tertentu, proses penyajian
bahan pengajaran, proses komunikasi dengan siswa untuk mencapai tujuan
pengajaran (Djamaluddin Darwis. 1998)
1
b Keadaan siswa
Siswa merupakan unsur yang harus dipertimbangkan karena metode-metode
yang hendak ditetapkan itu merupakan alat untuk menggerakkan mereka agar
dapat mempelajari bahan yang akan disajikan. Mereka bisa dikembangkan bila
metode yang dipilih itu sesuai dengan tingkat perkembangan baik secara kelompok
maupun secara individual.
d Situasi
Yang dimaksud situasi di sini adalah suasana belajar atau suasana kelas,
termasuk segala hal yang berkaitan dengan keadaan murid seperti kelelahan dan
semangat belajar, keadaan cuaca, termasuk keadaan guru, letak kelas (berdekatan
dengan kegaduhan ataukah tidak) dll.
e Fasilitas
Fasilitas harus dipertimbangkan karena terdapat metode-metode yang dapat
dilaksanakan dengan fasilitas yang seadanya, tetapi sebaliknya terdapat metode-
metode yang hanya dapat dilaksanakan dengan fasilitas yang memadai sehingga
tanpa fasilitas tersebut, metode yang terakhir tersebut tidak mungkin dilaksanakan
f Guru
Guru adalah pelaksana dan pengembangan program kegiatan belajar mengajar,
maka guru harus mengenali, menguasai dan terampil (well-skilled) dalam
menggunakan semua metode mengajar yang diperlukan untuk menyajikan
pelajaran. Tetapi yang ideal ini tidak selamanya terpenuhi, oleh karena itu perlu
dipertimbangkan tentang kekuatan dan kelemahan guru itu sendiri dalam
penguasaan metode yang akan diterapkan
2
efektif” dan metode itu yang “paling buruk”, yang penting pas adalah “ketepatan”
karena hal itu amat sangat tergantung kepada banyak faktor. Darwis (Djamaluddin
Darwis, 1998: 229) menyebutkan dengan “No single method is the best”, tidak ada
satu metode yang terbaik.
Karenanya, seorang guru mesti mengetahui kelebihan dan kekurangan dari
masing-masing metode yang akan digunakan.
10 Macam-macam Metode
a Metode Ceramah
Metode ini merupakan metode yang paling klasik dan paling dominan dalam
dunia pengajaran. Metode ini lebih sesuai untuk menyajikan materi yang berupa
fakta atau opini yang bersifat uraian, kelasnya besar/jumlah muridnya banyak,
guru berpenampilan menarik dengan suara dan gaya yang memikat. Dengan
metode ini, suasana kelas mudah dikontrol dan dikendalikan dan organisasi
kelasnya sangat sederhana. Namun kelemahannya adalah penyerapan murid agak
sulit diketahui dan dimungkinkan terjadinya kesalahpahaman.
c Metode diskusi
Metode ini digunakan dengan jalan saling memberi dan menerima informasi,
pendapat dan pengalaman antar peserta. Karenanya, dalam diskusi perlu ada sikap
saling menghargai pendapat yang berbeda dan bukan mencari memang sendiri.
d Metode drill
Metode ini merupakan metode pengajaran yang dilaksanakan dengan kegiatan
latihan berulang-ulang, untuk mendapatkan ketrampilan (skill, ketangkasan
profesionalisme. Metode ini lebih sesuai jika dipakai untuk materi-materi yang
bersifat “motorik”, misalnya menghafal, melafalkan, menulis, dan segala kegiatan
3
yang sifatnya membentuk ketrampilan. Di samping untuk “motorik” juga dapat
dipakai untuk melatih kecakapan intelek seperti penggunaan rumus-rumus
matematika, statistik, kimia, fisika, kecakapan identifikasi, klasifikasi, komparasi
dsb.
Kelemahan metode ini adalah dimungkinkan terjadinya ketrampilan yang
mekanistik, statis, terkesan kaku dan membosankan karena sifatnya yang rutin,
minat dan motivasi kurang berkembang.
e Metode resitasi
Yang dimaksud dengan metode resitasi adalah metode mengajar dengan
memberi tugas kegiatan belajar membaca, merangkum, membuat catatan,
membuat laporan dan sebagainya baik untuk individu maupun untuk kelompok.
i Metode karyawisata
Metode ini dilaksanakan dengan jalan mengadakan kegiatan/kunjungan di
luar sekolah dalam rangka belajar dengan tugas tertentu (out an about programme).
Sasarannya misalnya, lembaga pendidikan, masjid, museum, pasar, balai nikah dan
lain-lain.
4
C Kesimpulan
Metodologi adalah ilmu yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan tertentu,
proses penyajian bahan pengajaran, proses komunikasi dengan siswa untuk mencapai
tujuan pengajaran.
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam metode pengajaran ketika akan
melakukan pemilihan periode (Zakiah Daradjat. 1996 137-143) adalah sebagai berikut:
a. Tujuan instruksional khusus
b. Keadaan siswa
c. Materi atau bahan pelajaran
d. Situasi
e. Fasilitas
f. Guru
Macam-macam Metode dilihat dari jenisnya, ada beberapa metode pengajaran,
yakni:
a. Metode ceramah
b. Metode tanya jawab
c. Metode diskusi
d. Metode drill
e. Metode demonstrasi eksperimen
f. Metode pemberian tugas/testasi
g. Metode kerja kelompok
h. Metode bermain peran (rule playing)
i. Metode karya wisata (Djamaluddin Darwis, 1998: 229)
Dari berbagai metode yang disebutkan di atas, bisa diambil kesimpulan bahwa
tidak ada metode yang bisa dikatakan sempurna, atau baik atau buruk. Tapi bisa
disebutkan tepat dan tidak tepat, karena semua metode tadi mengandung unsur
kelemahan dan kelebihan.
5
DAFTAR PUSTAKA
Davies, Ivor K. 1991. Pengelolaan Belajar. Terj. Sudarsono, dkk., Jakarta: Rajawali Pers.
Depag. 1985. Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam. Jakarta: Dirjen Binbaga Islam.
Fahmi, Mustafa, Prof., Dr. Saikologniyal al-Ta’allum. Kairo: Maktabat Misr, t.t.
Zakiyah Daradjat. 1998. Metodologi Pengajaran Agama Islam. Jakarta: Bumi Aksara.