Professional Documents
Culture Documents
Segala hidayah sholawat serta salam tetap terlimpahkan kepada sang revolusioner.
Puji bagi Allah yang maha memelihara semesta alam hanya. Hanya dengan curahan
rahmat sejati. Beliaulah nabiyullah Muhammad SAW. Dialah niscaya manusia yang
mampu memahami dan menafsirkan makna kalamnya yang senantiasa di nantika
syafaatnya.
Dalam mata kuliah Civic Education ini dengan tema “ Demokrasi, Hubungan
Pancasila Dan UUD 1945” yang sangat sederhana ini kami susun dengan tujuan
memenuhi tugas makalah serta melatih kemampuan kami selaku mahasiswi INKAFA
dalam membuat karya ilmiah dengan hasil yang baik dan benar.
Ucapan terimah kasih penulis tertujukan kepada :
1. Bapak Moh. Nadlelah Badaruddin, SP.
2. Teman-teman kami yang telah memotifasi dan membantu kami dalam
pembuatan makalah ini.
Namun seringkali kita dengarkan pernyataan pepatah yang mengatakan tak ada
gading yang tak retak maka diakhir kata pengantar makalah ini, kami selaku pembuat
makalah mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari temen-teman
khususnya pada dosen demi kebaikan makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Makna Demokrasi Dan Hakekat Demokrasi
Istilah demokrasi berasal dari bahasa yunani yakni “demos” yang berarti
rakyat atau penduduk dan “cratein” atau “cratos” yang berarti kekuasaan atau
kedaulatan rakyat, jadi demokrasi adalah keadaan negara dimana didalam
sistem pemerintahannya kedaulatan berada ditangan rakyat. Kekuasaan
tertinggi berada dalam keputusan bersama rakyat, rakyat berkuasa,
pemerintahan rakyat dan kekuasaan oleh rakyat.
Di bawah ini ada beberapa pengertian demokrasi yang dikemukakan oleh
para pakar dalam bidangnya :
a. Menurut internasional comnision of jurist, demokrasi adalah seatu
bentuk pemerintahan dimana hak untuk membuat keputusan-
keputusan politik diselenggarakan oleh warga negara melalui wakil-
wakil yang dipilih oleh mereka dan bertanggung jawab kepada
mereka melalui proses pemilihan yang bebas.
b. Affan Gaffar (200) memaknai demokrasi dalam dua bentuk yakni
demokrasi normative, yaitu demokrasi ideal yang hendak dilakukan
oleh sebuah negara dan demokrasi empiric, yaitu demokrasi yang
perwujudannya pada dunia politik praktis.
c. Sidney Hook, demokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana
keputusan-keputusan pemerintah yang penting secara langsung atau
tidak lansung didasarkan pada kesepakatan mayoritas yang diberikan
secara bebas dari rakyat dewasa
Dari beberapa pendapat diatas diperoleh kesimpulan bahwa hakikat
demokrasi sebagai sistem bermasyarakat dan bernegara serta
pemerintahan memberikan penekanan pada keberadaan kekuasaan
ditangan rakyat baik dalam penyelenggaraan negara maupun
pemerintahan. Kekuasaan pemerintahan berada di tangan rakyat
mengandung pengertian tiga (3) hal, yaitu :
a. Pemerintahan dari rakyat (Government of The People).
b. Pemerintahan oleh rakyat (Government By People).
c. Pemerintahan untuk rakyat (Government For People).
Jadi hakikat suatu pemerintahan yang demokratis bila ketiga hal di atas
dijalankan dan ditegakkan dalam pemerintahan.
2. Model-Model Demokrasi
a. Menurut Sklar, ada lima corak model demokrasi, yakni :
1) Demokrasi Liberal, yaitu pemerintahan yang dibatasi UU dan
pemilihan umum yang bebas yang di selenggarakan dalam
waktu yang ajeg. Banyak negara di afrika menerapkan model
ini tapi hanya sedikit yang bisa bertahan.
2) Demokrasi Terpimpin, yaitu para pemimpin percaya bahwa
semua tindakan mereka dipercaya rakyat, tetapi menolak
pemilihan umum sebagai kendaran untuk menduduki
kekuasaan.
3) Demikrasi Sosial, yaitu demokrasi yang menaruh kepedulian
pada keadilan sosila dan egalitarianism bagi persyaratan untuk
memperoleh kepercayaan politik.
4) Demokrasi Partisipasi, yaitu demokrasi yang menekankan
hubungan timbal balik antara penguasa dan yang dikuasai.
5) Demikrasi Konsociational, yang menekankan proteksi khusus
bagi kelompok-kelompok budaya yang menekankan pada
kerja sama yang erat diantara elit yang mewakili bagian
budaya masyarakat utama.
b. Menurt Inu Kencana, di lihat dari segi pelaksanaan ada dua model
demokrasi, yakni :
1) Demokrasi langsung.
2) Demokrasi tidak langsung.