Professional Documents
Culture Documents
OLEH
AGUG WIDYAWA PRABOWO
IM 04110261
i
ii
OLEH
AGUG WIDYAWA PRABOWO
IM 04110261
iii
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan
Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh
PERSETUJUA
PEGESAHA
Hari : ………………
Tanggal : ………………
Waktu : ………………
oleh
Anggota : ……………………………..
Anggota : ……………………………..
Mengetahui
Ketua Program Studi Akuntansi
vii
PERYATAA
Seluruh isi dan materi skripsi ini menjadi tanggung jawab penyusun sepenuhnya
Agung Widyawan P
04110261
ix
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah
Perbanas Jakarta.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada kedua
orang tua tercinta, Ibu dan Bapak yang selalu memberikan kasih sayang, do’a, semangat
Selain itu, penulis juga mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah
banyak membantu atas do’a, dukungan dan bimbingan baik moril maupun materil yang
2. Bapak Niko Silitonga, S.E., M.M. selaku Ketua Program Studi Akuntansi ABFII
3. Bapak Drs Sodikun, Ak. selaku dosen pembimbing. Terima kasih banyak atas waktu,
kesabaran dan bimbingannya dari awal hingga akhir penulisan skripsi.
4. Untuk seluruh para dosen ABFII Perbanas yang telah memberikan ilmu yang
bermanfaat bagi penulis.
5. Untuk seluruh Staf karyawan ABFII perbanas yang telah membantu kelancaran
selama mengikuti perkuliahan.
6. Ibu dan Bapak (who always inspiring me) tercinta yang selalu memberikan doa,
perhatian dan kasih sayang yang tiada hentinya.
7. Kakaku Mba Asih dan Keluarganya dan seluruh keluargaku, yang slalu sayang,
perhatian dan doa yang tiada hentinya. Makasih atas dukungan moril dan materilnya
8. My bestfriends Isma, Bryan, Barry, Tugiya, Ikhsan, Tegal, Budi, Anggih dan
semua temen mahasiswa perbanas khususnya bekas kelas F 2004 (3506), thanks for
sweet memories and apologize for all my mistake...^♥^
9. My sweetfriends Geng Hijau Lumut; Dimas (Kapan Lulusnya? /gg) dan Nissa
(Kapan Nikahnya undangannya ditunggu) wokwokwokwok. Makacih ya doanya
10. Buat orang yang peduli sama aku selama diperbanas dan someone i loved (sampe
skarang nggak tau namanya.../swt...dehh).
11. Dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang telah banyak
membantu penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
penulis bersedia menerima kritik dan saran yang bersifat membangun untuk
penyempurnaan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat
bagi pembaca.
Jakarta, September 2008
xii
Hormat Saya,
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK
xiii
xiv
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
DAFTAR TABEL
xvi
17
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PEDAHULUA
muncul banyak kasus dipasar modal Indonesia yang disebabkan oleh kurangnya
investasinya di Indonesia.
Isu transparansi ini muncul antara lain disebabkan oleh adanya kasus besar
posisi keuangan perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar pemakai dalam
informasi yang jelas dan dapat mengambil keputusan sesuai dengan informasi
tersebut. Dalam hal ini berarti laporan keuangan harus dapat dijadikan dasar
investor, oleh karena itu laporan keuangan harus transparan, akurat dan
keputusan investor.
20
Bursa Efek harus mematuhi ketentuan yang ada diantaranya adalah tepat waktu.
Informasi akan bermanfaat jika disajikan secara akurat dan tepat waktu.
Sebaliknya, informasi menjadi usang bila tidak dapat lagi memberi manfaat.
Ketepatan waktu juga merupakan salah satu syarat agar informasi dikatakan
relevan. Dikatakan relevan jika informasi tersebut tersedia tepat waktu bagi
publik.
yang telah diaudit oleh akuntan yang telah terdaftar di bapepam selambat-
lambatnya 120 hari terhitung sejak tanggal berakhirnya tahun buku. Untuk
tahun buku berakhir jika tidak disertai laporan akuntan, (2) selambat–lambatnya
90 hari setelah tengah tahun buku berakhir jika disertai dengan laporan akuntan
tengah tahun buku perusahaan berakhir jika disertai laporan akuntan yang
perusahaan berakhir.
dikenakan sanksi yang cukup berat sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan yaitu
faktor apa saja yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.
ketepatan waktu memberikan andil bagi kinerja yang efisien dan cepat dari pasar
saham dalam fungsi evaluasi pricing mereka, pelaporan tepat waktu juga
mengurangi tingkat insider trading, kebocoran dan rumor dipasar saham. Kenley
dan Stubus (1972) dalam Ukago (2005) menyatakan bahwa ketepatan waktu
pelaporan keuangan bisa berpengaruh pada nilai laporan keuangan tersebut. Dyer
dan McHugh (1975) dalam Ukago (2005) berpendapat ketepatan waktu pelaporan
menurut Kim dan Verrechia (1997) dalam Ukago (2005) menyatakan bahwa
informasi asimetri. Selanjutnya, Feltham (1972) dalam Ukago (2005) juga telah
sekuritas di pasar.
tahun ketahun. Hasil pemeriksaan ini dinyatakan melalui suatu opini audit. Opini
audit ini dibagi menjadi wajar tanpa pengacualian, wajar tanpa pengecualian
dengan paragraf penjelas, wajar dengan persyaratan, tidak wajar, dan tidak
laporan keuangan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) bebas
dari salah saji material sehingga dapat dijadikan dasar pengambilan keputusan.
kesulitan keuangan, qualified opinion oleh auditor dan keterlambatan audit (Dyer
dan McHugh, 1975 ; Davis dan whittred , 1980 ; Givoly dan Polmon, 1982 ;
Schwartz dan Soo, 1986 ; dan Stephen Owusu – Ansah 2000 serta di Indonesia
untuk membuktikan bahwa profitabilitas yang dihitung dengan ROA, opini audit
Perusahaan yang diteliti ialah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia selama periode 3 tahun yaitu dari tahun 2004 sampai tahun 2006
berdasarkan uraian tersebut maka judul skripsi yang dipilih adalah “ AALISIS
adalah :
menguraikan sistematika penulisan yang terbagi dalam lima bab dengan susunan
BAB I : PEDAHULUA
25
Dalam bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang, pokok masalah,
Dalam bab ini akan diuraikan berbagai teori yang relevan terhadap
hipotesis.
Dalam bab ini akan diawali dengan uraian tentang metode penelitian
Dalam bab ini akan diawali dengan gambaran umum objek penelitian
BAB V: PEUTUP
Dalam bab ini akan diawali dengan kesimpulan hasil analisis dan
BAB II
LADASA TEORI
hubungan antara investor dan perusahaan, melalui laporan keuangan inilah suatu
berbagai informasi dan pengukuran secara ekonomi mengenai sumber daya yang
dimiliki serta kinerja kepada berbagai pihak yang mempunyai kepentingan atas
sumber utama informasi keuangan dan karena itu laporan keuangan tersebut
sendiri.
dipercayakan kepadanya. Pemakai yang ingin menilai apa yang telah dilakukan
untuk menahan atau menjual investasi mereka dalam perusahaan atau keputusan
keputusan ekonomi.
diperbandingkan.
Dapat Dipahami
31
adalah kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh pemakai. Untuk maksud
atas dasar pertimbangan bahwa informasi tersebut terlalu sulit untuk dapat
Relevan
membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini atau masa depan,
Keandalan
memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan
32
material, dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang tulus atau
jujur (faithful representation) dari yang seharusnya disajikan atau yang secara
Dapat Dibandingkan
keuangan secara relatif. Oleh karena itu, pengukuran dan penyajian dampak
keuangan dari transaksi dan peristiwa lain yang serupa harus dilakukan secara
konsisten untuk perusahaan tersebut, antar periode perusahaan yang sama dan
2.1.2 Profitabilitas
pinjaman, sedang bagi investor menjadi penting karena terkait saham yang
dimiliknya.
penggunaan modal.
sebagai salah satu cara untuk menilai keberhasilan efektivitas perusahaan tentu
saja berkaitan dengan hasil akhir berbagai kebijakan dan keputusan perusahaan
Dyer dan McHugh (1975) dalam Ukago (2005) berpendapat bahwa ada
yang mengalami kerugian akan melaporkan terlambat. Givoly dan Palmon serta
Dyer dan Sridhar (1995) dalam Anastasia dan mukhlasin (2003) menyatakan
dipengaruhi oleh isi laporan keuangan. Jika pengumuman laba di isi oleh berita
baik yaitu perusahaan yang mencapai hasil gemilang (good news) maka pihak
ditemukan oleh Carslaw dan Kaplan (1975) dalam Ukago (2005) dimana
34
Asset). Return On Asset (ROA) biasanya disebut sebagai hasil pengembalian atas
total aktiva. Rasio ini mencoba untuk mengukur efektivitas pemakaian total
sumber daya oleh perusahaan. Menurut Weston dan Copeland (1995) dalam
Anastasia dan mukhlasin (2003) kadang– kadang rasio ini disebut hasil
Return On Asset (ROA) dihitung dengan membagi laba bersih atau EAT
(earning after tax) dengan total aktiva. Formula yang digunakan untuk
Laba bersih
ROA =
Total aktiva
tahunan perusahaan yang telah diaudit. Auditor sebagai pihak yang independen di
dikaitkan dengan laporan keuangan. Laporan audit hanya dibuat jika audit benar–
benar dilakukan. Bagian dari laporan audit yang merupakan informasi utama dari
Opini audit yang diberikan oleh auditor melalui beberapa tahap audit yang
dilakukan dapat memberi simpulan atas opini yang harus diberikan terhadap
laporan audit adalah langkah terakhir dari seluruh proses audit. Dengan demikian
profesionalnya.
Menurut Arens dan Loebbecke (1997:39) terdapat 5 jenis opini audit yang
dapat diberikan oleh auditor atas laporan keuangan yang diauditnya. Opini audit
paragraf penjelasan).
wajar. Laporan audit standar dengan opini wajar tanpa pengecualian dapat
(neraca yang mencerminkan posisi aktiva, kewajiban dan ekuitas, laporan laba
rugi, laporan perubahan saldo laba, dan laporan arus kas serta pelengkapnya yang
memadai), sudah tercakup dalam laporan keuangan, ketiga standar umum auditing
telah diikuti dengan sepenuhnya dalam penugasan, bahan bukti yang cukup dan
dengan pengecualian untuk pos–pos tertentu. Pendapat ini hanya dapat diberikan
oleh auditor jika auditor merasa bahwa kondisi yang dilaporkannya sangat
opini tidak wajar (adverse opinion) harus dibuat. Pada saat auditor menerbitkan
untuk” dalam paragraf pendapat. Dalam hal ini harus tersirat bahwa laporan
auditor tersebut merasa puas bahwa keseluruhan laporan keuangan adalah wajar
kecuali untuk pada semua jenis pendapat auditor selain pendapat wajar dengan
berlaku umum.
wajar. Pendapat tidak wajar hanya diberikan jika auditor merasa yakin bahwa
secara keseluruhan laporan keuangan yang disajikan memuat salah saji yang
material atau menyesatkan dan tidak menyajikan secara wajar posisi keuangan
atau hasil operasi perusahaan sesuai prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Pendapat tidak wajar ini hanya dibuat jika auditor telah memiliki bahan bukti
audit (audit evidence) yang cukup. Hal ini bukanlah hal yang lazim sehingga
oleh auditor jika auditor tidak dapat menyimpulkan apakah laporan keuangan
telah disajikan secara wajar atau tidak. Pernyataan pendapat tidak memberikan
pendapat dilakukan auditor jika auditor tidak berhasil meyakinkan dirinya bahwa
audit atau hubungan yang tidak independen antara auditor dengan klien menurut
keseluruhan.
pendapat tidak wajar ini diberikan dalam keadaan auditor tidak mengetahui
penjelasan dalam laporan auditnya karena karena audit yang dilakukannya telah
memenuhi kriteria suatu proses audit yang lengkap dengan hasil–hasil yang
39
memuaskan dan laporan keuangan telah disajikan secara wajar. Tetapi auditor
auditnya. Berikut ini adalah beberapa penyebab paling penting dari penambahan
paragraf penjelasan dalam laporan audit wajar tanpa pengecualian : tidak ada
penekanan atas suatu hal dan laporan yang melibatkan auditor lain.
namun laporan keuangan tetap menyajikan secara wajar posisi keuangan dan hasil
keuangan yang material dan menyimpulkan bahwa kantor akuntan publik yang
yang dapat di kuantitatifkan dan dapat di ukur (Gravin 1990) dalam Anissa
(2004). Klein dan Leffer’s (1981) dalam Anissa (2004) mengklaim bahwa harga
Perbedaan karakteristik jasa audit tercermin dalam perbedaan kualitas audit. Hal
ini menunjukan bahwa makin besar fee audit, mengindikasikan bahwa kualitas
audit berdasarkan reputasi kantor akuntan publik. Menurut Franciss dan Wilson
(1988) dalam Anissa (2004), kualitas audit diproksi dengan reputasi (brand name)
dan banyaknya klien yang dimiliki kantor akuntan publik. Audit dilakukan
sebagai wujud dari adanya hubungan kontrak antara pihak pemberi dan penerima
dalam konsep agensi (Mesier, 2003) dalam Anissa (2004). Sehubungan dengan
hal tersebut, kualitas auditor yang mengaudit perusahaan sangat penting. Auditor
menyampaikan laporan keuangan yang diaudit oleh kantor akuntan publik yang
informasi baru akan bermanfaat bagi pemakainya apabila informasi tersebut tepat
waktu.
tepat waktu berarti jangan sampai informasi yang disampaikan sudah basi atau
sudah menjadi rahasia umum. Definisi tepat waktu menurut Baridwan (1997)
tersebut”.
Informasi tidak dapat dikatakan relevan jika tidak tepat waktu. Sebelum
perusahaan harus secara cepat dan tepat waktu sampai ke pemakai laporan
keuangan.
42
keuangan yang memadai” para pemakai informasi akuntansi tidak hanya perlu
masalah. Apabila informasi itu tidak disampaikan tepat waktu atau menyebabkan
Menurut Amey (1979), Gordon Narayanan (1984) dalam Anastasia dan Mukhlisin
yang telah diaudit oleh akuntan yang terdaftar di Bapepam, Bursa Efek Indonesia
43
setelah tengah tahun buku berakhir jika tidak disertai laporan akuntan, (2)
lambatnya 120 hari setelah tengah tahun buku perusahaan berakhir jika disertai
Menurut Dyer dan McHugh (1975) dalam Anissa (2004) untuk melihat
lain:
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Ainun Naim (1998) dalam Anissa
keuangannya kepada Bapepam setelah tanggal 31 maret, hal ini sesuai dengan
Pengukuran ini sesuai dengan penelitian Soo dan Schwartz (1996) dalam
perusahaan bisa berpengaruh pada nilai laporan keuangan tersebut. Kenley dan
Stubus (1972) dalam Anissa (2004) menyatakan bahwa “ nilai laporan keuangan
45
penyusunannya”.
relationship) terdapat suatu kontrak dimana satu orang atau lebih (principal)
memerintah orang lain (agen) untuk melakukan suatu jasa atas nama principal
dan memberi wewenang kepada agen untuk membuat keputusan yang terbaik bagi
jawab untuk secara tepat waktu atau tidak melakukan hak dan kewajibannya ke
publik karena tepat waktu atau tidaknya penyampaian laporan keuangan tahunan
tersebut juga ditentukan oleh kinerja dan operasional perusahaan principal yang
dampak yang baik bagi principal sebagai pemilik perusahaan dan sebaliknya
46
yang tidak baik bagi principal karena jelas bahwa agen memiliki tanggung jawab
akuntansi, sehingga hal ini memberikan akuntansi sebagai nilai umpan balik
laporan keuangannya dengan tepat waktu yaitu respon baik publik terhadap
moral dan berlawanan dengan kepentingan pribadi mereka. Jadi, untuk perspektif
yang kedua, seorang individu cenderung untuk mematuhi ketentuan dalam hal ini
menunjukan bahwa pada tahun 1999, variabel profitability ROA secara signifikan
Imam Ghozali dan Sugiono (2004) yang menyatakan bahwa variabel DER, ROA,
dan kompleksitas oprasi (OPERA) tahun 2000, SIZE dan OPERA tahun 2001,
DER dan OPERA tahun 2002 secara signifikan berpengaruh terhadap ketepatan
terhadap ketepatan waktu pelaporan adalah variabel SIZE untuk tahun 2000, DER
dan ROA untuk tahun 2001 serta SIZE dan ROA untuk tahun 2002.
qualified opinion oleh auditor, dan keterlambatan audit (Dyer dan McHugh
(1975), Davis dan Whittred (1980), Givoly dan Palmon (1982), Chamber dan
perusahaan.
Penelitian yang dilakukan oleh Chamber dan Penman (1984) dan Bandi
(2000) di Amerika menemukan bukti empiris bahwa ada hubungan terbalik antara
keuangan dan hubungannya dengan reaksi pasar atas ketepatan waktu. Hasil
besar dan kecil berbeda dan temuan empiris lainnya dalam penelitian ini yaitu
ketepatan waktu pelaporan antara pelaporan sebelum dan sesudah waktu yang
Gambar 1
Profitabilitas
2.3 Hipotesis
pelaporan keuangan
51
pelaporan keuangan
pelaporan keuangan
pelaporan keuangan
pelaporan keuangan
52
BAB III
METODOLOGI PEELITIA
Indonesia. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian uji hipotesis, metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Analisis Regresi yang dapat
atau lebih variabel independen. Metode ini digunakan sebagai alat untuk
53
menganalisis data dengan cara menghubungkan data sampel yang telah terkumpul
pengukuran yang menyatakan kategori atau kelompok dari construct yang diukur.
asset (ROA) yang diukur dengan membagi laba bersih (net income) dan rata–rata
Penelitian ini mengelompokan opini audit menjadi dua yaitu kategori yang
perusahaan yang memperolah opini audit wajar tanpa pengecualian (WTP) dan
KAP besar dan KAP kecil. KAP besar diberi nilai 1 dan KAP kecil diberi nilai 0.
penentuan KAP besar atau kecil didasarkan pada jumlah karyawan professional
yang bekerja dikantor pusat KAP tersebut. Data karyawan KAP dapat diperoleh
dari directory Ikatan Akuntan Indonesia, Sedangkan data KAP diambil dari
perusahaan yang tepat waktu dan kategori 0 untuk perusahaan yang tidak tepat
Tabel 1
waktu LK ke Bapepam
wajar Keuangan
Keuangan
Pada penelitian ini, data yang digunakan adalah data sekunder berupa
annual report. Untuk kebutuhan data tersebut maka sumber data yang diperoleh
berupa :
Semua kebutuhan sumber data tersebut diperolah dari Capital Market Reference
orang, objek, transaksi atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajarinya
bagian dari populasi (Wibisono: 41). Pada penelitian ini, populasi yang diambil
sehingga dengan mempelajari sampel dan memahami sifat atau karakteristik dari
(Wibisono: 42). S. Nasution (2003), membagi sampling menjadi dua, yaitu yang
57
memberi kemungkinan sama bagi setiap unsur populasi untuk dipilih yang disebut
probability sampling dan yang tidak memberi kemungkinan sama bagi tiap unsur
3.4.1 Populasi
1. Perusahaan manufaktur yang listed selama tiga tahun berturut – turut yaitu dari
masa.
Berdasarkan kriteria diatas dan data yang tersedia, jumlah sampel yang
Tabel 2
Perusahaan Sampel
NO Perusahaan
transformasi data penelitian dalam bentuk tabulasi sehingga mudah dipahami dan
data dalam bentuk numeric dan grafik. Ukuran yang digunakan dalam deskripsi
antara lain berupa : frekuensi, tendensi sentral (mean, median, modus), disperse
Setelah diseleksi, sampel diuji untuk memenuhi asumsi klasik yang terdiri
a. Uji ormalitas
60
uji normalitas, yaitu menguji apakah model regresi variabel dependen dan
independen keduanya memiliki distribusi normal atau tidak. Model regresi yang
baik adalah model yang memiliki distribusi normal atau mendekati normal. Uji
Test adalah uji untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan yang signifikan
untuk dua sampel yang independen. Uji Kolmogorv Smirnov bertujuan untuk
menguji hipotesis bahwa ada beda antara dua buah distribusi dari masing–masing
b. Uji Multikolinearlitas
menemukan adanya korelasi yang kuat antar variabel independen. Model regresi
yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independennya jika
variabel independen yang nilai korelasinya antar sesama variabelnya sama dengan
nol.
61
c. Uji Autokorelasi
kesalahan pengganggu yang terjadi antar periode yang di ujikan dalam model
regresi. Pengujian autokorelasi yang digunakan dalam model ini adalah pengujian
d. Uji Hipotesis
dengan regresi logistik (uji t atau pengujian parsial) karena variabel independen
memiliki skala rasio dan nominal sedangkan variabel dependen memiliki skala
nomila dimana proses uji t (pengujian parsial) ini bertujuan untuk mengetahui
Keterangan :
dalam Petronila 2003 menyebutkan bahwa tidak terdapat satu level signifikan
yang dapat diaplikasikan untuk semua pengujian. Pada umumnya, level 0,05
untuk riset konsumen, 0,05 untuk riset konsumen, 0,01 untuk quality assurance,
BAB IV
public di Bursa Efek Indonesia 3 tahun berturut-turut yaitu dari tahun 2004
64
presentase 50% lebih dari total perusahaan yang tercatat dalam JSX statistic 2004,
2005, 2006 dari populasi ini karena keterbatasan data diambil sebanyak 32 sampel
tersebut kemudian dikelompokan menjadi perusahaan yang tepat waktu dan tidak
Tabel 3
Tahun 2004-2006
Dari data sampel yang telah dikumpulkan, penulis mengolah data tersebut
menjadi suatu bentuk data olahan yang dibutuhkan dan kemudian memprosesnya
minimum, maksimum, mean, standar deviasi serta jumlah sampel yang diteliti,
65
dimana dari masing masing variabel independen dapat dijelaskan dengan uraian
sebagai berikut :
minimum sebesar 0, maksimum 1, mean 0.59 dan standar deviasi sebesar 0.494.
menggunakan KAP besar untuk proses audit yaitu terdapat 57 perusahaan atau
3. Variabel Opini Audit dari 96 sampel yang diteliti memiliki nilai minimum
sebesar 0, maksimum 1, mean 0.96 dan standar deviasi sebesar 0.201. nilai
tersebut menunjukan sebagian kecil perusahaan yang memiliki opini selain wajar
opini audit selain wajar tanpa pengecualian dan 92 perusahaan atau 95.84%
Tabel 4
Descriptive Statistics
Hipotesis :
Tabel 5
(p-value) < 0.05 yang berarti bahwa semua variabel yang digunakan memiliki
67
data berdistribusi tidak normal. Karena asumsi dari regresi logistik tidak
dapat dilakukan.
terjadi jika nilai Variance Inflation Factor (VIF) lebih besar dari 10.
Keputusan :
Tabel 6
Coefficients(a)
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 Profitabilitas .719 1.392
KAP .978 1.023
OPN .705 1.418
a Dependent Variable: KTP(ketepatan waktu)
KAP : kantor akuntan publik/kualitas auditor
OPN : opini audit
Sumber : data diolah dengan spss
Dari tabel diatas diketahui bahwa semua variabel independen yang
nilai VIF < 10 hal ini berarti bahwa dalam model regresi tidak terdapat
periode sebelumnya dimana pada asumsi klasik tidak boleh terjadi. Uji
Watson berkisar diantara nilai batas atas (du) dan 4-du maka diperkirakan tidak
Hipotesis Autokorelasi :
Tabel 7
Keputusan Autokorelasi
atau negatif)
69
Tabel 8
Model Summary(b)
dapat diambil kesimpulan bahwa nilai Durbin Watson berada pada daerah du ≤
dw ≤ 4 – du, maka Ho ditolak, artinya tidak ada autokorelasi (positif atau negatif)
model atau dengan kata lain tidak ada variabel yang dikeluarkan dalam model.
keuangan.
Tabel 9
Chi-
square df Sig.
Step 1 Step 12.747 3 .005
Block 12.747 3 .005
Model 12.747 3 .005
Sumber : data diolah dengan spss
Dari hasil pengujian regresi logistik, dengan melihat tabel Omnibus Test of
Model Coefficients, diketahui nilai chi square = 12.747 dan degree of freedom = 3
adapun tingkat signifikansi sebesar 0.005 (p-value 0.005 < 0.05). maka Ho
Tabel 10
Koefisien Determinasi
Model Summary
bahwa uji model menghasilkan -2 Log likehood sebesar 94.546 dan koefisien
determinasi yang dilihat dari nilai 8agelkerke R² adalah 0.235. Artinya kombinasi
menjelaskan variasi dari variabel dependen yaitu ketepatan waktu adalah sebesar
Hipotesis :
Ha: α < 0.05 : model logistik tidak menunjukan kecukupan data (fit)
Apabila nilai probabilitas kecil, misalnya kurang dari 0.05, maka model
regresi logistik tidak menunjukan kecukupan data. Adapun nilai probabilitas yang
Tabel 11
Pada tabel hasil pengujian Hosmer and Lemeshow , diketahui nilai chi
0.772 (p-value sebesar 0.772 > alpha 0.05), Maka Ho diterima dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa pada model regresi logistik yang digunakan telah
Audit) + ε
Tabel 12
sebagai berikut :
Pengujian Hipotesis
Hipotesis 1
pelaporan keuangan
pelaporan keuangan
perusahaan memiliki nilai wald sebesar 5.699 dengan p-value 0.017 < alpha 0.05
dilakukan oleh Na’im (1998) dan Respati (2004) dalam penelitian tersebut
keuangan perusahaan.
Namun hasil penelitian ini tidak sesuai dengan hasil penelitian yang
Dyer dan McHugh (1975) yang menemukan bukti empiris bahwa profitabilitas
Hipotesis 2
pelaporan keuangan
memiliki nilai wald sebesar 0.884 dengan p-value 0.347 > alpha 0.05 dengan
diaudit oleh KAP besar melaporkan laporan keuangannya lebih tepat daripada
perusahaan yang diaudit oleh KAP kecil memberi makna bahwa kantor akuntan
diaudit oleh KAP besar atau kecil melaporkan laporan keuangannya secara tepat
dan tidak tepat. Penolakan hipotesis ini disebabkan KAP yang dipilih oleh
mendapat intervensi dari rapat umum pemegang saham yang menugaskan Komite
dilakukan oleh Anissa (2004) dalam penelitian tersebut ditemukan bukti empiris
bahwa Kualitas Auditor yang diukur dengan menggunakan besar atau kecilnya
76
perusahaan.
Hipotesis 3
Ho3: α < 0.05 : Opini Audit perusahaan tidak mempengaruhi ketepatan waktu
pelaporan keuangan
pelaporan keuangan
memiliki nilai wald sebesar 1.034 dengan p-value 0.309 > alpha 0.05 dengan
demikian Ho3 diterima, artinya Opini Audit tidak mempunyai pengaruh yang
Namun hasil penelitian ini tidak sesuai dengan hasil penelitian yang
dibandingkan laporan keuangan dengan opini selain wajar tanpa pengecualian dan
juga Dyer dan McHugh (1975) yang menemukan bukti empiris yaitu opini audit
BAB V
PEUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dari uji t atau pengujian parsial maka dapat
pelaporan keuangan. Hasil ini menunjukan bahwa besar atau kecilnya Kantor
laporan keuangan ke publik karena KAP yang dipilih oleh perusahaan tidak
intervensi dari rapat umum pemegang saham yang menugaskan komite audit
keuangan. Hasil ini menunjukan bahwa opini audit selain wajar tanpa
diauditnya, dalam hal ini manajemen tidak berhak mengintervensi opini audit
5.2 Saran
1. Menambah sampel yang digunakan dalam penelitian dan tidak terfokus pada
satu industri.
2. Menambah sumber data sehingga dapat melengkapi data yang kurang lengkap
3. Perlu menambah variabel penelitian yang berasal dari data sekunder seperti
profil perusahaan (domestik atau asing) serta data primer seperti : persepsi
waktu yang diperlukan dari tanggal laporan audit sampai dengan tanggal
dipublikasikan.
1. Sampel yang diteliti masih sangat sedikit untuk industri manufaktur dan hanya
dan masih banyak veriabel lain yang belum diamati seperti Kompleksitas
DAFTAR PUSTAKA
Anissa, Nur (2004). “Ketepatan waktu penyampaian Laporan Keuangan : Kajian atas
Kinerja Manajemen, Kualitas Auditor dan Opini Audit”. Dalam Balance
(September) hal : 42-53. Jakarta
Arens and Loebbecke. Auditing, Terjemahan : Amir Abadi Yusuf . (1996). Auditing
Pendekatan Terpadu, Jakarta : Salemba Empat.
82
Panuti Sudjiman, dkk (2001). Pedoman dan Pengujian Skripsi Program Sarjana. Jakarta
: ABFII Perbanas
Ghozali, Imam. (2001). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Edisi
Ketiga Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Weygant, Jersey J, and Donald E. Kieso (2002). Accounting Principles (6th ed.), Canada:
John Wiley and Sons. Inc.