Professional Documents
Culture Documents
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN
KELOMPOK 2 (3D)
FAKULTAS PSIKOLOGI
JAKARTA
2009
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah swt yang telah
memberikan rahmat dan hidayahnya bagi kami melalui ilmuNya yang Maha luas
dan tak terkira, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta
salam tercurah pada junjungan besar Nabi Muhammad SAW serta para pengikutnya
hingga akhir zaman. Amin.
Penyusun
TEORI PERKEMBANGAN KOGNITIF PIAGET
Dikarenakan teori Piaget sangat kompleks dan sulit dipahami kita melakukan
pendekatan dari yang umum ke yang khusus. Dengan melalui beberapa
karakteristik teori: Genetik epistimologi, pendekatan biologi, strukturalisme,
tingkatan pendekatan, dan metodelogi.
1. EPISTIMOLOGI GENETIK
2. PENDEKATAN BIOLOGI
3. STRUKTURALISME
Struktur kognitif pada masa anak-anak akhir, pada usia 7 tahun ke atas,
dijabarkan dalam arti daya kerja mental abstrak yang tersusun sama seperti
sistem logikomatematis. Dalam hal ini kerangka pemikiran strukturalis bisa dilihat
dalam hal schemes dan operasi mengatur diri mereka sendiri menjadi satu
kesatuan utuh dan bisa digunakan dalam berbagai macam konteks.
4. PENDEKATAN TAHAPAN
Menurut Piaget, stage adalah masa di mana anak berpikir dan berprilaku
dalam situasi yang beraneka ragam dan mencermikan sebuah tipe yang
mendasari struktur mental.
5. Tiap stage meliputi yang akan terjadi dan menjadi. Terdapat sebuah inisial
masa persiapan dan masa final pencapaian di setiap stage. gambaran pada
tiap stage dalam bab ini merujuk kepada hasil akhir, stabil atau tetap, sama
rata, struktur organisasi yang terikat di setiap stage.
Ringkasan, stage adalah keseluruhan struktur yang di mulai dari stage awal
dan membentuk stage selanjutnya, mengikuti tingkatan yang menyeluruh dan
tidak berlainan, dan beralih dari masa transisi yang tidak stabil ke masa akhir
yang stabil.
5. METODOLOGI
GAMBARAN STAGE
Untuk memahami setiap stage, kita perlu mengetahui tidak hanya dari mana
dia muncul akan tetapi juga kemana ia akan pergi. Di bawah ini merupakan
penjabaran dari stage yang dilengkapi dengan data yang lebih detail.
1. Masa sensorimotor (dari lahir sampai 2 tahun). Para bayi memahami dunia
pada masa kelahirannya, tindakan fisik terhadap dunia. Mereka bergerak dari
gerakan refleks yang simpel melalui beberapa tahap kesatuan skema yang
tersusun atau prilaku yang tersusun.
Meskipun asimilasi adalah aktifitas yang paling jelas selama tahap satu, kita
juga dapat mendeteksi permulaan akomodasi. Sebagai contoh, bayi-bayi harus
belajar menyesuaikan gerakan kepala dan bibir untuk menemukan dada dan
perawat.
Reaksi sirkuler terjadi ketika bayi menghadapi sebuah pengalaman baru dan
berusaha mengulanginya. Contoh yang paling menyolok adalah menghisap
jempol. Secara kebetulan, tangan si bayi bersentuhan dengan mulutnya, dan
ketika tangan itu jatuh, si bayi ingin membawanya kembali. Namun untuk
beberapa saat, bayi tidak bisa langsung melakukan yang diinginkannya. Di dalam
bahasa Piaget, mereka tidak mampu membuat akomodasi yang dibutuhkan untuk
mengasimilasikan tangan kepada tindakan menghisap. Kebanyakan reaksi
sirkuler primer melibatkan pengorganisasian dua tindakan atau gerakan tubuh
yang sebelumnya terpisah. Sebagai contoh, saat kita melihat bayi perempuan
berulang-ulang membawa tangannya ke dekat wajah dan menatapnya. Dia
sedang mengkoordinasikan pengamatan dengan gerakan tangan. Reaksi-reaksi
ini menyediakan ilustrasi yang baik tentang yang dimaksudkan Piaget dengan
perkembangan intelektual sebagai ‘proses konstruksi’.
Pada tahap empat, tindakan bayi menjadi lebih terbedakan, dia belajar untuk
mengkoordinasikan dua skema terpisah demi mendapatkan sau hasil.
Pencapaian baru ini paling tampak ketika bayi berhadapan dengan rintangan-
rintangan.
Baru pada usia tujuh tahun atau lebih, yaitu permulaan operasi-operasi
berfikir konkret,pemikiran jadi terorganisasikan di atas sebuah landasan mental.
PENALARAN ILMIAH
PEMIKIRAN SOSIAL
PENILAIAN MORAL
Piaget juga lebih tertarik pada konsep dan definisi tentang hidup. Seperti yang
ditemukan piaget, anak-anak menyamakan hidupnya dengan bentuk aktivitas
yang lain. Piaget juga menemukan tahapan didalam pemikiran tentang jenis-jenis
objek yang memiliki perasaan dan kesadaran. Dimana awalnya anak-anak
percaya bahwa sebuah objek memiliki perasaan jika bereaksi dengan suatu cara.
Namun, anak-anak secara bertahap meninggalkan animisme mereka dan sampai
pada karakteristik pembeda. Kepercayaan pada animisme didalam teori piaget ini
berarti animisme ini ditaklukan sepenuhnya.
MIMPI-MIMPI
Salah satu studi paling awal piaget menguji konsepsi anak-anak adalah
tentang mimpi. Mimpi merupakan studi awal piaget, dimana ia telah memperbaiki
urutan mimpi. Awalnya anak-anak percaya kalau mimpi itu nyata, secara
bertahap, anak-anak kemudian sadar kalau mimpi bukan hanya tidak nyata,
namun juga tidak terlihat dari luar, berasal dari dalam, bertempat di dalam, dan
memiliki karakterisitik lain yang juga disetujui orang dewasa.
3. Periode IV
MASALAH-MASALAH TEORITIS
EVALUASI
Sejak tahun 1960, Piaget telah menstimulasi sejumlah besar riset dan diskusi
teoritis. Kita bisa mengamati beberapa kecenderungan dan masalah yang
mengemuka didalamnya.
Pentahapan Piaget atas operasi berpikir konkret memiliki nilai yang sangat
potensial, dan jelas membutuhkan pengerjaan kembali secara serius, pentahapan
Piaget terlalu berharga untuk diabaikan.
Di akhir kariernya, Piaget merespon dengan singkat semua tuduhan kalau dia
mengkarekterisasikan anak kecil terlalu negatif. Dia menunjukan bahwa pikiran
pra-operasional selama periode ini juga mengandung beberapa komponen positif.
Piaget tidak pernah membuat jawaban akurat atas tuduhan bahwa pandangannya
tentang pikiran pra-operasional bersifat negatif dan pesimistik. Piaget menulis hal-
hal ini untuk merespon studi-studi pelatihan.
Jika demikian yang dikatakan Piaget adalah bahwa setiap periode memiliki
jenis kesempurnaannya sendiri,dan harus dipandangi menurut sudut pandang
periode tersebut. Sayangnya, Piaget menjadi terlalu asik dengan logika formal
sehingga dia menolak kemungkinan pengembangan gagasan di wilayah ini.
Pandangan Piaget terhadap anak-anak di tahapan berpikir pra-operasiaonal
terlalu negatif, karena dia berfokus hanya pada kelemahan logika mereka jika
dibandingkan logika orang dewasa. Namun demikian cara terbaik untuk
menyeimbangkan gambar ini bukan dengan mengikuti saran para pengkritiknya
yang berusaha menunjukan kalau pikiran ank kecil sama logisnya dengan pikiran
kita. Sebaliknya, kita perlu memahami kemungkinan kalau pikiran ank kecil
memiliki kualitas dan kebaikannya sendiri yang sangat berbeda dari kualitas dan
kebaikan pikiran orang dewasa.
KESIMPULAN
Dewasa ini cukup penting untuk kita perhatikan bahwa hampir setiap orang
sudah mengembangkan idenya masing-masing untuk melawan Piaget. Ini semua
ujian yang sesungguhnya bagi kokoh tidaknya teori Piaget. Apapun kekurangan
teorinya Piaget, dia masih dianggap dapat menangkap aspek – aspek paling
esensial dari perkembangan kognitif manusia yang paling dini.
MEKANISME PERKEMBANGAN
Menurut Piaget ialah proses intelektual dimana pengalaman dan ide baru di
interaksikan dengan apa yang sudah diketahuai untuk membentuk struktur
pengertian yang baru. Adaptasi dapat dilukiskan sebagai kecenderungan bawaan
setiap organisme untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan. Kecenderungan ini
mempunyai dua komponen atau dua proses yang komplementer, yaitu ;
Teori ini lebih merujuk kepada kecenderungan pemikiran yang terdiri dari
sistem-sistem yang berhubungan menjadi satu kesatuan. Menurut Piaget
pengetahuan adalah suatu kontruksi (bentukan) kegiatan atau tindakan
seseorang. Pengetahuan ilmiah itu berubah semakin berkembang dari waktu
kewaktu. Pemikiran ilmiah ini merupakan proses konstuksi dan reorganisasi yang
terus menerus, karena pengetahuan bukanlah sesuatu yang ada di luar,
melainkan ada di dalam diri seseorang yang membentuknya. Menurutnya juga
bahwa pemikiran atau pengetahuan manusia itu pada dasarnya aktif, karena
mengetahui adalah mengasimilasikan realitas dalam sistem transformasi.
3. Teori Penampilan
1. Memiliki cakupan yang luas pada teorinya. Teori Piaget sangat radikal
dalam menggambarkan susunan tingkah laku individu dan refleks susu ibu
sampai struktur-struktur operasional formal. Teori ini tidak hanya menjelaskan
kognisi tetapi juga mengikutsertakan dalam implikasi bagian perkembangan
lainnya seperti: interaksi sosial, pembelajaran, emosi.