Professional Documents
Culture Documents
MUKADIMAH
Segala puji bagi Allah, Maha suci Zat yang seluruh langit dan isinya
bertasbih kepadanya. Maha suci Zat yang seluruh laut dan isinya bertasbih
kapadaNya. Maha suci Zat yang seluruh gunung dan yang ada padaNya
bertasbih kepadaNya. Maha suci zat yang seluruh bintang bertasbih
kepadaNya. Maha suci Zat yang langit dan seluruh galaksinya bertasbih
kepadaNya. Maha suci Zat yang seluruh pohon dan akar serta buahNya
bertasbih kapadaNya. Maha suci Zat yang tujuh lapis langit dan bumi dan
apa yang ada di dalamnya bertasbih kepadaNya. Maha suci zat yang
seluruh makhluknya bertasbih kepadaNya. Sungguh Engkau Maha Mulia
lagi Maha Tinggi. Maha suci Engkau, Maha Suci Engkau.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada junjungan kita
Nabi besar Muhammmad SAW, beserta kerabat, sahabat dan pengikut
beliau hingga akhir zaman.
Buku ini berisi tentang kisah kisah teladan pembawa hikmah,
gagasan gagasan cerdas,dan pengalaman pengalaman yang
mencerahkan,yang diambil penyusun dari karya karya istimewa dari orang
orang pilihan.
Dalam penyusunan buku ini penyusun banyak mendapatkan bantuan
serta kerjasama dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak
langsung, sehingga buku ini dapat terselesaikan. Untuk itu, pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada yang terhormat Bapak Drs. H Fansuri MPd ayah kami tercinta
yang selalu setia memberikan bimbingan, arahan serta bantuan baik moril
maupun materiil. serta pada pihak pihak yang tidak dapat disebutkan satu
persatu.
10 Sentuhan Penyejuk Seluruh Hati 2
Penyusun menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan baik
dari segi bahasa maupun segi sistematika yang digunakan. Hal ini
disebabkan oleh kemampuan dan pengetahuan serta keterampilan penulis
selaku mahasiswa masih dangkal. Oleh karena itu, penyusun
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi
menyempurnakan dan memperbaiki buku ini.
Akhirnya penyusun berharap semoga buku ini dapat menjadi
pencerah dan sarana mendekatkan bermanfaat baik untuk penulis maupun
semua pihak. Amin Ya Rabbal „Alamin.
Penyusun
Mukadimah ............................................................................ 1
Daftar isi ................................................................................ 4
Sentuhan Penyejuk Seluruh Hati (1)....................... 6
Langkah-Langkah Menguatkan Tauhid.................. 7
Sentuhan Penyejuk Seluruh Hati (2)....................... 10
Cabang-Cabang Iman.............................................. 11
Sentuhan Penyejuk Seluruh Hati (3)....................... 16
Isti‟jal ...................................................................... 17
Sentuhan Penyejuk Seluruh Hati (4)....................... 26
Niat dan Ikhlas ........................................................ 27
Sentuhan Penyejuk Seluruh Hati (5)....................... 34
Berbuat Taat untuk Meraih Kebahagiaan
Dunia Akhirat .......................................................... 35
Sentuhan Penyejuk Seluruh Hati (6)....................... 40
Kucing dan Rumah Kayu Berdinding Cermin ....... 41
Sentuhan Penyejuk Seluruh Hati (7)....................... 43
Usia.......................................................................... 44
Sentuhan Penyejuk Seluruh Hati (8)....................... 50
Menanam Rasa Takut Kepada Allah ...................... 51
Sentuhan Penyejuk Seluruh Hati (9)....................... 56
Anjing-Anjing Neraka ............................................ 57
Sentuhan Penyejuk Seluruh Hati (10)..................... 59
10 Sentuhan Penyejuk Seluruh Hati 4
Kekuatan Sebuah Doa ............................................. 60
Kultum Bapak H. Drs. H. Fansuri, M. Pd .............. 65
Kultum Bapak H. Soemidjan, B. Sc ....................... 69
Biodata Penyusun .................................................................. 75
Aulia Rahman
LANGKAH-LANGKAH MENGUATKAN TAUHID
Ahmad Syadzali
Cabang-Cabang Iman
“Iman itu lebih dari enam puluh cabang. Cabang yang paling utama adalah
ucapan, "Laa ilaaha illallah" dan cabang yang paling rendah yaitu
menyingkirkan kotoran dari jalan."(HR. Muslim) Al-Hafizh Ibnu Hajar
telah meringkas hal tersebut dalam kitab-nya Fathul Baari, sesuai
keterangan Ibnu Hibban, beliau berkata, "Cabang-cabang ini terbagi dalam
amalan hati, lisan dan badan."
Amalan Hati:
Adapun amalan hati adalah berupa i'tikad dan niat. Dan ia terdiri dari dua
puluh empat sifat (cabang); iman kepada Allah, termasuk di dalamnya
iman kepada Dzat dan Sifat-sifat-Nya serta pengesaan bahwasanya Allah
adalah: "Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia. Dan Dialah yang
Maha Mendengar dan Maha Melihat."(Q. S. As-Syuraa: 11). Serta
ber'itikad bahwa selain-Nya adalah baru, makluk. Beriman kepada Allah,
beriman kepada malaikat-malaikat, kitab-kitab dan para rasul-Nya.
Beriman kepada qadar (ketentuan) Allah, yang baik mau-pun yang buruk.
Beriman kepada hari Akhirat: Termasuk di dalamnya pertanyaan di dalam
kubur, kenikmatan dan adzab-Nya, kebangkitan dan pengumpulan di
Ita
ISTI’JAL (TERGESA-GESA)
Isti‟jal merupakan salah satu penyakit yang banyak diderita oleh parada‟i,
sehingga seringkali hal ini meskipun diiringi dengan niat yang ikhlas dan
semangat yang tinggi membuat potensi dakwah dan harakah terhambat,
bahkan tidak jarang mundur ke belakang. Bahkan yang lebih parah lagi
lahirnya sikap antipati dan „rasa ngeri‟ yang dialamatkan kepada dunia
dakwah dan harakah secara keseluruhan. Untuk itu perlu sekali masalah ini
dipahami baik-baik, penyebab dan cara penanggulangannya.
Sebetulnya Islam memandang sifat tergesa-gesa adalah bagian dari watak
dasar manusia, seperti yang telahAllah nyatakan :
“Dan adalah manusia bersifat tergesa-gesa” (QS. 17:11).
“Manusia telah dijadikan (bertabiat) tergesa-gesa” (QS. 21:37)
Oleh karena itu Islam tidak “saklek” memandang isti‟jal sebagai suatu hal
yang dibuang jauh-jauh. Sebab ada kalanya sifat ini dibolehkan manakala
persiapannya telah matang dan telah menguasai medan serta
mempertimbangkan masak-masak akibat-akibat yang akan terjadi,
sebagaimana kisah nabi Musa as.
Penanggulangan Isti’jal
1. Memperhatikan kembali dengan cermat dampak negatif yang
ditimbulkan oleh sikap isti‟jal yang tanpa perhitungan (tanpa harus
menuding siapa-siapa)
2. Mengambil ibrah dari proses penciptaan alam ini, dimana Allah SWT
dengan segala kekuasaanya mampu menciptakan segala sesuatu dalam
sekejap, tetapi menciptakan langit dan bumi dalam waktu enam hari
(Q.S. 7:54)
3. Memperhatikan kembali sirah nabawiyah dan para sahabatnya,
bagaimana sabar dan konsistennya mereka dalam jalan Allah walau
menghadapi cobaan yang berat dan jalan yang amat panjang. Begitu
pula sejarahnya pada ulama dan para da‟i yang iltizam. Dengan manhaj
Allah dan Rasul-Nya serta sabar di atasnya.
4. Berdakwah atas dasar manhaj yang jelas, memiliki sasaran jangka
pendek dan jangka panjang lengkap dengan marhalah-marhalah yang
harus dilalui. Dengan hal semacam ini potensi yang besar jadi terserap
dalam kerja yang efektif dan efisien tidak diarahkan kepada hal yang
malam memperlemah potensi itu sendiri.
5. Memahami strategi dan metode musuh-musuh Allah dalam
menjalankan usaha mereka.
6. Tidak takut dan gentar dengan kondisi musuh-musuh Allah yang telah
mapan dan telah menancapkan kukunya kuat-kuat di dunia Islam,
Nana Norliani
Aulia Rahmi
BERBUAT TAAT UNTUK MERAIH KEBAHAGIAAN DUNIA
AKHIRAT
Manusia mau tidak mau harus terikat dengan hukum syara‟ jika ingin
bahagia dunia akhirat. Hal ini dapat dilihat dari beberapa perspektif, yaitu:
1. Manusia itu lemah dan terbatas
Setiap manusia memiliki jantung yang senantiasa berdetak, tahukah ia
berapa kali jantungnya itu berdetak pada menit pertama, kedua, dan
sterusnya?berapa banyak air yang telah ia habiskan selama
hidup?banyak lagi pertanyaan sulit yang bahkan tidak dapat dijawab.
Kalaupun mampu mungkin hanya berupa jawaban kira-kira atau belum
pasti.
Dalam perkara materil yang lebih kompleks manusiapun kesulitan
untuk menjawabnya. Mengapa manusia memiliki rasa kasihan
sekaligus rasa arogan?mengapa manusia memiliki rasa sayang
sekaligus benci?mengapa manusia memiliki rasa ingin
memilki?mengapa manusia memilki rasa takut?manusia tidak bisa
menjawabnya. Kalupun bisa member jawaban hanyalah bersifat
10 Sentuhan Penyejuk Seluruh Hati 25
dugaan, bukan bersifat tepat dan pasti, itu dikarenakan manusia lemah
dan terbatas.
Apalagi dalam perkara gaib. Bagaimana sebenarnya jin itu?siapakah
malaikat itu?bagaimana arsy itu?dan seribu satu macam pertanyaaan
lainnya. Dengan semata mengandalkan akalnya, manusia tidak mampu
untuk menjawab. Andai memaksakan diri untuk menjawabnya,
jawaban itu akan berbeda satu orang dengan orang yang lain. Bahkan
mungkin bertentangan. Akhirnya kebenaran pun menjadi relative
tergantung masa dan tempat. Demikianlah perbedaan dan pertentangan
terjadi antar sesama manusia. Bahkan seseorang memiliki pemikiran
dan pendapat berbeda untuk satu persoalan dalam saat yang berbeda.
Iulah realitas manusia lemah dan kurang, apalagi dalam hal
menentukan kebaikan-kebaikan dunia akhirat bagi umat manusia.
Persoalan ini bagi seorang muslim bukan semata didasarkan pada
realitas yang dilihatnya. Dia meyakini betul firman Allah SWT dalam
Al-Qur‟an yang menjelaskan bahwa pengetahuan manusia itu amatlah
terbatas, yaitu:
”Dan tidaklah kalian Aku beri ilmu melainkan sedikit” (QS.Al-Isra:5)
“Sesungguhnya manusia itu amat dzalim dan amat bodoh”(QS.Al-
Ahzab:72)
Berdasarkan realitas kelemahan dan keserbakekurangan manusia ini
maka manusia menyerahkan pengaturan kehidupan kepada hukum dan
peraturan yang diproduksi oleh manusia itu sendiri hanya kan
mendatangkan kerusakan.
2. Allah Maha Tahu segala sesuatu
Dia sendiri yang menjelaskan kepada kita dalam firmannya:
10 Sentuhan Penyejuk Seluruh Hati 26
“Dan Dia maha mengetahui atas segala sesuatu” (QS.Al-Baqarah :29)
Dalam surah lain Allah juga berfirman yang artinya:
“Sesungguhnya Dia maha mengetahui tentang apa yang ada dalam
dada” (QS. Al-Anfal: 43)
Dalam surah Yunus Allah juga berfirman:
“Sesungguhnya Allah maha mengetahui atas apa yang mereka
perbuat”. (QS. Yunus: 36)
3. Perintah Allah untuk terikat dengan hukum-Nya
Allah berfirman:
“Maka demi Rabb-Mu, (mereka pada hakekatnya) tidak beriman
hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka
kemudian mereka tidaka merasa keberatan dalam hati mereka
terhadap putusan yang mereka berikan dan mereka menerima dengan
sepenuhnya.”
(QS. Al-Baqarah).
Islam telah menerapkan satu tolak ukur untuk menilai segala sesuatu
sehingga dapat diketahui mana perbuatan terpuji (baik) yang harus
segera dilaksanakan dan mana perbuatan yang tercela (buruk) yang
harus segera ditinggalkan. Tolak ukur ini adalah hukum syara‟ yakni
aturan-aturan Allah yang dibawa oleh Rasulullah SAW. Dan bukan
akal dan hawa nafsu manusia. Sehingga apabila syara menilai suatu
perbuatan itu terpuji, maka itulah terpuji. Sebaliknya, jika perbuatan itu
buruk (tercela) maka itulah tercela.
Berdasarkan paparan di atas jelaslah bahwa manusia lemah dan
terbatas. Seluruh perbuatannya akan dihisab oleh Allah. Sementara
Allah Maha cepat hisab-Nya, Allah maha tahu perbuatan manusia,
10 Sentuhan Penyejuk Seluruh Hati 27
malaikat pun mengawasi, Dia pun memerintahkan kepada kita untuk
selalu terikat dengan hukum syara. Untuk itu kita perlu memahaminya,
caranya dengan pengkajian islam dengan lebih mendalam.
Semoga kita tergolong ke dalam hamba Allah yang selalu mempelajari
islam secara lebih mendalam. Semoga kita semua dapat menjadi hamba
Allah yang berbahagia dunia dan akhirat. Amin.
Nurhidayati
KUCING DAN RUMAH KAYU
BERDINDING CERMIN
”Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik
kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya (lamanya) adalah seribu tahun
menurut perhitunganmu” (As Sajdah : 5).
”Allah bertanya : ”Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi?”
Mereka menjawab : ”Kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah hari,
maka tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung”. Allah berfirman
: ”Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu
sesungguhnya mengetahui”. Maka apakah kamu mengira, bahwa
sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan
bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?” (Al Mu‟minun :112
– 114).
Berapa lama manusia hidup di dunia?
Memperhatikan usia Rasulullah Saw, yaitu 63 tahun, dapat diambil asumsi
bahwa rata-rata usia manusia adalah 63 tahun. Dengan ketentuan yang
telah Allah firmankan dalam As Sajdah : 5, yang menyebutkan bahwa satu
hari akhirat sama dengan seribu tahun dunia, maka usia manusia hanya
63/1.000 hari akhirat, atau kurang lebih hanya 1,5 jam akhirat. Betapa
singkatnya!!!!!!
Salasiah
MENANAM RASA TAKUT KEPADA ALLAH
Sebagai seorang muslim yang beriman telah meyakini bahwa Allah itu
berkuasa memberi siksa kepada kita jika kita telah durhaka atau berbuat
maksiat kepada-Nya. Sedangkan jika di dalam hati kita sudah ada rasa
takut kepada Allah, maka hal itu merupakan bekal untuk mencapai
keselamatan. Artinya, dengan memiliki rasa takut kepada Allah, maka kita
akan takut untuk berbuat dosa. Jika kita takut berbuat dosa, maka akan
selamat dari siksa Allah SWT.
Seseorang yang merasa takut terhadap laknat dan siksa dari Allah, maka ia
memiliki keyakinan bahwa perintah Allah jika tidak dilaksanakan maka ia
akan menjadi durhaka dan tentu Allah akan mengancamnya dengan siksa.
Dengan demikian sedapat-dapatnya ia menjauhi semua larangan-larangan
Allah. Sebab dia menyadari bahwa sesuatu yang dilarang itu dibenci oleh
Allah.
Aulia Azizah
ANJING-ANJING NERAKA
Khusnul Qotimah
KEKUATAN SEBUAH DOA
Drs. H. Fansuri, M. Pd
Dengan nama Allah yang Maha pengasih lagi Maha Penyayang
Segala puji bagi Allah. Kami memuji-Nya, memohon pertolongan-Nya,
dan meminta ampunan-Nya. Kami berlindung kepada Allah dari kejahatan
diri kami dan keburukan perbuatan-perbuatan kami. Barangsiapa yang
ditunjuki Allah, tiada seorang pun yang dapat menyesatkannya. Begitu pun
siapa yang disesatkan Allah tiada siapa pun dapat menunjukinya.
H. Soemidjan, B. Sc
Indahnya Nasehat
Nama : Salasiah
NIM : A1E307914
Asal : Barito Kuala
Tempat, Tanggal Lahir : Batola, 30 Maret 1987
Alamat : Jalan Puntik Luar, RT. 10 NO. 04
Kec. Mandastana, Kab.Barito Kuala 70581
Nama : Nurhidayati
NIM : A1E307916
Asal : Tanah Laut
Tempat, Tanggal Lahir : Pelaihari, 11 Juni 1989
Alamat : Jalan Balirejo RT. 17 RW.05 NO. 21
Angsau, Pelaihari 70814
BIODATA
Nama : Ahmad Syadzali
NIM : A1E307915
Asal : Barito Kuala
Tempat, Tanggal Lahir : Banjarmasin, 18 Oktober 1989
Alamat : Komp. Griya Permata Jln. Zamrud III RT. 11 NO. 50
Kec.Alalak Kab.Barito Kuala 70582
BIODATA
Nama : Drs. H. Fansuri, M. Pd
NIP : 19491225 197503 1 001
Jabatan : Ketua UPP PGSD Unlam Banjarbaru/ Pembina Asrama