Professional Documents
Culture Documents
sistem kopling yang akan kita bicarakan disini adalah sistem kopling manual yang selanjutnya kita sebut dengan
kopling saja.
Berikut ini ditampilkan gambar komponen penting pendukung kopling, secara urut : Fly wheel atau roda gila,
Clutch disc atau plat kopling, Clutch cover atau dekrup dan Clutch release bearing atau Drek lahar.
Cara Kerja :
Fly wheel atau roda gila meneruskan sekaligus menyimpan energi dari Crank Saft (kruk as) mesin saat mesin
hidup (berputar), Plat kopling menjadi satu-satunya perantara tenaga mesin dengan Porseneling kita yang
akhirnya tenaga ini akan diteruskan ke Roda. Sedangkan Dekrup bekerja sebagai pengatur kapan tenaga mesin
di teruskan dan kapan tenaga mesin tidak diteruskan, hal ini dilakukan oleh kaki kita saat menginjak atau
melepas pedal kopling melalui perantara Drek lahar.
Catatan : Dekrup di ikat dengan 6(biasanya) baut terhadap fly wheel. plat kopling menjadi pengisi bagian tengah
antara fly wheel dengan dekrup. Pada bagian tengah plat kopling terdapat lubang bergigi yang akan masuk
kedalam As blender sebagai penerus tenaga dari plat kopling ke Gearbox porseneleng.
Ketika kaki kita tidak menginjak pedal kopling , dengan melihat susunan diatas maka bantalan dekrup akan
menekan plat kopling terhadap fly wheel sehingga seolah olah Fly wheel, plat kopling dan dekrup menjadi satu
kesatuan sebagai benda rigid. sehingga apabila fly wheel berputar 10rpm maka demikian pula dengan plat
koplingnya. Dengan cara inilah tenaga dari mesin dapat di transfer ke dalam Gearbox porseneleng (melalui as
blender) yang pada akhirnya diteruskan ke roda.
Ketika kaki kita menginjak pedal kopling, maka dreklahar mendorong kuku/ tuas dari dekrup sehingga bantalan
dekrup yang menekan plat kopling dan roda gila terangkat. ketika terangkat inilah posisi dikatakan Free / perei.
Dimana perputaran dari roda gila tidak di ikuti oleh perputaran dari plat kopling. sehingga tenaga dari mesin
tidak sampai pada gearbox perseneleng. Pada saat ini lah perpindahan gigi dari porseneleng dapat
dilakukan.Didalam gearbox porseneleng inilah tenaga dari mesin di atur sedemikian hingga sesuai dengan
kebutuhan pengemudi melalui rasio gigi.
Masalah Kopling
Susah masuk gigi : hal ini mungkin dapat disebabkan oleh beberapa hal, sebelum dapat mengetahui sumber
kerusakan kita harus dapat mengetahui ciri2 atau gejala2 yang terjadi. Gejala2 yang mungkin terjadi antara lain
adalah :
Susah masuk gigi Vosneling baik saat mesin dimatikan maupun di hidupkan : hal ini berarti terdapat kesalahan
pada sistem mekanik pengoper gigi hal ini dapat berupa tongkat yang sudah oblak, sift cable atau kabel gigi
yang sudah rusak atau putus atau mekanisme pengoper gigi didalam gearbox.
Kopling susah masuk gigi hanya pada saat mesin di hidupkan atau dinyalakan, namun mudah jika mesin
dimatikan : dalam hal ini ada 2 kemungkinan kerusakan yang pertama adalah Kerusakan terjadi pada
mekanisme pendorong clutch release bearing yaitu : master kopling atas bawah, atau kabel kopling yang
masih menggunakan kabel, Fork/garpu kopling retak, bushing fork dan atau clutch release bearing atau
drek lahar itu sendiri. Kemungkinan yang kedua adalah kerusakan terjadi pada Clutch cover atau dekrup,
biasanya ada ciri2 tambahan jika kerusakan terjadi pada dekrup anda yaitu biasanya akan lebih susah
masuk gigi lagi setelah melakukan perjalanan yang cukup jauh atau kondisi dekrup sudah panas, gigi akan
semakin susah di pindahkan.
Kopling bergetar saat pertama mau jalan : 90% hal ini terjadi karena penggunaan Clutch disc atau plat kopling
yang kurang bagus (pantekan atau imitasi murahan), 10% fly wheel bergelombang.
Suara mesin besar (rpm tinggi) tapi mobil ga mau lari (acceleration kurang) : 80% hal ini terjadi karena
platkopling anda sudah tipis, dan lebih parah lagi akan timbul bau "sangit" ketika kita memaksa untuk
accelerasi. 20% Fly wheel aus atau "legok" hal ini biasanya terjadi karena penggunaan plat kopling yang
kurang bagus bahanya (imitasi).
Terdengar suara2 dari transmisi : ada beberapa jenis suara yang mungkin timbul dalam transmisi antaralain
Bunyi Clutch release Bearing = bunyi dari drek lahar ini akan terdengar ketika kita menginjak kopling saat mesin
hidup, dan akan hilang suaranya ketika kita melepas kopling.
Bunyi Pilot bearing = Akan terdengar saat mesin dihidupkan meskipun kita menginjak kopling atau tidak.
Bunyi pada saat jalan = jika kedua bunyi diatas dapat didengar tanpa pergerakan kendaraan, jenis bunyi yang
ketiga ini hanya dapat didengar pada saat kendaraan melakukan pergerakan. Bunyi ini berasal dari bearing
didalam gearbox anda.
Bunyi mendesing pada gigi tertentu = hal ini terjadi karena terdapat kerusakan pada pasangan gigi yang bunyi tersebut
kemungkinan gigi sudah aus atau rompal sehingga memberikan rongga udara yang dapat menimbulkan bunyi
mendesing.
Kenyamanan, keamanan, dan penampilan merupakan hal utama di saat berkendaraan, terutama
saat terperangkap di jalan macet. Tingkat kenyamanan kurang dirasakan pada mobil yang
bertransmisi otomatis, karena kaki kiri harus membutuhkan tenaga ekstra untuk menginjak pedal
kopling.
Kopling otomatis, menjadi fenomena baru dalam berkendara, dengan menerapkan teknologi
komputerisasi, yang merupakan kendali otomatis tanpa meninggalkan sifat responsif pada sistem
manual yang ada.
Saat melintas di jalan macet, alat ini mampu menggantikan fungsi kaki kiri, sehingga lebih rileks
dalam menikmati perjalanan, sebab semuanya sudah otomatis.
Kopling otomatis ini dapat diterapkan pada semua jenis merek mobil yang ada. Penerapan sistem
ini tidak mengubah dan mengganggu mesin maupun sistem manualnya. Alat ini tidak mengurangi
penghematan bahan bakar, bahkan dapat menambah besutan dan menghemat plat kopling dan
kanvas rem.
Untuk menerapkan sistem transmisi otomatis pada mobil manual, ada empat macam alat yang
harus dipasang, yakni Centra Processing Unit (CPU), Lever Switch, Actuator, dan Change Mode
Button.
CPU mampu mengolah informasi yang diserap dari segala kondisi, mulai akselerasi, rem, rpm,
serta tingkat kecepatan. Semuanya diramu dengan bantuan sistem micro processor digital yang
bermuatan 16 bit. “Dengan bantuan CPU, respon yang ada pada segala kondisi kendaraan dan
pengemudi dapat disesuaikan dan mampu diserap alat ini.
Lever Switch adalah tombol yang ada pada tuas porsneling, yang bekerja memberi informasi
kepada CPU kapan program kerja transmisi otomatis harus mulai beroperasi. Tombol yang
tersedia pada tuas ditekan bersamaan dengan perpindahan gigi, dirancang dengan desain khusus.
Selain tidak mengganggu perpindahan gigi, juga terhindar dari sentuhan yang tidak disengaja.
Actuator merupakan jantung dari produk buatan Amrik ini, yang berfungsi sebagai eksekutor
dalam melaksanakan semua perintah yang diberikan lewat CPU. Dalam melaksanakan tugasnya,
Actuator dibantu beberapa sensor posisi yang terbuat dari nikel-bar posisi, sehingga dapat
diketahui secara akurat oleh CPU. Dengan demikian mobil dapat dikendalikan secara menyeluruh.
Sistem kerja alat ini dilengkapi dengan Cam-Spring yang membutuhkan tenaga elektrik 12
Kopling atauCl utc h yaitu peralatan transmisi yang menghubungkan poros engkol dengan poros roda gigi transmisi.
Kopling suatu perangkat/ sistem yang merupakan bagian dari sistem pemindah. Fungsi kopling adalah untuk memindahkan,
memutus dan menghubungkan putaran tenaga mesin ke transmisi, kemudian transmisi mengubah tingkat kecepatan sesuai
mengangkat mendorong pegasdiapraghma dan pressure palte,c lutchdisc akan terlepas denganflywheel. Serentak roda gigi
akan terlepas dari pengaruh putaran mesin. Kondisi i nilah yang memungkinkan terjadinya perpindahan roda gigi pada
transmisi.
a) Harus dapat memutus dan menghubungkan putaran mesin ke transmisi dengan lembut. Kenyamanan berkendara menuntut
terjadinya pemutusan dan penghubungan tenaga mesin berlangsung dengan lembut. Lembut berarti terjadinya proses
b) Harus dapat memindahkan tenaga mesin dengan tanpa slip Jika kopling sudah menghubung penuh maka antarafly wheel dan plat
koping tidak boleh terjadi slip sehingga daya dan putaran mesin terpindahkan 100%.
c) Harus dapat memutuskan hubungan dengan sempurna dan cepat.Pada saat kita operasinalkan, kopling harus dapat memutuskan
daya dan putaran dengan sempurna, yaitu daya dan putaran harus betul -betul tidak diteruskan, sedangkan pada saat kopling
tidak dioperasionalkan, kopling harus menghubungkan daya dan putaran 100%. Kerja kopling dalam memutus dan
menghubungkan daya dan putaran t ersebut harus cepat atau tidak banyak membutuhkan waktu poros, dan kopling universal
yang dipergunakan bila kedua poros akan membentuk sudut yang cukup besar.
A.1.KOPLING FLUIDA:
Suatu kopling yang meneruskan daya melalui fluida sebagai zat perantara. kopling ini disebut kopling fluida, dimana
antara kedua poros tidak terdapat hubungan mekanis. Kopling fluida sangat cocok untuk mentransmisikan putaran tinggi dan
daya besar. keuntungan dari kopling ini adalah bahwa getaran dari sisi penggerak dan tumbukan dari sisi beban tidak saling
diteruskan. demikian pada pembebanan lebih, penggerak mulanya tidak akan terkena momen yang melebihi batas kemampuan.
dengan sangkarpada rotornya. rotor sangkar dapat dibagi atas rotor sangka bajing(squirrel cage), dan sangkar bajing khusus.
Ada pula kopling fluida dengan penyimpan minyak didalam sirkit aliran minyak, serta kopling kembar yang merup[akan
gabungan antara dua kopling fluida dengan sirkit aliran minyak yang terpisah.
didalam sirkit, dan pada kopling yang terakhir pengendalian dilakukan dengan menghalangi sebagian dari sirkirt aliran fluida
dengan plat penghalang. Cara yang terakhir ini dipakai pada kopling dengan kapasitas besar dan mesin berputaran tinggi.
A.2.KOPLING KAKU :
Kopling kaku dipergunakan bila kedua poros harus dihubungkan dengan sumbu segaris. kopling ini dipakai pada
poros mesin transmisi umum di pabrik-pabrik. kopling flens kaku terdiri atas naf dengan flens yang terbuat dari besi cor atau
baja cor, dan dipasang pada ujung poros dengan diberi pasak serta diikat dengan baut pada flensnya. dalam beberapa hal naf
Kopling kaku tidak mengijinkan sedikitpun ketidaklurusan sumbu kedua poros serta tidak dapat mengurangi
tumbukan dan getaran transmisi. pada waktupemasangan, sumbu kedua poros harus terlebih dahulu diusahakan
permukaanflens yang satu dapat dibubut ke dalam dan permukaan flens yang menjadi pasangannya di bubut menonjol
sehingga dapat saling mengepas. bagian yang harus diperiksa adalah baut.
Jika antara ikatan kedua flens dilakukan dengan baut -baut pas, dimana lubang lubangnya dirim, maka meskipun di
usahakan ketelitian yang tinggi, distribusi tegangan geserpada semua baut tetaptidak dapat dijamin seragam.
Makin banyak jumlah baut yang dipakai, makin sulit untuk menjamin
keseragaman tersebut. sebagai contoh dalam hal koplingyang mempu nyai ketelitian rendah, dapat terjadi bahwa hanya
[6]
Jika antara ikatan kedua flens dilakukan dengan baut -baut pas, dimana lubang lubangnya dirim, maka meskipun di
usahakan ketelitian yang tinggi, distribusi tegangan geserpada semua baut tetaptidak dapat dijamin seragam.
Makin banyak jumlah baut yang dipakai, makin sulit untuk menjamin
keseragaman tersebut. sebagai contoh dalam hal koplingyang mempu nyai ketelitian rendah, dapat terjadi bahwa hanya satu
baut saja yang menerima seluruh beban transmisi hingga dalam waktu singkat akan putus.
Jika setelah baut itu putus terjadi lagi pembebananpada satu baut, maka
seluruh baut akan mengalami hal yang sama dan putus secara bergantian.
Selain itu, getaran dan tumbukan yang terjadi dalam penerusan daya antara mesin penggerakdan yang digerakkan tidak dapat
diredam, sehingga dapat memperpendek umur mesin serta menimbulkan bunyi berisik.Untuk menghindari kesulitan -kesulitan
diatas dapat dipergunak an kopling karet ban.
Kopling ini dapat berkerja dengan baik mekipun kedua sumbu poros yang dihubungkannya tidak benar-benar lurus. kopling ini
juga dapat meredam tumbukan dan getaran yang terjadi pada transmisi.
Karena keuntungannya demikian banyak, pemakain kopling ini semakin luas.Meskipun harganya agak lebih tinggi
dibandingkan dengan kopling flens kaku, namun keuntungan yang diperoleh dari segi -segi lain lebih besar.
Kopling tak tetap adalah suatu elemen mesin yang menghubungkan poros yang digerakan dan poros penggerak, dengan
putaran yang sama dalam meneruskan daya, serta dapat melepaskan hubungan kedua poros tersebut baik dalam keadaan diam
maupun berputar.
B.1. KoplingCak a r
Kopling ini meneruskan momen dengan kontak positif (tidak dengan peran tara gesekan ) hingga tidak dapat slip. Kontruksi
kopling ini adalah yang paling sederhana dari antara kopling tak tetap yang lain. Kopling cakar persegi dapat meneruskan
momen dalam dua arah putaran, tetapi tidak dapat dihubungkan dalam hubungkan dalam keadaan berputar, tetapi hanya baik
untuk satu arah putaran tertentu saja. Namun demikian, karena timbulnya tumbukan yang besar jika di hubungkan dalam
keadaan berputar, maka cara menghubungkan semacam ini hanya boleh dilakukan jika poros penggerak mempunyai putaran
Kopling plat adalah suatu kopling yang menggunakan satu plat atau lebih yang di pasang diantara kedua poros serta
membentuk kontak dengan poros tersebut sehingga terjadi penerusan daya melalui gesekan antara sesamanya. Kontruksi
kopling ini cukup sederhana dan dapat dihubungkan dan dilepaskan dalam keadaan berputar.
Badan A dipasang tetap pada poros sebelah kiri, dan badan B dipasang pada poros sebelah kananserta dapat
bergeser secara aksial pada poros tersebut. Sepanjang pasak luncur\. bidang gesek C pada badan B didorong ke badan hingga
terjadi penerusan putaran dari poros penggerak disebelah kiri keporos yang digerakan di sebelah kanan.
kemungkinan terkena minyak. Kopling kerucut sering lebih menguntungkan. Jika daya yang diteruskan dan putaran poros
kopling diberikan, maka daya rencana dan momen rencana dihitun g dengan menggunakan faktor koreksi.
Kopling friwil adalah kopling yang dapat lepas dengan sendirinya bila poros penggerak mulaiberputar lebih lambat
Bola-bola atau rol-rol dipasang dalam ruangan yang bentuknya sedemikian rupa hingga jika poros penggerak
(bagian dalam) berputar searah jarum jam, maka gesekan yang timbul akan menyebabkan rol atau bola terjepit diantara poros
penggerak dan cincin luar, sehingga cincin luar bersama poros yang digerakan akan berputar meneruskan daya. Jika poros
penggerak berputar Berlawanan arah jarum jam, atau jika poros yang digerakan berputar lebih cepat dari poros penggerak,
maka bola atau rol akan lepas dari jepitan hingga terjadi penerusan momen lagi. Ko pling ini sangat banyak gunanya dalam
otomatisasi mekanis.
[10]
kemungkinan terkena minyak. Kopling kerucut sering lebih menguntungkan. Jika daya yang diteruskan dan putaran poros
kopling diberikan, maka daya rencana dan momen rencana dihitun g dengan menggunakan faktor koreksi.
Kopling friwil adalah kopling yang dapat lepas dengan sendirinya bila poros penggerak mulaiberputar lebih lambat
Bola-bola atau rol-rol dipasang dalam ruangan yang bentuknya sedemikian rupa hingga jika poros penggerak
(bagian dalam) berputar searah jarum jam, maka gesekan yang timbul akan menyebabkan rol atau bola terjepit diantara poros
penggerak dan cincin luar, sehingga cincin luar bersama poros yang digerakan akan berputar meneruskan daya. Jika poros
penggerak berputar Berlawanan arah jarum jam, atau jika poros yang digerakan berputar lebih cepat dari poros penggerak,
maka bola atau rol akan lepas dari jepitan hingga terjadi penerusan momen lagi. Ko pling ini sangat banyak gunanya dalam
otomatisasi mekanis.
C.KOMPONEN UTAMAKOP LI NG
A. RodaPe nerus
Selain sebagai penstabil putaran motor,roda penerus juga berfungsi
sebagai dudukan hampir seluruh komponen kopling.
PLAT KOPLING Kopling berbentuk bulat dan tipis terbuat dari plat baja berkualitas tinggi. Kedua sisi plat kopling dilapisi
dengan bahan yang memiliki koefesien gesek tinggi. Bahan gesek ini disatukan dengan plat kopling dengan menggunakan
keling(rivet).
N ME
SIN II1 0 Gambar 12 Kontruksi plat kopling dan kelengkapannya
Plat kopling adalah komponen unit kopling yang berfungsi menerima dameneruskan tenaga mesin dari roda penerus dan plat
penekan ke input shaft transmisi.Plat kopling dipasangkan pada alur-alur input shaft transmisi. Bagian plat koplingyang beralur
dan berhubungan dengan input shaft transmisi dinamakanclutch hub.Kampaskopling(facingdipasangkanpada plat kopling
untuk memperbesar gesekan. Kampas kopling dipasangkan padac ushion plate dengan dikeling.
Cushion plate dipasangkan pada plat kopling juga dengan dikeling.
Hentakan saat kopling mulai meneruskan putaran dan pada saat akselerasi dan deselerasi diredam olehtorsiondumper. Terdapat
dumper.
C.P elatT ekan
Pelat tekan kopling terbuat dari besi tuang.pelat tekan berbentuk bulat
dan diameternya hampir sama dengan diameter plat kopling. salah satu sisinya (sisi yang berhubungan dengan plat kopling)
dibuat halus, sisi ini akan menekan plat kopling dan roda penerus, sisi lainnya mempunyai bentuk yang disesuaikan dengan
plat Kopling
Kopling berbentuk bulat dan tipis terbuat dari plat baja berkualitas tinggi. Kedua sisi plat kopling dilapisi dengan bahan yang
memiliki koefesien gesek tinggi. Bahan gesek ini disatukan dengan plat kopling dengan menggunakan keling(rivet).
N ME
SIN II1 0
Gambar 12 Kontruksi plat kopling dan kelengkapannya
Plat kopling adalah komponen unit kopling yang berfungsi menerima dan
meneruskan tenaga mesin dari roda penerus dan plat penekan ke input shaft transmisi.Plat kopling dipasangkan pada alur-alur
input shaft transmisi. Bagian plat kopling yang beralur dan berhubungan dengan input shaft transmisi dinamakanclutch hub.
Kampas kopling(facing) dipasangkan pada plat kopling untuk memperbesar gesekan. Kampas kopling dipasangkan padac
Hentakan saat kopling mulai meneruskan putaran dan pada saat akselerasi dan deselerasi diredam olehtorsiondumper. Terdapat
Pelat tekan kopling terbuat dari besi tuang.pelat tekan berbentuk bulat
dan diameternya hampir sama dengan diameter plat kopling. salah satu sisinya (sisi yang berhubungan dengan plat kopling)
dibuat halus, sisi ini akan menekan plat kopling dan roda penerus, sisi lainnya mempunyai bentuk yang disesuaikan dengan
Sebagai satu kesatuan dengan plat penekan, pelat penekan dilengkapi dengan sejumlah pegas spiral atau pegas diaphragma.
tutup dan tuas penekan.Pegas digunakan untuk memberikan tekanan terhadap pelat tekan, pelat kopling dan roda penerus.
Jumlah pegas (kekuatan tekan) disesuikan dengan besar daya yang harus dipindahkan
MESIN II11
E. Mekanisme Penggerak
Komponen penting lainnya pada kopling ialah mekanisme pemutusan hubungan (tuas tekan). mekanisme ini di lengkapi
dengan bantalan bola, bantalan bola diikat pada bantalan luncur yang akan bergerak maju/mundur pada sambungan. Bantalan
bola yang dilengkapi dengan permukaan tekan akan mendorong tuas tekan.
[21]
Gesekan antar bidang/ permukaan komponen tentu akan menimbulkan panas, sehingga memerlukan media pendinginan.
Tahan terhadap gesekan. Kanvas kopling direncanakan untuk
bergesekan, maka perlu dibuat tahan terhadap keausan akibat gesekan.
-
Dapat mencengkeram dengan baik.
Plat kopling dilengkapi dengan alat penahan kejutan baik dalam bentuk
pegas ataupun karet. Alat ini dipasang secara radial, hingga disebut dengan
pegas radial. Konstruksinya seperti terlihat pada gambar berikut ini.
Gambar 26 Pegas Radial
Pegas radial berfungsi untuk meredam getaran/kejutan saat kopling
terhubung sehingga diperoleh proses penyambungan yang halus, dan juga getaran atau kejutan selama
menghubungkan/bekerja.Untuk itu maka pegas radial harus mampu menerima gaya radial yang terjadi pada plat
Namun demikian karena penggunaan yang t erus menerus, maka pegas radial dapat mengalami
kerusakan.Untuk yang dalam bentuk karet, kemungkinan karetnya berkurang/tidak elastis lagi atau pecah.
Sedangkan yang pegas ulir, kemungkinan berkurang panjang bebasnya, yang biasanya ditunjukan dengan ter
F. Rumah Kopling
Rumah kopling terbuat dari besi tuang atau aluminium. rumah kopling menutupi seluruh unit kopling dan
mekanisme penggerak. Rumah kopling umumnya mempunyai daerah terbuka yang berfungsi sebagai saluran
sirkulasi udara.
Dinamakan kopling hidrolik karena untuk melakukan pemindahan daya adalah dengan memanfaatkan
tenaga hidrolis. Tenaga hidrolis didapat dengan menempatkan cairan/ minyak pada suatu wadah/ mekanisme
yang diputar, sehingga cairan akan terlempar/ bersirkulasi oleh adanya gaya sentrifugal akibat putaran sehingga
fluida mempunyai tenaga hidrolis. Fluida yang bertenaga inilah yang digunakan sebagai penerus/ pemindah
tenaga.
1)Koplingbasah
Kopling basah adalah unit kopling dengan bidang gesek (piringan atau disc) terendam cairan/ minyak. Aplikasi kopling basah
umumnya pada jenis atau tipe plat banyak, dimana kenyamanan berkendara yang diutamakan dengan proses kerja kopling
tahapannya panjang, sehingga banyak terjadi gesekan/slip pada bidang gesek kopling dan perlu pendinginan.
2)Koplingkering
Kopling kering adalah unit kopling dengan bidang gesek (piringan atau disc) tidak terendam cairan/ minyak (dan bahkan tidak
Adalah unit kopling dengan pegas penekannya berbentuk spiral. Dalam pemakaiannya dikendaraan kopling dengan pegas coil
memiliki ke lebihan : penekanannya kuat dan kerjanya cepat/ spontan. Sedangkan kekurangannya : penekanan kopling berat,
tekanan pada plat penekan kurang merata, jika kampas kopling aus maka daya tekan berkurang, terpengaruh oleh gaya
tinggi dan
komponennya lebih banyak, sehingga kebanyakan kopling pegas spiral ini digunakan pada kendaraan menengah dan berat
diteruskan dengan menggerakan tuas pembebas kearah menekan pega s kopling. Sehingga plat kopling bebas tak terjepit oleh
plat tekan. Saat pedal dilepas, maka pedal kopling akan dikembalikan pada posisi semula oleh pegas pengendali pedal (8).
Sementara tuas kopling akan kembali pada posisi semula oleh pegas diafragma.
hidrolis minyak.Pedal kopling dalam hal ini berfungsi untuk menekan minyak yang ada pada master silinder dan
selanjutnya disalurkan kesilinder kopling. Tekanan minyak selanjutnya mendorong tuas pembebas dan bantalan tekan
menekan pegas diafragma.Proses ini menyebabkan kopling memutuskan hubungan antara mesin dengan sistem pemindah
tenaga.Posisi saat pedal kopling dilepas, pedal akan dikembalikan keposisi semula oleh pegas pengembali. Sementara
plunger master silinder akan kembali oleh pegas plunger yang ada di
dalam master silinder. Karena tekanan sudah tidak ada,plunger dan tuas pembebas akan dikembalikan keposisi semula oleh
pegas pengembali dan pegas diafragma. Konstruksi master silinder kopling hidrolis seperti terlihat pada gambar berikut ini.
Konstruksi master silinder dalam gambar tersebut, penampung minyak hidrolisnya (Reservoir) terpisah dan
dihubungkan menggunakan pipa elastis.Minyak hidrolis dari reservoir melalui pipa ke master silinder melalui saluran
penghubung (pipe joint).Pada saat handel kopling diinjak, tenaganya dipindahkan ke push rod dan mendorong unit plunyer
bergerak kearah kiri. Gerakan ini melawan pegas pengembaali plunger (return spring) dan menekan minyak hidrolis keluar dari
master silinder melalui ujung sebelah kiri, masuk ke pipa penghubung menuju ke silinder kopling.
Karena sesuatu penyebab, jumlah minyak hidrolis tentu akan berkurang khususnya karena kebocoran atau katup
check kotor atau macet.Untuk menjaga agar minyak hidrolis dalam sistem tetap jumlahnya, maka perlu
penambahan.Penambahan minyak hidrolis ini diambil dari minyak persediaan direservoir. Caranya, saat unit plunger
[17]
bergerak kekanan saat pedal kopling dilepas, maka minyak dari reservoir akan masuk kesistem melalui katup check (check
valve). Dengan demikian minyak hidrolis pada sistem akan tetap terjaga kuantitasnya. Berkurangnya minyak hidrolis dalam
sistem operasional kopling hidrolis akan menyebabkan langkah tekan pedal kopling berkurang, atau kemungkinan gerakan
pedal tidak tersalurkan hingga ke tuas pembebas kopling. Bila ini terjadi maka fungsi kopling tidak dapat dilaksanakan,
berarti proses pemutusan hubungan tenaga dari mesin ke sistem pemindah tenaga tidak dapat dilaksanakan, dan
tenaga mesin akan selalu terhubung tidak dapat diputuskan oleh kopling.
Silinder kopling kopling berfungsi merubah tenaga hidrolis pengoperasian kopling menjadi tenaga
mekanik, untuk mendorong tuas pembebas kopling. Tekanan minyak hidrolis dari master silinder diteruskan
melalui pipa dan masuk ke silinder kopling (dari ujung sebelah kanan) mendorong piston silinder kopling dan
diteruskan ketuas pembebas kopling melalui push rod. Konstruksinya seperti terlihat pada gambar berikut ini.
Lapisan plat kopling disebut dengan kanvas kopling terbuat dari paduan bahan asbes dan logam.Paduan ini dibuat
-
Tahan terhadap panas.Panas dalam hal ini terjadi karena terjadi gesekan yang memang direncanakan saat kopling akan
dihubungkan.
-
Dapat menyerap panas dan membersihkan diri. Gesekan akan menyebabkan panas dan kotoran debu bahan yang aus. Kanvas
[18]
Pada silinder kopling juga dilengkapi dengan boot, yaitu karet
penutup yang elastis untuk mencegah kotoran masuk kesilinder kopling. Karet penutup ini sangat penting mengingat posisi
silinder kopling berada dibawah kendaraan, yang tentunya sangat banyak berbagai kotoran dapat mengenainya. Kotoran tentu
Sistem pengoperasian kopling untuk kendaraan berat seperti Bus, Truk, atau alat berat lainnya, sering dilengkapi
dengan Boster. Boster adalah unit perlengkapan yang dipergunakan untuk meringankan tenaga untuk mengoperasikan
kopling. Perlengkapan ini dioperasikan menggunakan kevacuman, pada mesin diesel biasanya diambil dari pompa vacum
Untuk membandingkan antara sistem yang pakai boster dengan sistem yang tidak menggunakan boster dapat dilihat
pada gambar berikut ini. Keduanya menggunakan sistem hidrolis, yang menggunakan boster, unit boster dipasang pada
silinder slave.
[19]
Gambar 23Boster Kopling Hidrolis
2.KOPLING GESEK
Kopling gesek adalah proses pemindahan tenaga melalui gesekan antara bagian penggerak dengan yang akan digerakan.
Konsep kopling ini banyak dipergunakan pada 12 sistem pemindah tenaga kendaraan, khususnya pada kendaraan ringan,
Seperti telah dijelaskan di atas, kopling gesek banyak digunakan pada kendaraan ringan.Pada kendaraan roda empat
menggunakan jenis kering dengan plat tunggal. Sedangkan pada sepeda motor, menggunakan jenis basah dengan plat
ganda.Perbedaan kopling basah dan kering, karena plat kopling tidak kena minyak pelumas untuk jenis kering, dan plat
Komponen-komponen kopling gesek pelat tunggal secara bersamaan membentuk rangkaian kopling/ kop ling
Lapisan plat kopling disebut dengan kanvas kopling terbuat dari paduan bahan asbes dan logam.Paduan ini dibuat
-
Tahan terhadap panas.Panas dalam hal ini terjadi karena terjadi gesekan
yang memang direncanakan saat kopling akan dihubungkan.
-
Dapat menyerap panas dan membersihkan diri. Gesekan akan menyebabkan panas dan kotoran debu bahan yang aus. Kanvas
kopling dilengkapi dengan alur yang berfungsi untuk ventilasi dan menampung dan membuang debu ya ng terjadi.
[21]
-
Tahan terhadap gesekan. Kanvas kopling direncanakan untuk
bergesekan, maka perlu dibuat tahan terhadap keausan akibat gesekan.
-
Dapat mencengkeram dengan baik.
Plat kopling dilengkapi dengan alat penahan kejutan baik dalam bentuk
pegas ataupun karet. Alat ini dipasang secara radial, hingga disebut dengan
pegas radial. Konstruksinya seperti terlihat pada gambar berikut ini.
Gambar 26 Pegas Radial
Pegas radial berfungsi untuk meredam getaran/kejutan saat kopling
terhubung sehingga diperoleh proses penyambungan yang halus, dan juga getaran atau kejutan selama
menghubungkan/bekerja.Untuk itu maka pegas radial harus mampu menerima gaya radial yang terjadi pada plat kopling
yang dalam bentuk karet, kemungkinan karetnya berkurang/tidak elastis lagi atau pecah. Sedangkan yang pegas ulir,
kemungkinan berkurang panjang bebasnya, yang biasanya ditunjukan dengan ter -jadinya kelonggaran pegas dirumahnya dan
menimbulkan suara.
Plat kopling di samping pegas radial juga dilengkapi dengan pegas aksial.
Konstruksinya seperti terlihat pada gambar berikut ini.
Gambar 27 Pegas Aksial
Gesekan antar bidang/ permukaan komponen tentu akan menimbulkan panas, sehingga memerlukan media
1)Koplingbasah
Kopling basah adalah unit kopling dengan bidang gesek (piringan atau disc) terendam cairan/ minyak. Aplikasi kopling basah
umumnya pada jenis atau tipe plat banyak, dimana kenyamanan berkendara yang diutamakan dengan proses kerja kopling
tahapannya panjang, sehingga banyak terjadi gesekan/slip pada bidang gesek kopling dan perlu pendinginan.
2)Koplingkering
Kopling kering adalah unit kopling dengan bidang gesek (piringan atau disc) tidak terendam cairan/ minyak (dan bahkan tidak
Adalah unit kopling dengan pegas penekannya berbentuk spiral. Dalam pemakaiannya dikendaraan kopling dengan pegas coil
memiliki ke lebihan : penekanannya kuat dan kerjanya cepat/ spontan. Sedangkan kekurangannya : penekanan kopling berat,
tekanan pada plat penekan kurang merata, jika kampas kopling aus maka daya tekan berkurang, terpengaruh oleh gaya
tinggi dan
komponennya lebih banyak, sehingga kebanyakan kopling pegas spiral ini digunakan pada kendaraan menengah dan berat
(2)Kopling pegasdiaphragma:
Namun pegas diaphragma mempunyai kekurangan : kontruksinya tidak sekuat pegas spiral dan kurang responsive (kerjanya
lebih lambat), sehingga kebanyakan kopling pegas diaphragm ini digunakan pada kendaraan ringan yang mengutamakan
kenyamanan.
3.KOPLING MAGNET
Dinamakan kopling magnet karena untuk melakukan pemindahan daya dengan memanfaatkan gaya magnet.Magnet
yang digunakan adalah magnet remanent yang dibangkitkan dengan mengalirkan arus listrik ke dalam sebuah lilitan kawat
pada sebuah inti besi. Listrik yang dibangkitkan atau tersedia dikendaraan adalah listrik arus lemah sehingga magnet yang
dibangkitkan tidak cukup kuat untuk dijadikan sebagai kopling pemindah daya utama. Kopling jenis ini kebanyakan hanya
Cara kerja kopling adalah apabila mesin berputar, dengan sendirinya roda gila ikut berputar, sedangkan pada roda
gaya ini dipasangkan tutup kopling yang tentunya juga ikut berputar. Dalam hal ini poros roda gigi atau poros utama persneling
belum dapat berputar, demikian juga dengna plat kopling yang dipasang dengan perantaraan suatu alur pada poros tersebut
yang memungkinkannya bergerak sepanjang poros persneling. Selanjutnya, apabila kita ingin menggerakkan roda, hal ini dapat
d ilakukan dengna mengoperasikan pedal, dimana pada waktu pedal di angkat pegas -pegas kopling akan menekan plat tekan
pada roda gila. Hal ini yang menyebabkan plat kopling tersebut terjepit diantara roda gila dengna plat tekan.Plat ini mulanya
akan slip, da n bergesekan dengan roda gila maupun plat tekan akan tetapi selanjutnya secara bertahap akan ikut terbawa
penerus dan perpindahan daya terputus. Bila tekanan pedal kopling dilepas, pegas kopling akan mendorong pelat tekan maju
dan menjepit pelat kopling dengan roda penerus dan terjadi perpindahan daya.
d.Pegas pengendali pedal kopling, berfungsi untuk mengembalikan posisi pedal kopling setelah dipergunakan untuk
mengoperasikan kopling.
c. Silinder kopling berfungsi merubah tekanan hidrolis dari master silinder menjadi gerak mekanis yang disalurkan ke push rod
Lapisan plat kopling disebut dengan kanvas kopling terbuat dari paduan bahan asbes dan logam.Paduan ini dibuat
-
Tahan terhadap panas.Panas dalam hal ini terjadi karena terjadi gesekan
yang memang direncanakan saat kopling akan dihubungkan.
-
Dapat menyerap panas dan membersihkan diri. Gesekan akan menyebabkan panas dan kotoran debu bahan yang aus. Kanvas
kopling dilengkapi dengan alur yang berfungsi untuk ventilasi dan menampung dan membuang debu ya ng terjadi.
[21]
-
Tahan terhadap gesekan. Kanvas kopling direncanakan untuk
bergesekan, maka perlu dibuat tahan terhadap keausan akibat gesekan.
-
Dapat mencengkeram dengan baik.
Plat kopling dilengkapi dengan alat penahan kejutan baik dalam bentuk
pegas ataupun karet. Alat ini dipasang secara radial, hingga disebut dengan
pegas radial. Konstruksinya seperti terlihat pada gambar berikut ini.
Gambar 26 Pegas Radial
Pegas radial berfungsi untuk meredam getaran/kejutan saat kopling
terhubung sehingga diperoleh proses penyambungan yang halus, dan juga getaran atau kejutan selama
menghubungkan/bekerja.Untuk itu maka pegas radial harus mampu menerima gaya radial yang terjadi pada plat kopling
Namun demikian karena penggunaan yang t erus menerus, maka pegas radial dapat mengalami kerusakan.Untuk
yang dalam bentuk karet, kemungkinan karetnya berkurang/tidak elastis lagi atau pecah. Sedangkan yang pegas ulir,
kemungkinan berkurang panjang bebasnya, yang biasanya ditunjukan dengan ter -jadinya kelonggaran pegas dirumahnya dan
menimbulkan suara.
Plat kopling di samping pegas radial juga dilengkapi dengan pegas aksial.
Konstruksinya seperti terlihat pada gambar berikut ini.
Gambar 27 Pegas Aksial
Gesekan antar bidang/ permukaan komponen tentu akan menimbulkan panas, sehingga memerlukan media
[22]
1)
Koplingbasah
Kopling basah adalah unit kopling dengan bidang gesek (piringan atau disc) terendam cairan/ minyak. Aplikasi kopling basah
umumnya pada jenis atau tipe plat banyak, dimana kenyamanan berkendara yang diutamakan dengan proses kerja kopling
tahapannya panjang, sehingga banyak terjadi gesekan/slip pada bidang gesek kopling dan perlu pendinginan.
2)
Koplingkering
Kopling kering adalah unit kopling dengan bidang gesek (piringan atau disc) tidak terendam cairan/ minyak (dan bahkan tidak
Adalah unit kopling dengan pegas penekannya berbentuk spiral. Dalam pemakaiannya dikendaraan kopling dengan pegas coil
memiliki ke lebihan : penekanannya kuat dan kerjanya cepat/ spontan. Sedangkan kekurangannya : penekanan kopling berat,
tekanan pada plat penekan kurang merata, jika kampas kopling aus maka daya tekan berkurang, terpengaruh oleh gaya
komponennya lebih banyak, sehingga kebanyakan kopling pegas spiral ini digunakan pada kendaraan menengah dan berat
[23]
(2)Kopling pegasdiaphragma:
Adalah unit kopling dengan pegas penekannya berbentuk diaphragma.
Penggunaan pegas diaphragma mengatasi kekurangan dari pegas spiral.
Namun pegas diaphragma mempunyai kekurangan : kontruksinya tidak sekuat pegas spiral dan kurang responsive (kerjanya
lebih lambat), sehingga kebanyakan kopling pegas diaphragm ini digunakan pada kendaraan ringan yang mengutamakan
kenyamanan.
Dinamakan kopling magnet karena untuk melakukan pemindahan daya dengan memanfaatkan gaya magnet.Magnet
yang digunakan adalah magnet remanent yang dibangkitkan dengan mengalirkan arus listrik ke dalam sebuah lilitan kawat
pada sebuah inti besi. Listrik yang dibangkitkan atau tersedia dikendaraan adalah listrik arus lemah sehingga magnet yang
dibangkitkan tidak cukup kuat untuk dijadikan sebagai kopling pemindah daya utama. Kopling jenis ini kebanyakan hanya
gaya ini dipasangkan tutup kopling yang tentunya juga ikut berputar. Dalam hal ini poros roda gigi atau poros utama persneling
belum dapat berputar, demikian juga dengna plat kopling yang dipasang dengan perantaraan suatu alur pada poros tersebut
yang memungkinkannya bergerak sepanjang poros persneling. Selanjutnya, apabila kita ingin menggerakkan roda, hal ini dapat
d ilakukan dengna mengoperasikan pedal, dimana pada waktu pedal di angkat pegas -pegas kopling akan menekan plat tekan
pada roda gila. Hal ini yang menyebabkan plat kopling tersebut terjepit diantara roda gila dengna plat tekan.Plat ini mulanya
akan slip, da n bergesekan dengan roda gila maupun plat tekan akan tetapi selanjutnya secara bertahap akan ikut terbawa
penerus dan perpindahan daya terputus. Bila tekanan pedal kopling dilepas, pegas kopling akan mendorong pelat tekan maju
dan menjepit pelat kopling dengan roda penerus dan terjadi perpindahan daya.
[26]
6)
Komponen pengoperasian kopling sistem mekanik adalah
sebagai berikut :
a.Pedal kopling berfungsi untuk menyalurkan tenaga pengemudi melalui
injakan kakinya, dalam upaya mengendalikan kerja kopling.
b. Kabel kopling berfungsi untuk memindahkan gerakan tenaga injakan
kaki pengemudi pada pedal kopling, ke tuas pembebas kopling.
c. Batang ulir pada ujung kabel kopling yang berhubungan dengan tuas
pembebas berfungsi untuk mengatur gerak bebas tuas pembebas.
d.Pegas pengendali pedal kopling, berfungsi untuk mengembalikan posisi pedal kopling setelah dipergunakan untuk
mengoperasikan kopling.
c. Silinder kopling berfungsi merubah tekanan hidrolis dari master silinder menjadi gerak mekanis yang disalurkan ke push rod
d.Pegas pengendali pedal kopling, berfungsi untuk mengembalikan posisi pedal kopling setelah dipergunakan untuk
mengoperasikan kopling.
c. Silinder kopling berfungsi merubah tekanan hidrolis dari master silinder menjadi gerak mekanis yang disalurkan ke push rod