You are on page 1of 40

Cara Kerja kopling

sistem kopling yang akan kita bicarakan disini adalah sistem kopling manual yang selanjutnya kita sebut dengan
kopling saja.

Berikut ini ditampilkan gambar komponen penting pendukung kopling, secara urut : Fly wheel atau roda gila,
Clutch disc atau plat kopling, Clutch cover atau dekrup dan Clutch release bearing atau Drek lahar.

Susunanya di dalam mobil adalah :

Cara Kerja :

Fly wheel atau roda gila meneruskan sekaligus menyimpan energi dari Crank Saft (kruk as) mesin saat mesin
hidup (berputar), Plat kopling menjadi satu-satunya perantara tenaga mesin dengan Porseneling kita yang
akhirnya tenaga ini akan diteruskan ke Roda. Sedangkan Dekrup bekerja sebagai pengatur kapan tenaga mesin
di teruskan dan kapan tenaga mesin tidak diteruskan, hal ini dilakukan oleh kaki kita saat menginjak atau
melepas pedal kopling melalui perantara Drek lahar.

Catatan : Dekrup di ikat dengan 6(biasanya) baut terhadap fly wheel. plat kopling menjadi pengisi bagian tengah
antara fly wheel dengan dekrup. Pada bagian tengah plat kopling terdapat lubang bergigi yang akan masuk
kedalam As blender sebagai penerus tenaga dari plat kopling ke Gearbox porseneleng.

Ketika kaki tidak menginjak pedal kopling

Ketika kaki kita tidak menginjak pedal kopling , dengan melihat susunan diatas maka bantalan dekrup akan
menekan plat kopling terhadap fly wheel sehingga seolah olah Fly wheel, plat kopling dan dekrup menjadi satu
kesatuan sebagai benda rigid. sehingga apabila fly wheel berputar 10rpm maka demikian pula dengan plat
koplingnya. Dengan cara inilah tenaga dari mesin dapat di transfer ke dalam Gearbox porseneleng (melalui as
blender) yang pada akhirnya diteruskan ke roda.

Ketika kaki menginjak pedal kopling :

Ketika kaki kita menginjak pedal kopling, maka dreklahar mendorong kuku/ tuas dari dekrup sehingga bantalan
dekrup yang menekan plat kopling dan roda gila terangkat. ketika terangkat inilah posisi dikatakan Free / perei.
Dimana perputaran dari roda gila tidak di ikuti oleh perputaran dari plat kopling. sehingga tenaga dari mesin
tidak sampai pada gearbox perseneleng. Pada saat ini lah perpindahan gigi dari porseneleng dapat
dilakukan.Didalam gearbox porseneleng inilah tenaga dari mesin di atur sedemikian hingga sesuai dengan
kebutuhan pengemudi melalui rasio gigi.

Masalah Kopling

Susah masuk gigi : hal ini mungkin dapat disebabkan oleh beberapa hal, sebelum dapat mengetahui sumber
kerusakan kita harus dapat mengetahui ciri2 atau gejala2 yang terjadi. Gejala2 yang mungkin terjadi antara lain
adalah :
Susah masuk gigi Vosneling baik saat mesin dimatikan maupun di hidupkan : hal ini berarti terdapat kesalahan
pada sistem mekanik pengoper gigi hal ini dapat berupa tongkat yang sudah oblak, sift cable atau kabel gigi
yang sudah rusak atau putus atau mekanisme pengoper gigi didalam gearbox.
Kopling susah masuk gigi hanya pada saat mesin di hidupkan atau dinyalakan, namun mudah jika mesin
dimatikan : dalam hal ini ada 2 kemungkinan kerusakan yang pertama adalah Kerusakan terjadi pada
mekanisme pendorong clutch release bearing yaitu : master kopling atas bawah, atau kabel kopling yang
masih menggunakan kabel, Fork/garpu kopling retak, bushing fork dan atau clutch release bearing atau
drek lahar itu sendiri. Kemungkinan yang kedua adalah kerusakan terjadi pada Clutch cover atau dekrup,
biasanya ada ciri2 tambahan jika kerusakan terjadi pada dekrup anda yaitu biasanya akan lebih susah
masuk gigi lagi setelah melakukan perjalanan yang cukup jauh atau kondisi dekrup sudah panas, gigi akan
semakin susah di pindahkan.
Kopling bergetar saat pertama mau jalan : 90% hal ini terjadi karena penggunaan Clutch disc atau plat kopling
yang kurang bagus (pantekan atau imitasi murahan), 10% fly wheel bergelombang.
Suara mesin besar (rpm tinggi) tapi mobil ga mau lari (acceleration kurang) : 80% hal ini terjadi karena
platkopling anda sudah tipis, dan lebih parah lagi akan timbul bau "sangit" ketika kita memaksa untuk
accelerasi. 20% Fly wheel aus atau "legok" hal ini biasanya terjadi karena penggunaan plat kopling yang
kurang bagus bahanya (imitasi).
Terdengar suara2 dari transmisi : ada beberapa jenis suara yang mungkin timbul dalam transmisi antaralain
Bunyi Clutch release Bearing = bunyi dari drek lahar ini akan terdengar ketika kita menginjak kopling saat mesin
hidup, dan akan hilang suaranya ketika kita melepas kopling.
Bunyi Pilot bearing = Akan terdengar saat mesin dihidupkan meskipun kita menginjak kopling atau tidak.
Bunyi pada saat jalan = jika kedua bunyi diatas dapat didengar tanpa pergerakan kendaraan, jenis bunyi yang
ketiga ini hanya dapat didengar pada saat kendaraan melakukan pergerakan. Bunyi ini berasal dari bearing
didalam gearbox anda.
Bunyi mendesing pada gigi tertentu = hal ini terjadi karena terdapat kerusakan pada pasangan gigi yang bunyi tersebut
kemungkinan gigi sudah aus atau rompal sehingga memberikan rongga udara yang dapat menimbulkan bunyi
mendesing.

Kenyamanan, keamanan, dan penampilan merupakan hal utama di saat berkendaraan, terutama
saat terperangkap di jalan macet. Tingkat kenyamanan kurang dirasakan pada mobil yang
bertransmisi otomatis, karena kaki kiri harus membutuhkan tenaga ekstra untuk menginjak pedal
kopling.

Kopling otomatis, menjadi fenomena baru dalam berkendara, dengan menerapkan teknologi
komputerisasi, yang merupakan kendali otomatis tanpa meninggalkan sifat responsif pada sistem
manual yang ada.

Saat melintas di jalan macet, alat ini mampu menggantikan fungsi kaki kiri, sehingga lebih rileks
dalam menikmati perjalanan, sebab semuanya sudah otomatis.

Kopling otomatis ini dapat diterapkan pada semua jenis merek mobil yang ada. Penerapan sistem
ini tidak mengubah dan mengganggu mesin maupun sistem manualnya. Alat ini tidak mengurangi
penghematan bahan bakar, bahkan dapat menambah besutan dan menghemat plat kopling dan
kanvas rem.

Untuk menerapkan sistem transmisi otomatis pada mobil manual, ada empat macam alat yang
harus dipasang, yakni Centra Processing Unit (CPU), Lever Switch, Actuator, dan Change Mode
Button.

CPU mampu mengolah informasi yang diserap dari segala kondisi, mulai akselerasi, rem, rpm,
serta tingkat kecepatan. Semuanya diramu dengan bantuan sistem micro processor digital yang
bermuatan 16 bit. “Dengan bantuan CPU, respon yang ada pada segala kondisi kendaraan dan
pengemudi dapat disesuaikan dan mampu diserap alat ini.

Lever Switch adalah tombol yang ada pada tuas porsneling, yang bekerja memberi informasi
kepada CPU kapan program kerja transmisi otomatis harus mulai beroperasi. Tombol yang
tersedia pada tuas ditekan bersamaan dengan perpindahan gigi, dirancang dengan desain khusus.
Selain tidak mengganggu perpindahan gigi, juga terhindar dari sentuhan yang tidak disengaja.
Actuator merupakan jantung dari produk buatan Amrik ini, yang berfungsi sebagai eksekutor
dalam melaksanakan semua perintah yang diberikan lewat CPU. Dalam melaksanakan tugasnya,
Actuator dibantu beberapa sensor posisi yang terbuat dari nikel-bar posisi, sehingga dapat
diketahui secara akurat oleh CPU. Dengan demikian mobil dapat dikendalikan secara menyeluruh.
Sistem kerja alat ini dilengkapi dengan Cam-Spring yang membutuhkan tenaga elektrik 12

Kopling atauCl utc h yaitu peralatan transmisi yang menghubungkan poros engkol dengan poros roda gigi transmisi.

Kopling suatu perangkat/ sistem yang merupakan bagian dari sistem pemindah. Fungsi kopling adalah untuk memindahkan,

memutus dan menghubungkan putaran tenaga mesin ke transmisi, kemudian transmisi mengubah tingkat kecepatan sesuai

yang diinginkan dengan lembut dan cepat .

mengangkat mendorong pegasdiapraghma dan pressure palte,c lutchdisc akan terlepas denganflywheel. Serentak roda gigi

akan terlepas dari pengaruh putaran mesin. Kondisi i nilah yang memungkinkan terjadinya perpindahan roda gigi pada

transmisi.

Kopling dalam pemakaian dikendaraan, harus memiliki syarat -syarat minimal


sebagai berikut :

a) Harus dapat memutus dan menghubungkan putaran mesin ke transmisi dengan lembut. Kenyamanan berkendara menuntut

terjadinya pemutusan dan penghubungan tenaga mesin berlangsung dengan lembut. Lembut berarti terjadinya proses

pemutusan dan penghubungan adalah secara bertahap.

b) Harus dapat memindahkan tenaga mesin dengan tanpa slip Jika kopling sudah menghubung penuh maka antarafly wheel dan plat

koping tidak boleh terjadi slip sehingga daya dan putaran mesin terpindahkan 100%.

c) Harus dapat memutuskan hubungan dengan sempurna dan cepat.Pada saat kita operasinalkan, kopling harus dapat memutuskan

daya dan putaran dengan sempurna, yaitu daya dan putaran harus betul -betul tidak diteruskan, sedangkan pada saat kopling

tidak dioperasionalkan, kopling harus menghubungkan daya dan putaran 100%. Kerja kopling dalam memutus dan

menghubungkan daya dan putaran t ersebut harus cepat atau tidak banyak membutuhkan waktu poros, dan kopling universal

yang dipergunakan bila kedua poros akan membentuk sudut yang cukup besar.

A.1.KOPLING FLUIDA:

Suatu kopling yang meneruskan daya melalui fluida sebagai zat perantara. kopling ini disebut kopling fluida, dimana

antara kedua poros tidak terdapat hubungan mekanis. Kopling fluida sangat cocok untuk mentransmisikan putaran tinggi dan

daya besar. keuntungan dari kopling ini adalah bahwa getaran dari sisi penggerak dan tumbukan dari sisi beban tidak saling

diteruskan. demikian pada pembebanan lebih, penggerak mulanya tidak akan terkena momen yang melebihi batas kemampuan.
dengan sangkarpada rotornya. rotor sangkar dapat dibagi atas rotor sangka bajing(squirrel cage), dan sangkar bajing khusus.

Ada pula kopling fluida dengan penyimpan minyak didalam sirkit aliran minyak, serta kopling kembar yang merup[akan

gabungan antara dua kopling fluida dengan sirkit aliran minyak yang terpisah.

Gambar 4Macam-macam kopling fluida


Momen yang diteruskan dikendalikan dengan mengatur jumlah minyak

didalam sirkit, dan pada kopling yang terakhir pengendalian dilakukan dengan menghalangi sebagian dari sirkirt aliran fluida

dengan plat penghalang. Cara yang terakhir ini dipakai pada kopling dengan kapasitas besar dan mesin berputaran tinggi.

A.2.KOPLING KAKU :

Kopling kaku dipergunakan bila kedua poros harus dihubungkan dengan sumbu segaris. kopling ini dipakai pada

poros mesin transmisi umum di pabrik-pabrik. kopling flens kaku terdiri atas naf dengan flens yang terbuat dari besi cor atau

baja cor, dan dipasang pada ujung poros dengan diberi pasak serta diikat dengan baut pada flensnya. dalam beberapa hal naf

dipasang pada poros dengan sambungan pres atau kerut.

Gambar 5Macam-macam kopling tetap

Kopling kaku tidak mengijinkan sedikitpun ketidaklurusan sumbu kedua poros serta tidak dapat mengurangi

tumbukan dan getaran transmisi. pada waktupemasangan, sumbu kedua poros harus terlebih dahulu diusahakan

segaris dengan tepat sebelum baut -baut flens dikeraskan.


Untuk dapat menyetel lurus kedua sumbu poros secara mudah,

permukaanflens yang satu dapat dibubut ke dalam dan permukaan flens yang menjadi pasangannya di bubut menonjol

sehingga dapat saling mengepas. bagian yang harus diperiksa adalah baut.

Jika antara ikatan kedua flens dilakukan dengan baut -baut pas, dimana lubang lubangnya dirim, maka meskipun di

usahakan ketelitian yang tinggi, distribusi tegangan geserpada semua baut tetaptidak dapat dijamin seragam.

Makin banyak jumlah baut yang dipakai, makin sulit untuk menjamin
keseragaman tersebut. sebagai contoh dalam hal koplingyang mempu nyai ketelitian rendah, dapat terjadi bahwa hanya
[6]

Jika antara ikatan kedua flens dilakukan dengan baut -baut pas, dimana lubang lubangnya dirim, maka meskipun di

usahakan ketelitian yang tinggi, distribusi tegangan geserpada semua baut tetaptidak dapat dijamin seragam.

Makin banyak jumlah baut yang dipakai, makin sulit untuk menjamin
keseragaman tersebut. sebagai contoh dalam hal koplingyang mempu nyai ketelitian rendah, dapat terjadi bahwa hanya satu

baut saja yang menerima seluruh beban transmisi hingga dalam waktu singkat akan putus.

Jika setelah baut itu putus terjadi lagi pembebananpada satu baut, maka
seluruh baut akan mengalami hal yang sama dan putus secara bergantian.

A.3.KOPLING KARET BAN :

Mesin-mesin yang dihubungkan dengan penggeraknya melalui


koplingflens kaku, memerlukan penyetelan yang sangat teliti agar kedua
sumbu poros yang saling dihubungkan dapat menjadi satu garis lurus.

Selain itu, getaran dan tumbukan yang terjadi dalam penerusan daya antara mesin penggerakdan yang digerakkan tidak dapat
diredam, sehingga dapat memperpendek umur mesin serta menimbulkan bunyi berisik.Untuk menghindari kesulitan -kesulitan
diatas dapat dipergunak an kopling karet ban.

Kopling ini dapat berkerja dengan baik mekipun kedua sumbu poros yang dihubungkannya tidak benar-benar lurus. kopling ini

juga dapat meredam tumbukan dan getaran yang terjadi pada transmisi.

Meskipun terjadi kesalahan pada pemasangan poros, dalam batas-


batas tertentu seperti gambar di bawah in

Gambar 7Susunan Kopling karet ban

Karena keuntungannya demikian banyak, pemakain kopling ini semakin luas.Meskipun harganya agak lebih tinggi

dibandingkan dengan kopling flens kaku, namun keuntungan yang diperoleh dari segi -segi lain lebih besar.

B. KOPLING TIDAK TETAP

Kopling tak tetap adalah suatu elemen mesin yang menghubungkan poros yang digerakan dan poros penggerak, dengan
putaran yang sama dalam meneruskan daya, serta dapat melepaskan hubungan kedua poros tersebut baik dalam keadaan diam
maupun berputar.

B.1. KoplingCak a r

Kopling ini meneruskan momen dengan kontak positif (tidak dengan peran tara gesekan ) hingga tidak dapat slip. Kontruksi

kopling ini adalah yang paling sederhana dari antara kopling tak tetap yang lain. Kopling cakar persegi dapat meneruskan

momen dalam dua arah putaran, tetapi tidak dapat dihubungkan dalam hubungkan dalam keadaan berputar, tetapi hanya baik

untuk satu arah putaran tertentu saja. Namun demikian, karena timbulnya tumbukan yang besar jika di hubungkan dalam

keadaan berputar, maka cara menghubungkan semacam ini hanya boleh dilakukan jika poros penggerak mempunyai putaran

kurang dari 50 (rpm).


B.2. Kopling Plat

Kopling plat adalah suatu kopling yang menggunakan satu plat atau lebih yang di pasang diantara kedua poros serta

membentuk kontak dengan poros tersebut sehingga terjadi penerusan daya melalui gesekan antara sesamanya. Kontruksi

kopling ini cukup sederhana dan dapat dihubungkan dan dilepaskan dalam keadaan berputar.

Badan A dipasang tetap pada poros sebelah kiri, dan badan B dipasang pada poros sebelah kananserta dapat

bergeser secara aksial pada poros tersebut. Sepanjang pasak luncur\. bidang gesek C pada badan B didorong ke badan hingga

terjadi penerusan putaran dari poros penggerak disebelah kiri keporos yang digerakan di sebelah kanan.

Pemutusan hubungan dapat dilakukan dengan meniadakan gay a dorong


hingga gesekan akan hilan

kemungkinan terkena minyak. Kopling kerucut sering lebih menguntungkan. Jika daya yang diteruskan dan putaran poros

kopling diberikan, maka daya rencana dan momen rencana dihitun g dengan menggunakan faktor koreksi.

B.4. Kopling Friwil

Kopling friwil adalah kopling yang dapat lepas dengan sendirinya bila poros penggerak mulaiberputar lebih lambat

atau dalam arah berlawanan dari poros yang digerakan.

Bola-bola atau rol-rol dipasang dalam ruangan yang bentuknya sedemikian rupa hingga jika poros penggerak

(bagian dalam) berputar searah jarum jam, maka gesekan yang timbul akan menyebabkan rol atau bola terjepit diantara poros

penggerak dan cincin luar, sehingga cincin luar bersama poros yang digerakan akan berputar meneruskan daya. Jika poros

penggerak berputar Berlawanan arah jarum jam, atau jika poros yang digerakan berputar lebih cepat dari poros penggerak,

maka bola atau rol akan lepas dari jepitan hingga terjadi penerusan momen lagi. Ko pling ini sangat banyak gunanya dalam

otomatisasi mekanis.
[10]

kemungkinan terkena minyak. Kopling kerucut sering lebih menguntungkan. Jika daya yang diteruskan dan putaran poros

kopling diberikan, maka daya rencana dan momen rencana dihitun g dengan menggunakan faktor koreksi.

B.4. Kopling Friwil

Kopling friwil adalah kopling yang dapat lepas dengan sendirinya bila poros penggerak mulaiberputar lebih lambat

atau dalam arah berlawanan dari poros yang digerakan.

Bola-bola atau rol-rol dipasang dalam ruangan yang bentuknya sedemikian rupa hingga jika poros penggerak

(bagian dalam) berputar searah jarum jam, maka gesekan yang timbul akan menyebabkan rol atau bola terjepit diantara poros

penggerak dan cincin luar, sehingga cincin luar bersama poros yang digerakan akan berputar meneruskan daya. Jika poros

penggerak berputar Berlawanan arah jarum jam, atau jika poros yang digerakan berputar lebih cepat dari poros penggerak,

maka bola atau rol akan lepas dari jepitan hingga terjadi penerusan momen lagi. Ko pling ini sangat banyak gunanya dalam

otomatisasi mekanis.

C.KOMPONEN UTAMAKOP LI NG

A. RodaPe nerus
Selain sebagai penstabil putaran motor,roda penerus juga berfungsi
sebagai dudukan hampir seluruh komponen kopling.

PLAT KOPLING Kopling berbentuk bulat dan tipis terbuat dari plat baja berkualitas tinggi. Kedua sisi plat kopling dilapisi
dengan bahan yang memiliki koefesien gesek tinggi. Bahan gesek ini disatukan dengan plat kopling dengan menggunakan
keling(rivet).
N ME
SIN II1 0 Gambar 12 Kontruksi plat kopling dan kelengkapannya
Plat kopling adalah komponen unit kopling yang berfungsi menerima dameneruskan tenaga mesin dari roda penerus dan plat
penekan ke input shaft transmisi.Plat kopling dipasangkan pada alur-alur input shaft transmisi. Bagian plat koplingyang beralur
dan berhubungan dengan input shaft transmisi dinamakanclutch hub.Kampaskopling(facingdipasangkanpada plat kopling
untuk memperbesar gesekan. Kampas kopling dipasangkan padac ushion plate dengan dikeling.
Cushion plate dipasangkan pada plat kopling juga dengan dikeling.

Hentakan saat kopling mulai meneruskan putaran dan pada saat akselerasi dan deselerasi diredam olehtorsiondumper. Terdapat

dua jenis torsion dumper yaknitorsion rubberdumper dantorsion spring

dumper.
C.P elatT ekan
Pelat tekan kopling terbuat dari besi tuang.pelat tekan berbentuk bulat

dan diameternya hampir sama dengan diameter plat kopling. salah satu sisinya (sisi yang berhubungan dengan plat kopling)

dibuat halus, sisi ini akan menekan plat kopling dan roda penerus, sisi lainnya mempunyai bentuk yang disesuaikan dengan

kebutuhan penempatan komponen kopling lainnya.

plat Kopling
Kopling berbentuk bulat dan tipis terbuat dari plat baja berkualitas tinggi. Kedua sisi plat kopling dilapisi dengan bahan yang
memiliki koefesien gesek tinggi. Bahan gesek ini disatukan dengan plat kopling dengan menggunakan keling(rivet).
N ME
SIN II1 0
Gambar 12 Kontruksi plat kopling dan kelengkapannya
Plat kopling adalah komponen unit kopling yang berfungsi menerima dan

meneruskan tenaga mesin dari roda penerus dan plat penekan ke input shaft transmisi.Plat kopling dipasangkan pada alur-alur

input shaft transmisi. Bagian plat kopling yang beralur dan berhubungan dengan input shaft transmisi dinamakanclutch hub.

Kampas kopling(facing) dipasangkan pada plat kopling untuk memperbesar gesekan. Kampas kopling dipasangkan padac

ushion plate dengan dikeling.

Cushion plate dipasangkan pada plat kopling juga dengan dikeling.

Hentakan saat kopling mulai meneruskan putaran dan pada saat akselerasi dan deselerasi diredam olehtorsiondumper. Terdapat

dua jenis torsion dumper yaknitorsion rubberdumper dantorsion spring dumper.

C.P elat T ekan

Pelat tekan kopling terbuat dari besi tuang.pelat tekan berbentuk bulat

dan diameternya hampir sama dengan diameter plat kopling. salah satu sisinya (sisi yang berhubungan dengan plat kopling)

dibuat halus, sisi ini akan menekan plat kopling dan roda penerus, sisi lainnya mempunyai bentuk yang disesuaikan dengan

kebutuhan penempatan komponen kopling lainnya.


D. Unit Plat Penekan

Sebagai satu kesatuan dengan plat penekan, pelat penekan dilengkapi dengan sejumlah pegas spiral atau pegas diaphragma.

tutup dan tuas penekan.Pegas digunakan untuk memberikan tekanan terhadap pelat tekan, pelat kopling dan roda penerus.

Jumlah pegas (kekuatan tekan) disesuikan dengan besar daya yang harus dipindahkan

MESIN II11

E. Mekanisme Penggerak

Komponen penting lainnya pada kopling ialah mekanisme pemutusan hubungan (tuas tekan). mekanisme ini di lengkapi

dengan bantalan bola, bantalan bola diikat pada bantalan luncur yang akan bergerak maju/mundur pada sambungan. Bantalan

bola yang dilengkapi dengan permukaan tekan akan mendorong tuas tekan.
[21]

Gesekan antar bidang/ permukaan komponen tentu akan menimbulkan panas, sehingga memerlukan media pendinginan.
Tahan terhadap gesekan. Kanvas kopling direncanakan untuk
bergesekan, maka perlu dibuat tahan terhadap keausan akibat gesekan.
-
Dapat mencengkeram dengan baik.
Plat kopling dilengkapi dengan alat penahan kejutan baik dalam bentuk
pegas ataupun karet. Alat ini dipasang secara radial, hingga disebut dengan
pegas radial. Konstruksinya seperti terlihat pada gambar berikut ini.
Gambar 26 Pegas Radial
Pegas radial berfungsi untuk meredam getaran/kejutan saat kopling

terhubung sehingga diperoleh proses penyambungan yang halus, dan juga getaran atau kejutan selama

menghubungkan/bekerja.Untuk itu maka pegas radial harus mampu menerima gaya radial yang terjadi pada plat

kopling memiliki elastisitas yang baik.

Namun demikian karena penggunaan yang t erus menerus, maka pegas radial dapat mengalami

kerusakan.Untuk yang dalam bentuk karet, kemungkinan karetnya berkurang/tidak elastis lagi atau pecah.

Sedangkan yang pegas ulir, kemungkinan berkurang panjang bebasnya, yang biasanya ditunjukan dengan ter

-jadinya kelonggaran pegas dirumahnya dan menimbulkan suara.


Plat kopling di samping pegas radial juga dilengkapi dengaDitinjau dari lingkungan/media kerja, kopling dibedakan
menjadi :
[13]
ELEMEN MESIN II12

F. Rumah Kopling
Rumah kopling terbuat dari besi tuang atau aluminium. rumah kopling menutupi seluruh unit kopling dan

mekanisme penggerak. Rumah kopling umumnya mempunyai daerah terbuka yang berfungsi sebagai saluran

sirkulasi udara.

Gambar 15 Rumah kopling


Clutch cover unit terdiri dari plat penekan, pegas penekan, tuas
penekan dan rumah kopling. Ditinjau dari konstruksinya clutch cover
dibedakan menjadi tiga yakni:bossdrivetype clutch cover, radial strap
type clutch coverda n corded strapdriveti pe clutch cover.Pada tipe
bossdrive plat penekan dipasangkan pada rumah kopling dengan b oss
sehingga konstruksinya kuat, namun perpindahan tenaga

D. MACAM KOPLING MENURUTCARA KERJA


1.KOPLING HIDROLIK

Dinamakan kopling hidrolik karena untuk melakukan pemindahan daya adalah dengan memanfaatkan

tenaga hidrolis. Tenaga hidrolis didapat dengan menempatkan cairan/ minyak pada suatu wadah/ mekanisme

yang diputar, sehingga cairan akan terlempar/ bersirkulasi oleh adanya gaya sentrifugal akibat putaran sehingga
fluida mempunyai tenaga hidrolis. Fluida yang bertenaga inilah yang digunakan sebagai penerus/ pemindah

tenaga.

Komponen utama pada unit kopling hidrolik adalah ;


o
Pump
impeller:
merupakan
mekanisme
pompa
yang
membangkitkan tenaga hidrolis pada fluida.
o
Turbin runner : adalah mekanisme penangkap tenaga hidrolis
fluida yang dibangkitkan pump impeller.
o
Stator : adalah mekanisme pengatur ar ah aliran fluida agar tidak
terjadi aliran yang merugikan tetapi justru aliran yang
menguntungkan sehingga didapatkan peningkatan momen

1)Koplingbasah

Kopling basah adalah unit kopling dengan bidang gesek (piringan atau disc) terendam cairan/ minyak. Aplikasi kopling basah

umumnya pada jenis atau tipe plat banyak, dimana kenyamanan berkendara yang diutamakan dengan proses kerja kopling

tahapannya panjang, sehingga banyak terjadi gesekan/slip pada bidang gesek kopling dan perlu pendinginan.
2)Koplingkering

Kopling kering adalah unit kopling dengan bidang gesek (piringan atau disc) tidak terendam cairan/ minyak (dan bahkan tidak

boleh ada cairan/ minyak).

Untuk mendapatkan penekanan yang kuat saat bergesekan, sehingga saat


meneruskan daya dan putaran tidak terjadi slip maka dipasangkan pegas
penekan. Ditinjau dari pegas penekannya, kopling dibedakan menjadi

1)Kopling pegas spiral

Adalah unit kopling dengan pegas penekannya berbentuk spiral. Dalam pemakaiannya dikendaraan kopling dengan pegas coil

memiliki ke lebihan : penekanannya kuat dan kerjanya cepat/ spontan. Sedangkan kekurangannya : penekanan kopling berat,

tekanan pada plat penekan kurang merata, jika kampas kopling aus maka daya tekan berkurang, terpengaruh oleh gaya

sentrifugal pada kecepatan

tinggi dan

komponennya lebih banyak, sehingga kebanyakan kopling pegas spiral ini digunakan pada kendaraan menengah dan berat

yang mengutamakan kekuatan dan bekerja pada putaran lambat.


[15]

diteruskan dengan menggerakan tuas pembebas kearah menekan pega s kopling. Sehingga plat kopling bebas tak terjepit oleh

plat tekan. Saat pedal dilepas, maka pedal kopling akan dikembalikan pada posisi semula oleh pegas pengendali pedal (8).

Sementara tuas kopling akan kembali pada posisi semula oleh pegas diafragma.

Gambar 18 Pedal KoplingSistemMekanik


1.2S istemHidrolis
Sistem yang kedua adalah pengoperasian
[16]
Pengoperasian kopling sistem hidrolis ini memanfaatkan tekanan

hidrolis minyak.Pedal kopling dalam hal ini berfungsi untuk menekan minyak yang ada pada master silinder dan

selanjutnya disalurkan kesilinder kopling. Tekanan minyak selanjutnya mendorong tuas pembebas dan bantalan tekan

menekan pegas diafragma.Proses ini menyebabkan kopling memutuskan hubungan antara mesin dengan sistem pemindah

tenaga.Posisi saat pedal kopling dilepas, pedal akan dikembalikan keposisi semula oleh pegas pengembali. Sementara

plunger master silinder akan kembali oleh pegas plunger yang ada di

dalam master silinder. Karena tekanan sudah tidak ada,plunger dan tuas pembebas akan dikembalikan keposisi semula oleh

pegas pengembali dan pegas diafragma. Konstruksi master silinder kopling hidrolis seperti terlihat pada gambar berikut ini.

Gambar 20Master silinder kopling hidrolis.

Konstruksi master silinder dalam gambar tersebut, penampung minyak hidrolisnya (Reservoir) terpisah dan

dihubungkan menggunakan pipa elastis.Minyak hidrolis dari reservoir melalui pipa ke master silinder melalui saluran

penghubung (pipe joint).Pada saat handel kopling diinjak, tenaganya dipindahkan ke push rod dan mendorong unit plunyer

bergerak kearah kiri. Gerakan ini melawan pegas pengembaali plunger (return spring) dan menekan minyak hidrolis keluar dari

master silinder melalui ujung sebelah kiri, masuk ke pipa penghubung menuju ke silinder kopling.

Karena sesuatu penyebab, jumlah minyak hidrolis tentu akan berkurang khususnya karena kebocoran atau katup

check kotor atau macet.Untuk menjaga agar minyak hidrolis dalam sistem tetap jumlahnya, maka perlu

penambahan.Penambahan minyak hidrolis ini diambil dari minyak persediaan direservoir. Caranya, saat unit plunger
[17]

bergerak kekanan saat pedal kopling dilepas, maka minyak dari reservoir akan masuk kesistem melalui katup check (check

valve). Dengan demikian minyak hidrolis pada sistem akan tetap terjaga kuantitasnya. Berkurangnya minyak hidrolis dalam

sistem operasional kopling hidrolis akan menyebabkan langkah tekan pedal kopling berkurang, atau kemungkinan gerakan

pedal tidak tersalurkan hingga ke tuas pembebas kopling. Bila ini terjadi maka fungsi kopling tidak dapat dilaksanakan,

berarti proses pemutusan hubungan tenaga dari mesin ke sistem pemindah tenaga tidak dapat dilaksanakan, dan

tenaga mesin akan selalu terhubung tidak dapat diputuskan oleh kopling.

Silinder kopling kopling berfungsi merubah tenaga hidrolis pengoperasian kopling menjadi tenaga

mekanik, untuk mendorong tuas pembebas kopling. Tekanan minyak hidrolis dari master silinder diteruskan

melalui pipa dan masuk ke silinder kopling (dari ujung sebelah kanan) mendorong piston silinder kopling dan

diteruskan ketuas pembebas kopling melalui push rod. Konstruksinya seperti terlihat pada gambar berikut ini.

Gambar 21Silinder kopling sistem hidrolis.


Pada silinder kopling dilengkapi dengan baut bleeding (bleeder plug) yang berfungsi untuk mengeluarkan
udara dari sistem hidrolis. Seperti diketahui bila sistem hidrolis kemasukan udara, maka sistem akan terganggu
kerjanya. Hal ini karena saat terjadi penekanan, maka tekanan tersebut mengkompresikan udara tersebut baru
menekan minyak. Bila jumlah udaranya banyak maka terjadi penekanan dari master silinder, namun piston silnder
kopling tidak bergerak. Oleh karena itu udara harus dikeluarkan dari sistem hidrolis.
[20]
Gambar 24 Clutch Assembly
b)Kopling platganda/ banyak
Kopling plat banyak adalah unit kopling dengan jumlah piringan
lebih dari satu
Gambar 25 Konstruksi Kopling PlatBanyak

Lapisan plat kopling disebut dengan kanvas kopling terbuat dari paduan bahan asbes dan logam.Paduan ini dibuat

dengan tujuan agar plat kopling dapat memenuhi persyaratan, yaitu :

-
Tahan terhadap panas.Panas dalam hal ini terjadi karena terjadi gesekan yang memang direncanakan saat kopling akan
dihubungkan.
-

Dapat menyerap panas dan membersihkan diri. Gesekan akan menyebabkan panas dan kotoran debu bahan yang aus. Kanvas

kopling dilengkapi dengan alur yang berfungsi untuk


ventilasi

dan menampung dan membuang debu ya ng terjadi.

[18]
Pada silinder kopling juga dilengkapi dengan boot, yaitu karet

penutup yang elastis untuk mencegah kotoran masuk kesilinder kopling. Karet penutup ini sangat penting mengingat posisi

silinder kopling berada dibawah kendaraan, yang tentunya sangat banyak berbagai kotoran dapat mengenainya. Kotoran tentu

akan menyebabkan kerusakan, bila sampai masuk kesilinder kopling.

Sistem pengoperasian kopling untuk kendaraan berat seperti Bus, Truk, atau alat berat lainnya, sering dilengkapi

dengan Boster. Boster adalah unit perlengkapan yang dipergunakan untuk meringankan tenaga untuk mengoperasikan
kopling. Perlengkapan ini dioperasikan menggunakan kevacuman, pada mesin diesel biasanya diambil dari pompa vacum

yang dipasang pada sisi belakang alternator.

Untuk membandingkan antara sistem yang pakai boster dengan sistem yang tidak menggunakan boster dapat dilihat

pada gambar berikut ini. Keduanya menggunakan sistem hidrolis, yang menggunakan boster, unit boster dipasang pada

silinder slave.

[19]
Gambar 23Boster Kopling Hidrolis

2.KOPLING GESEK

Kopling gesek adalah proses pemindahan tenaga melalui gesekan antara bagian penggerak dengan yang akan digerakan.

Konsep kopling ini banyak dipergunakan pada 12 sistem pemindah tenaga kendaraan, khususnya pada kendaraan ringan,

sepeda motor, sedan dan mobil penumpang lainnya.

Macam-macam Kopling Gesek:

Seperti telah dijelaskan di atas, kopling gesek banyak digunakan pada kendaraan ringan.Pada kendaraan roda empat

menggunakan jenis kering dengan plat tunggal. Sedangkan pada sepeda motor, menggunakan jenis basah dengan plat
ganda.Perbedaan kopling basah dan kering, karena plat kopling tidak kena minyak pelumas untuk jenis kering, dan plat

kopling bekerja dalam minyak pelumas untuk jenis basah.

a)Kopling pelat tunggal.

Komponen-komponen kopling gesek pelat tunggal secara bersamaan membentuk rangkaian kopling/ kop ling

set(clutchassembly). Seperti terlihat pada gambar berikut ini


[20]
Gambar 24 Clutch Assembly
b)Kopling platganda/ banyak
Kopling plat banyak adalah unit kopling dengan jumlah piringan
lebih dari satu
Gambar 25 Konstruksi Kopling PlatBanyak

Lapisan plat kopling disebut dengan kanvas kopling terbuat dari paduan bahan asbes dan logam.Paduan ini dibuat

dengan tujuan agar plat kopling dapat memenuhi persyaratan, yaitu :

-
Tahan terhadap panas.Panas dalam hal ini terjadi karena terjadi gesekan
yang memang direncanakan saat kopling akan dihubungkan.
-
Dapat menyerap panas dan membersihkan diri. Gesekan akan menyebabkan panas dan kotoran debu bahan yang aus. Kanvas

kopling dilengkapi dengan alur yang berfungsi untuk ventilasi dan menampung dan membuang debu ya ng terjadi.

[21]
-
Tahan terhadap gesekan. Kanvas kopling direncanakan untuk
bergesekan, maka perlu dibuat tahan terhadap keausan akibat gesekan.
-
Dapat mencengkeram dengan baik.
Plat kopling dilengkapi dengan alat penahan kejutan baik dalam bentuk
pegas ataupun karet. Alat ini dipasang secara radial, hingga disebut dengan
pegas radial. Konstruksinya seperti terlihat pada gambar berikut ini.
Gambar 26 Pegas Radial
Pegas radial berfungsi untuk meredam getaran/kejutan saat kopling

terhubung sehingga diperoleh proses penyambungan yang halus, dan juga getaran atau kejutan selama

menghubungkan/bekerja.Untuk itu maka pegas radial harus mampu menerima gaya radial yang terjadi pada plat kopling

memiliki elastisitas yang baik.


Namun demikian karena penggunaan yang t erus menerus, maka pegas radial dapat mengalami kerusakan.Untuk

yang dalam bentuk karet, kemungkinan karetnya berkurang/tidak elastis lagi atau pecah. Sedangkan yang pegas ulir,

kemungkinan berkurang panjang bebasnya, yang biasanya ditunjukan dengan ter -jadinya kelonggaran pegas dirumahnya dan

menimbulkan suara.

Plat kopling di samping pegas radial juga dilengkapi dengan pegas aksial.
Konstruksinya seperti terlihat pada gambar berikut ini.
Gambar 27 Pegas Aksial

Gesekan antar bidang/ permukaan komponen tentu akan menimbulkan panas, sehingga memerlukan media

pendinginan. Ditinjau dari lingkungan/media kerja, kopling dibedakan menjadi

1)Koplingbasah

Kopling basah adalah unit kopling dengan bidang gesek (piringan atau disc) terendam cairan/ minyak. Aplikasi kopling basah

umumnya pada jenis atau tipe plat banyak, dimana kenyamanan berkendara yang diutamakan dengan proses kerja kopling

tahapannya panjang, sehingga banyak terjadi gesekan/slip pada bidang gesek kopling dan perlu pendinginan.

2)Koplingkering

Kopling kering adalah unit kopling dengan bidang gesek (piringan atau disc) tidak terendam cairan/ minyak (dan bahkan tidak

boleh ada cairan/ minyak).

Untuk mendapatkan penekanan yang kuat saat bergesekan, sehingga saat


meneruskan daya dan putaran tidak terjadi slip maka dipasangkan pegas
penekan. Ditinjau dari pegas penekannya, kopling dibedakan menjadi
(1)
Kopling pegas spiral

Adalah unit kopling dengan pegas penekannya berbentuk spiral. Dalam pemakaiannya dikendaraan kopling dengan pegas coil

memiliki ke lebihan : penekanannya kuat dan kerjanya cepat/ spontan. Sedangkan kekurangannya : penekanan kopling berat,

tekanan pada plat penekan kurang merata, jika kampas kopling aus maka daya tekan berkurang, terpengaruh oleh gaya

sentrifugal pada kecepatan

tinggi dan

komponennya lebih banyak, sehingga kebanyakan kopling pegas spiral ini digunakan pada kendaraan menengah dan berat

yang mengutamakan kekuatan dan bekerja pada putaran lambat.

(2)Kopling pegasdiaphragma:

Adalah unit kopling dengan pegas penekannya berbentuk diaphragma.


Penggunaan pegas diaphragma mengatasi kekurangan dari pegas spiral.

Namun pegas diaphragma mempunyai kekurangan : kontruksinya tidak sekuat pegas spiral dan kurang responsive (kerjanya

lebih lambat), sehingga kebanyakan kopling pegas diaphragm ini digunakan pada kendaraan ringan yang mengutamakan

kenyamanan.

3.KOPLING MAGNET
Dinamakan kopling magnet karena untuk melakukan pemindahan daya dengan memanfaatkan gaya magnet.Magnet

yang digunakan adalah magnet remanent yang dibangkitkan dengan mengalirkan arus listrik ke dalam sebuah lilitan kawat

pada sebuah inti besi. Listrik yang dibangkitkan atau tersedia dikendaraan adalah listrik arus lemah sehingga magnet yang

dibangkitkan tidak cukup kuat untuk dijadikan sebagai kopling pemindah daya utama. Kopling jenis ini kebanyakan hanya

digunakan sebagai kopling pada kompresorai rconditi oner(AC ).

E.Cara kerja kopling

Cara kerja kopling adalah apabila mesin berputar, dengan sendirinya roda gila ikut berputar, sedangkan pada roda

gaya ini dipasangkan tutup kopling yang tentunya juga ikut berputar. Dalam hal ini poros roda gigi atau poros utama persneling

belum dapat berputar, demikian juga dengna plat kopling yang dipasang dengan perantaraan suatu alur pada poros tersebut

yang memungkinkannya bergerak sepanjang poros persneling. Selanjutnya, apabila kita ingin menggerakkan roda, hal ini dapat

d ilakukan dengna mengoperasikan pedal, dimana pada waktu pedal di angkat pegas -pegas kopling akan menekan plat tekan

pada roda gila. Hal ini yang menyebabkan plat kopling tersebut terjepit diantara roda gila dengna plat tekan.Plat ini mulanya

akan slip, da n bergesekan dengan roda gila maupun plat tekan akan tetapi selanjutnya secara bertahap akan ikut terbawa

berputar dan selanjutnya akan memutar poros utama persneling.


Pada saat pedal kopling ditekan/diinjak, ujung tuas akan mendorong
bantalan luncur kebel akang. Bantalan luncur akan menarik plat tekan melawan
tekanan pegas.ELEMEN MESIN II13
Pada saat pelat tekan bergerak mundur, pelat kopling terbebas dari roda

penerus dan perpindahan daya terputus. Bila tekanan pedal kopling dilepas, pegas kopling akan mendorong pelat tekan maju

dan menjepit pelat kopling dengan roda penerus dan terjadi perpindahan daya.

Komponen pengoperasian kopling sistem mekanik adalah


sebagai berikut :
a.Pedal kopling berfungsi untuk menyalurkan tenaga pengemudi melalui
injakan kakinya, dalam upaya mengendalikan kerja kopling.
b. Kabel kopling berfungsi untuk memindahkan gerakan tenaga injakan
kaki pengemudi pada pedal kopling, ke tuas pembebas kopling.
c. Batang ulir pada ujung kabel kopling yang berhubungan dengan tuas
pembebas berfungsi untuk mengatur gerak bebas tuas pembebas.

d.Pegas pengendali pedal kopling, berfungsi untuk mengembalikan posisi pedal kopling setelah dipergunakan untuk

mengoperasikan kopling.

7)Komponen pengoperasian kopling sistem hidrolis adalah


sebagai berikut :
a.Master silinder kopling, berfungsi untuk merubah gerak mekanis dari
pedal kopling menjadi tekanan minyak hidrolis.
b.Pipa hidrolis berfungsi untuk menyalurkan tekanan hidrolis yang
dihasilkan dari master silinder kopling.

c. Silinder kopling berfungsi merubah tekanan hidrolis dari master silinder menjadi gerak mekanis yang disalurkan ke push rod

dan diteruskan ke tuas pembebas kopling.

d. Boster kopling berfungsi untuk meringankan tenaga injakan pedal


kopling. Komponen ini hanya dipergunakan pada kedndaraan berat
[20]
Gambar 24 Clutch Assembly
b)Kopling platganda/ banyak
Kopling plat banyak adalah unit kopling dengan jumlah piringan
lebih dari satu
Gambar 25 Konstruksi Kopling PlatBanyak

Lapisan plat kopling disebut dengan kanvas kopling terbuat dari paduan bahan asbes dan logam.Paduan ini dibuat

dengan tujuan agar plat kopling dapat memenuhi persyaratan, yaitu :

-
Tahan terhadap panas.Panas dalam hal ini terjadi karena terjadi gesekan
yang memang direncanakan saat kopling akan dihubungkan.
-

Dapat menyerap panas dan membersihkan diri. Gesekan akan menyebabkan panas dan kotoran debu bahan yang aus. Kanvas

kopling dilengkapi dengan alur yang berfungsi untuk ventilasi dan menampung dan membuang debu ya ng terjadi.
[21]
-
Tahan terhadap gesekan. Kanvas kopling direncanakan untuk
bergesekan, maka perlu dibuat tahan terhadap keausan akibat gesekan.
-
Dapat mencengkeram dengan baik.
Plat kopling dilengkapi dengan alat penahan kejutan baik dalam bentuk
pegas ataupun karet. Alat ini dipasang secara radial, hingga disebut dengan
pegas radial. Konstruksinya seperti terlihat pada gambar berikut ini.
Gambar 26 Pegas Radial
Pegas radial berfungsi untuk meredam getaran/kejutan saat kopling

terhubung sehingga diperoleh proses penyambungan yang halus, dan juga getaran atau kejutan selama

menghubungkan/bekerja.Untuk itu maka pegas radial harus mampu menerima gaya radial yang terjadi pada plat kopling

memiliki elastisitas yang baik.

Namun demikian karena penggunaan yang t erus menerus, maka pegas radial dapat mengalami kerusakan.Untuk

yang dalam bentuk karet, kemungkinan karetnya berkurang/tidak elastis lagi atau pecah. Sedangkan yang pegas ulir,
kemungkinan berkurang panjang bebasnya, yang biasanya ditunjukan dengan ter -jadinya kelonggaran pegas dirumahnya dan

menimbulkan suara.

Plat kopling di samping pegas radial juga dilengkapi dengan pegas aksial.
Konstruksinya seperti terlihat pada gambar berikut ini.
Gambar 27 Pegas Aksial

Gesekan antar bidang/ permukaan komponen tentu akan menimbulkan panas, sehingga memerlukan media

pendinginan. Ditinjau dari lingkungan/media kerja, kopling dibedakan menjadi

[22]
1)
Koplingbasah

Kopling basah adalah unit kopling dengan bidang gesek (piringan atau disc) terendam cairan/ minyak. Aplikasi kopling basah

umumnya pada jenis atau tipe plat banyak, dimana kenyamanan berkendara yang diutamakan dengan proses kerja kopling

tahapannya panjang, sehingga banyak terjadi gesekan/slip pada bidang gesek kopling dan perlu pendinginan.

2)
Koplingkering

Kopling kering adalah unit kopling dengan bidang gesek (piringan atau disc) tidak terendam cairan/ minyak (dan bahkan tidak

boleh ada cairan/ minyak).

Untuk mendapatkan penekanan yang kuat saat bergesekan, sehingga saat


meneruskan daya dan putaran tidak terjadi slip maka dipasangkan pegas
penekan. Ditinjau dari pegas penekannya, kopling dibedakan menjadi
(1)
Kopling pegas spiral

Adalah unit kopling dengan pegas penekannya berbentuk spiral. Dalam pemakaiannya dikendaraan kopling dengan pegas coil

memiliki ke lebihan : penekanannya kuat dan kerjanya cepat/ spontan. Sedangkan kekurangannya : penekanan kopling berat,

tekanan pada plat penekan kurang merata, jika kampas kopling aus maka daya tekan berkurang, terpengaruh oleh gaya

sentrifugal pada kecepatan


tinggi dan

komponennya lebih banyak, sehingga kebanyakan kopling pegas spiral ini digunakan pada kendaraan menengah dan berat

yang mengutamakan kekuatan dan bekerja pada putaran lambat.

[23]
(2)Kopling pegasdiaphragma:
Adalah unit kopling dengan pegas penekannya berbentuk diaphragma.
Penggunaan pegas diaphragma mengatasi kekurangan dari pegas spiral.

Namun pegas diaphragma mempunyai kekurangan : kontruksinya tidak sekuat pegas spiral dan kurang responsive (kerjanya

lebih lambat), sehingga kebanyakan kopling pegas diaphragm ini digunakan pada kendaraan ringan yang mengutamakan

kenyamanan.

Gambar 29 Kopling gesek pegas diaphragma


3.KOPLING MAGNET

Dinamakan kopling magnet karena untuk melakukan pemindahan daya dengan memanfaatkan gaya magnet.Magnet

yang digunakan adalah magnet remanent yang dibangkitkan dengan mengalirkan arus listrik ke dalam sebuah lilitan kawat

pada sebuah inti besi. Listrik yang dibangkitkan atau tersedia dikendaraan adalah listrik arus lemah sehingga magnet yang

dibangkitkan tidak cukup kuat untuk dijadikan sebagai kopling pemindah daya utama. Kopling jenis ini kebanyakan hanya

digunakan sebagai kopling pada kompresora


Cara kerja kopling adalah apabila mesin berputar, dengan sendirinya roda gila ikut berputar, sedangkan pada roda

gaya ini dipasangkan tutup kopling yang tentunya juga ikut berputar. Dalam hal ini poros roda gigi atau poros utama persneling

belum dapat berputar, demikian juga dengna plat kopling yang dipasang dengan perantaraan suatu alur pada poros tersebut

yang memungkinkannya bergerak sepanjang poros persneling. Selanjutnya, apabila kita ingin menggerakkan roda, hal ini dapat

d ilakukan dengna mengoperasikan pedal, dimana pada waktu pedal di angkat pegas -pegas kopling akan menekan plat tekan

pada roda gila. Hal ini yang menyebabkan plat kopling tersebut terjepit diantara roda gila dengna plat tekan.Plat ini mulanya

akan slip, da n bergesekan dengan roda gila maupun plat tekan akan tetapi selanjutnya secara bertahap akan ikut terbawa

berputar dan selanjutnya akan memutar poros utama persneling.

Pada saat pedal kopling ditekan/diinjak, ujung tuas akan mendorong


bantalan luncur kebel akang. Bantalan luncur akan menarik plat tekan melawan
tekanan pegas.ELEMEN MESIN II13
Pada saat pelat tekan bergerak mundur, pelat kopling terbebas dari roda

penerus dan perpindahan daya terputus. Bila tekanan pedal kopling dilepas, pegas kopling akan mendorong pelat tekan maju

dan menjepit pelat kopling dengan roda penerus dan terjadi perpindahan daya.

[26]
6)
Komponen pengoperasian kopling sistem mekanik adalah
sebagai berikut :
a.Pedal kopling berfungsi untuk menyalurkan tenaga pengemudi melalui
injakan kakinya, dalam upaya mengendalikan kerja kopling.
b. Kabel kopling berfungsi untuk memindahkan gerakan tenaga injakan
kaki pengemudi pada pedal kopling, ke tuas pembebas kopling.
c. Batang ulir pada ujung kabel kopling yang berhubungan dengan tuas
pembebas berfungsi untuk mengatur gerak bebas tuas pembebas.

d.Pegas pengendali pedal kopling, berfungsi untuk mengembalikan posisi pedal kopling setelah dipergunakan untuk

mengoperasikan kopling.

Komponen pengoperasian kopling sistem hidrolis adalah


sebagai berikut :
a.Master silinder kopling, berfungsi untuk merubah gerak mekanis dari
pedal kopling menjadi tekanan minyak hidrolis.
b.Pipa hidrolis berfungsi untuk menyalurkan tekanan hidrolis yang
dihasilkan dari master silinder kopling.

c. Silinder kopling berfungsi merubah tekanan hidrolis dari master silinder menjadi gerak mekanis yang disalurkan ke push rod

dan diteruskan ke tuas pembebas kopling.

d. Boster kopling berfungsi untuk meringankan tenaga injakan pedal


kopling. Komponen ini hanya dipergunakan pada kedndaraan berat

6)Komponen pengoperasian kopling sistem mekanik adalah


sebagai berikut :
a.Pedal kopling berfungsi untuk menyalurkan tenaga pengemudi melalui
injakan kakinya, dalam upaya mengendalikan kerja kopling.
b. Kabel kopling berfungsi untuk memindahkan gerakan tenaga injakan
kaki pengemudi pada pedal kopling, ke tuas pembebas kopling.
c. Batang ulir pada ujung kabel kopling yang berhubungan dengan tuas
pembebas berfungsi untuk mengatur gerak bebas tuas pembebas.

d.Pegas pengendali pedal kopling, berfungsi untuk mengembalikan posisi pedal kopling setelah dipergunakan untuk

mengoperasikan kopling.

7)Komponen pengoperasian kopling sistem hidrolis adalah


sebagai berikut :
a.Master silinder kopling, berfungsi untuk merubah gerak mekanis dari
pedal kopling menjadi tekanan minyak hidrolis.
b.Pipa hidrolis berfungsi untuk menyalurkan tekanan hidrolis yang
dihasilkan dari master silinder kopling.

c. Silinder kopling berfungsi merubah tekanan hidrolis dari master silinder menjadi gerak mekanis yang disalurkan ke push rod

dan diteruskan ke tuas pembebas kopling.

d. Boster kopling berfungsi untuk meringankan tenaga injakan pedal


kopling. Komponen ini hanya dipergunakan pada kedndaraan berat

You might also like