You are on page 1of 60

Oase Islam 1

Muqaddimah

S egenap pujian hanya milik Allah. Pujian yang sampai


keridho-Nya. Shalawat dan salam dari Allah
semoga senantiasa terlimpahruahkan kepada
manusia pilihan yang paling mulia, hambaNya dan
utusanNya.

Semoga Shalawat dan salamNya juga melimpah ruah


kepada Nabi Muhammad sang pembawa nur, serta kepada
para sahabat beliau dan pengikut-pengikut beliau, hingga
akhir zaman.

Oase...

Diibaratkan seorang pengembara yang kehausan,


melalui bermil-mil hamparan padang pasir yang gersang dan
tandus, mengharapkan setetes air penghilang dahaga
penyejuk kerongkongan. Menghadapi puluhan bahkan
ratusan fatamorgana yang malah menjadi pemicu
langkahnya meraih bentangan bayangan air di depan sana.
Namun, walau bayangan semu itu terus membayang

Oase Islam 2
menggodanya, langkah kakinya tetap terayun demi
mendapatkan apa yang ingin ditemuinya...danau air di
tandusnya pasir...sumber kehidupan...OASE!!

Pembaca sekalian,

Pengembara di sana diibaratkan manusia, makhluk Allah


yang sedang haus ilmu, melalui berbagai godaan dan cobaan
berupa fatamorgana yang memberikan harapan hampa.
Namun ia tetap berusaha meraih tujuan pengembaraannya
yaitu ilmu untuk mencapai kebahagiaan yang kekal dan
abadi.

Mengapa Oase?

Oase merupakan anugerah Illahi, sumber kehidupan di


tengah dataran pasir yang teramat luas dan gersang,
pelepas dahaga penyejuk panas padang pasir yang
membara. Karenanya, “Oase Islam” ini diharapkan menjadi
sumber ilmu yang dinanti nanti kehadirannya sebagai
pelepas dahaga para pengembara yang sedang haus ilmu.

Ditulis dengan bahasa dan tema yang beragam tidak


membuat “Oase Islam” ini kehilangan makna hakikinya
sebagai sumber ilmu yang berpondasi Islam. Sebaliknya,
Oase Islam berusaha memfasilitasi beragam keinginan
pembaca yang ingin mendapatkah sentuhan rohani yang
lembut mengharukan, hingga pecutan semangat motivasi
yang menggelora.

Oase Islam 3
Walaupun seluruh isi “Oase Islam” ini bersumber dari
berbagai media cetak dan elektronik yang disusun ulang
oleh tim penulis, namun disinilah letak keunikannya, tim
penulis yang tak seorangpun berlatar belakang sebagai
penulis mencoba menampilkan karya terbaiknya melalui
kreativitasnya membingkai kultum-kultum yang telah ada
sebelumnya menjadi lebih menarik, variatif, dan menggugah
semangat beriman.

Tim penulis berharap agar ilmu yang terungkap baik


secara tersurat maupun tersirat dalam “Oase Islam” ini
dapat mudah teraplikasi dalam kehidupan sehari hari oleh
pembaca dan disampaikan terus kepada umat muslim di
seluruh penjuru bumi, sehingga akhirnya manfaat dan
pahalanya dapat dirasakan sebagai amal zariyah yang Insya
Allah pahalanya tak kan terputus hingga hari akhir kelak.
Amiin...

Oase Islam 4
OASE ISLAM

Jazakallahu Khairan Katsira…….

Kami mengucapakan terimakasih kepada Dra. Hj.


Aslamiah, M. M Pd, atas dukungan yang diberikan
selama ini.

Kepada Bapak Drs. H. Fansuri, M. Pd atas inspirasi


sikap dan keteladanan untuk menjadi pemenang
sesungguhnya serta motivasinya.

Kepada orang tua yang melahirkan kami atas semua


kasih sayang dan semua yang telah diberikan selama
ini.

Kepada teman-teman……. Semangat!

Oase Islam 5
Daftar Isi
Muqaddimah

Daftar Isi

1. Tadabbur Akan Kekuasaan Allah ........................ 1

2. Menutup Rambut Bagi Wanita ............................. 8

3. Penjara Pikiran .................................................. 13

4. 40 Tahun Berbuat Dosa...................................... 16

5. Kasih Sayang Ibu ................................................ 21

6. Menikmati Kritik dan Celaan ............................... 27

7. Lebah Sang Guru Kehidupan .............................. 32

8. 13 Cara Mencapai Shalat yang Khusuk................. 38

9. Pendidikan Anak dalam Agama Islam ...................44

10. Motivasi Kunci Kebahagiaan ............................... 52

11. Al-I’tiroof ......................................................... 57

12. Indahnya Nasehat .............................................. 60

Oase Islam 6
TADABBUR AKAN KEKUASAAN ALLAH

“Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula


(penciptaan) bumi. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu
mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu,
dan sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi segala
sesuatu”.
(QS- Ath Thalaq :12)

Miyandi Eko Anugrah


Alam Semesta, suatu istilah yang sering kita dengar dalam bidang
ilmu pengetahuan alam maupun dalam kehidupan sehari-hari. Alam
semesta adalah fana. Ada penciptaan, yaitu suatu proses dari ketiadaan
menjadi ada, dan dari ada menjadi tiada, yaitu suatu proses
kehancuran. Di antaranya ada proses penciptaan manusia dan
makhluk-makhluk hidup lainnya. Di sana berlangsung pula ribuan,

Oase Islam 7
bahkan jutaan proses fisika, kimia, biologi dan proses-proses lain yang
kita tidak mampu mencapainya. Pernahkah kita merenungkan
seberapa besar dan luaskah alam semesta kita ini. Ingatlah ayat
AlQur‟an di bawah ini.
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih
bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang
yang berakal. Yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri,
duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang
penciptaan langit dan bumi (seraya berkata) : „Ya Tuhan kami,
tiadalah Engkau menciptakan (alam) ini dengan sia-sia. Maha Suci
Engkau, maka peliharalah kami dari siksa api neraka‟ ”. (QS-Ali
„Imran : 190-191).
Marilah kita berfikir sejenak untuk mencermati angka-angka
berikut ini :
1 = satu.
1.000 = seribu.
1.000.000 = satu juta.
1.000.000.000 = satu milyar.
1.000.000.000.000 = satu triliyun.
1 tahun cahaya = ± 10^15 (sepuluh pangkat 15) meter.
[Cepat rambat cahaya ± 300.000.000 m/dt (tiga ratus juta meter per
detik).
Satu tahun cahaya adalah jarak yang ditempuh cahaya dalam
perjalanan selama
satu tahun, yaitu : 365 hari x 24 jam x 60 menit x 60 detik x
300.000.000 m = 9.460.800.000.000.000 m (± 10^15 m)].
Kemudian dimanakah posisi kita (manusia) diantara angka-angka
di atas ? Inilah jawabannya :
-Tinggi manusia ± 1,7 m (satu koma tujuh meter).
-Diameter Bumi ± 12.500.000 m (dua belas juta lima ratus ribu
meter).
-Ukuran Matahari ± 1.250.000 kali Bumi.

Oase Islam 8
-Jarak Bumi ke Matahari ± 150.000.000.000 m (seratus lima puluh
milyar meter).
-Diameter tata surya (matahari beserta 9 planet anggotanya) ±
10.000.000.000.000 m (10 triliyun meter).
-Matahari merupakan bintang menengah, masih ada milyaran bintang
lain yang ukurannya jauh lebih besar. Matahari bersama beberapa
bintang lainnya membentuk suatu rasi bintang dalam jarak ±
1.000.000.000.000.000 (1000 triliyun meter).
-Matahari bersama ratusan milyar bintang lainnya membentuk suatu
gugusan bintang yang disebut Galaksi Bima Sakti. Diameter Galaksi
Bima Sakti ± 100.000 tahun cahaya (± 10^20 m).
-Galaksi Bima Sakti merupakan galaksi menengah, masih ada
milyaran galaksi lain yang ukurannya lebih besar. Galaksi Bima Sakti
bersama milyaran galaksi lainnya membentuk suatu gugusan galaksi
yang disebut dengan Nebula. Ada 3 Nebula yang berhasil ditangkap
teleskop ruang angkasa Hubble, yaitu :
1. The Eagle Nebula.
2. The Trifid Nebula.
3. The Swan Nebula.

Bumi

Perbandingan ukuran bumi dengan benda langit lain

Galaksi Bimasakti

Oase Islam 9
Sudahkah dibayangkan dimana posisi kita di dalam alam semesta
ini ? Sistem tata surya kita yang selebar 10 triliyun meter bagaikan
debu jika dibandingkan dengan Galaksi. Dan galaksi kita pun yang
selebar 100 ribu tahun cahaya laksana debu jika dibandingkan dengan
Nebula. Subhanallah! Jadi kita, manusia, adalah makhluk yang amat
sangat kecil di alam semesta ini.
Tingkat pencapaian manusia di alam semesta ini sedikit banyak
sudah mengetahui benda-benda angkasa seperti bumi, planet,
matahari, bintang, komet, asteroid, debu kosmik, dll. Tetapi
sebenarnya masih banyak benda-benda angkasa lain yang belum
teridentifikasi, dan hal ini pun diakui oleh para ilmuwan peneliti ruang
angkasa.
Allah SWT memberitakan dalam AlQur‟an bahwa alam semesta
yang berisi bumi, matahari, bintang, dan benda angkasa lainnya
berada di bawah langit yang paling rendah. Kemajuan dan
kecanggihan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus
dikembangkan oleh manusia ternyata belum mampu mencapai batas-
batas alam semesta, apalagi untuk menembus langit yang paling
bawah sekalipun. Padahal sangat jelas digambarkan dalam AlQur‟an
oleh Dzat Yang Maha Pencipta, bahwa langit ada tujuh. Kecanggihan
teleskop ruang angkasa Hubble, yang telah mengorbit di luar angkasa
selama belasan tahun, hanya mampu menangkap objek terbesar yaitu
Nebula. Simaklah ayat-ayat AlQur‟an berikut ini.
“Sesungguhnya Kami telah menghias langit yang terdekat
(terendah) dengan hiasan, yaitu bintang-bintang”. (QS-Ash Shaaffaat :
6).
“Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula
(penciptaan) bumi. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu
mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan
sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi segala
sesuatu”.(QS- Ath Thalaq :12). Diatas langit dan bumi ada Al Kursi.

Oase Islam 10
Diatas Al-Kursii ada „Arasy, dan Allah SWT Dzat Yang Maha Tinggi
lagi Maha Luhur diatas semua makhluk-makhluknya.
“Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa
berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha
Besar”.(QS-AlBaqarah : 255).
“Allah-lah Yang meninggikan langit tanpa tiang (sebagaimana)
yang kamu lihat, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arasy, dan
menundukkan matahari dan bulan. Masing-masing beredar hingga
waktu yang ditentukan. Allah mengatur urusan (makhluk-Nya),
menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya),supaya kamu meyakini
pertemuan (mu) dengan Tuhanmu”.
(QS-Ar Ra‟du:: 2).
Triliyunan benda-benda angkasa yang mengisi alam semesta ini
beredar dan bergerak dalam jalurnya masing-masing. Siapakah yang
menjaganya sehingga benda-benda tersebut tidak saling bertubrukan
antara satu dengan yang lainnya kalau bukan Dzat Yang Maha
Perkasa Allah SWT.
“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia
Yang Maha Hidup kekal lagi Maha Pengatur (terus-menerus
mengurus makhluk-Nya), (Dzat yang) tidak (pernah) mengantuk dan
tidak (pernah) tidur”.(QS-AlBaqarah : 255).
“Katakanlah: Sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis)
kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis
(ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan
tambahan (lautan) sebanyak itu (pula)”.(QS-ALKahfi : 109).
Allahu Akbar !! Setelah menyimak keterangan diatas, bahwa kita
adalah makhluk yang sangat kecil di alam ini, mari kita luruhkan
kesombongan yang ada pada hati kita, mari kita leburkan keangkuhan
dalam jiwa kita kedalam ketundukan, ketaatan, dan ketaqwaan kepada
Dzat Yang Maha Agung lagi Maha Tinggi, Allah SWT, dengan
meluruskan niat, menguatkan tauhid, untuk beribadah hanya kepada
Allah SWT semata dan mengikuti petunjuk Rasulullah SA

Oase Islam 11
MENUTUP RAMBUT BAGI WANITA

“Katakanlah kepada wanita yang beriman, „Hendaklah mereka


menahan pandangannya, memelihara kemaluannya, dan
janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa)
tampak darinya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain
kerudung ke dadanya” (Q.s. An-Nuur: 31).

Nina Maulidya
Telah menjadi suatu ijma‟ bagi kaum Muslimin di semua negara
dan di setiap masa pada semua golongan fuqaha, ulama, ahli-ahli
hadis dan ahli tasawuf, bahwa rambut wanita itu termasuk perhiasan
yang wajib ditutup, tidak boleh dibuka di hadapan orang yang bukan
muhrimnya.
Adapun sanad dan dalil dari ijma‟ tersebut ialah ayat Al-Qur‟an:
“Katakanlah kepada wanita yang beriman, „Hendaklah mereka
menahan pandangannya, memelihara kemaluannya, dan janganlah

Oase Islam 12
menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) tampak darinya.
Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, …”
(Q.s. An-Nuur: 31).
Maka, berdasarkan ayat di atas, Allah swt. telah melarang bagi
wanita Mukminat untuk memperlihatkan perhiasannya. Kecuali yang
lahir (biasa tampak). Di antara para ulama, baik dahulu maupun
sekarang, tidak ada yang mengatakan bahwa rambut wanita itu
termasuk hal-hal yang lahir; bahkan ulama-ulama yang berpandangan
luas, hal itu digolongkan perhiasan yang tidak tampak.
Dalam tafsirnya, Al-Qurthubi mengatakan, “Allah swt. Telah
melarang kepada kaum wanita, agar dia tidak menampakkan
perhiasannya (keindahannya), kecuali kepada orang-orang tertentu;
atau perhiasan yang biasa tampak.”
Ibnu Mas‟ud berkata, “Perhiasan yang lahir (biasa tampak) ialah
pakaian.” Ditambahkan oleh Ibnu Jubair, “Wajah” Ditambah pula oleh
Sa‟id Ibnu Jubair dan Al-Auzai, “Wajah, kedua tangan dan pakaian.”
Ibnu Abbas, Qatadah dan Al-Masuri Ibnu Makhramah berkata,
“Perhiasan (keindahan) yang lahir itu ialah celak, perhiasan dan cincin
termasuk dibolehkan (mubah).”
Ibnu Atiyah berkata, “Yang jelas bagi saya ialah yang sesuai
dengan arti ayat tersebut, bahwa wanita diperintahkan untuk tidak
menampakkan dirinya dalam keadaan berhias yang indah dan supaya
berusaha menutupi hal itu. Perkecualian pada bagian-bagian yang
kiranya berat untuk menutupinya, karena darurat dan sukar, misalnya
wajah dan tangan.”
Berkata Al-Qurthubi, “Pandangan Ibnu
Atiyah tersebut baik sekali, karena biasanya
wajah dan kedua tangan itu tampak di waktu
biasa dan ketika melakukan amal ibadat,
misalnya salat, ibadat haji dan sebagainya.”
Hal yang demikian ini sesuai dengan apa yang diriwayatkan oleh
Abu Daud dari Aisyah r.a. bahwa ketika Asma‟ binti Abu Bakar r.a.

Oase Islam 13
bertemu dengan Rasulullah saw, ketika itu Asma‟ sedang mengenakan
pakaian tipis, lalu Rasulullah saw. memalingkan muka seraya
bersabda:
“Wahai Asma‟! Sesungguhnya, jika seorang wanita sudah sampai
masa haid, maka tidak layak lagi bagi dirinya menampakkannya,
kecuali ini …” (beliau mengisyaratkan pada muka dan tangannya).
Dengan demikian, sabda Rasulullah saw. itu menunjukkan bahwa
rambut wanita tidak termasuk perhiasan yang boleh ditampakkan,
kecuali wajah dan tangan.
Allah swt. telah memerintahkan bagi kaum wanita Mukmin,
dalam ayat di atas, untuk menutup tempat-tempat yang biasanya
terbuka di bagian dada. Arti Al-Khimar itu ialah “kain untuk menutup
kepala,” sebagaimana surban bagi laki-laki, sebagaimana keterangan
para ulama dan ahli tafsir. Hal ini (hadis yang menganjurkan menutup
kepala) tidak terdapat pada hadis manapun.
Al-Qurthubi berkata, “Sebab turunnya ayat tersebut ialah bahwa
pada masa itu kaum wanita jika menutup kepala dengan akhmirah
(kerudung), maka kerudung itu ditarik ke belakang, sehingga dada,
leher dan telinganya tidak tertutup. Maka, Allah swt. memerintahkan
untuk menutup bagian mukanya, yaitu dada dan lainnya.”
Dalam riwayat Al-Bukhari, bahwa Aisyah r.a. telah berkata,
“Mudah-mudahan wanita yang berhijrah itu dirahmati Allah.”
Ketika turun ayat tersebut, mereka segera merobek pakaiannya
untuk menutupi apa yang terbuka.
Ketika Aisyah r.a. didatangi oleh Hafsah, kemenakannya, anak
dari saudaranya yang bernama Abdurrahman r.a. dengan memakai
kerudung (khamirah) yang tipis di bagian lehernya, Aisyah r.a. lalu
berkata, “Ini amat tipis, tidak dapat menutupinya.”
Oleh karena itu seorang muslimah harus menutup seluruh
auratnya dengan sebaik-baiknya, menjaga kehormatannya agar
senantiasa selamat di dunia dan di akhirat.

Oase Islam 14
Penjara Pikiran

Pernahkah kita bertanya kepada diri kita sendiri


bahwa kita bisa
"melompat lebih tinggi dan lebih jauh"
kalau kita mau menyingkirkan "penjara" itu?
Tidakkah kita ingin membebaskan diri
agar kita bisa mencapai sesuatu
yang selama ini kita anggap
di luar batas kemampuan dan pemikiran kita?

Oase Islam 15
Megawati
PENJARA PIKIRAN
Seekor belalang telah lama terkurung dalam sebuah kotak. Suatu
hari ia berhasil keluar dari kotak yang mengurungnya, dengan gembira
dia melompat-lompat menikmati kebebasannya. Di perjalanan dia
bertemu dengan seekor belalang lain, namun dia keheranan mengapa
belalang itu bisa melompat lebih tinggi dan lebih jauh darinya.
Dengan penasaran dia menghampiri belalang lain itu dan bertanya,
"Mengapa kau bisa melompat lebih tinggi dan lebih jauh dariku,
padahal kita tidak jauh berbeda dari usia maupun ukuran tubuh?"
Belalang itu menjawabnya dengan pertanyaan, "Dimanakah kau
tinggal selama ini? Semua belalang yang hidup di alam bebas pasti
bisa melakukan seperti yang aku lakukan." Saat itu si belalang baru
tersadar bahwa selama ini kotak itulah yang telah membuat
lompatannya tidak sejauh dan setinggi belalang lain yang hidup di
alam bebas.
Kadang-kadang kita sebagai manusia, tanpa sadar, pernah juga
mengalami hal yang sama dengan belalang tersebut. Lingkungan yang
buruk, hinaan, trauma masa lalu, kegagalan beruntun, perkataan
teman, tradisi, dan kebiasaan bisa membuat kita terpenjara dalam
kotak semu yang mementahkan potensi kita. Lebih sering kita
mempercayai mentah-mentah apa yang mereka voniskan kepada kita
tanpa berpikir dalam-dalam bahwa apakah hal itu benar adanya atau
benarkah kita selemah itu? Lebih parah lagi, kita acap kali lebih
memilih mempercayai mereka daripada mempercayai diri sendiri.
Tahukah Anda bahwa gajah yang sangat kuat bisa diikat hanya
dengan seutas tali yang terikat pada sebilah pancang kecil? Gajah
sudah akan merasa dirinya tidak bisa bebas jika ada "sesuatu" yang
mengikat kakinya, padahal "sesuatu" itu bisa jadi hanya seutas tali
kecil.
Pernahkah kita bertanya kepada diri kita sendiri bahwa kita bisa
"melompat lebih tinggi dan lebih jauh" kalau kita mau menyingkirkan

Oase Islam 16
"penjara" itu? Tidakkah kita ingin membebaskan diri agar kita bisa
mencapai sesuatu yang selama ini kita anggap di luar batas
kemampuan dan pemikiran kita? Sebagai manusia kita berkemampuan
untuk berjuang, tidak menyerah begitu saja kepada apa yang kita
alami.
Karena itu, teruslah berusaha mencapai segala aspirasi positif
yang ingin kita capai. Sakit memang, lelah memang, tapi jika kita
sudah sampai di puncak, semua pengorbanan itu pasti akan terbayar.
Pada dasarnya, kehidupan kita akan lebih baik kalau kita hidup
dengan cara hidup pilihan kita sendiri, bukan dengan cara yang
dipilihkan orang lain untuk kita.

Oase Islam 17
40 TAHUN BERBUAT DOSA

Ya..ALLAH yang memegang langit dan bumi.


Rajamlah hati kotor ku dengan hidayah-Mu.
Pasunglah kaki tanganku dengan ridlo-Mu.
Bakar tubuh ku dengan maghfirah-Mu.
Hujani jiwa ku dengan kesucian-Mu.

Aku kembali ke jalan-Mu.


Sambutlah dengan ampunan Mu.
Ya Alloh tobat ku hanya karena-Mu.
Tuntun sujudku ke jalan suci-Mu.

Arif Rahman Prasetyo


Dalam sebuah riwayat dijelaskan, bahwa pada zaman Nabi Musa
as, kaum bani Israil pernah ditimpa musim kemarau panjang, lalu
mereka berkumpul menemui Nabi Musa as dan berkata: "Wahai

Oase Islam 18
Kalamullah, tolonglah doakan kami kepada Tuhanmu supaya Dia
berkenan menurunkan hujan untuk kami!"
Kemudian berdirilah Nabi Musa as bersama kaumnya dan mereka
bersama-sama berangkat menuju ke tanah lapang. Dalam suatu
pendapat dikatakan bahwa jumlah mereka pada waktu itu lebih kurang
tujuh puluh ribu orang.
Setelah mereka sampai ke tempat yang dituju, maka Nabi Musa
as mulai berdoa. Diantara isi doanya itu ialah: "Tuhanku, siramlah
kami dengan air hujan-Mu, taburkanlah kepada kami rahmat-Mu dan
kasihanilah kami terutama bagi anak-anak kecil yang masih menyusu,
hewan ternak yang memerlukan rumput dan orang-orang tua yang
sudah bongkok. Sebagaimana yang kami saksikan pada saat ini, langit
sangat cerah dan matahari semakin panas.
Tuhanku, jika seandainya Engkau tidak lagi menganggap
kedudukanku sebagai Nabi-Mu, maka aku mengharapkan keberkatan
Nabi yang ummi yaitu Muhammad SAW yang akan Engkau utus
untuk Nabi akhir zaman.
Kepada Nabi Musa as Allah menurunkan wahyu-Nya yang isinya:
"Aku tidak pernah merendahkan kedudukanmu di sisi-Ku,
sesungguhnya di sisi-Ku kamu mempunyai kedudukan yang tinggi.
Akan tetapi bersama denganmu ini ada orang yang secara terang-
terangan melakukan perbuatan maksiat selama empat puluh tahun.
Engkau boleh memanggilnya supaya ia keluar dari kumpulan orang-
orang yang hadir di tempat ini! Orang itulah sebagai penyebab
terhalangnya turun hujan untuk kamu semuanya."
Nabi Musa kembali berkata: "Wahai Tuhanku, aku adalah hamba-
Mu yang lemah, suaraku juga lemah, apakah mungkin suaraku ini
akan dapat didengarnya, sedangkan jumlah mereka lebih dari tujuh
puluh ribu orang?" Allah berfirman: "Wahai Musa, kamulah yang
memanggil dan Aku-lah yang akan menyampaikannya kepada
mereka!."

Oase Islam 19
Menuruti apa yang diperintahkan oleh Allah, maka Nabi Musa as
segera berdiri dan berseru kepada kaumnya: "Wahai seorang hamba
yang durhaka yang secara terang-terangan melakukannya bahkan
lamanya sebanyak empat puluh tahun, keluarlah kamu dari
rombongan kami ini, karena kamulah, hujan tidak diturunkan oleh
Allah kepada kami semuanya!"
Mendengar seruan dari Nabi Musa as itu, maka orang yang
durhaka itu berdiri sambil melihat kekanan kekiri. Akan tetapi, dia
tidak melihat seorangpun yang keluar dari rombongan itu. Dengan
demikian tahulah dia bahwa yang dimaksudkan oleh Nabi Musa as itu
adalah dirinya sendiri. Di dalam hatinya berkata: "Jika aku keluar dari
rombongan ini, niscaya akan terbukalah segala kejahatan yang telah
aku lakukan selama ini terhadap kaum bani Israil, akan tetapi bila aku
tetap bertahan untuk tetap duduk bersama mereka, pasti hujan tidak
akan diturunkan oleh Allah SWT."
Setelah berkata demikian dalam hatinya, lelaki itu lalu
menyembunyikan kepalanya di sebalik bajunya dan menyesali segala
perbuatan yang telah dilakukannya sambil berdoa: "Ya Tuhanku,
sesungguhnya aku telah durhaka kepada-Mu selama lebih empat puluh
tahun, walaupun demikian Engkau masih memberikan kesempatan
kepadaku dan sekarang aku datang kepada-Mu dengan ketaatan maka
terimalah taubatku ini." Beberapa saat selepas itu, kelihatanlah awan
yang bergumpalan di langit, seiring dengan itu hujanpun turun dengan
lebatnya bagaikan ditumpahkan dari atas langit.
Melihat keadaan demikian maka Nabi Musa as berkata:
"Tuhanku, mengapa Engkau memberikan hujan kepada kami,
bukankah di antara kami tidak ada seorangpun yang keluar serta
mengakui akan dosa yang dilakukannya?"

Oase Islam 20
Allah berfirman: "Wahai Musa, aku menurunkan hujan ini juga di
sebabkan oleh orang yang dahulunya sebagai sebab Aku tidak
menurunkan hujan kepada kamu."
Nabi Musa berkata: "Tuhanku, lihatkanlah kepadaku siapa
sebenarnya hamba-Mu yang taat itu?"
Allah berfirman: "Wahai Musa, dulu ketika dia durhaka kepada-
Ku, Aku tidak pernah membuka aibnya. Apakah sekarang. Aku akan
membuka aibnya itu ketika dia telah taat kepada-Ku? Wahai Musa,
sesungguhnya Aku sangat benci kepada orang yang suka mengadu.
Apakah sekarang Aku harus menjadi pengadu?"
(Dikutip dari buku: "1001 Keinsafan "Kisah-kisah Insan
Bertaubat. Oleh: Kasmuri Selamat M A)

Oase Islam 21
KASIH SAYANG SEORANG IBU

Cinta Ibu sebagai Unditional love itu bisa kita lihat dan rasakan
lewat bagaimana para ibu merawat dan membesarkan anak. Sejak
bayi dalam kandungan, kemudian menyusui, merawat dan
membesarkannya adalah kegiatan yang refleks tanpa syarat
yang dilakukannya dengan cinta. Dengan sepenuh kasih dan
ketulusan. Lalu Kita.????

Mahfuzatul Husa

Oase Islam 22
Terimakasih untuk Orang Tuaku

Drs. H. Amran dan Hj Hafsah

Terimaksih untuk Orang Tuaku di Asrama

Drs. H. Fansuri, M.Pd dan

Drs. H. Soemidjan, B.Sc

KASIH SAYANG SEORANG IBU

Saat kau berumur 1 tahun, dia menyuapi dan


memandikanmu.Sebagai balasannya, kau menangis sepanjang
malam.
Saat kau berumur 2 tahun, dia mengajarimu bagaimana cara
berjalan. Sebagai balasannya, kau kabur saat dia memanggilmu.
Saat kau berumur 3 tahun, dia memasakkan semua makananmu
dengan kasih sayang. Sebagai balasannya, kau buang piring berisi
makanan ke lantai.
Saat kau berumur 4 tahun, dia memberimu pensil berwarna.
Sebagai balasannya, kau coret-coret dinding rumah dan meja
makan.
Saat kau berumur 5 tahun, dia membelikanmu pakaian-pakaian
yang mahal dan indah. Sebagai balasannya, kau memakainya
untuk bermain di kubangan lumpur dekat rumah.
Saat kau berumur 6 tahun, dia mengantarmu pergi ke sekolah.
Sebagai balasannya, kau berteriak."NGGAK MAU!!"
Saat kau berumur 7 tahun, dia membelikanmu bola. Sebagai
balasannya, kau lemparkan bola ke jendela tetangga.
Saat kau berumur 8 tahun, dia memberimu es krim. Sebagai
balasannya, kau tumpahkan hingga mengotori seluruh bajumu.

Oase Islam 23
Saat kau berumur 9 tahun, dia membayar mahal untuk kursus
bahasamu. Sebagai balasannya, kau sering bolos dan sama sekali
tidak pernah berlatih.
Saat kau berumur 10 tahun, dia mengantarmu ke mana saja, dari
kolam renang hingga pesta ulang tahun. Sebagai balasannya, kau
melompat keluar mobil tanpa memberi salam.
Saat kau berumur 11 tahun, dia mengantar kau dan teman-
temanmu ke bioskop. Sebagai balasannya, kau minta dia duduk di
baris lain.
Saat kau berumur 12 tahun, dia melarangmu untuk melihat acara
TV khusus orang dewasa. Sebagai balasannya, kau tunggu sampai
dia di keluar rumah.
Saat kau berumur 13 tahun, dia menyarankanmu untuk memotong
rambut, karena sudah waktunya. Sebagai balasannya, kau katakan
dia tidak tahu mode.
Saat kau berumur 14 tahun, dia membayar biaya untuk
kempingmu selama sebulan liburan. Sebagai balasannya, kau tak
pernah meneleponnya.
Saat kau berumur 15 tahun, dia pulang kerja ingin memelukmu.
Sebagai balasannya, kau kunci pintu kamarmu.
Saat kau berumur 16 tahun, dia ajari kau mengemudi mobilnya.
Sebagai balasannya, kau pakai mobilnya setiap ada kesempatan
tanpa peduli kepentingannya.
Saat kau berumur 17 tahun, dia sedang menunggu telepon yang
penting. Sebagai balasannya, kau pakai telepon nonstop
semalaman.
Saat kau berumur 18 tahun, dia menangis terharu ketika kau lulus
SMA. Sebagai balasannya, kau berpesta dengan temanmu hingga
pagi.
Saat kau berumur 19 tahun, dia membayar biaya kuliahmu dan
mengantarmu ke kampus pada hari pertama. Sebagai balasannya,

Oase Islam 24
kau minta diturunkan jauh dari pintu gerbang agar kau tidak malu
di depanteman-temanmu.
Saat kau berumur 20 tahun, dia bertanya, "Dari mana saja
seharian ini?" Sebagai balasannya, kau jawab,"Ah Ibu cerewet
amat sih, ingin tahu urusan orang!"
Saat kau berumur 21 tahun, dia menyarankan satu pekerjaan yang
bagus untuk karirmu di masa depan. Sebagai balasannya, kau
katakan,"Aku tidak ingin seperti Ibu."
Saat kau berumur 22 tahun, dia memelukmu dengan haru saat kau
lulus perguruan tinggi. Sebagai balasannya, kau tanya dia kapan
kau bisa ke Bali.
Saat kau berumur 23 tahun, dia membelikanmu 1 set furniture
untuk rumah barumu. Sebagai balasannya, kau ceritakan pada
temanmu betapa jeleknya furniture itu.
Saat kau berumur 24 tahun, dia bertemu dengan tunanganmu dan
bertanya tentang rencananya di masa depan. Sebagai balasannya,
kau mengeluh,"Aduuh, bagaimana Ibu ini, kok bertanya seperti
itu?"
Saat kau berumur 25 tahun, dia mambantumu membiayai
penikahanmu. Sebagai balasannya, kau pindah ke kota lain yang
jaraknya lebih dari 500 km.
Saat kau berumur 30 tahun, dia memberikan beberapa nasehat
bagaimana merawat bayimu. Sebagai balasannya, kau katakan
padanya,"Bu, sekarang jamannya sudah berbeda!"
Saat kau berumur 40 tahun, dia menelepon untuk
memberitahukan pesta ulang tahun salah seorang kerabat. Sebagai
balasannya, kau jawab,"Bu, saya sibuk sekali, nggak ada waktu."
Saat kau berumur 50 tahun, dia sakit-sakitan sehingga
memerlukan perawatanmu. Sebagai balasannya, kau baca tentang
pengaruh negatif orang tua yang menumpang tinggal di rumah
anak-anaknya.

Oase Islam 25
Dan hingga suatu hari, dia meninggal dengan tenang. Dan tiba-
tiba kau teringat semua yang belum pernah kau lakukan kepadanya,
karena mereka datang menghantam HATI mu bagaikan palu godam.
Ya Allah buatlah orang tua kami ridho dan mau memaafkan kami.
Ya Allah selamatkan ibu bapak kami. Jadikan setiap tetes keringatnya,
air matanya, darahnya, menjadi jalan kemuliaan dunia dan akhirat.
Sayangi ibu bapak kami ya Allah. Golongkan kami menjadi anak yang
tahu balas budi.

Menikmati Kritik dan Celaan

Oase Islam 26
Allah SWT berfirman, "Dan janganlah engkau
berduka cita karena perkataan mereka. Sesungguhnya
kekuatan itu bagi Allah semuanya. Dia Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS. Yunus [10] :
65)

Jadi, kenapa kita harus merepotkan diri


membalas orang-orang yang menjadi jalan keuntungan
bagi kita? Padahal seharusnya kita bersyukur dengan
sebesar-besar syukur karena tanpa kita bayar atau
kita gaji mereka sudi meluangkan waktu memberitahu
segala kejelekkan dan aib yang mengancam amal-amal
shaleh kita di akhirat kelak.

Asri Fatimah
Kejernihan dan kekotoran hati seseorang akan tampak jelas
tatkala dirinya ditimpa kritik, celaan, atau penghinaan orang lain. Bagi
orang yang lemah akal dan imannya, niscaya akan mudah goyah dan
resah. Ia akan sibuk menganiaya diri sendiri dengan memboroskan

Oase Islam 27
waktu untuk memikirkan kemungkinan melakukan pembalasan.
Mungkin dengan cara-cara mengorek-ngorek pula aib lawannya
tersebut atau mencari dalih-dalih untuk membela diri, yang ternyata
ujung dari perbuatannya tersebut hanya akan membuat dirinya
semakin tenggelam dalam kesengsaraan batin dan kegelisahan.
Persis seperti orang yang sedang duduk di sebuah kursi sementara
di bawahnya ada seekor ular berbisa yang siap mematuk kakinya.
Tiba-tiba datang beberapa orang yang memberitahukan bahaya yang
mengancam dirinya itu. Yang seorang menyampaikannya dengan cara
halus, sedangkan yang lainnya dengan cara kasar. Namun, apa yang
terjadi? Setelah ia mendengar pemberitahuan itu, diambilnya sebuah
pemukul, lalu dipukulkannya, bukan kepada ular namun kepada
orang-orang yang memberitahukan adanya bahaya tersebut.
Lain halnya dengan orang yang memiliki kejernihan hati dan
ketinggian akhlak. Ketika datang badai kritik, celaan, serta
penghinaan seberat atau sedahsyat apapun, dia tetap tegar, tak goyah
sedikit pun. Malah ia justru dapat menikmati karena yakin betul
bahwa semua musibah yang menimpanya tersebut semata-mata terjadi
dengan seijin Allah Azza wa Jalla.
Allah tahu persis segala aib dan cela hamba-Nya dan Dia
berkenan memberitahunya dengan cara apa saja dan melalui apa saja
yang dikehendaki-Nya. Terkadang terbentuk nasehat yang halus,
adakalanya lewat obrolan dan guyonan seorang teman, bahkan tak
jarang berupa cacian teramat pedas dan menyakitkan. Ia pun bisa
muncul melalui lisan seorang guru, ulama, orang tua, sahabat, adik,
musuh, atau siapa saja. Terserah Allah.
Jadi, kenapa kita harus merepotkan diri membalas orang-orang
yang menjadi jalan keuntungan bagi kita? Padahal seharusnya kita
bersyukur dengan sebesar-besar syukur karena tanpa kita bayar atau
kita gaji mereka sudi meluangkan waktu memberitahu segala
kejelekkan dan aib yang mengancam amal-amal shaleh kita di akhirat
kelak.

Oase Islam 28
Karenanya, jangan aneh jika kita saksikan orang-orang mulia dan
ulama yang shaleh ketika dihina dan dicaci, sama sekali tidak
menunjukkan perasaan sakit hati dan keresahan. Sebaliknya, mereka
malahan bersikap penuh dengan kemuliaan, memaafkan dan bahkan
mengirimkan hadiah sebagai tanda terima kasih atas pemberitahuan
ihwal aib yang justru tidak sempat terlihat oleh dirinya sendiri, tetapi
dengan penuh kesungguhan telah disampaikan oleh orang-orang yang
tidak menyukainya.
Sahabat, bagi kita yang berlumur dosa ini, haruslah senantiasa
waspada terhadap pemberitahuan dari Allah yang setiap saat bisa
datang dengan berbagai bentuk.
Ketahuilah, ada tiga bentuk sikap orang yang menyampaikan
kritik. Pertama, kritiknya benar dan caranya pun benar. Kedua,
kritiknya benar, tetapi caranya menyakitkan. Dan ketiga, kritiknya
tidak benar dan caranya pun menyakitkan.
Bentuk kritik yang manapun datang kepada kita, semuanya
menguntungkan. Sama sekali tidak menjatuhkan kemuliaan kita
dihadapan siapapun, sekiranya sikap kita dalam menghadapinya penuh
dengan kemuliaan sesuai dengan ketentuan Allah SWT. Karena,
sesungguhnya kemuliaan dan keridhaan-Nyalah yang menjadi penentu
itu.
Allah SWT berfirman, "Dan janganlah engkau berduka cita
karena perkataan mereka. Sesungguhnya kekuatan itu bagi Allah
semuanya. Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS. Yunus
[10] : 65)
Ingatlah, walaupun bergabung jin dan manusia menghina kita,
kalau Allah menghendaki kemuliaan kepada diri kita, maka tidak akan
membuat diri kita menjadi jatuh ke lembah kehinaan. Apalah artinya
kekuatan sang mahluk dibandingkan Khalik-nya? Manusia memang
sering lupa bahwa qudrah dan iradah Allah itu berada di atas
segalanya. Sehingga menjadi sombong dan takabur, seakan-akan

Oase Islam 29
dunia dan isinya ini berada dalam genggaman tangannya.
Naudzubillaah!!!
Padahal, Allah Azza wa Jalla telah berfirman, "Katakanlah,
Wahai Tuhan yang mempunyai kerajaan. Engkau berikan kerajaan
kepada orang Kau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang
yang Kau kehendaki. Engkau muliakan yang Kau kehendaki dan
Engkau hinakan orang yang Kau Kehendaki. Di tangan Engkaulah
segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala
sesuatu." (QS. Ali „Imran [3] : 26)***
Sumber : Manajemen Qolbu. Aa Gym

Oase Islam 30
LEBAH SANG GURU
KEHIDUPAN

Belajar ilmu lebah


Bukan karena fisik dan pesonanya
Tapi karena komitmennya dalam bersikap dan berbuat
Dia sangat bermanfaat
Tidak hanya manfaat seperti rasa enak yang dinikmati lidah
Rasa indah yang dinikmati mata
Rasa merdu yang dinikmati telinga
Dan rasa sejuk yang dinikmati kulit
Akan tetapi i’tibar yang sangat penting bagi manusia
Yaitu sebuah pelajarn hidup bagi setiap manusia

Fenny Norjannah
Untuk mengingatkan manusia Allah SWT tidak segan untuk
membuat perumpumaan melalui hewan. Bagi orang-orang yang mau
berpikir dan beriman, perumpamaan tersebut adalah benar datangnya
dari Allah SWT, seperti firman-Nya berikut ini :

Oase Islam 31
“sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa
nyamuk atau yang lebih rendah dari itu. Adapun orang-orang yang
beriman, maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari
Tuhan mereka, tetapi mereka yang kafir mengatakan : “apakah
maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?.”dengan
perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah, dan dengan
perumpamaan itu (pula) banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. Dan
tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik,
(QS.Al-baqarah : 26)
Hal itu disebabkan karena tidak ada satupun ciptaan Allah SWT
yang mengandung kesia-siaan. Apapun yang diciptakan Allah SWT
pasti memiliki manfaat yang besar, dan tentu manfaat itu untuk
kepentingan manusia.
Manfaat yang dimaksud Allah SWT , tentu saja bukan hanya
manfaat berupa sesuatu yang bisa dinikmati secara indrawi saja,
seperti rasa enak yang dinikmati lidah, rasa indah yang dinikmati
mata, rasa merdu yang dinikmati telinga atau rasa sejuk yang
dinikmati kulit. Akan tetapi, manfaat yang berbentuk i‟tibar
(pelajaran) tentu saja lebih besar dan tak kalah pentingnya bagi
manusia.
Salah satu hewan yang dijadikan
perumpamaan adalah lebah, bahkan Allah SWT
mengabadikan namanya pada salah satu surat di
Al-Qur‟an, yaitu surat ke 16 yaitu surat An- Nahl
(Lebah). Allah SWT menjelaskannya di dalam
ayat ke- 68 dan 69.
“dan tuhanmu mewahyukan kepada lebah: “
buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di
tempat-tempat yang dibikin manusia”, kemudian makanlah dari tiap-
tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah
dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu ke luar minuman (madu)
yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang

Oase Islam 32
menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu
benar-benar terdapat tanda (kebesaran tuhan bagi orang-orang yang
memikirkan (An-Nahl : 68-69).
Lebah diciptakan Allah SWT dengan banyak memberi manfaat
bagi manusia. Diantara manfaatnya adalah madu. Tak hanya itu,
perilaku hewan kecil ini harusnya menjadi cerminan akhlak bagi
muslim sejati.
Perhatikan kehidupannya, ada banyak manfaat yang bias diambil
hikmahnya dari lebah, yaitu :
Pertama : lebah adalah hewan yang bersih dan cinta akan
kebersihan. Diantara kebersihan yang ditunjukkan lebah adalah tempat
dia memilih sarang. Allah menyebutkan dalam ayat di atas, bahwa
sarang lebah dibuat di bukit-bukit, di pohon atau tempat-tempat yang
tinggi. Semua tempat diatas adalah tempat yang bersih, dan jauh dari
polusi. Lebah tidak pernah bersarang di tanah, atau tempat yang kotor
lainnya. Kebersihan makanan juga ditunjukkan lebah dengan
memakan sari bunya yang sangat bersih. Selanjutnya bentuk sarannya
yang berupa lilin berwarna putih, juga sebagai symbol kebersihan.
Bahkan menurut hasil penelitian, permukaan sarang lebah tersebut di
tutupi dengan selaput halus sehingga udara kotor tidak masuk kedalam
sarannya. Begitulah pola hidup yang dicontohkan lebah untuk
manusia, oleh karena itu kita harus mencintai cara hidup yang bersih
baik bersih secara fisik maupun rohani. Hal ini sesuai dengan hadist
Rasulullah “kebersihan itu sebagian dari iman”.
Kedua: lebah hanya menghisap saripati bunga. Ia hanya
mengambil yang inti dan membiarkan yang lain. Lebah tahu, yang
menjadi kebutuhannya hanyalah saripati, bukan yang lainnya. Ini
mengajarkan bahwa setiap muslim harus mengambil sesuatu yang
baik dan halal. Sebab mengambil hak yang lain hukumnya adalah
haram.
Ketiga: lebah menghasilkan madu. Ia memberi manfaat bagi
manusia. Ini pelajaran bagi umat Islam. Madu berasal dari saripati

Oase Islam 33
bunga dan baik, maka keluarnya pun baik. Sesuatu yang halal
keluarnya halal pula. Dan ia (lebah) banyak member manfaat bagi
orang lain.
Keempat: lebah tidak merusak. Dimana pun dia hinggap, tak ada
tangkai daun ataupun ranting pohon yang patah. Betapa santunnya
hewan kecil ini hingga dalam bergaul dia tidak menyakiti siapa pun
dan senantiasa menjaga kedamaian dalam setiap suasana. Lebah
senantiasa memegang prinsip iffah (ketentraman) dalam pergaulan.
Kelima: lebah punya harga diri, ia tidak akan pernah menggagu
orang lain selama kehormatan dan harga dirinya dihormati. Namun,
bila harga dirinya dizalimi, ia akan siap menyengat pengganggunya.
Karena itu, setiap muslim harus mampu menjaga kehormatan dirinya.
Sudah sepatutunya kita manusia harus belajar ilmu dari lebah.
Bukan karena fisik dan pesonanya yang kurang menarik, tapi karena
komitmennya dalam bersikap dan berbuat. Manusia memiliki
kemuliaan dari makhluk lain. Namun, tingkah laku dan kehormatan
manusia bisa lebih hina dari binatang.
Allah memberikan pelajaran bagi manusia untuk mengambil
hikmah dari binatang lebah. Ia makhluk kecil yang memberikan
manfaat sangat besar bagi manusia. Tentunya tak hanya dari lebah
setiap hamparan yang ada di alam semesta ini diciptakan oleh Allah
SWT untuk kebutuhan manusia. Maka bisakah kita mengambil
pelajaran ? wallahu A‟lam.
Sumber : Republika dengan sedikit
penambahan

Oase Islam 34
13 ALASAN AGAR SHALAT LEBIH KHUSUK

“ Whoever loveth to meet God, God loveth to meet him”


Siapapun yang menyukai untuk bertemu Allah, Allah menyukai untuk bertemu
dengannya.

Choirun Nisa

Oase Islam 35
Dari banyak ibadah kita kepada Allah SWT, ada satu ibadah yang
merupakan kunci dari seluruh ibadah dan amal yang lain dimana kalau
kita berhasil melakukannya maka akan terbuka ibadah atau amal yang
lain. Kunci dari segala ibadah adalah sholat.

“Amal yang pertama kali ditanyai Allah pada seorang hamba di


hari kiamat nanti adalah sholat. Bila sholatnya dapat diterima, maka
akan diterima seluruh amalnya, dan bila sholatnya ditolak, akan
tertolah seluruh amalnya.”
Pada kenyataannya bagaimana amalan ibadah shalat kita ?
Sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah Saw :

“Akan datang satu masa atas manusia, mereka melakukan sholat


namun pada hakikatnya mereka tidak sholat.”
Banyak dari kita menganggap bahwa sholat adalah suatu perintah
bukan suatu kebutuhan. Jadi sholat sering dianggap suatu beban dan
hanya bersifat menggugurkan kewajiban. Betapa sering kita rasanya
malas untuk sholat, sholat sambil memikirkan pekerjaan, sholat
secepat kilat tanpa tumakninah, mengakhirkan waktu sholat atau
bahkan lupa berapa rakaat yang telah dilakukan.
Padahal kunci amal ibadah kita adalah sholat. Jadi, kita bisa
memasang strategi dalam hidup dengan memperbaiki sholat kita
terlebih dahulu sehingga amalan yang lain akan mengikuti. Dan hal ini
butuh suatu kesungguhan untuk mencapainya. Tahap awal untuk
mencapai kekhusukan sholat adalah mengetahui kegunaan bagi diri
kita apabila kita dapat melakukan sholat dengan khusuk. Berikut
adalah 13 alasan mengapa kita perlu khusuk dalam sholat:

Oase Islam 36
1. Mendapatkan keberuntungan yang besar, yaitu masuk dalam
surga firdaus. Hal ini tersebut dalam QS. Al Mukminun 2 dan 11:

2. Solusi terhadap permasalahan kita.

“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan


sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi
orang-orang yang khusyu‟” (QS. Al Baqarah 45)
Bila ada problema hidup maka sholatlah, bila ada keiinginan
sholatlah, bila akan marah sholatlah. Maka ketika akan bertemu
dua kekuatan utama pada perang Badar, Rosululloh SAW sholat
dan bermunajat kepada Allah SWT agar diberikan kemenangan
dalam perang.

3. Mencegah perbuatan keji dan mungkar (QS. Al Ankabut 45)

Karena sholat khusuk hanya bisa dilaksanakan dengan


menghadirkan perasaan dekatnya Allah SWT, maka bila akan
berbuat maksiyat akan ingat akan Allah SWT.
4. Melembutkan hati. Terkadang hati kita menjadi keras karena
kesibukan dalam bekerja atau menghadapi masalah kehidupan.
Dengan sholat yang khusuk, hati menjadi lebih lunak karena kita
seringnya kita berserah diri dan merendah dihadapan Allah SWT.
5. Memupuk kesabaran. Dengan sholat yang dilaksanakan dengan
tumakninah, maka diperlukan waktu beberapa saat untuk sholat;
tidak dengan tergesa-gesa. Hal ini akan memupuk rasa kesabaran
kita.

Oase Islam 37
6. Menghapuskan dosa. Didalam suatu hadits disebutkan bahwa
dosa-dosa kecil kita akan dihapus diantara sholat 5 waktu. Tentu
saja hal ini bila kita menghayati bacaan didalam duduk diantara
dua sujud rabbighfirli dan wa‟fu‟anni.
7. Menyembuhkan penyakit. Prof. M. Sholeh dari Universitas
Airlangga Surabaya telah meneliti bahwa sholat malam bisa
meningkatkan imunitas tubuh kita. halat bisa mencegah naik
turunnya hormon kortisol yang berperan sebagai indikator stres.
Sedangkan stres merupakan salah satu faktor utama pemicu
penyakit, termasuk kanker. Yang sederhana saja, bila kita sedang
pening atau sakit gigi maka sholatlah dengan khusuk maka rasa
sakit tersebut akan hilang. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah
ada pendapat bahwa sholat juga merupakan sarana terbaik untuk
bermeditasi.
8. Menunggu-nunggu waktu sholat. Karena sholat adalah
kesempatan untuk bermunajat, berdialog dan mencurahkan hati ke
Yang Maha Kuasa, maka waktu sholat akan selalu ditunggu.
Pekerjaan rumah, rapat atau aktifitas lain akan diberhentikan 10-
15 menit sebelum waktu sholat sehingga memberi kesempatan
untuk sholat berjamaah di masjid. Perasaan untuk menunggu
waktu sholat adalah seperti seorang perjaka yang menunggu
waktu untuk bertemu yang dicinta.
9. Mempersiapkan sholat dengan sebaiknya. Karena kita merasa
akan bertemu dengan Yang Maha Agung, maka pakaian akan
diperhatikan seperti baju koko, kopyah dan sarung digunakan
yang bersih. Tidak lupa minyak wangi juga dipakai agar harum
ketika bertemu dengan Yang Maha Pencipta.
10. Menangis dalam sholat. Kesejukan dalam sholat akan membawa
hati untuk bersyukur dan mohon ampun kepada Allah SWT.
Tidak terasa air mata akan mengalir bahkan ketika sholat Dhuhur
di masjid kantor.

Oase Islam 38
11. Merasa sedih ketika sholat akan selesai. Tertanam rasa ingin
berlama-lama dengan Yang Maha Pengasih. Ketika tasyahud
akhir rasanya tidak ingin menyelesaikan sholat.
12. Merasakan nikmatnya sholat di masjid. Akan terasa suasana
sholat di masjid lebih indah dibandingkan sholat di rumah.
Sehingga, keinginan untuk sholat berjamaah di masjid akan selalu
ada. Maka tidak heran ketika sahabat Umar ra menjual kebunnya
dikarenakan terlupa sholat jamaah di masjid karena sibuk
mengurus kebunnnya.
13. Tetap khusuk dalam berzikir. Terkadang dzikir yang kita
lantunkan setelah sholat fardhu hanya mengalir sebatas di mulut
saja tanpa penghayatan dalam hati kita. Setelah sholat dengan
khusuk, maka kekhusukan tersebut akan berlanjut hingga kita
berdzikir.

Allahumma a‟inni ala dzikrika wa syukrika wa husni ibadatika.


Ya Allah, bantulah aku dalam mengingatMu dan dan bersyukur
kepadaMu dan perbaiki ibadahku.

Wallahu a‟lam bish showab.

Oase Islam 39
Pentingnya Pendidikan Agama Bagi Anak Umat
Islam

Hati seorang anak bagaikan bening mutiara yang siap menerima


segala sesuatu yang mewarnainya.
Jika dibiasakan dengan hal-hal yang baik maka dia berkembang
dengan kebaikan sehingga orang tua dan pendidiknya ikut mempeoleh
pahala dan sebaliknya bila dibiasakan dengan hal-hal yang buruk,
maka dia akan tumbuh dengan keburukan dan orang tua serta
pengajarnya akan memikul dosa karenanya.

Oase Islam 40
Dewi Nur Utami Fitria
AMANAH TERBESAR
Allah telah memberikan amanah yang sangat besar di dalam
kehidupan kita. Dimana amanah tersebut seharusnya kita tunaikan
sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh Nya. Amanat tersebut
berupa anak yang telah diberikan kepada kita, kita telah diperintahkan
untuk melepaskan diri, keluarga, dan termasuk anak kita dari api
neraka jahannam.
“Wahai orang orang yang beriman jagalah diri kalian dan
keluarga kalian dari api neraka, yang bahan bakarnya adalah manusia
dan bebatuan, padanya ada malaikat yang kasar, mereka tidaklah
mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan kepada mereka
dan mereka mengerjakan apa yang diperintahkan kepada mereka.”
Allah telah menjadikan kita sebagai pemimpin bagi keluarga kita,
yang tentunya kita juga akan dimintai pertanggung jawaban. Maka
seharusnya suami dan istri saling bekerjasama dalam membina
keluarga, karena masing-masing akan dimintai pertanggung-jawaban.
“Setiap kalian adalah pemimpin, dan akan dimintai pertanggung-
jawaban, maka seorang imam adalah pemimpin dan akan dimintai
pertanggung-jawaban, dan seorang suami adalah pemimpin
keluarganya dan akan dimintai pertanggung-jawaban, dan seorang istri
adalah pemimpin di rumah suaminya dan akan dimintai pertanggung-
jawaban, dan seorang budak adalah pemimpin pada harta majikannya
dan akan dimintai pertanggung-jawaban, maka ketahuilah bahwa
setiap diri kalian adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggung-
jawaban.” “Allah telah mewasiatkan di dalam perkara anak-anak
kalian”
Maka orang tua hendaknya bertanggung jawab terhadap keluarga
dan keturunannya, jangan sampai dia dan keturunannnya mendapatkan
kemurkaan dari Allah. Maka hendaknya pemimpin keluarga
memberikan pelajaran agama yang baik kepada anak keturunannya

Oase Islam 41
agar mereka dapat menjadi anak yang shalih. Rasulullah bersabda
dalam hadits Ibnu Abbas dalam riwayat Tarmidzi
“Wahai anak kecil, sesungguhnya aku mengajari engkau beberapa
kalimat, jagalah Allah maka Allah akan menjagamu, jagalah Allah
maka engkau akan mendapatkan Allah di hadapanmu, apabila engkau
meminta maka mintalah kepada Allah, apabila engkau memohon
pertolongan maka mintalah kepada Allah”
Dalam hadits ini menunjukkan perhatian beliau yang besar dalam
mendidik anak kaum muslimin. Terlebih bagi mereka yang telah
menjadi kepala keluarga, wajib bagi mereka mengajarkan agama
Allah baik berupa tauhid, akhlaq, adab, dsb karena semuanya adalah
tanggung jawab dari orang tua. Saat rasulullah melihat seorang anak
kecil yang makan dengan adab yang jelek, maka beliau bersabda
“Wahai anak kecil, apabila engkau makan maka bacalah
bismillah, makanlah dengan tangan kananmu, makanlah mulai dari
yang dekat denganmu.”
Demikianlah Rasulullah memberikan pelajaran kepada anak-anak
kaum muslimin dengan pelajaran yang diperintahkan oleh Allah.
Sebelum datang suatu hari yang menghancurkan dunia ini, hari
dimana seseorang akan lari dari saudaranya sendiri, dari bapak dan
ibunya, dan dari istri dan anak-anaknya. Pada hari inilah kita
mempertanggung jawabkan kehidupan kita di dunia, kita tidak bisa
lagi mendidik anak-anak kita karena kesempatan tersebut hanya di
dunia saja. Pendidikan anak-anak perlu kita perhatikan karena
merekalah kebahagiaan atau kesedihan bagi kita.
“Sesungguhnya harta dan anak-anak kalian adalah fitnah”
Karena itu disamping kita mendidik dan mengarahkan anak-anak
kita kepada Islam, tentunya kita tetap menyerahkan hasilnya kepada
Allah. Karena yang dapat memberikan hidayah hanyalah Allah. Allah
yang akan menentukan mereka mendapat petunjuk atau menjadi
tersesat.

Oase Islam 42
Ketika Nabi Isa baru lahir dan ditanya oleh Bani Israil, maka Nabi
Isa menjawab, “sesungguhnya aku adalah hamba Allah, Allah yang
telah memberikan kepadaku Al Kitab dan menjadikan aku sebagai
Nabi. Dan menjadikan aku diberkahi dimanapun aku berada, dan
Allah yang mewasiatkan kepadaku untuk menegakkan shalat dan
zakat selama aku masih hidup.”
Kemudian dari pernyataan Nabi Isa tersebut dapat kita ketahui
bahwa Allah-lah yang telah menjadikan beliau sebagai orang yang
shalih, sebagai seorang Nabi, dan sebagai orang yang menerima kitab
suci. Kemudian perkataan Nabi Isa yang lainnya:
“Dan Allah yang telah menjadikan aku sebagai anak yang berbakti
kepada orang tuaku dan tidak menjadikan aku sebagai orang yang
keras dan kasar.”
Maka apabila kita mengetahui hal ini seharusnya kita berusaha
sebaik-baiknya, memohon pertolongan kepada Allah, agar anak
keturunan kita dapat menjadi generasi yang shalih. Pertolongan dari
Allah kita perlukan karena hidayah itu hanya datang dari Allah,
bahkan Nabi Nuh tidak dapat memberikan hidayah kepada anaknya.
Berkata Nabi Nuh terhadap anaknya, “Wahai Anakku, marilah
berlayar bersamaku, dan janganlah kamu bersama orang yang kafir”,
jawab anaknya, “Aku akan berlindung ke puncak gunung yang dapat
menjauhkan aku dari air”. Nabi Nuh berkata, “Pada hari ini tidak ada
yang dapat terjaga dari perintah Allah kecuali yang disayangi oleh
Allah. Wahai Rabbku sesungguhnya anakku adalah termasuk dari
keluargaku, dan sesungguhnya janjimu adalah benar dan engkau
adalah Dzat yang maha bijaksana”, jawab Allah, “Wahai Nuh,
sesungguhnya dia bukan termasuk dari keluargamu, karena dia
beramal yang tidak baik. Maka jangan engkau meminta kepada-Ku
sesuatu yang engkau tidak memiliki ilmu di dalamnya, sesungguhnya
Aku mengingatkanmu agar engkau tidak termasuk orang-orang yang
bodoh”, jawab Nabi Nuh, “Wahai Rabbku, kalau seandainya engkau

Oase Islam 43
tidak mengampuni dan dan menyanyangi aku maka benar benar aku
akan menjadi orang orang yang merugi.”
Akan tetapi seorang anak yang shalih dapat menjadi sebuah
permata yang sangat indah. Seperti Nabi Ismail terhadap Nabi
Ibrahim, ketika Nabi Ibrahim berkata, “Wahai Anakku, sesungguhnya
aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu, bagaimana pendapatmu?
Wahai Bapakku, lakukanlah apa yang diperintahkan kepadamu, dan
niscaya engkau akan mendapatiku termasuk orang orang yang
bersabar.”
Lihatlah bagaimana jawaban dari anak yang shalih kepada bapak
yang shalih, padahal mereka berdua diperintahkan untuk mengerjakan
suatu hal yang sangat berat. Demikianlah kisah dari keluarga yang
shalih, apabila seorang anak telah dijadikan sebagai seorang yang
shalih oleh Allah, maka hal tersebut mungkin akan menjadi sebab
baiknya kedua orang tuanya, tetapi apabila anak tersebut jelek,
mungkin hal tersebut akan menjadi sebab kekafiran kedua orang
tuanya.
Sebagaimana Allah telah mengingatkan kita dalam kisah Nabi
Khidr dan Nabi Musa. Ketika Allah memerintahkan Nabi Khidr untuk
membunuh seorang anak kecil, kemudian nabi Musa berkata, “Kenapa
engkau membunuh seorang jiwa padahal dia tidak membunuh jiwa
yang lain ?, sungguh Engkau telah melakukan sesuatu yang mungkar”,
jawab Nabi Khidr, “Bukankah sudah aku katakan bahwa Engkau tidak
akan mampu bersabar bersamaku ?”.
Kemudian di akhir kisah Nabi Khidr menjelaskan alasannya.
Beliau melakukan hal tersebut karena anak kecil yang beliau bunuh
sesungguhnya memiliki dua orang tua yang shalih. Dan beliau takut
anak tersebut akan memaksa kedua orang tuanya menuju kekafiran,
maka beliau ingin agar Allah memberikan ganti anak yang lebih shalih
dan lebih penyayang kepada kedua orang tuanya.
Pada ayat ini disebutkan bahwa seorang anak dapat menjadi sebab
kekafiran kedua orang tuanya. Maka anak adalah jaminan terhadap

Oase Islam 44
kelurusan agama kita, oleh karena itu barang siapa yang ingin
istiqomah di dalam agama ini, maka hendaknya dia mendidik anaknya
dengan keshalihan, karena hal tersebut diharapkan menjadi penyebab
Allah memberikan kebaikan kepada kedua orang tuanya.

Dan termasuk kebiasaan orang yang shalih adalah berdoa agar


keturunannya diperbaiki agamanya. “Wahai Rabb kami, berikanlah
kepada kami dari istri dan anak sebagai pelembut dan penenang jiwa
kami. Dan jadikanlah kami semua (suami, istri dan anak) sebagai
pemuka orang yang bertakwa.”
Rasulullah mendoakan Hasan dan Usamah bin Zaid dalam hadits
riwayat imam Bukhari, “Ya Allah, sesunggguhnya aku mencintai
keduanya, maka cintailah kedua anak ini.”
Demikian pula doa beliau terhadap Abdullah bin Jafar, “Ya Allah,
jadikanlah pada keluarga Jafar kebaikan, dan berkahilah Abdullah
pada tangan kanannya.” “Ya Allah, berilah kepada Anas bin Malik
harta dan anak yang banyak, dan berkahilah kepada yang engkau
berikan kepada mereka.” Dan doa beliau terhadap Abdullah bin
Abbas, “Ya allah pahamkanlah dia dengan agama, dan pahamkanlah
dia dengan tafsir.”
Dan termasuk hal yang harus kita perhatikan dalam pendidikan
anak kita adalah jangan sampai kita mengeluarkan suatu ucapan yang
jelek, bagaimanapun keadaan kita. Ketika Rasulullah mendengar
seseorang melaknat untanya, maka Rasulullah bertanya kepada
sahabatnya, “Siapa yang tadi melaknat ?, saya, turunlah engkau dari
untamu, jangan engkau menyertai kami dengan sesuatu yang telah
dilaknat, janganlah kalian mendoakan keburukan bagi diri diri kalian,
anak-anak, dan harta kalian, jangan sampai ketika kalian berdoa
kejelekan tersebut bertepatan dengan waktu yang Allah mengabulkan
doa tersebut.”

Oase Islam 45
“Akhirnya untuk para orangtua dan calon orang tua serta para
guru yang mendidik marilah kita persiapkan pendidikan terbaik untuk
anak-anak kita yang akan menjadi penerus kehidupan ini”.

Sumber:
Jazakallah khair kepada Ashthy.wordpress.com
Posted on 08/01/2009 by Al Ustadz Abdul Muthi Al Maidany

Oase Islam 46
MOTIVASI KUNCI KEBAHAGIAAN

"Jika Allah menimpakan suatu kemudharatan kepadamu,


maka tidak ada yang dapat menghilangkannya, kecuali Dia.
Dan jika Allah menhendaki kebaikan bagimu, maka tak ada yang
dapat menolak karunia-Nya Dia memberikan kebaikan itu kepada
siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya dan Dialah
yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
(QS. Yunus (10) : 107)

Oase Islam 47
Wahyu Setyo Agustina
Bismillahirahmanirrahim

Kepribadian manusia sangat tergantung kepada suasana hati yang


dipengaruhi pikiran. Seumpama teko, ia hanya mengeluarkan isinya.
Bila isinya teh, maka yang keluar pun teh. Kalau isinya air bening,
maka teko itu pun hanya mengeluarkan air bening. Demikian halnya
dengan kepribadian seseorang. Bila hatinya sedang diliputi
kegembiraan, maka terpancarlah rasa sukacita itu dari raut wajah,
tutur kata gerak-gerik, dan perilaku fisik lainnya. Sebaliknya, hati
yang sedih sebagai buah dari pikiran yang kusut. Tercermin pulalah
dalam penampilan, tatapan mata, desahan nafas, raut wajah, atau
kelesuan tubuhnya.
Memang, tubuh hanyalah alat ekspresi dari kondisi hati.
Sehingga, Rosulullah saw. pernah bersabda, "Di dalam tubuh manusia
itu ada segumpal daging. Kalau daging itu baik, maka baik pula
tubuhnya, tetapi kalau daging itu buruk, maka buruklah seluruh
sikapnya. Ia adalah hati. Oleh karena itu, sekiranya dalam mengarungi
hidup ini kita merasa kurang berprestasi, kurang berkualitas, atau
jemu dan tidak bergairah dalam menghadapi hari demi hari, sehingga
kehadiran kita kurang memiliki arti, baik bagi diri sendiri, keluarga,
maupun lingkungan, maka ketahuilah bahwa semua itu sama sekali
bukan disebabkan oleh adanya kesulitan-kesulitan yang menghimpit,
melainkan lantaran kurang terampilnya kita dalam mengelola suasana
hati, sehingga menjadi tidak sanggup memompa dan membakar
semangat. Padahal, bukankah semua bahan bakunya telah disiapkan
oleh Allah yang Maha Rahman secara adil dan sempurna, di dalam
diri kita sendiri?
"Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dengan sebaik-
baik bentuk," demikian firman-Nya. Jadi, tidak ada kekurangan
menurut ilmu Allah. Diri kita sudah disiapkan dengan sempurna untuk
menjadi diri sendiri yang memiliki potensi sama untuk meraih kualitas

Oase Islam 48
pribadi terbaik yang berhak mendapatkan kebahagiaan dunia dan
akhirat. Jadi, tidak ada kekurangan menurut ilmu Allah. Diri kita
sudah disiapkan dengan sempurna untuk menjadi diri sendiri, yang
memiliki potensi sama untuk meraih kualitas pribadi terbaik yang
berhak mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat.
Sungguhpun kita dapati beberapa kekurangan menempel pada
tubuh ini, sesungguhnya kekurangan lahir itu amatlah semu. Dan
itupun semata-mata didasarkan atas penilaian kita saja yang sudah
pasti senantiasa diselimuti hawa nafsu. Sesungguhnya kekurangan-
kekurangan yang Dia berikan pada jasad (lahir) ini merupakan alat
yang amat potensial untuk mengembangkan kualitas hati.
Justru dengan kekurangan yang ada, hati menjadi terlindung dari riya,
sum'ah, dan takabur, sehingga menjadi terlatih untuk selalu ridha dan
sabar. Bukankah bersikap sabar itu lebih sulit dan berat ketika
mendapatkan nikmat ketimbang saat didera musibah? Disamping itu,
hati pun niscaya akan terlatih menjadi ahli syukur karena ternyata
musibah kekurangan yang ada itu pasti teramat kecil dibandingkan
dengan nikmat kesempurnaan lainnya yang melimpah ruah. Hasilnya,
bila kekurangan itu membuat kita menjadi minder (rendah diri),
pemalu, kecewa, atau bahkan putus asa, maka jelaslah semua ini
karena diciptakan oleh perasaan sendiri sebagai akibat salah mengatur
suasana hati. Sehingga, tidak hanya akan merugikan diri sendiri, tetapi
bukan tidak mungkin orang lain pun ikut terkena getahnya.
Maka, mengantisipasi kondisi semacam ini, kuncinya hanya satu:
kesadaran penuh bahwa hidup didunia ini hanya mampir sebentar saja
karena memang bukan disinilah tempat kita yang sebenarnya. Asal
usul kita adalah dari surga dan tempat itu yang memang layak bagi
kita. Jika berminat dan bersungguh-sungguh berjuang untuk
mendapatkannya, maka Allah pun sebenarnya sangat ingin membantu
kita untuk kembali ke surga.
Bukalah kitabullah Al-Qur'an dan lihatlah janji-janji yang
difirmankanNya. Betapa banyak amalan yang amat kecil dan

Oase Islam 49
sederhana bisa membuat dosa kita diampuni dan diberi pahala berlipat
ganda.
Sahabat, kita memang harus bertindak cermat agar "sang umur",
sebagai modal hidup kita, benar-benar efektif dan termanfaatkan
dengan baik. Sebab, bisa
jadi kita tak lama lagi hidup di dunia ini. Akankah sisa umur ini
kita habiskan dengan kesengsaraan dan kecemasan padahal semua itu
sama sekali tidak mengubah apapun, kecuali hanya menambah
tersiksanya hidup kita? Tidak!, sudah terlalu lama kita
menyengsarakan diri. Harus kita manfaatkan sisa umur ini dengan
sebaik-baiknya agar mendapat kebahagiaan kekal di dunia dan di
akhirat nanti.
Kebanyakan kita suka tenggelam
dalam kesengsaraan, persis seperti kapal
selam yang bocor, semakin banyak
bocornya, semakin lagi berfikir banyak
untuk hari ini. Padahal, hari kita dengan
justru hari ini. cepat pula cemas
tenggelamnya. Sepertinya kita ini adalah
orang-orang yang tidak dapat mengatur
pikiran baik. Kerap terhantui oleh masa
lalu, berangan-angan dan akan hari esok, semua itu membanjiri dan
menenggelamkan pikiran, sehingga takMsempat lagi berfikir banyak
untuk hari ini. Padahal, hari kita justru hari ini.
Sekiranya masa lalu kita buruk dan kurang sukses, justru akan
menjadi baik dengan baiknya hari ini. Begitupun jika kita merindukan
hari esok yang baik, maka kita peroleh dengan berlaku semaksimal
mugkin pada hari ini.
Sekali lagi, hari milik kita adalah hari ini. Maka, kita buat sukses
dengan gemilang. Apa yang terjadi di masa lalu adalah bahan
pendorong untuk hari ini. Bergelimang dosa pada hari yang lalu
menjadi pemicu untuk bertaubat pada hari ini. Janganlah pikiran kita

Oase Islam 50
dipenuhi dengan ingatan akan banyaknya dosa, namun penuhilah
dengan pikiran tentang bagaimana caranya agar memperoleh ampunan
dari Allah pada hari ini. Karenanya, gelorakan semangat untuk
bertaubat sesempurna mungkin. Kelemahan dan kegagalan masa lalu
tidak usah menjadi buah fikiran berlama-lama. Kuasailah pikiran
dengan baik dan kerahkan seoptimal mungkin agar memperoleh
kesuksessan dan kebahagiaan pada hari ini.
Bila air dari gelas tumpah, apalah perlunya pikiran dan hati
tenggelam dalam kesedihan dan kekecewaan berlarut-larut. Biarlah
semuanya terjadi sesuai dengan ketetapan Allah. Kuatkan pikiran kita
untuk mencari air yang baru. Dengan demikian, Insya Allah
tumpahnya air akan menjadi keuntungan karena kita mendapatkan
pahala sabar serta pahala ikhtiar. Dan yang terlebih penting lagi, kita
akan dilimpahi aneka nikmat baru yang lebih besar karena kita telah
menjadi ahli syukur nikmat. Bukankah Allah Azza wa Jalla telah
berjanji, "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan
menambah nikmat kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari nikmat-
Ku, maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". (QS. Ibrahim
(140):7)
Jadi, jangan pikiran kita terjerat oleh rasa malu. Kemarin jelek,
maka hari ini harus bagus, sehingga hari esok pun menjadi cerlang
cemerlang!. Aturlah pikiran kita dengan baik dan cegahlah dari hal-hal
yang dapat merusak suasana hari ini. Kondisikan agar kita selalu
mampu berpikir positif.
Mengapa kita harus gelisah memikirkan nikmat yang belum
tampak? Padahal, semua yang kita inginkan mutlak kuncinya adalah
qudrah dan iradah Allah. Dan Dia sangat memperhatikan perilaku kita
setiap saat. Sekiranya Allah, tidak menghendaki, maka tidak akan
pernah terjadi apapun jua. Namun sekiranya Dia menhendaki sesuatu,
maka tiada sesuatu pun yang dapat menolaknya.
Allah berfirman, "Jika Allah menimpakan suatu kemudharatan
kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya, kecuali

Oase Islam 51
Dia. Dan jika Allah menhendaki kebaikan bagimu, maka tak ada yang
dapat menolak karunia-Nya Dia memberikan kebaikan itu kepada
siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya dan Dialah
yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Yunus (10) :
107)
Tegasnya, siapapun yang memiliki cita-cita luhur, yakinlah
bahwa hari ini adalah kunci untuk hari esok. Sekiranya Allah
menyaksikan hari ini penuh dengan perjuangan dan pengabdian yang
gigih, sarat semangat dan gairah hidup, shalat tepat waktu dan
khusyuk, bibir dilimpahi dengan bacaan Qur'an dan dzikir, kerap
berbuat kebaikan pada sesama, maka niscaya Dia akan membukakan
jalan bagi kesuksessan hidup kita.

Semoga Allah menggolongkan kita menjadi hamba-hambanya


yang penuh semangat dan gairah hidup untuk menyempurnakan
ikhtiar di jalan yang diridhai-Nya, sehingga singkat di dunia benar-
benar penuh kesan dan arti.

Oase Islam 52
Sebuah Pengakuan
Al- I’tiroof
lirik : Abu Nawas, Baghdad

(Abu Nawas yang di Indonesia lebih dikenal cerita


lucunya sebenarnya ia juga seorang filusuf)

Ya Allaah, hambaMu ini

tidaklah layak memasuki sorga firdausMu

tidak juga mampu

menahan siksa api nerakaMU,

berilah hambaMu ini ampunan

hapuskanlah dosa-dosaku

sungguh hanya Engkaulah

Sang Maha Pengampun

Dosa-dosaku seperti butiran pasir di pantai

anugrahilah ampunanMu wahai yang Maha Agung

umurku berkurang setiap hari

sedang dosa-dosaku terus bertambah

adakah jalan selamat bagiku ?

Oase Islam 53
Ya Allah,

hambaMu yang penuh maksiat ini bersimpuh


menghadapMu

mengakui dosa-dosanya, memohon magfirahMu

hanya Engkaulah Sang Pemilik Ampunan

bila Engkau campakkan aku,

kepada siapa, dan

kemana aku mesti berharap selain dariMu

Drs. H. Fansuri, M.Pd


Oase Islam 54
Indahnya Nasehat

Kalau ada pertanyaan kenapa seorang suami gagal dalam


menasehati istrinya?, kenapa seorang ibu susah menasehati anaknya?,
kenapa seorang guru susah menasehati muridnya?, kenapa seorang
pimpinan sulit menasehati bawahannya?, jawabannya sederhana
Orang hanya bisa memberikan nasehat dengan mantap! kalau dia
termasuk orang yang cinta dinasehati oleh orang lain. Repotnya kita
ketika memberikan nasehat semangat, ketika memberikan saran
semangat, ketika memberikan koreksi semangat tetapi ketika giliran
kita dikoreksi justru kita tidak sanggup menerimanya. Oleh karena itu
kepada siapapun yang akan memberikan nasehat syarat utamanya
adalah kita harus menjadi orang yang terlatih untuk menerima nasehat,
terlatih untuk menerima kritik dan terlatih untuk menerima koreksi.
Sebelum kita sanggup untuk melatih diri kita, sulit sekali kita akan
memiliki nasehat yang memiliki kekuatan yang menggugah dan
merubah. Harusnya kita melihat saran, kritik dan nasehat dan koreksi
itu menjadi sebuah kebutuhan. Rahasia sukses dalam menerima
nasehat atau kritik yaitu :
1.Rindu kritik dan nasehat,
Kita harus memposisikan diri menjadi orang yang rindu
dikoreksi, rindu dinasehati, seperti rindunya kita melihat cermin agar
penampilan kita selalu bagus. Pemimpin sejati adalah pemimpin yang
selalu rindu dikoreksi oleh anggota atau bawahannya, seorang guru
yang senantiasa mengharapkan saran agar lebih baik dalam cara
mengajarnya tidak akan pernah menjadi hina jika ia meminta saran
atau kritik dari murid-muridnya, bahkan Khalifah Umar Bin Khatab
RA jauh lebih menghargai kritik dan koreksi dibandingkan pujian.
2.Cari dan tanya
Belajarlah bertanya kepada orang lain dan nikmati saran-saran
yang mereka lontarkan, milikilah teman yang mau jujur mengoreksi,

Oase Islam 55
tanya pula kepada istri, suami, anak-anak, karyawan dan lain-lain.
3. Menikmati kritik itu sebagai karunia Allah
karena seseorang tidak akan mati karena dikritik, maka oleh
karena itu jika di koreksi maka dengarkanlah, jangan sibuk membela
diri karena makin sibuk membela diri maka tidak akan mendapatkan
sesuatu.
Memang orang yang lemah,orang yang sombong , orang-orang
yang penuh kebencian itu tidak pernah tahan terhadap kritik, jika ada
yang mengkoreksi maka dirinya sibuk untuk membela diri, sibuk
untuk berpikir dan sibuk untuk membalas, ketahuilah bahwa orang
yang demikian itu tidak akan bisa maju.
Orang yang kokoh dan kuat itu bukan orang yang sibuk
memberikan alasan ketika dia dikritik, karena jika tidak hati-hati
alasan itu justru memperjelas kesalahan.Dari pada kita sibuk
menyerang orang lain dan membela diri, sebaik-baik jawaban atas
kritik dan koreksi adalah dengan memperbaiki diri.Orang lain sibuk
mencari kejelekan kita, tetapi kita justru sibuk memperbaiki kejelekan
kita.
Lalu bagaimana jika lalu kita dihina terus ? jangan risau , karena
semua orang yang sukses dan mulia itu pasti ada yang menghina, tidak
akan pernah didengki kecuali orang yang berprestasi, makanya jangan
takut ! kalau kita dihina justru kita harus sibuk memperbaiki diri.
4.Biasakanlah kita untuk menjadi orang yang berterima kasih
Kalau kita berubah,..... jangan pernah lupa untuk menyebut jasa
orang yang pernah merubah kita sehingga kesuksesan ini harus jadi
kebahagiaan dan kesuksesan bagi orang lain. Jadi sahabat-sahabat
sekalian, cita-cita kita nanti ciri khas seorang pemimpin negeri ini
adalah seorang pemimpin yang rindu di nasehati,jadi ketika
masyarakatnya melakukan koreksi justru pemimpin tersebut senang,
kelihatannya kita jangan pernah mau memiliki pemimpin dalam level
manapun yang tidak bisa dikoreksi, nanti dia akan menipu dirinya
sendiri, orang yang tidak bisa dikoreksi itu adalah orang yang

Oase Islam 56
sombong, merasa pintar sehingga menganggap rendah setiap nasehat.
Ciri pemimpin sejati adalah seorang pemimpin yang mencintai
nasehat. Jadi memang seharusnya kita harus sadar ,bahwa keuntungan
kita adalah ketika kita menerima nasehat dari orang lain dengan
lapang dada dan rasa syukur, Belajarlah berterima kasih kepada orang
yang mengoreksi, karena koreksi itu adalah bagian dari yang kita
minta kepada Allah seperti yang sering kita ucapkan dalam bacaan
shalat \" Ihdinashiraathal mustaqiim\" (tunjukilah kami jalan yang
lurus)[Q.S1 ; 6]
Dalam berkomentar atau melakukan kritik itu harus hati-hati ,
karena setiap kita mengkritik dan mengoreksi sesorang sebetulnya
yang keluar itu adalah diri kita.Nabi Muhammad SAW itu adalah
seorang penasehat, tetapi nasehatnya itu betul-betul bil hikmah,
semuanya penuh dengan kearifan dan kematangan.
Yang paling penting dari suatu nasehat, kritik dan koreksi itu adalah
niat yang mendasarinya. Kalau didasari niat ingin menjatuhkan
,koreksi itu hanya akan menjadi pisau atau panah beracun.Harusnya
nasehat kita itu dilandasi dengan rasa kasih sayang dan persaudaraan.
Dengan nasehat kita harus membantu yang lupa agar menjadi
ingat, membantu yang lalai agar menjadi semangat , yang tergelincir
menjadi bangkit kembali, yang berlumur dosa menjadi bertobat,
intinya kalau dilandasi niat yang baik akan melahirkan kebaikan juga.
Kalau niat sudah baik caranya juga harus benar, Ali Bin Abi
Thalib .RA mengatakan "kalau kita memberi nasehat tetapi di depan
umum itu sama dengan memaki-maki atau mempermalukan
seseorang" , maka resep selanjutnya kalau kita ingin memberikan
nasehat, nasehatilah dengan lemah lembut.
"Tiadalah kelembutan itu ada pada seseorang kecuali
memperindah". Rasullulah SAW memperbaiki peradaban yang begitu
keras dan berat justru dengan kelembutan ,kita butuh nasehat yang
tulus dari hati yang penuh kasih sayang dengan kata-kata yang terpilih
yang tidak melukai diiringi dengan sikap yang tidak menggurui, tidak

Oase Islam 57
mempermalukan, tidak memojokan sehingga orang berubah bukan
karena ditekan oleh kata-kata kita melainkan tersentuh oleh kata-kata
kita.
Sahabat-sahabat, marilah kita terus berlatih untuk menyayangi
orang lain karena itulah sumber yang utama agar nasehat kita menjadi
bijak dan penuh kemuliaan.Dan sebaik-baik nasehat adalah dengan
suri tauladan, hancurnya orang-orang yang sibuk memberi nasehat
adalah ketika apa yangdia katakan tidak sesuai dengan apa yang dia
lakukan.

Drs. H. Soemidjan, B.Sc

Oase Islam 58
BIODATA TIM PENYUSUN

1. Nama : Choirun Nisa


2. NIM : A1E307925
3. TTL : Pelaihari, 5 Februari 1989
4. Alamat : Jalan simpang desa pemuda KNPI
RT 3 RW 1, Pelaihari
1. Nama : Dewi Nur Utami Fithria
2. NIM : A1E307924
3. TTL : Garut, 6 Mei 1989
4. Alamat : Jalan G. Kencana No. 283 Alur,
Jorong, Tanah Laut

1. Nama : Megawati
2. NIM : A1E307938
3. TTL : Barabai, 28 Agustus 1989
4. Alamat : Jalan Perintis Kemerdekaan Gang
Veteran RT 08.

1. Nama : Mahfuzatul Husna


2. NIM : A1E307936
3. TTL : Barabai, 13 Agustus 1989
4. Alamat : Jalan Keramat Manjang Gg Swadaya RT
7 / RW 3 Barabai Barat
1. Nama : Asri Fatimah
2. NIM : A1E307950
3. TTL : Sleman, 11 Mei 1989
4. Alamat : Pianang, Desa Namun, Kecamatan Jaro,
Kabupaten Tabalong

1. Nama : Wahyu Setyo Agustina


2. NIM : A1E307920
3. TTL : Bojonegoro, 08 Juli 1988
4. Alamat : Desa Sungai Jelai, RT 6 RW 3,
Kecamatan
Tambang Ulang, Kabupaten Tanah Laut.

Oase Islam 59
1. Nama : Feny Noorjanah
2. NIM : A1E307949
3. TTL : Tanjung, 10 Maret 1987
4. Alamat : Tanjung Kabupaten Tabalong

1. Nama : Nina Maulidya


2. NIM : A1E307933
3. TTL : Barabai, 1 Oktober 1989
4. Alamat : Jl. Perintis Kemerdekaan No 17 RT 6
RW
3, Kecamatan Barabai, Kabupaten HST.

1. Nama : Miyandi Eko Anugrah


2. NIM : A1E307919
3. TTL : Banjarbaru, 17 September 1989
4. Alamat : Pondok Guru No 3, Gagas Permai,
Pelaihari, Kabupaten tanah Laut.

1. Nama : Arif Rahman Prasetyo


2. NIM : A1E307909
3. TTL : Binuang, 19 Juni 1990
4. Alamat: Komp. Subur Bestari B No. 4 RT.08
Handil Bakti, Kab. Barito Kuala
1. Nama : Drs. H. Fansuri, M.Pd
2. NIP : 19491225 197503 1 001
3. Jabatan : Pembina Asrama

1. Nama : Drs. H. Soemidjan, B.Sc


2. Jabatan : Ketua Asrama (Periode 2007-2010)

Oase Islam 60

You might also like