Professional Documents
Culture Documents
Kelompok I A
Mahasiswa S1 PGSD UNLAM Berasrama Banjarbaru
Created by:
Ono,Dede,Syarief,Ana,Amy,Afdah,Fathul,Nurul,Tifeh, &Yuli
Mariyana
Ku sadari…
Engkau pemilik semesta
Pujangga pemilik segala musim
Pemegang hatiku dan hatinya
Penguasa waktu dan milikku…
“Dengan menyebut Nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha penyayang”.
Segala Puji Syukur kehadiran Allah SWT Tuhan Semesta Alam, Dzat yang Maha Kaya
dan Agung, Shalawat Serta salam tak lupa kita haturkan keharibaan kita Nabi Muhammad SAW,
Nabi Akhir Zaman Penerang kegelapan Umat manusia.
Ilmu Agama adalah ilmu yang sangat tinggi derajadnya diantara ilmu-ilmu yang lainnya,
tanpa ilmu agama yang baik manusia tidak akan menjadi manusia yang baik. Dan menuntut ilmu
terutama ilmu agama merupakan kewajiban bagi tiap muslim laki-laki dan perempuan, sesuai
dengan hadist nabi yaitu :
“ Menuntut ilmu itu wajib bagi tiap-tiap muslim baik laki-laki ataupun perempuan “
Ilmu agama tidak hanya dapat kita peroleh dengan cara belajar dikelas atau pengajian
pada majelis-majelis tertentu akan tetapi bisa juga kita dapat melalui pembacaan kultum
misalnya setelah salat isya atau salat subuh.
Dalam rangka meningkatkan pemahaman kita terhadap ilmu agama maka kami dari S1
PGSD UNLAM Berasrama Banjarbaru membuat kumpulan terpilih dengan judul “Setetes
Embun Penyejuk Jiwa” yang berisi kumpulan kutipan kultum ( kuliah tujuh menit ) yang
terpilih dari mahasiswa S1 PGSD UNLAM Berasrama Banjarbaru, dengan tujuan agar pembaca
dapat menambah pengetahuannya tentang ilmu agama islam, bukan hanya tentang Fiqih dan
tauhid saja kami juga memuat mengenai Akhlak atau perilaku seseorang.
Harapan penyusun semoga kumpulan kultum ini bermanfaat bagi pembaca semua,
mudah-mudahan kultum ini dapat menjadi sumber pengetahuan, sehingga pembaca dapat
menambah ilmu yang sudah didapat.
1. Bapak Drs. H. Achmad Sofyan, MA selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
UNLAM Banjarmasin.
2. Ibu Drs. Hj. Aslamiah, M.MPd selaku Ketua Pengelola Program PGSD/PGTK FKIP
UNLAM
3. Bapak Drs. H. Fansuri,MPd selaku ketua UPP PGSD UNLAM Banjarbaru.
4. Bapak Drs.H.Soemidjan,B.Sc, selaku Kepala asrama S1 PGSD Banjarabaru.
5. Bapak Ustadz Sihabudin,Lc, selaku pembimbing mahasiswa S1 PGSD Berasrama
Banjarbaru
6. Orang tua yang telah banyak memberi motivasi baik moral maupun spiritual dan sumber
inspirasi bagi kami.
7. Teman-teman mahasiswa dan seluruh pihak yang telah mendukung.
Tidak lupa penyusun juga mohon maaf kepada semua pihak atas segala kesalahan selama
penyusun melakukan kegiatan ini. Penyusun juga menyadari dalam penulisan ini terdapat
kekurangan dan jauh sekali dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan segala
masukan dari semua pihak.
Atas segala kekurangan dalam penyusunan buku ini, maka penyusun memohon maaf
yang sebesar-besarnya. Akhirnya semoga buku ini dapat memberi manfaat.
Penyusun
Judul
Persembahan
Puisi
Kata Pengantar…………...………………………………………...…………............................3
Langit-Mu………………………………………………………….…...…................................10
Ibu …….………………………...……………………………………...….................................32
Indahnya Nasehat………………………………………………………………………………45
Biodata Penyusun…….………………………………………………...…................................48
[qs. Al-Maaidah: 7]
=Nurul Azizah=
“Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa: Kemudian Dia bersemayam
di atas ´arsy Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar
daripadanya dan apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepada-Nya. Dan Dia
bersama kamu di mama saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu
kerjakan.” [Al Hadiid 4]
Dia bisa melihat semut hitam yang berjalan di atas batu hitam di langit yang kelam.
Tak ada selembar daun pun yang jatuh ke bumi tanpa Allah melihatnya. Tidak pula daun kering
atau basah kecuali Allah melihatnya.
“Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya
kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada
sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir
biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan
tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)” [Al An’aam 59]
(Luqman berkata): “Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji
sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan
mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha
Mengetahui.” [Luqman 16]
Ini beda dengan manusia yang penglihatannya terbatas. Bahkan pada umur 70 tahun ke atas,
pandangan manusia rabun bahkan ada yang buta karena katarak atau penyakit mata lainnya.
Saat meleng atau pun tidur, manusia tidak dapat melihat. Sementara Allah selalu Melihat kapan
saja dan di mana saja.
“Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ghaib di langit dan bumi. Dan Allah Maha
Melihat apa yang kamu kerjakan.” [Al Hujuraat 18]
Subhanallah.
“…Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.” [Al Ikhlas 4]
Tidak ada satu pun yang menyerupai Allah karena Allah jauh berbeda dengan makhluknya
(Mukhollafatuhu lil hawaadits)
Cakrawala bertasbih…..
=Mariyana=
“ Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis – lapis. Kamu sekali – kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan
Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang – ulang, adakah kamu lihat sesuatu
yang tidak seimbang?. Kemudian pandanglah sekali lagi niscaya penglihatanmu akan kembali kepada dengan
tidak menemukan sesuatu cacat dan penglihatanmu itupun dalam keadaan payah”
(Al – Mulk:3 - 4)
Menurut Steven Weinberg, seorang pengarang buku The First Three Minutes bilang,
kalau adanya langit dan tata surya lainnya merupakan gejala alam saja. Padahal langit, bumi,
serta isinya itu salah satu bentuk kekuasaan Allah yang nyata.
Memang, tidak seorangpun yang dapat menyamai- Nya, Allah telah
menciptakan langit, bumi, serta isinya ini hanya dalam waktu enam
hari. Langit lebih diciptakan daripada bumi. Allah hanya
memerlukan waktu dua hari dalam pembuatan langit dan empat hari
untuk pembuatan bumi dan seluruh benda – benda di dalamnya
sehingga layak untuk dihuni oleh manusia.
Langit awalnya berupa gas dari uap air, tampak seperti asap
bila dilihat. Menurut tafsir Qur‟an karya Ahmad Sonhadji M,
sebelum Allah menciptakan langit dan bumi, Allah lebih dulu
menciptakan singgasana – Nya berada di atas air. Dan air itu digoncangkan-Nya sehingga
tercipta buih dan asap. Buih itu Allah jadikan menjadi Yabusah (Tanah kering), sedangkan
asapnya dijadikan langit.
Langit yang Allah ciptakan selama dua hari itu, dipisah – pisah menjadi tujuh lapis.
Menurut Ahmad Sonhadji M, para ahli tafsir mengatakan kalau lapisan tujuh langit itu terdiri
dari, gelombang yang berlapis – lapis untuk lapisan pertama, jenis batu marmar yang putih pada
langit kedua,jenis besi pada langit ke tiga, di langit ke empat dari jenis tembaga yang kuning,
jenis perak pada langit kelima, di langit ke enam jenis emas, dan langit ke tujuh dari batu
permata yakut yang merah. Tetapi kebenaran dari isi tujuh langit itu hanya Allah lah yang Maha
Mengetahui. Wallahua‟lambissawab
Nabi Yakub adalah putera Nabi Ishak dan cucu nabi Ibrahim. Ia juga dikenal dengan nama
Isra‟il, sehingga anak keturunannya disebut Bani Israil. Konon Nabi Yakub berteman dengan
Malaikat Maut.
Suatu hari Malaikat Maut datang mengunjungi Nabi Yakub. Melihat kedatangan
saudaranya itu, Nabi Yakub bertanya,”Wahai Malaikat Maut, engkau datang untuk mencabut
nyawaku atau hanya sekedar berkunjung?”
“Baiklah kalau begitu.” Kata Nabi Yakub. Dalam percakapan selanjutnya Nabi Yakub
bertanya kepada Malaikat Maut, “Bolehkah aku memohon satu permintaan kepadamu?”
“Jika sudah tiba waktunya nanti, ketika engkau telah diutus untuk mencabut nyawaku,
tolong berilah tanda kepadaku sebelumnya.” Kata Nabi Yakub.
Hari berganti hari, bulan berganti bulan, dan tahun pun berganti tahun. Malaikat Maut
tidak pernah datang lagi kepada Nabi Yakub.
Namun akhirnya hal yang ditunggu-tunggu oleh Nabi Yakub pun tiba, Malaikat Maut pun
datang menemui Nabi Yakub. Seperti biasa Nabi Yakub pun bertanya,”Apakah kedatanganmu
kesini akan memberikanku tanda?”
“Aku pun telah mengirim tanda kepadamu. Rambutmu yang dulu hitam kini telah
memutih. Tubuhmu yang dulu kekar dan kuat kini telah melemah. Dulu kamu berjalan dengan
Subhanallah, Maha Suci Allah. Mudah-mudahan kita semua diberi kesadaran dalam
menghadapi kesemuanya itu.
=Afdah=
Setitik Embun Penyejuk Jiwa Page 15
Adab- Adab Membaca Al- Qur’an
Setelah bermiswak dan berwudhu, hendaknya duduk di tempat yang sepi dengan
penuh hormat dan kerendahan sambil menghadap kiblat . kemudian menghadirkan
hati dan khusyu‟ kita membaca Al-Qur‟an dengan perasaan seperti kita sedang
mendengarkan bacaan Al-Qur‟an langsung dari Allah SWT. Jika kita mengerti
maknanya, sebaiknya kita membacanya dengan tadabbur dan tafakkur. Apabila
menemui ayat-ayat rahmat, hendaknya berdoa untuk mengharapkana ampunan dan
rahmat-Nya. Apabila kita menjumpai ayat -ayat adzab dan ancaman Allah SWT.,
hendaknya kita meminta perlindungan kepada-Nya, karena tidak ada penolong selain
Allah SWT. Apabila kita menemukan ayat tentan kebesaran dan kemuliaan Allah
SWT, maka ucapkanlah Subhanallah. Apabila kita tidak menangis ketika membaca
Al-Qur‟an, hendaknya kita berpura-pura menangis.
Alim ulama telah menulis, ada enam adab lahiriyah dan ada enam adab batiniyah
dalam membaca Al-Qur‟an.
Adab Lahiriyah
1. Membacanya dengan penuh rasa hormat, ada wudhu, dan duduk menghadap
kiblat.
2. Tidak membacanya terlalu cepat, tetapi dibaca dengan tajwid dan tartil.
3. Berusaha menangis, walaupun
terpaksa berpura-pura menangis.
4. Memenuhi hak ayat-ayat adzab
dan rahmat sebagaimana yang
telah diterangkan sebelumnya.
5. Jika dikhawatirkan akan
menimbulkan riya‟ atau
mengganggu orang lain, sebaiknya
membacanya dengan suara pelan.
Jika tidak, sebaiknya membacanya
dengan suara keras.
6. Bacalah dengan suara merdu,
karena banyak hadist yang
menerangkan supaya kita
membaca Al-Qur‟an dengan suara
yang merdu.
Masalah Penting
Menghafal beberapa ayat Al-Qur‟an untuk dapat menunaikan shalat hukumnya
fardhu „ain, sedangkan menghafal seluruh ayat Al-Qur‟an, hukumnya fardhu
kifayah. Jika tidak ada seorangpun yang hafizh Al-Qur‟an, maka seluruh kaum
Muslimin berdosa. Mulla Ali Qari rah. A meriwayatkan dari Az-Zarkasyi rah.a.,
bahwa ia berkata, “Jika dalam satu kampung atau kota tidak ada seorang pun
pendududknya yang membaca Al-Qur‟an, maka semua penduduk kampung itu
berdosa”.
=Dede Dewantara=
Firman Allah “Dan hendaklah kalian hanya beribadah kepada Allah dan jangan
menyekutukan-Nya dengan sesuatupun”
Ayat ini menegaskan kepada kita bahwa tauhid tidak akan sempurna kecuali dengan dua syarat,
yaitu :
Meniadakan segala sesuatu sesembahan bahwa tidak ada yang berhak untuk disembah
Menetapkan bahwa hanya Allah yang berhak untuk disembah
Allah berwasiat kepada Nabi Muhammad Shalallahu „alaih wasalam dan umat Islam di dalam
ayat yang berisi 10 hak yang harus ditunaikan seorang hamba baik kepada Allah, Islam, atau
sesama manusia.Katakanlah: “Marilah kubacakan apa yang telah diharamkan atas kamu oleh
Rabb-mu yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah terhadap
kedua orang tua, dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan,
Kami akan memberi rezeki kepadamu dan kepada mereka, dan janganlah kamu mendekati
perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun yang tersembunyi, dan
janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan
sesuatu (sebab) yang benar”. Demikian itu yang diperintahkan kepadamu supaya kamu
memahami(nya).” Al Qur‟an Surat Al An‟am : 151
mereka m
kekuatannya”
=Syarief Fauzan=
3. Pendapat Pertengahan
Sedangkan pendapat yang pertengahan adalah pendapat Imam Ahmad bin Hanbal. Beliau
mengharamkan seseorang menikah dengan wanita yang masih suka berzina dan belum bertaubat.
Kalaupun mereka menikah, maka nikahnya tidak syah.
Namun bila wanita itu sudah berhenti dari dosanya dan bertaubat, maka tidak ada larangan untuk
menikahinya. Dan bila mereka menikah, maka nikahnya syah secara syar`i.
Nampaknya pendapat ini agak menengah dan sesuai dengan asas prikemanusiaan. Karena
seseroang yang sudah bertaubat berhak untuk bisa hidup normal dan mendapatkan pasangan
yang baik.
(Lukman: 14)
=Fathul Jannah=
Setitik Embun Penyejuk Jiwa Page 29
Ayah, I Love You
kunci inggris.
tertulis;
MARAH dan CINTA tidak ada batasnya, pilihlah CINTA untuk mendapatkan hidup yang
indah…
Masalahnya dalam dunia ini, MANUSIA yang DIGUNAKAN dan BENDA yang DICINTAI…
Mulai saat ini, marilah lebih hati-hati mengingatkan diri kita bahwa: BENDA untuk
DIGUNAKAN dan MANUSIA yang mestinya DICINTAI.
Hidup ini sangat singkat, cintai orang-orang disekelilingmu, cintai orang-orang yang
mencintaimu.
Jika kamu mencintai anak-anakmu dan istrimu, JANGAN beli benda berharga yang kamu
khawatir akan rusak.
Jika tetap ingin membeli benda-benda tersebut, jangan marah jika anak-anakmu atau istrimu
merusaknya, karena anak-anakmu dan istrimu jauh lebih berharga dari apapun di dunia ini dan
tidak dapat digantikan oleh apapun!
=Rahmila Sari=
Setitik Embun Penyejuk Jiwa Page 32
Menjadi ibu merupakan mimpi-mimpi yang dilatih dengan kerinduan dan cinta. Seruak
itu adalah fithrah paling indah yang dikaruniakan Allah. Kecenderungan, rasa, kemuliaan !
Ibu…! Mulia cukup dengan telapak kaki perjuangan. Karena tak seorang pria pun, memiliki
kedudukan ini: surga di telapak kaki. Tak satu pria pun. Demi Allah, tak satu pria pun…!
Ibu..!
Panggilan yang begitu menggetarkan, membiruharu, menggemakan rasa terdalam di diri
setiap wanita. Selalu dan senantiasa, ada nuansa, cita, imaji, dan gairah setiap kali kata tiga huruf
plus dua titik dan tanda seru itu diteriakkan oleh sosok-sosok mungil yang menyambut
kehadiran.
Ibu..!
Ini kata tentang penegasan madrasah agung. Tempat anak-anak mempertanyakan semesta
dengan bahasa paling akrab, harapan paling memuncak, dan keingintahuan paling dalam.
Dermaga pengaduan paling luas saat mereka rasa teraniaya, belai paling menenteramkan saat
mereka gelisah, dan dekapan paling aman saat mereka takut. Ibu, perpustakaan paling lengkap,
kelas paling nyaman, lapangan paling lapang, tak pernah ia bisa digantikan oleh gedung-gedung
tak bernyawaI
Ibu..!
Panggilan yang meneguhkan status kemanusiaan. Dan kehormatan. Ibumu disebut tiga
kali di depan, baru ayah menyusul kemudian. Begitulah Rasulullah menegaskan. Ia juga pangilan
yang membawa makna perjuangan. Pegalnya membawa kandungan, susahnya posisi berbaring,
dan sakitnya melahirkan. Tapi juga senyum manis di saat berdarah-darah mendengar tangis sang
putera pecah.
Ibu..!
Mungkin memang tak sesederhana itu. Menjadi ibu yang hakiki, yang melahirkan
ataupun tidak, setelah ikhtiar paling gigih, doa tulus, dan tawakkal paling terpasrah, adalah
kemuliaan tanpa berkurang sepeserpun. Semuanya mulia. Ya, ibu, melodi harmoni yang
menggemakan jihad agungnya.
=Norlatifah=
Setitik Embun Penyejuk Jiwa Page 35
KUNCI PENGOKOH JIWA
1. SIAP
Senantiasa menyadari bahwa hidup di dunia ini hanya satu kali sehingga kita
Ikhtiar yang disertai niat yang sempurna itulah tugas kita, perkara apapun yang
terjadi kita serahkan sepenuhnya kepada Allah Yang Maha Tahu yang terbaik
bagi kita.
Ada baiknya kita harus sadar betul bahwa yang terbaik bagi kita menurut kita
belum tentu terbaik bagi kita menurut Allah, bahkan mungkin kita terkecoh oleh
Pengetahuan kita tentang diri kita atau tentang apapun amat terbatas sedangkan
menginginkan sesuatu, tetapi hati kita harus kita persiapkan untuk menghadapi
kenyataan yang tak sesuai dengan harapan kita. Karena mungkin itulah yang
2. RELA
Realitas yang terjadi yaa... inilah kenyataan dan episode hidup yang harus kita
jalani.
Emosional, sakit hati, dongkol, atau apapun yang membuat hati kita menjadi
kecewa dan sengsara harus segera kita tinggalkan karena dongkol begini, tidak
dongkol juga tetap begini. Lebih baik kita menikmati apa adanya.
Lubuk hati kita harus realistis menerima kenyataan yang ada, namun tubuh dan
pikiran kita harus tetap bekerja keras mengatasi dan menyelesaikan masalah ini.
mencari ayam, cakweh, kacang polong, kecap, seledri, bawang goreng dan sambal
agar bubur ayam yang kita peroleh dapat menjadi spesial sehingga tetap dapat
kita nikmati.
3. MUDAH
Meyakini bahwa hidup ini bagai siang dan malam yang pasti silih berganti. Tak
mungkin siang terus menerus dan tak mungkin juga malam terus menerus. Pasti
setiap kesenangan ada ujungnya begitupun masalah yang menimpa kita pasti ada
Ujian yang diberikan oleh Allah Yang Maha Adil pasti sudah diukur dengan sangat
cermat sehingga tak mungkin melampaui batas kemampuan kita, karena ia tak
Dengan pikiran buruk kita hanya semakin mempersulit dan menyengsarakan diri.
Tidak, kita tidak boleh menzhalimi diri kita sendiri. Pikiran kita harus tetap
mendramatisir masalah.
Anda dan saya harus berani menghadapi persoalan demi persoalan. Tak boleh lari
dari kenyataan, karena lari sama sekali tak menyelesaikan bahkan sebaliknya
hanya menambah permasalahan. Semua harus tegar kuhadapi dengan baik, kita
Harusnya segala sesuatu itu ada akhirnya. Begitu pun persoalan yang kita hadapi,
seberat apapun seperti yang dijanjikan Allah “Fa innama‟al usri yusran, inna ma‟al
usri yusran” dan sesungguhnya bersama kesulitan itu pasti ada kemudahan,
bersama kesulitan itu pasti ada kemudahan. Janji yang tak pernah mungkin
dipungkiri oleh Allah. Karena itu kita tak boleh mempersulit diri.
Ini pasti ada hikmah. Sepahit apapun pasti ada kebaikan yang terkandung di
Lebih baik kita renungkan kenapa Allah menakdirkan semua ini menimpa kita. Bisa
jadi sebagai peringatan atas dosa-dosa kita, kelalaian kita, atau mungkin saat
Alangkah baiknya kita mungkin harus berfikir keras untuk menemukan kesalahan
Itibar dari setiap kejadian adalah cermin pribadi kita. Kita tak boleh gentar
dengan kekurangan dan kesalahan yang terjadi. Yang penting kini kita bertekad
sekuat tenaga untuk memperbaikinya. Allah Maha Pengampun dan Maha Penerima
Taubat.
5. AHAD
Anda dan saya harus yakin bahwa walaupun bergabung seluruh manusia dan jin
Hati kita harus bulat total dan yakin dengan seyakin-yakinnya bahwa hanya
Allah-lah satu-satunya yang dapat menolong memberi jalan keluar terbaik dari
setiap urusan.
Allah Mahakuasa atas segala-galanya karena itu tiada yang mustahil bila Dia
menghendaki. Dialah pemilik dan penguasa segala sesuatu, sehingga tiada yang
Nya dengan mengamalkan apapun yang disukainya dan melepaskan hati ini dari
ketergantungan selain-Nya, karena selain Dia hanyalah sekedar mahluk yang tak
Sebuah lonceng kecil dikaitkan pada tali di leher kuda yang lebih kecil. Bunyi lonceng
memberitahu kuda buta dimana dia berada sehingga bisa mengikutinya. Tak hanya itu. Si kuda
yang lebih kecil selalu memperhatikan temannya yang buta, dan si kuda buta akan
mendengarkan bunyi bel, dan lalu perlahan berjalan ke tempat temannya karena percaya dengan
tuntunannya.
Ketika pulang ke kandang di sore hari, kuda dengan lonceng sesekali berhenti sambil
menoleh ke belakang, memastikan temannya yang buta tidak tertinggal jauh untuk mendengar
bunyi loncengnya.
Sama seperti pemilik kuda ini, Tuhan tidak meninggalkan kita karena kita tidak sempurna
atau karena kita punya masalah atau punya kesulitan. Dia menjaga kita dan bahkan
mendatangkan orang lain ke dalam hidup kita untuk membantu kita di saat susah.
Kadang, kita adalah kuda buta yang dituntun bunyi lonceng kecil dari orang yang dikirim
Tuhan ke dalam hidup kita. Kali lainnya, kita adalah “kuda yang menuntun”, membantu orang
lain untuk menemukan jalannya.
Oleh sebab itu kepada Akhi wa Ukhti jangan sekali-kali kalian putuskan tali silaturahmi
terutama sahabat karena mereka orang yang dekat dengan kita setelah keluarga.
Engkaulah,
Engkaulah,
Engkaulah,
Engkaulah,
Engkaulah,
Pembina Asrama
Kalau ada pertanyaan kenapa seorang suami gagal dalam menasehati istrinya ?, kenapa
seorang ibu susah menasehati anaknya ?, kenapa seorang guru susah menasehati muridnya ?,
kenapa seorang pimpinan sulit menasehati bawahannya ? , jawabannya sederhana Orang hanya
bisa memberikan nasehat dengan mantap ! kalau dia termasuk orang yang cinta dinasehati oleh
oranglain
Repotnya kita ketika memberikan nasehat semangat, ketika memberikan saran semangat, ketika
memberikan koreksi semangat tetapi ketika giliran kita dikoreksi justru kita tidak sanggup
menerimanya. Oleh karena itu kepada siapapun yang akan memberikan nasehat syarat utamanya
adalah kita harus menjadi orang yang terlatih untuk menerima nasehat, terlatih untuk menerima
kritik dan terlatih untuk menerima koreksi.Sebelum kita sanggup untuk melatih diri kita, sulit
sekali kita akan memiliki nasehat yang memiliki kekuatan yang menggugah dan
merubah.Harusnya kita melihat saran, kritik dan nasehat dan koreksi itu menjadi sebuah
kebutuhan..
Rahasia sukses dalam menerima nasehat atau kritik yaitu :
1.Rindu kritik dan nasehat, Kita harus memposisikan diri menjadi orang yang rindu dikoreksi,
rindu dinasehati, seperti rindunya kita melihat cermin agar penampilan kita selalu
bagus.Pemimpin sejati adalah pemimpin yang selalu rindu dikoreksi oleh anggota atau
bawahannya, seorang guru yang senantiasa mengharapkan saran agar lebih baik dalam cara
mengajarnya tidak akan pernah menjadi hina jika ia meminta saran atau kritik dari murid-
muridnya, bahkan Khalifah Umar Bin Khatab RA jauh lebih menghargai kritik dan koreksi
dibandingkan pujian.
2.Cari dan tanya,Belajarlah bertanya kepada orang lain dan nikmati saran-saran yang mereka
lontarkan, milikilah teman yang mau jujur mengoreksi, tanya pula kepada istri, suami, anak-
anak, karyawan dan lain-lain.
3.Rahasia kita agar sukses ketika menerima kritik adalah nikmati kritik itu sebagai
karunia Allah ; karena seseorang tidak akan mati karena dikritik, maka oleh karena itu jika di
koreksi maka dengarkanlah, jangan sibuk membela diri karena makin sibuk membela diri maka
tidak akan mendapatkan sesuatu.
Memang orang yang lemah,orang yang sombong , orang-orang yang penuh kebencian itu tidak
(2007-2010)
1. Nama : Afdah
NIM : A1E307903
Tempat/tanggal Lahir : Marabahan, 5 September 1987
Alamat : Jln. Panglima Wangkang No.31 Marabahan.
4. Nama : Mariyana
NIM : A1E307902
Tempat/tanggal Lahir : Marabahan, 25 Mei 1989
Alamat : Jln. Pahlawan RT.18, Marabahan
A.Fillah, Salim. 2006. Agar Bidadari Cemburu Padamu. Yogyakarta: Pro-U Media
http://media-Islam-or.id/2010/05/04/allah-maha-melihat-bashor/
http://phyta.dagdigdug.com
http://deltapapa.wordpress.com
http:// kumpulan-kultum.islam.spot.com
http://kultum.aagym.co.id
http://mutiara-hati.wordpress.com
2004.Muslimah.Jakarta: