Professional Documents
Culture Documents
Jika sebuah saklar thiristor dihubungkan antara sumber arus bolak-balik dan beban,
maka daya yang mengalir dapat diatur oleh variasi nilai rms tegangan yang diberikan pada
beban; jenis rangkaian daya ini dikenal sebagai pengaturan tegangan bolak-balik. Umumnya
pengaturan tegangan bolak-balik ini banyak digunakan pada pemanas industri, pengatur
cahaya, pengatur kecepatan motor induksi 3 fasa. Untuk pemindahan daya ada dua jenis
pengatur yang digunakan :
1. Pengaturan on – off.
Prinsip pengaturan on-off dapat dijelaskan dengan pengaturan gelombang penuh satu
fasa seprti pada gambar 1a. Saklar tiristor menghubungkan sumber AC ke beban untuk
waktu tn ; biasanya terdiri dari beberapa siklus. Tiristor akan mulai hidup pada persilangan
tegangan nol dari tegangan masukan. Pulsa gerbang untuk tiristor T1 dan T2 serta bentuk
gelombang tegangan masukan dan keluaran diperlihatkan pada gambar 1b.
Pengaturan jenis ini digunakan pada pemakaian yang mempunyai inersia tinggi dan
pemanasan tinggi seperti pemanasan industri dan pengatur kecepatan putar motor.
1
1
n 2π 2
Vo = ∫ 2V sin ωtd (ωt )
2 2
2π ( n + m) 0
s
n
=Vs =Vs k
m +n
Prinsip pengaturan fasa dapat dijelaskan dengan bantuan gambar 2a. Daya yang
mengalir ke beban diatur oleh penundaan sudut penyulutan tiristor T1. Gambar 2b
memperlihatkan pulsa gerbang tiristor T1 dan bentuk tegangan masukan dan keluaran.
Adanya dioda D1 adalah untuk membatasi jangkah pengaturan dan tegangan efektif (rms)
keluaran hanya dapat bervariasi antara 70,7 hingga 100%. Tegangan keluaran dan arus
masukan adalah simetris dan mengandung komponen searah (DC). Rangkaian ini adalah
pengaturan setengah gelombang satu fasa dan hanya cocok untuk beban resistif daya rendah,
pemanasan dan pencahayaan. Karena aliran daya diatur selama setengah siklus positif dari
tegangan masukan, maka jenis ini dikenal sebagai pengaturan satu arah.
Jika vs = Vm sin ω t = 2Vs sin ω t adalah tegangan masukan dan sudut tunda
penyulutan tiristor T1 adalah ω t = α , tegangan rms keluaran ditentukan dari
1
1 π 2π 2
ωtd (ωt ) + ∫π 2V sin ωtd (ωt )
∫α
Vo = 2V 2 sin 2 2 2
2π
1
2V 2 π 2π 2
= ∫ (1 −cos 2ωt )d (ωt ) + ∫ (1 −cos 2ωt )d (ωt )
4π α π
1
1 sin 2α 2
=V s 2π −α +
2π 2
2
1 π
2V sin ωtd (ωt )
2π
Vdc = ∫ 2V sin ωtd (ωt ) + ∫
2π α π
2Vs
= ( cos α −1)
2π
Jika 0 < α < π , maka tegangan keluaran : Vs < Vo < Vs 2 dan tegangan dc :
0 < Vdc < − 2 V s π
3. Pengaturan dua arah (gelombang penuh) satu fasa dengan beban resistif.
Masalah arus masukan dc dapat dicegah oleh penggunaan pengatur dua arah
(gelombang penuh), dan pengaturan gelombang penuh satu fasa diperlihatkan pada gambar
3a. Selama setengah siklus positif tegangan masukan, aliran daya diatur oleh variasi sudut
tunda tiristor T1, dan tiristor T2 mengatur liran daya selama setengah siklus negatif dari
tegangan masukan. Pulsa penyulutan T1 dan T2 dibuat terpisah 180o. Bentuk gelombang
untuk tegangan masukan, tegangan keluaran dan sinyal penggerbangan untuk T1 dan T2
diperlihatakan pada gambar 3b.
Jika vs = 2Vs sin ω t adalah tegangan masukan, dan sudut tunda tiristor T1 dan T2
sama (α 1 = α 2 = α ), tegangan rms keluaran dapat ditentukan dari
1
2 π 2
Vo = ∫ 2V s2 sin 2
ωtd (ωt )
2π 0
1
4V s2 π 2
= ∫ (1 − cos 2ωt )d (ωt )
4π
0
1
1 sin 2α 2
= V s π − α +
π 2
3
5. Pengaturan satu fasa dengan beban induktif.
4
Jika vs = 2Vs sin ω t adalah tegangan masukan, dan sudut tunda tiristor T1 adalah
α , arus tiristor i1 dapat ditentukan dari
di1
L + Ri1 = 2Vs sin ωt
dt
2Vs
i1 = sin (ωt −θ ) + A1e −( R L ) t
Z
[ ]
1
dengan impedansi beban Z = R 2 + ( ω L ) 2 2 dan sudut fasa beban θ = tan −1 (ωL R )
2Vs
A1 = − sin (α −θ ) e ( R L )( α ω )
Z
substitusikan A1 ke persamaan i1
i1 =
2Vs
Z
[
sin (ωt − θ ) − sin (α − θ ) e ( R L ) ( ( α ω ) −t ) ]
Sudut β yaitu sudut ketika arus i1 mencapai nol dan tiristor mulai padam (off), dapat
ditentukan dari kondisi i1(ω t = β ) = 0 dan diperoleh hubungan
sin ( β − θ ) = sin (α − θ ) e ( R L )( α −β ) ω
1
2 β 2
Vo = ∫α 2V sin ωtd (ωt )
2 2
2π
s
1
4V 2 β 2
= s ∫α (1 − cos 2ωt )d (ωt )
4π
1
1 sin 2α sin 2 β 2
= V s β −α + −
π 2 2
5
Arus rms tiristor dapat ditentukan dengan
1
1 β 2 2
IR = ∫ i1 d (ωt )
2π α
1
=
Vs 1 β
Z π ∫ {sin (ωt −θ) −sin (α −θ)e ( R L ) ( (α ω) −t )
} d (ωt )
2 2
α
dan arus ms keluaran dapat ditentukan oleh kombinasi dari setiap arus tiristor
I o = ( I R2 + I R2 )
12
= 2I R
v AN = 2Vs sin ωt
2π
v BN = 2Vs sin ωt −
3
4π
vCN = 2Vs sin ωt −
3
π
v AB = 6Vs sin ωt +
6
π
v BC = 6Vs sin ωt −
2
7π
vCA = 6Vs sin ωt −
6
Bentuk gelombang tegangan masukan, sudut menghantar tiristor, dan tegangan fasa
keluaran diperlihatkan pada gambar 7 (a) untuk α = 60o dan (b) α = 120o. Untuk 0 ≤ α <
60o secara serentak sebelum T1 tersulut, dua tiristor menghantar. Ketika T1 disulut, tiga
tiristor menghantar. Sebuah tiristor padam ketika arus membalik.
6
Gambar 6. Pengaturan gelombang penuh tiga fasa
Untuk 60o ≤ α < 90o, hanya ada dua tiristor menghantar pada setiap saat. Untuk 90o
≤ α < 150o , meskipun dua tiristor yang menghantar, ini adalah perioda ketika tidak ada
tiristor on. Untuk ≥ 150o adalah bukan perioda untuk dua tiristor menghantar dan tegangan
keluaran menjadi nol pada α =150o. Jadi jangkah sudut tunda adalah 0 ≤ α ≤ 150o.
Tegangan rms keluaran untuk beban hubungan bintang dapat ditentukan sebagai
berikut :
12
1 2π 2
Vo = ∫ v an d (ωt )
2π 0
2 π 3 sin 2 ωt π 2 +α sin ωt
2
2π 3 sin
2
ωt
= 6Vs ∫α d (ωt ) + ∫ d (ωt ) + ∫ d (ωt )
2π 3 4 3
π 4 π 3 +α
12
π 2 +α sin 2 ωt π sin 2 ωt
+∫ d (ωt ) + ∫ d (ωt )
π 2 4 2π 3 3
12
1 π α sin 2α
= 6Vs − +
π 6 4 8
12
2 5π 6−π 3+α sin 2 ωt 5π 6 −π 3+α sin
2
ωt
Vo = 6Vs ∫ d (ωt ) + ∫ d (ωt )
2π 4 4
π −π +α π −π +α
2 3 2 3
12
1 π 3 sin 2α 3 cos 2α
= 6V s + +
π 12
16 16
7
1 2
2 π sin 2 ωt π sin 2 ωt
Vo = 6V s ∫π 2 −π 3+α d (ωt ) + ∫ d (ωt )
2π 4 4
π 2 −π 3+α
12
1 5π α sin 2α 3 cos 2α
= 6V s − + +
π 24
4 16 16