You are on page 1of 7

Hakikat manusia menurut Islam

Berbicara tentang manusia maka yang tergambar dalam fikiran adalah

berbagai macam perspektif, ada yang mengatakan manusia adalah hewan rasional

(animal rasional) dan pendapat ini dinyakini oleh para filosof. Sedangkan yang lain

menilai manusia sebagai animal simbolik adalah pernyatakan tersebut dikarenakan

manusia mengkomunikasikan bahasa melalui simbol-simbol dan manusia

menafsirkan simbol-simbol tersebut. Ada yang lain menilai tentang manusia adalah

sebagai homo feber dimana manusia adalah hewan yang melakukan pekerjaan dan

dapat gila terhadap kerja.Dan bagaimanakah hakikat manusia menurut islam?Insya

Allah kami akan membahas masalah tersebut.

Bab III

Pembahasan

A)Siapa sebenarnya manusia itu?

Manusia secara bahasa disebut juga insan yang dalam bahasa arabnya, yang

berasal dari kata nasiya yang berarti lupa dan jika dilihat dari kata dasar al-uns yang

berarti jinak. Kata insan dipakai untuk menyebut manusia, karena manusia memiliki

sifat lupa dan jinak artinya manusia selalu menyesuaikan diri dengan keadaan yang

baru disekitarnya. Manusia cara keberadaannya yang sekaligus membedakannya

secara nyata dengan mahluk yang lain. Seperti dalam kenyataan mahluk yang

berjalan diatas dua kaki, kemampuan berfikir dan berfikir tersebut yang menentukan

manusia hakekat manusia. Manusia juga memiliki karya yang dihasilkan sehingga

berbeda dengan mahluk yang lain. Manusia dalam memiliki karya dapat dilihat dalam

seting sejarah dan seting psikologis situasi emosional an intelektual yang


melatarbelakangi karyanya. Dari karya yang dibuat manusia tersebut menjadikan ia

sebagai mahluk yang menciptakan sejarah. Manusia juga dapat dilihat dari sisi dalam

pendekatan teologis, dalam pandangan ini melengkapi dari pandangan yang

sesudahnya dengan melengkapi sisi trasendensi dikarenakan pemahaman lebih

bersifat fundamental. Pengetahuan pencipta tentang ciptaannya jauh lebih lengkap

dari pada pengetahuan ciptaan tentang dirinya.

Dan sebagaimana yang telah Allah jelaskan bahwa manusia adalah makhluk

ciptaan-Nya yang paling mulia di antara makhluk yang lain.

Berbicara tentang manusia maka yang tergambar dalam fikiran adalah

berbagai macam perfektif, ada yang mengatakan masnusia adalah hewan rasional

(animal rasional) dan pendapat ini dinyakini oleh para filosof. Sedangkan yang lain

menilai manusia sebagai animal simbolik adalah pernyatakan tersebut dikarenakan

manusia mengkomunikasikan bahasa melalui simbol-simbol dan manusia

menafsirkan simbol-simbol tersebut. Ada yang lain menilai tentang manusia adalah

sebagai homo feber dimana manusia adalah hewan yang melakukan pekerjaan dan

dapat gila terhadap kerja. Manusia memang sebagai mahluk yang aneh dikarenakan

disatu pihak ia merupakan “mahluk alami”, seperti binatang ia memerlukan alam

untuk hidup. Dipihak lain ia berhadapan dengan alam sebagai sesuatu yang asing ia

harus menyesuaikan alam sesuai dengan kebutuh-kebutuhannya. Manusia dapat

disebut sebagai homo sapiens, manusia arif memiliki akal budi dan mengungguli

mahluk yang lain. Manusai juga dikatakan sebagai homo faber hal tersebut

dikarenakan manusia tukang yang menggunakan alat-alat dan menciptakannya. Salah


satu bagian yang lain manusia juga disebut sebagai homo ludens (mahluk yang

senang bermain).

Masalah manusia adalah terpenting dari semua masalah. Peradaban hari ini

didasarkan atas humanisme, martabat manusia serta pemujaan terhadap manusia. Ada

pendapat bahwa agama telah menghancurkan kepribadian manusia serta telah

memaksa mengorbankan dirinya demi tuhan. Agama telah memaksa ketika

berhadapan dengan kehendak Tuhan maka manusia tidak berkuasa.

Manusia menurut Paulo Freire mnusia merupakan satu-satunya mahluk

yang memiliki hubungan dengan dunia. Manusia berbeda dari hewan yang tidak

memiliki sejarah, dan hidup dalam masa kini yang kekal, yang mempunyai kontak

tidak kritis dengan dunia, yang hanya berada dalam dunia.

Itulah berbagai jawaban ketika ditanya siapa manusia itu sebenarnya.

Banyak jawaban berbeda yang akan kita dapatkan.Dan terkadang bisa jadi antara

pendapat satu dengan yang lain saling bertentangan.Ada yang mengatakan bahwa

manusia dengan kekuatannya sendiri dapat melakukab segalanya.Namun di sisi lain

ada juga yang berpendapat bahwa manusia hanya mengikuti takdir yang berlaku pada

dirinya.Kedua pendapat yang bertentangan itu akan membingungkan jika tidak kita

hadapi dengan bijak.

Menurut Islam,manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang paling mulia di

antara makhluk ciptaan-Nya yang lain yang dipercaya untuk menjadi khalifah di

muka bumi.Dengan segala usaha,kerja keras,dan do’a manusia dapat menemukan

jalan kehidupannya sendiri,kecuali pada beberapa ketetapan yang tak bisa

diubah(rezeki,mati,jodoh).
Sebagaimana firman Allah dalam Surat Ar’ad ayat 11

“…Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum

sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.Dan apabila Allah

menghendaki keburukan terhadap suatu kaum,maka tak ada yang dapat

menolaknya dan tidak ada pelindung mereka selain Dia.”

B)Tujuan manusia diciptakan

Untuk apakah manusia diciptakan Tuhan di dunia ini ?

Menurut Al-Qur’an Tuhan berfirman :

Adz-Dzaariyaat (51 ayat 56) :

“dan tidak aku jadikan jin dan manusia kecuali hanya untuk beribadah

kepada-Ku.”

Awal ibadah ialah tafakur dan berdiam diri, selain untuk mengingat

Alloh.. Sebenarnya bertafakur satu jam lamanya adalah lebih baik dari

pada beribadah selama satu tahun

Sebaik-baiknya Ibadah adalah bertafakur tentang Alloh dan kekuasaan-

Nya. Tafakur merupakan kunci untuk membuka pintu Ma’rifat dan

mempelajari Rohani yang tersembunyi.

Arti ibadah :

Ketahuilah bahwa bebas dari kesibukan lain demi tenggelamnya dalam

ibadah dapat terjadi bila memiliki waktu yang luang dan hati yang

masih kosong . dan ini merupakan salah satu hal amat penting dalam

ibadah, yang tampa hal ini kehadiran hati tidak mungkin terjadi, dan

ibadah yang dilakukan tampa kehadiran hati tidak ada nilainya.


Yang membuat hati hadir itu ada dua. Yang pertama adalah memiliki

waktu yang luang dan hati yang masih belum disibukan oleh apapun.

Sedangkan yang ke dua adalah membuat hati memahami penting ibadah,

yang dimaksud waktu luang’ adalah kita harus menyisihkan waktu kita

khusus untuk Ibadah di mana kita harus mencurahkan diri semata-mata

untuk ibadah tanpa di ganggu pemikiran atau kesibukan lain.

Berikut ini kami mencoba menjelaskan pokok persoalan ini.

Orang yang saleh tentu akan memperhatikan waktu waktu ibadahnya dalam

keadaan apapun. Tentu saja dia akan memperhatikan waktu-waktu shalat,

yang merupakan tindakan ibadah yang penting, dan melaksanakannya,

dengan sebaik-baiknya, tidak memikirkan pekerjaan lain selama waktu-

waktu itu.

Dan bila beribadah, itu dilakukan dengan tak bersungguh-sungguh atau

asal-asalan saja, karena menganggap ibadah sebagai menghalangi apa

yang dibayangkannya sebagai tugas penting.

Namun ibadah semacam itu bukan saja tidak memiliki kecemerlangan

spiritual, namun juga patut mendapat murka Alloh, dan orang seperti

itu adalah orang yang meremehkan shalat dan mengabaikannya.

Aku berlindung kapada Alloh dari meremehkan Shalat dan dari tidak

memberikan makna yang sepatutnya kepada shalat.

C)Untuk siapa manusia hidup?

Ada caranya untuk mengabdi dan beribadah kepada tuhan yang benar,

beribadah kepada tuhan dapat dibagi dalam tiga tahap :


Tahap I. Bekerjalah untukku.

Engkau harus mengerti bahwa pekerjaan apapun yang kau lakukan di dunia

ini hal itu telah terkait dengan tuhan (Alloh) karena Dia adalah

penguasa tertinggi di Dunia.

Al-Insaan (76 Ayat 30 ):

“Dan tiadalah kamu berkehendak kecuali yang di kendaki Alloh.

Sesungguhnya Alloh adalah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.”

Tahap II. Semata-mata demi aku.

Apapun yang kau kerjakan tidak kau lakukan untuk kebaikan untuk dirimu

sendiri. Siapakah engkau sebenarnya ?

Tuhan berkata : “Akulah yang bersinar dalam dirimu” kata Aku ini

timbul dari yang Esa, dari ROH itu sendiri.

“Apapun yang kau lakukan, lakukanlah bagi kepuasan-Ku, demi Aku.

Kerjakanlah semua atas nama-KU.

Bertindaklah sebagai alat-Ku, sadarlah bahwa aemua yang kau lakukan

hanyalah demi Aku. Disini kata “Milik-Ku atau “Aku” menunjukan ROH,

bukan badan Jasmani.

Tahap III. Berbaktilah Hanya Kepada-Ku

Engkau harus mengerti petunjuk ini.Bakti adalah pernyataan taqwa.Emosi yang

dinamakan taqwa memancar dari ROH.Taqwa yang sebenarnya berarti bakti, adalah

sebutan untuk ROH.

Prinsip taqwa yang memancar dari lubuk hati ini harus menjiwai setiap perbuatan,

perkataan dan pikiran.Hal ini akan terjadi bila engkau beranggapan bahwa segala
sesuatu yang kau lakukan, katakana dan pikirkan, hanya kau perbuat untuk

menyenangkan Tuhan saja. Tidur, makan dan berbagai kegiatan dalam kehidupan

sahari-hari kau lakukan karena cinta kepada Aku dan Aku timbul dari ROH.

Al-An’aam (6 ayat 162)

Katakanlah, “Sesungguhnya Shalatku, ibadahku, hidup dan matiku

(hanyalah) untuk Alloh, Tuhan semesta alam”.

Jadi,seluruh kehidupan kita ini sebenarnya hanyalah untuk Allah. Ibadah,

kerja,belajar,shalat,mati,dan semuanya hanyalah untuk Allah.Dan semua itu memang

milik Allah semata.

D)TUGAS MANUSIA DI BUMI

Manusia dipercaya Allah untuk menjadi khalifah dimuka bumi ini.Allah.Dia

pernah memberi amanat kepada bumi tapi bumi tak sanggup untuk

memikulnya,begitu juga dengan gunung.Dan akhirnya manusialah yang dipercaya

unutuk mengemban amanat itu.

Sebagai wakil Allah di bumi ini,manusia salah satu tugas manusia adalah

untuk menjaga keseimbangan kehidupan di bumi ini.Serta menjalin hubungan dengan

Allah,dengan sesama manusia,dan dengan lingkungan kehidupannya.

You might also like