Professional Documents
Culture Documents
http://arimatematika.blogspot.com/
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN
SKRIPSI
Oleh:
ASTRI WAHYUNI
NPM: 076410145
PEKANBARU
2010
Download Lengkap di :
http://arimatematika.blogspot.com/
A. JUDUL: Penerapan Pembelajaran Kooperatif dengan Strategi Index Card Math (ICM)
untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas XI IPA SMA YLPI
PEKANBARU.
pemerintah pada era reformasi ini. Pembaruan demi pembaruan selalu diupayakan
para pendiri Republik Imdonesia yang dituangkan dalam pembukaan UUD 1945
(Suyanto, 2000).
Menurut Dinn Wahyudin, dkk (2006:217) pendidikan adalah usaha sadar untuk
bagi perannnya di masa mendatang. Jadi pendidikan dapat diartikan suatu media yang
perkembangan potensi dan kemampuan anak didik, agar bermanfaat bagi kepentingan
melalui proses belajar mengajar pada dasarnya merupakan inti dari pendidikan secara
keseluruhan, dimana guru sebagai pemegang peranan utamanya. Guru sebagai seorang
pendidik yang terlibat langsung dalam proses belajar mengajar bertugas menciptakan
kondisi belajar yang dapat membuat siswa belajar dengan optimal untuk mendapatkan
prestasi belajar yang memuaskan. Oleh karena itu, seorang guru harus mengupayakan
Download Lengkap di :
http://arimatematika.blogspot.com/
agar siswa aktif dalam proses belajar dengan cara menggunakan strategi pembelajaran
Masalah pendidikan merupakan masalah yang sangat menarik untuk dibahas, hal
ini disebabkan oleh suatu kesadaran bahwa melalui pendidikan manusia dapat
menggali segenap potensi yang dibawa sejak lahir. Untuk itu pemerintah dan
masyarakat telah melakukan berbagai usaha untuk mencapainya, salah satu bentuk
usaha yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat adalah dengan memberikan
pendidikan formal dan nonformal. Khususnya pada pendidikan fomal itu sendiri
terdapat berbagai macam bidang studi diantaranya adalah bidang studi matematika.
Tujuan pendidikan mencakup tiga domain atau ranah, yaitu ranah kognitif, afektif
dan psikomotor. Ranah kognitif merupakan tujuan pendidikan yang mengarah kepada
keterampilan-kerampilan.
Matematika merupakan salah satu ilmu yang mempunyai peranan penting dalam
bahwa matematika perlu untuk dipelajari, dikuasai serta dikembangkan. Hal ini sesuai
Download Lengkap di :
http://arimatematika.blogspot.com/
dengan tujuan pembelajaran matematika yang termuat dalam Kurikulum Tingkat
keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau logaritma secara luwes,
akurat, efisien, dan tepat dalam memecahkan masalah, (2) Menggunakan penalaran
pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi,
Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram atau media lain untuk
memperjelas keadaan atau masalah, dan (5) Memiliki sikap menghargai kegunaan
matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu dan minat dalam
mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah
(Depdiknas, 2006:2).
dimana antara pengajar dan pembelajar terjadi komunikasi yang baik. Pengajar dapat
menyampaikan materi secara optimal dan pembelajar dapat menerima materi yang
interaksi yang disengaja, ada istilah interaksi edukatif. Interaksi edukatif adalah
interaksi yang berlangsung dalam suatu ikatan untuk tujuan pendidikan dan
pengajaran. Oleh karena itu, interaksi edeukatif perlu dibedakan dari bentuk interaksi
yang lain. Dalam arrti yang lebih spesifik pada bidang pengajaran, dikenal adanya
istilah interaksi belajar mengajar. Dengan kata lain, apa yang dinamakan interaksi
mengajar mengandung suatu arti adanya interaksi dari tenaga pengajar yang
melaksanakan tugas mengajar di satu pihak, dengan warga belajar (siswa, anak
Download Lengkap di :
http://arimatematika.blogspot.com/
didik/subjek belajar) yang sedang melaksanakan kegiatan belajar, diharapkan
merupakan proses motivasi. Maksudnya, bagaimana dalam proses interaksi itu pihak
didik/warga belajar, agar dapat melakukan kegiatan belajar secara optimal (Sardiman,
2010:1).
Matematika merupaka saah satu materi ajar yang berkaitan dengan mempelajari
ide-ide atau konsep yang bersifat abstrak. Hal ini membuat peserta didik beranggapan
bahwa matematika merupakan materi ajar yang sulit. Pada kenyataannya banyak
peserta didik juga kurang berminat terhadap matematika. Hal ini akan berdampak
pemahaman konsep dalam matematika, penanaman konsep yang benar juga sangat
diperlukan dalam kegiatan pembelajaran matematika. Jika konsep dasar yang diterima
peserta didik salah maka sukar memperbaiki kembali terutama jika sudah diterapkan
diarahkan pada kegiatan-kegiatan yang menorong siswa secara aktif, baik fisik,
mental, maupun sosial. Ada banyak faktor yang akan menghambat penciptaan suasana
pembelajaran tersebut. Faktor penghambat bisa datang dari guru itu sendiri yang
menjenuhkan. Hal ini akan membuat peserta didik merasa bosan dalam kegiatan
pembelajaran, pada keadaan seperti ini guru harus dapat mengetahui masalah yang ada
di kelas dan menanganinya dengan cara yang tepat. Salah satu caranya adalah
menggunakan model dan strategi belajar bervariasi yang disesuaikan pada tiap materi
Download Lengkap di :
http://arimatematika.blogspot.com/
pelajaran yang akan disajikan sehingga siswa tidak bosan pada saat belajar dan lebih
Pekanbaru kelas XI IPA, KKM yang ditetapkan SMA YLPI Pekanbaru untuk
pelajaran matematika adalah 65. Lebih lanjut guru matematika SMA YLPI Pekanbaru
mengatakan bahwa hasil belajar matematika siswa masih rendah. Hal ini dapat dilihat
dari rendahnya tes hasil belajar matematika siswa pada mid semester tahun ajaran
2010/2011. Dari 30 siswa, Siswa yang mencapai KKM ada 20 siswa, sedangkan 10
siswa lainnya belum mencapai KKM. Menurut guru faktor rendahnya hasil belajar
dikarenakan siswa kurng memperhatikan guru dalam mengajar, kurang aktif dalam
pembelajaran, malu bertanya jika tidak mengerti, dan lupa dengan materi yang
disampaikan oleh guru. Disamping itu pada saat mengerjakan latihan, siswa malas
untuk belajar sendiri, sebagian besar siswa jika mengalami kesulitan dalam
mengejakan tugas mereka tidak mau berusaha untuk menyelesaikannya dan mereka
oleh guru kurang bervariasi, sehingga tidak semua siswa tertarik untuk memperhatikan
penjelasan dari guru. Siswa juga tidak terlibat aktif dalam proses pembelajaran
Guru juga jarang memberikan latihan, sehingga siswa tidak terbiasa membahas soal-
soal dan akibatnya siswa mudah lupa dengan materi yang disampaikan oleh guru.
dengan cara membagi kelas menjadi pasangan-pasangan yaitu stategi index card math
(ICM). Dalam strategi ini guru membagi siswa dalam beberapa kelompok heterogen
Download Lengkap di :
http://arimatematika.blogspot.com/
dan memberikan latihan melalui kartu pertanyaan dan kartu jawaban, sehingga belajar
menjadi suatu proses yang menyenangkan dan siswa tertarik untuk mengikuti proses
pasangan dan bekerjasama dengan pasangannya, sehingga setiap siswa dapat aktif
dalam proses pembelajaran. Strategi ini merupakan cara aktif dan menyenangkan
untuk meninjau ulang materi pelajaran. Cara ini memungkinkan siswa untuk
2009:250). Namun, dalam strategi Index Card Math (ICM) ini guru hanya
memberikan kartu pertanyaan dan kartu jawaban saja, siswa diperintahkan untuk
menyelesaikan soal yang ada pada kartu yang mereka miliki. Disini siswa akan
bingung bagaimana cara menyelesaikan soal yang ada pada kartu yang mereka miliki
serta dalam pelaksanaan pencarian pasangan akan membuat kondisi kelas menjadi
ribut. Oleh sebab itu kekurangan ini akan ditanggulangi dengan penerapan
pembelajaran kooperatif dimana guru akan menjelaskan materi secara garis besar,
kemudian memberikan Lembar Kerja Siswa (LKS). LKS tersebut berguna untuk
siswa yang tidak mengerti dapat bertanya kepada teman sekelompoknya. Dengan
Meningkatkan Hasil Belajar Matematika siswa Kelas XI IPA SMA YLPI Pekanbaru”.
masalah dalam penelitian ini yaitu: Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif
dengan strategi Index Card Math (ICM) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada
materi pokok Komposisi Dua Fungsi dan Fungsi Invers di kelas XI IPA SMA YLPI
Pekanbaru?
Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar
matemtika siswa kelas XI IPA SMA YLPI Pekanbaru pada materi pokok Komposisi
2. Guru, melalui pembelajaran kooperatif dengan strategi Index Card Math (ICM)
IPA SMA YLPI Pekanbaru terutama dalam pokok bahasan Komposisi Dua Fungsi
matematika di kelas XI IPA SMA YLPI Pekanbaru terutama pada materi pokok
D. KAJIAN PUSTAKA
1. Pengertian Belajar
Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu
perubahan yang baru, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya.
seutuhnya. Selanjutnya Slameto (2010:2) bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang
dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku secara keseluruhan,
sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Selanjutnya Sardiman (2010: 20) mengatakan bahwa belajar merupakan suatu perubahan
tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca,
mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya. Berdasarkan uraian diatas, dapat
disimpulkan bahwa belajar adalah suatu usaha sadar yang dilakukan seseorang yang
dapat memberikan perubahan tingkah laku dalam dirinya sebagai hasil dari pengalaman
Hasil belajar merupakan faktor yang penting dalam pendidikan, secara umum belajar
dipandang sebagai perwujudan nilai yang diperoleh siswa melalui proses belajar
mengajar. Hasil belajar yang diperoleh siswa sangat tergantung dari motivasi belajar.
Menurut Sudjana (2008:3) bahwa hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan
tingkah laku yang diinginkan siswa. Perubahan ini dapat ditunjukkan dalam bentuk
pengetahuan, pemahaman, sikap dan kemampuan. Oleh sebab itu, seorang guru yang
ingin mengetahui apakah tujuan pembelajaran dapat dicapai atau tidak, ia dapat
Download Lengkap di :
http://arimatematika.blogspot.com/
melakukan evaluasi diakhir proses belajar mengajar. Dengan demikian, hasil belajar
adalah suatu perubahan yang terjadi setelah proses pembelajaran berupa skor-skor tes
Sutikno, Sobry (2009:12) mengatakan bahwa belajar bukanlah sesuatu yang terjadi
Secara alamiah, tetapi hanya akan terjadi dengan adanya kondisi-kondisi tertentu, yaitu
(a) internal, yaitu menyangkut kesipan siswa dan apa yang telah dipelajari siswa
sebelumnya, dan (b) eksternal, yang merupakan situasi belajar dan penyajian stimuli
yang secara sengaja diatur oleh guru dengan tujuan memperlancar proses belajar.
Belajar yang merupakan proses kegiatan untuk mengubah tingkah laku si subjek
belajar, ternyata banyak faktor yang mempengaruhinya. Dari sekian banyak faktor yang
berpengaruh itu, secara garis besar dapat dibagi dalam klasifikasi faktor intern (dari
dalam) diri si subjek belajar dan faktor ekstern (dari luar) si subjek belajar (Sardiman,
faktor yang mempengaruhi kegiatan belajar ini lebih ditekankan pada faktor intern.
Faktor intern ini sebenarnya menyangkut faktor-faktor fisiologis dan faktor psikologis.
Berdasarkan uraian diatas diperoleh suatu kesimpulan bahwa hasil belajar adalah
suatu yang menjadi milik siswa berupa tingkat penguasaan/pemahaman setelah dilakukan
proses pembelajaran. Sedangkan hasil belajar matematika pada penelitian ini adalah
tingkat penguasaan yang dicapai siswa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif
2. Pembelajaran Kooperatif
kesempatan kepada anak didik untuk bekerjasama dengan sesama siswa dalam tugas-
tugas yang terstruktur (Anita Lie, 2008:12). Selanjutnya Isjoni (2010:12) menyatakan
Download Lengkap di :
http://arimatematika.blogspot.com/
bahwa pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar dengan sejumlah siswa
model pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil
secara kolaboratif yang anggotanya 4-6 orang dengan struktur kelompok heterogen.
belakang agama, sosio-ekonomi dan etnik, serta kemampuan akademik. Dalam hal
berkemampuan akademis tinggi, dua orang dengan kemampuan akademis sedang, dan
satu orang lainnya dari kelompok berkemampuan akademis kurang (Anita Lie, 2008:41).
Model ini tidak hanya unggul dalam membantu siswa memahami konsep yang sulit,
tetapi juga sangat berguna untuk menumbuhkan kemampuan berpikir kritis, bekerjasama,
dan membantu teman. Dalam pembelajaran ini siswa terlibat aktif pada proses
belajarnya.
a. Para siswa harus memiliki persepsi bahwa mereka “tanggelam atau berenang
bersama”.
Download Lengkap di :
http://arimatematika.blogspot.com/
b. Para siswa harus memiliki tanggung jawab terhadapa siswa atau peserta didik lain
dalam kelompoknya, selain tanggung jawab terhadap diri sendiri daam mempelajari
c. Para siswa harus berpandangan bahwa mereka semua memiliki tujuan yang sama.
d. Para siswa membagi tugas dan berbagi tugas dan berbagi tanggung jawab di antara
e. Para siswa memberikan satu evaluasi atau penghargaan yang akan ikut berpengaruh
Adapun ciri-ciri pembelajaran kooperatif yaitu : (a) setiap anggota memiliki peran, (b)
terjadi hubungan interaksi langsung diantara siswa, (c) setiap anggota kelompok
bertanggung jawab atas belajarnya dan juga teman-teman sekelompoknya, (d) guru
guru hanya berinteraksi dengan kelompok saat diperlukan. Dari pendapat tersebut dapat
dirancang agar siswa dapat menyelesaikan tugas yang diberikan dengan cara bekerja
tidaknya tiga tujuan pembelajaran penting yang dirangkum (Ibrahim dkk, dalam
Isjoni:27), yaitu:
berpendapat bahwa model ini unggul dalam membantu siswa memahami konsep-
konsep sulit. Para pengembang model ini telah menunjukkan, model struktur
penghargaan kooperatif telah dapat meningkatkan nilai siswa pada belajar akademik
dan perubahan norma yang berhubungan dengan hasil belajar. Disamping mengubah
norma yang berhubungan dengan hasil belajar, pembelajran kooperatif dapat memberi
keuntungan, baik pada siswa kelompok bawah maupu kelompok atas yang bekerja
Tujuan lain model pembelajaran kooperatif adalah penerimaan secara luas dari
orang-orang yang berbeda berdasarkan ras, budaya, kelas sosial, kemampuan dan
latar belakang dan kondisi untuk bekerja dan bergantung pada tugas-tugas akademik dan
melalui struktur penghargaan kooperatif akan belajar saling menghargai satu sama lain.
Tujuan penting yang terakhir adalah mengajarkan kepada siswa keterampilan kerja
sama dan kolaborasi. Keterampilan-keterampilan sosial penting dimiliki siswa, sebab saat
terdiri dari enam tahap. Adapun keenam tahap tersebut disajikan dalam tabel 2.2
dalam pembelajaran.
Skor dasar diperoleh berdasarkan skor tes individu pada materi sebelumnya.
Anggota kelompok dipilih secara heterogen yang berjumlah empat orang yaitu
satu siswa dengan kemampuan akademik tinggi, dua orang siswa dengan
dari jumlah siswa, kelompok rendah 25 % dari jumlah siswa, dan kelompok
Tahap ini diawali dengan pendahuluan. Pada tahap pendahuluan ini guru
kelompok guru bertindak sebagai fasilitator dan memonitor kegiatan setiap kelompok.
Tugas anggota kelompok adalah menguasai materi yang diberikan oleh guru dan
mendiskusikan soal LKS. Jika ada anggota kelompok belajar yang belum memahami
materi atau tugas kelompok, maka teman sekelompok bertanggung jawab untuk
2.2.4 Evaluasi
Guru memberikan tes kepada siswa yang dikerjakan secara individu daam
waktu yang sudah ditentukan oleh guru. Soal yang dikerjakan secara individu tersebut
dengan skor tes akhir. Dengan cara ini setiap anggota memiliki kesempatan yang
sumbangan skor kelompok bersumber dari (Slavin, dalam Isjoni 2010:53) seperti
Nilai
Skor Tes
Perkembangan
Lebih dari 10 poin dibawah skor dasar 5
10 poin hingga 1 poin di bawah skor dasar 10
Sama dengan skor dasar sampai 10 poin di atasnya 20
Lebih dari 10 poin di atas skor dasar 30
Nilai sempurna (tidak berdasarkan skor dasar) 30
kelompok super. Menurut Isjoni (2010:54) adapun kriteria yang digunakan untuk
Adapun kriteria yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
kelompok Baik.
kelompok Hebat.
kelompok super.
yang dapat diterapkan sehingga siswa dapat memahami konsep matematika dengan
baik dan menciptakan kondisi belajar yang menyenangkan. Salah satu strategi
Menurut Silberman (2009:250) Index Card Math (ICM) merupakan salah satu
dan akan membuat aktif dalam pembelajaran yang memberikan kesempatan bagi
3. Tulis pertanyaan tentang materi yang telah diberikan sebelumnya pada setengah
bagian kertas yang telah disiapkan. Setiap kertas berisi satu pertanyaan.
Download Lengkap di :
http://arimatematika.blogspot.com/
4. Pada separoh kertas yang lain, tulis jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang tadi
dibuat.
5. Kocoklah semua kertas sehingga akan tercampur antara soal dan jawaban.
6. Beri siswa satu kertas. Jelaskan bahwa ini adalah aktivitas yang dilakukan
berpasangan. Separoh siswa akan mendapatkan soal dan separoh siswa lain akan
mendapatkan jawaban.
7. Minta siswa untuk menemukan pasangan mereka. Jika ada yang sudah
Dari paparan diatas dapat penulis kemukakan bahwa strategi Index Card Math
2.5 Penerapan Pembelajaran Kooperatif dengan Strategi Index Card Math (ICM)
penelitian ini dilaksanakan dengan cara mengintegrasikan strategi Index Card Math
sebagai berikut :
Langkah I : Persiapan
Download Lengkap di :
http://arimatematika.blogspot.com/
Pada langkah ini, kegiatan yang dilakukan adalah :
1. Guru menyiapkan materi yang akan disajikan, serta alat dan sarana yang
dibutuhkan berupa Lembar Kerja Siswa (LKS), kartu pertanyaan dan kartu
jawaban.
2. Menentukan skor dasar siswa dan membagi siswa dalam kelompok kooperatif.
1. Kegiatan Awal
digunakan.
2. Kegiatan Inti.
kartu pertanyaan dengan nomor kartu yang berbeda dan 2 kartu lagi
merupakan kartu jawaban yang nomor kartunya sesuai dengan nomor kartu
kartu.
k. Guru membimbing siswa menyelesaikan soal yang ada pada kartu pertanyaan.
pasangan lain dalam kelompok yang sama dan mengerjakan kembali kartu
m. Setelah waktu yang ditentukan habis, maka guru mengundi salah satu
lain.
3. Kegiatan Akhir
Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan dari materi yang telah
Langkah IV : Evaluasi
Guru memberikan evaluasi pada setiap akhir materi yaitu setelah tiga kali
pertemuan (UH) secara individu untuk menilai sejauh mana keberhasilan belajar
yang telah dicapai siswa dalam proses belajar mengajar. Skor pada ulangan harian
akan digunakan untuk melihat seberapa besar nilai perkembangan individu dan
Keberhasilan siswa dalam belajar sangat dipengaruhi oleh strategi belajar yang
diterapkan guru. Untuk dapat meningkatakan hasil belajar matematika guru harus
belajar mengajar yang efektif dapat dicapai apabila guru menggunakan strategi
yang baik. Dengan digunakannya strategi yang baik diharapkan siswa dapat
Salah satu pembelajaran yang dapat digunakan adalah strategi Index Card Math
prinsip belajar siswa aktif, siswa dituntut tidak hanya menerima apa yang
diberikan kepadanya tetapi harus giat dan aktif dalam memecahkan masalah yang
diberikan kepadanya dalam bentuk soal dan jawaban. Sedangkan guru sebagai
Download Lengkap di :
http://arimatematika.blogspot.com/
fasilitator dan mediator agar siswa dapat merumuskan atau menyimpulkan
pelajaran tersebut.
Pembelajaran kooperatif dengan strategi Index Card Math (ICM) siswa diberi
mengeluarkan ide-ide, setiap siswa mempunyai tugas dan tidak akan terabaikan
Pada penyajian kelas terjadi interaksi antara siswa dengan siswa yang lain
strategi Index Card Math (ICM) diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar
matematika siswa.
Math (ICM) dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa dalam mata
pelajaran matematika di kelas XI IPA SMA YLPI Pekanbaru pada materi pokok
METODE PENELITIAN
a. Bentuk Penelitian
(2008:58), penelitian tindakan kelas adalah suatu penelitian yang dilakukan oleh
praktek pembelajaran.
Kunandar (2008:46) adalah sebuah kegiatan refleksi diri yang dilakukan oleh
dilakukan guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan
meningkat.
tindakan refleksi hasil tindakan, sehingga bentuk penelitian ini tergolong pada
oleh peneliti sendiri, dengan bantuan guru atau teman sejawat sebagai pengamat
Tindakan yang dilakukan oleh penulis adalah strategi pembelajaran Index Card
Math (ICM) untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Perancanaan siklus yang
akan dilakukan dalah untuk mengetahui keberhasilan dan hambatan dari tindakan
yang dilakukan.
Penelitian ini memerlukan perencanaan siklus yang terdiri dari empat tahap
yang lazim dilalui, yaitu (1) perencanaan, (2) tindakan, (3) pengamatan, dan (4)
(2008:16).
Insert
a. Refeksi awal : refleksi awal dilakukan peneliti dalam rangka mencari informasi untuk
mengenali kondisi awal guna mendapatkan masalah yang tepat, merumuskan masalah
b. Perencanaan : rencana tindakan kelas “apa” yang akan dilakukan untuk memperbaiki,
c. Pelaksanaan : apa yang akan dilakukan oleh guru atau peneliti sebagai upaya
terhadap siswa.
e. Refleksi : peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan atas hasil atau dampak
f. Perencanaan Ulang
a. Perencanaan
2. Menyiapkan LKS
b. Pelaksanaan Tindakan
dan kartu jawaban dengan menerapkan pembelajara kooperatif dengan strategi Index
c. Pengamatan
dilakukan oleh guru, dan peneliti yang melaksanakan tindakan dengan menggunakan
lembar pengamatan.
d. Refleksi
Data yang diperoleh dari kegiatankegiatan pengamatan dan teshasil belajar dianalisis
dan hasilnya dijadikan bahan pada kajian refleksi.Pada kegiatan refleksi akan ada
Sebagai subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA SMA YLPI Pekanbaru
tahun ajaran 2010/2011 dengan jumlah siswa sebanyak 30 orang terdiri dari 8
orang siswa laki-laki dan 22 orang siswa perempuan dengan karakteristik dan
c. Instrumen Penelitian
i.Perangkat Pembelajaran
pada pencapaian kompetensi. Sesuai dengan prinsip tersebut maka silabus dan
penilaian yang meliputi jenis tagihan, bentuk instrumen dan contoh instrumen
serta alokasi waktu, sumber bahan atau alat. Pembuatan silabus dan sistem
penilaian ini bertujuan agar peneliti mempunyai acuan yang jelas dalam
dengan pendahuluan, kegiatan inti dan penutup. RPP ini berfungsi sebagai acuan
peneliti dalam melaksanakan satu kali proses pembelajaran. Tujuannya agar proses
disusun.
Download Lengkap di :
http://arimatematika.blogspot.com/
3. Lembar Kerja Siswa (LKS)
LKS disusun secara sistematis yang berisi konsep dan soal-soal yang berfungsi
4. Kartu Indeks
Kartu indeks berisi kartu pertanyaan dan kartu jawaban. Kartu pertanyaan
berisi soal-soal yang harus dikerjakan oleh masing-masing pasangan sebagai bentuk
pemahaman terhadap materi pelajaran. Dan kartu jawaban berisi jawaban singkat.
Data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah data aktivitas siswa dan
belajar matematika siswa dikumpulkan dengan menggunakan tes hasil belajar. guru
selama proses pembelajaran untuk setiap pertemuan dan data tentang hasil belajar
lembar pengamatan terbuka. Lembar pengamatan terbuka ini berupa hasil pengamatan
i. Teknik Pengamatan
yang dilkukan guru dan siswa selama kegiatan pembelajaran untuk setiap kali
Teknik ini digunakan untuk memperoleh data tentang hasil belajar matematika
siswa berupa soal ulangan harian pada materi pokok Komposisi Dua Fungsi dan
Fungsi Invers.
Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif. Analisis
siswa dan guru selama proses pembelajaran dan data tentang ketuntasan hasil
belajar matematika siswa pada materi pokok Komposisi Dua Fungsi dan Fungsi
Invers.
menggambarkan data tentang aktivitas guru dan siswa. Hasil pengamatan berguna
dari hasil pengamatan tersebut masih terdapat kekeliruan atau ketidaksesuaian dalam
KI = Ketuntasan individu
Peningkatan hasil belajar siswa setelah tindakan dilihat dari skor dasar,
Ulangan Harian I, dan Ulangan Harian II untuk mengetahui jumlah siswa yang
memperoleh nilai rendah., sedang, dan tinggi. Apabila jumlah siswa yang
tindakan, dan jumlah siswa yang memperoleh nilai tinggi lebih banyak
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Arikunto, Suharmisi dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Purwanto, Ngalim. 2006. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya
Sardiman. 2010. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Rajawali Pers
Sibelman, Melvin L. 2009. Aktive Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung:
Nusamedia
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka
Cipta
Slavin, Robert E. 2010. Cooperatif Learning Theory Reasearch and Practice, Baston Ally
and Bacon
Sudjana, Nana. 1991. Model-Model Pembelajaran CBSA. Bandung: PT. Sinar Baru
Wardani, dkk. 2002. Penelitian Tindakan Kelas. Pusat Penelitian Universitas Terbuka,
Jakarta