Professional Documents
Culture Documents
Abstraksi
Senyawa kompleks merupakan senyawa yang tersusun dari suatu ion logam
pusat dengan satu atau lebih ligan yang menyumbangkan pasangan elektron bebasnya
kepada ion logam pusat. Senyawa kompleks memiliki peranan penting dalam
kehidupan sehari – hari. Aplikasi senyawa ini meliputi bidang kesehatan, farmasi,
industri, dan lingkungan, pertanian dan bidang lainnya. Banyak contoh aplikasi
senyawa kompleks ini yang telah diterapkan dalam kehidupan sehari- hari yang
pemamfaatannya sangat berguna bagi kelangsungan hidup manusia, hewan dan
tanaman. Mulai dari pengikatan oksigen oleh Fe menjadi senyawa kompleks untuk
bernapas, seperti Sulfadiazin dan sulfamerazin merupakan ligan yang sering
digunakan untuk obat antibakteri. Penggunaannya secara luas untuk pengobatan
infeksi yang disebabkan oleh bakteri Gram-positif dan Gram negatif tertentu,
beberapa jamur, dan protozoa, dapat mengurangi dampak negatif pencemaran
lingkungan seperti polusi udara, dapat mengurangi bahkan menghentikan turunnya
potensial fuel cell pada katoda, penghilang rasa nyeri tulang yang disebabkan oleh
metastasis kanker prostat, payudara, paru-paru dan ginjal ke tulang, telah berhasil
dilakukan diagnosa dini dan terapi terhadap penyakit kanker, pelapisan pupuk
Nitrogen dengan asam humat menghasilkan pupuk urea yang lebih tidak mudah larut
untuk peningkatan efisiensi. Masih banyak lagi aplikasi senyawa kompleks yang
belum diuraikan. Selain aplikasi senyawa kompleks yang dapat mensejahterakan
kehidupan, banyak juga senyawa kompleks yang aplikasinya dapat membahayakan
kelangsungan hidup mahluk dimuka bumi ini. Contoh kecil aplikasi Rhodamin B dan
metanil yellow yang seharusnya dipakai sebagai pewarna pada tekstil di salah
gunakan menjadi pewarna pada makanan yang sering dikomsumsi anak-anak.
Penelitian senyawa kompleks terus berkembang baik sintesis maupun aplikasinya
yang dapat mensejahterakan kehidupan.
1. PENDAHULUAN
Senyawa kompleks merupakan senyawa yang tersusun dari suatu ion logam
pusat dengan satu atau lebih ligan yang menyumbangkan pasangan elektron bebasnya
kepada ion logam pusat. Donasi pasangan elektron ligan kepada ion logam pusat
menghasilkan ikatan kovalen koordinasi sehingga senyawa kompleks juga disebut
senyawa koordinasi. Senyawa-senyawa kompleks memiliki bilangan koordinasi dan
struktur bermacam-macam. Mulai dari bilangan koordinasi dua sampai delapan
dengan struktur linear, tetrahedral, segi empat planar, trigonal bipiramidal dan
oktahedral. Namun kenyataan menunjukkan bilangan koordinasi yang banyak
dijumpai adalah enam dengan struktur pada umumnya oktahedral. (Iis Siti Jahro)
Senyawa kompleks telah banyak dipelajari dan diteliti melalui suatu tahapan-
tahapan reaksi (mekanisme reaksi) dengan menggunakan ion-ion logam serta ligan
yang berbeda-beda. Ligan memiliki kemampuan sebagai donor pasangan elektron
sehingga dapat dibedakan atas ligan monodentat, bidentat, tridentat dan polidentat.
Dalam kimia koordinasi, NO atau NO2 dapat berperan sebagai ligan sehingga
membentuk senyawa kompleks dengan beberapa logam transisi (Rilyanti, M dan
Sembiring, Z., 2005). Beberapa ligan dapat dideretkan dalam suatu deret
spektrokimia berdasarkan kekuatan medannya, yang tersusun sebagai berikut : I - <>-
<>2- <>- <>- <>- <>- <>- <>2-<>- <>- < ox =" oksalat," en =" etilendiamin," bipi ="
2,2’-bipiridin" fen =" fenantrolin">2 dalam deret spektrokimia lebih kuat
dibandingkan ligan-ligan feroin (fenantrolin, bipiridin dan etilendiamin) dan lebih
lemah dari ligan CN.
NOx merupakan kelompok gas yang terdapat di atmosfer, terdiri dari NO dan
NO2, dimana gas NO tidak berwarna sedangkan gas NO2 berwarna coklat kemerah-
merahan dan berbau tajam ( Sastrawijaya, 1991). NO atau NO2 adalah bahan
pencemar yang berbahaya dan memerlukan penanggulangan. Sumber utama NOx
selain dari aktivitas bakteri, aktivitas manusia juga merupakan konstribusi yang
cukup besar (bplhd. jakarta.go.id/ info/ NKLD / 2001 /DOCS/ Buku-II/ docs/
411.htm).
Kobalt merupakan salah satu logam unsur transisi dengan konfigurasi elektron
3d7 yang dapat membentuk kompleks. Kobalt yang relatif stabil berada sebagai Co(II)
ataupun Co(III). Namun dalam senyawa sederhana Co, Co(II) lebih stabil dari
Co(III). Ion – ion Co2+ dan ion terhidrasi [Co(H2O)6]2+ stabil di air. Kompleks kobalt
dimungkinkan dapat terbentuk dengan berbagai macam ligan, diantaranya sulfadiazin
dan sulfamerazin. Sulfadiazin dan sulfamerazin merupakan ligan yang sering
digunakan untuk obat antibakteri. Keduanya merupakan turunan dari sulfonamid
yang penggunaannya secara luas untuk pengobatan infeksi yang disebabkan oleh
bakteri Gram-positif dan Gram negatif tertentu, beberapa jamur, dan protozoa
(Siswandono dan Soekardjo : 1995 ).
Salah satu keistimewaan dari reaksi kompleks adalah reaksi pergantian ligan
melalui efek trans. Reaksi pergantian ligan ini terjadi dalam kompleks oktahedral
dan segi empat. Ligan –ligan yang menyebabkan gugus yang letaknya trans
terhadapnya bersifat labil, dikatakan mempunyai efek trans yang kuat.
Radio isatop yang dapat digunakan untuk terapi kanker diantaranya adalah Ytrium-90
(90Y) yang merupakan radio isotop pemancar sinar b dengan energi 2,28 Mev dan
waktu paro (T1/2) 64,1 jam. Itrium-90 yang digunakan untuk terapi dapat diperoleh
dari hasil peluruhan stronsium-90 (90Sr) dapat dipisahkan dari induknya 90
Sr
(campuran 90Sr - 90Y ) yang merupakan radio nuklir dan hasil belah 235U. Metode
pemisahan yang telah dikembangkan saat ini adalah metode ekstraksi pelarut dan
kromatografi kolm dengan menggunakan penukar ion.(Sulaiman, dkk ; 2007)
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Eddy Setyo Mudjajanto dari Institut
Pertanian Bogor (IPB), menemukan banyak penggunaan zat pewarna rhodamin B dan
metanil yellow pada produk makanan industri rumah tangga. Rhodamin B dan
metanil yellow sering dipakai untuk mewarnai kerupuk, makanan ringan, terasi,
kembang gula, sirup, biskuit, sosis, makaroni goreng, minuman ringan,
cendol,manisan, gipang, dan ikan asap. Makanan yang diberi zat pewarna ini
biasanya berwarna lebih terang (Mudjajanto, 2007)
3. KESIMPULAN
Setelah mengumpulkan dan memahami aplikasi senyawa kompleks yang
bersumber dari jurnal ilmiah atau makalah ilmiah yang didownload dari internet maka
penulis mengammbil kesimpulan sebagai berikut:
3. Aplikasi senyawa kompleks banyak juga disalah gunakan oleh oknum atau manusia
sehingga membahayakan kelangsungan hidup bahkan dapat menyebabkan kematian.
4. Penelitian tentang senyawa kompleks ini akan terus berkembang sangat pesat baik
sintesis maupun aplikasinya.
DAFTAR PUSTAKA
Adang H.G., Sri Aguswarini, Abidin, Karyadi, Sri Bagiawati . 2007. Evaluasi
Biologis
Senyawa Kompleks Renium-186 Fosfonat Sebagai Radiofarmaka Terapi
Paliatif Kanker Tulang. Pusat Radioisotop dan Radiofarmaka – BATAN
Kawasan PUSPIPTEK – Serpong
Iis Siti Jahro, Djulia Onggo, Ismunandar dan Susanto Imam Rahayu. Kajian
Mekanisme Reaksi Kompleks Multi Inti FeII-MnII-CrIII Dengan Ligan Ion
Oksalat Dan 2,(2’-pyridyl)quinoline Dalam Pelarut Metanol dan Air.
Departemen Kimia, FMIPA Institut Teknologi Bandung Jln. Ganesha No. 10
Bandung, 40132e-mail : jahrostiis@yahoo.com
Mita Rilyanti , Zipora Sembiring, R.A. Tri Handayani dan EM Subki. 2008. Sintesis
Senyawa Kompleks Cis-[Co(Bipi)2(Cn)2] Dan Uji Interaksinya Dengan Gas
No2 Menggunakan Metoda Spektrofotometri Uv-Vis Dan IR . Prosiding
Seminar Nasional Sains dan Teknologi-II Universitas Lampung,
Sri Nuryani H.U*, Benito Heru Purwanto*, Azwar Maas*, Wiwik EW**, Oka A
Bannati and K.D. Sasmita. 2007. Peningkatan Efisiensi Pemupukan N Pada
Tanaman Tebu Melalui Rekayasa Khelat Urea-Humat. Jurnal Ilmu Tanah dan
Lingkungan Vol. 7 No.2. p: 93-102.