You are on page 1of 13

Impuls dapat dihantarkan melalui beberapa cara, di antaranya melalui sel saraf dan

sinapsis. Berikut ini akan dibahas secara rinci kedua cara tersebut.

1. Penghantaran Impuls Melalui Sel Saraf

Penghantaran impuls baik yang berupa rangsangan ataupun tanggapan melalui serabut
saraf (akson) dapat terjadi karena adanya perbedaan potensial listrik antara bagian luar dan
bagian dalam sel. Pada waktu sel saraf beristirahat, kutub positif terdapat di bagian luar
dan kutub negatif terdapat di bagian dalam sel saraf. Diperkirakan bahwa rangsangan
(stimulus) pada indra menyebabkan terjadinya pembalikan perbedaan potensial listrik
sesaat. Perubahan potensial ini (depolarisasi) terjadi berurutan sepanjang serabut saraf.
Kecepatan perjalanan gelombang perbedaan potensial bervariasi antara 1 sampai dengart
120 m per detik, tergantung pada diameter akson dan ada atau tidaknya selubung mielin.

Bila impuls telah lewat maka untuk sementara serabut saraf tidak dapat dilalui oleh impuls,
karena terjadi perubahan potensial kembali seperti semula (potensial istirahat). Untuk
dapat berfungsi kembali diperlukan waktu 1/500 sampai 1/1000 detik.

Energi yang digunakan berasal dari hasil pemapasan sel yang dilakukan oleh mitokondria
dalam sel saraf.

Stimulasi yang kurang kuat atau di bawah ambang (threshold) tidak akan menghasilkan
impuls yang dapat merubah potensial listrik. Tetapi bila kekuatannya di atas ambang maka
impuls akan dihantarkan sampai ke ujung akson. Stimulasi yang kuat dapat menimbulkan
jumlah impuls yang lebih besar pada periode waktu tertentu daripada impuls yang lemah.

2. Penghantaran Impuls Melalui Sinapsis

Titik temu antara terminal akson salah satu neuron dengan neuron lain dinamakan sinapsis.
Setiap terminal akson membengkak membentuk tonjolan sinapsis. Di dalam sitoplasma
tonjolan sinapsis terdapat struktur kumpulan membran kecil berisi neurotransmitter; yang
disebut vesikula sinapsis. Neuron yang berakhir pada tonjolan sinapsis disebut neuron pra-
sinapsis. Membran ujung dendrit dari sel berikutnya yang membentuk sinapsis disebut post-
sinapsis. Bila impuls sampai pada ujung neuron, maka vesikula bergerak dan melebur
dengan membran pra-sinapsis. Kemudian vesikula akan melepaskan neurotransmitter
berupa asetilkolin. Neurontransmitter adalah suatu zat kimia yang dapat menyeberangkan
impuls dari neuron pra-sinapsis ke post-sinapsis. Neurontransmitter ada bermacam-macam
misalnya asetilkolin yang terdapat di seluruh tubuh, noradrenalin terdapat di sistem saraf
simpatik, dan dopamin serta serotonin yang terdapat di otak. Asetilkolin kemudian berdifusi
melewati celah sinapsis dan menempel pada reseptor yang terdapat pada membran post-
sinapsis. Penempelan asetilkolin pada reseptor menimbulkan impuls pada sel saraf
berikutnya. Bila asetilkolin sudah melaksanakan tugasnya maka akan diuraikan oleh enzim
asetilkolinesterase yang dihasilkan oleh membran post-sinapsis.

Bagaimanakah penghantaran impuls dari saraf motor ke otot? Antara saraf motor dan otot
terdapat sinapsis berbentuk cawan dengan membran pra-sinapsis dan membran post-
sinapsis yang terbentuk dari sarkolema yang mengelilingi sel otot. Prinsip kerjanya sama
dengan sinapsis saraf-saraf lainnya.
Gbr. Lokasi, anatomi, dan cara kerja sinapsis

http://kambing.ui.ac.id/bebas/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/0083%20Bio%202-
9b.htm

Mekanisme penghantaran impuls


a) Penghantaran impuls melalui sel saraf
Penghantaran impuls melalui serabut saraf (akson) dapat terjadi karena adanya perbedaan
potensial listrik antara bagian luar dan bagian dalam sel. Pada waktu sel saraf beristirahat, kutub
positif terdapat di bagian luar dan kutub negatif terdapat di bagian dalam sel saraf. Diperkirakan
bahwa rangsangan (stimulus) pada indra menyebabkan terjadinya pembalikan perbedaan
potensial listrik sesaat. Perubahan potensial ini (depolarisasi) terjadi berurutan sepanjang serabut
saraf. Proses tersebut terjadi dalam waktu singkat dan akan segera kembali dalam keadaan
terpolarisasi.

b) Penghantaran impuls melalui sinapsis


Titik temu antara terminal akson salah satu neuron dengan neuron lain dinamakan sinapsis.
Setiap terminal akson membengkak membentuk tonjolan sinapsis. Di dalam sitoplasma tonjolan
sinapsis terdapat struktur kumpulan membran kecil berisi neurotransmitter; yang disebut vesikula
sinapsis. Neuron yang berakhir pada tonjolan sinapsis disebut neuron pra-sinapsis. Membran
ujung dendrit dari sel berikutnya yang membentuk sinapsis disebut post-sinapsis. Bila impuls
sampai pada ujung neuron, maka vesikula bergerak dan melebur dengan membran pra-sinapsis.
Kemudian vesikula akan melepaskan neurotransmitter berupa asetilkolin. Neurontransmitter
adalah suatu zat kimia yang dapat menyeberangkan impuls dari neuron pra-sinapsis ke post-
sinapsis. Asetilkolin kemudian berdifusi melewati celah sinapsis dan menempel pada reseptor
yang terdapat pada membran post-sinapsis. Penempelan asetilkolin pada reseptor menimbulkan
impuls pada sel saraf berikutnya.
http://biologinyanuris.blogspot.com/2009/01/mekanisme-penghantaran-impuls.html

SEL SARAF
Sistem saraf tersusun oleh berjuta-juta sel saraf yang mempunyai bentuk bervariasi. Sistern ini meliputi
sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Dalam kegiatannya, saraf mempunyai hubungan kerja seperti
mata rantai (berurutan) antara reseptor dan efektor. Reseptor adalah satu atau sekelompok sel saraf
dan sel lainnya yang berfungsi mengenali rangsangan tertentu yang berasal dari luar atau dari dalam
tubuh. Efektor adalah sel atau organ yang menghasilkan tanggapan terhadap rangsangan. Contohnya
otot dan kelenjar.

Sistem saraf terdiri dari jutaan sel saraf (neuron). Fungsi sel saraf adalah mengirimkan pesan
(impuls) yang berupa rangsang atau tanggapan.

Struktur Sel Saraf

Setiap neuron terdiri dari satu badan sel yang di dalamnya terdapat sitoplasma dan inti sel. Dari
badan sel keluar dua macam serabut saraf, yaitu dendrit dan akson (neurit). Dendrit berfungsi
mengirimkan impuls ke badan sel saraf, sedangkan akson berfungsi mengirimkan impuls dari
badan sel ke jaringan lain. Akson biasanya sangat panjang. Sebaliknya, dendrit pendek. Setiap
neuron hanya mempunyai satu akson dan minimal satu dendrit. Kedua serabut saraf ini berisi
plasma sel. Pada bagian luar akson terdapat lapisan lemak disebut mielin yang merupakan
kumpulan sel Schwann yang menempel pada akson. Sel Schwann adalah sel glia yang
membentuk selubung lemak di seluruh serabut saraf mielin. Membran plasma sel Schwann
disebut neurilemma. Fungsi mielin adalah melindungi akson dan memberi nutrisi. Bagian dari
akson yang tidak terbungkus mielin disebut nodus Ranvier, yang berfungsi mempercepat
penghantaran impuls.

Berdasarkan struktur dan fungsinya, sel saraf dapat dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu sel saraf
sensori, sel saraf motor, dan sel saraf intermediet (asosiasi).

 Sel saraf sensori

Fungsi sel saraf sensori adalah menghantar impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat, yaitu otak
(ensefalon) dan sumsum belakang (medula spinalis). Ujung akson dari saraf sensori berhubungan
dengan saraf asosiasi (intermediet).

 Sel saraf motor

Fungsi sel saraf motor adalah mengirim impuls dari sistem saraf pusat ke otot atau kelenjar yang
hasilnya berupa tanggapan tubuh terhadap rangsangan. Badan sel saraf motor berada di sistem
saraf pusat. Dendritnya sangat pendek berhubungan dengan akson saraf asosiasi, sedangkan
aksonnya dapat sangat panjang.

 Sel saraf intermediet

Sel saraf intermediet disebut juga sel saraf asosiasi. Sel ini dapat ditemukan di dalam sistem saraf
pusat dan berfungsi menghubungkan sel saraf motor dengan sel saraf sensori atau berhubungan
dengan sel saraf lainnya yang ada di dalam sistem saraf pusat. Sel saraf intermediet menerima
impuls dari reseptor sensori atau sel saraf asosiasi lainnya. Kelompok-kelompok serabut saraf,
akson dan dendrit bergabung dalam satu selubung dan membentuk urat saraf. Sedangkan badan
sel saraf berkumpul membentuk ganglion atau simpul saraf.

Mekanisme Penghantar Impuls

Impuls dapat dihantarkan melalui beberapa cara, di antaranya melalui sel saraf dan sinapsis.
Berikut ini akan dibahas secara rinci kedua cara tersebut.

 Penghantaran Impuls Melalui Sel Saraf

Penghantaran impuls baik yang berupa rangsangan ataupun tanggapan melalui serabut saraf
(akson) dapat terjadi karena adanya perbedaan potensial listrik antara bagian luar dan bagian
dalam sel. Pada waktu sel saraf beristirahat, kutub positif terdapat di bagian luar dan kutub
negatif terdapat di bagian dalam sel saraf. Diperkirakan bahwa rangsangan (stimulus) pada indra
menyebabkan terjadinya pembalikan perbedaan potensial listrik sesaat. Perubahan potensial ini
(depolarisasi) terjadi berurutan sepanjang serabut saraf. Kecepatan perjalanan gelombang
perbedaan potensial bervariasi antara 1 sampai dengart 120 m per detik, tergantung pada
diameter akson dan ada atau tidaknya selubung mielin.
Bila impuls telah lewat maka untuk sementara serabut saraf tidak dapat dilalui oleh impuls,
karena terjadi perubahan potensial kembali seperti semula (potensial istirahat). Untuk dapat
berfungsi kembali diperlukan waktu 1/500 sampai 1/1000 detik.

Energi yang digunakan berasal dari hasil pemapasan sel yang dilakukan oleh mitokondria dalam
sel saraf.

Stimulasi yang kurang kuat atau di bawah ambang (threshold) tidak akan menghasilkan impuls
yang dapat merubah potensial listrik. Tetapi bila kekuatannya di atas ambang maka impuls akan
dihantarkan sampai ke ujung akson. Stimulasi yang kuat dapat menimbulkan jumlah impuls yang
lebih besar pada periode waktu tertentu daripada impuls yang lemah.

 Penghantaran Impuls Melalui Sinapsis

Titik temu antara terminal akson salah satu neuron dengan neuron lain dinamakan sinapsis.
Setiap terminal akson membengkak membentuk tonjolan sinapsis. Di dalam sitoplasma tonjolan
sinapsis terdapat struktur kumpulan membran kecil berisi neurotransmitter; yang disebut vesikula
sinapsis. Neuron yang berakhir pada tonjolan sinapsis disebut neuron pra-sinapsis. Membran
ujung dendrit dari sel berikutnya yang membentuk sinapsis disebut post-sinapsis. Bila impuls
sampai pada ujung neuron, maka vesikula bergerak dan melebur dengan membran pra-sinapsis.
Kemudian vesikula akan melepaskan neurotransmitter berupa asetilkolin. Neurontransmitter
adalah suatu zat kimia yang dapat menyeberangkan impuls dari neuron pra-sinapsis ke post-
sinapsis. Neurontransmitter ada bermacam-macam misalnya asetilkolin yang terdapat di seluruh
tubuh, noradrenalin terdapat di sistem saraf simpatik, dan dopamin serta serotonin yang terdapat
di otak. Asetilkolin kemudian berdifusi melewati celah sinapsis dan menempel pada reseptor
yang terdapat pada membran post-sinapsis. Penempelan asetilkolin pada reseptor menimbulkan
impuls pada sel saraf berikutnya. Bila asetilkolin sudah melaksanakan tugasnya maka akan
diuraikan oleh enzim asetilkolinesterase yang dihasilkan oleh membran post-sinapsis.

Bagaimanakah penghantaran impuls dari saraf motor ke otot? Antara saraf motor dan otot
terdapat sinapsis berbentuk cawan dengan membran pra-sinapsis dan membran post-sinapsis
yang terbentuk dari sarkolema yang mengelilingi sel otot. Prinsip kerjanya sama dengan sinapsis
saraf-saraf lainnya.
Terjadinya Gerak Biasa Dan Gerak Refleks

Gerak merupakan pola koordinasi yang sangat sederhana untuk menjelaskan penghantaran
impuls oleh saraf. Gerak pada umumnya terjadi secara sadar, namun, ada pula gerak yang terjadi
tanpa disadari yaitu gerak refleks. Impuls pada gerakan sadar melalui jalan panjang, yaitu dari
reseptor, ke saraf sensori, dibawa ke otak untuk selanjutnya diolah oleh otak, kemudian hasil
olahan oleh otak, berupa tanggapan, dibawa oleh saraf motor sebagai perintah yang harus
dilaksanakan oleh efektor. Gerak refleks berjalan sangat cepat dan tanggapan terjadi secara
otomatis terhadap rangsangan, tanpa memerlukan kontrol dari otak. Jadi dapat dikatakan gerakan
terjadi tanpa dipengaruhi kehendak atau tanpa disadari terlebih dahulu. Contoh gerak refleks
misalnya berkedip, bersin, atau batuk.

Pada gerak refleks, impuls melalui jalan pendek atau jalan pintas, yaitu dimulai dari reseptor
penerima rangsang, kemudian diteruskan oleh saraf sensori ke pusat saraf, diterima oleh set saraf
penghubung (asosiasi) tanpa diolah di dalam otak langsung dikirim tanggapan ke saraf motor
untuk disampaikan ke efektor, yaitu otot atau kelenjar. Jalan pintas ini disebut lengkung refleks.
Gerak refleks dapat dibedakan atas refleks otak bila saraf penghubung (asosiasi) berada di dalam
otak, misalnya, gerak mengedip atau mempersempit pupil bila ada sinar dan refleks sumsum
tulang belakang bila set saraf penghubung berada di dalam sumsum tulang belakang misalnya
refleks pada lutut.

Sistem Saraf Pusat

Sistem saraf pusat meliputi otak (ensefalon) dan sumsum tulang belakang (Medula spinalis).
Keduanya merupakan organ yang sangat lunak, dengan fungsi yang sangat penting maka perlu
perlindungan. Selain tengkorak dan ruas-ruas tulang belakang, otak juga dilindungi 3 lapisan
selaput meninges. Bila membran ini terkena infeksi maka akan terjadi radang yang disebut
meningitis.

Ketiga lapisan membran meninges dari luar ke dalam adalah sebagai berikut.

1. Durameter; merupakan selaput yang kuat dan bersatu dengan tengkorak.


2. Araknoid; disebut demikian karena bentuknya seperti sarang labah-labah. Di dalamnya terdapat
cairan serebrospinalis; semacam cairan limfa yang mengisi sela sela membran araknoid. Fungsi
selaput araknoid adalah sebagai bantalan untuk melindungi otak dari bahaya kerusakan
mekanik.
3. Piameter. Lapisan ini penuh dengan pembuluh darah dan sangat dekat dengan permukaan otak.
Agaknya lapisan ini berfungsi untuk memberi oksigen dan nutrisi serta mengangkut bahan sisa
metabolisme.

Otak dan sumsum tulang belakang mempunyai 3 materi esensial yaitu:

1. Badan sel yang membentuk bagian materi kelabu (substansi grissea)


2. Serabut saraf yang membentuk bagian materi putih (substansi alba)
3. Sel-sel neuroglia, yaitu jaringan ikat yang terletak di antara sel-sel saraf di dalam sistem saraf
pusat
Walaupun otak dan sumsum tulang belakang mempunyai materi sama tetapi susunannya
berbeda. Pada otak, materi kelabu terletak di bagian luar atau kulitnya (korteks) dan bagian putih
terletak di tengah. Pada sumsum tulang belakang bagian tengah berupa materi kelabu berbentuk
kupu-kupu, sedangkan bagian korteks berupa materi putih.

Otak

Otak mempunyai lima bagian utama, yaitu: otak besar (serebrum), otak tengah (mesensefalon),
otak kecil (serebelum), sumsum sambung (medulla oblongata), dan jembatan varol.

 Otak besar (serebrum)

Otak besar mempunyai fungsi dalam pengaturan semua aktifitas mental, yaitu yang berkaitan
dengan kepandaian (intelegensi), ingatan (memori), kesadaran, dan pertimbangan. Otak besar
merupakan sumber dari semua kegiatan/gerakan sadar atau sesuai dengan kehendak, walaupun
ada juga beberapa gerakan refleks otak. Pada bagian korteks serebrum yang berwarna kelabu
terdapat bagian penerima rangsang (area sensor) yang terletak di sebelah belakang area motor
yang berfungsi mengatur gerakan sadar atau merespon rangsangan. Selain itu terdapat area
asosiasi yang menghubungkan area motor dan sensorik. Area ini berperan dalam proses belajar,
menyimpan ingatan, membuat kesimpulan, dan belajar berbagai bahasa. Di sekitar kedua area
tersebut dalah bagian yang mengatur kegiatan psikologi yang lebih tinggi. Misalnya bagian
depan merupakan pusat proses berfikir (yaitu mengingat, analisis, berbicara, kreativitas) dan
emosi. Pusat penglihatan terdapat di bagian belakang.

 Otak tengah (mesensefalon)

Otak tengah terletak di depan otak kecil dan jembatan varol. Di depan otak tengah terdapat
talamus dan kelenjar hipofisis yang mengatur kerja kelenjar-kelenjar endokrin. Bagian atas
(dorsal) otak tengah merupakan lobus optikus yang mengatur refleks mata seperti penyempitan
pupil mata, dan juga merupakan pusat pendengaran.

 Otak kecil (serebelum)


Serebelum mempunyai fungsi utama dalam koordinasi gerakan otot yang terjadi secara sadar,
keseimbangan, dan posisi tubuh. Bila ada rangsangan yang merugikan atau berbahaya maka
gerakan sadar yang normal tidak mungkin dilaksanakan.

Jembatan varol (pons varoli)

Jembatan varol berisi serabut saraf yang menghubungkan otak kecil bagian kiri dan kanan, juga
menghubungkan otak besar dan sumsum
tulang belakang.

Sumsum sambung (medulla oblongata)

Sumsum sambung berfungsi menghantar impuls yang datang dari medula spinalis menuju ke
otak. Sumsum sambung juga mempengaruhi jembatan, refleks fisiologi seperti detak jantung,
tekanan darah, volume dan kecepatan respirasi, gerak alat pencernaan, dan sekresi kelenjar
pencernaan. Selain itu, sumsum sambung juga mengatur gerak refleks yang lain seperti bersin,
batuk, dan berkedip.

Sumsum tulang belakang (medulla spinalis)


Pada penampang melintang sumsum tulang belakang tampak bagian luar berwarna putih, sedangkan
bagian dalam berbentuk kupu-kupu dan berwarna kelabu. Pada penampang melintang sumsum tulang
belakang ada bagian seperti sayap yang terbagi atas sayap atas disebut tanduk dorsal dan sayap bawah
disebut tanduk ventral. Impuls sensori dari reseptor dihantar masuk ke sumsum tulang belakang melalui
tanduk dorsal dan impuls motor keluar dari sumsum tulang belakang melalui tanduk ventral menuju
efektor. Pada tanduk dorsal terdapat badan sel saraf penghubung (asosiasi konektor) yang akan
menerima impuls dari sel saraf sensori dan akan menghantarkannya ke saraf motor. Pada bagian putih
terdapat serabut saraf asosiasi. Kumpulan serabut saraf membentuk saraf (urat saraf). Urat saraf yang
membawa impuls ke otak merupakan saluran asenden dan yang membawa impuls yang berupa perintah
dari otak merupakan saluran desenden.

http://www.crayonpedia.org/mw/Sistem_Koordinasi_9.1

SISTEM KOORDINASI DAN ALAT INDRA MANUSIA


Sistem koordinasi terdiri atas system syaraf dan system hormone. Interaksi
keduanya melibatkan system indra.

Sistem syaraf
Sistem syaraf merupakan system kontrol yang mempunyai fungsi sebagai penerima dan
penghantar rangsang keseluruh bagian tubuh, serta memberikan tanggapan terhadap
rangsangan tersebut.
Sel syaraf yang menerima rangsang (impuls) disebut reseptor, sedangkan sel syaraf
yang menerima hasil tanggapan dari otak disebut efektor.
Jika dilihat dari letaknya dalam tubuh reseptor dibedakan atas eksteroreceptor
yang menerima rangsang dari luar dan interoreseptor yang menerima rangsang dari
dalam tubuh. Interoreseptor lebih dikenal dengan nama kinestesis (indra ke enam).
Struktur sel syaraf (neuron)
Sel neuron terdiri atas tiga struktur dasar yaitu:
1.

Badan sel
Berwarna kelabu mengandung nucleus, nucleolus, reticulum endoplasma, sitoplasma
(neuroplasma) dan selaput plasma. Retikulum endoplasma terkadang berkumpul disebut
badan nissl. Badan sel berfungsi meneruskan impuls ke akson

2.

Dendrit
Berupa tonjolan selaput plasma dari badan sel, atau percabangan dari badan sel.
Dendrit berfungsi menerima impuls yang datang dari ujung akson lain dan
meneruskannya ke badan sel

3.

Akson
Berbentuk serabut panjang yang berfungsi menerima impuls dari badann sel syaraf
dan meneruskannya ke sel syaraf lain
Struktur tambahan pada neuron terdiri dari

4.

Selubung myelin
Merupakan pembungkus akson yang terbentuk dari fosfolipid. Berfungsi melindungi
akson, memberi makan akson, dan sebagai isolator

5.

Nodus ranvier,
Merupakan bagian dari akson yang tidak terbungkus selubung myelin dan berfungsi
sebagai mempercepat penghantaran impuls.

6.
Sel schwann’s
Termasuk kelompok sel neuroglia, berfungsi membentuk selubung myelin.
Jenis sel syaraf (neuron)
Berdasarkan fungsinya, sel syaraf dibedakan atas:
1.

Sel syaraf sensorik


Sel saraf yang berfungsi menghantarkan impuls atau membawa rangsang dari reseptor
(alat indra) ke system syaraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang)
Dendritnya berhubungan dengan reseptor dan neuritnya berhubungan dengan dendtrit
neuron lain.
2. Sel syaraf motorik
Sel syaraf yang berfungsi menghantarkan tanggapan (rangsang motorik) dari system
syaraf pusat ke efektor
Dendritnya berhubungan dengan neuron lain, sedangkan aksonnya berhubungan dengan
efektor (alat indra).

3.

Sel syaraf konektor


Sel syaraf yang menghubungkan antara sel syaraf sensorik dengan sel syaraf motorik
di dalam system syaraf pusat.

Berdasarkan bentuknya, sel syaraf dibedakan atas:


1.

Neuron multipolar
Neuron yang memiliki banyak dendrite dan satu neuron. Neuron jenis ini biasanya
menyusun neuron motorik

2.

Neuron bipolar
Neuron yang memiliki satu dendrit dan satu akson. Neuron ini hanya ditemukan di
syaraf darah telinga dan mata. Neuron ini termasuk jenis neuron interneuron
(konektor)

3.

Neuron unipolar
Neuron yang memiliki badan sel terletak dibagian tengah dari akson. Ujung akson
yang satu berhubungan dengan system syaraf pusat, sedangkan akson yang lain
ujungnya berupa dendrite yang berhubungan dengan efektor.
Neuron ini merupakan jenis neuron sensorik.

Mekanisme penghantaran rangsang (Impuls)


a.

Penghantaran rangsang melalui akson


Rangsang merupakan pergerakan suatu potensial kerja (sinyal) disepanjang akson sel
syaraf. Rangsang yang bergerak disepanjang akson dapat dikatakan “aliran listrik”
yang merambat dengan kecepatan 100 m per detik.
Jika sel syaraf dalam keadaan istirahat, bagian luar membrane akson bermuatan
positip, dan bagian dalam membrane bermuatan negative. Keadaan tersebut disebut
polarisasi. Pada proses ini Na+ berada di luar dan K+ berada di bagian dalam
membran
Jika ada impuls atau rangsang yang masuk, mengakibatkan pembalikan muatan listrik
untuk sementara, muatan listrik bagian luar membrane berubah menjadi negative, dan
bagian dalam membrane berubah menjadi positif. Keadaan tersebut disebut
depolarisasi. Pada proses ini ion K+ pindah keluar membrane dan ion Na+ pindah ke
dalam membran.
Penghantaran impuls pada akson yang memiliki selubung mielein tidak dapat terjadi,
tapi dengan adanya nodus ranvier, terjadi lompatan impul, sehingga proses
penghantaran impuls menjadi lebih cepat, seperti terlihat pada gambar dibawah ini!

b.
Penghantaran rangsang melalui sinapsis

Sinapsis adalah titik temu antara ujung akson sel saraf satu dengan badan sel atau
dendrite sel sayaf berikutnya.
Sel syaraf tempat asal impuls disebut neuron prasinapsis, sedangkan sel syaraf
tempat lompatan impuls disebut neuron pascasinapsis. Ujung akson dari syaraf
presinapsis membentuk bonggol yang disebut bonggol sinapsis. Dalam bonggol
sinapsis terdapat mitokondria dan struktur terbungkus membrane yang disebut
vesikula sinapsos. Vesikula sinapsis berisi neurotransmitter (suatu senyawa kimia
yang dapat menghantarkan impuls dari satu sel syaraf ke sel syaraf yang lainnya
dengan cara difusi.
Jenis neurotransmitter yang penting adalah asetilkolin (Ach), dan yang lainnya
adalah adrenalin, dopamine, serotonin.
Impuls yang datang pada neuron prasinapsis menyebabkan vesikula sinapsis bergerak
mendekat ke membrane prasinapsis. Selanjutnya vesikula sinapsis melepaskan
neurotransmitter jenis asetilkolin dengan cara eksositosis ke celah sinapsis.
Neurotransmitter berikatan dengan protein reseptor. Masuknya asetilkolin di ikuti dengan pindahnya impuls dari neuron
presinapsis. Aselkolin yang telah melaksanakan
tugasnya akan diuraikan dengan cara hidrolisis menjadi senyawa asam etanoat dan
kolin oleh enzim kolinesterase yang dihasilkan oleh neuron pasca sinapsis. Kolin
akan masuk kembali ke bonggol sinapsis dan disimpan dalam dalam vesikula sinapsis.

Proses terjadinya gerak


Gerak merupakan salah satu bentuk reaksi tubuh dalam menanggapi rangsang. Jenis
gerak tubuh adalah:

1.

Gerak biasa
Merupakan gerak sadar, dengan arah gerak impuls sebagai berikut:
Impuls

reseptor
sel syaraf sensorik
syaraf pusat
sel syaraf motorik
efektor (otot)
2.

Gerak reflex
Gerak reflek merupakan bagian dari mekanisme pertahanan tubuh, dan proses
terjadinya lebih cepat dibandingkan gerak biasa.
Urut-urutan jalannya impuls pada gerak reflex sebagai berikut:
Impuls

reseptor
sel syaraf sensorik
sumsum tulang belakang
sel syaraf
motorik
efektor (otot)
http://www.scribd.com/doc/13663406/sistem-koordinasi-dan-indra

You might also like