Professional Documents
Culture Documents
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan
istilah Information and Communication Technologies (ICT), adalah payung besar terminologi
yang mencakup seluruh peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan informasi. Jika
ditinjau dari asal sebuah kata teknologi. Kata teknologi berasal dari bahasa Yunani, technologia,
atau techne yang mempunyai arti ‘keahlian’ dan logia yang berarti ‘pengetahuan’. Dalam
pengertian yang sempit, teknologi merupakan sesuatu yang mengacu pada objek benda yang
dipergunakan untuk kemudahan aktivitas manusia, seperti mesin, perkakas, atau perangkat keras.
TIK mencakup dua aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi
informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu,
manipulasi, dan pengelolaan informasi. Sedangkan teknologi komunikasi adalah segala sesuatu
yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari
perangkat yang satu ke lainnya. Sedangkan Multimedia dapat diartikan sebagai penggunaan
beberapa media yang berbeda untuk menggabungkan dan menyampaikan informasi dalam
bentuk text, audio, grafik, animasi, dan video.
· Using it tools and information source, sich as computer systems and software packages,
to support learning in variety contexts;
a. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) mencakup dua aspek, yaitu Teknologi Informasi
dan Teknologi Komunikasi.
i. Teknologi Informasi adalah meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses,
penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi.
ii. Teknologi Komunikasi adalah segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu
untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya.
b. Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi adalah suatu padanan yang tidak terpisahkan
yang mengandung pengertian luas tentang segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan,
manipulasi, pengelolaan, dan transfer/pemindahan informasi antar media
Menurut anatta sannai, Jakarta Indonesia, 2004, Teknologi Informasi dan komunikasi
adalah sebuah media atau alat bantu dalam memperoleh pengetahuan antara seseorang kepada
orang lain.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN TIK
Kemajuan yang telah dicapai manusia dalam bidang Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) merupakan sesuatu yang patut kita syukuri karena dengan kemajuan tersebut
akan memudahkan manusia dalam mengerjakan pekerjaan dan tugas yang harus dikerjakannya.
Namun, tidak semua kemajuan yang telah dicapai tersebut membawa dampak positif. Diantara
kemajuan yang telah dicapai tersebut ternyata dapat membawa dampak negatif bagi manusia. Di
bawah ini akan dipaparkan dampak positif (keuntungan) dan negative (kerugian) dari
penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam bidang sosial, pendidikan,
ekonomi, dan pemerintahan.
Keuntungan :
Kerugian :
3. Dengan pesatnya teknologi informasi baik di internet maupun media lainnya membuat
peluang masuknya hal-hal yang berbau pornografi, pornoaksi, maupun kekerasan
semakin mudah.
4. Kemajuan TIK juga pasti akan semakin memperparah kesenjangan sosial yang terjadi di
masyarakat antara orang kaya dan orang miskin.
5. Maraknya cyber crime yang terus membayangi seperti carding, ulah cracker, manipulasi
data dan berbagai cyber crime yang lainnya
6. Menurut Paul C Saettler dari California State University, Sacramento, Satu hal yang
pasti, interaksi anak dan komputer yang bersifat satu (orang) menghadap satu (mesin)
mengakibatkan anak menjadi tidak cerdas secara sosial.
Keuntungan :
1. Informasi yang dibutuhkan akan semakin cepat dan mudah di akses untuk kepentingan
pendidikan.
2. Inovasi dalam pembelajaran semakin berkembang dengan adanya inovasi e-learning
yang semakin memudahkan proses pendidikan.
3. Kemajuan TIK juga akan memungkinkan berkembangnya kelas virtual atau kelas yang
berbasis teleconference yang tidak mengharuskan sang pendidik dan peserta didik berada
dalam satu ruangan.
4. Sistem administrasi pada sebuah lembaga pendidikan akan semakin mudah dan lancar
karena penerapan sistem TIK.
Kerugian :
3. Salah satu dampak negatif televisi adalah melatih anak untuk berpikir pendek dan
bertahan berkonsentrasi dalam waktu yang singkat (short span of attention).
Keuntungan :
1. Semakin maraknya penggunaan TIK akan semakin membuka lapangan pekerjaan.
2. Bisnis yang berbasis TIK atau yang biasa disebut e-commerce dapat mempermudah
transaksi-traansaksi bisnis suatu perusahaan atau perorangan
Kerugian :
Keuntungan :
1. Tenologi Informasi dan Komunikasi yang dikembangkan dalam pemerintahan atau yang
disebut e-government membuat masyarakat semakin mudah dalam mengakses kebijakan
pemerintah sehingga program yang dicanangkan pemerintah dapat berjalan dengan
lancar.
2. e-government juga dapat mendukung pengelolaan pemerintahan yang lebih efisien, dan
bisa meningkatkan komunikasi antara pemerintah dengan sektor usaha dan industri.
Kerugian :
a. Kelebihan Internet
b. Kekurangan Internet
Penggunaan internet saat ini sudah merasuk pada hampir semua aspek kehidupan.
Internet sangat bermanfaat bagi semua kalangan karena memberikan informasi yang up to date
setiap saat. Disamping internet mempunyai banyak manfaat, internet juga memiliki dampak
negatif apabila tidak digunakan secara baik. Dampak negatif penggunaan internet seiring
perkembangannya antara lain
c. Kelebihan Intranet
Intranet merupakan jaringan informasi intenal suatu perusahaan atau organisasi yang
prinsip kerjanya sama dengan internet. Intranet dapat diartikan sebagai bentuk privat dari internet
atau internet yang penggunaannya terbatas pada suatu organisasi/perusahaan. Akses intranet
memerlukan identifikasi pengguna dan password sehingga hanya dapat diakses oleh anggota
organisasi atau karyawan perusahaan tersebut. Intranet biasanya digunakan untuk membagi
kalender/jadwal kegiatan, dokumen, dan sarana diskusi internal yang tertutup, sehingga tidak
dapat diakses oleh pihak luar. Teknologi dan konsep internet seperti client-server dan protokol
internet seperti HTTP dan FTP juga digunakan untuk membangun sebuah intranet.
Keuntungan penggunaan intranet bagi suatu organisasi atau perusahaan antara lain :
Produktifitas kerja
Efisiensi waktu
Komunikasi
Efektifitas biaya
Keseragaman informasi
Meningkatkan kerjasama
Perlu tenaga ahli untuk membangun dan mengembangkan intranet di sebuah organisasi
atau perusahaan
Bisa terjasi overload (data penuh) akibat pengiriman pesan antar pengguna yang tidak
terkontril dengan baik.
Setelah melalui proses digitalisasi, informasi yang masuk akan berubah menjadi
serangkaian bilangan biner yang membentuk informasi dalam wujud kode digital. Kode digital
tersebut nantinya akan mampu dimanipulasi oleh komputer. Contohnya adalah gambar kamera
video yang telah diubah menjadi bentuk digital. Bentuk digital tersebut mewakili element
gambar (pixel). Elemen gambar tersebut dapat dimanipulasi oleh komputer. Sehingga kita dapat
menciptakan efek tertentu pada gambar serta dapat juga memperbaiki kualitas gambar yang
dianggap kurang baik. Bentuk manipulasinya bisa berupa penambahan intensitas cahaya pada
gambar, sehingga gambar yang ada menjadi lebih terang atau gelap, meningkatkan ketajaman
gambar yang kurang fokus, serta memperbaiki warna pada bagian tertentu dari gambar.
Multiplexing
Teknologi ini memungkinkan kita untuk mendistribusikan informasi dalam beragam jenis
dan dalam jumlah yang banyak secara sekaligus. Informasi yang berupa sinyal digital akan di
distribusikan melalui sebuah saluran komunikasi tunggal. Nantinya saluran tunggal tersebut akan
terbagi lagi menjadi saluran yang lebih kecil dan terpisah, Sehingga, kebutuhan akan konstruksi
dan pemeliharaan akan semakin berkurang. terdapat dua sistem multiplexing yang ditawarkan
yaitu:
Sistem multiplexing ini cara kerjanya adalah dengan membagi sinyal digital yang masuk
menjadi kepingan yang lebih kecil. Kemudian masing-masing dari sinyal tersebut akan
dikirimkan serentak dalam satu waktu. Sistem ini cepat serta efisien.Sistem ini dapat pula
dipantau melalui komputer.
Pada saat informasi dipancarkan dalam bentuk sinyal digital, walaupun telah menempuh
jarak yang cukup jauh keutuhan data akan tetap terjaga. Sinyal digital tersebut akan melaui
serangkaian repeater station (stasiun pengulang) yang berfungsi untuk melindungi dan
memperkuat sinyal sepanjang jalur perjalanan transmisi. Gangguan berupa cuaca buruk dan
noise tidak akan mempengaruhi transmisi sinyal digital. Hal tersebut terjadi karena, pada
repeater station sinyal digital akan mengalami regenerasi. Sinyal-sinyal yang rusak akan
digantikan oleh sinyal baru.
Teknologi digital melalui teknologi Integrated Service Digital Network ( ISDN ) atau
dalam bahasa Indonesia populer dengan sebutan jaringan telekomunikasi digital pelayanan
terpadu dapat menghantarkan berbagai informasi dalam sebauh jaringan tunggal. [ISDN]. ISDN
bisa diibaratkan sebagai sebuah pipa saluran informasi besar yang terdiri dari berbagai
komponen informasi yang dapat berupa gambar, data, suara. Semua data tersebut dapat diakses
dan dipindahkan dengan mudah melalui alat tertentu yang mudah dicolokan dan dicabut . Contoh
alat yang digunakan untuk transfer data dengan metode tersebut adalah kabel data dan flashdisk
alat ini banyak digunakan untuk pertukaran data dan informasi dalam bentuk digital. Teknologi
ISDN ini membawa revolusi dalam cara kita berkomunikasi. Kita dapat bertukar gambar, grafik,
dan data dengan mudah, cepat serta dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja.
Efisiensi Biaya
Peralatan pada teknologi digital membangkitkan produksi massal yang kemudian akan
menekan biaya produksi. Alat-alat pada teknologi digital juga lebih stabil, praktis dan memiliki
daya tahan yang lama dalam pemakaiannya. Hal tersebut menyebabkan biaya pemeliharaan
menjadi lebih sedikit. Hal ini dikarenakan adanya teknologi integrated circuit ( IC) yang
kemudian akan lebih dikenal dengan sebutan chips. Benda ini memberikan dampak yang
signifikan, karena dengan sebuah chips, teknologi komputer yang sebelumnya harus
menggunakan mesin dan komponen yang berukuran besar, berat dan tidak praktis dapat
digantikan tugasnya oleh chips tersebut.
Segala jenis informasi yang telah didigitalisasi akan mampu didistribusikan secara efisien
dan dalam jumlah yang banyak melalui sistem multiplexing. Namun terdapat beberapa saluran
aplikasi yang tak mampu menampung jumlah arus data digital yang dikirimkan tersebut.
Contohnya adalah saluran telepon yang belum dapat mengakomodasi tampilan video digital pada
penggunaan aplikasinya.
Pada saat proses perubahan dari sinyal analog ke sinyal digital. Konsep informasi yang
ada pada dunia nyata akan melewati digitalisasi. Konsep informasi tersebut akan diubah menjadi
sinyal digital, dan sinyal digital tesebut merupakan rangkaian dari kode-kode tertentu.
Dikawatirkan konsep informasi asli yang terdapat pada dunia nyata tersebut tidak dapat
terepresentasikan dengan baik saat digitalisasi. Contohnya adalah warna, jika suatu warna belum
terdapat dalam sistem penyimpanan teknologi digital, maka akan dicari padanan warna yang
paling dekat dan paling mirip dengan warna tersebut. Hal ini menyebabkan warna yang akan
tertampil setelah digitalisasi menjadi kurang akurat dan tidak mewakili warna aslinya.
Sampai saat ini dunia masih didominasi oleh teknologi analog. Banyak bentuk informasi
komunikasi yang menggunakan sistem analog, perangkatnya pun menggunakan perangkat
analog. Sehingga untuk menikmati layanan teknologi digital kita harus menggunakan analog-
digital converter (ADC) dan digital-analog converter (DCA).
Investasi Publik
Untuk menikmati layanan digital secara keseluruhan. Maka harus dilakukan penggantian
alat komunikasi seperti telepon, televisi dan radio dari yang sebelumnya berbasis teknologi
analog menjadi teknologi digital. Hal ini menyebabkan masyarakat mengeluarkan biaya yang
tidak sedikit terlebih lagi teknologi ini masih tergolong teknologi yang pada saat artikel ini
dibuat merupakan teknologi yang tergolong baru. Hal ini menyebabkan instrumen yang
disediakan untuk masyarakat umum sifatnya masih terbatas dan mahal harganya. Hal ini menjadi
permasalahan bagi kelangsungan industri pertelekomunikasian dan hal ini juga akan
mempengaruhi kemampuan membeli masyarakat.
Masalah pertanian dari dahulu pada saat bangsa Indonesia merdeka di tahun 1945,
sampai sekarang yang usianya sudah 63 tahun, tampaknya berkisar pada problematik apakah
sektor pertanian ini mampu mensejahterakan petani dan masyarakat pertanian. Jawabannya
ternyata memang masih belum bisa, terbukti produktivitas pertanian belum seperti yang
diharapkan dan pendapatan serta kesejahteraan petani yang masih relatif rendah. Karena itu perlu
upaya untuk mempercepat dan meningkatkan peran sektor pertanian tersebut melalui pendekatan
baru, yaitu pemanfaatan Information and Communication Technology (ICT) di berbagai kegiatan
pertanian, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi hasil pembangunan pertanian.
Pemanfaatan ICT untuk pengembangan agribisnis di Indonesia tampaknya memang
belum optimal. Namun secara bertahap pemanfaatan ICT ini akan semakin banyak dimanfaatkan
dalam pengembangan agribisnis pada masa-masa mendatang.
Teknologi yang sering digunakan dalam aplikasi ICT diberbagai kegiatan, apakah itu
digunakan di kegiatan agribisnis maupun di aktivitas lainnya, lazimnya dapat dikelompokkan
menjadi lima macam. Ke lima macam teknologi ini (ditambah lagi dengan kombinasi dari ke
lima macam teknologi tersebut) bermula dari yang paling sederhana sampai pada teknologi yang
mutakhir. Teknologi yang paling sederhana ini, misalnya teknologi yang digunakan terbatas pada
pendukung kegiatan agribisnis, seperti brosur penyuluhan, iklan produk pertanian, dan
sebagainya.
1. Teknologi Cetak.
Yang masuk dalam teknologi cetak ini antara lain modul untuk penyuluhan pertanian,
tutorial tertulis bagi peserta pelatihan pertanian, buku-buku pertanian, brosur-brosur pertanian,
dsb-nya.
2. Teknologi Audio
Yang masuk dalam teknologi audio ini antara lain (i). Kaset tape (pembelajaran yang
menggunakan kaset), (ii). siaran radio (pembelajaran yang menggunakan radio). Siaran radio
pertanian dengan program kelompok pendengar siaran radio pertanian atau juga ada Kelompok
Pendengar, Pembaca dan Pemirsa (Kelompencapir). (iii). Telepon dan voice mail telephone
(konsultasi, penyuluhan, pelatihan, pembelajaran atau tutorial yang menggunakan telepon. Tele-
conferencing juga termasuk kelompok ini karena komunikasinya menggunakan telepon.
4. Teknologi Komputer
Teknologi ini pada dasarnya menggunakan komputer sebagai alat bantu pemberian
informasi. Pembelajaran yang menggunakan komputer, seperti Computer Assisted Instruction
(CAI), Computer Based-Learning (CBL), Computer Based-Technology (CBT), chatting, bulletin
board, e-mail, internet, on-line learning, dll. Komputer sering juga dipakai untuk membuat
database di mana komputer digunakan untuk pengumpulan dan penyimpanan data dan
komputasi.
5. Teknologi Internet
Teknologi ini berkembang pesat setelah ditemukannya internet. Bahkan kini orang sudah
sangat ketergantungan dengan teknologi internet ini, melalui apa yang dinamakan web-based
activities.
Di samping dari lima macam teknologi di atas, kini juga banyak digunakan kombinasi
dari lima macam teknologi tersebut. Perpaduan lima macam teknologi tersebut merupakan
teknologi yang dirancang untuk memanfaatkan kombinasi audio-data, video-data, audio-video,
dan audio-video-web dengan menggunakan komputer.
Pemerintah yang ditugasi membangun sektor pertanian sebenarnya juga telah mulai
mempertimbangkan dan memasukkan ICT ini dalam program pembangunan lima tahun
Departemen Pertanian. Kini, Departemen Pertanian memperkenalkan program yang dinamakan
Program Rintisan dan Akselerasi Pemasyarakatan Inovasi Teknologi Pertanian (Primatani).
Program ini pada dasarnya dirancang untuk mempercepat pemanfaatan hasil-hasil penelitian
untuk segera diterapkan di masyarakat pertanian, khususnya dengan memanfaatkan keunggulan
ICT.
Kemudian diperkenalkan pula sebuah program yang diberi nama FEATI atau Farmer
Empowerment through Agriculture Technology and Information atau Program Pemberdayaan
Petani melalui Teknologi dan Informasi (Departemen Pertanian, 2007). Tujuan dari
diperkenalkan program FEATI ini adalah memberdayakan petani dan organisasi petani dalam
peningkatan produktifitas pendapatan dan kesejahteraan petani kemudian diperkenalkan pula
sebuah program yang diberi nama FEATI atau Farmer Empowerment through Agriculture
Technology and Information atau Program Pemberdayaan Petani melalui Teknologi dan
Informasi (Departemen Pertanian, 2007). Tujuan dari diperkenalkannya program FEATI ini
adalah memberdayakan petani dan organisasi petani dalam peningkatan produktivitas,
pendapatan dan kesejahteraan petani melalui peningkatan aksesibilitas terhadap informasi,
teknologi, modal dan sarana produksi, pengembangan agribisnis dan kemitraan usaha.
Kegiatan utama dari FEATI ini adalah mengandalkan pemanfaatan ICT dalam
memberikan penyuluhan pertanian. Program FEATI adalah dirancang untuk melaksanakan:
Kini ICT juga dicoba untuk mendorong agar pertanian Indonesia mampu bersaing. Hal
ini dapat dimengerti karena peran ICT sering menonjol, apakah itu di kegiatan teknologi
produksi maupun di kegiatan teknologi informasi. Dengan demikian, lambat atau cepat, maka
pelaku agribisnis di Indonesia harus bisa menguasai teknologi tersebut.
3. Orgaware (organisasi).
Misalnya untuk tingkat pengembangan suatu perusahaan hasil olahan dari produk pertanian,
bantuan ICT akan sangat menentukan proses kegiatan perusahaan tersebut. Ke empat komponen
di atas, tentu saling kait mengkait satu sama lain, karena komponen yang satu akan saling
mempengaruhi komponen yang lain.
Hasil penelitian Viranti, Anindita dan Soekartawi (2008) menunjukkan bahwa aplikasi
model Factor Analysis dapat digunakan untuk mengetahui variabel-variabel yang berasosiasi
kuat dengan HP yang dimiliki pedagang sayur mayur di Pasar Besar dan Pasar Induk Gadang
Kota Malang. Hasil analisis menunjukkan bahwa merk, kemudahan mengoperasikan HP, harga
HP and harga pulsa HP berasosiasi kuat dengan penggunaan HP dalam bisnis sayur mayur.
Dilihat dari sisi pedagangnya sendiri, maka mereka yang mempunyai kemampuan membaca,
mengakses informasi dan hidup yang relatif berkecukupan adalah berkecenderungan
memanfaatkan HP dalam bisnis sayur mayurnya. Hasil penelitian juga memberikan indikasi
bahwa pemanfaatan ICT (dalam hal ini HP) ternyata mampu meningkatkan portfolio bisnis.
Implikasi dari hasil penelitian ini adalah bahwa untuk meningkatkan portfolio agribisnis, maka
tidak menutup kemungkinan untuk memanfaatkan HP pada semua kegiatan agribisnis (Viranti,
dkk, 2008).
Penelitian lebih lanjut sangat dianjurkan, khususnya untuk menjawab sampai seberapa
besar pemanfaatan HP mampu mengurangi biaya pemasaran, meningkatkan market intelligent
dan perancanaan startegis, meningkatkan keakraban pelaku agribisnis dan sekaligus
meningkatkan kepercayaan, meningkatkan dan memperluas akses pasar, dsb-nya
Peran Telpon HP dapat juga dipakai untuk kegiatan monitoring. Misalnya di perkebunan
kelapa sawit yang hamparannya lebih dari 10 hektar, seorang supervisor dapat memonitor
pekerja yang sedang melakukan kegiatan di berbagai kawasan atau blok. Misalnya berapa
pekerja yang masuk bekerja di blok1, blok2, dsb-nya, berapa pekerja pria dan berapa orang
pekerja wanita, berapa bibit yang sudah ditanaman hari itu, berapa penggunaan pupuk yang
dipakai, dan masih banyak contoh yang lain.
b. Peran Multimedia
Peran siaran radio bagi penyuluhan pertanian sangat penting khususnya di daerah-daerah
di mana kebanyakan petani mempunyai radio. Kini banyak Pemerintah Daerah mengembangkan
siaran radio pertanian. Bahkan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) yang tersebar di
berbagai propinsi di Indonesia, juga ada yang membina siaran radio pertanian ini, baik siaran
radio yang dimiliki Pemerintah daerah maupun swasta.
Pada intinya tujuan siaran radio pertanian ini adalah mengetahui dan meningkatkan peran
radio terhadap percepatan informasi teknologi yang disertai kegiatan penyuluhan pertanian.
Dengan cara seperti ini, maka diharapkan masyarakat, khususnya masyarakat pertanian dapat
mengetahui pola siaran hal-hal yang berkaitan dengan pertanian yang sesuai dengan apa yang
diperlukan oleh petani.
Kualitas siaran radio dan komponen pendukung siaran seperti materi siaran, program
pendukung siaran (agar mendorong pendengar mendengarkan) seperti lagu-lagu dan persiapan
kegiatan pengkajian, selalu terus ditingkatkan. Kegiatannya dapat dirancang, misalnya
melakukan sosialisasi kegiatan; kemudian kegiatan test awal mengenai materi siaran yang akan
diberikan. Post-test juga baik untuk dilakukan setelah satu bulan pelaksanaan program
siaran.Tahap pelaksanaaan dilakukan dengan menyiarkan beberapa materi siaran dan kemudiaan
dilakukan evaluasi oleh petugas, misalnya oleh pihak BPTP dengan mengevaluasi respon petani
terhadap materi siaran, teknik siaran serta peningkatan kemampuan petani terhadap teknologi
yang disiarkan yang dibuktikan dari peningkatan nilai test yang telah dibuat. Data kemudian
dianalisis dengan menggunakan uji statistik tertentu.
Salah satu contoh penggunaan siaran radio untuk penyuluhan yang berhasil adalah yang
dilakukan oleh BPTP Sulawesi Tengah. Sejak tahun 2002, pembinaan radio amatir telah dirintis
oleh BPTP dengan pelaksananya Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Bahagia yang didukung oleh
penyiar yang berasal dari pemuda dan anggota masyarakat setempat lainnya, menunjukkan
bahwa siaran radio akan efektif kalau disiarkan mulai pukul 7.00 pagi hingga pukul 10.00
malam. Walaupun program siaran radio ini dinilai berhasil, namun disana-sini masih pula
dijumpai kendala, misalnya dalam kaitannya dengan pendanaan khususnya untuk honorarium
pegawai, perawatan peralatan, dan sebagainya. Kini pemerintah Daerah Sulawesi Tengah terus
mengembangkan program siaran radio ini mengingat geografis daerah yang kadang-kadang sulit
ditempuh dengan kendaraan. Siaran radio pertanian untuk daerah yang terisolasi menjadi amat
penting.
Propinsi Jawa Timur dahulu mempunyai siaran radio pertanian yang kuat di Wonokromo,
Surabaya Selatan, sehingga saat itu radio benar-benar dapat dipakai sebagai alat penyuluhan
pertanian untuk mensukseskan program Bimbingan Massal (Bimas) sehingga akhirnya Jawa
Timur mampu mencapai swasembada beras di tahun 1984-1985.
Sayangnya kini banyak pelaksanaan program siaran radio pertanian tidak dilaksanakan
secara ‘full speed’ (tidak dilaksanakan sungguh-sungguh) dengan alasan keterbatasan dana.
Patut dicatat bahwa karena sekarang ini seringkali muncul adanya perubahan lingkungan
strategis global yang mengarah kepada semakin kuatnya liberisasi dan globalisasi perdagangan
pertanian, maka hal ini akan membawa konsekuensi terhadap daya saing komoditi pertanian di
pasar internasional. Dengan demikian, maka peran informasi (dan komukasi) secara cepat
melalui TV atau radio menjadi lebih penting lagi. Oleh karena itulah maka informasi dan
komunikasi dari teknologi pertanian yang dibutuhkan petani semestinya juga mampu
mengantisipasi berbagai perubahan yang ada tersebut. Dengan demikian, informasi dan
teknologi, bukan sekedar dapat meningkatkan produktivitas, tetapi juga dapat meningkatkan
kondisi sosial ekonomi mereka khususnya petani beserta keluarganya. Berkait dengan masalah
ekonomi keluarga tani, tidak lepas dari pendapatan usahatani. Pendapatan petani adalah
pendapatan yang diperoleh dari seluruh cabang usahatani selama waktu tertentu, baik yang dijual
maupun yang tidak dijual (Soekartawi, 1990).
Penelitian Sudaryanto terhadap pedagang pertanian di beberapa kota di Jawa Timur, juga
memberikan indikasi bahwa petani yang berpengalaman (usia >41 tahun) dan berpendidikan
(melalui kursus-kursus) dan besarnya nilai omzet bisnis produk pertaniannya, adalah mereka
yang memanfaatkan komputer dalam kegiatan bisnisnya (Sudaryanto, Courvisanos and
Soekartawi, 2007). Hasil studi ini juga memberikan informasi bahwa komputer ternyata sangat
membantu meningkatkan portfolio bisnis produk pertanian.
DAFTAR PUSTAKA