You are on page 1of 7

HADITS TENTANG:

PEMIMPIN PELAYAN MASYARAKAT

A. Teks dan Terjemah Hadits


ْ‫ض ِه الَّ ِذي‬ِ ‫ار فِى َم َر‬ ٍ ‫ار َع ِن ْال َح َس ِن أَ َّن ُعبَ ْي َد هللاِ ب ِْن ِزيَ ا ٍد َع ا َد َم ْعقَ َل ْبنَ يَ َس‬ ٍ ‫ْث َم ْعقَ ِل ب ِْن يَ َس‬ ُ ‫َح ِدي‬
‫ْت‬ ُ ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َس ِمع‬ َ ِ‫ك َح ِد ْيثًا َس ِم ْعتُهُ ِم ْن َرسُوْ ِل هللا‬ َ ُ‫ إِنِّ ْي ُم َح ِّدث‬:ٌ‫ال لَهُ َم ْعقَل‬
َ َ‫ فَق‬،‫َماتَ فِ ْي ِه‬
‫َص ي َْح ٍة إِالَّ لَ ْم‬
ِ ‫ُطهَا بِن‬ ْ ‫ َم ْن ِم ْن َع ْب ٍد اِ ْس تَرْ عَاهُ هللاُ َر ِعيَّةً فَلَ ْم يَح‬:ُ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َس لَّ َم يَقُ وْ ل‬ َ ‫ي‬ َّ ِ‫النَّب‬
)‫ باب من استرعى رعية فلم ينصح‬:‫كتاب األحكام‬-92 ‫ (أخرجه البخاري فى‬.‫جنَّ ِة‬ َ ‫يَ ِج ْد َرائِ َحةَ ْال‬
Al-Hasan berkata, Ubaidillah bin Ziyad menjenguk Ma’qal bin Yasar ra., ketika
ia sakit yang menyebabkan kematiannya, maka Ma’qal berkata kepada Ubaidillah
bin Ziyad, “Aku akan menyampaikan kepadamu sebuah hadits yang telah dengar
dari Rasulullah saw., aku telah mendengar Nabi saw. bersabda, “Tiada seorang
hamba yang diberi amanat rakyat oleh Allah lalu ia tidak memeliharanya dengan
baik, melainkan Allah tidak akan merasakan padanya harumnya surga (melainkan
tidak mendapat bau surga).

(Dikeluarkan oleh Imam Bukhari dalam kitab “Hukum-hukum” bab “Orang yang
diberi amanat kepemimpinan).

B. Biografi Perawi
Ma’qal bi Yasar nama lengkapnya adalah Ma’qal Ibn Mu;ir al-Mujni Abu
Ali. Dikatakan bahwa dia adalah Abu Ali, ada yang mengatakannya sebagai Abu
Yasar; serta ada pula yang mengatakan bahwa dia adalah Abdullah al-Bashry.
Ia meriwayatkan hadits dari Rasulullah saw. dan termasuk salah seorang
sahabat yang hadir pada bai’at di bawah pohon (bai’ah al-ridwan). Ia juga
meriwayatkan hadits dari Nu’man Ibn Maqran.
Orang-orang yang meriwayatkan hadits darinya, antara lain Imran bin al-
Hushain, Mu’awiyah Ibn Qarrah, Alqamah ibn Abdullah, Hakm ibn al-A’raj, Amr
ibn Samrah, Hasan al-Bashri, Nafi’ ibn ibn Nafi’ atau Abu Abu al-Malih ibn
Usamah, Muslim ibn Mahraf, Iyad Abu Khalid, dan lain-lain.
Al-Azaly berkata, “Ia diberi kunyah Abu Ali, tetapi di kalangan sahabat
tidak diketahui siapa yang memberi kunyah dengan Abu Ali tersebut.” Dikatakan
bahwa ia meninggal di Basrah pada akhir kekhalifahan Mu’awiyah. Namun
menurut sebagia ulama, ia meninggal pada masa kekhalifahan Abu Yazid. Abu

1
Hajar al-Asqalani bekata bahwa pernyataan tersebut sesuai dengan pendapat al-
Bukhari dalam kitab al-Ausath pasal “Orang-orang yang meninggal antara tahun
60 dan 70 H.”

C. Penjelasan Singkat
Dalam pandangan Islam, seorang pemimpin adalah orang yang diberi
amanat oleh Allah swt. untuk memimpin rakyat, yang di akhirat kelak akan
dimintai pertanggungjawabannya oleh Allah swt. Dengan demikian, meskipun
seorang pemimpin dapat meloloskan diri dari tuntutan rakyatnya, karena
ketidakadilannya, misalkan, ia tidak akan mampu meloloskan diri dari tuntutan
Allah swt. kelak di akhirat.
Oleh karena itu, seorang pemimpin hendaknya jangan menganggap
dirinya sebagai manusia super yang bebas berbuat dan memerintah apa saja
kepada rakyatnya. Akan tetapi, sebaliknya, ia harus berusaha memposisikan
dirinya sebagai pelayan dan pengayom masyarakat, sebagaimana firman-Nya
dalam al-Quran:
)215:‫(الشعراء‬ َ‫ك ِمنَ ْال ُم ْؤ ِمنِ ْين‬
َ ‫ك لِ َم ِن اتَّبَ َع‬ َ ‫َواحْ فِضْ َجن‬
َ ‫َاح‬
Rendahkanlah sikapmu terhadap pengikutmu dari kaum mukminin. (Q.S.
asy-Syu’ara : 215)
Dalam sebuah hadits yang diterima dari siti Aisyah yang diriwayatkan
oleh Imam Muslim, Nabi saw. pernah berdo’a, “Ya Allah, siapa yang menguasai
sesuatu dari urusan umatku lalu mempersulit mereka, maka persulitlah baginya.
Dan siapa yang mengurusi umatku dan berlemah lembut pada mereka, maka
permudahlah baginya.
Hal itu menunjukkan bahwa Allah dan Rasul-Nya sangat peduli terhadap
hambanya agar terjaga dari kezaliman para pemimpin yang kejam dan tidak
bertanggung jawab. Pemerintah yang kejak dikategoirikan sebagai sejahat-
sejahatnya pemerintah, sebagaimana sabda Rasulullah saw.

2
‫ي‬َّ َّ‫ يَا بُن‬:‫ال‬ َ َ‫ض َي هللاُ َع ْن هُ أَنَّهُ َدخَ َل َعلَى ُعبَ ْي ِد هللاِ ب ِْن زش يَا ٍد ق‬ ِ ‫َوع َْن عَائِ ِد ْب ِن َع ْم ٍرو َر‬
َ
‫ك أ ْن‬ ْ َّ َّ
َ ‫ فَإِيَّا‬،ُ‫ إِ َّن َش َّر الرُّ َع ا ِء ال ُحطَ َم ة‬:ُ‫صلى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسل َم يَقُوْ ل‬ َ َ‫ْت َرسُوْ َل هللا‬ُ ‫إِنِّ ْي َس ِمع‬
)‫الَتَ ُكوْ نَ ِم ْنهُ ْم (متفق عليه‬
A’id bin Amru ra. ketika memasuki rumah Ubaidillah bin Ziyad ia
berkata, hai anakku saya telah mendengar Rasulullah saw. bersabad,
“sesungguhnya sejahat-sejahatnya pemerintahan yaitu yang kejam, maka
janganlah kamu tergolong dari mereka.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Pemimpin yang zalim yang tidak mau mengayomi dan melayani rakyatnya
diancam tidak akan pernah mencium harumnya surga apalagi memasukinya,
sebagaimana disebutkan pada hadits di atas.
Oleh karena itu, agar kaum muslim terhindar dari pemimpin yang zalim,
berhati-hatilah dalam memilih seorang pemimpin. Pemilihan pemimpin harus
betul-betul didasarkan pada kualitas, integritas, loyalitas, dan yang paling penting
adalah perilaku keagamaannya. Jangan memilih mereka karena didasarkan pada
rasa emosional, baik karena ras, suku bangsa, ataupun keturunan. Karena jika
mereka dapat memimpin, rakyatlah yang akan merasakan kerugiannya.
Menurut Quraish Shihab, dari celah-celah ayat al-Quran ditemukan
sedikitnya dua pokok sifat yang harus disandang oleh seseorang yang memikul
suatu jabatan yang berkaitan dengan hak-hak masyarakat. Kedua hal tersebut
harus diperhatikan dalam menentukan seorang pemimpin. Salah satu ayat yang
menerangkan tentang hal itu adalah ungkapan putri Nabi Syu’aib yang dibenarkan
dan diabadikan dalam al-Quran:
)26:‫(القصص‬ ُ‫ إِ َّن خَ ي َْر َم ِن ا ْستَ ْئ َجرْ تَ ْالقَ ِويُّ ْاألَ ِميْن‬...
Sesungguhnya orang yang paling baik engkau tugaskan adalah orang yang
kuat lagi dipercaya. (Q.S. al-Qashash : 26)
Begitu pula al-Quran mengabadikan alasan pengangkatan Yusuf sebagai
kepala badan logistik sebagaimana diisyaratkan dalam ayat:
)54:‫(يوسف‬ ‫ك ْاليَوْ َم لَ َد ْينَا َم ِكي ٌْن أَ ِمي ٌْن‬
َ َّ‫ قَا َل إِن‬...
Sesungguhnya engkau menurut penilaian kami adalah seorang yang kuat
lagi terpercaya. (Q.S. Yusuf:54)

3
Kedua kriteria itu yang menjadi landasan utama ketika Abu Bakar ra.
Menunjuk Zaid bin Tsabit sebagai ketua panitia pengumpulan Mushaf. Alasannya
antara lain tersirat dalam ungkapannya, “Engkau seorang pemuda (kuat lagi
bersemangat) dan telah dipercaya oleh Rasulullah saw. untuk menulis wahyu.
Bahkan Allah swt. pun memilih Jibril sebagai pembawa wahyu-Nya, antara lain,
karena malaikat Jibril memiliki sifat kuat dan terpercaya (Q.S. 82:19-21).
Pemimpin yang memiliki dua sifat tersebut, sangat kecil kemungkinan
untuk berbuat zalim. Ia selalu berbuat dan bertindak sesuai dengan aspirasi rakyat.

D. Fiqh al-Hadits
Seorang pemimpin adalah orang yang telah dipercaya oleh Allah swt.
untuk memlihara sebagai kecil dari hamba-Nya di dunia. Maka ia harus berusaha
untuk memelihara dan menjaganya. Jika tidak, ia tidak akan pernah merasakan
harumnya surga, apalagi merasakan kenikmatan menjadi penghuninya.
Agar kaum muslimin memiliki pemimpin yang adil, yang mampu
memelihara dan menjaga mereka, pemimpin yang dipilih adalah mereka yang
betul-betul dapat dipercaya dan kuat dalam kepemimpinannya.
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah swt., yang telah melimpahkan
taufik dan hidayah-Nya, sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan tanpa
rintangan yang cukup berarti.
Walaupun makalah ini merupakan hasil kerja keras yang optimal, namun
penulis menyadari masih banyak kekurangan, baik dari segi metode maupun
kandungan materinya. Untuk itu, dengan segala kerendahan hati, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan
makalah ini.

4
Semoga makalah ini dapat bermafaat khususnya bagi penulis sendiri dan
umumnya bagi para pembaca sekalian sebagai sumbangan berharga bagi ilmu
pengetahuan.
Akhirnya, pada Allah jualah segalanya penulis serahkan. Mudah-mudahan
amal baik kita selalu diterima di sisi-Nya. Amiin.

Cipasung, Nopember 2008

Penulis

5
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................
i
DAFTAR ISI.........................................................................................................
ii
A. Teks dan Terjemah Hadits...............................................................................
1
B. Biografi Perawi Hadits....................................................................................
1
C. Penjelasan Hadits.............................................................................................
2
D. Fiqh Al-Hadits.................................................................................................
4

ii
HADITS TENTANG;
PEMIMPIN PELAYAN MASYARAKAT

MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah Hadits

Disusun Oleh:
Nama : Uun Nurjanah
Tk. / Smt. : II / III
Fak. / Jur : Tarbiyah /PAI

INSTITUT AGAMA ISLAM CIPASUNG


SINGAPARNA TASIKMALAYA
2008

You might also like