You are on page 1of 12

Bahaya Pergaulan Bebas

aaqir 18 Oktober 2008 artikel 40,938 views 90 Comments Print This Post
Email This Post

Semakin tingginya frekuensi arus globalisasi di era industrialisasi yang sudah mengglobal
serta arus modernisasi dan sekularisasi sangat berpengaruh besar terhadap pergaulan
bebas dengan lain jenis (kumpul kebo), baik di perkotaan maupun di pedesaan.

Kondisi semacam ini juga sangat mempengaruhi terhadap ideologi masyarakat, sehingga
ada sebagian mereka beranggapan, kalau tidak bergaul dengan selain jenis maka di nilai
ketinggalan zaman. Inilah salah satu dampak arus globalisasi. Oleh karena itu, dalam
kondisi semacam ini manusia di tuntut untuk lebih berhati-hati dalam bertindak.

Kalau kita lacak secara fenominal bahwa pergaulan di masa sekarang- di berbgai tempat-
khususnya di perkotaan- seakan-akan sudah menjadi bagian kultur yang di akui
keberadaannya dan tidak bisa di hindari lagi, bahkan di anggap hal yang biasa-bisa oleh
kalangan remaja.

Padahal kalau di lihat di lapangan, pergaulan ini sangat meresahkan masyarakat, bahkan
kalau kalangan remaja terus di biasakan hal semacam ini tanpa ada kesadaran dan
pendidikan yang berorientasikan pada moral maka bagaimana dengan bangsa yang akan
datang.

Sangat tragis, ternyata pergaulan bebas itu tidak hanya sebatas bergaul melainkan
terkadang mendorong untuk melakukan hal yang lebih tidak di sukai oleh agama, seperti,
bercumbu rayu, berciuman dan bahkan terjebak dalam perzinahan. Oleh karena itu, tanpa
ada sekat-sekat pembatasan antara wanita dan laki-laki yang bukan muhrim maka
dampak dan bahayanya seperti itu.

Kalau dalam ajaran islam, pergaulan bebas itu tidak di perbolehkan, bahkan melihat
wanita yang bukan muhrim tanpa ada maksud-maksud yang di perbolehkan jug tidak
boleh. Semisal saling melihat dan lainnya. Karena hal itu merupakan awal untuk
melangkah pada garis selanjutnya seperti janjian dsb. Islam membolehkan bergaul
dengan wanita yang bukan muhrimnya apabila ada alasan yang tepat menurut syariat,
seperti ingin mengawini, karena sebelumnya di anjurkan melihat si wanita itu, cocok
tidaknya.

Di masa sekarang, di Barat, hususnya di Eropa, pergaulan bebas sangatlah dominan


bahkan homo dan lesbian sudah menjadi bagian kultur mereka. Ini tidak asing lagi di
mata mereka, tapi ini sangat meresahkan masyarakat di sana sebab kasus aborsi di sana
makin hari makin meningkat. Ini adalah gambaran dari pengaruh dan bahaya pergaulan
bebas.

Secara mendasar ternyata hal semacam ini karena kebebasan di artikan bebas secara
mutlak tanpa ada butir-butir aturan yang menjaga jarak antara mereka. Di sadari atau
tidak kita harus menjaga jarak dalam pergaulan terutama pergaulan dengan lain jenis.
Semoga Allah melindungi kita. Amin

Zina menurut Kamus Bahasa Indonesia adalah Persetubuhan yang dilakukan oleh bukan
suami istri, menurut Kamus Islam zina artinya hubungan kelamin antara laki-laki dan
perempuan di luar perkawinan; tindakan pelacuran atau melacur, dan menurut
Ensiklopedia Alkitab Masa Kini zina artinya hubungan seksual yang tidak diakui oleh
masyarakat.

Zina merupakan perbuatan amoral, munkar dan berakibat sangat buruk bagi pelaku dan
masyarakat, sehingga Allah mengingatkan agar hambanya terhindar dari perzinahan :

Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang
keji. Dan suatu jalan yang buruk. QS. 17:32

Allah juga memberikan jalan untuk menghindari perzinahan yaitu dengan berpuasa,
menjaga pandangan dan memakai Jilbab bagi perempuan, dan Allah juga memberikan
ancaman yang luar biasa bagi pelaku zina agar hambanya takut untuk melakukan zina :

Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari
keduanya seratus kali dera. QS. 24:2

Maka ketika hukum Islam dijalankan, hasilnya sangat fantastis, perbuatan zina dan
amoral betul-betul sangat minim dan masyarakatnya menjadi masyarakat yang baik.
Amatilah dengan teliti dan obyektif sejak pemerintahan Rasulullah SAW hingga saat ini,
ketika diterapkan hukum Islam secara utuh, maka terciptalah masyarakat yang baik.

Tetapi bila kita menengok hukum zina dalam Alkitab, yang tampak adalah adanya
kontradiksi antara keras hukumannya dan tidak dihukum.

Zina Dalam Pandangan Islam

Di dalam Islam, zina termasuk perbuatan dosa besar. Hal ini dapat dapat dilihat dari
urutan penyebutannya setelah dosa musyrik dan membunuh tanpa alasan yang haq, Allah
berfirman: “Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan
tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah kecuali dengan (alasan) yang benar dan
tidak berzina.” (QS. Al-Furqaan: 68). Imam Al-Qurthubi mengomentari, “Ayat ini
menunjukkan bahwa tidak ada dosa yang lebih besar setelah kufur selain membunuh
tanpa alasan yang dibenarkan dan zina.” (lihat Ahkaamul Quran, 3/200). Dan menurut
Imam Ahmad, perbuatan dosa besar setelah membunuh adalah zina.
Islam melarang dengan tegas perbuatan zina karena perbuatan tersebut adalah kotor dan
keji. Allah berfirman: “Dan janganlah kamu mendekati perbuatan zina. Sesungguhnya
zina itu suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk”. (QS. Al-Isra’: 32). Syaikh
Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di, seorang ulama besar Arab Saudi, berkomentar: “Allah
Swt telah mengategorikan zina sebagai perbuatan keji dan kotor. Artinya, zina dianggap
keji menurut syara’, akal dan fitrah karena merupakan pelanggaran terhadap hak Allah,
hak istri, hak keluarganya atau suaminya, merusak kesucian pernikahan, mengacaukan
garis keturunan, dan melanggar tatanan lainnya”. (lihat tafsir Kalaam Al-Mannan: 4/275)

Imam Ibnul Qayyim menjelaskan, “Firman Allah Swt yang berbunyi: “Katakanlah,
Tuhanku hanya mengharamkan perbuatan keji, baik yang tampak ataupun yang
tersembunyi” (QS.Al-Maidah: 33), menjadi dalil bahwa inti dari perbuatan zina adalah
keji dan tidak bisa diterima akal. Dan, hukuman zina dikaitkan dengan sifat kekejiaannya
itu”. Kemudian ia menambahkan, “Oleh karena itu, Allah berfirman: “Dan janganlah
kamu mendekati perbuatan zina. Sesungguhnya zina itu suatu perbuatan yang keji dan
suatu jalan yang buruk”. (QS. Al-Isra’: 32) (lihat At-Tafsir Al-Qayyim, hal 239)

Oleh karena itu, Islam telah menetapkan hukuman yang tegas bagi pelaku zina dengan
hukuman cambuk seratus kali bagi yang belum nikah dan hukuman rajam sampai mati
bagi orang yang menikah. Di samping hukuman fisik tersebut, hukuman moral atau sosial
juga diberikan bagi mereka yaitu berupa diumumkannya aibnya, diasingkan (taghrib),
tidak boleh dinikahi dan ditolak persaksiannya. Hukuman ini sebenarnya lebih bersifat
preventif (pencegahan) dan pelajaran berharga bagi orang lain. Hal ini mengingat dampak
zina yang sangat berbahaya bagi kehidupan manusia, baik dalam konteks tatanan
kehidupan individu, keluarga (nasab) maupun masyarakat.

Hukuman zina tidak hanya menimpa pelakunya saja, tetapi juga berimbas kepada
masyarakat sekitarnya, karena murka Allah akan turun kepada kaum atau masyarakat
yang membiarkan perzinaan hingga mereka semua binasa, berdasarkan sabda Rasulullah
saw: “Jika zina dan riba telah merebak di suatu kaum, maka sungguh mereka telah
membiarkan diri mereka ditimpa azab Allah.” (HR. Al-Hakim). Di dalam riwayat lain
Rasulullah saw bersabda: “Ummatku senantiasa ada dalam kebaikan selama tidak
terdapat anak zina, namun jika terdapat anak zina, maka Allah Swt akan menimpakan
azab kepada mereka.” (H.R Ahmad).

Ibnul Qayyim mengatakan bahwa zina adalah salah satu penyebab kematian massal dan
penyakit tha’un. Tatkala perzinaan dan kemungkaran merebak dikalangan pengikut Nabi
Musa as, Allah Swt menurunkan wabah tha’un sehingga setiap hari 71.000 orang mati
(lihat Ath-Thuruq Al-Hukmiyah fii As-Siyaasah Asy-Syar’iyyah, hal 281). Kemungkinan
besar, penyakit berbahaya yang dewasa ini disebut dengan HIV/AIDS (Human
Immunodefienscy Virus/Acquire Immune Defisiency Syindrome) adalah penyakit tha’un
(penyakit mematikan yang tidak ada obatnya di zaman dulu) yang menimpa ummat
terdahulu itu. Na’uu zubilahi min zalik..semoga kita tidak ditimpakan musibah ini.

Melihat dampak negatif (mudharat) yang ditimbulkan oleh zina sangat besar, maka
Islampun mengharamkan hal-hal yang dapat menjerumuskan kedalam maksiat zina
seperti khalwat, pacaran, pergaulan bebas, menonton VCD/DVD porno dan sebagainya,
berdasarkan dalil sadduz zari’ah. Hal ini perkuat lagi dengan kaidah Fiqh yang masyhur:
“Al wasilatu kal ghayah” (sarana itu hukumnya sama seperti tujuan) dan kaidah: “Maa la
yatimmul waajib illa bihi fahuwa waajib” (Apa yang menyebabkan tak sempurnanya
kewajiban kecuali dengannya maka ia menjadi wajib pula).

Dan berdasarkan makna tersurat dalam firman Allah: “Dan janganlah kamu mendekati
perbuatan zina. Sesungguhnya zina itu suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang
buruk”. (QS. Al-Isra’: 32). Maka secara mafhum muwafaqah, maknanya adalah
mendekati zina saja hukumnya dilarang (haram), terlebih lagi sampai melakukan
perbuatan zina, maka ini hukumnya jelas lebih haram.

Inilah rahasia kesempurnaan agama Islam dan misinya yang menjadi rahmatan lil
‘aalamiin (rahmat bagi segenap penghuni dunia). Islam sangat memperhatikan
kemaslahatan ummat manusia, baik dalam skala individu, sosial (masyarakat), maupun
Negara. Selain itu, Islam juga menolak dan melarang segala kemudharatan (bahaya) yang
dapat menimpa pribadi, masyarakat dan Negara. Prinsip ini dalam ilmu Ushul Fiqh
dikenal dengan maqashid syar’i (maksud dan tujuan syariat). Dalam prinsip maqashid
syari’, ada 5 hal pokok dalam kehidupan manusia (adh-dharuriyatul al-khamsah) yang
wajib dijaga dan pelihara yaitu: hifzu ad-diin (menjaga agama), hifzu an-nafs (menjaga
jiwa), hifzu al-aql (menjaga akal), hifzu maal (menjaga harta) dan hifzu an-nasl (menjaga
keturunan). Untuk memelihara lima pokok inilah syariat Islam diturunkan. Oleh sebab
itu, menjadi kewajiban kita sebagai seorang muslim untuk menjaga adh-dharuriyaat al-
khamsah ini berdasarkan nash-nash Al-Quran dan hadits, dengan mentaati setiap perintah
dan larangan di dalam nash-nash tersebut.

Solusi permasalahan moral ini

Islam adalah agama fitrah yang mengakui keberadaan naluri seksual. Di dalam Islam,
pernikahan merupakan bentuk penyaluran naluri seks yang dapat membentengi seorang
muslim dari jurang kenistaan. Maka, dalam masalah ini nikah adalah solusi jitu yang
ditawarkan oleh Rasulullah saw sejak 14 abad yang lampau bagi gadis/perjaka.

Selain itu, penerapan syariat Islam merupakan solusi terhadap berbagai problematika
moral ini dan penyakit sosial lainnya. Karena seandainya syariat ini diterapkan secara
kaffah (menyeluruh dalam segala aspek kehidupan manusia) dan sungguh-sungguh, maka
sudah dapat dipastikan tingkat maksiat khalwat, zina, pemerkosaan dan kriminal lainnya
akan berkurang drastic, seperti halnya di Arab Saudi. Survei membuktikan, kasus
kriminal di Arab Saudi paling sedikit di dunia.

Orang tua pun sangat berperan dalam pembentukan moral anaknya dengan memberi
pemahaman dan pendidikan islami terhadap mereka. Orang tua hendaknya menutup
peluang dan ruang gerak untuk maksiat ini dengan menyuruh anak gadisnya untuk
berpakaian syar’i (tidak ketat, tipis, nampak aurat dan menyerupai lawan jenis). Memberi
pemahaman akan bahaya pacaran dan pergaulan bebas. Dalam konteks kehidupan
masyarakat, tokoh masyarakat dapat memberikan sanksi tegas terhadap pelaku zina
sebagai preventif (pencegahan). Jangan terlalu cepat menempuh jalur damai “nikah”,
sebelum ada sanksi secara adat, seperti menggiring pelaku zina ke seluruh kampung
untuk dipertontonkan dan sebagainya. Selain itu, majelis ta’lim dan ceramah pula sangat
berperan dalam mendidik moral masyarakat dan membimbing mereka.

Begitu pula sekolah, dayah dan kampus sebagai tempat pendidikan secara formal dan
informal mempunyai peran dalam pembentukan moral pelajar/mahasiwa. Dengan
diajarkan mata pelajaran Tauhid, Al-Quran, Hadits dan Akhlak secara komprehensif dan
berkesinambungan, maka para pelajar/mahasiswa diharapkan tidak hanya menjadi
seorang muslim yang cerdas intelektualnya, namun juga cerdas moralnya (akhlaknya).

Peran Pemerintah dalam amal ma’ruf nahi munkar mesti dilakukan. Pemerintah
diharapkan mengawasi dan menertibkan warnet-warnet, salon-salon, kafe-kafe dan
pasangan non-muhrim yang berboncengan. Karena, bisa memberi celah dan ruang untuk
maksiat ini. Mesti ada tindak pemblokiran situs-situs porno sebagaimana yang diterapkan
di Negara Islam lainnya seperti Arab Saudi, Iran, Malaysia dan sebagainya.

Pemerintah Aceh hendaknya bersungguh menegakkan syariat Islam di Bumi Serambi


Mekkah ini, dengan membuat Qanun-Qanun yang islami, khususnya Qanun Jinayat
(hukum pidana) dengan sanksi yang tegas, demi terciptanya keamanan, kenyamanan dan
ketentraman di Aceh. Di samping itu, konsep pendidikan Islami mesti segera dirumuskan
dan diterapkan di Aceh. Sebagai solusi atas kegagalan dan kelemahan sistim pendidikan
selama ini yang tidak mendidik moral generasi bangsa. Tidak ada pilihan lain, pendidikan
Islami sudah menjadi pilihan dan priotitas di Aceh seperti yang diamanatkan dalam
renstra Qanun pendidikan untuk segera diterapkan dan juga merupakan solusi terhadap
permasalahan moral generasi bangsa.[]

Dampak dari Pergaulan Bebas

Tingginya kasus penyakit Human Immunodeficiany Virus/Acquired Immnune


Deficiency Syndrome (HIV/AIDS), khususnya pada kelompok umur remaja, salah satu
penyebabnya akibat pergaulan bebas.Hasil penelitian di 12 kota di Indonesia termasuk
Denpasar menunjukkan 10-31% remaja yang belum menikah sudah pernah melakukan
hubungan seksual.

Di kota Denpasar dari 633 pelajar Sekolah Menengah Tingkat Atas (SLTA) yang baru
duduk di kelas II, 155 orang atau 23,4% mempunyai pengalaman hubungan seksual.
Mereka terdiri atas putra 27% dan putri 18%. Data statistik nasional mengenai penderita
HIV/AIDS di Indonesia menunjukkan bahwa sekitar 75% terjangkit hilangnya kekebalan
daya tubuh pada usia remaja.

Demikian pula masalah remaja terhadap penyalahgunaan narkoba semakin


memprihatinkan.Berdasarkan data penderita HIV/AIDS di Bali hingga Pebruari 2005
tercatat 623 orang, sebagian besar menyerang usia produktif. Penderita tersebut terdiri
atas usia 5-14 tahun satu orang, usia 15-19 tahun 21 orang, usia 20-29 tahun 352 orang,
usia 30-39 tahun 185 orang, usia 40-49 tahun 52 orang dan 50 tahun ke atas satu orang.

semakin memprihatinkan penderita HIV/AIDS memberikan gambaran bahwa, cukup


banyak permasalahan kesehatan reproduksi yang timbul diantara remaja. Oleh sebab itu
mengembangan model pusat informasi dan konsultasi kesehatan reproduksi remaja
melalui pendidik (konselor) sebaya menjadi sangat penting.

“Pusat informasi dan konsultasi kesehatan reproduksi remaja menjadi model


pemberdayaan masyarakat yang bertujuan menumbuhkan kesadaran dan peranserta
individu memberikan solusi kepada teman sebaya yang mengalami masalah kesehatan
reproduksi”.

Pelatihan Managemen tersebut diikuti 24 peserta utusan dari delapan kabupaten dan satu
kota di Bali berlangsung selama empat hari.

Belum lama ini ada berita seputar tentang keinginan sekelompok masyarakat agar aborsi dilegalkan, dengan
dalih menjunjung tinggi nilai hak azasi manusia. Ini terjadi karena tiap tahunnya peningkatan kasus aborsi di
Indonesia kian meningkat, terbukti dengan pemberitaan di media massa atau TV setiap tayangan pasti ada
terungkap kasus aborsi. Jika hal ini di legalkan sebgaimana yang terjadi di negara-negara Barat akan berakibat
rusaknya tatanan agama, budaya dan adat bangsa. Berarti telah hilang nilai-nilai moral serta norma yang telah
lama mendarah daging dalam masyarakat. Jika hal ini dilegal kan akan mendorong terhadap pergaulan bebas
yang lebih jauh dalam masyarakat.

Orang tidak perlu menikah untuk melakukan hubungan seks. Sedangkan pelepasan tanggung jawab kehamilan
bisa diatasi dengan aborsi. Legalisasi aborsi bukan sekedar masalah-masalah kesehatan reproduksi lokal
Indonesia, tapi sudah termasuk salah satu pemaksaan gaya hidup kapitalis sekuler yang dipropagandakan PBB
melalui ICDP (International Conference on Development and Population) tahun 1994 di Kairo Mesir.

Pada dasarnya seorang wanita yang melakukan aborsi akan mengalami ; penderitaan kehilangan harga diri
(82%), berteriak-teriak histeris (51%), mimpi buruk berkali-kali mengenai bayi (63%), ingin bunuh diri (28%),
terjerat obat-obat terlarang (41%), dan tidak bisa menikmati hubungan seksual (59%).

Aborsi atau abortus berarti penguguran kandungan atau membuang janin dengan sengaja sebelum waktunya,
(sebelum dapat lahir secara alamiah). Abortus terbagi dua;

Pertama, Abortus spontaneus yaitu abortus yang terjadi secara tidak sengaja. penyebabnya, kandungan lemah,
kurangnya daya tahan tubuh akibat aktivitas yang berlebihan, pola makan yang salah dan keracunan.

Kedua, Abortus provocatus yaitu aborsi yang disengaja. Disengaja maksudnya adalah bahwa seorang wanita
hamil sengaja menggugurkan kandungan/ janinnya baik dengan sendiri atau dengan bantuan orang lain karena
tidak menginginkan kehadiran janin tersebut.

Risiko Aborsi
Aborsi memiliki risiko penderitaan yang berkepanjangan terhadap kesehatan maupun keselamatan hidup seorang
wanita. Tidak benar jika dikatakan bahwa seseorang yang melakukan aborsi ia ” tidak merasakan apa-apa dan
langsung boleh pulang “.
Ini adalah informasi yang sangat menyesatkan bagi setiap wanita, terutama mereka yang sedang kebingungan
karena tidak menginginkan kehamilan yang sudah terjadi. Resiko kesehatan terhadap wanita yang melakukan
aborsi berisiko kesehatan dan keselamatan secara fisik dan gangguan psikologis.

Dalam buku “Facts of Life” yang ditulis oleh Brian Clowes, Phd; Risiko kesehatan dan keselamatan fisik yang akan
dihadapi seorang wanita pada saat melakukan aborsi dan setelah melakukan aborsi adalah ;
- Kematian mendadak karena pendarahan hebat.
- Kematian mendadak karena pembiusan yang gagal.
- Kematian secara lambat akibat infeksi serius disekitar kandungan.
- Rahim yang sobek (Uterine Perforation).
- Kerusakan leher rahim (Cervical Lacerations) yang akan menyebabkan cacat pada anak berikutnya.
- Kanker payudara (karena ketidakseimbangan hormon estrogen pada wanita),
- Kanker indung telur (Ovarian Cancer).
- Kanker leher rahim (Cervical Cancer).
- Kanker hati (Liver Cancer).
- Kelainan pada placenta/ari-ari (Placenta Previa) yang akan menyebabkan cacat pada anak berikutnya dan
pendarahan hebat pada saat kehamilan berikutnya.
- Menjadi mandul/tidak mampu memiliki keturunan lagi ( Ectopic Pregnancy).
- Infeksi rongga panggul (Pelvic Inflammatory Disease).
- Infeksi pada lapisan rahim (Endometriosis)

Proses aborsi bukan saja suatu proses yang memiliki resiko tinggi dari segi kesehatan dan keselamatan seorang
wanita secara fisik, tetapi juga memiliki dampak yang sangat hebat terhadap keadaan mental seorang wanita.
Gejala ini dikenal dalam dunia psikologi sebagai “Post-Abortion Syndrome” (Sindrom Paska-Aborsi) atau PAS.
Gejala-gejala ini dicatat dalam ” Psychological Reactions Reported After Abortion ” di dalam penerbitan The Post-
Abortion Review.

Oleh sebab itu yang sangat penting untuk diperhatikan dalam hal ini adanya perhatian khusus dari orang tua
remaja tersebut untuk dapat memberikan pendidikan seks yang baik dan benar. Dan memberikan kepada remaja
tersebut penekanan yang cukup berarti dengan cara meyampaikan; jika mau berhubungan seksual, mereka
harus siap menanggung segala risikonya yakni hamil dan penyakit kelamin.

Namun disadari, masyarakat (orangtua) masih memandang tabu untuk memberikan pendidikan, pengarahan sex
kepada anak. Padahal hal ini akan berakibat remaja mencari informasi dari luar yang belum tentu kebenaran
akan hal sex tersebut.

Nilai Pancasila
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh perusahaan riset Internasional Synovate atas nama DKT Indonesia
melakukan penelitian terhadap perilaku seksual remaja berusia 14-24 tahun. Penelitian dilakukan terhadap 450
remaja dari Medan, Jakarta, Bandung dan Surabaya.

Hasil penelitian tersebut mengungkapkan bahwa 64% remaja mengakui secara sadar melakukan hubungan seks
pranikah dan telah melanggar nilai-nilai dan norma agama. Tetapi, kesadaran itu ternyata tidak mempengaruhi
perbuatan dan prilaku seksual mereka. Alasan para remaja melakukan hubungan seksual tersebut adalah karena
semua itu terjadi begitu saja tanpa direncanakan.

Hasil penelitian juga memaparkan para remaja tersebut tidak memiliki pengetahuan khusus serta komprehensif
mengenai seks. Informasi tentang seks (65%) mereka dapatkan melalui teman, Film Porno (35%), sekolah
(19%), dan orangtua (5%). Dari persentase ini dapat dilihat bahwa informasi dari teman lebih dominan
dibandingkan orangtua dan guru, padahal teman sendiri tidak begitu mengerti dengan permasalahan seks ini,
karena dia juga mentransformasi dari teman yang lainnya.

Kurang perhatian orangtua, kurangnya penanaman nilai-nilai agama berdampak pada pergaulan bebas dan
berakibat remaja dengan gampang melakukan hubungan suami istri di luar nikah sehingga terjadi kehamilan dan
pada kondisi ketidaksiapan berumah tangga dan untuk bertanggung jawab terjadilah aborsi. Seorang wanita
lebih cendrung berbuat nekat (pendek akal) jika menghadapi hal seperti ini.

Pada zaman modren sekarang ini, remaja sedang dihadapkan pada kondisi sistem-sistem nilai, dan kemudian
sistem nilai tersebut terkikis oleh sistem nilai yang lain yang bertentangan dengan nilai moral dan agama. Seperti
model pakaian (fasion), model pergaulan dan film-film yang begitu intensif remaja mengadopsi kedalam gaya
pergaulan hidup mereka termasuk soal hubungan seks di luar nikah dianggap suatu kewajaran.

Bebera faktor yang menyebabkan terjadinya pergaulan bebas dikalangan remaja yaitu;
Pertama, Faktor agama dan iman.
Kedua, Faktor Lingkungan seperti orangtua, teman, tetangga dan media.
Ketiga, Pengetahuan yang minim ditambah rasa ingin tahu yang berlebihan.
Keempat, Perubahan Zaman.

Nilai Agama
Firman Allah: ” Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut melarat. Kamilah yang memberi
rezeki kepada mereka dan kepadamu juga. Sesungguhnya membunuh mereka adalah dosa yang besar.” ( QS
17:31 ). Banyak calon ibu yang masih muda beralasan bahwa karena penghasilannya masih belum stabil atau
tabungannya belum memadai, kemudian ia merencanakan untuk menggugurkan kandungannya.

Padahal ayat tersebut telah jelas menerangkan bahwa rezeki adalah urusan Allah sedangkan manusia
diperintahkan untuk berusaha. Membunuh satu nyawa sama artinya dengan membunuh semua orang.
Menyelamatkan satu nyawa sama artinya dengan menyelamatkan semua orang.

Islam memberikan ganjaran dosa yang sangat besar terhadap pelaku aborsi. Firman Allah: “Barang siapa yang
membunuh seorang manusia, bukan karena sebab-sebab yang mewajibkan hukum qishash, atau bukan karena
kerusuhan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barang siapa yang
memelihara keselamatan nyawa seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara keselamatan nyawa
manusia semuanya.” (QS 5:32 )

Oleh sebab itu aborsi adalah membunuh, membunuh berarti melakukan tindakan kriminal dan melawan terhadap
perintah Allah. Al-Quran menyatakan: “Adapun hukuman terhadap orang-orang yang berbuat keonaran terhadap
Allah dan RasulNya dan membuat bencana kerusuhan di muka bumi ialah: dihukum mati, atau disalib, atau
dipotong tangan dan kakinya secara bersilang, atau diasingkan dari masyarakatnya. Hukuman yang demikian itu
sebagai suatu penghinaan untuk mereka di dunia dan di akhirat mereka mendapat siksaan yang pedih.” (QS
5:36)

Nilai Yuridis/Hukum
Dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana Indonesia Bab XIV tentang kejahatan terhadap kesusilaan pasal 229
ayat (1) dikatakan bahwa perbuatan aborsi yang disengaja atas perbuatan sendiri atau meminta bantuan pada
orang lain dianggap sebagai tindakan pidana yang diancam dengan hukuman paling lama 4 tahun penjara atau
denda paling banyak tiga ribu rupiah.

Ayat (2) pasal 299 tersebut melanjutkan bahwa apabila yang bersalah dalam aborsi tersebut adalah pihak luar
( bukan ibu yang hamil ) dan perbuatan itu dilakukan untuk tujuan ekonomi, sebagai mata pencarian, maka
hukumannya dapat ditambah sepertiga hukuman pada ayat (1) dia atas.

Apabila selama ini perbuatan itu dilakukan sebagai mata pencarian, maka dapat dicabut haknya untuk
melakukan mata pencarian tersebut. Kemudian pada pasal 346 dikatakan bahwa wanita yang dengan sengaja
menggugurkan kandungannya atau meyuruh orang lain untuk melakukan hal itu diancam hukuman penjara
paling lama empat tahun.

Pada pasal 347 ayat (1) disebutkan orang yang menggugurkan atau mematikan kehamilan seorang wanita tanpa
persetujuan wanita itu diancam hukuman paling lama 12 tahun penjara, dan selanjutnya ayat (2) menyebutkan
jika dalam menggugurkan kandungan tersebut berakibat pada hilangnya nyawa wanita yang mengandung itu,
maka pihak pelaku dikenakan hukuman penjara paling lama 15 tahun.

Dalam pasal 348 ayat (1) disebutkan bahwa orang yang dengan sengaja menggugurkan kandungan seorang
wanita atas persetujuan wanita itu diancam hukuman paling lama 15 tahun penjara, dan ayat (2) melanjutkan,
jika dalam perbuatan itu menyebabkan wanita itu meninggal, maka pelaku diancam hukuman paling lama 17
tahun penjara. Dengan demikian, perbuatan aborsi di Indonesia termasuk tindakan kejahatan yang diancam
dengan hukuman yang jelas dan tegas.

Kesimpulan
Telah jelas bagi kita tidak ada dasar bagi Rancangan pembentukan Undang-undang legalisasi aborsi karena hal
itu bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila, Agama dan Hukum yang berlaku. Legalisasi aborsi akan mendorong
pergaulan bebas lebih jauh dalam masyarakat.

Orang tidak perlu menikah untuk melakukan hubungan seks. Sedangkan pelepasan tanggung jawab kehamilan
bisa diatasi dengan aborsi. Sedangkan dilarang saja masih banyak terjadi aborsi, bagaimana jika hal ini
dilegalkan? Legalisasi akan berakibat orang tidak lagi takut untuk melakukan hubungan intim pranikah, prostitusi
karena jika hamil hanya tinggal datang ke dokter atau bidan beranak untuk menggugurkan, dengan kondisi ini
dokter ataupun bidan dengan leluasa memberikan patokan harga yang tinggi dalam sekali melakukan
pengguguran.
Jika perharinya yang melakukan aborsi 7 s/d 8 orang dan harga sekali aborsi sebesar Rp. 4.000.000,-, berarti
dalam satu harinya dokter ataupun bidan bisa meraup keuntungan sebesar Rp. 32.000.000,-. Jika di legalkan hal
tersebut lebih berdampak negatif bagi pertumbuhan dan perkembangan remaja, legalisasi tidak memberikan
manfaat bagi masyarakat dan bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila dan Agama, jika bertentangan tidak perlu
diterima/dibentuk peraturan tersebut.

Yang terpenting sebenarnya adalah bagaimana remaja dapat menempatkan dirinya sebagai remaja yang baik
dan benar sesuai dengan tuntutan agama dan norma yang berlaku di dalam masyarakat serta dituntut peran
serta orangtua dalam memperhatikan tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari anaknya, memberikan
pendidikan agama, memberikan pendidikan seks yang benar. Oleh sebab itu permasalahan ini merupakan tugas
seluruh elemen bangsa tanpa terkecuali, agar menjadi sebuah proritas dalam penanganannya agar tidak terjadi
kematian disebabkan aborsi tersebut.

Masalah Pergaulan Bebas

Contoh contoh pergaulan bebas


Saturday, January 16, 2010 4:03 PM

Pergaulan bebas sekarang sudah menjadi trend baru bagi anak muda zaman
sekarang.Mereka melakukan perbuatan yang menyimpang dari nilai-nilai budaya serta
agama. Mereka sama sekali tidak memikirkan dampak apa yang terjadi pada mereka.
Mereka hanya memikirkan kepuasannya sendiri tanpa memikirkan dampaknya terhadap
orang lain. Berbagai contoh pergaulan bebas diantaranya:

1. Seks bebas
Sex bebas telah merambah dunia anak muda Indonesia. Mereka berpikir bahwa dengan
sex mereka bisa puas dan enjoy. Mereka tidak berpikir tentang dampak yang terjadi jika
mereka tertular virus HIV/AIDS. Virus yang belum ditemukan untuk menyembuhkannya.
Salah satu penyebab Seks bebas adalah media. Medialah yang paling banyak
mempengaruhi moralitas anak bangsa. Semakin banyak remaja disuguhi dengan
eksploitasi seks di media, maka mereka akan semakin berani mencoba seks di usia muda.
Secara umum, kelompok remaja yang paling banyak mendapat dorongan seksual dari
media cenderung melakukan seks pada usia 15 hingga 17 tahun 2 kali lebih tinggi
ketimbang remaja lain yang lebih sedikit melihat eksploitasi seks dari media. Bahkan
yang lebih parah lagi, anak Sekolah Dasar kelas 4 saja sudah mengenal pornografi.
Mereka bermain internet di warnet dan membuka situs-situs porno. Bayangkan apa yang
terjadi jika mereka sudah berusia 15 tahun? Maka tidak mengherankan kalau tingkat
kehamilan di luar nikah di Indonesia melejit tinggi, hingga penyakit menular seksual
(PMS) kini menjadi ancaman kesehatan publik.
Pada masa ini, para penikmat seks dengan bebasnya dapat dengan mudah mencari
kepuasan di tempat-tempat prostitusi. Dengan cuma membayar 100 ribu saja, sudah dapat
terpuaskan nafsunya.
Berapa ribuan tempat yang dijadikan ajang prostitusi di negeri ini? Tapi kita juga harus
berpikir, jikalau tempat prostitusi ini diberantas, maka para pekerja seks komersial (PSK)
mau jadi apa? Hla sudah dibimbing untuk mencari pekerjaan tetap saja nekat menjadi
pekerja seks komersial (PSK).
Kata seorang PSK, hla wong golek dit kui gampang kok mas, gari mekangkang oleh duit
akeh (hla cari duit aja mudah kok mas, baru mekangkang sudah dapat duit banyak).
Seks telah menjadi trend baru di negeri ini dan Indonesia telah terdegradasi moralnya
dengan seks.
Anak-anak Indonesia pintar sekali membuat film seks, berapa ribu film seks yang telah
diciptakan oleh generasi bangsa ini?
Ya Allah, apa yang terjadi pada moral bangsa ini?

2. Narkoba
Narkoba adalah singkatan dari Narkotika dan Obat berbahaya.Narkoba menjadi ancaman
terberat bagi bangsa ini.Berapa puluh ribuan orang yang sudah terjangkit
narkoba.Narkoba terdiri dari beberapa macam yaitu :
-Opiat(heroin,morfin,ganja)
-Amfetamin(shabu,ekstasi,inex)
-Kokain
-Benzodiazepin(pil nipam,BK,mogadon)

Begitu banyak macam narkoba yang sudah menyebar di negeri ini. Berapa jiwakah yang
akan terjangkit narkoba lagi? Kita tidak akan tahu berapa jumlah anak muda yang akan
terpengaruh oleh narkoba sebelum pemerintah berusaha memberantas narkoba itu.
Seorang pengguna narkoba bisa terjangkit virus HIV/AIDS jika dia menggunakan jarum
suntik secara bergantian.Memang sungguh berbahaya, tapi mengapa para pemakai itu
nekat menggunakannya?
Narkoba membuat penggunanya merasa lebih percaya diri bahkan ada yang mengatakan
sebagai gaya hidup zaman sekarang. Narkoba juga sebagai pelarian dari suatu masalah.
Yang lebih ironis lagi, banyak orang yang beranggapan, mengkonsumsi narkoba sebelum
melakukan hubungan seksual bisa menambah kemampuan dan kekuatan. Sehingga sering
kita dengar adanya pesta narkoba yang kemudian dilanjutkan dengan pesta seks. Atau ada
suatu anggapan yang mengatakan komplek pelacuran identik dengan narkoba.
Mengkonsumsi narkoba bukannya akan menambah kekuatan, namun sebaliknya justru
akan menimbulkan masalah dan berakibat buruk terhadap fungsi seksual. Gangguan
fungsi seksual karena menggunakan barang haram ini, tergantung dari jenis narkoba yang
digunakan.

3. Kehidupan malam
Kehidupan malam identik dengan seks bebas, alkohol dan obat terlarang. Itu tidak bisa
dipungkiri ketika mewabahnya ekstasi dan shabu-shabu. Obat terlarang jenis ini sering
ditemui di klub-klub malam. Alkohol mudah sekali dijumpai ketika kita masuk dalam
klub-klub malam. Dunia ini banyak dirambah oleh kalangan atas dan kalangan selebritis.
Mereka menghambur-hamburkan uang demi kepuasan sesaat.
Mereka menganggap kehidupan malam adalah kebutuhan hidup yang tidak bisa
dipisahkan dari rutinitas mereka. Perspesi masyarakat Indonesia tentang kehidupan
malam adalah tabu, mereka menganggap kehidupan malam itu tak ada dalam adat istiadat
mereka. Mereka menganggap kehidupan malam itu sebagai dunia kelam yang akan
menghancurkan generasi bangsa.
Tapi dalam masa ini, sudah berapa banyakkah klub-klub, cafe-cafe dan diskotik di
Indonesia? Indonesia telah berubah, bukan seperti dulu lagi. Kehidupan malam dianggap
sudah biasa bagi kalangan remaja.

4. Alkohol (Minuman Keras)


Kita sudah tidak asing lagi dengan kata minuman keras, minuman keras atau yang sering
disebut miras mudah sekali ditemui di manapun kita berada. Alkohol adalah zat yang
paling sering disalahgunakan manusia, alkohol diperoleh atas peragian/fermentasi madu,
gula, sari buah atau umbi-umbian. Dalam peragian tersebut akan menghasilkan kurang
lebih 15%, tetapi jika dilakukan penyulingan maka dapat menghasilkan kurang lebih
100%.
Efek yang ditimbulkan setelah mengkonsumsi alkohol, efeknya berbeda-beda tergantung
dari jumlah / kadar alkohol yang dikonsumsi. Dalam jumlah yang kecil, alkohol
menimbulkan perasaan relax, dan pengguna akan lebih mudah mengekspresikan emosi,
seperti rasa senang, rasa sedih dan kemarahan.
Bila dikonsumsi berlebihan, akan muncul efek sebagai berikut:
-merasa lebih bebas lagi mengekspresikan diri
-tanpa ada perasaan terhambat menjadi lebih emosional (sedih, senang, marah secara
berlebihan)
-muncul akibat ke fungsi fisik - motorik, yaitu bicara cadel, pandangan menjadi kabur,
sempoyongan, inkoordinasi motorik dan bisa sampai tidak sadarkan diri

Pengonsumsian alkohol yang berlebihan dapat mengakibatkan pengerutan otak dan


pengonsumsian alkohol yang berat dapat terancam masalah kesehatan yang serius seperti
radang usus, penyakit liver, dan kerusakan otak. Kadang-kadang alkohol digunakan
dengan kombinasi obat-obatan berbahaya lainnya, sehingga efeknya jadi berlipat ganda.
Bila ini terjadi, efek keracunan dari penggunaan kombinasi akan lebih buruk lagi dan
kemungkinan mengalami over dosis akan lebih besar. Tapi bodohnya masyarakat
Indonesia sudah terbukti, banyak terdengar kabar para pemabuk tewas ketika menengguk
minuman keras, ternyata minuman keras itu sudah dicampur dengan bahan-bahan yang
berbahaya seperti baygon, soklin, soffel dan banyak lainnya.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya


(meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah,
adalah perbuatan keji termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu
agar kamu men-dapat keberuntungan. Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak
menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamr
(arak) dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan shalat; maka
berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu).” (Al-Ma’idah: 90-91).
jadi janganlah anda sekali-kali minum minuman keras karena itulah hal yang paling
dibenci Allah SWT.

Opiat Opiat (heroin, morfin, ganja)(heroin, morfin, ganja) Opiat (heroin, morfin,
ganja)
Akibat Pergaulan Bebas
Tuesday, September 08, 2009 9:27 AM

Kita mengenal arti kata pergaulan bebas.Pergaulan bebas adalah suatu tindakan dari para
remaja yang sudah kelewat batas menggunakan kebebasannya demi kepentingan dan
kepuasan dirinya.Mereka melakukan perbuatan yang mampu membuat dirinya merasa
puas,bebas,dan merasa benar.Begitu banyak anak muda zaman sekarang yang menganut
pergaulan bebas ini.Mereka terjerat dalam suatu ikatan yang mampu membuat perasaan
anak ini merasa terpuaskan.

Dari banyak anak muda yang pernah terjerat dalam pergaulan ini merasa terpuaskan atas
tindakan mereka.Meraka masuk dalam pergaulan ini dikarenakan kurangnya pendidikan
dan kasih sayang dari orang tuanya dalam hidup mereka.Kadang seorang bapak atau ibu
tidak memikirkan sama sekali kepentingan anaknya.Mereka sibuk dengan pekerjaanya
sendiri dan anaknya terlupakan.
Dampak yang terjadi jika semua anak muda terjangkit pergaulan bebas memang
menakutkan,masa depan bangsa akan hancur jika semua anak mudanya menganut
pergaulan bebas.Banyak diantara mereka yang masuk dalam pergaulan ini,mereka merasa
bahwa semua yang dilakukannya adalah benar.
Dampak yang lebih parah lagi adalah moral anak bangsa menjadi nol,mereka akan
berpikiran layaknya orang barat yang sudah terbiasa dengan pergaulan bebas.Negara
akan hancur bila generasi mudanya sudah menganut aliran bebas.

You might also like